GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN POTENSI ENDAPAN GAMBUT

Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, DSM, 1999 10-1

1. PENDAHULUAN

Daerah Tulung Selapan secara administrasi termasuk ke dalam 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Pedamaran, Kota Kayu Agung, Sirah Pulau Padang dan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir OKI, Propinsi Sumatera Selatan. Secara geografi terletak antara 03 15’0”- 03 30’0” Lintang Selatan dan 104 50’0”-105 10’0” Bujur Timur. Daerah penyelidikan dapat dicapai dari Palembang melalui lintas timur sampai di kota Kabupaten OKI yaitu Kayu Agung berjarak 90 km. Daerahnya dibatasi oleh Sungai Pampangan di bagian utara, Sungai Buaya di bagian timur, Sungai Babatan di bagian selatan dan oleh Sungai Komering di bagian barat. Pengkajian Cekungan Gambut ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih rinci keadaan endapan gambut baik lingkungan pengendapan, sebaran, ketebalan, geometri, jenis, kualitas dan kondisi geologinya.

2. GEOLOGI REGIONAL

Daerah Tulung Selapan berada pada Peta Geologi yang diterbitkan oleh P3G Bandung, skala 1 : 250.000, lembar Tulung Selapan S. Andi Mangga, Sukardi dan Sidarto, 1993. Secara stratigrafi termasuk ke dalam Cekungan Sumatera Selatan, dengan batuan dasar sedimen Pra-Tersier; kemudan sedimen Tersier diendapkan secara tidak selaras di atasnya. PENGKAJIAN CEKUNGAN GAMBUT DI DAERAH TULUNG SELAPAN, KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR, PROPINSI SUMATERA SELATAN Oleh : Wahyudin dan A.D. Subekti Subdit. Eksplorasi Batubara dan Gambut, DSM S A R I Pengkajian Cekungan Gambut daerah Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Propinsi Sumatera Selatan Lembar Peta No.1012-34, meliputi daerah seluas +103.119 Ha, terletak antara 03 o 15’00” - 03 o 30’00” Lintang Selatan dan 104 o 50’00” - 105 o 10’00” Bujur Timur. Dari hasil pemboran sebanyak 167 titik diketahui ketebalan gambut berkisar dari beberapa cm sampai +7 meter. Pengukuran lintasan terdiri dari 2 lintasan utama sepanjang 18 km dan 20 km, 16 lintasan pendukung berkisar antara 5 km sampai 8 km. Sumberdaya gambut dihitung dari perkalian antara luas sebaran dan ketebalan untuk gambut dengan ketebalan lebih dari 1 meter didapatkan 153.652.500 ton gambut kering dalam luas permukaan 42.325 Ha. Hasil analisa adb menunjukkan kandungan belerang rata-rata 0,38 , Nilai Kalori rata-rata 4.916 kalgr dan kadar abu rata-rata 2,82 . Sedimentasi Tersier dalam Cekungan Sumatera Selatan diawali dengan siklus transgresi kemudian diakhiri dengan siklus regresi. Siklus transgresi menghasilkan Formasi Lahat, Talang Akar, Baturaja dan Gumai. Sedangkan siklus regresi menghasilkan Formasi Air Benakat, Muaraenim dan Kasai. Endapan yang berumur Kuarter kemudian menutupi secara tidak selaras batuan-batuan tersier tersebut.

3. GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN

Di daerah penyelidikan tersingkap sedimen yang berumur Tersier dan Kuarter. Sedimen Tersier terdiri dari Formasi Air Benakat, Muaraenim dan Kasai, sedangkan endapan Kuarter berupa Endapan Rawa. Formasi Air Benakat adalah batuan tertua yang tersingkap, membentuk bukit relief rendah di sebelah timur dan tenggara daerah penyelidikan. Litologinya terdiri dari batupasir kelabu kehijauan, Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan DIK-S Batubara, DSM, 1999 10-2 berbutir halus, berselingan dengan batulanau, batulempung dan serpih; berumur Miosen Tengah. Formasi Muaraenim diendapkan secara selaras di atas Formasi Air Benakat; litologinya terdiri dari batulempung berselingan dengan batupasir lempungan berwarna kelabu kekuningan dan batupasir tufaan kekuningan; berumur Miosen Akhir sampai Pliosen yang menempati bagian tenggara- selatan daerah penyelidikan. Formasi Kasai tersingkap di bagian timur berupa perbukitan rendah memanjang utara-selatan, sedangkan di bagian utara membentuk bukit yang juga berrelief rendah memanjang timur-barat. Litologinya terdiri dari tuf berwarna kekuningan berbutir halus-kasar, batupasir tufaan, kelabu kekuningan, mengandung kerikil oksida besi ; berumur Pliosen. Endapan Rawa berumur kuarter terdiri dari pasir halus berwarna kelabu terang hingga kotor dan gambut ; menempati 65 luas daerah penyelidikan. Dibatasi oleh empat tanggul sungai yang berada di daerah penyelidikan, diendapkan secara tidak selaras di atas endapan tersier.

4. POTENSI ENDAPAN GAMBUT

Berdasarkan penyelidikan di lapangan terdapat + 65.000 Ha sebaran endapan gambut dengan ketebalannya bervariasi sampai 7 meter. Endapan gambut yang mempunyai ketebalan antara 1 meter sampai 7 meter lebih terdapat + 42.000 Ha berada di dalamnya. Ketebalan rata-rata endapan gambut dibagi menjadi tiga yakni : antara isopah 1- 3 meter ketebalan rata-rata 2 meter, isopah antara 3 - 5 meter ketebalan rata-rata 4 meter, dan isopah antara 5-7 meter lebih ketebalan rata-rata 6 meter.

5. KUALITAS GAMBUT