BAB 6 SISTEM PENCERNAAN.ppt

SISTEM PENCERNAAN
Saluran pencernaan merupakan saluran
yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkan untuk diserap oleh tubuh
dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan, dan
pencampuran) dengan enzym dan zat cair
yang terbentang mulai mulut sampai anus.

Fungsi saluran pencernaan


Menyediakan suplai terus menerus pada
tubuh akan air, elektrolit, dan zat gizi,
sehingga siap diabsorbsi.

Susunan saluran pencernaan secara
umum










Mulut (oris)
Tenggorokan (pharynx)
Kerongkongan (oesophagus)
Lambung (gaster)
Usus halus (intestinum)
Usus besar (colon)
Rektum
Anus

Mulut





Merupakan jalan masuk menuju sistem
pencernaan.
Diselah luar mulut ditutupi oleh kulit, dan
di sebelah dalam ditutupi oleh selaput
lendir (mukosa).

Mulut terdiri 2 bagian :




Vestibula, bagian luar yang sempit, yaitu
ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi.
Rongga mulut, bagian dalam, yaitu rongga
yang dibatasi oleh os maksilaris, os
palatum, os mandibula, dan di belakang
dengan faring.

Palatum terdiri atas 2 bagian :





Palatum durum (palatum keras), tersusun
sebelah depan oleh os maksilaris dan
sebelah belakang oleh 2 os palatum.
Palatum molle (palatum lunak), terletak
dibelakang yang merupakan lipatan
menggantung yang dapat bergerak, terdiri
atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.

Gigi






Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak umur
6-7 bulan, berjumlah 20 buah.

Gigi permanen, tumbuh pada umur 6-18
tahun, jumlahnya 32 buah.
Fungsi gigi adalah proses mastikasi
(penguyahan). Makanan dipotong menjadi
bagian kecil dan bercampur saliva untuk
membentuk bolus makanan yang dapat
ditelan.

Lidah








Berfungsi untuk menggerakan makanan saat
dikunyah atau ditelan, pengecapan, dan
produksi wicara.

Terdiri dari otot serat lintang, dan dilapisi
selaput lendir, dilekatkan pada frenulum lingua.
Pada pangkal lidah terdapat epiglotis yang
berfungsi menutup jalan nafas pada waktu
mwnelan makanan.
3 bagian lidah : radiks lingua (pangkal), dorsum
lingua (punggung), apeks lingua (ujung).

Pada lidah terdapat indera peraba dan
perasa :





Asin, di bagian lateral lidah.
Manis, di bagian ujung dan anterior lidah.
Asam, di bagian lateral lidah.
Pahit, di bagian belakang lidah.


Kelenjar ludah ada 3 yaitu :






Kelenjar parotis, letak di bawah depan dari
telinga, diantara processus mastoid dan os
mandibula, duktusnya duktus stensoni.
Kelenjar submandibular,terletak di bawah
rongga mulut bagian belakang, duktusnya
duktus wartoni, muara dekat frenulum lingua.
Kelenjar sublingualis, letak di bawah selaput
lendir dasar rongga mulut, bermuara di dasar
rongga mulut.

Fungsi saliva :










Memudahkan makanan untuk dikunyah oleh
gigi dan dibentuk menjadi bolus.
Mempertahankan bagian mulut dan lidah
tetap lembab atau basah.
Mengandung ptyalin atau amilase.
Sebagai zat buangan, seperti asam urat, urea,
dan zat lain.
Sebagai antibakteri dan antibody.






Aliran saliva dipicu melalui stimulus psikis
(pikiran akan makanan), mekanis
(keberadaan makanan), atau kimiawi
(jenis makanan).
Saliva terdiri sekresi serosa, yaitu 98% air
dan mengandung enzim amilase serta ion
(natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium),
juga sekresi mukus yang mengandung
glikoprotein (musin), ion, dan air.

Faring






Merupakan organ yang menghubungkan
rongga mulut dengan kerongkongan
(oesofagus).

Dalam lengkung faring terdapat tonsil,
yaitu kumpulan kelenjar limfe yang
banyak mengandung limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap infeksi.
Merupakan persimpangan jalan nafas dan
jalan makanan.

Oesofagus











Merupakan saluran yang menghubungkan faring

dengan lambung.
Panjangnya 9 sampai 25 cm, diameter 2,54 cm.
Terletak dibelakang trakea dan di depan tulang
belakang.
Dindingnya terdiri 4 lapis : mucosa, submucosa,
otot (longitudinal dan sirkuler), dan jaringan ikat.
Fungsi menggerakan makanan dari faring ke
lambung melalui gerak peristaltik.
Mucosa oesofagus memproduksi mucus untuk
melumasi dan melindungi oesofagus.

Lambung






Terletak di bawah diafragma, di depan
pankreas dan limpa.

Pengosongan lambung dimulai secara
reflek pada saat peregangan lambung,
pelepasan gastrin, kekentalan kimus, dan
jenis makanan.
Rasa makanan merangsang sekresi getah
lambung karena kerja saraf.

Bagian-bagian dari lambung :








Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas
terletak sebelah kiri osteum, berisi gas.
Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium
sampai antrum pilorus.
Antrum pilorus, berbentuk tabung mempunyai
otot tebal membentuk spingter pilorus.
Kurvatura minor, sebelah kanan lambung, dari
osteum kardiak sampai ke pilorus.
Kurvatura mayor, sisi kiri osteum kardiakum
melalui fundus ventrikuli sampai ke pilorus
inferior.
Osteum kardiakum, tempat oesofagus masuk ke
lambung.

Fungsi lambung :











Menampung makanan, menghancurkan, dan
menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung
dan getah lambung.
Produksi kimus (massa homogen setengah cair,
berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus).
Digesti protein, melalui sekresi tripsin dan asam
klorida.
Produksi mucus.
Produksi faktor instrinsik, glikoprotein yang
disekresi sel parietal.
Absorbsi sedikit (aspirin dan alkohol)

Getah cerna lambung yang dihasilkan :






Pepsin, memecah putih telur menjadi
asam amino (albumin dan pepton).
Asam garam (HCl), sebagai antiseptik dan
desinfektan dan membuat suasana asam
sehingga pepsinogen menjadi pepsin.
Renin, sebagai ragi yang membekukan
susu dan membentuk kasein dari
karsinogen.

Digesti dalam lambung :






Digesti protein, pepsinogen diekskresi oleh sel
chief diubah menjadi pepsin oleh asam klorida
yang disekresi oleh sel parietal. Pepsin
menghidrolisis protein menjadi polipeptida.
Pepsin bekerja pada pH di bawah 5.
Lemak, lipase disekresi oleh sel chief
menghidrolisis lemak susu menjadi asam lemak
dan gliserol.
Karbohidrat, amilase dalam saliva menghidrolisis
zat tepung, sampai asiditas lambung menembus
bolus.

Usus Halus




Adalah saluran pencernaan diantara
lambung dan usus besar, merentang dari
sfingter pylorus sampai katup ileosekal.
Lipatan mukosa dan mikrovilli
memudahkan pencernaan dan absorpsi,
lipatan ini dibentuk oleh mukosa dan
submukosa.villi dilapisi oleh epitel dan
kripta yang menghasilkan hormon jaringan
dan enzim yang berperan aktif dalam
pencernaan.

Susunan usus halus :






Duodenum, disebut juga usus 12 jari,
panjangnya 25-30 cm, berbentuk sepatu kuda
melengkung ke kiri. Pada lengkungan terdapat
pancreas yang menghasilkan amilase berfungsi
mencerna hidrat arang menjadi disakarida.
Yeyunum, kelanjutan duodenum, panjangnya 11,5 m.
Ileum, panjangnya 2-2,5 m, ujungnya
berhubungan dengan sekum pada orifisium
illeoseikalis, dimana terdapat sfingter illeoseikalis
dan valvula seikalis atau baukini.

Gerakan usus halus adalah :






Segmentasi irama, yaitu pergerakan
pencampuran kimus dengan cairan
pencernaan, dan memaparkan ke
permukaan absorptif.
Peristalsis, yaitu kontraksi ritmis otot polos
longitudinal dan sirkuler yang mendorong
dan menggerakkan kimus ke arah bawah
disepanjang usus.
Gerakkan pendulum/ ayunan,
menyebabkan isi usus bercampur.

Fungsi usus halus :




Menerima dan mencerna zat-zat makanan
untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah
dan saluran-saluran limfe. Menyerap
protein dalam bentuk asam amino dan
menyerap karbohidrat dalam bentuk
monosakarida.
Secara selektif mengabsorpsi air, garam,
dan vitamin.

Getah usus yang dihasilkan dalam usus
halus :








Enterokinase, mengaktifkan enzim tripsinogen
menjadi tripsin (mengurai protein dan peptida
yang lebih kecil).
Aminopeptidase, Tetrapeptidase, Dipeptidase,
mengurai peptida menjadi asam amino bebas.
Amilase usus, menghidrolisis zat tepung menjadi
disakarida (maltosa, sukrosa, laktosa).
Maltase, isomaltase, laktase,dan sukrase,
memecah disakarida menjadi monosakarida.
Lipase usus, memecah monogliserida menjadi
asam lemak dan gliserol.
Erepsin, mencerna protein menjadi asam amino.





Makanan yang telah dicerna oleh berbagai getah
pencernaan, yaitu ludah, getah lambung, getah
pancreas, dan sukus enterikus menjadi bentuk
yang sederhana. Akhirnya siap diabsorpsi
melalui pembuluh darah kapiler dan saluran
limfe di villi usus halus, dan oleh vena
mesenterika superior di bawa ke hati melelui
vena porta untuk mengalami beberapa
perubahan.
Produk pencernaan sebagian besar diabsorpsi di
duodenum dan yeyunum. Hanya sedikit di ileum,
kecuali garam empedu dan vitamin B12.

Usus Besar









Merupakan bagian akhir dari proses pencernaan,
panjangnya sekitar 1,5 m, diameter 5-6 cm.
Lapisannya dari dalam ke luar adalah selaput
lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot
memanjang, dan jaringan ikat.
Mukosanya lebih halus, tidak ada villi.
Terdapat taenia coli dan apendiks epiploika.
Taenia coli menarik kolon menjadi kantongkantong besar yang disebut haustra.
Kimus mengalir 15 ml sekali masuk, total 500 ml/
hari.
Usus besar terdiri caecum, colon ascendens,
colon transversum, colon descendens, colon
sigmoid, rectum dan canalis ani.

Fungsi usus besar :






Menyerap air dan elektrolit 80-90%
(cairan menjadi massa).
Tempat tinggal sejumlah bakteri koli, yang
mampu mencerna sejumlah kecil selulosa
dan memproduksi sedikit nutrien bagi
tubuh.
Memproduksi vitamin (vitamin K,
riboflavin, dan tiamin), serta berbagai gas.

Komposisi feses :








Air mencapai 80-90 %
2-3 % adalah nitrogen, zat sisa organik dan
anorganik dari sekresi pencernaan, serta
mukus dan lemak.
Mengandung sejumlah bakteri, serat dan
selulosa yang tidak tercerna.
Warna berasal dari pigmen empedu.
Bau berasal dari kerja bakteri.

Hati (Hepar)






Merupakan organ yang paling besar di
tubuh kita, beratnya 1,5 kg.
Letaknya di kanan atas, di bawah
diafragma, dan terlindung oleh os costae.
Menerima darah teroksigenasi dari arteri
hepatika dan darah kaya nutrien dari vena
porta hepatika.

Pembuluh darah pada hati :




Arteri hepatika, keluar dari aorta, memberi
80% darah pada hati. Membawa O2 ke
hati.
Vena porta, terbentuk dari vena lienalis
dan vena mesenterika superior,
menghantarkan 20% darah pada hati.
Membawa zat makanan hasil absorpsi dari
usus halus ke hati.

Fungsi hati :









Sekresi, menghasilkan empedu (emulsifikasi dan
absorbsi lemak), dan enzim glikogenik
(mengubah glukosa menjadi glikogen).
Metabolisme, mempertahankan homeostatik
gula darah, menyimpan glukosa dalam bentuk
glikogen, mengurai protein, dan sintesis lemak.
Penyimpanan : glikogen, lemak, vitamin ADEK,
dan zat besi (feritin).
Detoksikasi : inaktivasi hormon, detoksifikasi
(toksin/ obat), memfagositosis eritrosit dan zat
asing.
Membentuk dan sel darah merah selama 6
bulan kehidupan fetus.

Kandung empedu (vesika felea)






Sebuah kantung membran berotot, letaknya di
sebelah bawah hati sampai pinggir depan,
panjangnya 8-12 cm, berisi 60 cm³.
Empedu diproduksi oleh sel hati memasuki
kanalikuli empedu kemudian menjadi duktus
hepatikus kanan dan kiri, kemudian menyatu
membentuk duktus hepatikus komunis.
Duktus hepatikus komunis bersama duktus
cystikus bersatu menjadi duktus choledochus
menuju ke duodenum.

Fungsi kandung empedu :




Sebagai tempat penyimpanan getah
empedu.
Membuat getah empedu menjadi kental.









Getah empedu disekresi setiap hari 500-1000 cc,
meningkat sewaktu mencerna lemak.
Empedu berwarna kuning kehijauan, terdiri dari
97% air, pigmen empedu, dan garam empedu.
Pigmen empedu terdiri biliverdin, merupakan
hasil penguraian haemoglobin yang dilepas dari
sel darah merah terdisintegrasi. Pigmen
utamanya adalah bilirubin.
Garam empedu, terbentuk dari asam empedu
yang berikatan dengan kolesterol dan asam
amino. Garam empedu direabsorbsi di ileum.

Fungsi garam empedu dalam usus halus :






Emulsifikasi lemak, mengemulsi globules
lemak besar menjadi globules lemak kecil.
Absorbsi lemak beserta zat yang larut
lemak.
Pengeluaran kolesterol dari tubuh, garam
empedu berikatan dengan kolesterol dan
lesitin untuk membentuk micelle yang
dibuang melelui feses.

Pankreas






Sekumpulan kelenjar panjang 15 cm, lebar
5 cm mulai duodenum sampai limpa, letak
di belakang lambung, berat 60-90 gram.
Pankreas menerima darah dari arteri
pankreatika dan mengalirkan darah ke
vena kava inferior melelui vena
pankreatika.
Pankreas dibagi menjadi 3 bagian : caput,
corpus, dan cauda.

Fungsi pankreas :




Fungsi eksokrin (asinar), membentuk
getah pankreas (berisi enzim pencernaan).
Mengalir melalui duktus pankreatikus,
bermuara pada papila vateri di dinding
duodenum.
Fungsi endokrin (pulau langerhans),
mensekresi insulin dan glukagon, yang
langsung mengalir ke peredaran darah
dibawa ke jaringan untuk metabolisme
karbohidrat.

Getah pankreas mengandung enzim :








Tripsinogen, diaktivasi oleh enterokinase
menjadi tripsin. Mencerna protein.
Kimotripsin, teraktivasi dari kimotripsinogen oleh
tripsin. Mencerna protein.
Karboksipeptidase, aminopeptidase, dan
dipeptidase, melanjutkan mencerna protein.
Lipase pankreas, menghidrolisis lemak menjadi
asam lemak dan gliserol, setelah lemak diemulsi
garam empedu.
Amilase pankreas, menghidrolisis zat tepung
yang tidak tercerna oleh amilase saliva.
Ribonuklease dan deoksiribonuklease,
menghidrolisis RNA dan DNA.

Peritonium




Membran tipis, halus, dan lembab pada
rongga abdomen dan menutupi organ
abdomen.
Peritoneum ada 2 bagian : peritoneum
parietalis (melapisi dinding rongga
abdomen) dan peritoneum viseralis
(malapisi organ).

Fungsi peritonium :











Menutupi sebagian organ abdomen dan pelvis.
Membentuk pembatas yang halus, sehigga organ
tidak bergesekan.
Menjaga kedudukan dan mempertahankan
hubungan organ.
Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah, yang
melindungi terhadap infeksi.
Tempat perlekatan organ ke dinding abdomen
posterior.
Memungkinkan pembuluh dan saraf mencapai
organ tanpa dililit lemak dan penekanan.