Pengelolaan Modal Kerja Modal Kerja

Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 37 No. 1 Agustus 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 68 b. Profitabilitas Menghitung rasio profitabilitas PT. Indospring Tbk tahun 2012, 2013, dan 2014 yang diukur dengan rasio profitabilitas.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Modal Kerja

a. Pengelolaan Modal Kerja

1 Laporan Perubahan Modal Kerja Periode 2012-2014 Laporan perubahan modal kerja perlu disajikan dalam perusahaan karena dapat membantu perusahaan mengetahui perkembangan dari periode ke periode selanjutnya. Laporan perubahan modal kerja menyajikan informasi tentang perubahan modal kerja perusahaan pada periode tertentu. Perubahan yang terjadi pada modal kerja dipengaruhi oleh laba dan rugi yang diperoleh perusahaan. 2 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Periode 2012-2014 Informasi mengenai aliran dana yang memperbesar dan memperkecil modal kerja dapat dilihat pada laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Laporan perubahan modal kerja dan laporan sumber dan penggunaan modal kerja per 31 desember 2012-2013 dapat dilihat bahwa: a Perubahan modal kerja pada tahun 2013 aktiva lancar perusahaan mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi pada beberapa pos seperti Kas dan setara kas, piutang usaha, asset keuangan lancar lainnya, dan uang muka pembelian pihak ketiga. Sedangkan untuk hutang lancar mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada beberapa pos seperti hutang usaha pihak berelasi, uang muka pelanggan, pajak penghasilan, hutang deviden, beban masih harus dibayar, dan liabilitas jangka pendek lainnya. Modal kerja mengalami kenaikan sebesar Rp 678.555.099.490 dan mengalami penurunan sebesar Rp 170.700.724.624 sehingga modal kerja kerja perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp 507.854.374.866. b Sumber modal kerja pada tahun 2012- 2013 berasal dari bertambahnya asset tidak lancar lainnya, liabilitas pajak tangguhan, dan estimasi liabilitas Melalui laporan perubahan modal kerja dan laporan sumber dan penggunaan modal kerja per 31 desember 2013-2014 diatas dapat dilihat bahwa: a Perubahan modal kerja pada tahun 2014 aktiva lancar perusahaan mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada beberapa pos seperti Kas dan setara kas, piutang usaha pihak berelasi, asset keuangan lancar lainnya, uang muka pembelian pihak ketiga, dan beban dibayar di muka. Sedangkan untuk hutang lancar mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi pada beberapa pos seperti uang muka pelanggan, beban masih harus dibayar, bagian jangka panjang yang telah jatuh tempo, dan liabilitas jangka pendek lainnya. Modal kerja mengalami kenaikan sebesar Rp 141.450.283.112 dan mengalami penurunan sebesar Rp 305.411.053.613 sehingga modal kerja kerja perusahaan mengalami penurunan sebesar Rp 163.960.770.501. b Sumber modal kerja pada tahun 2013- 2014 berasal dari bertambahnya property investasi, asset tidak lancar lainnya, dan estimasi liabilitas imbalan kerja. Sedangkan penggunaan modal kerja berasal dari bertambahnya taksiran klaim pajak penghasilan, asset keuangan tidak lancar lainnya, asset tetap, pinjaman bank, pinjaman lainnya, dan liabilitas pajak tangguhan. 3 Menghitung Networking Capital Turnover Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui working capital turnover mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tahun 2012 working capital turnover PT. Indospring Tbk sebesar 1,91 kali, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 2,12 kali, tahun 2014 kembali mengalami kenaikan menjadi 2,91 kali. Kenaikan ini disebabkan prosentase kanaikan penjualan lebih besar dibandingkan prosentase kenaikan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Kenaikan ini menunjukkan bahwa tingkat perputaran modal kerja perusahaan dapat dikatakan sudah efektif. Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 37 No. 1 Agustus 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 69 Kerja 1 Analisis Kas Cash flow merupakan aliran uang yang masuk dalam perusahaan dan aliran uang yang keluar dalam suatu perusahaan serta berapa saldo setiap periodenya. Berdasarkan tabel 7 laporan cash flow PT. Indospring Tbk mengalami fluktuatif, dimana pada tahun 2012 sebesar Rp 66.142.222.074. Terjadi kenaikan pada tahun 2013 sebesar Rp 321.719.045.963. Pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi Rp84.727.497.525. 2 Analisis piutang Berdasarkan perhitungan Receivable Turnover diatas dapat diketahui berapa kali dana yang tertanam pada piutang berputar dalam periode tertentu. Receivable Turnover pada tahun 2012 sebesar 6,16 kali dan meningkat pada tahun 2013 sebesar 6.20 kali namun pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 5,75. Average Age of Receivable adalah cara untuk menghitung berapa lama dana terikat dalam piutang. Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diketahui Average Age of Receivable PT. Indospring Tbk selama tiga tahun terakhir mengalami kenaikan. Tahun 2012 Average Age of Receivable sebesar 58 hari dengan jangka waktu kredit 60 hari, tahun 2013 Average Age of Receivable tetap sebesar 58 hari dengan jangka waktu kredit 120 hari, pada tahun 2014 Average Age of Receivable mengalami kenaikan sebesar 63 hari dengan jangka waktu kredit 120 hari. Semakin meningkat besaran Average Age of Receivable berarti semakin buruk perputaran piutang. Meskipun Average Age of Receivabletiap tahun semakin naik tapi rata-rata umur piutang lebih kecil bila dibandingkan dengan jangka waktu kredit yang ditentukan. Artinya umur rata-rata piutang PT. Indospring menunjukkan pengumpulan piutang yang baik. 3 Analisis Persediaan Inventory turnover mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan berputar setahun. Semakin tinggi perputaran persediaan maka semakin bagus kinerja perusahaan Berdasarkan perhitungan diatas Inventory turnover PT. Indospring Tbk selama tiga tahun terakhir mengalami kenaikan. Tahun 2012 Inventory turnover sebesar 2,24 kail, tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 3,02 kali, dan pada tahun 2014 kembali mengalami semakin bagus, dalam arti perputaran persediaan perusahaan yang efektif sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan digudang. Average Age of Inventory menghitung berapa lama rata-rata persediaan berada dalam gudang. Semakin pendek umur rata-rata suatu inventory, semakin likuid Inventory tersebut. Berdasarkan perhitungan diatas menunjukkan Average Age of Inventory PT. Indospring Tbk mengalami penurunan. Tahun 2012 Average Age of Inventory sebesar 161 hari, pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 119 hari, dan pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan sebesar 100 hari. Penurunan ini menunjukkan bahwa pengelolaan persediaan semaikin efektif. Umur rata-rata persediaan dapat dianggap sebagai jumlah waktuhari sejak pembelian bahan mentah sampai dengan penjualan produk akhir. 4 Analisis Hutang Lancar Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui tingkat perputaran hutang lancar PT. Indospring Tbk bergerak semakin naik selama tiga tahun terakhir. Tahun 2012 perputaran hutang lancar sebesar 14,06 kali, pada tahun 2013 meningkat sebesar 14,83 kali, dan meningkat kembali pada tahun 2014 sebesar 23.00 kali. Kenaikan ini menunjukkan bahwa perputaran hutang lancar semakin baik dari tahun ke tahun. Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui Days of Payable PT. Indospring Tbk yang menunjukkan penurunan tiap tahunnya. Tahun 2012 Days of Payable sebesar 26 hari, pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 24 hari. Tahun 2014 kembali mengalami penurunan menjadi 16 hari, penurunan perputaran hutang lancar PT. Indospring Tbk ini dikarenakan peningkatan pembelian tetapi terjadi penurunan pada rata-rata hutang lancar.

2. Profitabilitas