Hubungan antara kemampuan manajemen waktu dengan prestasi akademik pada mahasiswa yang bekerja - USD Repository

  HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG BEKERJA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Program Studi Psikologi Oleh: Benedictus Isworohadi

  NIM : 049114098

  Waktu berjalan cepat tanpa disadari dan kamu ada di persimpangan untuk memilih mana yang akan dituju Bukan sebagai bentuk paksaan tetapi dalam bentuk kesederhanaan untuk memilih Bukan sebagai bentuk paksaan tetapi sebagai bentuk kekuatan untuk dijalani Aku kan menopang dalam keraguanmu dan aku akan berjalan di sisimu sampai akhir Dan hari ini..kamu akan menyadari bahwa aku nafasmu yang meyegarkanmu setelah penatmu kembali datang….

  Skripsi ini dipersembahkan untuk : Bapa, Yesus dan penghuninya di sorga

  Bapak, Ibu dan Adekku Bhekti Gex Ice dan semua teman-temanku yang luar biasa dan inspiratif

  Thanks for being the best in me...

  God Bless You.....

  

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN

PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG BEKERJA

Benedictus Isworohadi

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan manajemen waktu

dengan prestasi akademik pada mahasiswa yang bekerja. Aspek dari kemampuan manajemen

waktu ini adalah menetapkan tujuan dan prioritas (setting goals and priorities), perencanaan dan

penjadwalan (planning and scheduling), kemampuan mengendalikan waktu (perceived control of

time ), dan preferensi untuk terorganisasi (preference for organization). Kemampuan manajemen

waktu pada penelitian ini merupakan variabel bebas, sedangkan untuk prestasi akademik

merupakan variabel tergantung. Prestasi akademik pada penelitian ini berupa nilai IPK (Indeks

Prestasi Kumulatif) dari mahasiswa yang bekerja. Subyek pada penelitian ini adalah mahasiswa

yang bekerja dan berjumlah 61 orang, yang diperoleh dengan menggunakan purposive random

sampling . Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan skala kemampuan manajemen

waktu dengan jumlah aitem sebanyak 36 aitem. Sedangkan prestasi akademik diukur dengan data

identittas yang diisi subyek. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik korelasi Pearson’s Product Moment. Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan

tidak adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan manajemen waktu dengan prestasi

akademik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,148 dan probabilitas sebesar 0,255

(p > 0,05).

  Kata kunci : manajemen waktu, prestasi akademik, mahasiswa bekerja

  

CORRELATION BETWEEN TIME MANAGEMENT SKILLS WITH

ACADEMIC AHIEVEMENT IN STUDENTS WORKING

Benedictus Isworohadi

  

ABSTRACT

Current research is aimed to find out the correlation between time management’s skill with

academic achievement in students working. Aspects of time management in this research are

setting goals and priorities, planning and scheduling, perceived control of time, dan preference for

organization. Time management’s skills in this research has functioned as the independent

variable and academic achievement has functioned as dependent variable. Academic achievement

in this research has showed with GPA of students working. The subjects of current research were

61 subjects who has students working, drawn by means of purposive random sampling method.

Data collecting were scales composed 36 time management’s item. Whereas, academic

achievement data collecting was used identitiy data of subjects. Statistical method which used to

analyze the data was Pearson Product Moment. Results of this research was showed that has not

significant correlation between time management’s skill with academic achievement in students

working. The correlation was showed by yield the correlation coefficient of 0,148 with p value of

0,255 (p > 0,255).

  Key Words : time management, academic achievement, students working

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di Surga dan Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Hubungan Antara Kemampuan

  

Manajemen Waktu Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Yang

Bekerja. Penyusunan skripsi ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar

  Sarjana Psikologi (S.Psi) di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Semua yang tertuang dalam skripsi ini diperoleh dengan kerja keras dan tidak lain karena peran, bantuan, bimbingan, motivasi, dukungan, dan doa dari beberapa pihak, dan karenanya penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan jalan dan penerangan yang tak terhingga untuk mendapatkan insights yang sangat membantu...

  2. Bapak Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis hingga terselesaikan skripsi ini.

  3. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si., selaku dosen penguji 1.

  4. Ibu Agnes Indar Etikawati, S. Psi., Psi., M. Si., selaku dosen penguji 2.

  5. Ibu P. Henrietta P. D. A. D. S, S. Psi., selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis secara akdemik selama penulis menempuh

  6. Ibu Sylvia Carolina C. M. Y. M., S. Psi., M. Si., selaku dosen mata kuliah seminar yang telah membantu penulis dalam membimbing pengerjaan seminar sehingga bisa diajukan sebagai skripsi.

  7. Bapak-ibu dosen yang telah membimbing penulis dalam mengajarkan ilmu- ilmu psikologi, benar-benar tidak ternilai jasa bapak-ibu. Terima kasih ya pak, terima kasih ya bu.

  8. Mas Gandung, Pak Gie, dan Mbak nanik yang ada di sekretariat. Terima kasih ya sudah banyak memberi info tentang segala hal yang ada di fakultas psikologi

  9. Mas Muji yang ada di laboratorium, ma kasih lho mas buat becandaan dan konsultasi yang bermanfaat banget waktu aku jadi asisten Tes Inventori. Salut buat Mas Muji.

  10. Bapak dan Ibu yang ada di Tangerang. Ma kasih banget buat doa, dukungan semangat yang tidak pernah ada habis-habisnya. Serta selalu mengingatkan akan semuanya.

  11. Adek yang ada di Tangerang dan bolak-balik Depok. Ma kasih banget ya dukungannya yang keren banget...mantaffhh.....ayo kuliah yang bener biar ada satu orang lagi di keluarga kita yang pake gelar, hahahaha...

  12. Gex Ice, W.O.W deh buat dukungan, support dan keajaiban-keajaiban yang luar biasa. Udah mo ingetin segala hal sampai bantuin buat menyempurnakan

  13. Rani Meita Pratiwi, S. Psi...hahahha namamu ta pakein gelar lho, biar kamu senang. Hahahaha...Ma kasih ya Ran buat persahabatan sampai 5 tahun lebih, kamu bener2 pendukung yang setia deh...sukses buat karir kamu.

  14. Esti Wahyuningrum A. K. A ndol. Ma kasih banget-banget ya ndol, yang udah memberikan inspirasi dan menemaniku di rumah sakit. Aq terharu inget kamu.

  15. Felix Felicity Rorong. Thanks banget dude, buat masukan-masukan dan diskusi-diskusi kita yang ga jelas. Hahahaha...yang penting dugem..hahaha..ayo dugem, aku pasti kangen joget-joget ma kamu. PS nyok..

  16. Xna, good friend of mine. Ma kasih buat persahabatan yang udah terjalin selama ini serta kata-kata prince charming yang emang buat jadi charm..haha..

  17. Unang-Untuk Dikenang..kamu memang layak dikenang Nang. Jayusin aku terus ya nang. Ntar malem PS yuk. Hehehehe

  18. Adip. Si juru tarot yang terkenal se jogja, hahahahaa..ma kasih ya Dip akan nasihatmu yang bener-bener berharga banget buat aku. Aku sangat bangga pernah kenal kamu.

  19. JustPlay yang emang yahud dengan porsi yang pas. Aku bangga pernah main sama kalian. Serta HOMOZONE (Patje, Baka, Wawan, Ajay, Mas Yudhy) yang zona nya membuat nyaman. Hahahaha

  20. TILc (This Is Life community), Damas, Tito, Steph, David dan Gede. Hebat banget, aku bener-bener belajar kehidupan nyata bersama kalian, dan kalian

  21. Teman-teman 2004, baik yang sudah lulus maupun masih yang berjuang untuk sampai di titik penghujung S1 nya. Wah kalo di sebutin satu-satu susah nih, banyak banget. Semangat buat kehidupan kalian ya teman-teman.

  22. Teman-teman di ruang konseling...ada Yandu, Raniy, Ndol, Karen yang Key ren, Poepoed, Weera, dan Ika. Serta tidak lupa bu Agnes yang sudah memberikan saya kesempatan untuk belajar di Unit Konseling.

  23. Teman-teman CS Victory dulu. Ada Mae, Ronal, Verty, Raniy (lagi), Lucky, Abhe, Mba Didi, Chadiq, Mas Leo, Putu, Waunk, Sisil, Dwi, Mas Andi, serta Mas Bona. Ma kasih ya buat dinamika nya yang tak tergantikan.

  24. Teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini dalam bentuk diskusi-diskusi kecil yang sangat bermanfaat, ada Inug, Dita, Pakde Dul, dan Nines.

  25. Teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini dalam bentuk pinjaman-pinjaman bukunya, ma kasih banget ya, Andri buat SPSS 16 nya, Dora buat SPSS 13 nya, Dita buat buku-buku psikologi pendidikan nya, serta Yandu buat 7 habbits nya.

  26. Teman-teman di PBB (Psychology Beyond Borders), FRIENDS community, serta teman-teman kepanitiaan dari AKSI 2005-2007, UKF Psikologi, BEMF 2005-2006, serta kepanitiaan yang lain. Terima kasih dinamika bersama kalian membuatku jauh lebih dewasa.

  28. Teman-teman KKN ku yang di Siluk I, ada Cylas, Hana, Pipin, Widya, Janti, Ita, Aster, Dika, dan Ipung. Terima kasih teman-teman untuk hidup bersama selama 1 bulan di desa orang.

  29. Teman-teman kos PATRIA, baik yang udah pindah atau pun masih betah di sana. Hayo cepet lulus semua, udah mahal tu sekarang bayar kos an.

  30. Buat motor Supra X dan PC ku yang kusayang, bersama kalian aku melewati segala hal yang menjadi pembelajaran. Wah, motorku udah bobrok ni..huhuhu..

  31. Sangat-sangat berterima kasih buat para subyekku, karena kalianlah skripsi ini selesai dan kalian sangat berperan sangat besar di skripsi ini, terima kasih ya mbak-mbak dan mas-mas....

  32. Yang terakhir buat semua yang belum disebutkan di skripsi ini, maaf belum kesebut, karena banyak banget yang berperan, semoga Tuhan memberkati teman-teman semua dan membalas semua yang baik pada teman-teman.

  Thanks for being the best in me.....

  Yogyakarta, Mei 2008 Penulis.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................... v ABSTRAK ...................................................................................................... vi

  

ABSTRACT ...................................................................................................... vii

  LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI....................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ........................................................................................... xviii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xx DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxi

  BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian …..…………………………………………………….. 7 D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis …………………………………………………….. 8

  1. Pengertian Manajemen Waktu ............................................................ 9

  2. Kuadran Manajemen Waktu ............................................................... 10

  3. Prinsip-prinsip Manajemen Waktu ..................................................... 14

  4. Aspek-aspek Manajemen Waktu .......................................................... 15

  5. Manfaat Manajemen Waktu............................……………………….. 19

  B. Prestasi Akademik ...................................................................................... 22

  1. Pengertian Prestasi Akademik ……................……………………..... 22

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ..................... 24

  C. Mahasiswa Bekerja ....……………………………………………………. 29

  1. Pengertian Mahasiswa .......................................................................... 29

  2. Pengertian Bekerja ................................................................................ 30

  3. Pengertian Mahasiswa Bekerja ............................................................. 31

  D. Dinamika Hubungan Kemampuan Manajemen Waktu Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Bekerja .......................................................... 32

  E. Hipotesis ..................................................................................................... .37

  BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. .39 A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 39 B. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 39 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 40

  1. Manajemen Waktu .............................................................................. 40

  E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................................... 42

  1. Uji Validitas Isi ..................................................................................... 48

  a. Uji Normalitas ................................................................................. 53

  1. Uji Asumsi Penelitian ……………………………………………….. 53

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... .52 A. Pelaksanaan Penelitian ...... ......................................................................... .52 B. Analisis Hasil Penelitian ............................................................................. .53

  I. Analisis Data ................................................................................................ 51

  3. Uji Reliabilitas ...................................................................................... 50

  2. Uji Seleksi Aitem .................................................................................. 48

  H. Hasil Uji Coba .............................................................................................. 48

  1. Metode.....................………………… ………………………………. 42

  G. Pelaksanaan Uji Coba ...…………………………………………………... 47

  3. Uji Reliabilitas ....................................................................................... 46

  2. Seleksi Aitem ......................................................................................... 46

  1. Uji Valididtas Isi .................................................................................... 45

  F. Validitas dan Reliabilitas...... ……………………………………………… 44

  2. Alat Pengumpulan Data ............……………………………………... 42

  b. Uji Linearitas ................................................................................... 54

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 67 A. Kesimpulan ................................................................................................ 67 C. Saran ........................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69 LAMPIRAN .................................................................................................... 72

  DAFTAR TABEL

  Tabel 2.1 Kuadran Waktu dari Manajemen Waktu .................................................... 11 Tabel 3.1

  

Blueprint Kemampuan Manajemen Waktu Sebelum Uji Coba ................. 44

  Tabel 3.2 Tabel Aitem-aitem Hasil Uji Coba ............................................................ 49 Tabel 3.3 Tabel Aitem-aitem Penelitian .................................................................... 50 Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 53 Tabel 4.2 Hasil Uji Linearitas ................................................................................... 54 Tabel 4.3 Deskripsi Subyek Berdasarkan Usia ......................................................... 55 Tabel 4.4 Deskripsi Subyek Berdasarkan Prestasi Aklademik (IPK) ....................... 56 Tabel 4.5 Deskripsi Subyek Berdasarkan Tingkat Semester .................................... 57

  Tabel 4.7 Deskripsi Subyek Berdasarkan Jumlah Jam Kerja / perminggu ............... 59 Tabel 4.8 Deskripsi Statistik Data Penelitian ........................................................... 60 Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi ..................................................................................... 62

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 : Skema Hubungan Antara Kemampuan Manajemen Waktu Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Bekerja ............................... 38

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Skala Try Out Manajemen Waktu Lampiran Subyek Try Out Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Try Out Manajemen Waktu Lampiran Skala Penelitian Manajemen Waktu Lampiran Subyek Penelitian Lampiran Hasil Uji Normalitas Data Hasil Penelitian Lampiran Hasil Uji Linearitas Data Hasil Penelitian Lampiran Hasil Uji Korelasi Data Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang utama dalam pendidikan

  yaitu menyelesaikan jenjang perkuliahannya. Penyelesaian jenjang kuliah mahasiswa terangkum dalam suatu hasil prestasi akademik yang dapat terlihat setiap akhir semester dalam bentuk nilai Indeks Prestasi (IP). IP menjadi tolak ukur, apakah mahasiswa tersebut layak untuk lulus.

  Banyak cara yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam meningkatkan nilai IP mereka. Cara tersebut banyak dilakukan dalam bentuk kegiatan yang bersifat akademis, seperti misalnya mengikuti seminar-seminar yang sesuai dengan jurusan kuliahnya, atau mengikuti perkumpulan belajar yang sesuai dengan fokusnya. Kegiatan yang bersifat akademis ini menjadi penting karena menurut Lawrence Steinberg (dalam Kartikawati, 2007) berprestasi di sekolah dan perguruan tinggi merupakan permasalahan utama dan penting pada masa persiapan peran bekerja di masa dewasa.

  Prestasi akademik memiliki peran penting dalam pendidikan mahasiswa. Prestasi akademik, dalam hal ini adalah IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) menjadi hal yang penting karena sebagai kemampuan mengukur akademik sebagai kunci administrasi ketika akan melamar kerja (Aditya, 2005). Kunci administrasi ini dalam bentuk sebagai seleksi awal ketika akan melamar kerja.

  Kegiatan mahasiswa selain kegiatan akademis, ada pula kegiatan yang bersifat non-akademis. Salah satu kegiatan itu adalah kegiatan yang berupa pekerjaan. Menurut UU RI Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan pada Bab I mengenai Ketentuan Umum pasal 1 ayat 2 (dalam Astuti, 2005), tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Pada ayat 3 (dalam Astuti, 2005) juga dijelaskan, pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Dan pada ayat 26 (dalam Astuti, 2005) dijelaskan bahwa anak adalah setiap orang yang berumur di bawah 18 (delapan belas) tahun.

  Berdasarkan ketentuan tersebut bila dikaitkan dengan mahasiswa di Indonesia yang memiliki umur diatas 18 tahun, maka mahasiswa memiliki pilihan untuk bekerja.

  Mahasiswa di Indonesia sesuai dengan umurnya yang berada di atas 18 tahun, menurut Hurlock (1996) memasuki tahap dewasa awal. Hurlock (1996) menjelaskan bahwa masa dewasa dini dimulai pada usia 18 – 40 tahun dan memiliki salah satu tugas perkembangan adalah mendapatkan suatu pekerjaan.

  Pengertian dari Hurlock, sesuai dengan pendapat dari Papalia & Olds dalam tahap mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam dunia orang dewasa yang penuh dengan cara kerja yang mandiri.

  Ada begitu banyak lahan pekerjaan yang melibatkan mahasiswa sebagai tenaga kerja, misalnya radio, event organizer, kafe dan sebagainya (Kedaulatan Rakyat dalam Astuti, 2005). Lahan pekerjaan tersebut membutuhkan mahasiswa sebagai pekerjanya karena selain dinilai lebih kreatif dan inovatif, mahasiswa juga dianggap mempunyai semangat kerja yang tinggi sehingga menguntungkan bagi kinerja perusahaan. Pemahaman ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1996) bahwa bentuk kreatifitas pada suatu pekerjaan akan terlihat pada masa dewasa yang tergantung pada minat, kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan yang memberikan rasa puas sebesar-besarnya. Hurlock juga menambahkan (1996), penyaluran kreatifitas ini dapat melalui hobi, namun ada pula yang menyalurkan melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreatifitas.

  Mahasiswa yang bekerja memiliki suatu situasi tersendiri. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Greenberger & Steinberg (dalam Santrock, 2003), bahwa mahasiswa yang bekerja memiliki dua pengaruh dalam kegiatan kuliah dan bekerjanya. Pengaruh tersebut meliputi pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positifnya adalah ketika seseorang mengaplikasikan ilmu atau tugas-tugas kuliah yang dipelajari dalam kuliahnya. Selain pengaruh positif, terdapat pula pengaruh negatif, yaitu mahasiswa yang kuliah sambil bekerja tersebut, memiliki absen yang lebih banyak, penurunan aktivitas dalam berolah raga, penurunan sosialisasi dengan teman dan penurunan jumlah waktu untuk tidur. Penurunan ini dikarenakan mahasiswa yang bekerja tersebut, lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja.

  Kelly (1998) mengutip dari perkataan Steinberg (1979), bahwa murid yang memiliki waktu kerja yang lama, mengakibatkan berkurangnya waktu dalam urusan sekolah mereka, penurunan hasil belajar di sekolah, meningkatkan stres secara psikologis, meningkatkan penggunaan obat dan alkohol, meningkatkan jumlah kejahatan, dan memiliki otonomi yang baik namun tidak terkontrol oleh orang tua. Penelitian ini didukung penelitian lain pada tahun 1997 yang dilakukan oleh David Stern (Director of The National

  

Research Center for Vocational Eduacational at UC Berkeley ). Stern

  membagi penelitiannya mengenai siswa yang berumur sekitar 20 tahun yang bekerja menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, kelompok yang bekerja kurang dari 15 jam seminggu, dan kelompok kedua yang bekerja lebih dari 15 jam seminggu. Hasilnya dikatakan bahwa hasil penelitian mengindikasikan siswa yang bekerja lebih dari 15 sampai 20 jam seminggu memiliki hasil bekerja, tidak boleh melebihi dari 20 jam seminggu, karena dapat mengganggu waktu perkuliahan mereka.

  Penelitian lain menunjukkan bahwa para mahasiswa yang bekerja lebih dari 15 jam per-minggu atau bekerja di pagi sekali atau di waktu yang tidak menetap, cenderung tidak menunjukkan prestasi yang bagus dalam pelajaran. Karena, untuk setiap unit pelajaran, mahasiswa mengalokasikan waktu dua jam. Sehingga apabila mahasiswa mengambil 18 unit maka mahasiswa tersebut menyediakan waktu 36 jam per-minggu. Karena akan lebih efektif apabila mahasiswa belajar satu jam atau lebih kemudian beristirahat, sehingga akan meningkatkan daya konsentrasi dan ingatan dalam belajar.

  Dari beberapa sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah pada mahasiswa yang bekerja lebih banyak terkait dengan masalah pengelolaan waktu. Wahyuni (2007) berpendapat bahwa mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi dan termasuk sebagai mahasiswa yang bekerja, diharapkan memiliki pembagian waktu yang baik. Pembagian waktu ini diharapkan karena tenaga setelah bekerja dapat terkuras, sehingga dapat menyebabkan menurunnya ketahanan fisik, dan tidak dapat mempertahankan konsentrasi. Selain itu, adanya hasil nyata dalam bentuk gaji, menyebabkan mahasiswa jadi lebih cenderung menyukai pergi bekerja dari pada ke kampus untuk menyusun skripsinya. apabila terjadi penambahan waktu kerja.. Hal ini dilakukan agar ada pembagian waktu yang adil antara kegiatan akademisnya dan pekerjaannya.

  Manajemen waktu (Sanusi, 2002) bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menentukan dan melaksanakan seluruh pekerjaan dengan tujuan yang jelas, juga dengan batasan waktu yang jelas, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi. Manajemen waktu adalah kemampuan menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam kehidupan profesional dan pribadi.

  Dengan adanya manajemen waktu yang baik maka dapat menghindari terjadinya benturan dari pekerjaan dan mengatasi apabila terjadi stress pada belajar (The Learning Center, 2007). Fenomena tersebut berkaitan dengan fokus utama dari manajemen waktu yang adalah konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan diri (Harmoni, 2008).

  Mahasiswa yang kuliah dan bekerja diharapkan dapat bersikap mandiri untuk mengatur diri dan waktunya. Mahasiswa bersikap mandiri untuk menentukan kapan ia harus belajar, kapan harus mengerjakan tugas, kapan harus bekerja, kapan harus berorganisasi, dan lain sebagainya. (Papalia & Olds, 1992 dalam Maysalina Fryandari, 2007).

  Dengan adanya penggunaan kemampuan manajemen waktu yang efektif, maka diharapkan mahasiswa yang bekerja tetap memiliki prestasi akademik yang yang baik. Hal ini diharapkan agar nilai IP mahasiswa tetap naik, dan yang bekerja yang memiliki usia sekitar 20 tahun. Pada penelitian ini, peneliti lebih meng-karakteristikan usia pada mahasiswa yang bekerja pada rentang usia 18-22 tahun dan berada pada semester 1-8. Selain itu, subyek pada penelitian ini merupakan mahasiswa aktif dari suatu perguruan tinggi, sehingga peran ganda dari mahasiswa yang bekerja benar-benar terlihat. Rangkaian pengamatan dan uraian di atas mendorong peneliti untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kemampuan manajemen waktu dan prestasi akademik pada mahasiswa yang bekerja? Terutama fenomena mahasiswa yang bekerja di sekitar Yogyakarta. Fenomena ini menjadi menarik untuk diteliti karena maraknya mahasiswa yang mulai menambah kegiatan mereka, terutama dalam dunia kerja.

  B. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah pokok penelitian ini adalah : Adakah hubungan antara kemampuan manajemen waktu dengan prestasi akademik pada mahasiswa yang bekerja ?

  C. TUJUAN MASALAH

  Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara kemampuan

D. MANFAAT PENELITIAN

  1. Manfaat Teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi ilmu psikologi, khususnya bagi psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan. Bagi psikologi perkembangan, hasil ini menjadi salah satu referensi tugas perkembangan dewasa dini yaitu suatu proses dari tahap mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam dunia dewasa yang penuh dengan cara kerja yang mandiri..

  Bagi psikologi pendidikan, hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi mengenai prestasi akademik pada mahasiswa yang bekerja.

  2. Manfaat Praktis

  Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa yang kuliah tetapi juga bekerja, untuk mempertimbangkan pembagian waktu dalam membagi waktu antara bekerja dan kuliah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Manajemen Waktu.

1. Pengertian Manajemen Waktu

  Manajemen waktu adalah pengaturan diri dalam menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat skala prioritas menurut kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan (Macan dalam Fauziah, dkk, 1990).

  Manajemen waktu (Sanusi, 2002) bisa diartikan sebagai kemampuan kita dalam menentukan dan melaksanakan seluruh pekerjaan dengan tujuan yang jelas, juga dengan batasan waktu yang jelas, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi.

  Manajemen waktu yang dikemukakan oleh Mmibii (2008) berkaitan dengan manajemen diri seseorang. Mmbii menjelaskan bahwa manajemen waktu merupakan kemampuan seseorang untuk kita membagi waktu supaya kita tidak membuang-buang waktu dan bisa berprestasi semaksimal mungkin.

2. Kuadran Manajemen Waktu

  Covey (2001) dan Modul Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM, (2007)) menjelaskan bahwa manajemen waktu memiliki dua faktor. Faktor tersebut yaitu faktor penting dan faktor mendesak. Penting yang dimaksud meliputi hal-hal yang harus diutamakan, kegiatan-kegiatan yang mendukung misi dan tujuan-tujuan kita. Sedangkan mendesak meliputi hal-hal yang harus segera dilakukan, hal-hal yang ada di depan mata, serta kegiatan-kegiatan yang menuntut perhatian ekstra. Kedua faktor ini yang akhirnya membentuk suatu kuadran yang disebut kuadran waktu. Pada umumnya kuadran waktu dibagi menjadi empat seperti tabel 2.1.

Tabel 2.1. Kuadran Waktu dari Manajemen Waktu (Covey, 2001;

  Modul PPKM, 2007)

  Tidak Mendesak Mendesak Kuadran I

  Kuadran II Aktivitas Akibat

  Penting Aktivitas Akibat  Pekerjaan  Stres  MerencanakanVisi, yang segera tugas perspektif

   Keletihan harus selesai  MengembangkanKeseimbangan  Krisis  Masalah yang tugasDisiplin mendesak

   Menjalin relasiKontrol  Tugas yang baru beberapa terbatas

   Olahraga krisis waktunya  Penyegaran

  Kuadran III Kuadran IV

Aktivitas Akibat Aktivitas Akibat

  Tidak Penting

 Melayani  Fokus jangka  Mengerjakan hal-  Tidak

interupsi yang pendek hal yang sepele bertanggung tidak penting  Manajemen  Pemborosan jawab  Melaksanakan krisis waktu  Bergantung seseuatu pada orang lain

   Aktivitas  Aktivitas yang berdasar untuk hal-hal yang populer menyenangkan tekanan orang yang mendasar

   Menganggap lain  Penyesalan tujuan dan rencana tidak penting

   Merasa menjadi korban

  Penjelasan terhadap matriks tersebut adalah sebagai berikut :

  a. Kuadran 1 Aktivitas yang masuk dalam kuadran ini adalah aktivitas yang mendesak dan penting. Selalu ada kegiatan-kegiatan yang dapat menggunakan waktu pada kuadran 1 ini akan selalu merasa tertekan (stres) dan tidak akan berprestasi sesuai kemampuan yang dimilikinya.

  b. Kuadran 2 Kuadran 2 meliputi kegiatan-kegiatan yang penting, tetapi tidak mendesak. Kuadran ini merupakan kuadran yang terbaik dan ideal.

  Seseorang yang menggunakan kuadran waktu ini akan merasa lebih dapat mengatur waktunya, karena dengan menggunakan kuadran 2, maka pengaturan waktu di kuadran 1, 3, dan 4 lebih berkurang. Penggunaan waktu pada kuadran 2 ini seperti mengurangi penundaan pekerjaan, atau mengurangi membuang-buang waktu yang ada.

  Seseorang yang berada pada kuadran ini merupakan orang yang memiliki perencanaan pada setiap kegiatannya. Sebagai contoh, apabila memiliki tugas yang harus dikumpulkan pada minggu depan, maka orang ini akan mengerjakan tugasnya lebih awal dan tidak mengerjakan mendekati waktu pengumpulan tugas.

  Covey (2001) menjelaskan bahwa seseorang pada kuadran ini termasuk orang yang suka menentukan prioritas. Seseorang yang berada pada kuadran 2 ini selalu memeriksa segala yang perlu dikerjakannya lalu menyususn prioritas tugasnya, memastikan segala hal yang utama baginya terlaksana terlebih dahulu dan hal-hal yang kurang penting c. Kuadran 3 Kegiatan pada kuadran 3 ini adalah semua kegiatan yang mendesak, tetapi tidak penting. Kegiatan kuadran 3 ditandai dengan usaha untuk selalu menyenangi orang lain dan menanggapi keinginan atau ajakan orang lain sesuai dengan kesenangan orang lain tersebut.

  Kuadran 3 lebih menekankan pada kegiatan ini penting bagi orang lain tetapi tidak penting bagi kita. Covey (2001) menjelaskan bahwa sesorang yang berada pada kuadran 3 ini merupakan tipe orang Yes-

  man . Tipe orang ini begitu berusaha menyenangi orang lain sehingga

  biasanya ia akhirnya malah tidak menyenangkan siapa pun, termasuk dirinya. Akibat seseorang berada pada kuadran ini adalah memiliki reputasi sebagai “tukang menyenangkan orang”, kurang disiplin, dan merasa seperti keset kaki bagi orang lain yang menginjak-injaknya.

  d. Kuadran 4 Kegiatan pada kuadran 4 ini adalah kegiatan yang tidak penting dan tidak mendesak. Kegiatan pada kuadran ini lebih pada pemborosan waktu atau menyia-nyiakan waktu yang ada. Covey (2001) menyebutkan seseorang yang berada pada kuadran 4 ini adalah orang yang berlebihan dan suka membuang-buang waktu. Selain itu, orang

  Dari pembahasan-pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu adalah pengaturan diri kita dalam bentuk menggunakan waktu yang seefektif dan seefisien mungkin dalam mengerjakan seluruh pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik serta semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang jelas.

3. Prinsip-prinsip Manajemen Waktu

  Prinsip-prinsip manajemen waktu menurut Utama (2002) dalam kutipan dari karangan Gerrard M. Blair dalam “Personal Time

  Management for Busy Manager ” juga menjelaskan mengenai cara kerja

  yang berhubungan dengan manajemen waktu dilihat berdasarkan tiga prinsip yang disebut sebagai “Eff words”, yaitu : a. Efektif (Effective) Cara kerja yang mencapai hasil positif yang diinginkan.

  b. Efisien (Efficient) Cara kerja yang tepat, berprestasi tinggi, dan produktif tanpa menghamburkan waktu.

  c. Tidak ada kesukaran (Effortless) Cara kerja yang kelihatannya mudah dilaksanakan, dan bersifat santai.

  Dalam Personal Time Management tujuannya adalah untuk mencapai tingkat “Eff” ini yang berdampak positif untuk diri sendiri dan cara kerja pendek (short term) dan jangka menengah (middle term), dalam kaitannya dengan strategi untuk mencapai suatu kemajuan.

  a. Perspektif Jangka Panjang (Long Term) Individu yang berpikiran jauh ke depan dan mempunyai strategis untuk mencapainya dengan menggunakan waktu-waktu yang ada sekarang adalah seseorang yang tidak akan pernah melewatkan kesempatan dan orang itu selalu berhasil untuk membuat kemajuan di dalam hidupnya.

  b. Perspektif Jangka Pendek (Short Term) Individu-individu yang hanya melakukan fokus short term akan mengalami kesengsaraan atau stres berat karena baginya hidup adalah batas akhir yang harus diselesaikan dari waktu ke waktu tanpa adanya suatu jeda yang jelas untuk menarik nafas.

  c. Perspektif Jangka Menengah (Middle Term) Orang-orang ini adalah orang-orang yang moderat dan lebih pandai bermain untuk meraih kesempatan karena para individu ini tidak terlalu kolot dalam berencana seperti individu-individu yang sudah terbiasa dengan perencanaan yang matang (pada perspektif long term), tetapi mereka juga bukan individu yang penuh tekanan dalam mengerjakan tugas (pada perspektif short term).

4. Apek-aspek dari Manajemen Waktu

  menetapkan tujuan dan prioritas (setting goals and priorities), (b) perencanaan dan penjadwalan (planning and scheduling), (c) kemampuan mengendalikan waktu (perceived control of time), (d) preferensi untuk terorganisasi (preference for organization).

  a. Menetapkan tujuan dan prioritas (Setting goals and priorities) Tujuan dan sasaran merupakan pernyataan mengenai apa yang penting dan ingin dilakukan oleh individu serta berfungsi untuk memberikan arah bagi aktivitas-aktivitas selanjutnya (Macan dalam Fauziah (1990)). Pada aspek ini, tujuan dan sasaran perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum individu membuat suatu prioritas atau perencanaan dan penjadwalan. Tujuan dan sasaran tersebut dibagi menjadi dua, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

  Tujuan jangka pendek bisa saja menjadi tujuan harian karena memang mensyaratkan penentuan aktifitas yang lebih spesifik sehingga tujuan jangka panjang akan lebih mudah tercapai.

  Sedangkan dalam menyusun suatu prioritas yang umum digunakan adalah sistem prioritas ABC (system priority ABC) yang dikemukakan oleh Lakein (1992). Tujuan yang diberi tanda A adalah tujuan yang harus diberi perhatian utama dan mempunyai nilai kepentingan yang tinggi. Tujuan yang diberikan tanda B merupakan

  Ditambahkan oleh Macan dalam Fauziah (1990), aspek pertama ini berisi aktivitas-aktivitas menetapkan dan meninjau kembali tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, menentukan prioritas kegiatan dan melaksanakannya, menentukan batas waktu, menangani dengan segera surat maupun memo yang masuk, memanfaatkan waktu menunggu dan membagi tugas menjadi bagian-bagian kecil agar mudah dikerjakan.

  b. Perencanaan dan penjadwalan (Planning and scheduling) Fauziah (1990) menjelaskan bahwa perencanaan dan penjadwalan dilakukan setelah menyusun prioritas, dan sebelum melakukan penjadwalan terlebih dahulu disusun perencanaan. Perencanaan dikenal dengan pembuatan daftar harian yang disebut dengan to do list.

  Daftar ini berisi mengenai berbagai macam aktivitas yang harus dilaksanakan pada hari itu dan prioritas serta perkiraan waktu untuk tiap aktivitas.

  Aspek kedua ini berisi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pengaturan waktu, membuat daftar-daftar yang harus dikerjakan, membuat jadwal mingguan, menggunakan buku agenda, dan mengatur kertas kerja.

  c. Kemampuan mengendalikan waktu (Perceived control of time)

  Menurut Britton & Tesser (dalam Fauziah, 1990), aspek ketiga ini disebut dengan time attitude yang berkaitan dengan efikasi diri. Efikasi diri merupakan penilaian individu akan kemampuan dirinya dalam menghadapi suatu situasi secara efektif. Efikasi diri ini akan berpengaruh pada performansi dari individu, yang artinya menentukan bagaimana individu tersebut bertindak, berapa besar usaha yang dilakukan, dan berapa lama individu tersebut bertahan. Semakin tinggi efikasi diri dari individu, maka individu tersebut dapat tahu kapan suatu situasi dapat dihadapai dan kapan harus dihindar.

  d. Preferensi untuk terorganisasi (Preference for organization) Pada aspek ini dijelaskan bahwa untuk mengetahui kebiasaan penggunaan waktunya, individu sebaiknya menggunakan catatan penggunaan waktunya selama satu minggu dan diperiksa kembali pada akhir pekan. Pencatatan dan pemeriksaan ini penting untuk mengevaluasi berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk aktivitas yang berorientasi pada tujuan dan menjadi prioritas, serta berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk aktivitas rutin maupun aktivitas tanpa tujuan dan prioritas. Aspek keempat menekankan pada keinginan untuk terorganisasi serta pendekatan yang dilakukan individu dalam menyelesaikan tugas. kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek (Robbins dalam Todar, 2008).

  Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau daya kekuatan yang merupakan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek untuk melakukan suatu perbuatan yang diwujudkan melalui tindakannya.

  Kemampuan manajemen waktu dapat diartikan sebagai kecakapan seseorang dalam menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin dengan menentukan tujuan dan prioritas, membuat perencanaan dan penjadwalan, pengontrolan terhadap waktu, serta kesanggupan untuk terorganisasi baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi untuk mencapai tujuan yang jelas.

5. Manfaat Manajemen Waktu

  Discover Time Management (2009) menjelaskan mengenai manfaat dari

  manajemen waktu adalah sebagai berikut :

  a. Kontrol Manajemen waktu yang tepat memungkinkan sesorang untuk mengontrol kehidupannya. Dengan merencanakan kembali aktivitas- aktivitas, dapat membantu seseorang mengalami hari-harinya. Tugas- tugas yang mendadak dikerjakan, dapat mengubah rencana seseorang, b. Produktivitas Manajemen waktu dapat membantu seseorang lebih produktif. Ketika seseorang tidak bisa mengelola waktu, maka akan merasa bahwa aktivitas yang dilakukan terlalu banyak, dan merasa bahwa waktu yang dimiliki tidak cukup. Dengan menuliskan proritas waktu pengerjaan, maka seseorang dapat mengerjakannya lebih teratur dan dapat mengimbangi waktu yang dirasakan “mengejarnya” dalam mengerjakan tugas-tugas yang diperlukan.

  c. Keyakinan Manajemen waktu yang tepat dapat memberikan rasa percaya diri. Hal ini dikarenakan seseorang telah mengontrol kembali kegiatan- kegiatannya. Memeriksa daftar to do list dan menyadari telah mengejakan semua itu dapat membuat jadi percaya diri karena telah menyelesaikannya. Prestasi yang meningkat dari penyelesaian tugas- tugas tersebut yang membuat seseorang menjadi lebih percaya diri.

  d. Kesenangan (Fun) Manajemen waktu yang tepat dapat membuat seseorang memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang. Dengan memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang lebih penting dan menekankan yang harus e. Kemampuan untuk memenuhi tujuan Sesorang yang gagal dalam me-manajemen waktunya, akan merasa sulit untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini dikarenakan bahwa seseorang tersebut tidak mendapatkan apa yang diperlukan dalam rangka memenuhi tujuan tersebut. Terlalu santai dalam mengerjakan tugas dan bersikap semaunya dalam mengerjakan tugas serta aktivitas yang memungkinkan seseorang tidak akan sampai pada tujuannya.

  Ahli ketrampilan belajar menambahkan akan manfaat dalam mengelola waktu dan menggunakan waktu yang efisien, merupakan hal terpenting dalam masa belajar dari seorang mahasiswa (Gie, 1998). Mahasiswa yang memiliki dua peran yaitu peran bekerja dan kuliah perlu membagi waktunya secara efisien. Dalam kegiatan perkuliahan, mahasiswa memiliki tugas untuk mendengarkan ceramah dari dosen ketika kuliah, serta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Akan tetapi, ketika pada mahasiswa bekerja maka harus tetap berkonsentrasi pada pekerjaannya. Hal iniliah yang membuat mahasiswa menjadi lelah, sehingga tidak jarang pula mahasiswa menjadi tidak bisa berkonsentrasi pada pada tugas kuliahnya. Situasi ini yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa dapat menurun. Oleh

  Orr (1990) juga menambahkan akan manfaat manajemen waktu bahwa manajemen waktu akan membantu mahasiswa yang kuliah dan bekerja untuk memperoleh manfaat yang maksimal dan memainkan peran serta status. Manajemen waktu akan membantu mahasiswa mengerjakan tugas-tugas yang ada. Tidak hanya tugas kuliah tetapi juga tugas sehari-hari. Selain itu, kewajiban yang ada dapat dilaksanakan dengan baik dan mahasiswa tidak kebingungan untuk menjalankan perannya.

B. Prestasi Akademik

1. Pengertian Prestasi Akademik Winkel (2004) mengatakan bahwa prestasi adalah hasil belajar.

  Pernyataan ini sesuai dengan Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan (dalam Narulita, 2005) yang menyatakan bahwa prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penyelesaian. Istilah prestasi akademik terkadang digunakan berganti-ganti dengan istilah prestasi belajar, akan tetapi sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki makna yang sama (Moedjianto dalam Narulita, 2005). Narulita (2005) juga menambahkan bahwa pada umunya istilah prestasi belajar