Proses Penghitungan Parameter Utilisasi Bandwidth

50

3.3.7 Proses Penghitungan Parameter PLR

Dalam penghitungan PLR yang dibutuhkan adalah ukuran paket yang hilang pada saat komunikasi berlangsung dengan menggunakan data yang sudah diurutkan seperti yang sudah dijelaskan pada penghitungan delay pada subbab sebelumnya. Dalam penghitungan PLR, yang digunakan adalah ukuran paket pada kolom 7 yaitu ukuran paket yang dikirim sent dikurangkan dengan ukuran paket yang berhasil diterima received. Rata-rata PLR yang terjadi pada masing-masing percobaan diperoleh dari total seluruh paket yang hilang pada saat komunikasi terjadi dijumlah dengan ukuran seluruh paket yang didrop dibagi dengan total ukuran paket yang dikirim pada masing-masing percobaan.

3.3.8 Proses Penghitungan Parameter Utilisasi Bandwidth

Dalam penghitungan utilisasi bandwidth yang dibutuhkan adalah total ukuran paket yang dikirim dan diterima pada saat komunikasi berlangsung dengan menggunakan data yang sudah diurutkan seperti yang sudah dijelaskan pada penghitungan delay sebelumnya. Dalam penghitungan utilisasi bandwidth, yang digunakan adalah ukuran paket pada kolom 7 yaitu ukuran paket yang dikirim dijumlahkan dengan ukuran paket yang berhasil. Setelah diperoleh total ukuran paket yang berhasil dikirim dan diterima, rata-rata utilisasi bandwidth yang terjadi pada masing-masing percobaan dapat diperoleh dari total seluruh paket yang dikirim dan berhasil diterima pada saat komunikasi terjadi dikalikan dengan 8 bit untuk memperoleh penghitungan dalam satuan bit karena ukuran paket yang ditunjukan dari tracefile dalam ukuran byte dibagi dengan bandwidth sistem yang disediakan oleh sistem. Bandwidth default 51 yang disediakan jika tidak diatur secara manual adalah 1.2 Mbps 1200000 bit per sekon. Sesuai dengan tipe jaringan yang digunakan yaitu standar Wirelessphy 802.11. Gong, Shan. 2006. 52

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI

Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap simulasi yang telah selesai dibuat. Pengujian tersebut dimulai dari pengujian protokol routing , dan pengujian terhadap parameter-parameter QoS, serta hasil analisis terhadap kedua protokol yang digunakan.

4.1 Pengujian Posisi Node

Pengujian posisi node dilakukan dengan menjalankan dari script “random.tcl” pada NS-2. Jika posisi node berbeda-beda ketika menjalankan script yang satu dengan yang lain, maka topologi jaringan yang dibangkitkan secara random berhasil. Pengujian posisi node dilakukan pada masing-masing penerapan protokol yaitu DSDV dan OLSR baik pada 5 buah node maupun 10 buah node secara terpisah. Pengujian tersebut digunakan untuk melihat apakah node-node yang dibangun pada simulasi berhasil mendapatkan posisi-posisi yang acak random.

4.1.1 Tujuan

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah simulasi yang dibangun sudah berjalan sesuai dengan harapan yaitu membuat posisi node secara random .

4.1.2 Peralatan yang Digunakan

1. Perangkat keras Hardware Hardware yang digunakan adalah sebuah Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut: