-94-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
No Ukuran Validitas
Nilai disyaratkan 1. Kaiser-Meyer Olkin measure of sampling
adequacy
Nilai KMO
diatas .500
menunjukkan bahwa faktor analisis dapat digunakan.
KMO MSA adalah statistik yang mengindikasikan proporsi variansi dalam
indikator yang merupakan variansi umum common variance, yakni variansi yang
disebabkan oleh dimensi-dimensi dalam penelitian.
2. Bartletts test of sphericity
Nilai yang kurang dari .05 menunjukkan hubungan yang
signifikan antar indikator, merupakan
nilai yang
diharapkan. Bartletts
test of
sphericity mengindikasikan bahwa matriks korelasi
adalah matriks
identitas, yang
mengindikasikan bahwa
indikator- indikator dalam faktor bersifat related
atau unrelated
3. Anti-image matrices Nilai diagonal anti-image
correlation matrix diatas .500 menunjukkan
indikator cocoksesuai dengan struktur
indikator lainnya di dalam variabeldimensi tersebut.
Setiap nilai pada kolom diagonal matriks korelasi anti-image menunjukkan Measure
of sampling adequacy dari masing-masing indikator.
4. Total variance explained Nilai Cummulative harus
lebih besar daripada 60. Nilai pada kolom Cummulative
menunjukkan prosentase variasi yang disebabkan oleh keseluruhan dimensi.
5. Component Matrix Nilai factor loading lebih besar
atau sama dengan .700 Nilai factor loading dari indikator-indikator
komponen dimensi.
Tabel 3.2 Tabel Pedoman Ukuran Validitas
Sumber : Result Coach of SPSS for Windows Release, dalam Benny, 2003
Pengukuran validitas masing-masing variabel penelitian dilakukan dengan Kaiser-Meyer-Olkin
measure of sampling adequancy, Bartllet’s test of sphericity, dan Total variance explained. Dalam
tabel di 3.3 ditampilkan uji-uji tersebut.
-95-
Dan Customer Perceived Value Sebagai Variabel Intervening
Uji Reliabilitas
Yang dimaksud dengan reliable adalah instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2004.
Koefisien Alpha Cronbach C merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk
menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki
tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70 Hair,
Anderson, Tatham Black, 1998.
Sumber : Azwar, 2003 dimana :
k = jumlah item
= jumlah varian tiap item pertanyaan = varian skor total
Koefisien Alpha menurut Cronbach merupaka rata- rata dari semua koefisien belah dua split-half yang
mungkin dibuat dari suatu alat ukur. Reabilitas berkaitan dengan konsistensi suatu indikator.
Dalam uji reabilitas, dengan melihat nilai Alpha maka dapat diketahui tingkat konsistensi antar
indikator yang digunakan. Reliabilitas menunjuk kepada suatu pengertian
bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur atas
variabel-variabel yang diteliti.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Structural Equation
Method SEM dengan menggunakan program statistic LISREL 8.5. Berdasarkan pengaruh antar
variabel sebagaimana dinyatakan pada kerangka konseptual, prosedur untuk meneliti pengaruh
antar variabel menggunakan model LISREL dengan persamaan struktural, yang secara matematis
dapat mengikuti cara yang disarankan oleh Bendesa 2006.
Pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut :
No. Variabel Penelitian K-M-O
Measure of Sampling
Adequancy Nilai
Signifikansi Bartllets test
of Sphericity Total
Variance Explained
Keputusan
1 Systemic fairness
.830 .000
79.47 Valid
2 Trust
.852 .000
78.90 Valid
3 Perceved value
.841 .000
79.10 Valid
4 Satisfaction
.867 .000
87.93 Valid
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data menggunakan SPSS 17.0
-96-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
No. Dimensi
Factor Loadings
Cronbach’s α Keputusan
1 Systemic fairness
.914 Reliable
Procedural fairness .831
Valid Informational fairness
.829 Valid
Distributive fairness .824
Interpersonal fairness .836
Valid 2
Trust .933
Reliable Bank ini akan selalu berusaha
memecahkan masalah saya tanpa limit
.855 Valid
Layanan internet banking bank ini secara tulus berusaha memenuhi
kepuasan saya .820
Valid Semua produk yang ditawarkan
dalam layanan internet banking bank ini secara prosedural adalah benar
.910 Valid
Semua janji layanan dan produk dalam internet bank ini adalah benar
.849 Dalam pengalaman saya, layanan
internet banking pada bank ini bisa dipercaya
.831 3
Perceived value .912
Reliable Layanan internet banking memiliki
value yang baik untuk transaksi uang .868
Layanan internet banking bank ini memiliki value yang sempurna
.822 Saya menyukai value dari transaksi
yang ada di internet banking bank ini .862
Pelayanan dari bank ini sangat berharga pada setiap rupiah-nya
.819 4
Satisfaction .954
Reliable Saya puas berinteraksi dengan
internet banking .887
Valid Saya puas bank saya memiliki
internet banking .859
Valid Saya puas dengan bantuan yang saya
terima dari internet banking .870
Valid Tingkat layanan yang saya terima
dari internet banking memuaskan bagi saya
.853
Tabel 3.4 Hasil Confirmatory Factor Analysis dan Uji Reliabilitas
Sumber : Lampiran dari hasil olah data
-97-
Dan Customer Perceived Value Sebagai Variabel Intervening
a. Jika p-value 0,05 maka H0 ditolak. Dengan Lisrel dilihat t value t tabel 1,96.
b. Jika p-value 0,05 maka H0 diterima. Dengan Lisrel dilihat t value t tabel 1.96
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran suatu data yang ditinjau dari nilai rata-
rata mean, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Dalam penelitian ini mean adalah
nilai rata-rata keseluruhan responden terhadap pernyataan yang diajukan, sedangkan standar
deviasi menunjukkan variasi dari jawaban responden. Nilai minimum adalah jawaban skala
terendah yang dipilih responden. Demikian pula nilai maksimum adalah jawaban skala tertinggi
yang dipilih responden. Statistik untuk setiap variabel dalam penelitian ini secara keseluruhan
dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
Analisis Data SEM Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah :
Tahap1. Uji kesesuaian Model Persamaan Struktural
Penelitian bertujuan untuk menguji apakah model yang diusulkan dalam diagram alur model teoritis
sesuai atau cocok fit dengan data. Evaluasi terhadap customer satisfaction model dilakukan
secara menyeluruh overall test. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menguji model
systemic fairness yang terdiri dari ; Procedural fairness SF1, informational fairness SF2,
distributive fairness SF3, interpersonal fairness SF4, yang berpengaruh terhadap trust, perceived
value PV dan customer satisfaction S. Kemudian menguji pengaruh trust terhadap perceived value
PV dan customer satisfaction S.
Hubungan struktural yang diuji pada penelitian ini mengasumsikan bahwa systemic fairness yang
terdiri atas procedural fairness SF1, informational fairness SF2, distributive fairness SF3,
interpersonal fairness SF4, akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap trust, perceived
value PV dan satisfaction S. Trust akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perceived value PV dan customer satisfaction S. Lebih jelasnya hubungan struktural tersebut
Variable Mean
Std. Deviation
Systemic fairness 3.4875
1.06029 Trust
3.6300 1.02154
Perceived Value 3.6000
.98793 Satisfaction
3.6400 1.12160
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Sumber : Lampiran hasil olah data Statistik
-98-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
menunjukkan bahwa model hubungan struktural dalam penelitian ini dibangun berdasarkan
hipotesis utama yaitu: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel eksogen
systemic fairness SF, dan trust terhadap variabel endogen yaitu customer satisfaction CS dan
perceived value PV. Hasil analisis terhadap model persamaan
structural pada model menghasilkan nilai degree of freedom DF = 113, chi-square ÷
2
= 165.12, goodness of fit index GFI = 0.84, root mean square
residual RMR = 0.037, root mean square residual error of approximation RMSEA = 0.069; adjusted
goodness of fit index AGFI = 0.78; normed fit index NFI = 0.97; parsimony goodness of fit index PGFI
= 0.62.
Gambar 4.1. Structural Model Berdasarkan Standar Solutions
-99-
Dan Customer Perceived Value Sebagai Variabel Intervening
Menunjukan pada Tabel 4.2 tentang standar ukuran goodness of fit GOF, maka sebuah model bisa
dikatakan fit atau terdapat kesesuaian antara model teoritik dengan data yang dikumpulkan,
maka nilai-nilai yang didapat dari masing -masing perhitungan uji kesesuaian model harus
memenuhi nilai standar GOF.
Berdasarkan hasil output dan gambar di atas model ini sudah sesuai dengan standar GOF yang
ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan
antara variabel eksogen procedural fairness PF, informational fairness IF, distributive fairness
DF, systemic fairness SF, dan trust berpengaruh terhadap Satisfaction dan berpengaruh terhadap
Perceived Value PV.
Dari Hasil Uji Kecocokan Keseluruhan Model ini adalah baik karena lebih banyak mencapai target
tingkat kecocokan yang diharapkan dan hipotesis nolnya ditolak.
Ukuran GOF
Target-Tingkat Kecocokan
Hasil Estimasi Tingkat
Kecocokan
Chi-Square P
Nilai yang kecil p 0.05
Χ
2
= 165,70 P = 0,00092
Kurang Baik NCP
Interval Nilai yang kecil
Interval yg sempit 52,70
22,26 ; 91,13 Kurang Baik
RMSEA RMSEA = 0.08
0.069 Baik Good Fit
ECVI Nilai yang kecil
dan dekat dengan ECVI saturated
M = 2,48
S = 3,09
I = 56,39
Baik Good Fit
AIC Nilai yang kecil dan dekat
dengan AIC saturated M
= 245,70 S
= 306,00 I
= 5582,72 Baik Good Fit
CAIC Nilai yang kecil dan dekat
dengan CAIC saturated M
= 389,90 S
= 857,59 I
= 5644,01 Kurang Baik
NFI NFI = 0.90
0.97 Baik Good Fit
NNFI NNFI = 0.90
0.99 Baik Good Fit
CFI CFI = 0.90
0.99 Baik Good Fit
IFI IFI = 0.90
0.99 Baik Good Fit
RFI RFI = 0.90
0.96 Baik Good Fit
CN CN = 200
91,46 Kurang Baik
RMR Standardized RMR = 0.05 0.037
Baik Good Fit GFI
GFI = 0.90 0.84
Marginal Fit AGFI
AGFI = 0.90 0.78
Marginal Fit
Tabel 4.2. Hasil Uji Kecocokan Keseluruhan Model Goodness of Fit GOF
M = Model; S = Saturated; I = Independence Sumber : lampiran hasil olah data
-100-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
Tahap 2. Uji Hubungan Antar Variabel Laten dengan Variabel Indikatornya
Untuk mengetahui hubungan antar variabel laten dengan indikatornya maka dapat diperiksa nilai t
dari muatan-muatan factor atau koefisien- koefisien yang ada didalam model. Nilai t suatu
muatan faktor atau koefisien yang tinggi merupakan bukti bahwa variabel-variabel terukur
atau factor-faktor mewakili konstruk-konstruk yang mendasarinya. Nilai t setiap muatan harus
melebihi nilai kritis yaitu 1,96 dengan tingkat signifikansi 0,05, atau 2,58 untuk tingkat
signifikansi 0,01. Dalam penelitian ini nilai t yang dipakai adalah
1,96. Nilai t hasil yang melebihi nilai kritis menunjukkan bahwa variabel yang bersangkutan
secara signifikan mempunyai hubungan dengan indikator konstruk yang terkait dan juga sebagai
verifikasi hubungan antar variabel dan indikator yang telah didefinisikan. Berikut disajikan gambar
output Lisrel Model berdasarkan t valuenya:
Gambar 4.2 Structure Model Berdasarkan t value
-101-
Dan Customer Perceived Value Sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan gambar di atas nilai t variabel t-tab dan indikator-indikatornya lebih dari nilai yang
disyaratkan oleh SEM sebesar 1,96, oleh karena itu variabel dan indikator-indikatornya signifikan.
Berikut disajikan Tabel 4.3 yang memperlihatkan hubungan antar variabel laten dengan variabel
indikatornya.
No Indikator
Std. Loading
Error Loading
Std. Loading
2
t
hitung
1. SF1
0.91 0,17
0,83 14,80
2. SF2
0,83 0,31
0,69 9,96
3. SF3
0,86 0,26
0,74 10,52
4. SF4
0,85 0,27
0,73 10,42
SF 3,45
1,01 2,99
45,70
5. T1
0,86 0,26
0,74 6.
T2 0,85
0,27 0,73
11,20 7.
T3 0,85
0,28 0,72
11,09 8.
T4 0,89
0,21 0,79
12,16 9.
T5 0,84
0,30 0,70
10,85 T
4,29 1,32
3,68 45,30
9. PV1
0,81 0,35
0,70 10. PV2
0,86 0,27
0,73 9,93
11. PV3 0,85
0,27 0,73
9,88 12. PV4
0,88 0,22
0,78 10,36
PV 3,40
1,11 2,94
30,17 13. S1
0,91 0,18
0,82 14. S2
0,93 0,13
0,87 15,89
15. S3 0,91
0,17 0,83
14,80 16. S4
0,91 0,17
0,83 14,93
S 3,66
0, 65 3,35