Potensi nonfisik

2. Potensi nonfisik

a. Masyarakat desa

Penduduk desa merupakan potensi bagi desa itu sendiri. Penduduk desa akan mengolah potensi sumber daya yang dimiliki desanya. Suatu wilayah desa yang mempunyai jumlah penduduk banyak dengan berbagai keterampilan akan memberikan sumbangan bagi pendapatan desa tersebut.

b. Lembaga sosial desa

Lembaga sosial desa, seperti pendidikan, adat, koperasi, dan lembaga lainnya dapat memberikan bantuan dan mendukung kegiatan penduduk desa.

c. Aparatur dan pamong desa

Aparatur yang jujur, disiplin, dan kreatif merupakan motor penggerak pembangunan di desa. Dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1979 akan terwujud penyelenggaraan pemerintah desa yang tertib, berdaya guna, dan berhasil guna dalam mengelola pembangunan.

Berdasarkan perkembangan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan potensi- potensi yang dimiliki, desa dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Desa tradisional

Tipe desa tradisional terdapat di daerah-daerah pedalaman, kecenderungan penduduk desa tertutup, dan tidak adanya komunikasi karena sistem perhubungan dan sarana pengangkutan belum berkembang. Seluruh kehidupan penduduk sangat bergantung pada alam.

b. Desa swadaya

Tipe desa swadaya ditandai adanya kegiatan penduduknya untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Kegiatan penduduk dipengaruhi keadaan alam dan kondisi geografisnya. Desa swadaya biasanya berlokasi di daerah terpencil sehingga jarang berinteraksi dengan penduduk luar, akibatnya perkembangan dari kemajuan desa terhambat.

c. Desa swakarya

Tipe desa swakarya lebih maju dibanding desa swadaya. Desa swakarya ditandai adanya perubahan untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang ada di desa sehingga mampu menjual hasilnya ke desa lain setelah memenuhi kebutuhan desanya.

46 Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

Ciri-ciri desa swakarya adalah berfungsinya lembaga-lembaga desa, aparatur desa, dan munculnya kesadaran warga desa akan pentingnya keterampilan dan pendidikan sehingga menyebabkan beragamnya mata pencaharian penduduk.

d. Desa swasembada

Tipe desa swasembada lebih maju daripada desa swakarya. Penduduknya telah mampu mengolah potensi secara maksimal dengan alat-alat teknis. Ciri lain tipe desa swasembada adalah tersedianya semua keperluan penduduk dan interaksi dengan masyarakat lain tidak mengalami kesulitan karena sistem perhubungan dan pengangkutan sudah maju.

Berdasarkan mata pencahariannya, desa dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

a. Desa agraris

Desa yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Kegiatan utama mengolah lahan pertanian di samping ada pekerjaan lain sebagai sampingan seperti beternak.

Sumber: Dokumentasi Bank Syariah

Gambar 3.2 Desa agraris dan kegiatan penduduknya

b. Desa nelayan

Desa nelayan terdapat di daerah sekitar pantai, sebagian besar penduduknya sebagai nelayan.

Sumber: Dokumentasi Bank Syariah

Gambar 3.3 Desa nelayan dan kegiatan penduduknya

Pola Keruangan Desa dan Kota Pola Keruangan Desa dan Kota

Desa yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri. Potensi desa kaitannya dengan perkembangan kota adalah sebagai daerah belakang/

pengaruh (hinterland) yang berfungsi sebagai berikut.

1. Sumber bahan pangan bagi masyarakat kota. Lahan di desa berupa sawah, tegal, dan pekarangan dimanfaatkan untuk menanam padi, palawija, sayur-mayur serta hortikultura. Hasil pertanian digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sedangkan hasil lebihnya dijual ke kota.

2. Sumber tenaga kerja, yaitu penduduk usia produktif desa merupakan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk proses pembangunan fisik di kota. Pembuatan gedung, jalan, dan sarana fisik lainnya membutuhkan tenaga kerja kasar. Kebutuhan tersebut terpenuhi dari penduduk yang sebagian berasal dari pedesaan.

3. Sumber tempat wisata, wilayah desa yang jauh dari keramaian kota memiliki udara yang segar, bebas polusi, keindahan alam menjadi daya tarik bagi wisatawan.

4. Sumber industri kecil dan industri kerajinan rakyat, seperti industri pengolahan makanan dan minuman khas daerah serta industri pengolahan hasil pertanian rakyat. Produksi industri kecil tersebut dipasarkan ke wilayah kota.

Tugas

1. Cari dan temukan dari bahan bacaan lain untuk menjawab pertanyaan berikut. Dalam masalah permukiman, pembagian regional ilmu geografi menjadi geografi desa dan geografi kota. Berikan alasannya!

2. Amati desa yang terdapat di sekitar tempat tinggalmu. Sebutkan potensi-potensi yang terdapat di desa tersebut! Jelaskan bagaimana pengaruh potensi yang ada terhadap perkembangan pembangunan di desa tersebut! Kumpulkan kepada guru Anda!

B Struktur Ruang Desa dan Kota