lix
B. Spesifikasi Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Deskriptif penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan
atau peristiwa sebagaimana adanya, sehingga sekadar untuk mengungkapkan fakta. Istilah analitis mengandung makna
mengelompokkan, menghubungkan, membandingkan data- data yang diperoleh baik dari segi teori maupun praktek. Penelitian terhadap
teori dan praktek adalah untuk memperoleh gambaran tentang faktor pendukung dan faktor penghambatnya.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Kabupaten Kendal dengan pertimbangan Hak Guna Bangunan merupakan hak atas tanah yang disediakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, guna mendirikan bangunan terutama di perkotaan. Di Kabupaten Kendal banyak bangunan,
rumah, gedung-gedung perkantoran dan pertokoan yang didirikan di atas Hak Guna Bangunan, sehingga atas dasar pertimbangan tersebut
Kabupaten Kendal dipilih sebagai lokasi penelitian.
D. Populasi dan Sampel
lx Populasi, adalah seluruh objek atau seluruh individu atau
seluruh gejala atau seluruh kejadian atau seluruh unit yang diteliti.
11
Populasi dari penelitian ini adalah semua pihak instansi yang terkait dengan urusan perpanjangan Hak Guna Bangunan di Kabupaten
Kendal. Penentuan sampel dalam penulisan tesis ini mempergunakan
Purposive Sampling, yaitu dengan memilih sampel yang representatif, kemudian dijadikan nara sumber untuk melengkapi data sekunder
yaitu: 4.
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah.
5. Kepala Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Kendal.
6. Kepala Seksi Penetapan Hak Tanah Badan Hukum Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah. 7.
Kepala Seksi Pendaftaran, Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT Badan Hukum Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Jawa Tengah. 8.
Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah Kantor Kabupaten Kendal.
11
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri,Jakarta:Ghalia Indonesia,1998 Hal. 44
lxi 9.
Bank Rakyat Indonesia Cabang Patimura Semarang. 10.
NotarisPPAT BIP. SUHENDRO, S.H.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penyusunan tesis ini mempergunakan data primer dan sekunder.
Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil penelitian dalapangan berupa wawancara secara langsung dengan koresponden
Data Sekunder
Data sekunder,
diperoleh melalui Studi Kepustakaan dengan
melakukan studi dokumen meliputi bahan hukum primer, bahkan hukum sekunder.
1 Bahan hukum primer, yaitu bahan yang isinya mengikat karena
dikeluarkan oleh pemerintah
12
a. Undang-Undang Dasar 1945
b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUH Perdata
c. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria UUPA
12
Burhan Ashshofa, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : PT. Rineka Cipta, cetakan Ketiga, 2001, Halaman 103.
lxii d.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan
Dengan Tanah UUHT. e.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1996 tentang hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah. g.
Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
PP 24 1997. h.
Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan
Kewenangan dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara.
i. Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan
j. Peraturan Perundang-undangan lain yang terkait.
lxiii 2
Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan-bahan yang isinya membahas bahan-bahan primer.
13
a. Dokumen-dokumen yang ada di Kantor Pertanahan yang
berkaitan dengan perpanjangan Hak Guna Bangunan. b.
Hasil Karya Ilmiah tentang Hak Guna Bangunan dan perpanjangan hak atas tanah
c. Hasil Penelitian tentang perpanjangan Hak Guna Bangunan
dan Pendaftaran.
F. Teknik Analisis Data