3.6 Jenis Data
Jenis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  data  sekunder kuantitatif yang berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia yang terdapat di
YahooFinance tentang  data  saham  emiten  yang  diperoleh  mulai  dari  tanggal  1
Januari – 31 Desember tahun 2012, buku - buku referensi, majalah, internet, dan
literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan  data  dilakukan  melalui  studi  dokumentasi  dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, dan,  buku - buku referensi untuk
mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
3.8 Teknik Analisis
Sebelum  melakukan  analisis  data,  terlebih  dahulu  perlu  dilakukan perhitungan  terhadap  resiko  sistematis  dan  resiko  tidak  sistematis  dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : a.  Return Saham
�
�
=
�
�
− �
�−
�
�−
3.1 b.  Return Pasar  IHSG
�
�
=
�
�
−  �
�−
�
.3.2 c.  Beta
 masing – masing Saham
β =
[ R
t
xRi
t
−  R
t
xRi
t
] ∑R
t
−  R
t
3.3
Universitas Sumatera Utara
d.  Varians saham 
i 2
= 
i 2
m 2
+ 
ei 2
3.4 e.  Resiko Sistematis
= 
i 2
x  Variance Index =
2
m 2
3.5 f.  Resiko Tidak Sistematis
=   Total Variance –  Resiko Sistematis
=  e
2
3.6 Setelah  hasil  penghitungan  dari  resiko  sistematis  dan  resiko  tidak
sistematis telah diperoleh, maka akan dilakukan  penelitian dengan menggunakan metode analisis One Way Anova.
3.8.1.  One Way Anova  Analysis of Variance Menurut  Situmorang  2012:59,  analisis  One  Way  Anova  dilakukan
dengan  tujuan  untuk  menganalisis  varians  dari  sebuah  data.  Analisis  varians  ini dilakukan untuk menguji 2 varians berdasarkan hipotesis nol bahwa kedua varians
itu sama. Varians yang pertama adalah varians antarcontoh  amongsamples  dan varians  yang  kedua  adalah  varians  di  dalam  masing
–  masing  contoh withinsamples  .  Uji  Anova  ini  merupakan  pengembangan  dari  uji-t  2  sampel,
hanya saja anova mampu mengakomodasi pengujian kesamaan rata – rata untuk 3
atau lebih populasi.
Universitas Sumatera Utara
Di dalam penelitian ini, uji One Way Anova akan dilakukan untuk menguji apakah  ada  perbedaan  resiko  sistematis  antara  subsektor  Semen  ;  Keramik,
Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ; Kimia ; Plastik dan Kemasan ; Pakan Ternak ; Kayu dan Pengolahannya dan ; Pulp dan Kertas. Selain itu, uji One Way
Anova ini  juga  akan  menguji  apakah  terdapat  perbedaan  resiko  tidak  sistematis
antara subsektor Semen  ; Keramik, Porselen dan Kaca ;  Logam dan sejenisnya ; Kimia  ;  Plastik  dan  Kemasan  ;  Pakan  Ternak  ;  Kayu  dan  Pengolahannya  dan  ;
Pulp dan Kertas. Berikut  ini  adalah  beberapa  langkah  yang  akan  dilakukan  dalam
melakukan uji One Way Anova : a.  Analisis Deskriptif
Metode  analisis  deskriptif  adalah  suatu  metode  analisis  dimana  data  yang dikumpulkan  dan  digolongkan    dikelompokkan  kemudian  di  analisis  dan
diinterpretasikan  secara  objektif.  Menurut  Situmorang  2012:10,  statistik deskriptif  berusaha  menjelaskan  atau  menggambarkan  berbagai  karakteristik
data, seperti melihat mean, varians, modus, median, serta distribusi frekuensi. b.  Uji Homogenitas Varians
Uji  homogenitas  varians  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  melihat  apakah kelompok  data  yang  diteliti  memiliki  varians  yang  sama,  dengan  kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut : 1.  Apabila nilai sig  0,05 , maka varians kelompok data adalah sama.
2.  Apabila nilai sig  0,05 , maka varians kelompok data adalah berbeda.
Universitas Sumatera Utara
Setelah  dilakukan  uji  homogenitas  varians,  apabila  ketiga  varians  kelompok data telah terbukti sama, maka akan dilakukan pengujian F test untuk melihat
apakah ketiga kelompok memiliki nilai rata – rata yang sama. Namun, apabila
ketiga varians kelompok data terbukti berbeda, maka peneliti akan melakukan uji Independent Samples t
–test. c.  Uji Anova
Sebelumnya, peneliti harus merumuskan hipotesis penelitian terlebih dahulu : 1.  Ho  :  Tidak  terdapat  perbedaan  rata
–  rata  antara  resiko  sistematis  dari subsektor Semen ; Keramik, Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ;
Kimia  ;  Plastik  dan  Kemasan  ;  Pakan  Ternak  ;  Kayu  dan  Pengolahannya dan ; Pulp dan Kertas.
Ha : Terdapat perbedaan rata – rata antara resiko sistematis dari subsektor
Semen  ;  Keramik,  Porselen  dan  Kaca  ;  Logam  dan  sejenisnya  ;  Kimia  ; Plastik dan Kemasan ; Pakan Ternak ; Kayu dan Pengolahannya dan ; Pulp
dan Kertas. 2.  Ho : Tidak terdapat perbedaan rata
– rata antara resiko tidak sistematis dari subsektor Semen ; Keramik, Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ;
Kimia  ;  Plastik  dan  Kemasan  ;  Pakan  Ternak  ;  Kayu  dan  Pengolahannya dan ; Pulp dan Kertas.
Ha  :  Terdapat  perbedaan  rata –  rata  antara  resiko  tidak  sistematis  dari
subsektor Semen ; Keramik, Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ; Kimia  ;  Plastik  dan  Kemasan  ;  Pakan  Ternak  ;  Kayu  dan  Pengolahannya
dan ; Pulp dan Kertas.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria  pengujian  yang  akan  digunakan  dalam  penerimaan  hipotesis  adalah sebagai berikut :
1.  Jika F
hitung
 F
tabel
, atau nilai sig  0,05 maka Ho diterima. 2.  Jika F
hitung
F
tabel
, atau nilai sig  0,05 maka Ho ditolak. d.  Post Hoc Test
Setelah uji Anova telah dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan Post  Hoc  Test.  Post  Hoc  Test
dilakukan  untuk  melihat  apakah  terdapat perbedaan kinerja antar kelompok. Dalam Post Hoc Test, apabila didapat nilai
signifikan    sig      0,05,  maka  hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  adanya perbedaan kinerja antar kelompok yang diteliti.
3.8.2  Independent Samples t –test
Independent Samples t –test dilakukan untuk menguji signifikansi beda rata
–  rata  dua  kelompok.  Independen  memiliki  arti  kedua  kelompok  tersebut  sama sekali  tidak  terkait,    dan  berasal  dari  dua  populasi  yang  berbeda.  Langkah
– langkah yang dilakukan dalam Independent Samples t
–test adalah sebagai berikut : 1.  Menguji  asumsi  dengan  menggunakan  F-test  dan  nilai  probabilitas  untuk
menguji  persamaan  varians  kedua  populasi  apakah  varians  kedua  populasi sample  tersebut  sama    Equal  Variances  Assumed    ataukan  berbeda    Equal
Variances not Assumed dengan melihat nilai signifikansi pada
Levene’s Test for Quality of Variances
dengan kriteria sebagai berikut : -  Apabila nilai p  0,05, maka digunakan Equal Variances Assumed.
-  Apabila nilai p  0,05, maka digunakan Equal Variances not Assumed.
Universitas Sumatera Utara
2.  Menguji  perbedaan  signifikansi  rata –  rata  dua  kelompok  dengan  kriteria
sebagai berikut : -  Apabila t hitung  t tabel, atau sig  0,05, maka Ho ditolak.
-  Apabila t hitung  t tabel, atau sig  0,05, maka Ho diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1  Gambaran umum pasar modal di Indonesia
Pasar  modal  atau  bursa  efek  telah  hadir  sejak  jaman  kolonial  Belanda, tepatnya  pada  tanggal  14  Desember  1912  di  Batavia.  Bursa  Batavia  tersebut
merupakan  cabang  dari  Amsterdamse  Effectenbuerus,  dan  penyelenggaranya adalah Verreniging Voor de Effectenhandel. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah  Hindia  Belanda  untuk  kepentingan  pemerintah  kolonial  atau  VOC. Sekuritas  yang  diperjualbelikan  adalah  saham  dan  obligasi  perusahaan
– perusahaan  Belanda  yang  beroperasi  di  Indonesia,  obligasi  yang  diterbitkan
pemerintah Hindia Belanda serta sekuritas Belanda lainnya. Meskipun  pasar  modal  telah  ada  sejak  tahun  1912,  perkembangan  dan
pertumbuhan  pasar  modal  tidak  berjalan  seperti  yang  diharapkan,  bahkan  pada beberapa  periode  kegiatan  pasar  modal  mengalami  kevakuman.  Hal  tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia I 1914-1918 dan II 1942- 1952,  perpindahan  kekuasaan  dari  pemerintah  kolonial  kepada  pemerintah
Republik  Indonesia,  dan  berbagai  kondisi  yang  menyebabkan  operasi  bursa  efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Universitas Sumatera Utara