Bab 6 Sistem Pencernaan - Kelompok 2 (Semester Genap)

BAB 6 :
MAKANAN DAN
SISTEM
PENCERNAAN
Adlina Zhafarina (1)
Farys Adiya Azwar (12)
Lathifah Kurniawati (19)
Vala Febrianty A (34)
Yoga Bhakti Utomo (35)

11 IPA 5

Makanan

Sistem
Pencernaan
Makanan

dan

berfungsi

mencakup

•Karbohidra
t
•Lemak
•Protein
•Mineral
•Vitamin
•Air

pada

• Penyedia Energi
• Pembangun Tubuh
• Pelindung dan
Pertahanan Tubuh

Manusia

Hewan

memiliki

mencakup proses

contoh
gangguan

Pencernaa
n Mekanik
oleh

•Gastritis
•Konstipasi
•Mumps
•Diare

Mulut

PETA KONSEP


Pencernaa
n Kimiawi
oleh

•Kerongkonga
n
•Lambung
•Pankreas
•Hati
•Usus Halus
•Usus Besar

Saluran
Pencernaa
n
mencakup

•Mulut
•Kerongkonga
n

•Lambung
•Usus
•Kloaka/anus

Makanan Sehat
adalah makanan
yang mengandung
gizi dalam jumlah
yang seimbang
serta higienis.

Makanan Bergizi adalah makanan
yang mengandung karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, air dan unsurunsur mineral.

Makanan Higienis adalah makanan
yang tidak mengandung bibit penyakit
ataupun zat-zat yang dapat
mengganggu atau membahayakan
kesehatan tubuh.


FUNGSI
MAKANAN

FUNGSI MAKANAN

KETERANGAN

ZAT YANG BERPERAN

Sumber Energi

Sebagai bahan bakar
utama bagi tubuh untuk
menjalankan aktivitas

Karbohidrat (5,4
kkal); Lemak (9,3
kkal); Protein (4,1
kkal)


Pembangun Tubuh

Komponen penyusun
protoplasma yang
berfungsi dalam proses
pertumbuhan,
perkembangan dan
penggantian sel-sel yang
rusak

Protein dan beberapa
mineral

Pelindung dan
Petahanan Tubuh

Mengatur tekanan
osmosis sehingga terjaga
dalam keseimbangan

(homeostasis), berperan
pada oksidasi biologis,
menjadi penyusun
antibodi

Protein, vitamin dan
mineral

ZAT-ZAT MAKANAN
MAKRONUTRIEN

MIKRONUTRIEN

Karbohidrat
Protein
Lemak

Vitamin
Mineral


KARBOHIDRAT
• Macam karbohidrat
menurut gugus gula
penyusunnya:
1. M o n o s a ka r i d a
2. D i s a ka r i d a
3. Po l i s a ka r i d a

• Fungsi: sumber energi,
mengatur proses
metabolisme, menjaga
keseimbangan asam dan
basa, bahan pembentuk

PROTEIN
• Macam
menurut
sumber:
1. Protein Hewani
2. Protein Nabati


• Macam
menurut fungsi:
1. Protein
struktural
2. Protein
fungsional

Fungsi:
• Mensintensis substansisubstansi penting (hormon,
enzim, antibodi, kromosom,
pigmen)
• Mendorong pertumbuhan,
perbaikan dan pemeliharaan
struktur tubuh
• Biokatalisator
• Menyeimbangkan cairan dalam
tubuh karena bersifat amfoter
• Sebagai sistem buffer yang
efektif

• Menyediakan energi (1 gram =
4,1 kalori)

• Asam Amino Esensial :
tidak dapat dibuat
sendiri oleh tubuh
1. Isoleusin
2. Leusin
3. Lisin
4. Metionin
5. Valin
6. Treonin
7. Fenilalanin
8. Triptofan
9. Histidin
10. Arginin

ASAM AMINO
• Asam Amino NonEsensial : dapat dibuat
sendiri oleh tubuh

1. Alanin
2. Aspargin
3. Asam aspartat
4. Sistin
5. Asam glutamat
6. Sistein
7. Glisin
8. Glutamin
9. Serin
10.Prolin
11.Tirosin

LEMAK
• Fungsi:

• Macam-macam
lemak berdasarkan
a. P e m b a w a z a t komposisi
zat makanan
kimianya:
yang esensial
1. Lemak
b. S u m b e r e n e r g i
sederhana
yang paling
2. Lemak
campuran
besar
3. Derivat
c. P e l i n d u n g a l a t (Turunan)
alat tubuh yang
lemak

lunak
d. M e n j a g a s u h u
tubuh

Mineral
Mineral
• Natrium (Na)
• Kalium (K)
• Kalsium (Ca)
• Fosfor (P)
• Magnesium (Mg)
• Klor (Cl)
• Belerang (S)
• Zat besi (Fe)
• Yodium (I)
• Seng (Zn)
• Fluor (F)
• Tembaga (Cu)

• Mineral merupakan substansi
anorganik dan pada umumnya
ditemukan dalam bentuk ion.
• Setiap unsur memiliki fungsi
masing-masing.
• Unsur-unsur mineral dibagi 2
golongan :
1. Makroelemen : Natrium,
kalium, kalsium, fosfor,
magnesium, klor, dan belerang.
2. Mikroelemen : Mangan, seng,
tembaga, kobalt, kromium,
molibdenum.

Vitamin
• Vitamin adalah senyawa organik kompleks
• Vitamin tidak disintesis dalam tubuh, kecuali
vitamin K
• Makanan yang tidak mengandung vitamin
akan mengakibatkan penyakit defisiensi atau
avitaminatos

Menurut sifatnya
• menurut sifat kelarutannya vitamin dibagi
menjadi dua golongan, yaitu vitamin yang
larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin
yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K)

Vitamin yang larut dalam air
Vitamin
Sumber
Fungsi
Vitamin B1 (tiamin) Hati, ginjal, susu, • Koenzim dalam metabolisme
mentega, telur, • Metabolisme karbohidrat
ikan
• Memelihara fungsi sistem saraf
• Memelihara sistem pencernaan dan
nafsu makan
Vitamin B2
(riboflavin
laktoflavin)
Vitamin B3 (niasin)
Vitamin B5 (asam
pantotenat)

Hati, ginjal, susu, • Menjaga nafsu makan
telur, otak,
• Memelihara kulit di sekitar mulut
jantung, sayuran • Transmisi ransangan cahaya ke saraf
mata
Susu, hati, ikan,
telur, dan sayursayuran
Ragi, hati, daging,
buah, sayur, dan
kuning telur

• Pertumbuhan sel
• Bersama fosfat membentuk koenzim
• Memelihara tingakt gula darah
• Komponen struktur koenzim-A

Vitamin B6 (piridoksin)

Vitamin B11 (asam
folat)
Vitamin B12
(sianokobalin = anti
anemia pernisiosa)
Vitamin H (biotin)
Vitamin C (asam
askorbat)

Sayuran hijau, hati, daging,
telur, dan susu

• Memelihara keseimbangan
unsur P dan K dalam sel
• Aktif dalam pembentukan
antibodi
Kacang-kacangan, ragi, hati, • Pembuatan koenzim untuk
daging, pisang, lemon, dan
produksi eritrosit
sayuran hijau
• Membentuk asam nukleat
untuk sintesis protein
Daging, unggas, ikan, telur, • Metabolisme sel dan
susu, keju, hati, udang, dan
pertumbuhan jaringan
kerang
• Pembentukan eritrosit
Kacang-kacangan, ginjal,
• Koenzim metabolisme
hati, dan kuning telur
lemakk, karbohidrat dan
protein
Jeruk, tomat, nanas,
• Pembentukan selaput kolagen
pepaya, semangka,
• Menjaga elastisitas kapiler
strawberry, hati, dan sayurdarah
sayuran segar
• Menjaga perlekatan akar gigi
pada gusi

Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin

Sumber

Fungsi

Vitamin A (rretinol = anti
seroftalmia)

Sayur-sayuran, buahbuahan berwarna kuning
dan merah, hati

• Memelihara kesehatan mata
dan kulit
• Pertumbuhan tulang dan gigi

Vitamin D (ergosterol =
kalsiferol)

Suus, minyak ikan , kuning • Absorpsi fosfor dan kalsium
telur, ragi
• Pembentukan tulang dan gigi

Vitamin E ( tokoferol =
antisterilisasi)

Kecambah, kuning telur,
susu, kacang-kacangan,
biji gandum

Vitamin K (filokinon = anti
hemoragia)

Sayuran hijau, hati, dan
daging

• Pembentuk eritrosit
• Fungsi reproduksi
• Mencegah oksidasi lemak tak
jenuh
• Pembekuan darah
• Pembentukan protombin
dalam hati

AIR

• Air merupakan komponen utama untuk
protoplasma dan berperan penting
dalam metabolisme sel.
• Tubuh memerlukan sekitar 2,5 liter air
dalam satu hari
• Air diatur oleh beberapa kelenjar
hormon, contohnya kelenjar hipofisis,
kelenjar anak ginjal, dan kelenjar tiroid

AIR
Fungsi:
• Pelarut beberapa jenis makanan dan vitamin
• Menjaga tekanan osmotik dalam sel
• Mengangkut makanan ke jaringan tubuh
• Mengangkut sisisa metabolisme ke luar tubuh
• Medium berbagai reaksi kimia dalam tubuh
• Menjaga keseimbangan suhu tubuh

Sistem
Pencernaan
M U LU T
K E R O N G KO N G A
N
LAMBUNG
H AT I
PA N K RE A S
U S U S H A LU S
USUS BESAR
ANUS

RONGGA MULUT

Rongga Mulut
• Rongga mulut dilapisi oleh
sel-sel epitel pipih.
• Mulut merupakan alat
(organ) pencernaan
pertama
• Di dalamnya terdapat:
1. Gigi
2. Lidah
3. Kelenjar ludah

Di mulut terjadi pencernaan makanan secara
mekanik dan kimiawi
Pencernaan mekanik yaitu
proses mengubah makanan
dari ukuran besar menjadi
lebih kecil dengan bantuan
alat-alat pencernaan (co:
gigi)
Pencernaan mekanik dibantu
oleh gerakan saluran
pencernaan seperti gerakan
peristaltik, gerak segmentasi
dan gerak ayun (pendular)

Pencernaan makanan secara
kimiawi terjadi dengan bantuan
zat kimia tertentu.
Enzim pencernaan merupakan zat
kimia yang berfungsi
memecahkan molekul bahan
makanan yang kompleks dan
besar menjadi molekul yang lebih
sederhana dan kecil. Molekul
yang sederhana ini
memungkinkan darah dan cairan
getah bening (limfe) mengangkut
ke seluruh sel yang
membutuhkan.

A. Gigi
Macam gigi :
o Gigi Seri (insisivi)
 memotong makanan
o Gigi Taring (caninus)
 merobek
o Gigi Geraham (premolar & molar)
 mengunyah makanan

GIGI

Gigi

Jumla
h

Insisivus

8

Kaninus

4

Premolar

8

Molar

12
JUMLAH

Kategori
Anakanak

Dewas
a

20

32

Gigi tumbuh mulai usia 6 bulan
Gigi pertama ini disebut gigi susu (deciduous teeth).
Kemudian, berturut-turut diikuti tumbuhnya gigi
sulung (permanent teeth) yang terdiri atas gigi seri,
taring, dan geraham

Susunan gigi manusia
digambarkan melalui
rumus gigi.

Lidah
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian
lantai mulut yang dapat membantu pencernaan
makanan dengan mengunyah dan menelan.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya
tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis
papila yaitu:
1. Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti
benang halus;
2. Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk
bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
3. Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk
seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada
manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat.

Fungsi Lidah
Fungsi gerakan lidah:
1. Membantu mencampur makanan dengan
cairan saliva (ludah)
2. Mendorong makanan masuk ke esofagus
(membantu proses menelan)
3. Mengecap atau merasakan makanan
4. Membantu mengaur letak makanan dalam
mulut

1. Pahit, ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan. Alkaloid ialah zat-zat
organik yang aktif dalam kegiatan fisiologis yang terdapat dalam
tumbuhan. Contohnya ialah kina, cafein, nikotin, morfin dan lain-lain.
Banyak dari zat-zat ini bersifat racun.
2. Asin, ditimbulkan oleh kation Na+, K+ dan Ca+
3. Manis, ditimbulkan oleh gugus OH- dalam molekul organik. Gugus
ini terdapat pada gula, keton dan asam amino tertentu.
4. Asam, ditimbulkan oleh ion H+

Kelenjar Ludah (Saliva)
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur
(saliva). Komponen ludah terdiri atas 98% air
dan 2% lendir, garam, dan enzim ptialin.
Kelenjar ludah dalam mulut ada tiga pasang:
1. Glandula parotis merupakan kelenjar ludah
di dekat telinga, menyekresikan ludah yang
mengandung enzim ptialin (amilase).
2. Glandula sublingualis merupakan kelenjar
ludah di samping rahang
atas, menyekresikan ludah yang
mengandung air dan lendir.
3. Glandula submandibularis
merupakan kelenjar ludah di bawah lidah,
menyekresikan ludah yang
mengandung air dan lendir.

Ketiga kelenjar tersebut menghasilkan air ludah yang berfungsi untuk :
Membantu memudahkan pencernaan.
Mengubah amilum menjadi maltosa, yaitu enzim ptialin.
Melindungi pengaruh asam dan basa.
Melindungi pengaruh panas dan dingin.
Adanya enzim ptialin (amilase) dapat mengubah amilum menjadi maltosa dan
glukosa. Coba kunyahlah nasi, setelah beberapa saat nasi akan terasa manis. Hal ini
disebabkan karena amilum dalam nasi diubah menjadi maltosa, yaitu sejenis gula yang
rasanya manis. Jadi, pencernaan kimiawi amilum dimulai dari mulut.

lida
h
Kelenj
ar
ludah

KERONGKONGAN
(Esofagus)

Kerongkongan merupakan
saluran panjang dan
tipis sebagai jalan
makanan yang telah
dikunyah dari mulut ke
lambung.
Panjang 20 cm, lebar 2 cm.
Bagian dalamnya selalu
dibasahi cairan yang
dikeluarkan oleh
kelenjar mukosa.
Dinding-dindingnya terdiri
dari otot-otot yang
dapat berkontraksasi
dan berelaksasi
sehingga makanan

PENYUSUN
KERONGKONGAN

Dindingnya tersusun dari jaringan epitel pipih berlapis.

GERAK PERISTALTIK

LAMBUNG
(Ventrikulus)











Pencernaa
n kimiawi.
Terdiri dari
3 bagian
utama :
kardiak,
fundus,
dan
pilorus.
Memiliki 3
lapisan
otot:
longitudin
al,
circular,
dan
oblique.
Memiliki 2
klep
(Sfingter):
sfingter
esofageal
dan
sfingter
pilorus.
Hormon
Gastrin.
kim
(chyme).

GETAH LAMBUNG
Getah lambung merupakan campuran zat-zat kimia yang
sebagian besar terdiri dari:
1. Air
2. Asam Lambung (HCl):
a. Membunuh kuman pada makanan
b. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
c. Mempercepat reaksi antara air, protein dan pepsin
d. Mengendorkan pilorus karena sifatnya asam
3. Enzim-enzim
a. Lipase : menghidrolisis trigliserida menjadi asam
lemak dan gliserol.
b. Pepsin : menghidrolisis molekul-molekul protein
menjadi peptida.
c. Renin : mengubah kaseinogen menjadi kasein.

KELENJAR
PENCERNAAN

Kelenjar pencernaan
kelenjar pencernaan adalah kelenjar yang
menghasilkan hormon dan enzim
pencernaan. Kelenjar ini dapat berupa
kelenjar endokrin atau eksokrin.
enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar
eksokrin dapat dipelajari pada tabel
berikut.

Sistem Pencernaan
Makanan

41

hati merupakan kelenjar pencernaan
terbesar yang dimiliki oleh tubuh. Sari-sari
makanan yang diserap usus akan
melewati hati terlebih dahulu. Hati
berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan nutrien dalam darah dan
sebagai organ yang mensekresikan
empedu.

Sistem Pencernaan
Makanan

42

Empedu mengandung garam, garam
empedu, pigmen empedu, air, kolesterol,
dan lesitin. Garam-garam empedu
berfungsi menurunkan tegangan
permukaan butiran lemak agar dapat
diemulsikan dan mudah diserap. Selain
itu, empedu juga menghasilkan pigmen
bilirubin dan biliverdin. Pigmen tersebut
memberikan warna cokelat kekuningan
pada feses.
Sistem Pencernaan
Makanan

43

USUS HALUS

Usus Halus
• Proses-proses pencernaan lemak dan protein
dituntaskan di dalam usus halus, sedangkan vili (jonjot)
usus halus mengabsobsi hasil-hasil pencernaan
• Bagian-bagian dari usus halus :
– Duodenum ( usus duabelas jari )
– Jejunum ( usus kosong )
– Ileum ( usus penyerapan )

Enzim
Enzim yang dihasilkan:
• Enterokinase
• Laktase
• Erepsin
• Maltase
• Disakarase
• Peptidase
• Sukrase
• Lipase

USUS BESAR

Usus Besar
0 Usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus

halus
0 Kolon terdiri atas tiga bagian, yaitu kolon atas, kolon
datar, dan kolon turun
0 Kolon memiliki tambahan usus yang disebut umbai
cacing atau apendiks
0 Peradangan yang terjadi pada umbai cacing disebut
apendisitis
0 Pertemuan antar usus halus dan usus besar terdapat
suatu penyempitan yang disebut klep ileosekum

0 Pembentukan feses pada usus besar dibantu oleh bakteri

Escherichia coli
0 Bagian akhir dari saluran pencernaan merupakan bagian
menggelembung yang disebut rektum
0 Rektum dapat berkontrak yang aktivitas kontraksinya dapat
menimbulkan terjadinya defekasi, yaitu proses
pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan makanan melalui
anus.

GANGGUAN PADA
SISTEM PENCERNAAN
MANUSIA

Gangguan Pada Sistem
Pencernaan
• Kolik
Rasa sakit berulang-ulang karena penyerapan air di
kolon (usus besar) terlalu banyak
Penyebab: Mengkonsumsi makanan dan minuman
yang dapat meransang lambung, seperti alkohol
dan cabe sehingga menyebabkan nyeri

• Gastritis
Peradangan pada mukosa lambung

• Malabsorpsi
penyerapan nutrisi yang buruk dari saluran
pencernaan ke dalam aliran darah, yang
menyebabkan kekurangan gizi

• Malnutrisi
kekurangan gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan kebutuhan
energi tubuh. Malnutrisi dapat disebabkan oleh
diet yang tidak seimbang atau tidak memadai, atau
kondisi medis yang mempengaruhi pencernaan
makanan atau penyerapan nutrisi dari makanan.

Konstipasi
Konstipasi atau
sering
disebut sembelit adalah
kelainan
pada sistem
pencernaan di
mana
seorang manusia (atau
mungkin
juga
pada hewan)
mengalami
pengerasan tinja yang berlebihan sehingga
sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan
dapat menyebabkan kesakitan yang hebat
pada penderitanya.
Konstipasi yang cukup hebat disebut juga
dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup
parah dapat menyebabkan kanker usus yang
berakibat fatal bagi penderitanya.


Foto hasil sinar-x seorang anak
laki-laki yang sedang mengalami
konstipasi. Lingkaran menunjukan
area penumpukan tinja

Kwashiorkor
Busung lapar atau kwashiorkor adalah sebuah fenomena penyakit
di Indonesia bisa diakibatkan karena kekurangan protein kronis pada anakanak yang sering disebabkan beberapa hal, antara lain anak tidak cukup
mendapat makanan bergizi, anak tidak mendapat asuhan gizi yang memadai
dan anak mungkin menderita infeksi penyakit.

Cara mendeteksi penderita busung lapar pada anak yaitu dengan cara
menimbang berat badan secara teratur bila perbandingan berat badan dengan
umurnya dibawah 60% (standar WHO-NCHS) maka anak tersebut dapat dikatakan
terindikasi busung lapar atau dengan cara mengukur tinggi badan dan LIngkar Lengan
Atas (LILA) bila tidak sesuai dengan standar anak yang normal kurang dari 14 cm
(standar WHO-NCHS) waspadai akan terjadi busung lapar.
Dampak dari adanya busung lapar berakibatkan pada penurunan tingkat
kecerdasan anak, rabun senja serta rentan terhadap penyakit terutama penyakit
infeksi. Menurut ketentuan WHO bila angka telah mencapai 30 %
dinyatakan tinggi dan perlu tindakan lebih lanjut.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang bergizi pada
anak berupa sayur mayur, buah-buahan, makanan yang mengandung karbohidrat
 (seperti nasi, kentang, jagung), makanan yang mengandung  protein (telur, ikan
,daging) dll, kemudian dianjurkan pemberian air susu ibu (ASI) bagi anak berusia dari 0
bulan sampai dengan 24 bulan.

Keracunan Makanan
Menurut Gaman dan Sherington yang
mengatakan bahwa keracunan makanan adalah
gejala yang disebabkan karena mengkonsumsi
makanan yang beracun atau terkontaminasi
bakteri atau mikroorganisme. Gejala yang paling
umum adalah sakit perut, pusing, muntah dan
diare.

Ditinjau dari penyebabnya, keracunan makanan disebabkan oleh tiga hal yaitu
1. Keracunan makanan secara kimiawi
Keracunan makanan secara kimiawi disebabkan terdapatnya bahan kimia
beracun dalam makanan. Keracunan tersebut dapat berasal dari bahan kimia
pertanian, yang sengaja dipergunakan untuk kegiatan produksi
2. Keracunan makanan secara biologis
Keracunan makanan secara biologik karena memakan tumbuhan yang
mengandung substansi yang terdapat secara alami dan bersifat
membahayakan. Ada beberapa spesies jamur beracun, seperti Amanda
phalloides dan A. Virosa, yang dapat menyebabkan sakit dan juga dapat
menyebabkan kematian.
3. Keracunan makanan karena mikroorganisme
Pada dasarnya mikroorganisme dapat membantu kehidupan makhluk hidup
yang lain, tetapi mikroorganisme juga dapat membahayakan karena beberapa
dari jenis mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan sakit yang cukup
serius pada makhluk hidup yang lain

Peritonitis adala
h peradangan
yang biasanya
disebabkan
oleh infeksi pada
selaput rongga
perut
(peritoneum).

PERITONITIS

• Faktor-faktor yan
g
memudahkan
terjadinya peritonitis:
1. Kontaminasi yang
terus menerus
2. Bakteri yang virule
n
3. Penurunan resiste
nsi
4. Adanya benda asin
g

APENDISITIS

• Apendisitis adalah
kondisi dimana infeksi
terjadi di umbai
cacing.
• Apendisitis terjadi jika
ada sisa-sisa makanan
yang terjebak dan
tidak dapat keluar dari
umbai cacing
(apendiks), sehingga
lama kelamaan umbai
cacing tersebut akan
membusuk dan akan
timbul peradangan
hingga menjalar ke
usus buntu.

• Gondongan (Mumps atau
Parotitis) adalah suatu
penyakit menular dimana
sesorang terinfeksi oleh
Paramyxovirus yang
menyerang kelenjar ludah
(kelenjar parotis).
• Penyebaran virus dapat
ditularkan melalui kontak
langsung, percikan ludah,
bahan muntah, mungkin
dengan urin.
• Masa inkubasi 12-24 hari.
• Biasanya menyerang anak
umur 2-12 tahun. Tetapi
bisa juga menyerang
orang dewasa.

GONDONGAN
(PAROTITIS/
MUMPS)

GEJALA PAROTITIS
• Pada tahap awal (1-2 hari) penderita
Gondong mengalami gejala: demam
(suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius),
sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu
makan, nyeri rahang bagian belakang
saat mengunyah dan adakalanya disertai
kaku rahang (sulit membuka mulut).
• Selanjutnya terjadi pembengkakan
kelenjar di bawah telinga (parotis) yang
diawali dengan pembengkakan salah
satu sisi kelenjar kemudian kedua
kelenjar mengalami pembengkakan.
• Pembengkakan biasanya berlangsung
sekitar 3 hari kemudian berangsur
mengempis.

PENGOBATAN DAN
PENCEGAHAN
PENGOBATAN
• Penyakit gondongan
sebenarnya tergolong
dalam "self limiting
disease" (penyakit yg
sembuh sendiri tanpa
diobati).
• Dapat digunakan obat
pereda panas dan nyeri
(antipiretik dan
analgesik).
• Pengompresan es pada
daerah pembengkakan.

PENCEGAHAN
• Pemberian imunisasi
MMR (mumps, morbili,
rubela) yang diberikan
melalui injeksi pada
usia 15 bulan.

• Diare adalah
sebuah penyakit di
mana tinja atau feses
berubah menjadi
lembek atau cair yang
biasanya terjadi paling
sedikit tiga kali dalam
24 jam.
• Diare  terjadi ketika
cairan yang tidak
mencukupi diserap
oleh usus besar.
• Dapat diatasi dengan
meminum cairan oralit
dan tablet zinc.

DIARE

SIROSIS HATI

• Sirosis hati adalah
jenjang akhir dari
proses fibrosis hati, yang
merupakan konsekuensi
dari penyakit
kronis hati yang ditandai
dengan adanya
penggantian jaringan
normal dengan jaringan
fibrous sehingga sel-sel
hati akan kehilangan
fungsinya.
• Sirosis ini paling sering
disebabkan oleh
minuman keras, hepatitis
B dan C dan gemuk
penyakit hati tetapi telah
banyak kemungkinan
penyebab lain.

KEKURANGAN VITAMIN
Apa bila seseorang kekurangan beberapa vitamin dalam
tubuhnya dapat mengakibatkan beberapa penyakit, diantaranya:










Vitamin B1 : beri-beri dan neuritis
Vitamin B2 : mata kabur dan keilosis
Vitamin B3 : dimensia dan diare
Vitamin B5 : radang kulit, insomnia
Vitamin B6 : gejala pelagra dan anemia
Vitamin B11 : anemia, diare, megaloblastosis
Vitamin B12 : kelelahan, anemia, dan pusing
Vitamin H : depresi dan kurang nafsu makan
Vitamin C : otot sakit, peradangan pada gusi dan persendian






Vitamin A : xeroftalmia, rabun senja, dan kelelahan
Vitamin D : rakhitis dan osteomalasia
Vitamin E : kemandulan, penimbunan lemak pada otot
Vitamin K : darah sukar membeku dan pendarahan

ZAT ADITIF
JENIS ZAT ADITIF
PENGAWET
PEWARNA

ALAMI
Gula, garam
Kunyit, daun suji

PENYEDAP
PENGHARUM

Gula, garam, kemiri,
rempah-rempah
Buah-buahan

PEMANIS

Gula

BUATAN
Natrium benzoat
Indigokarmin (biru)
Tetrazin (kuning)
Benzil violet (ungu)
Karamel (coklat)
Sunset yellow (Orange)
MSG
Amil asetat (pisang)
Oktil asetat (jeruk)
Amil asetat (apel)
Etil butirat (nanas)
Sari manis

PENCERNAAN
HEWAN

Hewan Ruminansia
Saluran Pencernaan tda:
• Mulut
• Kerongkongan (esophagus)
• Rumen (perut besar)
• Retikulum (perut jala)
• Omasum (perut kitab)
• Abomasum (perut asam/lambung sejati)
• Usus halus yang tda: duodenum,
jejunum, ileum
• Rektum
• Anus
Sistem

Sistem

Sistem

RUMEN

Sistem

RETIKULUM

Sistem

omasum

Sistem

abomasum

Sistem

• Hewan ruminansia
memiliki gigi seri yang
berbentuk seperti kapak,
berfungsi untuk menjepit
dan memotong makanan.
• Dibantu lidah gigi seri
mengambil makanan,
kemudian tercampur dg
saliva (air liur)

Sistem

• Gigi geraham berbentuk lebar dan
datar, ketika mengunyah rahang
bergerak menyamping sehingga
makanan tergiling secara mekanik
• Makanan yang masih kasar ditelan
masuk ke dalam rumen dan retikulum,
ditempat ini makanan akan dicerna
secara mekanik oleh gerakan-gerakan
dindingnya, dan secara biokimiawi oleh
enzim-enzim yang dikeluarkan oleh
bakteri anaerob (difermentasi)

Sistem

• Proses fermentasi ini
menguraikan
selulosa/hemiselulosa yang
terkandung dalam hijauan menjadi
karbohidrat yang dapat dicerna
(glukosa) dan kemudian menjadi
asam organik (asam lemak
terbang=VFA= volatil Fatty Acid),
CO2 dan CH4 (gas metan)
• Proses fermentasi terbesar terjadi
di rumen
Sistem

• Bahan yang belum sempat
difermentasi akan masuk ke dalam
retikulum, omasum dan abomasum
• Proses memasukkan makanan dan
mencerna akan berjalan terus sampai
hewan merasa kenyang
• Pada hewan yang istirahat, makanan
akan dikeluarkan ke mulut sedikit demi
sedikit, dan akan kembali dikunyah
(memamah biak)

Sistem

• Kemudian masuk kembali ke
omasum. Dan dicerna kembali
• Di omasum pencernaan terjadi
secara kimiawi oleh asam
lambung.
• Sari makanan diserap usus halus,
masuk ke pembuluh darah &
diedarkan ke seleruh tubuh
• Sisa pencernaan masuk ke usus
besar dan dikeluarkan melalui
anus
Sistem

Sistem Pencernaan Burung (Aves)









Mulut
Kerongkongan
Tembolok
Lambung kelenjar
Empedal
Usus halus
Usus Besar
Kloaka

Sistem

Sistem

Sistem

• Burung mengambil makanan dengan
paruh, paruh tidak berfungsi sebagai
pengunyah
• Lidah burung runcing dan keras
(berlapis zat tanduk)
• Makanan kemudian masuk ke tembolok
(crop), ditembolok makanan disimpan
sementara
• Kemudian masuk ke dalam empedal
(gizzard), makanan dicerna dengan
bantuan pasir atau kerikil
Sistem

• Pencernaan dilanjutkan ke usus
halus
• Pankreas dan hati menghasilkan
enzim pencernaan yang dialirkan
ke usus halus
• Hasil pencernaan diserap oleh
usus halus
• Sisa pencernaan dialirkan ke usus
besar, kemudian rektum dan
dikeluarkan melalui kloaka
Sistem

Sistem Pencernaan Reptil

• Mulut
• Kerongkongan
• Lambung
• Usus
• Kloaka

Sistem

Sistem

• Reptil menagkap mangsa dengan lidah
(cicak), ada pula yang menerkam
(buaya, ular)
• Mangsa yang tertangkap langsung
ditelan
• Lendir yang dihasilkan oleh kelenjar
ludah membantu mempermudah
proses penelanan
• Makanan dicerna di lambung
• Makanan diserap di usus
• Sisa makanan dikeluarkan melalui
kloaka
Sistem

Sistem Pencernaan Amfibi

• Mulut
• Kerongkongan
• Lambung
• Usus
• Kloaka

Sistem

KATAK

Sistem

Sistem Pencernaan Ikan






Mulut
Kerongkongan
Lambung
Usus
Anus

• Dari mulut makanan masuk ke
kerongkongan, kemudian ke
lambung untuk dicerna. Makanan
kemudian diserap di usus, dan
sisa pencernaan dikeluarkan
melalui anus
Sistem

Sistem

Sistem Pencernaan Serangga








Mulut
Kerongkongan
Tembolok
Empedal
Lambung
Usus besar
Anus

Sistem

Sistem

Sistem

• Pada belalang, disekitar mulutnya
terdapat alat pelengkap khusus
sehingga dapat memakan daun
dengan cepat
• Kemudian ke kerongkongan, dan
masuk ke tembolok untuk
disimpan sementara
• Kemudian masuk ke empedal
untuk digiling

Sistem

• Setelah itu, makanan masuk ke
lambung, di sini terjadi
pencernaan secara kimiawi dan
penyerapan sari makanan
• Kemudian masuk ke dalam darah
dan diedarkan ke seluruh tubuh
• Sisa makanan yang berbentuk
padat dikumpulkan dan bermuara
pada usus besar
• Sisa makanan akan dikeluarkan
melalui anus
Sistem

Sistem Pencernaan Cacing Tanah








Mulut
Kerongkongan
Tembolok
Empedal
Usus
Anus

Sistem

Sistem

Sistem

• Cacing tanah menelan hasil
buangan sampah
• Makanan masuk melalui mulut
bersama butiran tanah
• Makanan di dalam kerongkongan
yang membesar akan dibasahi
oleh lendir,
• Kemudian disimpan sementara di
tembolok

Sistem

• Kemudian makanan masuk ke
empedal, disini makanan dicerna
secara mekanik dengan bantuan
butiran tanah
• Selanjutnya makanan masuk ke
usus, terjadi pencernaan secara
kimiawi dan penyerapan sari-sari
makanan
• Sisa makanan dikeluarkan melalui
anus
Sistem