hubungan motivasi belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik (IPK) (Studi kasus mahasiswa pendidikan ips FITK semester 6)

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA YANG
BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA TERHADAP PRESTASI
AKADEMIK (IPK)
( Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Semester 6)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Wilda Shifa Fauziyah
NIM : 1110015000037

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

ABSTRAK

Wilda Shifa Fauziyah (NIM:1110015000037). Hubungan Motivasi Belajar Antara
Mahasiswa yang Bekerja dan tidak Bekerja terhadap IPK ( Studi Penelitian pada
Mahasiswa pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah) Skripsi Program Studi
Ekonomi/Akuntansi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UNiverstitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar mahasiswa antara
yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik mahasiswa/IPK. Data dikumpulkan dari
50 mahasiswa Pendidikan IPS, 25 dari mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dan 25 dari
mahasiswa yang hanya kuliah saja. Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel
yang diukur adalah motivasi belajar dan prestasi akademik (IPK). Untuk variabel motivasi belajar
dengan menggunakan angket yang diberikan kepada 50 mahasiswa. Sedangkan variabel prestasi
akademik (IPK) di dapat dari data IPK mahasiswa yang diambil dari data Akademik Pusat FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Hasil
dari penelitian ini menunjukan r (hasil korelasi) mahasiswa yang kuliah sambil bekerja 0,128 dan
motivasi mahasiswa yang hanya kuliah saja 0,08 maka dapat diinterpretasikan bahwa sumbangan
motivasi belajar terhadap hasil belajar rendah dan motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil
bekerja lebih besar dibendingkan dengan mahasiswa yanh hanya kuliah saja.
Kata kunci: Motivasi belajar, mahasiswa, bekerja, IPK


i

ABSTRACT

Wilda Shifa Fauziyah (NIM:1110015000037). Correlation of Students Motivation
between students who work and do not work through academic achievement index ( Study of
research on Social Sciences Students Faculty of Tarbiya and Teachers Training State Islamic
University Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Study of Economic Program/Accounting. Social
Science Department Faculty of Tarbiya and Teachers Training State Islamic University Syarif
Hidayatullah Jakarta.
This research aimed to know the relation between students motivation who work and do
not work through the academic achievement index. The data was collected from 50 students of
Social Sciences. It divided into 2 groups between working and not working. Each group consisted
25 students.
The data was taken by using the purposive sample. The measured variables were learning
motivation and academic achievement index. The data on variable of learning motivation was
measured by using questioner that spread out to 50 students. While variable of academic
achievement index was taken from academic achievement index of students in Academic Centre of
Faculty of Tarbiya and Teachers Training State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta.
This research used quantitative method by designing descriptive correlation. The result of

this research shows “r” (Correlation Result) students who are work 0,128 and motivation of
students who are not working are only 0,08. So, it can be interpreted that learning motivation of
students through learning result was low and learning motivation of students who study while
working was higher than the students who are only study.
Key word: learning motivation, students, work, academic achievement index.

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang
telah

melimpahkan

rahmat

dan

karunia-Nya.


Sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar antara
Mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap Prestasi Akademik
(IPK) ”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan
sahabatnya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis
yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan rasa syukur dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA serta para pembantu

dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Dan
Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si beserta
seluruh staf Jurusan Pendidikan IPS yang telah mendukung dan
memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS
3. Dosen Pembimbing Skripsi, yaitu Bu Tri Hajarwati, M.Si dan Pak Andri
Noor Andriansyah,yang tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan
dan motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS yang senantiasa
mengajarkan ilmu dan memberikan arti pendidikan dalam kehidupan dunia

iii

dan akhirat, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan
lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat
bermanfaat dikemudian hari.
5. Ayahanda Muhammad Komarudin, Ibunda Khadijah yang kasih
sayangnya tak terbatas, doa, didikan, nasihat dan semngat yang diberikan
senantiasa menjadi pengobat rasa lelah dan pemicu untuk menjadi lebih

baik
6. Adik-adiku Sani Elida Fitri dan Ima Siti Fatimah yang selalu memotivasi
dan memberikan cita, harapan dan suka cita
7. Teman-teman mahasiswa Pendidikan IPS semester 6 yang telah membantu
mengisi kuesioner
8. Teman-teman seperjuangan Jurusan Ekonomi yang telah memberikan
dukungan kepada penulis
9. Teman-teman kahfi Motivator School yang selalu memberikan semangat
dan membuat hari menjadi lebih bermanfaat. Terutama kepada Nur Aini
AB yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini
10. Sahabat FACE (Forum Akhwat Ceria) yang telah berbagi canda tawa.
Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dan rahmat
dari Allah SWT. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT.
meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.
Jakarta, 25 Juni 2015

Wilda Shifa Fauziyah


NIM. 111001500037

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7


BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTENSIS
A. Deskripsi Teori ........................................................................................... 9
1. Hakikat Motivasi .................................................................................. 9
2. Hakikat belajar ..................................................................................... 11
3. Hakikat motivasi belajar ...................................................................... 15
4. Hakikat Mahasiswa .............................................................................. 16
5. Hakikat bekerja .................................................................................... 17
6. Hakikat mahasiswa yang bekerja ......................................................... 19
7. Hakikat prestasi akademik ................................................................... 20
B. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 21
C. Perumusan Hipnotis ................................................................................... 26
D. Penelitian yang relevan .............................................................................. 26

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Waktu Penelitian ........................................................................... 29
B. Metode dan Desain Penelitian.................................................................... 30
C. Populasi dan Simpati .................................................................................. 30
D. Teknik Penyimpulan Data .......................................................................... 32

E. Variabel Penelitian ..................................................................................... 33
F. Instrument Penelitian ................................................................................. 33
G. Pengetahuan Data dan Analisis Data ......................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Data ............................................................................................ 43
B. Analisis Data dan Interpretasi Data............................................................ 69

BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 74
B. Saran ........................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................... 77

vi

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan …………………………………………… 27
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian …………………………………………………… 29

Tabel 3.2 Bobot Penilaian Skala Likert ……………………………………….. 34
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Angket …………………………………………... 39
Tabel 4.1 Deksripsi Statistik Motivasi Belajar Mahasiswa yang bekerja…….. 44
Tabel 4.2 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mahasiswa yang bekerja ………... 45
Tabel 4.3 Indeks tingkat Motivasi belajar mahasiswa yang bekerja …………. 46
Tabel 4.5 Deskripsi Statistik Motivasi Mahasiswa yang kuliah saja………… 47
Tabel 4.6 Frekuensi Motivasi Mahasiswa yang Kuliah saja ………………… 48
Tabel 4.7 Indeks Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah saja ……. 50
Tabel 4.8 Data Statistik IPK Mahasiswa yang bekerja ………………………. 52
Tabel 4.9 Frekuensi Nilai IPK Mahasiswa yang bekerja ……………………. 53
Tabel 4.10 Tingkat IPK Mahasiswa yang bekerja …………………………… 55
Tabel 4.11 Deskripsi Statistik IPK Mahasiswa yang kuliah saja ……………. 56
Tabel 4.12 Frekuensi Nilai IPK Mahasiswa yang kuliah saja………………. 56
Tabel 4.13 Tingkat nilai IPK Mahasiswa yang kuliah saja ………………… 58
Tabel 4.14 Variabel Entrered/ Removed ……………………………………. 60
Tabel 4.15 Hasil perhitungan Korelasi antara Motivasi Belajar dan IPK ……61
Tabel 4.16 Variabel Entrered/Removed ……………………………………… 62
Tabel 4.17 Hasil perhitungan Korelasi antara Motivasi Belajar dan IPK …….63
Tabel 4.18 Model Summary Motivasi belajar mahasiswa yang kerja ………..65
Tabel 4.19 Model Summary Motivasi belajar mahasiswa kuliah saja ……….66

Tabel 4.20 Coefficients Motivasi belajar mahasiswa yang kerja …………….66
Tabel 4.21 Model Summary …………………………………………………. 67
Tabel 4.22 Coefficients Motivasi belajar yang kuliah saja …………………..68
Tabel 4.23 Model Summary …………………………………………………. 68
vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 kerangka berpikir ……………………………………………….25
Gambar 4.1 Motivasi Belajar Mahasiswa yang bekerja …………………….46
Gambar 4.2 Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah saja …………………49
Gambar 4.3 Motivasi Belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja 51
Gambar 4.2 IPK Mahasiswa yang bekerja …………………………………. 54
Gambar 4.5 IPK Mahasiswa yang kuliah saja ……………………………… 58
Gambar 4.6 IPK Mahasiswa antara yang bekerja dan tidak bekerja ……… 59
Gambar 4.7 Scatterplot Mahasiswa yang bekerja …………………………. 67
Gambar 4.8 Scatterplot Mahasiswa yang kuliah saja ……………………… 69

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Motivasi Belajar
Lampiran 2 Nilai IPK Mahasiswa Pendidikan IPS Semester 6

ix

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas
hidup yaitu diharapkan melalui proses tersebut manusia dapat memahami
apa arti dan hakikat hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan
tugas hidup dan kehidupan secara benar.1 Oleh karena itu pendidikan
merupakan langkah yang paling utama dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Dengan kondisi Indonesia yang termasuk ke dalam
negara berkembang tentunya meningkatkan sumber daya manusia melalui
pendidikan

merupakan

hal

yang

sangat

penting,

maka

tidak

mengeherankan jika dikatakan bahwa majunya suatu bangsa bisa dilihat
dari bagaimana kondisi pendidikannya.
Pada umumnya kondisi pendidikan di negara berkembang
mengalami berbagai macam persoalan diantaranya sarana dan prasarana
yang belum memadai, mahalnya biaya pendidikan, kurangnya kompetensi
pendidik dan banyak hal lainnya. Jenjang pendidikan yang ada di
Indonesia adalah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah

Menengah

Atas

(SMA)

dan

pendidikan

tinggi

di

perkuliahan.Pendidikan sangat berperan untuk meningkatkan Sumber
Daya Manusia (SDM). Salah satu komponen pembangunan SDM adalah
perguruan tinggi. Perguruan tinggi dengan Tri Dharma merupakan cikal
bakal pembangunan manusia Indonesia yang tidak hanya cerdas secara
intelektual namun juga cerdas secara spiritual dan akal. Namun biayanya
yang relatif tinggi dan tidak di gratiskan oleh pemerintah menyebabkan
banyak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan
tinggi. Tetapi ada juga yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena
bantuan biaya orang tua, tetapi bagi seseorang yang sangat termotivasi

1

Mulyasana, Dedy. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. (Jakarta : Rosdakarya, 2011), h. 2

1

2

untuk kuliah maka ia akan berusaha mencari solusi agar ia bisa berkuliah
tanpa memberatkan orang tua yaitu dengan kuliah sambil bekerja.
Setiap individu memiliki kondisi internal, yang disebut dengan
motivasi sehingga dengan motivasi tersebut ia memiliki dorongan dasar
yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada
diri seseorang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang
didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan
motivasi yang mendasarinya.
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati langsung, tetapi
dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,
dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.2
Motivasi menurut Sumardi Suryabrata3 adalah keadaan dalam pibadi
seseorang yang mendorong inividu untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu guna mencapai suatu tujuan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang itu didorong oleh kekuatan dalam diri orang itu, kekuatan inilah
yang disebut dengan motivasi.
Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia yang mendasari
timbulnya motivasi, Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar
hidup manusia terbagi atas lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis,
kebutuhan kemananan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, dan
kebutuhan aktualisasi diri.4 Kebutuhan itulah yang menjadi motivasi bagi
seseorang untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu. Kebutuhankebutuhan itu diurutkan berdasarkan urutan kebutuhan yang paling rendah
yaitu kebutuhan fisiologis, kemudian meningkat sampai tingkatan paling
tinggi yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri. Jika kebutuhan fisiologis
sudah terpenuhi maka seseorang akan termotivasi untuk memenuhi
2

Hamzah B. Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h.1
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1984), h. 70
4
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: BUah Aksara, 2006) h. 101-102

3

3

kebutuhan lain yang berada pada tingkat yang lebih tinggi yaitu kebutuhan
keamanan dan begitu seterusnya. Hal itu juga berlaku saat kita belajar di
jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan jenjang
pendidikan yang sangat diharapkan oleh banyak orang. Jenjang pendidikan
ini sangat berpengaruh terhadap kualitas diri seseorang terutama berkaitan
dengan hal mendapatkan pekerjaan dan kesuksesan. Hal tersebut
disebabkan

karena

melalui

pendidikan,

seseorang

akan

mampu

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya pekerjaan dan kesuksesan
itulah yang dijadikan sebagai motivasi dalam menuntut pendidikan tinggi.
Namun dewasa ini, biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa relatif
mahal sehingga memunculkan suatu fenomena yang berkembang yaitu
banyak mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.
Menurut Motte dan Schwartz, 2009. Kuliah sambil bekerja juga
memiliki dampak positif maupun negatif bagi mahasiswa. Dampak positif
kuliah sambil bekerja yaitu dengan bekerja mahasiswa dapat membantu
orang tua dalam membiayai kuliah, memperoleh pengalaman kerja serta
kemandirian ekonomis. Namun, disisi lain mahasiswa yang kuliah sambil
bekerja perlu mewaspadai masalah yang akan muncul seperti melalaikan
tugas utamanya yaitu belajar. Masalah ini muncul karena biasanya
mahasiswa yang sudah bekerja merasa bahwa dirinya sudah dapat
memperoleh uang dan kuliah hanya sebagai kewajiban agar lulus,
memperoleh gelar dan ijazah, bahwa hal yang menjadi kendala dalam
kuliah sambil bekerja yaitu tidak mudah membagi waktu antara kuliah,
kerja, istirahat dan urusan lain.5
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi.
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah
laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan yang ada dalam dirinya.
Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi
tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.6
Belajar adalah perolehan pengalaman baru oleh sesorang dalam bentuk
prubahan prilaku yang relatif

menetap, sebagai akibat adanya proses

dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek (pengetahuan) atau
5

A iatul Hidayah, Ga bara
otivasi belajar ahasis a Kepera ata UIN ya g kuliah sa bil
bekerja “kripsi U iversitas Indonesia, Jakarta, 2012, h. 16
6
Hamzah B.Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h. 1

4

melalui suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar.7 Jadi Motivasi
belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada seseorang yang sedang
belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar.8
Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai faktor yang menentukan
kualitas mahasiswa dalam belajar sebab tanpa belajar mahasiswa akan
tetap malas meskipun pengaturan waktu dan strategi belajar sudah
dilaksanakan. Motivasi belajar inilah yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan aktivitas belajar penunjang lainnya.
Terdapat beberapa faktor lain yang lebih signifikan dalam
mempengaruhi motivasi atau kecenderungan mahasiswa untuk belajar,
selain karena faktor mahasiswa tersebut bekerja. Faktor-faktor tersebut
dapat berasal dari dalam diri mahasiswa (faktor intrinsik) dan faktor yang
berasal dari luar diri mahasiswa (faktor ekstrinsik). Faktor yang berasal
dari dalam diri mahasiswa dapat berupa motivasi mahasiswa untuk
berprestasi, minat terhadap materi yang diajarkan, konsep diridan cara
belajar yang digunakan oleh mahasiswa. Sedangkan faktor yang berasal
dari luar diri mahasiswa misalnya status ekonomi dan dukungan keluarga,
lingkungan tempat tinggal, lingkungan tempat belajar (kampus) dan faktor
pekerjaan.9
Hasil

wawancara

yang penulis

lakukan dengan beberapa

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan IPS
Semester 6 yang bekerja mengatakan bahwa motivasi mereka untuk
bekerja sambil kuliah adalah untuk menambah penghasilan, menambah
pengalaman, membantu orang tua, mentransfer ilmu dan memenuhi gaya
hidup. Dan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap mahasiswa
yang hanya kuliah saja, mereka termotivasi untuk belajar karena orang tua
dan terinspirasi dari orang yang sudah sukses serta ingin membanggakan
7

Ibid., h. 15
Ibid., h.23
9
Djaali, op.cit., h. 110-111
8

5

orang-orang yang mereka cintai. Tetapi mahasiswa yang kuliah saja juga
mempunyai permasalahan dalam hal motivasi, motivasi mereka menurun
dan merasa malas jika mata kuliahnya tidak mereka sukai atau dosen yang
mengajar cara mengajarnya kurang mereka pahami.
Namun, muncul permasalahan mahasiswa yang kuliah sambil
bekerja seperti menunda tugas yang diberikan, kurangnya keseriusan saat
belajar dan tidak adanya keinginan untuk mempersiapkan atau pun
mengulang materi yang sudah diajarkan harus segera diatasi. Jika hal ini
dibiarkan dikhawatirkan kualitas motivasi belajar mahasiswa menjadi
semakin menurun. Hal ini akan berdampak pada perolehan IPK mahasiswa
sebagai parameter penguasaan materi perkuliahan, apalagi mengingat
mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dituntut untuk menjadi
lulusan yang professional yang mampu bersaing secara nasional, regional
maupun global. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan penelitian untuk
mengetahui gambaran motivasi belajar mahasiswa, hubungan antara
motivasi belajar dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) agar diperoleh
masukan untuk merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan
motivasi belajar mahasiswa khususnya mahasiswa yang kuliah sambil
bekerja.
Beberapa peneliti yang pernah melakukan penelitian yang
berkaitan dengan motivasi belajar dan IPK diantaranya adalah penelitian
yang dilakukan oleh Evina Sari Purba dengan judul Gambaran Motivasi
Mahasiswa S1 Reguler dan Eksekutif, Aniatul hidayah Gambaran motivasi
belajar Mahasiswa Keperawatan program S1 Reguler yang kuliah sambil
bekerja. Neng Sri Nuraeni dengan judul Hubungan Motivasi Belajar
Mahasiswa dan Hasil Belajar Akuntansi Mahasiswa Jurusan Pendidikan
IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sonia Awalokita dengan judul
Korelasi Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Sosiologi. Namun, dari beberapa penelitian diatas belum ada
yang membahas tentang Motivasi Belajar Mahasiswa yang bekerja dan
tidak bekerja terhadap IPK oleh karena itu penulis mengambil judul

6

Hubungan Motivasi Belajar antara Mahasiswa yang Bekerja dan
Tidak Bekerja terhadap IPK.
B. Identifikasi Masalah
1. Biaya perkuliahan yang relatif tinggi sehingga banyak yang tidak bisa
mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tingi.
2. Anggapan bahwa mahasiswa yang kuliah sambil bekerja kesulitan
membagi waktu menunda tugas kuliah dan tidak mengulang materi
yang telah diajarkan.
3. Motivasi belajar mahasiswa yang bekerja menjadi rendah karena fokus
bekerja.
4. Motivasi yang rendah mahasiswa yang hanya kuliah saja karena tidak
menyukai mata kuliah tertentu atau dosen tertentu.
C. Batasan Masalah
1. Motivasi belajar mahasiswa yang bekerja menjadi rendah karena fokus
bekerja.
2. Motivasi yang rendah mahasiswa yang hanya kuliah saja karena tidak
menyukai mata kuliah tertentu dan dosen tertentu.
D. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan motivasi belajar mahasiswa antara yang bekerja dan
tidak bekerja terhadap prestasi akademik mahasiswa/IPK?
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar mahasiswa antara yang
bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik mahasiswa/IPK.

7

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat minimal untuk tiga hal berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan
ilmu yang telah diperoleh selama kuliah, sehingga penelitian ini
merupakan wahan untuk mngembangkan ilmu yang dimiliki
penulis.
b. Bagi para akademisi, penelitian ini digunakan sebagai referensi
atau bahan kajian di bidang ilmu pengetahuan.
c. Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam
mengembangkan pengetahuan tentang motivasi belajar mahasiswa
yang bekerja dan tidak bekerja.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi

dekanat,

agar

lebih

kebijakan

dan

peraturan

yang

diberlakukan ke mahasiswa dapat disesuaikan dengan kondisi
mahasiswa.
b. Bagi dosen, agar mengetahui pola pembelajaran dan pemberian
tugas apa yang cocok untuk mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.
c. Bagi mahasiswa, agar mampu meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, dengan pengaturan waktu
dan strategi belajar yang lebih baik.

BAB II
DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. DESKRIPSI TEORI
1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.Motif tidak
dapat diamati langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam
tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit
tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.1 Motivasi adalah
sesuatu

yang

menghidupkan

(energize),

mengarahkan

dan

mempertahankan prilaku.2 Motivasi menurut Sumardi Suryabrata3
adalah keadaan dalam pibadi seseorang yang mendorong inividu
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu
tujuan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong
oleh kekuatan dlam diri orang itu, kekuatan inilah yang disebut
dengan motivasi.
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang
untuk melakukan suatu aktivitas. Pernyataan tersebut didukung
oleh beberapa ahli seperti Sumadi Suryabrata yang menyatakan
bahwa motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna
pencapaian suatu tujuan.

1

Hamzah B. Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h.1
Jeane Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Erlangga) h.57
3
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikn, (Jakarta: Rajawali, 1984), h.70
2

8

9

Teori-teori Motivasi
1) Teori kebutuhan
Maslow membuat hierarki kebutuhan hidup manusia dari yang
paling rendah hingga yang paling tinggi. Jika suatu tingkat
kebutuhan telah terpenuhi maka kebutuhan tersebut tidak lagi
berfungsi sebagai motivator. Hierarki kebutuhan Maslow4
adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisik dan biologis (physiological needs), yaitu
kebutuhan untuk menunjang kehidupan manusia seperti
makanan, air, pakaian dan tempat tinggal. Menurut
Maslow, jika kebutuhan fisiologis belum terpenuhi, maka
kebutuhan lain tidak akan memotivasi manusia.
b. Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan (safety and
security needs), yaitu kebutuhan untuk terbebas dari bahaya
fisik dan rasa takut kehilangan. Keinginan kebutuhan
kepuasan perilaku ketegangan.
c. Kebutuhan sosial (affiliation or acceptance needs), yaitu
kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain dan untuk
diterima sebagai bagian dari yang lain.
d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem or status need), yaitu
kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini
akan menghasilkan kepuasan seperti kuasa, prestise, status
dan kebanggaan akan diri sendiri.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs),
yaitu

kebutuhan

untuk

mengaktualisasikan

semua

kemampuan dan potensi yang dimiliki hingga menjadi
orang seperti yang dicita-citakan. Menurut Maslow,

4

Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian PT Pustaka Binaman Pressindo 1993, h. 43

10

kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan kebutuhan
paling tinggi dalam hierarki kebutuhan.
2) Teori Harapan
Teori harapan memiliki fokus pada harapan seseorang untuk
berperilaku. Teori ini menyatakan tentang cara memilih dan
bertindak dari berbagai alternatif tingkah laku. Berdasarkan
harapan, seseorang akan berpikir tentang adanya keuntungan
yang

diperoleh

dari

tiap

tingkah

laku.

Pertimbangan

keuntungan yang akan diperoleh dari tingkah laku, hal ini
mendorong seseorang untuk memilih alternatif usaha yang
paling baik. Teori ini meyakini bahwa seseorang termotivasi
oleh hasil yang akan datang.
3) Teori Psikoanalitik
Setiap tindakan manusia terjadi karena adanya unsur pribadi
manusia yakni id dan ego. Motivasi yang terdapat pada diri
seseorang memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut antara
lain tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan,
menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih
senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang
rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah
melepaskan hal-hal yang sudah diyakini, serta senang mencari
dan memecahkan masalah soal-soal.
4) Teori Motivasi Berprestasi
Motivasi

berprestasi

merupakan

kondisi

fisiologis

dan

psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di
dalam diri seseorang (siswa/mahasiswa) yang mendorongnya
untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan
tertentu

(prestasi

setinggi

mungkin).

Usaha

memenuhi

kebutuhan prestasi inilah yang akhirnya ikut menjadi faktor
yang mempengaruhi

proses belajar. Usaha

pemenuhan

kebutuhan prestasi ini akan mendorong seseorang juga untuk

11

belajar mengejar prestasi yang dicita-citakannya. Motivasi
berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri
siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan
atau memelihara kemampuan setinggi mungkin dalam semua
aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan. Standar
keunggulan tersebut dibagi menjadi tiga yaitu standar
keunggulan tugas, standar keunggulan diri dan standar
keunggulan siswa lain. Standar keunggulan tugas adalah
standar yang berhubungan dengan pencapaian tugas sebaikbaiknya.

2. Belajar
a. Pengertian Belajar
Para ahli pendidikan telah merumuskan dan menjelaskan
pengertian tentang belajar, namun selalu mengacu pada prinsip
yang sama yaitu setiap orang yang akan mengalami suatu
perubahan

dalam

dirinya.

Dari

keberagaman

para

ahli

mengemukakan tentang pengertian belajar maka akan menambah
wawasan untuk memahami arti belajar. Segala kemampuan atau
potensi yang ada pada diri manusia tidak akan berfungsi jika tidak
ada usaha untuk mengembangkannya. Potensi pada manusia
dimulai dari hal-hal yang sifatnya kecil atau kurang berarti,
kemudian sedikit demi sedikit dilatih atau dibiasakan yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan. Untuk mencapai hal
tersebut diatas tidak terlepas dari kegiatan belajar.
Belajar

dalam arti yang luas adalah proses perubahan

tingkah laku

yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilainilai, pengetahuan dan kecakapan dasar dalam berbagai dasar yang
terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas dalam
berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi.

12

Proses di sini maksudnya adalah adanya interaksi antara individu
dengan suatu sikap, nilai atau kebiasaan, pengetahuan dan
keterampilan dalam hubungannya dengan dunianya sehingga
individu itu berubah.
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari

kehidupan

manusia.

Dengan

belajar

manusia

dapat

mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Ada
beberapa pendapat ahli mengenai belajar, di antaranya: 5
a. James O. Whittakel
“Belajar adalah sebagai proses yang menumbuhkan atau
merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman”.
b. Aoron Quinn Sartain dkk
“Belajar sebagai suatu perubahan perilaku sebagai hasil
pengalaman”.
-W.S. Winkel
“Belajar adalah adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-sikap.”
Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan dan pengetahuan tingkah
laku yang baru sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi
dengan lingkungannya yang membawa perubahan, pemikiran,
sikap, tindakan atau perbuatan dan perilakunya.

5

Muhibbin Syah M.Ed , Psikologi Belajar h. 175

13

b. Tujuan Belajar
Tujuan berkaitan dengan arah atau sasaran yang ingin
dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan di mana tujuan belajar
dikaitkan dengan perubahan tingkah laku.
Menurut Sudirman adapun tujuan belajar pada diri manusia
mempunyai tujuan sebagai berikut :
c. Tujuan belajar mengubah tingkah laku ke arah yang lebih
berkualitas.
d. Tujuan belajar sebagai sasaran pembentukan pemahaman.
e. Tujuan belajar sebagai sasaran pembentukan nilai dan sikap.
f. Tujuan belajar sebagai suatu pembentukan keterampilanketerampilan personal.
c. Teori-teori Belajar
1. Teori belajar Behaviorisme
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh
Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman.6 Teori ini lalu berkembang menjadi aliran
psikologi belajar

yang

pengembangan

teori

berpengaruh
dan

terhadap

praktik

arah

pendidikan

dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model
hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku
tertentu

dengan

menggunakan metode pelatihan

atau

pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat
bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai
hukuman.

6

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/ di unduh padatanggal 7 April 2015

14

2. Teori Belajar kognitivisme
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir
sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah
berkembang

sebelumnya.

Model

kognitif

ini

memiliki

perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan
pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan
kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru
dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan
pada

bagaimana

informasi

diproses.

Peneliti

yang

mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner,
dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki
penekanan yang berbeda.Ausubel menekankan pada apsek
pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama
terhadap belajar. Bruner bekerja pada pengelompokkan atau
penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas
bagaimana

peserta

didik

memperoleh

informasi

dari

lingkungan.7
3. Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat
pendidikan dapat diartikan. Konstruktivisme adalah suatu
upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Konstruktivisme

merupakan

landasan

berfikir

(filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyongkonyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus
mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme siswa
7

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/ di unduh padatanggal 7 April 2015

15

dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan
membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka
terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan
lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua
situasi. Selain itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif,
mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
3. Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi.
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan
yang ada dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang
didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan
motivasi yang mendasarinya.8

Belajar adalah perolehan pengalaman

baru oleh sesorang dalam bentuk prubahan prilaku yang relatif
menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar
terhadap suatu objek (pengetahuan) atau melalui suatu objek yang ada
dalam lingkungan belajar.9Jadi Motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada seseorang yang sedang belajar untuk
mnegadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar.10
Pada umumnya indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
8

Hamzah B.Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h. 1
Ibid., h. 15
10
Ibid., h. 23

9

16

e. Adanya keinginan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
belajar dengan baik

4. Mahasiswa
a. Pengertian Mahasiswa
Secara umum, mahasiswa merupakan orang yang belajar di
perguruan tinggi11. Beberapa ahli juga memiliki definisi tersendiri
mengenai arti dari mahasiswa. Menyatakan bahwa mahasiswa
adalah kalangan muda yang berumur antara 19-28 tahun yang
memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap
remaja ke tahap dewasa.12 Mahasiswa adalah suatu periode yang
disebutnya dengan (masa belajar) yang terjadi hanya pada individu
yang memasuki post secondary education dan sebelum masuk ke
dalam dunia kerja yang menetap. 13
b. Ciri-ciri Mahasiswa
Mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciriciri tertentu. Pertama, mahasiswa mempunyai kemampuan dan
kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi sehingga dapat
digolongkan sebagai kaum intelegensia. Kedua, mahasiswa
nantinya diharapkan dapat bertindak sebagai pemimpin yang
mampu dan terampil, baik sebagai pemimpin dalam masyarakat
diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang
berkualitas dan professional 14

11

http://repository.usu.ac.id/ diunduh 7 Maret2015
Susantoro,2003
13
A iatul Hidayah, Ga bara
otivasi belajar mahasiswa Keperawatan UIN yang kuliah sambil
bekerja “kripsi U iversitas I donesia, Jakarta, 2012, h. 14
12

17

5. Bekerja
a. Pengertian bekerja
Bekerja merupakan kata kerja yang berasal dari kata benda kerja
yang mendapat awalan ber-.Kerja mengandung arti kegiatan
melakukan sesuatu; sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah.
Sedangkan bekerja memiliki arti melakukan suatu pekerjaan
Bahwa kerja adalah beberapa aktivitas yang ditujukan untuk
mendapat upah atau bayaran, tetapi ciri ini secara khas merujuk
pada pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi
dibanding satu orang saja. Badan Pusat Statistik Indonesia juga
mendifinisikan bahwa bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan
maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam dalam
seminggu (termasuk pekerja keluarga bekerja tanpa upah yang
membantu dalam suatu kegiatan ekonomi. Berdasarkan beberapa
definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bekerja
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh penghasilan berupa uang atau barang dalam kurun
waktu tertentu.

b. Jenis-jenis Pekerjaan
Terdapat beberapa kategori untuk menentukan jenis-jenis
pekerjan.

Menurut

Syadiash

jenis-jenis

dapat

dibedakan

berdasarkan hasil dari pekerjaannya, yaitu pekerjaan yang
menghasilkan barang yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan
hidup dan pekerjaan yang menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat15. Jenis-jenis pekerjaan menjadi lima bagian. Jenis-

15

“yadish. Je is-je is Pekerjaa . http://syadiashare.com/jenis-jenis-pekerjaan.html diunduh 8
April 2015

18

jenis pekerjaan itu antara lain professional, formal, informal, sektor
jasa, dan ABK (Anak Buah Kapal). Jenis pekerjaan professional
misalnya dokter, pengajar, pilot, pengusaha dan pramugari. Jenis
pekerjaan formal misalnya perminyakan, pertambangan dan
konstruksi. Jenis pekerjaan informal misalnya pembantu rumah
rumah tangga, sopir dan cleaning service.Jenis pekerjaan sektor
jasa misalnya perhotelan, agen perjalanan dan SPBU. Sedangkan
jenis pekerjaan ABK misalnya pesiar, kargo dan tanker.16

c.

Kondisi Lama Waktu Kerja Part Time
Jumlah jam kerja dalam satu minggu di Indonesia, pada
umumnya

40 jam. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan antar jumlah jam kerja nominal (sebagaimana
ditetapkan oleh peraturan) dengan jumlah jam kerja aktual
(sebagaimana dijalankan oleh tenaga kerja). Membahas sebuah
penelitian bahwa dari 5.000 lebih pekerja tata usaha dari sepuluh
perusahaan yang berbeda-beda menunjukkan bahwa dari 37,5 jam
kerja per minggu, tidak lebih dari 20 jam yang digunakan untuk
benar-benar bekerja.
Keinginan untuk memiliki waktu luang atau waktu istirahat
yang lebih banyak mendorong seseorang untuk bekerja part time.
Bekerja dengan system kerja paruh waktu atau part time memiliki
waktu kerja yang lebih sedikit dan lebih banyak waktu luang dan
waktu untuk istirahat. Biasanya lama jam kerja part time sekitar 20
jam per minggu. Waktu ini mendekati waktu yang digunakan
untukbekerja dengan efektif sesuai penelitian.

16

Harianto, G.(2010). Jenis-jenis Pekerjaan
http://www.indonz.com/images/LAMPIRAN2JENISPEKERJAAN.pdf. diunduh 10 April 2015

19

6. Mahasiswa yang Bekerja
a. Definisi Mahasiswa yang Bekerja
Mahasiswa yang bekerja merupakan mahasiswa yang
mengambil peran sebagai orang yang mempersiapkan diri dalam
keahlian tertentu dalam tingkat

pendidikan tinggi sambil

melakukan suatu aktivitas yang dilakukan untuk orang lain dengan
memberikan talenta mereka kepada majikan untuk mendapatkan
imbalan. Bentuk pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh
mahasiwa adalah jenis pekerjaan paruh waktu (part time work).
Hal ini disebabkan karena jadwal kerja paruh waktu lebih fleksibel
dari pada jadwal kerja penuh waktu sehingga mahasiswa dapat
menyesuaikan jadwal kerja dengan jadwal kuliahnya.

b. Alasan Mahasiswa Bekerja
Alasan yang digunakan oleh mahasiswa untuk bekerja
sangat bervariasi. Pertama, mahasiswa bekerja karena memiliki
alasan untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah
keuangan. Kedua, mahasiswa bekerja karena ingin mencari
pengalaman dan menambah keahlian yang nantinya akan
digunakan setelah lulus kuliah. Ketiga, mahasiswa bekerja karena
memang terlibat dalam program magang yang termasuk dalam
mata ajar perkuliahan mengemukakan beberapa alasan mahasiswa
bekerja. Pertama, mahasiswa bekerja untuk membantu orang tua
meringankan biaya kuliah. Alasan ini banyak dikemukakan oleh
mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah.
Mahasiswa tersebut hanya mendapatkan sedikit dukungan finansial
dari keluarganya sehingga tidak mampu menutupi seluruh biaya
pendidikan.
Alasan kedua, mahasiswa bekerja untuk membayar
aktivitas waktu luang. Alasan ini banyak dikemukakan oleh
mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke

20

atas. Tujuan utama mahasiswa bekerja adalah mendapatkan
penghasilan tambahan untuk membayar segala aktivitas waktu
luang yang tidak berhubungan dengan biaya pendidikan. Alasan
ketiga, mahasiswa bekerja sebagai suatu cara untuk hidup mandiri.
Alasan ini dikemukakan oleh mahasiswa yang bekerja untuk
mendapatkan kemandirian ekonomi dan tidak ingin bergantung
pada penghasilan orang tua. Meskipun orang tua masih mampu
membiayai perkuliahan. Alasan keempat, mahasiswa bekerja untuk
mencari pengalaman. Alasan ini dikemukakan oleh mahasiswa
agar dapat merasakan langsung semua hal yang berhubungan
dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Pengetahuan dan
pengalaman

langsung

membuat

memahami isi perkuliahan tersebut.

mahasiswa

lebih

mudah

17

7. Prestasi Akademik
Pengertian prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh
dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat
kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.
Prestasi akademik pada penelitian ini dinilai berdasarkan IPK (Indeks
Prestasi Kumulatif). Indeks Prestasi (IP) adalah penilaian keberhasilan
studi semester yang dilakukan pada tiap akhir semester. Penilaian ini
meliputi semua mata kuliah yang direncanakan mahasiswa dalam
Kartu Rencana Studi (KRS). Perhitungan IP menggunakan rumus
sebagai berikut:
IP = ∑KN
∑k
Keterangan:
K : besarnya SKS masing-masing mata kuliah
N : nilai dari mata kuliah
17

http://www.anakunhas.com/2011/08/alasan-mahasiswa-kuliah-sambil-kerja.html diunduh 20
April 2015

21

IPK merupakan faktor utama dalam menentukan prestasi akademik
seseorang. Hal ini dapat dilihat bahwa “a major factor in determining
the positive or negative effects of employment on the academic
performance of students in their GPA”. prestasi akademik ditujukan
oleh nilai IPK. Dengan demikian, prestasi akademik dikur dengan IPK.
Prestasi akademik yang dicapai seseorang mahasiswa merupakan
hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari
faktor internal maupun faktor eksternal. Prestasi akademik merupakan
buah hasil dari kinerja seseorang setelah mengupayakan suatu usaha.
Dalam konteks Universitas, prestasi akademik seseorang merupakan
keberhasilan mahasiswa dalam pembelajaran yang telah dilaluinya.
Sejatinya, mahasiswa harus berprestasi dalam dunia pendidikan karena
pendidikan merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan besar
dalam mengembangkan kemajuan bangsa.

B. KERANGKA BERPIKIR
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas. Teori motivasi terdiri dari : 1) Teori kebutuhan,
yaitu kebutuhan hidup manusia dari yang paling rendah sampai paling
tinggi. Jika suatu tingkat kebutuhan telah terpenuhi maka kebutuhan
tersebut tidak lagi berfungsi sebagai motivator. 2) Teori Harapan, yaitu
fokus pada harapan seseorang untuk berprilaku. 3) Teori Psikoanalitik,
yaitu setiap tindakan manusia terjadi karena unsure pribadi pada diri
manusia. 4) Teori Motivasi Berprestasi, yaitu kondisi psikologis dan
fisiologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat pada diri seseorang
(siswa/mahasiswa) yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas guna
mencapai tujuan tertentu.
Belajar dalam arti yang luas adalah proses perubahan tingkah laku
yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian
terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan
dasar dalam berbagai dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi

22

atau lebih luas dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang
terorganisasi. Tujuan belajar adalah untuk mengubah tingkah laku kea rah
yang lebih berkualitas, pembentukan pemahaman, pembentukan nilai dan
sikap, dan pembentukan keterampilan-keterampilan personal.
Teori-teori belajar diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Teori
Behaviorisme, aliran ini menekankan pada terbentuknya prilaku yang
tampak sebagai hasil belajar, 2) Teori Belajar Kognitif, memiliki
perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran
melalui upaya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menghubungkan
antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang lama, 3) Teori
Belajar Konstruktivisme, yaitu siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan
masalah dan member makna melalui pengalaman nyata. Berdasarkan
penjelasan diatas, dapat di simpulkan bahwa Motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada seseorang yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar.18
Pada umumnya indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan
sebagai berikut: 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) Adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) Adanya harapan dan cita-cita
masa depan, 4) Adanya penghargaan dalam belajar, 5) Adanya keinginan
yang menarik dalam belajar, 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif
sehingga memungkinkan belajar dengan baik.
Secara umum, mahasiswa merupakan orang yang belajar di
perguruan tinggi. Beberapa ahli juga memiliki definisi tersendiri mengenai
arti dari mahasiswa. Mahasiswa adalah kalangan muda yang berumur
antara 19-28 tahun yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu
peralihan dari tahap remaja ke tahap dew

Dokumen yang terkait

Perbedaan Self Regulated Learning antara Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang Bekerja dengan yang Tidak Bekerja.

8 55 146

PERBEDAAN KEMATANGAN KARIR MAHASISWA YANG BEKERJA PART TIME DENGAN MAHASISWA YANG TIDAK BEKERJA PART TIME

7 58 18

Hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar akuntansi mahasiswa jurusan pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 68

FENOMENA MAHASISWA PARTTIME: ANTARA KULIAH DAN BEKERJA Fenomena Mahasiswa Parttime:Antara Kuliah Dan bekerja Studi Kualitatif Tentang Motivasi Mahasiswa Melakukan Kerja Paruh Waktu.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI AKADEMIK DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG BEKERJA.

12 91 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Motivasi Belajar antara Mahasiswa yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja di Universitas Kristen Satya Wacana

0 0 2

PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA PARUH WAKTU DENGAN MAHASISWA YANG TIDAK BEKERJA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 9

BAB I PENDAHULUAN - PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA PARUH WAKTU DENGAN MAHASISWA YANG TIDAK BEKERJA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA YANG BEKERJA PARUH WAKTU DENGAN MAHASISWA YANG TIDAK BEKERJA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 14

Hubungan antara kemampuan manajemen waktu dengan prestasi akademik pada mahasiswa yang bekerja - USD Repository

0 2 132