PENGARUH ASESMEN E-PORTOFOLIO MELALUI GROUP FACEBOOK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SMA

(1)

PENGARUH ASESMEN E-PORTOFOLIO MELALUI GROUP FACEBOOK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

ARIAS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SMA

Oleh

Siti Nurul Aroma Dewi

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG 2013


(2)

ABSTRAK

PENGARUH ASESMEN E-PORTOFOLIO MELALUI GROUP FACEBOOK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

ARIAS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SMA

Oleh

Siti Nurul Aroma Dewi

Asesmen adalah aspek yang sangat penting dalam pembelajaran fisika. Fisika merupakan mata pelajaran yang terstruktur, terorganisasi dan sifatnya berjenjang. Diperlukan asesmen yang tepat untuk merefleksikan hasil belajar siswa. Untuk itu dilakukan penelitian untuk menerapkan asesmen e-portofolio melalui group facebook. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan asesmen e-portofolio melalui group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika siswa SMA. Asesmen e-portofolio melalui group facebook merupakan sebuah bukti digital berdasarkan pengalaman, pencapaian dan hasil pembelajaran siswa didalam group facebook

yang dapat motivasi siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Tanjung Bintang, Lampung Selatan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013, sedangkan sampel yang diambil, yaitu kelas XI IPA1. Pemilihan kelas sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan desain


(3)

one-shot case study. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan adalah ada pengaruh pengaruh yang positif dan signifikan asesmen e-portofolio

melalui group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika siswa SMA. Rata-rata nilai asesmen e-portofolio siswa adalah 72. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah sebesar 18,9% dengan kategori tinggi sekali, 64,8% dengan kategori tinggi, dan 16,2% dengan kategori sedang. Dengan persamaan Y = 32,62 + 0.50X dengan X sebagai asesmen e-portofolio dan Y sebagai hasil belajar. Dengan uji regresi dapat disimpulkan bahwa asesmen e-portofolio mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 12%.


(4)

Judul

NamaMahasiswa

No. Pokok Mahasiswa

Program Studi Jurusan

Fakultas

PENGARTJH ASESMEN E-PORTOFOLIO

MELALUI GROUP FACEBOOK NTENGGUNAKAI{ MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERIIADAP HASIL BELAJAR TISIKA SMA

$iti

QSrut

Afo*s

(Duwi

4913022421

Pendidikan Fisika Pendidikan MIPA

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MEFTYETUJUI L Komisi Pembimbing

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si,

NrP 19671004 199303

I

004 hdang Rosidin, M.Pd.

19600301 198s03

I

003

bdurrahman, M.Si. 19681210

'9%431 002


(5)

MENGESAHKAN

1. TimPenguji

Ketua :'Dr. Undang Rosidin, M.Pd.

Sekretaris

: Dr. Abdurrahman, M.Si. Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. I Dewa Putu Nyeneug,

man, M.Si.

I

ls 198503 1 003


(6)

SURAT.PERI\YATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama

NPM

Fakultas / Jurusan Program Studi AIamat

Siti Nurul Aroma Dewi 0913022021

KIP / Pendidikan MIPA Pendidikan Fisika

Jl. Bawang Blok 82 No.l1, Kemiling, Bandar lampung

Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanrum di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat,karya atau pendapatyangpernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandadampung, Juni 2013 Yang Menyatakan,

Siti Nurul Aroma Dewi NPM. 09t3022021


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Asesmen E-Portofolio ... 7

2. Group Facebook... 12

3. Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, dan Satisfaction).. ... 15

4. Hasil Belajar ... 19

B. Kerangka Pemikiran ... 21

C. Hipotesis ... 23

III. METODE PENELITIAN A. Populasi ... 24


(8)

C. Desain Penelitian ... 24

D. Variabel Penelitian ... 25

E. Instrumen Penelitian... 25

F. Analisis Instrumen ... 26

1. Uji Validitas ... 26

2. Uji Reliabilitas ... 27

G. Teknik Pengumpulan Data ... 29

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 30

1. Analisis Data ... 30

a. Data Asesmen E-Portofolio ... 30

b. Data Hasil Belajar ... 31

2. Pegujian Hipotesis ... 32

a. Uji Normalitas ... 32

b. Uji Linieritas ... 32

c. Uji Regresi ... 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

1. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 35

a. Uji Validitas ... 36

a) Uji Validitas Lembar Portofolio ... 36

b) Uji Validitas Hasil Belajar ... 38

b. Uji Reliabilitas ... 38

a) Uji Reliabilitas Lembar Portofolio ... 38

b) Uji Reliabilitas Hasil Belajar ... 39

2. Data Hasil Penelitian ... 40

3. Hasil Uji Analisis Data... 41

a. Hasil Uji Normalitas ... 42

b. Hasil Uji Linearitas ... 42

c. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ... 43

d. Hasil Uji Hipotesis ... 44

B. Pembahasan ... 45

C. Keterbatasan Penelitian ... 48

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 49

B. Saran ... 49


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asesmen adalah aspek yang sangat penting dalam pembelajaran. Asesmen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai. Asesmen dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan atau kegagalan yang dilakukan oleh siswa. Oleh karena itu, melibatkan siswa dalam proses asesmen akan memotivasi siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih baik.

Fisika merupakan mata pelajaran yang terstruktur, terorganisasi dan sifatnya berjenjang. Diperlukan asesmen yang tepat untuk merefleksikan hasil belajar siswa. Dalam setiap pembelajaran, siswa memiliki latar belakang yang berbeda seperti minat, harapan, motivasi, kemampuan, perasaan, kreativitas dan penampilan dalam kegiatan belajarnya berbeda-beda. Selain itu, siswa sangat terbuka dengan teknologi baru. Begitu juga dalam asesmen, siswa memerlukan perlakuan individual, dengan teknik penilaian yang inovatif dan lebih autentik yang berfokus pada siswa, yaitu dalam bentuk asesmen e-portofolio.


(10)

Facebook sangat dikenal dan sangat sering digunakan dalam sehari-hari. Sayangnya, facebook sering dianggap sebagai suatu yang menghambat proses pembelajaran. Sering kali pelajar lebik sibuk mengutak-atik facebook dari pada memperhatikan pelajaran di sekolah. Tidak dapat dipungkiri facebook memiliki magnet yang sangat besar dalam menarik perhatian pelajar. Maka kombinasi proses belajar-mengajar dengan asesmen e-portofolio melalui

group facebook akan sangat disenangi para siswa .

Dalam pelaksanaan asesmen e-portofolio melalui group facebook diperlukan model pembelajaran yang mendukung, yaitu model yang dapat menerapkan asesmen sebagai bagian pembelajarannya serta pelaksanaannya dapat dilakukan di luar kelas dengan kata lain proses tersebut dapat dilakanakan tanpa harus ada interaksi langsung antara guru dan siswa. Salah satu model tersebut adalah model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, danSatisfaction). Model ARIAS terdiri dari lima komponen, yaitu assurance, relevance, interest, assessment, dan satisfaction yang disusun berdasarkan teori belajar. Dilihat dari komponen model ARIAS, asesmen merupakan salah satu komponen sehingga prosesnya dapat terpisah dari komponen pembelajaran lain maka dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara maksimal baik di dalam atau luar kelas tanpa mengganggu

pembelajaran itu sendiri. Selain itu setelah komponen assessment terdapat komponen satisfaction yang berarti penguatan, yaitu siswa diberikan rasa bangga dan puas terhadap kegiatan pembelajaran. Dalam tahap ini siswa memberikan komentar dari teman tergabung dalam group facebook. Sehingga


(11)

tahap tersebut meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa dan memaksimalkan pengguanaan group facebook dalam asesmen e-portofolio. Dengan menerapkan pembelajaran ARIAS, kegiatan pembelajaran lebih efektif, sederhana, sistematik, dan bermakna. Namun belum dapat dipastikan pengaruh yang ditimbulkan dengan asesmen e-portofolio melalui group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika siswa.

Berdasarakan uraian di atas maka peneliti telah melakukan penelitian yang

berjudul “ pengaruh asesmen e-portofolio melalui group facebook

menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika siswa

SMA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

Adakah pengaruh yang positif dan signifikan asesmen e-portofolio melalui

group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika siswa?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan asesmen e-portofolio melalui group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika siswa.


(12)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah: a. Manfaat bagi siswa

1. Siswa dapat mengevaluasi kelebihan dan kelemahan yang dimiliki dan dapat mendorong belajar lebih baik.

2. Siswa dapat termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar. b. Manfaat bagi guru

1. Guru dapat memahami perbedaan setiap individu.

2. Guru dapat menerapkan asesmen e-portofolio melalui group

facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS sebagai variasi dalam proses pembelajaran.

c. Manfaat bagi peneliti

1. Melatih kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

2. Menambah wawasan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi penelitian ini dan memberikan arah yang jelas maka ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Asesmen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah asesmen e-portofolio melalui jejaring group facebook.


(13)

2. Objek peneliatian ini adalah siswa kelas XI semester II SMAN 1 Tanjung Bintang dengan materi pokok Kesetimbangan Benda Tegar. 3. Hasil belajar adalah bukti kemampuan atau keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran yang diperoleh dari hasil belajar kognitif. 4. Jenis asesmen e-portofolio yang digunakan adalah portofolio produk.

Di dalam portofolio produk, guru menyediakan daftar isi suatu topik atau produk. Siswa memasukkan contoh-contoh karyanya dalam area daftar isi tersebut.

5. Komponen model pembelajaran ARIAS terdiri dari :

a.Assurance, (percaya diri), yaitu sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil.

b.Relevance, yaitu menhubungkan pengalaman siswa sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang. Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan manfaat pelajaran bagi

kehidupan siswa baik untuk masa sekarang dan untuk berbagai aktivitas di masa mendatang, menghubungannya dengan pengalaman nyata atau nilai- nilai yang dimiliki siswa.

c.Interest, adalah minat/perhatian siswa. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran untuk meningkatkan minat siswa dengan menggunakan cerita, analogi, sesuatu yang baru, menampilkan sesuatu yang lain/berbeda dari biasa dalam pembelajaran. d.Assesment, yaitu penilaian terhadap siswa.


(14)

e.Satisfaction adalah reinforcement (penguatan) dapat memberikan rasa bangga dan puas pada siswa yang penting dan perlu dalam kegiatan pembelajaran.


(15)

BAB III

METODE PENETILIAN

A. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester genap SMAN 1 Tanjung Bintang pada tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas.

B. Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Dari populasi yang terdiri dari tujuh kelas diambil satu kelas secara acak sebagai sampel. Sampel yang diperoleh adalah kelas XI IPA1 yang berjumlah 37 siswa sebagai kelas ekperimen.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas XI IPA1 sebagai kelas eksperimen. Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk one-shot case study.


(16)

Secara bagan desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain one-shot case study

Keterangan:

X = Penerapan asesmen e-portofolio melalui group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS

O = Hasil belajar fisika siswa

(Sugiyono, 2010: 110)

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua bentuk variabel, yaitu satu variabel bebas, satu variabel terikat, dan dua variabel moderator. Sebagai varibel bebas adalah asesmen e-portofolio (X), sedangkan sebagai varibel terikat adalah hasil belajar (Y), dan sebagai varibel moderator adalah group facebook (Z1) dan model pembelajaran ARIAS (Z2).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah asesmen e-portofolio meliputi lembar e-portofolio dan hasil belajar yang berbentuk uji blok yang keduanya test tertulis berbentuk uraian, yang dikerjakan secara individu.


(17)

F. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrumen harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Prosedur uji kelayakan lembar portofolio ahli materi menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun instrumen uji kelayakan berdasarkan indikator penilaian yang telah ditentukan.

b. Melaksanakan uji kelayakan produk. Pelaksana uji kelayakan produk adalah ahli materi pembelajaran.

c. Melakukan analisis terhadap hasil uji untuk mendapatkan perbaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan KTSP.

d. Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan analisis hasil uji kelayakan produk.

Instrumen yang sudah selesai disusun divalidasi oleh tim ahli yang terdiri dari ahli materi. Ahli materi mengaji aspek sajian materi dan aspek pembelajaran. Dari aspek materi misalnya: kesesuaian materi dengan kurikulum (standar isi), mencerminkan kemampuan siswa. Apabila sudah disetujui dan ditandatangani oleh kedua pengkaji tersebut. Selanjutnya, jika ada saran atau masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan, maka naskah perlu direvisi. Validasi ini menggunakan angket, dimana ahli materi memilih pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pertanyaan yang telah disediakan. Dalam proses


(18)

validasi juga dilakukan konsultasi dan meminta penilaian kepada para ahli tersebut.

Namun pada uji validitas hasil belajar digunakan digunakan rumus korelasi

product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Arikunto (2010: 72) Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika r hitung > r tabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi tersebut signifikan.

Item yang mempunyai kerelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriterium uji bila correlated itemtotal correlation lebih besar dibandingkan dengan 0,3 maka data merupakan

construct yang kuat (valid).

2. Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini terdapat dua uji reliabilitas lembar portofolio dan hasil belajar. Suatu instrumen dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika instrumen itu dapat memberikan hasil yang tetap. Instrumen yang


(19)

reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (2008: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu:

Di mana:

r11 = reliabilitas yang dicari

Σσi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

σt2 = varians total

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen

diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 17.0 dengan model Cronbach’s Alpha yang diukur berdasarkan skala Cronbach’s Alpha 0 sampai 1.

Instrumen dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 3.1 Indeks Reliabilitas

No. Indeks Reliabilitas Kriteria

1 antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi 2 antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

3 antara 0,400 sampai dengan 0,600 Sedang 4 antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

5 antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah


(20)

Setelah instrumen dinyatakan valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada sampel yang sesungguhnya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengumpulan data berbentuk tabel yang diperoleh dari hasil tes lembar e-portofolio dalam group

facebook, dan hasil tes dalam uji blok untuk hasil belajar fisika siswa. Selain itu terdapat rubrik aktivitas dalam group facebook yang dapat dilihat dalam rubrik penilaian pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Group Facebook

No Aspek Skor Deskriptor

1 Komentar

3 Siswa mampu berkomentar secara logis dan tepat 2 Siswa mampu berkomentar

secara logis namun belum tepat

1 Siswa hanya berkomentar 3 Siswa mampu mengajukan

pertanyaan tingkat tinggi 2 Siswa mampu mengajukan

pertanyaan tingkat rendah 1 Siswa hanya mengajukan

pertanyaan 3 Siswa mampu

mengungkapkan ide baru yang tepat

2 Siswa mampu

mengungkapkan ide baru, namun kurang tepat

1 Siswa hanya mengungkapkan ide

2 Ketepatan waktu pengumpulan

3 Tepat waktu 2 Terlambat 1 Sangat terlambat


(21)

Lanjutan Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Group Facebook

No Aspek Skor Deskriptor

3 Kelengkapan isi 3 > 3 tugas 2 >2 tugas 1 >1 tugas Jumlah Skor

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

a. Data Asesmen E-Potofolio

Asesmen e-portofolio adalah data kuantitatif berupa lembar e-portofolio

dan aktivitas siswa menggunakan group facebook dilakukan proses sebagai berikut:

a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa di peroleh dengan rumus:

Lembar E-Portofolio =

b) Skor asesmen e-portofolio diambil dari lembar e-portofolio dan aktivitas siswa menggunakan group facebook menggunakan proses sebagai berikut:

Skor Lembar E-Portofolio =

Kemudian untuk memperoleh skor asesmen e-portofolio melalui proses sebagai berikut:

Skor LP + Skor Aktivitas dalam Group Facebook

LP 1 + LP 2 + LP 3 + LP 4 +.... LP N N

Pencapaian Lembar E-Portofolio


(22)

c) Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus:

Rata-Rata Asesmen E-Portofolio =

b. Data Hasil Belajar

Data hasil belajar siswa berupa uji blok dianalisis secara kuantitatif dilakukan proses sebagai berikut:

a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa diperoleh dengan rumus:

b) Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus: Rata-Rata Hasil Belajar =

Dengan pengkategorian sebagai berikut :

Nilai Kategori

80,1-100 60,1-80 40,1-60 20,1-40 0,0-20

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

∑ Skor Asesmen E-Portofolio


(23)

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal, dapat dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis

pengujiannya, yaitu:

O

H : data terdistribusi secara normal 1

H : data tidak terdistribusi secara normal Pedoman pengambilan keputusan:

1) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

2) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05 maka distribusinya adalah normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi

linear. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan metode Test for Linearity pada taraf signifikan 0, 05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05


(24)

c. Uji Regresi

Uji regresi sederhana dilakukan untuk menghitung persamaan regresinya. Dengan menghitung persamaan regresinya maka dapat diprediksi

seberapa tinggi nilai variabel terikat jika nilai variabel bebas diubah-ubah serta untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah positif atau negatif.

Dengan:

∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

(Priyatno, 2010: 55)

Untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan uji Reggression Linear. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah:

O

H

: Tidak ada pengaruh yang signifikan asesmen e-portofolio melaui

group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika.

1

H : Ada pengaruh yang signifikan asesmen e-portofolio melaui group

facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika.


(25)

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas :

 Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima.  Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoretis

1. Asesmen E-portofolio

Asesmen e-portofolio salah satu pilihan yang tepat yang sesuai dengan perkembangan teknologi. Sebelum kita mengenal asesmen e-portofolio, mari kita pahami tentang portofolio, menurut Budimansyah (2002: 12) :

Portofolio diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik portofolio adalah bundle, yakni kumpulan atau dokomentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan dalam suatu bundle.

Menurut Arends (2007:246) :

Portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang membutuhkan kinerja sesuai konteks, adapun contoh–contoh hal apa saja yang dapat dimasukkan siswa kedalam portofolio adalah tes, hasil karya yang telah dievaluasi untuk tugas wajib siswa, tugas–tugas kinerja, dan proyek kerja seperti makalah atau tugas lainnya yang dibuat oleh siswa sendiri. Ditinjau dari kutipan di atas portofolio adalah suatu bentuk fisik dari hasil belajar siswa baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang dikumpulkan dalam suatu buku. Asesmen e-portofolio adalah sebuah bukti digital berdasarkan pengalaman, pencapaian dan hasil pembelajaran siswa.


(27)

Menurut Sutherland and Powell dalam Gray (2008: 7) :

An e-portfolio is a purposeful aggregation of digital items ideas, evidence, reflections, feedback etc, which presents a selected audience

with evidence of a person’s learning and ability.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dianalisis bahwa e-portofolio adalah hasil karya siswa baik berupa tes, tugas-tugas kinerja, dan projek kerja yang dibuat oleh siswa sendiri maupun berkelompok yang berbentuk bukti digital yang yang merefleksi pengalaman, prestasi dan belajar. Kumpulan-kumpulan bukti tersebut menyimpan informasi untuk bahan pertimbangan guru. Menurut Depdiknas (2004: 3-4) menjelaskan bahwa kumpulan informasi yang dibutuhkan guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran, atau peningkatan belajar siswa, seperti: a. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik, yang disajikan secara

tertulis

b. Hal ini terlihat pada penilaian psikomotor, kinerja dan afektif peserta didik.

c. Gambar atau laporan hasil pengamatan d. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan e. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah

f. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep

g. Penyelesaian soal-soal h. Hasil tugas pekerjaan rumah.

Sedangkan menurut Gray (2008: 8) asesmen e-portofolio harus mengandung :

a. Application – providing evidence in support of an application for a job or for admission to further study

b. Transition – providing a richer and more immediate picture of

learners’ achievements and needs as they progress to a new

environment, and supporting them through the process of transition


(28)

c. Learning, teaching and assessment – supporting the process of learning through reflection, discussion and formative assessment, and providing evidence for summative assessment

d. Personal development planning (PDP) and continuing professional development (CPD) – supporting and evidencing the pursuit and achievement of personal or professional competences

Dari kutipan di atas dapat dianalisis berbagai tujuan yang e-portofolio, yaitu a) aplikasi, menyediakan bukti, b) Transisi,menyediakan gambaran mendukung proses transisi, c) Belajar, mengajar dan penilaian, d) Pengembangan pribadi. Portofolio yang dihasilkan yang berguna sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran, atau peningkatan belajar siswa adalah hasil proyek, penilaian psikomotor,lembar hasil pengamatan siswa penyelesaian soal, hasil pekerjaan rumah. Dalam pembelajaran IPA, sebuah portofolio seharusnya memperlihatkan pertumbuhan kemampuan siswa di dalam perkuliahan IPA. Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang menyediakan bukti-bukti kompetensi siswa. Portofolio tersebut juga menunjukkan inisiatif, kemampuan dan keterampilan siswa. Terdapat banyak jenis portofolio, menurut Duffy dalam Widodo (2009: 3), terdapat empat jenis atau tingkatan portofolio berdasarkan tanggung jawab siswa terhadap kerjanya dan bagaimana guru membantu siswanya:

a. Portofolio Semua Hal (The Everything Portfolio)

Portofolio semua hal (atau portofolio perkembangan) merupakan suatu kumpulan karya siswa melintasi berbagai variasi siswa, kelas,

semester, atau tahun. Portofolio ini berisi karya siswa, baik selama proses maupun draft final. Seleksi karya dalam portofolio jenis ini bukan merupakan tujuan utama. Secara umum, portofolio ini dievaluasi sebagai contoh karya siswa dalam berbagai tingkat pencapaian kompetensi, jadi cenderung sumatif.


(29)

b. Portofolio Produk (The Product Portfolio)

Di dalam portofolio produk, guru menyediakan daftar isi suatu topik atau produk. Siswa memasukkan contoh-contoh karyanya dalam area daftar isi tersebut. Evaluasi portofolio ini berupa pertemuan antara guru dan siswa, dan selama pertemuan guru dapat memberikan umpan balik sumatif, namun umpan balik ini sebagai informasi formatif bagi siswa. Guru memilih karya terbaik siswa, dan menjelaskan mengapa itu merupakan karya terbaiknya. Informasi dari penjelasan guru ini sangat bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan portofolio selanjutnya.

c. Portofolio “Pameran” (The Showcase Portfolio)

Di dalam portofolio “pameran” atau protofolio contoh, guru

menyediakan daftar isi suatu topik, dan siswa mengevaluasi elemen-elemen untuk portofolionya dan memberikan alasan rasional untuk tiap seleksinya. Siswa diingatkan untuk tidak sekedar memasukkan karya yang dinilai baik oleh guru, akan tetapi harus pula

mempertimbangkan audien dan tujuan portofolio itu. Di dalam evaluasi portofolio, guru melakukan pertemuan dengan siswa, dan guru memberikan umpan balik sumatif terhadap produk siswa serta umpan balik formatif tentang alasan siswa selama proses seleksi karyanya.

d. Portofolio Tujuan (The Objective Portfolio)

Tingkat terakhir adalah portofolio tujuan. Di dalam portofolio jenis ini, guru merumuskan daftar tujuan atau pernyataan tentang kualitas kinerja. Siswa menyeleksi dari kumpulan karyanya untuk

mempertemukan karya terbaiknya dengan tujuan tersebut. Portofolio jenis ini sebaiknya tidak dibatasi pada karya tertulis saja, akan tetapi segala artifak dan kinerja siswa (misalnya dalam berbagai berbagai format media) yang berkaitan dengan tujuan atau kualitas kinerja yang diminta. Portofolio jenis ini membutuhkan kemampuan siswa dalam menganalisis tujuan, menentukan kemungkinan karya, menyeleksi contoh terbaik dari keterampilan yang diminta dalam tujuan, serta memberikan alasan seleksi karyanya. Untuk setiap tujuan yang telah dituntaskan, guru memberikan umpan balik kualitatif individual. Untuk tujuan yang belum dituntaskan, guru memberikan umpan balik formatif yang memungkinkan siswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan tersebut.

E-portofolio memfasilitasi penggunaan pengalaman masa lalu untuk

pembelajaran dan mengenali kemajuan, merangsang penggunaan keterampilan reflektif, menggunakan strategi-strategi analisis dalam proses metakognitif, dan memungkinkan guru untuk memisahkan kualitas bukti dari kemampuan


(30)

siswa dalam merefleksikan bukti tersebut. Keuntungan menggunakan portofolio menurut Depdiknas (2004: 4-5):

a. Peserta didik memperoleh pengetahuan dan belajar secara aktif b. Peserta didik melakukan penyelidikan untuk memecahkan masalah,

mengeksplorasi gagasan-gagasan dengan menggunakan benda-benda konkret, menggunakan media pembelajaran, mengerjakan hal-hal tersebut secara mandiri dan secara berkelompok.

c. Peserta didik secara aktif memilih hal yang dieksplorasi, dan menunjukkan bukti tentang kompetensi peserta didik, di luar hasil tes.

d. Portofolio memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut serta dalam penilaian atas dirinya.

e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kemampuannya dalam memecahkan masalah, bernalar,

berkomunikasi, melakukan penyelidikan, dan berkreasi.

Dari uraian di atas terdapat banyak keuntungan dari portofolio meliputi siswa dapat memperoleh pengetahuan dan belajar secara aktif, melakukan medote ilmiah, dan bereksplorasi diri. Untuk menilai portofolio tidak hanya

ditekankan kepada keberhasilan siswa dalam memperoleh jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan kepada proses berpikir siswa yang terdapat atau tersirat dalam isi portofolio. Salah satu cara penilaian asesmen portofolio, menurut Depdiknas (2004:11) :

a. Bukti terjadinya proses berpikir.

 Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap satuan itu?

 Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?

 Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?

 Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau penyelidikannya?


(31)

b. Mutu kegiatan atau penyelidikan

 Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep aatau kaidah tertentu?

 Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?

 Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap pelajaran yang bersangkutan?

 Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok bahasan?

Dari uraian di atas dapat dianalisis bahwa untuk menilai asesmen e-portofolio

akan ditinjau dari aspek proses berfikir dapat diambil skor yang mencakup aktivitas dalam group facebook dan pada aspek mutu kegiatan diambil dari skor lembar portofolio siswa.

2. Group Facebook

Menggunakan facebook sebagai media asesmen e-portofolio merupakan salah satu teknik untuk meningkatkan motivasi siswa untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai serta mempermudah proses beajar mengajar. Meskipun pada dasarnya facebook merupakan jejaring sosial, namun

facebook sangat familiar. Seperti yang dikemukakan oleh Putra (2012: 1) : Berdasarkan data dari Open Graph API Facebook, pengguna Facebook di Indonesia berjumlah 43,06 juta. Jumlah ini mewakili 17,72 persen jumlah penduduk. Jumlah ini menempatkan Indonesia diurutan ke 3 setelah Amerika Serikat dan India sebagai pengguna Facebook terbesar di dunia (Kompas, 1 Februari 2012).


(32)

jaringan koneksi internet saja melainkan dapat melalui komputer dan

handphone. Dengan kemampuan yang dimiliki facebook, diharapkan interaksi antara guru dan murid tidak hanya terjadi di kelas, tetapi bisa berlanjut diluat kelas. Adapun fitur-fitur facebook yang dapat di gunakan sebagai media pembelajaran menurut Suyitno (2012: 1) :

a. Facebookgroup, dalam hal ini setiap pengguna facebook dapat mempergunakan, membuat dan bergabung pada sebuah group, tentunya dalam hal ini group facebook dalam kajian-kajian keilmuan, study club, dan komunitas peserta didik.

b. Facebook share, fitur ini untuk men-share materi (tulisan singkat, link, gambar, video dsb) ke semua teman-temannya.

c. Fiture chat, fitur untuk berkomunikasi langsung dengan sesama pengguna facebook yang telah menjadi teman kita dan bisa menjadi media diskusi online.

d. Facebook note, fitur ini adalah untuk memuat tulisan.

e. Facebook quiz, fasilitas facebook ini adalah kita bisa membuat quiz

dan fitur ini bisa dioptimalkan oleh guru atau peserta didik untuk latihan materi untuk evaluasi pembelajaran lewat quiz online yang interaktif.

Facebook group adalah dalah satu fitur yang terdapat dalam facebook akan sangat membantu pembelajaran terutama dalam hal interksi guru dan murid. Dengan meningkatnya interksi guru dan murid sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Adapun memanfaatkan fitur group facebook untuk tujuan pembelajaran yang efektif menurut Arifin (2012: 1) :

a. Create a group: buatlah sebuah group di facebook khusus untuk kelas anda.

b. Schedule events: melalui group facebook yang anda telah bentuk, Anda dapat membuat atau mengatur jadwal untuk seluruh kelas. c. Share multimedia: di facebook sangat mudah untuk saling berbagi

video, foto dan yang lainnya termasuk file dalam bentuk word

ataupun pdf.


(33)

e. Post note class: setelah pembelajaran di kelas ada baiknya memposting materi ajar anda di group agar semua siwa dapat

me-review nya kembali terlebih lagi buat siswa yang absent.

f. Provide direct communication: guru dan siwa dapat saling kontak satu sama lain melalui facebook. Dengan hubungan ini dapat sangat membantu dalam keefektifan hubungan komunikasi.

g. Allow shy students a way to communicate: siswa pemalu biasanya jarang dekat dengan gurunya di luar kelas. Dengan adanya facebook

para siswa sepeti ini akan merasa lebih enjoy untuk berkomunikasi dengan gurunya.

h. Make announcements:guru dapat mengirimkan pengumuman terhadap ke semua siswa baik itu baik itu untuk mengingatkan akan tes atau ujian yag akan dilaksanakannya maupun bentuk

pengumuman lainya.

i. Brainstorm: dengan group di facebook para siswa dapat

menyampaikan ide-ide mereka ke seluruh kelas kapan saja. Dengan begitu akan sangat mudah terciptanya brainstorming (saling

bertukaran pikiran antara para siswa ke siswa lainnya dan antara siswa ke guru).

j. Share interesting pictures, videos, and websites: guru dapat

menyarankan website-website yang dapat berguna bagi siswa sebagai referensi terkait pelajaran.

k. Post homework: melalui group facebook guru dapat memposting tugas untuk siswa. Hal ini dapat memastikan secara langsung bentuk tugas yang diberikan termasuk due date nya (batas pengumpulan). Seperti yang dikemukan di atas dalam group facebook tersebut banyak fitur-fitur yang dapat digunakan sebagai media diskusi maupun evaluasi, yaitu

create a group, schedule events, share multimedia, send messages, post note class, provide direct communication, allow shy students a way to

communicate, make announcement, brainstorm, share interesting pictures, videos, and websites, post homework, sehingga akan terjadi memaksimalkan interaksi antar guru dan murid terutama diluar kelas. Sukajiah (2012: 1) menyatakan dengan fasilitas group di facebook dapat membangun sebuah grup belajar facebook dengan anggota siswa kita atau masyarakat umum kita dapat berdiskusi dengan (anggota) untuk materi pelajaran tertentu dengan


(34)

terlebih dahulu menuliskan sebuah soal bahkan kita bisa membuat pooling sederhana dimana semua anggota group dapat mengikutinya. Adapun batas-batas facebook sebagai sistem penunjang pembelajaran dikemukakan Alexander (2010: 55) :

a. Facebook dibatasi hanya untuk para pelajar di lingkungan sekolah b. Setiap kelas meggunakan facebook yang berbeda. Ini untuk

mempermudah interaksi antara pengajar dan para pelajarnya. Dari uraian di atas dalam pengunaan facebook sebagai media asesmen e-portofolio harus memilki batas-batas, yaitu group facebook yang digunakan harus mencaup satu kelas dan dipakai untuk lingkungan sekolah saja.

3. Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, dan Satisfaction)

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, model, atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, model, atau prosedur. Menurut Alisyahbana (2010: 98) ciri-ciri tersebut ialah :

a. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. Tingkah laku pengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.


(35)

Saat ini telah banyak muncul model-model pembelajaran hasil karya para filosof pendidikan. Seperti model pembelajaran ARIAS yang dikembangkan oleh filosof berdasarkan pada teori belajar. Model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang dimodifikasi dari model ARCS. Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction), dikembangkan oleh Keller dan Kopp sebagai jawaban pertanyaan bagaimana merancang

pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar. Model pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang mengandung dua komponen, yaitu nilai (value) dan tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan tersebut.

Namun dalam model ARCS tidak terdapat aspek penilaian (assessment).

Padahal penilaian merupakan satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar. Mengingat pentingnya penilaian, maka oleh Keller dan Kopp dalam Kusumah (2008: 89) menambahkan komponen

assessment pada model pembelajaran tersebut. Dengan modifikasi tersebut, model pembelajaran yang digunakan mengandung lima komponen, yaitu:

attention (minat/perhatian), relevance (relevansi), confidence

(percaya/yakin), satisfaction (kepuasan/bangga), dan assessment (evaluasi). Kemudian dilakukan penggantian nama confidence menjadi assurance, dan

attention menjadi interest. Dengan mengambil huruf awal dari


(36)

itu, model pembelajaran yang sudah dimodifikasi ini disebut model pembelajaran ARIAS.

Penerapan model pembelajaran ARIAS di dalam proses pembelajaran membangun rasa percaya diri, kepuasan, perhatian, kepercayaan diri serta mengevaluasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang pada

akhirnya akan memberikan hasil belajar yang maksimal. Menurut Sa’adah

(2010: 23) model pembelajaran ARIAS berisi lima komponen yang

diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Kelima kompenen tersebut adalah : a.Assurance, (percaya diri), yang berhubungan dengan sikap

percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil.

b.Relevance, berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang.

c. Interest, adalah minat/perhatian siswa.

d. Assessment, yaitu yang berhubungan dengan penilaian terhadap siswa. Penilaian merupakan suatu bagian pokok dalam

pembelajaran yang memberikan keuntungan bagi guru dan murid. e. Satisfaction adalah reinforcement (penguatan) dapat memberikan

rasa bangga dan puas pada siswa yang penting dan perlu dalam kegiatan pembelajaran.


(37)

Adapun beberapa contoh dari masing-masing komponen yang dapat

dilakukan untuk membangkitkan dan meningkatkan kegiatan pembelajaran menurut Kusumah (2008: 1) adalah sebagai berikut :

a. Assurance (percaya diri)

a) Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri serta menanamkan pada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri.

b) Menggunakan suatu patokan, standar yang memungkinkan siswa dapat mencapai keberhasilan.

c) Memberi tugas yang sukar tetapi cukup realistis untuk diselesaikan/sesuai dengan kemampuan.

b. Relevance

a) Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai.

b) Mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa baik untuk masa sekarang dan/atau untuk berbagai aktivitas di masa mendatang.

c) Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada hubungannya dengan pengalaman nyata atau nilai- nilai yang dimiliki siswa.

c. Interest

a) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran.

b) Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran. c) Mengadakan komunikasi nonverbal dalam kegiatan

pembelajaran. d. Assessment

a) Mengadakan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja siswa.

b) Memberikan evaluasi yang obyektif dan adil serta segera menginformasikan hasil evaluasi kepada siswa.

e. Satisfaction

a) Memberi penguatan (reinforcement), penghargaan yang pantas baik secara verbal maupun non-verbal kepada siswa yang telah menampilkan keberhasilannya.

b) Memperlihatkan perhatian yang besar kepada siswa, sehingga mereka merasa dikenal dan dihargai oleh para guru.

c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membantu teman mereka yang mengalami kesulitan/memerlukan bantuan.


(38)

4. Hasil Belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Siswa adalah penentu terjadi atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Menurut Gagne dalam Dimyati (2002: 10) belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar.

Hasil belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang ketika ia melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Hasil belajar merupakan tolak ukur seseorang yang telah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sudjana (2005: 3) menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.” Menurut Keller dalam Mulyono (2002: 45) berpendapat :

Hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Ini berarti bahwa besarnya usaha adalah indikator dari adanya aktivitas, sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak.

Sedangkan menurut Hal tersebut pendapat Hamalik (2002: 19) :

Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang didapat dari kegiatan belajar yang merupakan kegiatan kompleks. Dengan memiliki hasil belajar, seseorang akan mampu mengartikan dan menganalisis ilmu pengetahuan yang dilambangkan dengan kata-kata menjadi suatu buah pikiran dalam memecahkan suatu permasalahan tertentu.


(39)

Dari berbagai pendapat di atas, dapat dianalisis bahwa hasil belajar

merupakan prestasi yang dicapai siswa dengan bertambahnya kemampuan diswa yang memiliki kemampuan analisis, maka ia akan memecahkan suatu permasalahan teori tertentu dengan menganalisis pengetahuan yang

dilambangkan dengan kata-kata menjadi buah pikiran.

Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setelah tes dilakukan. Menurut Bloom dalam Dimyati (2002: 26) terdapat tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan internal akibat belajar, yaitu :

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif terdiri dari lima perilaku, yaitu menerima, merespon, menghargai, mengorganisasikan dan karakterisasi menurut nilai. c. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu meniru, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang telah diperoleh setelah siswa menerima pengetahuan, dimana hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini, dari tiga ranah yang ada pada hasil belajar akan diambil satu ranah saja, yaitu pada ranah kognitif. Hasil belajar dapat dilihat dengan melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi


(40)

merupakan suatu komponen dalam sistem pengajaran yang menentukan keberhasilan siswa di dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Tabel 2.1 Kategori Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa

Nilai Kategori

80,1-100 60,1-80 40,1-60 20,1-40 0,0-20

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

Sumber: Arikunto (2010:245) B. Kerangka Pemikiran

Fisika merupakan mata pelajaran yang terstruktur, terorganisasi dan sifatnya berjenjang, artinya antara materi yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Untuk menguasai materi pelajaran fisika pada tingkat kesukaran yang lebih tinggi diperlukan penguasaan materi tertentu sebagai pengetahuan prasyarat. Pemilihan asesmen e-portofolio merupakan hal yang tepat untuk penunjang pembelajaran fisika.

E-portofolio membuat siswa melakukan refleksi diri dengan menyediakan beragam fitur untuk mengekspresikan pengalaman belajarnya, dan merupakan bentuk asesmen yang efektif untuk mendorong siswa dan guru mengases keterampilan-keterampilan yang tidak dapat diases oleh asesmen tradisional, misalnya berpikir tingkat tinggi, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Asesmen

e-portofolio dapat digunakan untuk mendorong dan merefleksi diri pertumbuhan keterampilan generik pada siswa.


(41)

Pada penelitian Cranney (2005) menunjukan bahwa dengan mengikutkan e-portofolio ke dalam kurikulum dan menyediakan struktur pengembangan e-portofolio yang spesifik dalam perkuliahan, terdapat peningkatan kepedulian terhadap tingkat kemampuan pada diri siswa dan siswa terdorong untuk mengembangkan lebih lanjut kemampuannya. Hal ini mengindikasikan bahwa asesmen e-portofolio dapat mendorong pertumbuhan kesadaran dan motivasi untuk berkembang, yang merupakan salah satu atribut keterampilan generik, yang memberi peluang perlu ditelitinya pemanfaatan sistem asesmen

e-portofolio untuk menumbuhkan berbagai keterampilan generik yang lain. Komponen assesment pada model pembelajaran ARIAS, adalah kegiatan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja siswa yang obyektif dan adil kepada siswa. Melalui komponen tersebut akan memberi ruang asesmen e-portofolio untuk menjadi bagian dari pembelajaran. Sehingga asesmen e-portofolio akan terlaksana sebagai sebuah tahap pembelajaran yang akan menigkatkan hasil belajar siswa.

Dalam asesmen e-portofolio dibutuhkan media yang mudah dipahami siswa, yaitu facebook. Facebook sangat familiar dikalangan masyarakat Indonesia terutama di kalangan remaja. Pengunaan asesmen e-portofolio menggunakan salah satu fitur facebook, yaitu group facebook akan sangat memotivasi siswa untuk belajar akan memaksimalkan hasil belajar.

Dalam penelitian ini menggunakan satu variabel bebas, satu variabel terikat, dan dua variabel moderator. Sebagai varibel bebas adalah assesmen


(42)

e-sebagai varibel moderator adalah group facebook (R1) dan model pembelajaran ARIAS (R2). Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai hubungan variabel bebas dan variabel terikatnya maka dapat dijelaskan dalam paradigma pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1. Paradigma Pemikiran Keterangan : X : Asesmen e-portofolio

Y : Hasil belajar Z1 : Group facebook

Z2 : Model Pembelajaran ARIAS B. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh yang positif dan signifikan asesmen e-portofolio melalui

group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika siswa.

X Y

Z1


(43)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan perbaikan dapat disimpulkan bahwa:

Terdapat pengaruh positif linier yang signifikan antara asesmen e-portofolio

melaui group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika SMA pada materi kesetimbangan benda tegar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Dalam memilih asesmen pembelajaran, asesmen e-portofolio melaui group

facebook dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran fisika yang dikombinasikan dengan berbagai model atau metode pembelajaran lainnya guna mencapai hasil belajar yang optimal.

2. Dalam menerapkan asesmen e-portofolio melaui group facebook diharapakan guru dapat meminimalisir kerbatasan dialami peneliti.

3. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penerapan pembelajaran di SMA N 1 Tanjung Bintang karena pembelajaran

menggunakan asesmen e-portofolio melaui group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Alisyahbana. 2010. Model Pembelajaran ARIAS. Diakses pada tanggal 10 Januari 2012 dari http://blog.unsri.ac.id/alisyah.

Alexander, Hengky. 2010. Facebook For Sekolahan. Jakarta: Gramedia. Arends, R.I. (2008). Learning To Teach. New York: McGraw Hill.

Arifin, Muhammad. 2012. Facebook Untuk Pembelaharan yang Efektif. Diakses pada tanggal 23 Desember 2012 dari

http://englishahkam.blogspot.com/2012/09/facebook-untuk-pembelajaran-kelas-yang-efektif.html

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Budimansyah, Dasim.2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio. Bandung: Ganesindo.

Cranney, J., Kafod, M., Huon, G., Jensen, L., Levin, K., McAlpine, I. (2005).

Portfolio tools:learning and teaching strategies to facilitate development of graduate attributes.Diakses pada tanggal 8 Maret 2008 dari

http://science.uniserve.edu.au/pubs/procs.

Depdiknas.2004. Pedoman Pengembangan Portofolio untuk Penilaian. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Gray, Lisa. 2008. Effective Practice with e-Portfolios. Inggris: University of

Bristol

Guilford J.P., Benjamin Fruchter. 1956. Fundamental Statistic In Psychology and Education. Tokyo: Mc-Graw-Hill.

Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kusumah, Wijaya. 2008. Model-Model Pembelajaran. Diakses pada tanggal 10 Januari 2011 dari http://wijayalabs.multiply.com.


(45)

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom

Putra, Arjuna.2012. Facebook Sebagai Teknik Pembelajaran. Diakses pada tanggal 23 desember 2012 dari

http://guraru.org/news/2012/05/30/637/facebook_sebagai_teknik_pembelaja ran.

Sa’adah. 2010. Penerapan model ARIAS (Assurance, Relevance, Assesment, Satisfaction) dalam pembelajaran TIK. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukajiah. 2012. Jejaring Sosial Facebook sebagai Alternatif Pembelajaran Online. Diakses pada tanggal 23 Desember 2012 dari

http://sukasains.com/info-ku/jejaring-sosial-facebook-sebagai-alternatif-pembelajaran-online/.

Sukma, Elfia. 2004. Assesmen Portofolio dan Kemungkinan Penerapannya Dalam Keterampilan Menulis di Sekolah Dasar. Universitas Negeri Malang: FIP.

Surapranata, Soemarna, dan Muhammad Hatta. 2004. Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suyitno, Ade.2012. Facebook Sebagai Media Kreatif E-Learning

Untuk Pembelajaran Di Era Global. Diakses pada tanggal 23 Desember 2012 dari http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/12/facebook-sebagai-media-kreatif-e-learning-untuk-pembelajaran-di-era-global-510440.html. Widodo, Wahono. 2009. Asesmen Portofolio. Diakses pada tanggal 1 juni 2010


(1)

21 merupakan suatu komponen dalam sistem pengajaran yang menentukan keberhasilan siswa di dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Tabel 2.1 Kategori Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa

Nilai Kategori

80,1-100 60,1-80 40,1-60 20,1-40 0,0-20

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah

Sumber: Arikunto (2010:245)

B. Kerangka Pemikiran

Fisika merupakan mata pelajaran yang terstruktur, terorganisasi dan sifatnya berjenjang, artinya antara materi yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Untuk menguasai materi pelajaran fisika pada tingkat kesukaran yang lebih tinggi diperlukan penguasaan materi tertentu sebagai pengetahuan prasyarat. Pemilihan asesmen e-portofolio merupakan hal yang tepat untuk penunjang pembelajaran fisika.

E-portofolio membuat siswa melakukan refleksi diri dengan menyediakan

beragam fitur untuk mengekspresikan pengalaman belajarnya, dan merupakan bentuk asesmen yang efektif untuk mendorong siswa dan guru mengases keterampilan-keterampilan yang tidak dapat diases oleh asesmen tradisional, misalnya berpikir tingkat tinggi, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Asesmen

e-portofolio dapat digunakan untuk mendorong dan merefleksi diri


(2)

22 Pada penelitian Cranney (2005) menunjukan bahwa dengan mengikutkan

e-portofolio ke dalam kurikulum dan menyediakan struktur pengembangan

e-portofolio yang spesifik dalam perkuliahan, terdapat peningkatan kepedulian

terhadap tingkat kemampuan pada diri siswa dan siswa terdorong untuk mengembangkan lebih lanjut kemampuannya. Hal ini mengindikasikan bahwa asesmen e-portofolio dapat mendorong pertumbuhan kesadaran dan motivasi untuk berkembang, yang merupakan salah satu atribut keterampilan generik, yang memberi peluang perlu ditelitinya pemanfaatan sistem asesmen

e-portofolio untuk menumbuhkan berbagai keterampilan generik yang lain.

Komponen assesment pada model pembelajaran ARIAS, adalah kegiatan evaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kinerja siswa yang obyektif dan adil kepada siswa. Melalui komponen tersebut akan memberi ruang asesmen e-portofolio untuk menjadi bagian dari pembelajaran. Sehingga asesmen e-portofolio akan terlaksana sebagai sebuah tahap pembelajaran yang akan menigkatkan hasil belajar siswa.

Dalam asesmen e-portofolio dibutuhkan media yang mudah dipahami siswa, yaitu facebook. Facebook sangat familiar dikalangan masyarakat Indonesia terutama di kalangan remaja. Pengunaan asesmen e-portofolio menggunakan salah satu fitur facebook, yaitu group facebook akan sangat memotivasi siswa untuk belajar akan memaksimalkan hasil belajar.

Dalam penelitian ini menggunakan satu variabel bebas, satu variabel terikat, dan dua variabel moderator. Sebagai varibel bebas adalah assesmen


(3)

23 sebagai varibel moderator adalah group facebook (R1) dan model

pembelajaran ARIAS (R2). Untuk mendapatkan gambaran yang jelas

mengenai hubungan variabel bebas dan variabel terikatnya maka dapat dijelaskan dalam paradigma pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1. Paradigma Pemikiran Keterangan : X : Asesmen e-portofolio

Y : Hasil belajar

Z1 : Group facebook

Z2 : Model Pembelajaran ARIAS

B. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh yang positif dan signifikan asesmen e-portofolio melalui

group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil

belajar fisika siswa.

X Y

Z1


(4)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan perbaikan dapat disimpulkan bahwa:

Terdapat pengaruh positif linier yang signifikan antara asesmen e-portofolio melaui group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika SMA pada materi kesetimbangan benda tegar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Dalam memilih asesmen pembelajaran, asesmen e-portofolio melaui group

facebook dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran

fisika yang dikombinasikan dengan berbagai model atau metode pembelajaran lainnya guna mencapai hasil belajar yang optimal.

2. Dalam menerapkan asesmen e-portofolio melaui group facebook diharapakan guru dapat meminimalisir kerbatasan dialami peneliti.

3. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penerapan pembelajaran di SMA N 1 Tanjung Bintang karena pembelajaran

menggunakan asesmen e-portofolio melaui group facebook menggunakan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alisyahbana. 2010. Model Pembelajaran ARIAS. Diakses pada tanggal 10 Januari 2012 dari http://blog.unsri.ac.id/alisyah.

Alexander, Hengky. 2010. Facebook For Sekolahan. Jakarta: Gramedia. Arends, R.I. (2008). Learning To Teach. New York: McGraw Hill.

Arifin, Muhammad. 2012. Facebook Untuk Pembelaharan yang Efektif. Diakses pada tanggal 23 Desember 2012 dari

http://englishahkam.blogspot.com/2012/09/facebook-untuk-pembelajaran-kelas-yang-efektif.html

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Budimansyah, Dasim.2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis

Portofolio. Bandung: Ganesindo.

Cranney, J., Kafod, M., Huon, G., Jensen, L., Levin, K., McAlpine, I. (2005). Portfolio tools:learning and teaching strategies to facilitate development of

graduate attributes.Diakses pada tanggal 8 Maret 2008 dari

http://science.uniserve.edu.au/pubs/procs.

Depdiknas.2004. Pedoman Pengembangan Portofolio untuk Penilaian. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Gray, Lisa. 2008. Effective Practice with e-Portfolios. Inggris: University of

Bristol

Guilford J.P., Benjamin Fruchter. 1956. Fundamental Statistic In Psychology and

Education. Tokyo: Mc-Graw-Hill.

Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kusumah, Wijaya. 2008. Model-Model Pembelajaran. Diakses pada tanggal 10 Januari 2011 dari http://wijayalabs.multiply.com.


(6)

Mulyono. 2002. Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom

Putra, Arjuna.2012. Facebook Sebagai Teknik Pembelajaran. Diakses pada tanggal 23 desember 2012 dari

http://guraru.org/news/2012/05/30/637/facebook_sebagai_teknik_pembelaja ran.

Sa’adah. 2010. Penerapan model ARIAS (Assurance, Relevance, Assesment,

Satisfaction) dalam pembelajaran TIK. Jurnal Pendidikan Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukajiah. 2012. Jejaring Sosial Facebook sebagai Alternatif Pembelajaran

Online. Diakses pada tanggal 23 Desember 2012 dari

http://sukasains.com/info-ku/jejaring-sosial-facebook-sebagai-alternatif-pembelajaran-online/.

Sukma, Elfia. 2004. Assesmen Portofolio dan Kemungkinan Penerapannya

Dalam Keterampilan Menulis di Sekolah Dasar. Universitas Negeri

Malang: FIP.

Surapranata, Soemarna, dan Muhammad Hatta. 2004. Penilaian Portofolio

Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suyitno, Ade.2012. Facebook Sebagai Media Kreatif E-Learning

Untuk Pembelajaran Di Era Global. Diakses pada tanggal 23 Desember

2012 dari http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/12/facebook-sebagai-media-kreatif-e-learning-untuk-pembelajaran-di-era-global-510440.html. Widodo, Wahono. 2009. Asesmen Portofolio. Diakses pada tanggal 1 juni 2010