BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Dari pengujian yang telah dilakukan terhadap bahan-bahan dasar campuran aspal beton dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perencanaan campuran aspal
beton dengan filler kapur padam ini dapat digunakan untuk lapis perkerasan karena telah memenuhi spesifikasi terhadap setiap pengujiannya. Dari hasil
pengujian terhadap agregat diperoleh hasil kombinasi agregatnya yaitu 67,61 untuk fraksi agregat kasar, 27,32 untuk fraksi agregat halus, dan 5,07 untuk
fraksi filler. Sedangkan untuk berat jenis tiap fraksinya diperoleh hasil 2,669 gramcm³ untuk agregat kasar, 2,646 gramcm³ untuk agregat halus, dan 2,050
gramcm³ untuk filler kapur padam. Pada pemeriksaan aspal diperoleh angka penetrasi untuk sampel aspal dari
Pertamina ini sebesar 64,5 mm dengan titik lembek sebesar 51,5ºC. Sedangkan pada pengujian daktilitas diperoleh nilai daktilitas sebesar 109 cm dan mempunyai
titik nyala pada suhu 210º C serta kelarutan aspal dalam CCl
4
sebesar 99,33. Untuk berat jenis aspal itu sendiri adalah sebesar 1,053 gramcm³.
Dari hasil pengujian Marshall diperoleh grafik hubungan parameter campuran aspal, dengan kadar aspal optimum 4,8. Dan dari pengujian Marshall rendaman
diketahui stabilitas tersisa setelah perendaman 24 jam pada suhu 60 ºC adalah 93,545.
5.2 Rekomendasi
Dari hasil penelitian yang kami lakukan, didapatkan hasil bahwa semua pemeriksaan telah memenuhi standart spesifikasi dari AASHTO, ASTM, dan SNI
sehingga perencanaan aspal beton dengan filler kapur padam ini dapat digunakan untuk lapis perkerasan Asphalt Concrete AC.
DAFTAR PUSTAKA
AASHTO. 1990. Standard Specifications For Transportation Materials And Methods of Sampling and Testing. Part I. Specifications. Fifteenth Edition.
Washington,D.C. AASHTO. 1990. Standard Specifications For Transportation Materials
And Methods of Sampling and Testing. Part II. Tests. Fifteenth Edition. Washington,D.C.
Ayu, Rahma Kusuma, Tias Kusumadewi. 2009. Perencanaan Campuran Aspal Beton Dengan Menggunakan Filler Portland Cemen PC. Semarang:
Program Diploma III Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton Laston Untuk Jalan Raya.
Departemen Pekerjaan Umum. 1999. Pedoman Perencanaan Campuran Beraspal Panas Dengan Pendekatan Kepadatan Mutlak Jakarta: PT. Mediatama
Saptakarya PT. Medisa. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1981. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton
Laston. Laboratorium Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil. 1997. Panduan Praktikum
Pemeriksaan dan Pengujian Bahan Perkerasan Jalan Raya. Semarang: Fakultas Tenik Universitas Diponegoro.
Purwadi, Didik. 2009. Pedoman Penulisan Laporan Kerja Praktik. Semarang: Program Diploma III Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Diponegoro. Sudarsono, D.U.. 1993. Rencana Campuran Mix Design. Jakarta: Yayasan
Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Sukirman, Silvia. 1995. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Nova.
Sukirman, Silvia. 1999. Rekayasa Jalan II. Bandung: Nova. Sukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Granit.
APPENDIX A
A. Perhitungan Berat Jenis Agregat
1. Berat Jenis Agregat Kasar BK
= 2352.5 BJ
= 2409.5 BA
= 1528 Berat jenis Bulk specific gravity
BA BJ
BK
1528 5
, 2409
5 ,
2352
= 2,669 gramcm
3
Berat jenis kering permukaan jenuh SSD specific gravit
BA BJ
BJ
1528 5
, 2409
5 ,
2409
= 2,733 gramcm
3
Berat jenis semu Apparent specific gravity
BA BK
BK
1528 5
, 2352
5 ,
2352
= 2,853 gramcm
3
Penyerapan Absorbtion
100
BK BK
BJ
100 5
, 2352
5 ,
2352 5
, 2409
= 2,424 2. Berat Jenis Agregat Halus
SSD = 500
BK = 485,9
B = 677
Bt = 993,25
Berat jenis bulk specific gravity
Bt B
Bk
500
3 ,
993 500
677 9
, 485
= 2,646 gramcm
3
Berat jenis kering permukaan jenuh SSD specific gravity
Bt B
500
500
3 ,
993 500
677 500
= 2,722 gramcm
3
Berat jenis semu apparent specific gravity
Bt Bk
B Bk
3 ,
993 9
, 485
677 9
, 485
= 2,865 gramcm
3
Penyerapan absorbtion
100 500
Bk
Bk
100 9
, 485
9 ,
485 500
= 2,902
3. Berat Jenis Filler SSD = 200
BK = 193,15
B = 668,15
Bt = 774,1
Berat jenis bulk specific gravity
Bt B
Bk
200
1 ,
774 200
15 ,
668 15
, 193
= 2,050 gramcm
3
Berat jenis kering permukaan jenuh SSD specific gravity
Bt B
200
200
1 ,
774 200
15 ,
668 200
= 2,127 gramcm
3
Berat jenis semu apparent specific gravity
Bt Bk
B Bk
1 ,
774 15
, 193
15 ,
668 15
, 193
= 2,215 gramcm
3
Penyerapan absorbtion
100 200
Bk
Bk
100 15
, 193
15 ,
193 200
= 3,359
B. Perhitungan Berat Jenis Aspal
Berat picnometer Kosong A = 15,42 gr
Berat picnometer + air B = 40,36 gr
Berat picnometer + contoh C = 24,09 gr
Berat picnometer + contoh + air D = 40,77 gr Berat air
1 = −
= 40,36
− 15,42 = 24,94 gr
Vol.Air = Vol. Picnometer 2 =
BjAir 1
= 24,94 cc Berat contoh 3
= −
= 24,09
− 15,42 = 8,67 gr
Berat air 4 =
− =
40,77 − 24,09
= 16,68 gr Vol. Air 5 =
BjAir 4
= 16,68 cc Isi contoh 2 - 5
= 24,94
− 16,68 = 8,26 gr
Berat air suling 6 = Isi contoh x Bj Air = 8,26 cc
Berat Jenis = 3
6
= 8,67
8,26
= 1,050 grcc
C. Perhitungan Kelarutan Aspal dalam CCl
4
CCl
4
: 100 mI Berat erlenmeyer + aspal
: 105,7 gr Berat erlenmeyer kosong
: 102,7 gr Berat aspal
: 3,00 gr Berat kertas saring + endapan : 1,25 gr
Berat kertas saring kosong : 1,23 gr
Berat endapan : 0,02 gr
Prosentase endapan P:
100 x
Contoh Endapan
Jumlah P
Berat
100 x
3,00 0,02
= 0.67 D.
Perhitungan Beton Aspal
Agg. Kasar = 67,61 Agg. Halus = 27,32
Filler = 5,07
BJ bulk agg. kasar = 2,669
BJ bulk agg. halus = 2,646
BJ bulk filler = 2,050
Bulk BJ
Filler Bulk
BJ Halus
Agg Bulk
BJ Kasar
Agg Gsb
. .
100
050 ,
2 07
, 5
646 ,
2 32
, 27
669 ,
2 61
, 67
100
= 2,623
APP BJ
Filler APP
BJ Halus
Agg APP
BJ Kasar
Agg Gsa
. .
100
359 ,
3 07
, 5
902 ,
2 32
, 27
424 ,
2 61
, 67
100
= 2,576
2 Gsb
Gsa Gse
2 576
, 2
623 ,
2
= 2,599 A= Prosentase aspal
= 4 Berat Jenis Aspal T
= 1,053 grcm
3
B = BJ maks. Campuran
T A
Gse A
B
100 100
053 ,
1 4
599 ,
2 4
100 100
= 2,455 D
= berat di udara = 1174,3 gr
E = berat didalam air
= 667,7 gr F
= berat SSD = 1178,9 gr
C = Volume benda uji
C = F
–E = 1178,9
– 667,7 = 511,2
G = BJ Bulk Campuran
=
E
F D
=
667,7 9
, 1178
3 ,
1174
= 2,297 VIM =
100 B
x G
B
= 100
2,455 297
, 2
455 ,
2 x
= 6,439 VMA =
Gsb 100
100 A
G
= 2,623
, 4
100 297
, 2
100
= 15,914
VFA =
100 x
H T
G x
A T
G x
A
=
100 439
, 6
053 ,
1 297
, 2
, 4
053 ,
1 297
, 2
, 4
x x
x
= 57,542 E.
Perhitungan Campuran
Flow strip = 258
M = kelelehan plastis
= Flow Strip x 0.01 mm =258 x 0.01 mm
= 2,58 N
= Hasil Bagi Marshall =
M x
L 102
=
58 ,
2 102
7 ,
902 x
= 343,03 KNmm
APPENDIX B
I.
Analisa Saringan A.
Agregat Kasar
1. Batu Pecah ¾”
Tabel 1 Analisa Pembagian Butiran Batu Pecah ¾”
Saringan Berat
K o m u l a t I f Saringan
Berat K o m u l a t I f
No Tertahan
Berat Rata -
No Tertahan
Berat Masing2
Tertahan Tertahan Lolos rata
Masing2 Tertahan Tertahan Lolos
Saringan gram
Saringan gram
112 100