2 Spesifikasinya; 3 Tanggal perawatan;
4 Jenis pekerjaan atau pemeliharaan; 5 Barang-barang atau bahan-bahan yang dipergunakan;
6 Biaya pemeliharaanperawatan; 7 Yang melaksanakan pemeliharaanperawatan;
8 Lain-lain yang dipandang perlu d Pencatatan dalam kartu pemeliharaanperawatan barang dilakukan oleh
pengurus barang. e Penerimaan pekerjaan pemeliharaanperawatan barang:
1 Pekerjaan pemeliharaan barang yang akan diterima harus dilakukan pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa Barang;
2 Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Panitia Pemeriksa Barang;
3 Pelaksanaan pekerjaanpemeliharaan barang dilaporkan kepada Pengelola melalui pembantu pengelola;
4 Pembantu pengelola menghimpun seluruh pelaksanaan pemeliharaan barang dan dilaporkan kepada Kepala Daerah;
f Format Kartu Pemeliharaan lampiran 42. X. PENILAIAN BARANG DAERAH
1. Umum
a. Penilaian barang milik daerah dilakukan dalam rangka pengamanan dan penyusunan neraca daerah;
b. Penilaian barang milik daerah berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah Daerah;
c. Kegiatan penilaian barang milik daerah harus didukung dengan data yang akurat atas seluruh kepemilikan barang milik daerah yang tercatat dalam daftar
inventarisasi barang milik daerah; d. Penilaian barang milik daerah selain dipergunakan untuk penyusunan neraca
daerah, juga dapat dipergunakan dalam rangka pencatatan, inventarisasi, pemanfaatan, pemindahtanganan dan inventarisasi.
2. Pelaksanaan Penilaian Barang Milik Daerah.
a. Pelaksanaan penilaian barang milik daerah dilakukan oleh Tim yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan dapat melibatkan dengan lembaga
independen bersertifikat dibidang penilaian asset; b. Lembaga independen bersertifikat dibidang penilaian aset adalah perusahaan
penilai yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;
c. Penilaian barang milik daerah yang dilaksanakan oleh Panitia penilai, khusus untuk tanah danatau bangunan, dilakukan dengan estimasi terendah
menggunakan Nilai Jual Objek Pajak sehingga diperoleh nilai wajar; d. Penilaian barang milik daerah selain tanah danatau bangunan berdasarkan
nilai perolehan dikurangi penyusutan serta memperhatikan kondisi fisik aset tersebut;
e. Penilaian barang milik daerah yang dilaksanakan oleh Lembaga Independen yang bersertifikat dibidang penilaian aset, dilakukan dengan pendekatan salah
satu atau kombinasi dari data pasar, kalkulasi biaya dan kapitalisasi pendapatan serta dilakukan sesuai standar penilaian Indonesia yang diakui oleh
Pemerintah.
3. Ketentuan Khusus.
a. apabila harga barang hasil pembelian, pembuatan dan berasal dari sumbanganhibah tidak diketahui nilainya, maka dapat dilakukan penilaian oleh
Tim Penaksir atau oleh pengurus barang; b. dalam menentukan nilai taksiran dilakukan dengan membandingkan barang
yang sejenis dan tahun yang sama; c.
penilaian terhadap benda-benda bersejarah dan benda-benda bercorak kebudayaan, pelaksanaan penilaiannya dapat melibatkan tenaga ahli dibidang
tersebut; d. terhadap barang milik daerah yang kondisinya telah rusak sama sekali dan
tidak mempunyai nilai, tidak perlu dicantumkan dalam daftar nilai untuk membuat neraca segera di proses penghapusannya dari buku inventaris;
e. apabila harga barang pembelian, pembuatan atau harga barang yang diterima berasal dari sumbanganhibah dan sebagainya tidak diketahui karena tiadanya
dokumen yang bersangkutan menunjukan nilai yang tidak wajar, nilainya supaya ditaksir oleh Timpengurus barang;
f. benda-benda bersejarah dan benda-benda yang bercorak kebudayaan tetap dimasukkan ke dalam Buku Inventaris, sedangkan nilainya dapat ditaksir
dengan bantuan tenaga ahli dibidang tersebut. XI. PENGHAPUSAN
1. Umum