Momen Positif M Momen Negatif M

Gambar 4.8 adalah perilaku momen lentur pelat dengan letak pembebanan di tepi pelat. Adapun pelat tersebut diasumsikan bahwa kedua ujungnya adalah jepit sehingga saat salah satu ujung diberi beban ke bawah, maka pelat tersebut akan memberikan reaksi momen ke atas momen negatif sampai pada jarak tertentu hingga pengaruh momen tersebut hilang. Variasi nilai ketebalan berbanding lurus dalam memberikan reaksi momen negatif dan panjang pangaruh momen lentur pada sepanjang pelat. Semakin tebal suatu pelat maka nilai momen negatifnya akan semakin besar dan pengaruh momen pada pelat akan semakin panjang, dan sebaliknya. Pada peletakan beban di tepi pelat, hasil analisis momen memberikan nilai yang berbeda dengan pada saat beban di tengah pelat, terutama untuk nilai maksimum momen positif dengan nilai maksimum momen negatif. Pada perletakan beban di tepi pelat, nilai momen negatif lebih besar daripada nilai momen positifnya.

4.3.2.1. Momen Positif M

+ Hasil simulasi momen positif pada peletakan beban di tepi pelat untuk simulasi di atas dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.9. Hasil tersebut merupakan nilai momen positif maksimum di sepanjang dimensi pelat yang terbebani. Tabel 4.5 Momen positif maksimum pelat terhadap variasi tebal dan beban pelat akibat pembebanan di tepi pelat Tebal Momen Positif kNm Pelat Beban Beban Beban Beban cm 100 kN 200 kN 300 kN 400 kN 15 1,3394 2,6788 4,0182 5,3576 25 0,0930 0,1860 0,2791 0,3721 35 45 commit to users Gambar 4.9 Momen positif maksimum pelat terhadap variasi tebal dan beban pelat akibat pembebanan di tepi pelat Gambar 4.9 menunujukkan bahwa momen positif pada peletakan beban di tepi berbeda dengan pada saat peletakan beban di tengah pelat. Pada peletakan beban di tepi, nilai momen momen positif berbanding terbalik dengan penambahan nilai tebal dan pembebanan pada pelat. Semakin besar tebal pelat, maka nilai momen positif akan semakin kecil, dan sebaliknya. Akan tetapi nilai momen positif akibat pengaruh simulasi tersebut akan bernilai nol pada ketebalan pelat berkisar 30 cm. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa kenaikan tebal pelat dari 15 cm menuju 25 cm pada pembebanan 100 kN, 200 kN, 300 kN dan 400 kN akan mengurangi nilai momen positif sebesar 93,05. Sedangkan untuk kenaikan 100 kN menuju 200 kN pada ketebalan 15 cm, 25 cm, 35 cm dan 45 cm akan menambah nilai momen positif sebesar 50. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pembebanan di tepi pelat, semakin tebal pelat maka nilai momen positif akan semakin kecil dan sebaliknya semakin besar beban, maka nilai momen positifnya akan semakin besar. -1.0000 0.0000 1.0000 2.0000 3.0000 4.0000 5.0000 6.0000 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 M o m e n k N m Tebal cm beban 100 kN beban 200 kN beban 300 kN beban 400 kN commit to users

4.3.2.2. Momen Negatif M

- Hasil simulasi momen negatif pada peletakan beban di tepi pelat untuk simulasi di atas dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.10. Hasil tersebut merupakan nilai momen negatif maksimum di sepanjang dimensi pelat yang terbebani. Tabel 4.6 Momen negatif maksimum pelat terhadap variasi tebal dan beban pelat akibat pembebanan di tepi pelat Tebal Momen Negatif kNm Pelat Beban Beban Beban Beban cm 100 kN 200 kN 300 kN 400 kN 15 -31.4650 -62.9300 -94.3960 -125.8600 25 -46.0460 -92.0930 -138.1400 -184.1900 35 -59.1780 -118.3600 -177.5300 -236.7100 45 -69.3790 -138.7600 -208.1400 -277.5200 Gambar 4.10 Momen negatif maksimum pelat terhadap variasi tebal dan beban pelat akibat pembebanan di tepi pelat Gambar 4.10 menunujukkan bahwa momen negatif pada peletakan beban di tepi memiliki perilaku yang sama dengan momen positifnya yaitu momen negatif berbanding terbalik dengan penambahan nilai beban dan tebal pelat. Semakin -300.0000 -250.0000 -200.0000 -150.0000 -100.0000 -50.0000 0.0000 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 M o m e n k N m Tebal cm beban 100 kN beban 200 kN beban 300 kN beban 400 kN commit to users tinggi nilai beban dan tebal pelat, maka nilai momen positif akan semakin kecil, dan sebaliknya. Akan tetapi nilai momen negatif akibat pengaruh simulasi tersebut masih memiliki dampak sampai pada ketebalan 45 cm. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada pembebanan di tepi pelat, semakin tebal pelat maka nilai momen positif akan semakin kecil dan sebaliknya semakin besar beban, maka nilai momen positifnya akan semakin besar.

4.4. Korelasi Nilai Pembebanan dan Tebal Pelat pada Beton

Ditinjau dari Gaya Lintang Pelat Perilaku pelat beton dengan variasi ketebalan dan pembebanan pada pelat tersebut yang merupakan hasil analisis menggunakan program BoEF menitikberatkan pada nilai gaya lintang pelat. Dalam analisis ini dibedakan berdasarkan lokasi titik pembebanan yaitu beban di tengah pelat tengah bentang pelat dan beban di tepi pelat.

4.4.1. Beban di tengah pelat tengah bentang pelat

Hasil analisis pelat akibat pengaruh variasi ketebalan dan nilai pembebanan terhadap gaya lintang pelat dengan lokasi titik beban di tengah pelat dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.11. Hasil analisis tersebut merupakan nilai gaya lintang maksimal di sepanjang pelat dan nilai tersebut sama besarnya baik untuk gaya lintang positif maupun gaya lintang negatif. Tabel 4.7 Gaya lintang maksimum pelat terhadap variasi tebal dan beban pelat akibat beban di tengah pelat Tebal Gaya Lintang kN Pelat Beban Beban Beban Beban cm 100 kN 200 kN 300 kN 400 kN 15 49,9480 99,8960 149,8400 199,7900 25 49,9630 99,9250 149,8900 199,8500 35 49,9700 99,9410 149,9100 199,8800 45 49,9750 99,9510 149,9300 199,9000 commit to users