GAMBARAN KESEPIAN PADA LANSIA

GAMBARAN KESEPIAN PADA LANSIA

Naskah Publikasi

Oleh:
Ummi Machfudlotin
04810177

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
i

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul

: Gambaran Kesepian pada Lansia

2. Nama


: Ummi Machfudlotin

3. NIM

: 04810177

4. Fakultas

: Psikologi

5. Perguruan inggi

: Univeersitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian

: 4 - 10 April 2011

7. Tanggal Ujian


: 6 Mei 2011

Malang, 23 Mei 2011

Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Tri Dayakisni, M. Si.

Ari Firmanto, S. Psi.

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji
Tanggal, 6 Mei 2011

Dewan Penguji


Ketua Penguji

: Dra. Tri Dayakisni, M. Si.

__________________

Anggota Penguji

: 1. Ari Firmanto, S. Psi.

__________________

2. Dra. Djudiyah, M. Si.

__________________

3. Yuni Nurhamidah, S. Psi., M. Si. __________________

Mengesahkan

Dekan Fakulta Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Drs. Tulus Winarsunu, M. Si.

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

:

Ummi Machfdulotin

Nim

:


04810177

Fakultas / Jurusa

:

Psikologi

Perguruan Tinggi

:

Universitas Muhammadiyah malang

Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiyah yang berjudul :
“Gambaran Kesepian pada Lansia”
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali
dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah dan telah disebutkan
sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan

merupakan Hak bebas Royalti non ekslusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi dengan
undang-undang yang berlaku.

Mengetahui

Malang, 23 Mei 2011

Ketua Progam Studi

Yang Menyatakan

M Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi

Ummi Machfudlotin

iv


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrokhim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Permasalahan Dan Strategi Coping Pada Suami Yang Mempunyai
Penghasilan Lebih Rendah Daripada Istri”, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Tri Dayakisni M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
pengarahan, masukan dan motivasi dari awal hingga terselesaikannya skripsi
ini
3. Bapak Ari Firmanto, S. Psi., selaku Dosen Pembimbing II juga memberikan
arahan dan motivasi dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini sekaligus
selaku Dosen Wali.

4. Kedua Orang Tuaku yang telah memberikan dukungan serta dorongan baik
berupa materi, moral maupun spiritual.
5. Suamiku, Marjono, yang selalu memberikan dorongan dan dikingan dalam
segala hal.
6. Adik-ku yang selalu memberikan senyuman dan inspirasi.
7. Seluruh subjek penelitian ini karena telah meluangkan waktunya untuk
menjadi subjek penelitian.
8. Sahabat-sahabatku yang selalu membuatku tersenyum dan lebih banyak
belajar tentang dunia, Widi, Sofia, Umi, Usa, Yanti dan semua teman-teman
di Career Center.

v

9. Keluarga besar psikologi, khususnya kelas D angkatan 2004 terima kasih atas
motivasi dan kebersamaannya selama ini.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga
kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski
demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
khusunya dan pembaca pada umumnya.


Malang, 23 Mei 2011

Ummi Machfudlotin

vi

ABSTRAKSI

Machfudlotin, Ummi. 2011. Gambaran Kesepian pada Lansia. Skripsi, Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Dra. Tri Dayakisni,
M. Si. (II) Ari Firmanto, S. Psi.
Kata kunci: Kesepian, Lansia
Masa tua merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia, dalam
masa ini akan terjadi proses penuaan atau aging yang merupakan suatu proses yang
dinamis sebagai akibat dari perubahan-perubahan sel, fisiologis, dan psikologis. Pada
masa ini manusia berpotensi mempunyai masalah-masalah kesehatan secara umum
maupun kesehatan jiwa. Pada umumnya masalah psikologis yang paling banyak
terjadi pada lansia adalah kesepian. Kesepian merupakan perasaan terasing (terisolasi
atau kesepian) yaitu perasaan tersisihkan, terpencil dari orang lain, karena merasa

berbeda dengan orang lain. Penelitian ini penting untuk dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui bagaimana deskripsi kesepian pada lansia, faktor penyebab, dan
dampak dari kesepian yang dirasakan oleh lansia.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek yang
digunakan adalah lansia yang ditinggal mati pasangannya, baik hidup sendirian
maupun dengan keluarganya. Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak 4 orang
lansia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Keabsahan
datanya menggunakan triangulasi teori.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan: (1) Semua subyek mengalami
kesepian emosional, namun terdapat 1 subyek yang juga mengalami kesepian sosial.
Kesepian emosional yang dirasakan lansia meliputi: merasa kuatir, tidak
diperhatikan, sedih, tidak berguna, kehilangan, dilupakan, ditinggalkan, takut sendiri,
dan hampa. Adapun kesepian sosial yang dirasakan meliputi: merasa dikucilkan,
tidak punya teman, dan takut ditolak, (2) Faktor penyebab kesepian pada lansia
adalah faktor situasional, namun terdapat 1 subyek yang juga disebabkan oleh faktor
psikologis. Faktor situasional meliputi: kehilangan pasangan, anggota keluarga, tanpa
teman dekat, dan hidup terpisah dari sanak saudara. Adapun faktor psikologis
meliputi: rendah diri karena tidak punya keturunan, dan takut tidak diterima oleh
masyarakat, (3) Dampak kesepian yang dialami oleh lansia adalah kesehatan yang
memburuk dan penarikan diri dari lingkungan sosial.


vii

ABSTRACT
Machfudlotin, Ummi. (2011). Preview Loneliness in the Elderly. Thesis, Faculty of
Psychology University of Malang. Advisors: (I) Dra. Tri Dayakisni, M. Si. (II) Ari
Firmanto, S. Psi.
Keywords: Loneliness, Elderly
Old age is the most recent period of human life cycle, this will happen during
the process of aging or aging which is a dynamic process as a result of cell changes,
physiological, and psychological. At this time humans have the potential to have
health problems in general and mental health. In general, the psychological problems
most occur in elderly people are lonely, lonely is a feeling of isolation (isolated or
lonely), ie, feeling marginalized, isolated from others, feeling different from others.
This research is important to do in order to find out how the description of the
loneliness of the elderly, causes and effects of loneliness that is felt by the elderly.
This research is a descriptive qualitative research. The subjects used were elderly
bereaved spouses, either living alone or with family. The number of subjects in this
study were 4 elderly. Data collection techniques used were interviews. The validity
of the data using triangulation theory.
From the research it can be deduced: (1) All subjects experienced an
emotional loneliness, but there is one subject that is also experiencing social
loneliness. Emotional loneliness felt by the elderly include: feeling anxious, not
addressed, the sad, useless, lost, forgotten, abandoned, fear itself, and empty. As for
social loneliness that is felt include: feeling ostracized, no friends, and fear of
rejection, (2) factors causing loneliness in the elderly is a situational factor, but there
is one subject that was also caused by psychological factors. Situational factors
include: loss of spouse, family member, without close friends, and live apart from
relatives. The psychological factors include: low self-esteem because they had no
offspring, and fear not accepted by society, (3) The impact of loneliness experienced
by the elderly is the deteriorating health of the environment and social withdrawal.

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

i

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................

iii

SURAT PERNYATAAN ....................................................................................

iv

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

v

ABSTRAKSI ........................................................................................................

vii

ABSTRACT..........................................................................................................

viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................

xi

BAB I

: PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

B. Rumusan Masalah .........................................................................

6

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................

6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................

7

A. Kesepian .......................................................................................

7

1. Pengertian kesepian ................................................................

7

2. Ciri-ciri kesepian.....................................................................

7

3. Jenis kesepian .........................................................................

8

4. Faktor-faktor yang menyebabkan kesepian ............................

8

5. Dampak kesepian ....................................................................

9

B. Lansia ..........................................................................................

9

1. Pengertian lansia .....................................................................

9

2. Ciri-ciri lansia .........................................................................

10

ix

3. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa lansia ............

12

4. Tugas perkembangan pada lansia ...........................................

14

C. Kerangka Pemikiran .....................................................................

15

BAB III : METODE PENELITIAN ....................................................................

16

A. Rancangan Penelitian ....................................................................

16

B. Batasan Istilah ...............................................................................

16

C. Subyek Penelitian .........................................................................

16

D. Konteks Penelitian ........................................................................

16

E. Jenis Data, Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data ............

17

1. Jenis Data ................................................................................

17

2. Instrumen Penelitian ...............................................................

17

3. Metode Pengumpulan Data .....................................................

17

F. Analisis Data .................................................................................

18

G. Keabsahan Data ............................................................................

19

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................

20

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................................

20

1. Identitas Subyek Penelitian .....................................................

20

2. Deskripsi Kesepian yang Dialami Lansia ...............................

20

B. Analisa Data ..................................................................................

27

C. Pembahasan ..................................................................................

30

BAB V : PENUTUP ...........................................................................................

34

A. Kesimpulan ...................................................................................

34

B. Saran ............................................................................................

34

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

36

LAMPIRAN..........................................................................................................

38

x

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Subyek Penelitian ..............................................................................

20

Tabel 4.2 : Analisa Gambaran Kesepian Lansia ...................................................

29

xi

DAFTAR PUSTAKA
Amaliafitri. (2010). Kesepian Picu Tekanan Darah Anda Naik. Diakses tanggal 2
Januari 2011 dari
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/03/19/27/314259/kesepian-picutekanan-darah-anda-naik
Dayakisni, T dan Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial. Buku 1. Edisi Revisi. Malang:
UMM Press.
Forbes, Anne. (2004). Caring for Older People: Loneliness. Diakses tanggal 2
Januari 2011 dari http://www.bmj.com/content/313/7053/352.extract.
Bahaya Kesepian Bagi Kesehatan. (2010, 11 Oktober). Diakses tanggal 2 Januari
2011
dari
http://girlycious.com/2010/1929/bahaya-kesepian-bagikesehatan.
Hayati, Sari. (2010). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kesepian Pada Lansia.
Hasil Penelitian. Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Herbert, W. (2007). Loneliness is Injurious to Health, Especially in Old Age. Diakses
tanggal 2 Januari 2011 dari http://www.psychologicalscience.org.
Hurlock,

E.
B.
(1999).
Psikologi
Perkembangan:
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Suatu

Irawati, Dahlia. (2008). Puskesmas Dirancang Santun Lansia. Diakses tanggal 2
Januari 2011
http://nasional.kompas.com/read/2008/05/29/18052056/Puskesmas.Diranca
ng.Santun.Lansia.
Juniarti, N, R. Eka, S, Damayanti, A. (2008). Gambaran Jenis dan Tingkat Kesepian
pada Lansia di Balai Panti Sosial Tresna Weedha Pakutandang Ciparay
Bandung. Hasil Penelitian. Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Padjajaran.
______,. Kesepian Picu Kanker Payudara. (2009, 9 Desember). Diakses tanggal 2
Januari 2011 dari http://matanews.com/2009/12/09/kesepian-picu-kankerpayudara/.
Koentjaraningrat, (1983), Beberapa Dasar Metode Statistik dan Sampling dalam
Penelitian Masyarakat (dalam Metode-Metode Penelitian Masyarakat).
Jakarta: Gramedia.

xii

Mantika, R. (2010). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kesepian Pada
Lansia di Perumahan Kinijaya Semarang. Hasil Penelitian. Semarang:
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Martin and Osborn. J. G. (1989). Psychology Adjustment and Everyday Living. New
Jersey: Prentice Hall, Inc
McChristie, Pat. 2007. Loneliness: Is It a "Woman" Thing?. Diakses pada 2 Januari
2011 dari http://www.cyberparent.com/women/loneliness.htm.
Moleong, J. Lexy. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Newman, B, & Newman, P. (2006). Development through Life: A Psychosocial
Approach. Belmont: Thomson Wadsworth Learning.
Nurmawestri. (2008). Hubungan antara Rasa Kesepian dengan Tekanan Darah
(Sistolik) pada orang Lansia di Panti Jompo Tresna Werdha Wlingi
Kabupaten Blitar. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Malang Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi.
Papalia, D. E., Olds, S.E., & Feldman, R.E. (2004). Human Development: Ninth
Edition. New York: McGraw Hill.
Parwati, Tuti. (2008). Kesepian Pada Lansia yang Tinggal di Panti Werda. Hasil
Penelitian. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Pranadji, Tri. (2009). Penguatan Kelembagaan Gotong Royong Dalam Perspektif
Sosio Budaya Bangsa: Suatu Upaya Revitalisasi Adat Istiadat Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan. Bogor: Pusat Analisis Sosial Budaya dan
Kebijakan Pertanian.
Peters, Ross. (2004). Social Isolation and Loneliness. Diakses tanggal 2 januari 2011
dari
http://www.coag.uvic.ca/resources_research_snapshots_social_isolation.ht
m.
Probosuseno.
(2007).
Mengatasi
http//www.medicalzone.org.

Isolation

Pada

Lanjut

Usia.

Qualter, P., Quinton, S. J., Wagner. H., Brown, & Brown, S. (2009). Loneliness,
Interpersonal Distrust, and Alexithymia in Uiversity Students. Journal of
Applied Psychology.
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Sharma, V. (2002). How Long Does Active Grieving Last. Diakses tanggal 2 Januari
2011 dari http://www.mindpub.com/art042.htm
xiii

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Swerly, Nurita. (2005). Pengaruh Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Terhadap
Kesepian. Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang.
Wahyu, P. CA. 2010. Mengenal “Successful Aging”. Diakses tanggal 13 Oktober
2010 dari www.balipost.co.id.

xiv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa tua merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia, dalam
masa ini akan terjadi proses penuaan atau aging yang merupakan suatu proses yang
dinamis sebagai akibat dari perubahan-perubahan sel, fisiologis, dan psikologis. Pada
masa ini manusia berpotensi mempunyai masalah-masalah kesehatan secara umum
maupun kesehatan jiwa.
Secara psikologis lansia akan dinyatakan mengalami krisis psikologis ketika
mereka menjadi sangat ketergantungan pada orang lain. Wirartakusuma dan Anwar
(seperti yang disebut Juniarti dkk, 2008), memperkirakan angka ketergantungan
lansia pada tahun 1995 adalah 6,93% dan tahun 2015 menjadi 8,7% yang berarti
bahwa pada tahun 1995 sebanyak 100 penduduk produktif harus menyokong 7 orang
lansia yang berumur 65 tahun ke atas sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 100
orang penduduk produktif harus menyokong 9 orang lansia yang berumur 65 tahun
ke atas.
Pada umumnya masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia
adalah kesepian, kesepian merupakan perasaan terasing (terisolasi atau kesepian)
yaitu perasaan tersisihkan, terpencil dari orang lain, karena merasa berbeda dengan
orang lain. Kesepian merupakan hal yang bersifat pribadi dan akan ditanggapi
berbeda oleh setiap orang, bagi sebagian orang kesepian merupakan hal yang bisa
diterima secara normal, namun bagi sebagian orang kesepian bisa menjadi sebuah
kesedihan yang mendalam.
Kesepian telah diindikasikan dengan sejumlah indikator kesejahteraan
psikologis dan fungsi personal yang buruk. Banyak penelitian yang mendukung
dugaan bahwa kesepian jangka panjang mengancam kesehatan mental dan fungsi
psikososial di masa mendatang. Misalnya, orang dewasa yang kesepian lebih
cenderung untuk menderita kecemasan, memiliki harga diri rendah, depresi, psikosis,
pemikiran untuk bunuh diri, pesimisme, kepuasan hidup rendah, penarikan diri dari
lingkungan sosial, dan kesehatan fisik yang buruk (Qualter dkk., 2009).

1

2

Kesepian merupakan salah satu tema dari 14 tema utama yang ada pada
lansia yaitu kesepian, isolasi sosial, kehilangan, kemiskinan, perasaan ditolak,
perjuangan menemukan makna hidup, kebergantungan, perasaan tidak berguna, tidak
berdaya dan putus asa, ketakutan terhadap kematian, sedih karena kematian orang
lain, kemunduran fisik dan mental, depresi, dan rasa penyesalan mengenai hal-hal
yang lampau (Lesmana seperti yang disebut Juniarti dkk, 2008).
Jumlah lansia di Indonesia diperkirakan mencapai 30-40 juta pada tahun 2020
sehingga Indonesia menduduki peringkat ke 4 di seluruh dunia setelah China, India,
dan Amerika dalam populasi lansia. Dengan seiring meningkatnya jumlah lansia
maka angka kesepian pun semakin besar, yaitu diperkirakan 50% lansia kini
menderita kesepian (Juniarti dkk, 2008).
Pada umumnya masalah kesepian adalah masalah psikologis yang paling
banyak dialami lansia. Sebagaimana hasil wawancara pendahuluan dengan seorang
lansia wanita berinisial KT dan berusia 63 tahun di wilayah Kota Malang. KT hidup
sendirian di sebuah rumah peninggalan suaminya yang telah meninggal sekitar 8
tahun yang lalu. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari KT berjualan
sayur mayur. KT sebenarnya memiliki 2 orang anak perempuan. Anak sulungnya
sudah meninggal waktu masih usia SMP. Sedangkan anak bungsunya menikah
dengan orang Makassar dan ikut dengan suaminya ke Makassar. KT mengakui sudah
berulang kali diajak anak dan menantunya untuk ikut dan tinggal di Makassar,
namun KT selalu menolak. Alasannya, ia tidak ingin merepotkan keluarga atau
rumah tangga anaknya. Anak bungsu KT tersebut telah menikah sekitar 20 tahun
yang lalu. Terkadang 3 atau 4 tahun sekali anak, menantu dan 2 orang cucunya
menyambanginya dan tinggal beberapa hari di rumah KT.
Praktis selama tidak ada keluarganya tersebut, KT mengalami kesepian. Ia
mengaku ingin dekat dengan anak dan cucunya. Tetapi ia sungkan untuk
mengutarakan langsung kepada anaknya, lagi pula ia harus mengerti bagaimanapun
anaknya adalah istri yang harus mengikuti dimana suaminya tinggal. Ia juga sering
merasa sedih hidup sendirian, apalagi saat ia teringat almarhum suaminya. Rumah
yang ia tempati memiliki banyak benda yang menjadi kenangan dan mengingatkan
dirinya dengan almarhum suaminya.

3

Terdapat beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan kesepian. Hasil
penelitian Swerly (2005), mengenai pengaruh pengungkapan diri (self disclosure)
terhadap kesepian menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif dan sangat signifikan
antara pengungkapan diri (self disclosure) terhadap rasa kesepian. Sehingga jika
pengungkapan diri tinggi maka rasa kesepian yang dialami cenderung rendah.
Sumbangan efektif pengungkapan diri terhadap rasa kesepian adalah 60,2%,
sedangkan 39,8% lainnya berhubungan dengan variabel lainnya seperti konsep diri,
tipe kepribadian, tingkat penyesuaian diri, tempat tinggal, jumlah keluarga, dan
pekerjaan.
Hasil penelitian Parwati (2008) tentang kesepian pada lansia yang tinggal di
Panti Werda menunjukkan bahwa subjek penelitian mengalami kesepian yang
teramat dalam yang benar-benar telah merubah kepribadiannya dan pandangannya
terhadap sesuatu, caranya dalam menghadapi suatu masalah dan juga perubahan akan
kondisi fisik dan psikisnya. Faktor-faktor yang menyebabkan kesepian subjek di
Panti Werda dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan, frustrasi serta karakter
kepribadian dapat mempengaruhi subjek mengalami kesepian sehingga subjek tidak
memikirkan dampak yang diakibatkan dirinya sendiri.
Hasil penelitian Mantika (2010), mengenai hubungan antara dukungan
keluarga dengan kesepian pada lansia menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dan
sangat signifikan antara dukungan keluarga dengan kesepian pada lanjut usia dengan
nilai korelasi sebesar 68,5% dimana hasil ini menunjukkan keeratan hubungan bahwa
semakin tinggi dukungan keluarga maka kesepian yang terjadi akan menurun.
Sehingga kesepian sangat di pengaruhi oleh besar kecilnya dukungan yang diberikan
keluarga terhadap lansia baik secara informasional, penilaian, instrumental dan
emosional.
Hasil penelitian Hayati (2010) mengenai pengaruh dukungan sosial terhadap
kesepian pada lansia menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dukungan sosial
terhadap kesepian pada lansia. Artinya semakin tinggi dukungan sosial yang
diperoleh lansia, maka kesepiannya akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin
rendah dukungan sosial yang diperoleh maka semakin tinggi kesepiannya.
Sumbangan efektif yang diberikan dukungan sosial terhadap kesepian pada lansia
adalah 13,7%, yang berarti bahwa pada penelitian ini dukungan sosial mempengaruhi

4

kesepian sebesar 13,75% dan sisanya yaitu sebesar 86,3% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain. Secara umum, dukungan sosial yang diterima dan kesepian yang dialami
oleh subjek penelitian tergolong sedang. Tidak ada perbedaan kesepian bila ditinjau
dari jenis kelamin. Namun rata-rata kesepian subjek laki-laki lebih tinggi daripada
subjek perempuan. Bentuk-bentuk dukungan sosial yang paling berpengaruh
terhadap kesepian lansia adalah integrasi sosial.
Beberapa karakteristik perkembangan pada lansia sehingga meskipun hidup
dengan keluarga, ada kemungkinan mengalami kesepian, misalnya: a) masa pensiun,
menurut Hurlock (1996) beberapa orang berpikir bahwa masa pensiun adalah
merupakan berkah dan keuntungan, sedangkan orang lain menganggapnya sebagai
kutukan; b) kehilangan teman, menurut Hurlock (1999) Bagi banyak pekerja pensiun
berarti terputus dari lingkungan dan teman-teman yang akrab dan disingkirkan untuk
duduk-duduk di rumah dengan begitu dapat menimbulkan perasaan kesepian akibat
pengasingan dari lingkungan sosial, kehilangan hubungan teman dan keluarga,
perubahan mendadak dalam kehidupan rutin barang tentu membuat mereka merasa
kurang melakukan kegiatan yang berguna; b) keterbatasan fisik, menurut Hurlock
(1996) dalam periode perkembangan lansia terjadi kemunduran fisik dan mental
secara bertahap dan kemunduran itu sebagian datang dari faktor fisik yaitu
berkurangnya pernglihatan dan pendengaran, sakit-sakitan dan sebagainya.
Banyak faktor bergabung sehingga membuat orang lanjut usia terisolasi dari
yang lain. Secara fisik, mereka kurang mampu mengikuti aktivitas yang melibatkan
usaha. Makin menurunnya kualitas indera yang mengakibatkan ketulian, penglihatan
yang makin kabur, dan sebagainya. Selanjutnya membuat orang lanjut usia merasa
terputus dari hubungan dengan orang-orang lain. Faktor lain yang membuat isolasi
makin menjadi lebih parah adalah perubahan sosial, terutama mengendornya ikatan
kekeluargaan. Bila orang usia lanjut tinggal bersama sanak saudaranya, mereka
mungkin bersikap toleran terhadapnya, tetapi jarang menghormatinya lebih sering
terjadi seorang lanjut usia menjadi terisolasi dalam arti kata yang sebenarnya, karena
ia hidup sendiri (Hurlock, 1999).
Efek buruk kesepian ternyata setara dengan kerugian akibat kebiasaan
merokok. Bila sering merasa kesepian sebaiknya jangan dianggap sepele. Sebab, efek
buruk dari kesepian, menurut ahli fisiologi Amerika, setara dengan kerugian akibat

5

kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol. Hasil penelitian ini
diterbitkan oleh Jurnal Plos One. Jadi, dalam hal dampak negatif terhadap kesehatan,
kesepian itu identik dengan merokok 15 batang sehari. (Girlycious, 2010).
Gretchen Hermes, peneliti di Yale University di New Haven, Connecticut
mengatakan bahwa banyak kajian telah menunjukkan kesepian memiliki dampak
pada kesehatan manusia. Dampaknya sama atau lebih besar daripada dampak asap
rokok, yang meliputi sangat berkurangnya usia hidup. Temuan paling akhir
menunjukkan bahwa stres mengenai keterkucilan sosial mungkin menjadi pemicu
bagi kesehatan yang buruk (Matanews, 2009).
Dr Louise Hawkley, seorang psikolog di Universitas Chicago yang telah
berkutat dengan pekerjaan meneliti dampak kesepian terhadap kesehatan dan kualitas
hidup seseorang. Ia menyimpulkan bahwa kesepian dapat mengakibatkan tekanan
darah tinggi. Orang-orang yang paling kesepian melihat tekanan darah mereka
meningkat lebih dari 10 persen atau dari tekanan darah milik teman sebayanya, yang
lebih bahagia (Amaliafitri, 2010).
Oleh karena itu, penelitian tentang gambaran kesepian pada lansia penting
untuk dilakukan, sebab dengan demikian dapat memotivasi para lansia agar dapat
menjalani hidupnya dengan tenang dan bahagia sehingga successful aging dapat
dicapai oleh para lansia tersebut. Konsep successful aging diperkenalkan pada 1986,
yang kemudian pada 1987 oleh Rowey dan Khan dinyatakan bahwa terdapat tiga
komponen dari successful aging yaitu tidak ada atau terhindar dari penyakit dan
faktor risiko penyakit, fungsi fisik dan kognitif yang terpelihara, dan tetap aktif
dalam kehidupan (termasuk memelihara diri sendiri dan dukungan sosial). Successful
aging mencakup kepuasan terhadap kehidupan di masa lalu dan sekarang,
mengandung komponen seperti kebahagiaan, keterkaitan antara tujuan yang
diinginkan dan yang dicapai, konsep diri, moral, mood, dan kesejahteraan secara
keseluruhan. Fungsi sosial yang berkelanjutan adalah salah satu tujuan successful
aging, meliputi kemampuan tinggi di dalam memfungsikan peran sosial, interaksi
antar-sesama, serta partisipasi dalam masyarakat. Successful aging semestinya
dipandang sebagai proses dinamis, sebagai hasil akhir perkembangan sosial selama
hidupnya, dan sebagai kemampuan untuk tumbuh dan belajar menggunakan

6

pengalaman masa lalunya untuk mengatasi situasi lingkungan saat ini (Wahyu P.,
2010).
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang Gambaran Kesepian pada Lansia.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.

Bagaimana deskripsi tentang kesepian yang dialami oleh lansia?

2.

Apa saja faktor yang menyebabkan kesepian pada lansia?

3.

Apa saja dampak kesepian pada lansia?

C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1.

Deskripsi tentang kesepian yang dialami oleh lansia.

2.

Faktor-faktor yang menyebabkan kesepian pada lansia.

3.

Dampak kesepian pada lansia.

D. Manfaat penelitian
1.

Teoritis
Memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi disiplin ilmu psikologi
pada umumnya dan psikologi perkembangan pada khususnya yang berkaitan
dengan topik tentang kesepian pada lansia.

2.

Praktis
Diharapkan dengan penelitian yang dilakukan dapat memberikan masukan bagi
masyarakat agar memperhatikan faktor psikis dan fisik orang tua yang sudah
berusia lanjut, khususnya yang mengalami kesepian.