39
sebanyak 20 orang. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan berdasasrkan kriteria keaktifan mahasiswa.
D. Instrumen dan Teknik pengumpulan data
1. Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya Suharsimi Arikunto dalam Riduwan, 2006: 51. Instrumen dalam
penelitian ini menggunakan tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,
intelegensi,kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Riduwan, 2006:57. Beberapa istrumen tes keterampilan
dasar yang sering digunakan untuk mengukur keterampilan dasar bermain bolabasket adalah sebagai berikut: STO, AAHPERD
Basketball Test, JohnsonBattery Test 1934, Harrison Basketball Ability Test 1969, Leilich Basketball Test 1952, LSU Long and
Short Test 1967, LSU Basketball Passing Test 1967, Knox Basketball Test 1947, Wisconsin Basketball Test 1938 dan lain lain.
Instrumen beserta petunjuk pelaksanaan yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari buku berjudul Assesing Sport Skills bagian
6 Test for Team Sports, yakni AAHPERD American Alliance for Health, Physical Education, Recreation and Dance Basketball Test
1993. Instrumen ini memiliki validitas sebesar 0,65-0,95 dan
40
reliabilitas sebesar 0,84-0,97 meliputi speed spot shot test, passing test, control dribble test, dan defensive movement test.Tes ini dapat
dilakasanakan untuk semua usia dan jenis kelamin. 2.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan pengukuran. Perlengkapan yang diperlukan antara lain
lapangan basket, stopwatch, dindingtembok, bola basket ukuran 6, cone, meteran dengan satuan feet1 feet = 30 cm, lakban,
pensilpulpen, peluit dan kertas skor. Berikut adalah prosedur pelaksanaan AAHPERD Basketball Test Bradford N.Strand, Rolayne
Wilson, 1993:95-98: a
Speed spot shoot Directions :
The student, basketball in hand, stands behind the shooting spots for his or her age. On the “ready, go” signal, the
student shoots, retrieves or rebounds the ball, dribbles to another spot and shoots again. The student must attempt at
least one shot from each of t five spots and must have at least one foot behind the marker on each shot. Four lay-up
shots may be attempted, but not two in succession. The student continue
s trying to score until “stop” is called. All students get three trials of 60 seconds each; the first trial is
a practice trial”, Bradford N.Strand, Rolayne Wilson, 1993:97:
Petunjuk pelaksanaan: 1
Testi berdiri membawa bola di garis tanda yang jaraknya sesuai dengan kategori usianya,yakni untuk mahasiswa sejauh 15 feet
dari ring basket.
41
2 Pada aba-aba “yak””go”bunyi peluit, testi melakukan
tembakan dari titik tersebut, kemudian mengambil bola sendiri dan mendribble bola ke titik lainnya dan melakukan tembakan
lagi 3
Masing-masing testi wajib melakukan tembakan minimal 1 tembakan pada lima titik tembak yang ada dan ketika
menembak kaki testi harus berada di belakang garis tanda 4
Testi boleh melakukan lay-up shots sebanyak 4 kali tapi tidak berturut-turut
5 Testi berhenti melakukan tembakan ketika mendengar aba-aba
“stop” atau bunyi peluit tanda berhenti 6
Testi diberikan tiga kali kesempatan dan masing-masing kesempatan berdurasi 60 detik. Kesempatan pertama merupkan
latihan. 7
Skor 2 apabila bola masuk ke ring. Skor 1 apabila bola tidak masuk ke ring tapi menyentuh ring ataupun papan
8 Skor 0 apabila muncul kesalahan penguasaan bola travelling
atau double dribble; bola masuk pada lay up ketika lay up masuk ring berturut-turut dan lay up masuk lebih dari 4 kali lay
up 9
Jika ada salah satu titik tembak tidak dipakai, maka rangkaian tes menembak diulangi. Skor tes ini dijumlahkan dari dua kali
kesempatan pelakasanaan, yakni pelaksanan kedua dan ketiga.