Variabel Independen. Definisi Operasional Variabel Penelitian

yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji multikolinieritas.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan karakteristik suatu data sehingga menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Statistik deskriptif juga digunakan untuk menjustifikasi dalam pembahasan hipotesis, Dengan analisa ini akan dihasilkan rata-rata mean, median, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Uji Statistik Deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS 15.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dilakukan pada analisis regresi linear berganda. Pengujian ini dilakukan guna menguji apakah data telah memenuhi asumsi klasik yang ditetapkan dan untuk menghindari terjadinya bias. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi residual berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah regresi yang memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Cara yang digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai probabilitas 0.05 alpha maka data tidak berdistribusi normal. Apabila nilai probabilitas 0.05 alpha dapat disimpulkan bahwa terdistribusi normal Ghozali, 2006. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terdapat antara kesalahan pengganggu atau residual yang saling berpengaruh dari satu pengamatan periode t dengan pengamatan lainnya periode t-1. Deteksi autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Durbin Watson. Kriteria pengambilan keputusan mengenai ada tidaknya autokorelasi menurut Santoso, 2012 yaitu: 1 Nilai DW dibawah -2 berarti terdapat autokorelasi 2 Nilai DW antara -2 sampai dengan + 2 berarti tidak terdapat autokorelasi 3 Nilai DW diatas +2 berarti terdapat autokorelasi negatif. c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi apakah di dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. IVD = β + β 1 KPS + β 2 AGE + β 3 LQ+ β 4 KAP + β 5 SB + e Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Apabila terdapat korelasi antar variabel independen, maka koefisien variabel independen cenderung tidak signifikan. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, maka dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai tolerance 0,1 dan VIF 10 maka model regresi tidak mengalami masalah multikolinieritas Ghozali, 2006. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan apabila berbeda disebut heterokedastisitas. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji Glejser. Model regresi tidak mengalami heteroskedatisitas apabila nilai signifikannya alpha 0,05 Ghozali, 2006.

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data

Pengujian regresi ini menggunakan regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 15 19

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Saham Publik terhadap Pengungkapan Laporan Tahunan

1 7 146

PENGARUH OPINI AUDIT, PENGGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP PERGANTIAN KAP SECARA VOLUNTARY.

0 4 11

PENGARUH KEPEMILIKAN PUBLIK, UMUR LISTING, LIKUIDITAS, UKURAN KAP, DAN SCOPE BISNIS TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE DALAM LAPORAN TAHUNAN

0 3 27

PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PER

0 5 15

PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 82

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA (VOLUNTARY DISCLOSURE) DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA (VOLUNTARY DISCLOSURE) DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR - Perbanas Institutional Repository

0 1 16

PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22