Kadar perekat dan jumlah blotong Kadar air Kadar abu Kerapatan Nilai kalor Suhu bara briket

29 Lampiran 1. Metode pengujian dan pengukuran parameter briket

1. Kadar perekat dan jumlah blotong

Kadar perekat dan jumlah blotong dihitung dengan menggunakan persamaan : Kadar perekat = Dimana : mp = massa perekat gram mp = massa bahan baku gram

2. Kadar air

Satu gram contoh ditimbang dalam cawan porselin yang telah diketahui bobot tetapnya. C sampai beratnya konstan. Kemudian dimasukkan ke dalam desikator selama 1 jam dan ditimbang. Kadar air briket dihitung dengan menggunakan persamaan : Kadar air = Dimana : X1 = berat contoh sebelum dikeringkan gram X2 = berat contoh setelah dikeringkan gram

3. Kadar abu

Cawan berisi contoh yang sudah ditetapkan kadar airnya, digunakan untuk menetapkan kadar abu. - C selama 6 jam. Selanjutnya didinginkan dalam desikator sampai beratnya konstan. Kemudian ditimbang bobotnya. Kadar abu briket dihitung dengan persamaan : K b Dimana : K = b = Bobot abu gram ; = Bobot contoh gram = Kadar abu

4. Kerapatan

Kerapatan dinyatakan dalam perbandingan berat dan volume, yaitu dengan cara menimbang briket blotong dan mengukur volumenya dalam keadaan kering udara. Kerapatan briket dihitung dengan menggunakan persamaan : K = Dimana : K = Kerapatan gcm 3 G = Bobot briket gram V = Volume cm 3

5. Nilai kalor

Prinsip penentuan nilai kalor adalah mengukur energi yang ditimbulkan pada pembakaran satu gram briket. Contoh uji ditimbang satu gram lalu ditempatkan pada cawan silika dan dimasukkan ke dalam calorimeter combustion bomb. Pembakaran dimulai pada saat suhu air sudah tetap. Pengukuran dilakukan sampai suhu mencapai maksimum. Pengukuran nilai kalor dihitung berdasarkan banyaknya kalor yang dilepaskan sama banyaknya dengan kalor yang diserap. N k = 30 Dimana : N k W = Nilai kalor dari alat kalorimeter kal = Nilai kalor kalg t 1 = suhu mula-mula o t C 2 = suhu setelah pembakaran o A = Berat contoh yang terbakar g C B = Koreksi panas pada kawat besi kalg

6. Suhu bara briket

Pengukuran suhu bara dilakukan dengan menggunakan alat multimeter. Prinsip pengukuran ini adalah dengan memasukkan jarum pengukur pada multimeter ke ruang bakar briket. Kemudian dilakukan pembacaan nilai multi meter atau Nm dalam miliVolt. Nilai Nm akan ditambahkan dengan nilai koreksi 0,95. Setelah itu dilakukan pembacaan nilai suhu dengan menggunakan temperature millivolt table dan dilakukan konversi ke satuan derajat celcius °C.

7. Laju pembakaran briket