Kewarganegaraan Integritas Nasional

1) Pengertian Integritas Nasional Menurut Beberapa Ahli
1. Howard Wriggins
Integritas nasional berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakatmasyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
2. Myron Weiner
Menurutnya Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok
budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu
identitas nasional.
3. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup
semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
4. J. Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam
arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan
kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara
resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
2) Faktor Pendukung Integrasi Nasional
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam

Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh
banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
kesatuan bahasa Indonesia.
3) Faktor Penghambat Integrasi Nasional
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama
yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.

3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong
keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar
negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah

SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan,
demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
1. menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku
bangsa lain.
4) Faktor Internal dan Eksternal Integrasi


Faktor Internal : kesadaran diri sebagai makhluk sosial tuntutan kebutuhan jiwa dan
semangat gotong royong



Faktor External : tuntutan perkembangan zaman persamaan kebudayaan terbukanya
kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama persaman visi, misi, dan tujuan
sikap toleransi adanya kosensus nilai adanya tantangan dari luar

5) Contoh Integritas Nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik
Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat

anjungan dari semua propinsi di Indonesia . Setiap anjungan menampilkan rumah adat
beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat
musik khas daerah, dan juga bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di
Indonesia.
2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman,
tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau
mempelajari budaya daerah lain.
6) Contoh Bentuk Konflik


Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara perananperanan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))









Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
Konflik antar atau tidak antar agama
Konflik antar politik.
konflik individu dengan kelompok

7) Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
8) Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Konflik
1. Perbedaan kepentingan dan pandangan hidup
2. Perbedaan nilai dan norma sosial
3. Perbedaan nilai-nilai kebudayaan
4. Perbedaan status dan peran sosial
5. Pengaruh perubahan unsur- unsur kebudayaan
9) Contoh Disintegrasi Nasional dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara



Kemerdekaan Propinsi Timor Timur dari wilayah NKRI dan berdiri sendiri dengan
nama Timor Leste pada tahun 2002.




Gerakan separatis di Poso, Ambon, dan Papua.
Gerakan Aceh Merdeka