Profitabilitas Pengaruh Masing-masing Variabel

Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 24 No. 1 Juli 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 3 TINJAUAN PUSTAKA 1. Kebijakan Dividen Perusahaan mempunyai tujuan dalam memutuskan kebijakan dividen. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen, berarti bertujuan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham dan arus kas yang dihasilkan merupakan milik dari pemegang saham Brigham dan Ehrhardt, 2005:621. Pengambilan keputusan terhadap kebijakan dividen dapat memberikan sinyal atau informasi terhadap pihak luar mengenai kondisi perusahaan. hal tersebut berkaitan dengan teori pengisyaratan signaling theory. Suhadak dan Darmawan 2011:79 menyatakan dalam dividend signalling theory , “naiknya pembayaran dividen oleh perusahaan kepada investor dianggap sebagai berita baik, karena mengindikasikan kondisi dan prospek perusahaan dalam keadaaan yang baik, sehingga mengakibatkan direkasi positif oleh investor”. Pengukuran kebijakan dividen diukur menggunakan rasio Dividend Pay out Ratio DPR dan Dividend Yield DY. Rasio DPR dirumuskan sebagai berikut : DPR = v n P r S ar arn n P r S ar Sumber : Murhadi, 2013:65 Rasio DY dirumuskan sebagai berikut : DY = Dividend Per Share Market Price Per Share Sumber : Murhadi, 2013:65

2. Pertumbuhan Perusahaan

Setiap perusahaan berusaha mencapai pertumbuhan yang tinggi setiap tahunnya, karena pertumbuhan perusahaan memberikan gambaran perkembangan perusahaan yang terjadi. Kasmir 2010:107 menyatakan “pertumbuhan perusahaan merupakan rasio pertumbuhan mencerminkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya ”. Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat berdasarkan pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan aset dapat diartikan sebagai perubahan atau tingkat pertumbuhan tahunan dari aset total perusahaan sebelumnya ke tahun selanjutnya. Pengukuran pertumbuhan aset perusahaan dapat diukur menggunakan rasio Asset Growth AG yang dirumuskan sebagai berikut: AG = Total Asset t − Total Asset t − Total Asset t − � Sumber : Susanto, 2010:70 Pertumbuhan penjualan merupakan rasio yang menunjukkan kenaikan atau penurunan penjualan yang dilakukan perusahaan setiap tahunnya Harahap, 2013:309. Pengukuran penjualan dapat diukur menggunakan rasio Sales Growth SG yang dirumuskan sebagai berikut: SG = Total Sales t − Total Sales t − Total Sales t − x Sumber : Harahap 2013:309

3. Struktur Modal

Sutrisno 2007:255 menyatakan bahwa, struktur modal adalah imbangan antara modal asing atau hutang jangka pendek maupun jangka panjang dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dapat menngunakan keputusan pendanaan menngunakan laba ditahan atau menggunakan hutang. Teori pecking order merupakan teori yang memberikan gambaran bahwa perusahaan lebih mengutamakan laba ditahan, hutang dan penerbitan saham sebagai pilihan terakhir. Keown et al., 2010:162 dalam pecking order theory “perusahaan lebih mengutamakan dana internal untuk memenuhi kebutuhannya, apabila dana internal suatu perusahaan tidak mencukupi kebutuhan yang diperlukan maka perusahaan tersebut mencari dana ekternal hutang”. Struktur modal diukur menggunakan rasio Debt Ratio DR dan Debt to Equity Ratio DER. DR merupakan rasio pengukuran yang menunjukkan terhadap seberapa besar total aset yang dimiliki perusahaan yang dalam pendanaannya berasal dari hutang Murhadi, 20013:65. DER merupakan rasio penilaian hutang yang menunjukkan perbandingan antara hutang dan ekuitas perusahaan Murhadi, 2013:61. Rasio DR dirumuskan sebagai berikut : DR = Total Debt Total Asset Sumber : Murhadi 2013:61 Rasio DER dirumuskan sebagai berikut : DER = Total Debt Total Equity Sumber : Murhadi 2013:61

4. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan untuk mendatangkan keuntungan. Syamsuddin 2009:59 menyatakan, “pengukuran profitabilitas dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva, dan modal sendiri”. Rasio profitabilitas diukur menggunakan rasio Return On Asset ROA, Return On Equity ROE, dan Net Profit Margin Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 24 No. 1 Juli 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 4 NPM. “ROA merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan laba dengan jumlah aktiva peru sahaan” Syamsuddin, 2009:64. Rasio ROA dirumuskan sebagai berikut : ROA = Net Profit After Tax Total Asset Sumber : Syamsuddin 2009:64 “ROE merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan dalam perusahaan” Syamsuddin, 2009:65. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : ROE = Net Profit After Tax Stockholder Equity Sumber : Syamsuddin 2009:65 “NPM merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk mengahasilkan laba dari penjualan yang dilakukan” Syamsuddin, 2009:65. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : NPM = Net Profit After Tax Sales Sumber : Syamsuddin 2009:62

5. Pengaruh Masing-masing Variabel

a. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Brigham dan Houston 2011:222 menyatakan, setiap pembayaran dividen perusahaan kepada pemegang saham dapat mempengaruhi tinggi rendahnya ekuitas eksternal perusahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diduga kebijakan dividen berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. b. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal M oeljadi menyatakan 2006:274, “tingkat pertumbuhan pendapatan yang tinggi memungkinkan manajemen memperoleh dana yang lebih besar daripada laba ditahan yang akan mengurangi dana pinjaman”. Pernyataan tersebut memberikan dugaan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. c. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Profitabilitas Informasi kepada pasar atau investor mengenai keadaan dan prospek perusahaan dapat dilihat dari kebijakan dividen. Suhadak dan Darmawan 2011:79 dalam dividend signaling theory menyatakan, “naiknya pembayaran dividen oleh perusahaan kepada investor dianggap sebagai berita baik, karena mengindikasikan kondisi dan prospek perusahaan dalam keadaaan yang baik, sehingga mengakibatkan direaksi positif oleh investor”. Berdasarkan hal tersebut diduga kebijakan dividen berpengaruh terhadap profitabilitas. d. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Besar kecilnya pertumbuhan perusahaan memberikan gambaran terhadap perkembangan penjualan atau aset perusahaan. Horne dan Wachowicz 2012:250 menyatakan, “tingkat aktiva lancar yang berlebih dapat dengan mudah membuat perusahaan merealisasikan pengembalian investasi profitabilitas yang rendah”. Berdasarkan hal tersebut diduga pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. e. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Tinggi rendahnya struktur modal perusahaan, pada tingkat bunga tertentu dapat mempengaruhi profitabilitas. Atmaja 2008:258 menyatakan, “pada umumnya kemungkinan terjadinya financial distress semakin meningkat dengan meningkatnya penggunaan hutang, yaitu semakin besar penggunaan hutang, semakin besar pula beban biaya bunga, semakin besar probabilitas bahwa penurunan penghasilan akan menyebabkan financial distress”. Berdasarkan hal tersebut diduga struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas.

6. Hipotesis Penelitian