PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PR. HF PRIMA

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PR. HF PRIMA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Oleh :
Sari Anggraeni Widyastuti
09610095

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama


: Sari Anggraeni widyastuti

NIM

: 09610095

Jurusan

: Manajemen

Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang
Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa:
1. Tugas akhir dengan judul PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PR. HF. PRIMA MALANG adalah
hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang

pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan
tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam
naskah ini disebutkan sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dibuktikan unsur-unsur PLAGIASI
saya bersedia tugas akhir ini DIGUGURKAN dan gelar akademik yang saya peroleh
DIBATALKAN, serta diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTI NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Malang, 18 Januari 2014
Yang Menyatakan

Sari Anggraeni Widyastuti
09610095

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini tepat pada waktunya.
Skripsi

yang

berjudul

“PENGARUH

KESELAMATAN

DAN

KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PR. HF PRIMA
MALANG” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar
Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas
Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memberi sebaik mungkin
namun demikian, penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan
serta pengalaman penulis. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan
serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Aniek Rumijati, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Malang dan dosen pembimbing I yang telah memberikan
pengarahan serta membimbing dengan sabar dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Dra. Siti Nurhasanah, M Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
pengarahan dan membimbing dengan sabar dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Drs. Marsudi, M.Si selaku Dosen Wali yang telah banyak membantu penulis
selama kuliah di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen.
5. Bapak/ibu Dosen Jurusan Manajemen yang telah memberikan berbagai materi
perkuliahan hingga penulis selesai dalam menempuh gelar Sarjana Ekonomi.
6. Ayahanda (H.A. Kusaeri), Mama (Hj. Lilik Kustrianingsih), serta Adik-adikku
tersayang (Sherlie Mega Anisa & M. Sagga Putra Prahara) yang telah
memberikan bantuan material maupun spiritual sehingga penulis dapat

menyelesaikan kuliah ini.
7. Suamiku serta anakku (Muslimin & M. Daffa) yang telah memberikan dorongan
dan bantuan secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis dalam
menempuh kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang.
8. Temen-temenku di Manajemen B 2009 terutama Friska, Feni, Amy & Uut yang
selalu mensupport saya.
Semoga budi baik Bapak, Ibu, Saudara yang telah mereka berikan kepada
penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dalam menyusun skripsi ini
penulis berusaha memberikan yang sebaik mungkin namun demikian, penulis

menyadari akan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan, kekurangan-kekurangan
yang lain serta pengalaman penulis dalam menyusun skripsi ini maka dari itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Malang, 18 Januari 2014

Penulis


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN........................................................................................... iii
KARTU KENDALI KONSULTASI ......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv

BAB I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
C. Batasan Masalah.................................................................................... 7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 8
1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
2. Kegunaan Penelitian...................................................................... 8

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu .......................................................... 9

B. Landasan Teori ................................................................................... 11
1. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................ 11
2. Pentingnya Program Keselamatan Kerja ...................................... 12
3. Sumber atau Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja ......................... 15
4. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............ 16
5. Pengertian Kinerja ......................................................................... 17
6. Tujuan Penilaian Kinerja............................................................... 18
7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ................................. 19
8. Penilaian Kinerja ........................................................................... 19

9. Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Kinerja
Karyawan ...................................................................................... 21
C. Kerangka Pikir .................................................................................... 23
D. Hipotesis .............................................................................................. 24
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ................................................................................. 25
B. Jenis Penelitian .................................................................................... 25
C. Data dan Sumber Data ........................................................................ 25
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 26
E. Populasi dan Sampel ........................................................................... 26
F. Variabel dan Definisi Operasional ...................................................... 28
G. Teknik Pengukuran Data ..................................................................... 31

H. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 32
I. Analisis data dan Uji Hipotesis ........................................................... 33
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 37
1. Sejarah Singkat Perusahaan .......................................................... 37
2. Personalia ....................................................................................... 38
3. Struktur Organisasi ............................................................................... 39

4. Proses Produksi ....................................................................... 47
B. Hasil Temuan ...................................................................................... 51
C. Hasil Uji Instrumen ............................................................................. 56
D. Hasil Analisis Data .............................................................................. 59
1. Hasil Analisis Rentang Skala ........................................................ 59
2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 65
3. Uji Analisis.................................................................................... 69
4. Pembahasan ................................................................................... 71
BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.......................................................................................... 76
B. Saran .................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Halaman


Gambar 2.1 Model Kerangka Pikir Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja .................................................................................... 23
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PR. HF Prima Malang ............................................ 40
Gambar 4.2 Bagan Proses Produksi PR. HF Prima Malang....................................... 50
Gambar 4.3 Hasil Kurva Uji F ................................................................................... 69
Gambar 4.4 Hasil Kurva Uji t .................................................................................... 70

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Kecelakaan dan Kesehatan Kerja Para Karyawan Bagian
Produksi Tahun 2012 ................................................................................. 5
Tabel 1.2 Target dan Realisasi Produksi Tahun 2008-2012 (Dalam Ball) ................. 6
Tabel 2.1 Perbedaan dan Persamaam Penelitian Terdahulu dan Sekarang ............... 10
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian ......................................................................... 27
Tabel 3.2 Rentang Skala............................................................................................ 34
Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Kerja PR. HF PRIMA Malang ......................................... 38
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 51
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .............................................. 52

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 53
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ....................... 54
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja............................... 55
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Bagian Dalam Bekerja ................. 56

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas ..................................................................................... 57
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................. 58
Tabel 4.10 Variabel Keselamatan Kerja ..................................................................... 59
Tabel 4.11 Variabel Kesehatan Kerja ......................................................................... 62
Tabel 4.12 Variabel Kinerja Karyawan....................................................................... 64
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Berganda ............................................................... 66
Tabel 4.14 Perbandingan Antara Nilai t hitung Dengan t tabel......................................... 70

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Angket Penelitian
2. Skor Hasil Penelitian
3. Hasil Distribusi Frekuensi
4. Hasil Uji Validitas
5. Hasil Reability
6. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Revisi, Penerbit Rineka Cipta: Jakarta.
Cascio, W.F, 1992, Managing Human Resources – Productivity Quality Of Work
Life,
Profits, Edisi ke-3, McGraw-Hill, United States.
Mathis dan Jackson, 2002, Pengelolaan Sumber Daya Manusia, ed. 10, Penerbit
Salemba empat, Jakarta.
Mangkunegara, 2004, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, PT. Refika
Aditama, Bandung.
_____________2006, Evaluasi Kinerja SDM, PT. Refika Aditama, Bandung.
_____________2006, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan
Kedua, PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung
Marwansyah, 2010, Manajemen Sumber
ALFABETA, Bandung.

Daya

Manusia

Edisi

Kedua,

Sugiono, 2002, Metodologi Penelitian Administrasi, Edisi Ketiga, Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Sutrisno, Edy, 2010, Budaya Organisasi, Penerbit Kencana Prenada Media Group,
Surabaya.
Umar, Husein, 2000, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Edisi Revisi,
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yuraida, Annita, 2006, Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada Pabrik Guci (PG) Pesantren
Kediri, UMM.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Salah satu asset yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah sumber
daya manusia yang menjadi prioritas utama dalam perhatian manajemen,
karena sumber daya manusia sebagai penggerak utama jalannya suatu
perusahaan. Orang-orang (manusia) merupakan elemen yang selalu membuat
perencanaan, mendesain, inovatif serta mengambil keputusan manajemen.
Sumber daya manusia membuat sumber daya perusahaan dapat bekerja.
Karyawan adalah orang-orang yang ada di dalam perusahaan yang berkaitan
langsung dengan pekerjaannya. Setiap pekerjaan selalu mengandung potensi
risiko bahaya dalam bentuk kecelakaan kerja atau penyakit kerja. Besarnya
potensi kecelakaan dan penyakit kerja tersebut tergantung dari jenis produksi,
teknologi yang terpakai, bahan yang digunakan, tata ruang dan lingkungan
bangunan serta kualitas manajemen dan tenaga-tenaga pelaksana (Payaman,
2011:163).
Kasus-kasus kecelakaan dan penyakit kerja di seluruh dunia
termasuk di Indonesia masih cukup besar. Kecelakaan dan penyakit kerja
tersebut mengakibatkan banyak pekerja meninggal, cacat dan mengidap
penyakit kronis sehingga tidak mampu lagi bekerja. Dengan kondisi fisik
yang menurun atau menjadi tidak mampu lagi bekerja, penghasilan pun akan
berkurang atau menjadi tidak ada.

1

2

Pada umumnya para karyawan menginginkan kerja yang aman dan
sehat yang ditimbulkan dari lingkungan pekerjaan. Namun demikian,
perusahaan terkadang beranggapan bahwa kecelakaan kerja suatu peristiwa
yang tidak dapat dihindari. Mereka memahami akibat itu timbul karena
minimnya peralatan dan kurangnya keterampilan karyawan menggunakan
peralatan sebagai akibat kurangnya pelatihan. Situasi diatas menuntut
perusahaan untuk membangun sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), karena pengeluaran perusahaan lebih besar apabila
terjadi kecelakaan kerja dibandingkan dengan upaya pencegahannya. Upayaupaya pencegahan tersebut tentunya untuk mensejahterahkan kehidupan kerja
karyawannya agar karyawan merasa aman dalam melaksanakan pekerjaan
dan dapat meningkatkan kinerjanya. Konsep keselamatan dan kesehatan kerja
bukan sesuatu yang baru bagi banyak perusahaan dan menjadi tanggung
jawab perusahaan untuk melindungi karyawannya. Seseorang yang sehat,
tidak bermasalah dengan kondisi fisik atau mental dan emosional, akan dapat
melaksanakan aktivitasnya secara normal. Keselamatan dan kesehatan kerja
sesuatu yang diinginkan oleh setiap organisasi/perusahaan. Perusahaan besar
umumnya memiliki bagian yang menangani bidang keselamatan dan
kesehatan kerja, sementara di perusahaan kecil ditangani langsung oleh
manajernya.
Keselamatan kerja merujuk pada perlindungan atas keamanan kerja
yang dialami setiap pekerja. Perlindungan mengarah pada kondisi fisik dan
mental para pekerja yang diakibatkan lingkungan kerja yang ada di

3

perusahaan. Perusahaan yang melaksanakan program keselamatan kerja akan
terdapat sedikit karyawan yang mengalami cidera jangka pendek atau jangka
panjang akibat pekerjaan mereka.
Kinerja merupakan sebuah prestasi kerja, pelaksanaan kerja,
pencapaian kerja atau hasil dari pekerjaan. Jadi kinerja merupakan hasil atau
keluaran dari proses. Kinerja karyawan sangat erat dengan cara mengadakan
penilaian trerhadap suatu pekerjaan sehingga perlu ditetapkan standar kinerja.
Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor internal yaitu dari diri sendiri
dan faktor eksternal yaitu perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja.
Kinerja karyawan dapat juga dinilai dari apa yang dilakukan oleh para
karyawan dalam proses kerjanya, apakah sesuai dengan standar yang
ditentukan oleh perusahaan. Seorang karyawan yang menyalahi aturan kerja
akan menurunkan kinerja yang dapat merugikan perusahaan. Kinerja menjadi
sangat tergantung pada kesadaran tiap-tiap karyawan. Untuk meningkatkan
kinerja karyawan suatu perusahaan wajib untuk menjaga keberadaan sumber
daya

manusia

dengan

mengefektifkan

dan

mengefisienkan

serta

meningkatkan kinerja karyawan tersebut dengan memberikan jaminan
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
PR. HF PRIMA Malang merupakan salah satu perusahaan rokok di
Kota Malang yang memperkerjakan karyawan dalam jumlah yang banyak,
kondisi tersebut menjadikan permasalahan terkait dengan keberadaan
karyawan sering terjadi. Salah satu permasalahan yang terjadi yaitu mengenai
kecelakaan dan keselamatan kerja

karyawan.

Aktivitas operasional

4

perusahaan yang menjadikan sering terjadi permasalahan mengenai gangguan
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Berdasarkan data perusahaan
dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 telah terjadi kecelakaan kerja yaitu
mengenai kecelakaan dalam proses produksi, dimana terdapat karyawan yang
terkena mesin pemotong dalam proses produksi. Karyawan juga sering
mengalami permasalahan terkait dengan kesehatan kerja yaitu seringnya
karyawan sesak nafas, batuk dan penyakit pernafasan yang lain.
Apabila dikaitkan dengan kondisi tata ruang kerja (layout) mesin
yang terdapat diperusahaan menunjukkan bahwa selama ini perusahaan
kurang sepenuhnya memperhatikan keselamatan kerja karyawan, dimana
mesin-mesin produksi belum terlindungi dengan aman sehingga dapat
membahayakan tenaga kerja. Pencahayaan dalam hal ini mengenai lampulampu penerangan yang disediakan oleh perusahaan telah mencukupi
kebutuhan karyawan untuk bekerja. Apabila dikaitkan dengan peraturan kerja
yang ditetapkan oleh perusahaan selama ini, perusahaan belum mampu
memberikan jaminan kedisiplinan kerja terkait dengan peraturan yang harus
ditaati oleh karyawan sehingga masih terdapat karyawan yang melakukan
pelanggaran peraturan kerja. Namun demikian apabila dikaitkan dengan nilai
asuransi maka perusahaan mengikut sertakan para karyawan pada program
asuransi namun demikian persalahannya yaitu dalam proses klaim yang
dilakukan para karyawan sering merasakan adanya kesulitan.
PR. HF PRIMA Malang secara fisik belum melakukan sistem
sanitasi yang baik sehingga sistem pembuangan limbah pabrik sering

5

menggangu aktivitas operasional karyawan. Sedangkan untuk fasilitas fisik
diperusahaan yaitu mengenai ventilasi udara dan pelayanan kesehatan sangat
diperhatikan oleh perusahaan dan untuk kebutuhan air minum dan mencuci
bahan baku produksi perusahaan telah menyediakan air bersih sesuai dengan
kebutuhan karyawan dan perusahan. Adapun secara sistematis data mengenai
kecelakaan dan kesehatan kerja pada tahun 2012 dapat disajikan pada tabel
1.1.
Tabel 1.1
Data Kecelakaan Kerja Karyawan
Bagian Produksi Tahun 2012
Bulan

Jumlah

Januari

2

Februari

2

Maret

0

April

3

Mei

1

Juni

1

Juli

0

Agustus

0

September

0

Oktober

1

November

2

Desember

4

Sumber: PR. HF PRIMA Malang

6

Berdasarkan kondisi tersebut maka dapat diketahui bahwa pada
tahun 2012 para karyawan benar-benar mengalami permasalahan terkait
dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang dialami. Rata-rata kecelakaan
kerja yang terjadi karena terkena mesin pemotong/ jari tergunting dan
tersengat aliran listrik. Kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2012
menyebabkan 1 orang harus diamputasi jari kelingkingnya karena tercepit
mesin pemotong (terjadi pada bulan Desember) dan selebihnya hanya
menyebabkan luka ringan. Beberapa gangguan kesehatan kerja yang sering
dialami oleh para karyawan yaitu sesak nafas, batuk dan penyakit saluran
pernafasan yang lain dengan intensitas setiap bulan terdapat karyawan yang
merasakan penyakit tersebut.
Akibat yang terjadinya dengan adanya kondisi tersebut para
karyawan tidak dapat secara maksimal dalam bekerja diperusahaan. PR. HF
PRIMA Malang juga berupaya untuk meminimalkan permasalahan
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan yaitu dengan menyediakan
fasilitas kesehatan dan kesematan kerja. Namun demikian selama ini
peraturan yang ditetapkan perusahaan belum mampu memberikan jaminan
kedisiplinan kerja sehingga para karyawan melakukan pelanggaran peraturan
kerja. Selain itu rendahnya jaminan asuransi menjadikan para karyawan
kurang merasakan adanya jaminan keselamatan dalam bekerja diperusahaan.
Kondisi tersebut menjadikan kinerja karyawan dalam hal ini jumlah produk
yang dihasilkan juga mengalami penurunan, dimana pencapain target

7

produksi tidak pernah tercapai. Secara lengkap data mengenai target dengan
realisasi produksi dapat disajikan pada tabel 1.2.
Tabel 1.2
Target dan Realisasi Produksi
Tahun 2008-2012
(Dalam Ball)
Tahun

Target

Realisasi

Deviasi

2008

400.000

400.210

210

2009

450.000

450.300

300

2010

500.000

498.000

(2.000)

2011

550.000

546.500

(3.500)

2012

600.000

585.750

(14.250)

Sumber: PR. HF PRIMA Malang
Pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa selama tiga tahun terakhir
menunjukkan para karyawan tidak mampu mencapai target yang telah
ditetapkan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba
melakukan penelitian mengenai permasalahan tersebut pada PR. HF PRIMA
Malang dalam melaksanakan program-program keselamatan dan kesehatan
pegawai dan pengaruhnya. Oleh karena itu penulis mengambil judul
penelitian:“Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PR. HF PRIMA MALANG”

8

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan PR.
HF PRIMA Malang?
2. Bagaimana kinerja karyawan PR. HF PRIMA Malang?
3. Apakah keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan PR. HF PRIMA Malang?
4. Variabel manakah yang lebih kuat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan PR. HF PRIMA Malang?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak melebar, maka perlu diberikan
batasan masalah dalam penelitian ini yaitu teori keselamatan dan kesehatan
kerja menggunakan teori Mangkunegara (2006). Sedangkan teori kinerja
karyawannya oleh Wilson Bangun (2012). Teori ini mencakup jumlah
pekerjaan, kualitas pekerjaaan, ketepatan waktu, kehadiran dan kemampuan
bekerja sama.
D.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di
PR. HF PRIMA Malang.
b. Untuk mengetahui kinerja karyawan PR. HF PRIMA Malang.

9

c. Untuk menganalisis pengaruh signifikan keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap kinerja karyawan PR. HF PRIMA Malang.
d. Untuk mengetahui variabel mana yang lebih kuat berpengaruh
terhadap kinerja karyawan PR. HF PRIMA Malang.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberi masukan yang positif
bagi perusahaan terkait khususnya dalam upaya meningkatkan
kinerja karyawan melalui keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan pembanding dan referensi
bagi peneliti lain yang berminat pada bidang keselamatan dan
kesehatan kerja dan kinerja karyawan.

10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Argha Dwi
Wijayansha (2012) dengan Judul “Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PR. Putra Gemilang
Malang”. Adapun tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui apakah
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan koefisien regresi dari masing-masing variabel dapat
diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel, untuk keselamatan
kerja diperoleh angka sebesar 0,369, dan variabel kesehatan kerja diperoleh
angka sebesar 0,353, dengan demikian dapat dikatakan bahwa keselamatan
kerja paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PR
Putra Gemilang Malang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bawon Riki Hayati
(2011) dengan Judul “Pengaruh pelaksaan keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Industri Sandang
Nusantara Unit Patal Lawang-Malang”, menunjukkan terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel keselamatan dan kesehatan kerja dengan kinerja
karyawan bagian produksi pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal

10

11

Lawang-Malang. Adapun secara sistematis hasil penelitian terdahulu yang
digunakan dalam penelitian ini dapat disajikan pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Perbedaan dan Persamaam Penelitian Terdahulu dan
Sekarang
Nama
Peneliti
Argha Dwi
Wijayansha
(2012)

Judul

Variabel

Pengaruh keselamatan Variabel Bebas:
dan kesehatan kerja
 Keselamatan
terhadap
kinerja
kerja
karyawan
bagian
 Kesehatan kerja
produksi pada PR. Variabel Terikat:
Putra Gemilang Malang Kinerja Karyawan

Bawon Riki Pengaruh pelaksaan Variabel Bebas:
Hayati
 Keselamatan
keselamatan
dan
(2011)
kerja
kesehatan
kerja
 Kesehatan kerja
terhadap
kinerja

karyawan
bagian
produksi pada PT. Variabel Terikat:
Kinerja
Industri
Sandang
Nusantara Unit Patal
Lawang-Malang

Sari
Anggraeni
Widyastuti
(2013)

Pengaruh keselamatan Variabel Bebas:
dan kesehatan kerja
 Keselamatan
terhadap
kinerja
kerja
karyawan PR. HF
 Kesehatan kerja

PRIMA Malang
Variabel Terikat:
Kinerja karyawan

Teknik
Analisis
Rentang
skala dan
Regresi
Linier
Berganda

Hasil

Pelaksanaan
kesehatan
dan
keselamatan kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan
di
PR
Putra
Gemilang
Rentang
Terdapat pengaruh
skala dan yang
signifikan
Analisis
antara
variabel
Regresi
keselamatan dan
berganda
kesehatan
kerja
dengan
kinerja
karyawan bagian
produksi pada PT.
Industri Sandang
Nusantara
Unit
Patal
LawangMalang
Rentang
skala dan
Analisis
Regresi
Linier
Berganda

Dari tabel 2.1 dapat dilihat perbedaan dan persamaan penelitian
terdahulu dan penelitian sekarang adalah pada tema yang diteliti yaitu samasama meneliti mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang akan dilihat
bagaimana pengaruhnya pada variabel terikat yang digunakan, selain itu juga

12

sama-sama

menggunakan

variabel

terikat

yaitu

kinerja. Sedangkan

perbedaannya pada obyek dan jumlah sampel penelitian.
B. Landasan Teori
1. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Istilah keselamatan dan kesehatan kerja merupakan satu makna
dalam secara kongkretnya, Mangkunegara (2006:161) mengemukakan
bahwa dalam bidang kepegawaian kedua istilah tersebut dibedakan atas
keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Keselamatan kerja menunjukkan
kondisi aman selamat atas penderitaan, kerusakaan atau kerugian di
tempat kerja. Risiko keselamatan merupakan aspek-aspek dan lingkungan
kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik,
terpotong,

luka

memar,

kerugian

alat

tubuh,

penglihatan

dan

pendengaran.
Sedangkan kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang
bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan
oleh lingkungan kerja (Mathis, 2002:245). Risiko kesehatan merupakan
faktor-faktor dalam lingkungan yang bekerja melebihi periode waktu
yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau
gangguan fisik. Praktek manajemen kesehatan di perusahaan bertujuan
untuk memelihara kesejahteraan individu secara menyeluruh.
Beberapa ahli menambahkan konsep kesehatan dan keselamatan
kerja dengan keamanan, salah satunya dikemukakan oleh Mathis
(2002:245) yang menyatakan bahwa keamanan merupakan bentuk

13

perlindungan terhadap fasilitas pengusaha dan peralatan yang ada dan
akses-akses yang tidak sah dan untuk melindungi para karyawan ketika
sedang bekerja atau sedang melaksanakan penugasan pekerjaan. Dari
pengertian tersebut bahwa disamping menjaga serta melindungi fasilitas
perusahaan, keamanan juga menyentuh pemberian bantuan emergency
bagi para karyawan yang sedang melakukan perjalanan dinas dan
gangguan yang mungkin timbul.
2. Pentingnya Program Keselamatan Kerja
Terdapat tiga alasan penting mengapa program keselamatan kerja
merupakan keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakannya,
antara lain:
1

Moral
Manusia

memiliki

hak

untuk

memperoleh

perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral
dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai dengan harkat
dan martabat manusia dan nilai-nilai agama (UndangUndang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan). Para pemberi kerja

melaksanakan

perlindungan atas pekerjanya atas dasar lemanusiaan.
Mereka melakukan itu untuk membantu dan memperingan
beban penderitaan atas musibah kecelakaam kerja yang
dialami para karyawan dan keluarganya.

14

2

Hukum
Undang-undang

tentang

ketenagakerjaan

merupakan jaminan bagi setiap pekerja untuk menghadapi
risiko kerja yang dihadapinya yang ditimbulkan pekerjaan.
Setiap

negara

memiliki

undang-undang

tentang

ketenagakerjaan, tetapi memiliki perbedaan mengenai
tanggung jawab atas bagian-bagian yang menjadi beban
yang harus ditanggung para pemberi kerja. Namun,
memiliki kesamaan dalam hal tujuan yaitu melindungi
pekerja atas keselamatan dan kesehatan pekerja dalam
menjalankan tugasnya.
Para pemberi kerja yang lalai atas tanggung
jawabnya dalam melindungi pekerja yang mengakibatkan
kecelakaan kerja akan mendapat hukuman yang setimpal
sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan. Tertera
pada Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja untuk melindungi para pekerja pada
segala lingkungan kerja baik di darat, di dalam tanah,
permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada
di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,
menyatakan

bahwa

perusahaan

berkewajiban

melaksanakan pemeriksaan atas kesehatan fisik dan mental

15

para

pekerjanya.

Demikian

pula,

para

pekerja

berkewajiban untuk menggunakan alat pelindung diri
sesuai peraturan serta mematuhi semua persyaratan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan oleh
perusahaan.

Berdasarkan

undang-undang,

ketentuan-

ketentuan, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
ppemerintah, hal-hal yang berkaotan dengan keselamatan
dan kesehatan kerja merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh para pemberi kerjadan dipatuhi oleh
pekerja itu sendiri. Berbagai bentuk kasus kecelakaan
terjadi

di

Indonesia

melaksanakan

dan

setiap

tahunnya

mematuhi

akibat

undang-undang

tidak
dan

ketentuan-ketentuan tentang ketenagakerjaan.
3

Ekonomi
Alasan ekonomi

akan dialami

oleh banyak

perusahaan karena mengeluarkan biaya-biaya yang tidak
sedikit jumlahnya akibat kecelakaam kerja yang dialami
pekerja. Kebanyakan perusahaan membebankan kerugian
kecelakaan kerja yang dialami karyawan kepada pihak
asuransi.

Kerugian-kerugian

tersebut

bukan

hanya

berkaitan dengan biaya pengobatan dan pertanggungan
lainnya,

tetapi

banyak

faktor

lain

yang

menjadi

16

perhitungan akibat kecelakaan kerja yang diderita para
pekerja.
Disamping biaya pengobatan yang merupakan tanggungan
perusahaan, terdapat biaya lain seperti hilangnya hari kerja
karyawan, waktu kerja karyawan lain hilang karena
menjenguk karyawan yang cidera,biaya pemeriksaan
lanjutan, dan gaji dibayar penuh walaupun tidak bekerja.
Jumlah biaya-biaya ini bias mencapai tiga kali lipat dari
biaya pengobatan awal. Oleh karena itu, suatu kewajiban
bagi pemberi kerja untuk melindungi para karyawan dari
kecelakaan kerja. Dapat dikatakan pula bahwa tingginya
tingkat kecelakaan kerja yang dialami karyawan dalam
suatu perusahaan menggambarkan kegagalan supervisor
dalam menjalankan tugasnya.
3. Sumber atau Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
a. Kondisi yang tidak aman
Kondisi

tidak

aman

nerupakan

penyebab

terjadinya

kecelakaan kerja yang bersumber dari lingkungan pekerjaan. Faktorfaktor tersebut, antara lain peralatan yang rusak, peralatan yang tidak
diamankan dengan baik, penerangan yang tidak baik, tempat
penyimpanan barang atau peralatan yang tidak aman, dan penempatan
letak barang atau peralatan yang tidak aman. Kebanyakan pekerja
yang mengalami kecelakaan kerja yang diakibatkan faktor-faktor

17

tersebut adalah tidak dikenakannya alat pelindung dan peralatan yang
semestinya digunakan, kecorobohan, bekerja tidak sesuai prosedur
kerja, kurangnya pengetahuan dan pengalaman kerja. Para supervisor
dituntut agar dapat mengawasi pekerja untuk melakukan seluruh
petunjuk kerja dalam mengurangi resiko kecelakaan kerja.
b. Tindakan tidak aman
Kebanyakan pekerja mengalami kecelakaan kerja diakibatkan
tindakan manusia atau pekerja, seperti melaksanakan pekerjaan tidak
mengikuti

petunjuk

penggunaan

alat

atau

material,

tidak

menggunakan pelindung diri, membuang benda sembarangan, tidak
mengamankan peralatan dengan baik, bekerja pada posisi dan
kecepatan tidak aman dan bekerja dengan ceroboh.
Tindakan tidak aman
Fisik

Penyebab
Kondisi tidak aman

Lingkungan
Sumber: Cascio Managing Human Resources (3rd Ed) 1992.h.553
4. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk
menerapkan strategi dan program memperkecil maupun menghilangkan
kecelakaan kerja, maka beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan
secara terintegrasi agar manajemen program keselamatan dan kesehatan
kerja berjalan efektif, yaitu:

18

1. Pendekatan keorganisasian
a)

Merancang pekerjaan

b)

Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program

c)

Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja

d)

Mengkoordinasi investigasi kecelakaan

2. Pendekatan teknis
a)

Merancang kerja dan peralatan kerja

b)

Memeriksa peralatan kerja

c)

Menerapkan prinsip-prinsip ergonomi

3. Pendekatan individu
a) Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan
kesehatan kerja
b) Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c) Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk
program insentif
5. Pengertian Kinerja
Pada umumnya, kinerja diberi batasan sebagai kesuksesan
seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi
Wilson

Bangun

(2012:231),

yang

menyatakan

bahwa

kinerja

(performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan
persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement). Suatu pekerjaan
mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai
tujuan yang disebut juga standar pekerjaan (job standard).

19

Mangkunegara (2004:67), mengemukakan kinerja atau prestasi
kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicaapi oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
6. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan evaluasi

kinerja

adalah untuk memperbaiki

atau

meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM
organisasi. Secara lebih spesifik, tujuan kinerja adalah:
1. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan
kinerja
2. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga
mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurangkurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu
3. Memberikan peluang kepada

karyawan untuk mendiskusikan

keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap
pekerjaan yang diembannya sekarang
4. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan,
sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan
potensinya
5. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai
dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian
menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah.

20

7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Henry Simamora dalam Mangkunegara (2006:14), kinerja
dipengaruhi oleh tiga faktor:
1

Faktor individual yang terdiri dari:
a. Kemampuan dan keahlian
b. Latar belakang
c. Demografi

2

Faktor psikologis yang terdiri dari:
a. Persepsi
b. Attitude
c. Personality
d. Pembelajaran
e. Motivasi

3

Faktor organisasi yang terdiri dari:
a. Sumber daya
b. Kepemimpinan
c. Penghargaan
d. Struktur
e. Job design

8. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses yang dilakukan organisasi untuk
mengevaluasi atau menilai keberhasilan karyawan dalam melaksanakan
tugasnya. Untuk memudahkan penilaian kinerja karyawan, standar

21

pekerjaan harus dapat diukur dan dipahami secara jelas. Suatu pekerjaan
dapat diukur melalui jumlah, kualitas, ketepatan waktu mengerjakannya,
kehadiran, kemampuan bekerja sama yang dituntut suatu pekerjaan
tertentu.
a. Jumlah pekerjaan. Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang
dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi
standar pekerjaan. Setiap pekerjaan memiliki persyaratan yang
berbeda sehingga menuntut karyawan harus memenuhi persyaratan
tersebut baik pengetahuan, keterampilan, maupun kemampuan yang
sesuai. Berdasarkan persyaratan pekerjaan tersebut dapat diketahui
jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk dapat mengerjakanny, atau
setiap karyawan dapat mengerjakan berapa unit pekerjaan.
b. Kualitas pekerjaan. Setiap karyawan dalam perusahaan harus
memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan
sesuai kualitas yang dituntut suatu pekerjaan tertentu. Karyawan
memiliki kinerja baik bila dapat menghasilkan pekerjaan sesuai
persyaratan kualitas yang dituntut pekerjaan tersebut.
c. Ketepatan waktu. Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang
berbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu,
karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, bila
pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak dapat selesai tepat waktu
akan

menghambat

pekerjaan

pada

bagian

lain,

sehingga

22

mempengaruhi jumlah dan kualitas hasil pekerjaan. Pada dimensi ini,
karyawan dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
d. Kehadiran.

Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran

karyawan dalam mengerjakannyasesuai waktu yang ditentukan. Ada
tipe pekerjaan yang menuntut kehadiran karyawan selama delapan
jam sehari untuk lima hari kerja seminggu. Kinerja karyawan
ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam mengerjakannya.
e. Kemampuan bekerja sama. Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan
oleh satu karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin
harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih, sehingga
membutuhkan kerja sama antar karyawan. Kinerja karyawan dapat
dinilai dari kemampuannya bekerjasama dengan rekan kerja lainnya.
9. Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Kinerja
Karyawan
Hasibuan (2005:185) mengatakan perusahaan memberikan
perhatian pada keselamatan dan kesehatan kerja karyawan maka perhatian
yang selaras dengan fungsi manajemen sumber daya manusia yaitu
mempertahankan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan agar mereka
tetap loyal dan produktif untuk menunjang tujuan perusahaan.
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan
mengungkapkan kelemahan optimal yang memungkinkan terjadinya
kecelakaan kerja.

23

Dalam teori yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson
(2005:185) yaitu performance “ability x support” yang menyatakan
gambaran kinerja seseorang, maka diperlukan pengkajian khusus tentang
kemampuan dan motivasi. Motivasi mulai dibentuk dari sikap seorang
karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Uraian di atas menunjukkan
bahwa kinerja seseorang dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mentalnya.
Seseorang yang memiliki kondisi fisik yang baik, memiliki daya tahan
tubuh yang tinggi tercermin dari kegairahan bekerja sehingga kinerjanya
meningkat.
Menurut Suma’mur (2009:67) bahwa dalam pencapaian
kinerja karyawan diperlukan program keselamatan dan kesehatan kerja,
dengan fungsi: (1) Melindungi karyawan terhadap kondisi yang
membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, (2) Membantu
penyesuaian mental/fisik karyawan sehingga karyawan sehat dan
produktif, (3) Membantu tercapainya dan terpeliharanya derajat kesehatan
fisik dan mental serta kinerja karyawan setinggi-tingginya.
Dari beberapa uraian di atas menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan. Kinerja akan meningkat apabila pemeliharaan lingkungan
kerja terpelihara. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan
kesehatan kerja memiliki hubungan dengan kinerja karyawan.

24

C. Kerangka Pikir
Kerangka pemikiran adalah dasar penelitian yang disintesiskan
dari fakta-fakta, observasi dan telaah kepustakaan, yang memuat teori,
dalil, atau konsep-konsep yang dikemukakan oleh Mangkunegara
(2006:161) dan teori Wilson (2012:231) sebelumnya, maka dapat
disusun suatu kerangka pemikiran yang menggambarkan keterkaitan
antara keselamatan dan kesehatan kerja dan kinerja
Gambar 2.1
Model Kerangka Pikir
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja

Variabel keselamatan kerja (X1)
Indikator:






Tata ruang kerja (layout)
Pencahayaan
Adanya alat pengaman
Peraturan ditempat kerja
Asuransi kecelakaan

Variabel kesehatan kerja (X2)
Indikator:





Kebersihan lingkungan
kerja
Tersedianya air bersih
Adanya ventilasi udara
Tersedianya pelayanan
kesehatan

Variabel kinerja (Y)
Indikator:






Jumlah pekerjaan
Kualitas pekerjaan
Ketepatan waktu
Kehadiran
Kemampuan kerja
sama

25

Dari

kerangka

pikir

menunjukkan

adanya

hubungan

konseptual antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan. Keselamatan kerja memiliki tolak ukur yaitu: Layout,
pencahayaan, adanya alat pengaman, peraturan ditempat kerja,
asuransi kecelakaan. Kesehatan kerja juga memiliki tolak ukur
meliputi kebersihan lingkungan kerja, tersedianya air bersih, adanya
ventilasi udara, tersedianya layanan kesehatan. Sedangkan kinerja
karyawan meliputi jumlah pekerjaan, kualitas pekerjaan, ketepatan
waktu, kehadiran, dan kemampuan bekerjasama.
D. Hipotesis
Berdasarkan penelitian terdahulu teori-teori mengenai permasalahan
tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan kinerja
karyawan dapat diberikan suatu hipotesis atau dugaan sementara yang perlu
dikaji kebenarannya lebih lanjut. Hipotesis tersebut adalah:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan PR. HF PRIMA Malang.
2. Variabel keselamatan lebih kuat berpengaruh terhadap kinerja karyawan
PR. HF PRIMA Malang.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMATANGAN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI (Studi Kasus PR. HF PRIMA MALANG)

1 14 2

PENGARUH ORIENTASI PEMIMPIN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PR. HF. PRIMA MALANG

0 9 2

PENGARUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDOTRUBA

0 7 31

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PABRIK GULA KREMBOONG SIDOARJO

0 13 56

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN Pengaruh Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 2 16

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

5 31 16

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

2 4 17

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV. Manunggal Jaya Di Boyolali.

0 2 14

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV. Manunggal Jaya Di Boyolali.

0 3 12

PENGARUH ETIKA KERJA, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUM DAMRI PANGKALPINANG

0 0 20