KOMPARASI KERANGKA KUALIFIKASI BEBERAPA NEGARA

13 Buku Acuan KKNi Edisi Pertama a. Penyesuaian standar‐standar pendidikan nasional oleh BSNP atau program pelatihan dan sertifikasi oleh LSPBNSP yang disesuaikan dengan maksud dan tujuan KKNI; b. Penyelarasan metode atau instrumen asesmen BAN PT dalam mengevaluasi kualifikasi lulusan PT; c. Pengembangan kebijakan dan implementasi PPL recognition of prior learning kedalam bentuk sertifikasi atau perolehan kredit credit earnings; d. Pengembangan kebijakan dan implementasi sinkronisasi atau merger penggabungan pendidikan akademik dengan profesi sebagai konsekuensi dari penilaian kesetaraan kualifikasi lulusan yang dituangkan didalam KKNI; e. Pengembangan kebijakan dan implementasi tentang proses pindah antar jalur pendidikan akademik, profesi, dan vokasi; f. Badan Penyetara Kualifikasi Nasional Indonesia antar sektor. Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden terkait dengan KKNI, maka penjenjangan kualifikasi pada sektor atau bidang pekerjaan yang telah ada harus dilakukan penyesuaian yang diperlukan dalam jangka waktu paling lama 5 lima tahun. Proses penilaian kesetaraan capaian pembelajaran yang diakui dalam bentuk ijasah atau sertifikat dengan deskripsi kualifikasi pada jenjang yang sesuai dilakukan oleh suatu badan penyetara yang mencakup unsur‐unsur BAN, BNSP dan lembaga‐lembaga sejenis yang otoritasnya diakui oleh pemerintah Indonesia. Penjaminan mutu KKNI didasarkan atas kesesuaian, ketelusuran, dan peningkatan mutu berkelanjutan dari penyelenggara pendidikan atau pelatihan, menggunakan instrumen‐instrumen yang dianggap mampu menilai dan mengevaluasi berbagai aspek yang terkait dengan capaian pembelajaran yang ditetapkan dalam deskripsi setiap jenjang kualifikasi. Dalam hal ini, penjaminan mutu diharapkan terjadi pada institusi penyelenggara pendidikan atau pelatihan serta institusi yang memberikan sertifikasi untuk setiap jenjang kualifikasi.

2.1 KOMPARASI KERANGKA KUALIFIKASI BEBERAPA NEGARA

Berdasarkan catatan APEC, Human Resources Development Working Group Juni 2009 beberapa negara Asia Pasifik yang telah memiliki kerangka kualifikasi nasional adalah Australia, Hong Kong, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand dan Philipina, sedangkan yang masih mengembangkannya adalah, Brunei Darussalam, Chile, Meksiko, Korea Selatan dan Rusia. Berikut adalah uraian ringkas kerangka kualifikasi dari berbagai negara, yaitu Australian Qualification Framework, New Zealand Qualification Framework, European Qualification Framework, dan Hong Kong Qualification Framework, yang dijadikan sebagai referensi dalam penyusunan KKNI. 14 Buku Acuan KKNi Edisi Pertama Australian Qualification Framework AQF AQF pertamakali diperkenalkan di seluruh Australia pada tanggal 1 Januari 1995. AQF memberikan uraian tentang kualifikasi setiap jenjang dengan rinci, meliputi karakteristik capaian pembelajaran, cara mencapai kualifikasi, pihak yang bertanggung jawab menguji, dan yang berwenang mengeluarkan sertifikat untuk kualifikasi tersebut. Kerangka kualifikasi Australia ini mempersiapkan tata cara pengakuan capaian pembelajaran untuk jenjang pendidikan setelah pendidikan dasar dan memberikan kerangka perpindahan jalur yang fleksibel antara sektor pendidikan dan pelatihan dan antara kedua sektor tersebut dengan sektor tenaga kerja melalui pengakuan hasil belajar di luar pendidikan formal dan pelatihan sebelumnya Recognition of Prior Learning. Pada saat ini terdapat 15 kualifikasi di Vocational Education and Training Sector Accreditation dan Higher Education Sector Accreditation yang diakui dalam AQF. New Zealand Qualification Framework NZQF NZQF diperkenalkan kepada umum pertamakali pada tanggal 1 Juli 2010 untuk menggantikan the New Zealand Register of Quality Assured Qualifications NZRQAQ dan the National Qualifications Framework the NQF. Semua kualifikasi yang terdapat dalam NZRQAQ dan NQF telah dipindahkan ke dalam the New Zealand Qualifications Framework NZQF. NZQF adalah suatu daftar yang komprehensif tentang semua kualifikasi yang menjamin semua National Certificates, National Diplomas, National Degrees and the New Zealand Diploma in Business. Kualifikasi NZQF disusun dalam 10 jenjang dari mulai jenjang 1 hingga jenjang 10. Penjenjangan didasarkan pada kompleksitas pembelajaran dan merefleksikan isi kualifikasi, bukan mencerminkan ekivalensi dengan lama waktu belajar. Pada NZQF, jenjang 1 sampai dengan 6 merupakan jenjang kualifikasi sertifikat dan diploma, sehingga dalam deskriptornya, capaian pembelajaran jenjang ini diuraikan secara lebih spesifik untuk memudahkan pengujian pengetahuan dan keahlian yang dipersyaratkan. European Qualification Framework EQF EQF merupakan instrumen penting dalam transformasi pendidikan tinggi di Eropa dan promosi pendidikan berbasis capaian pembelajaran. Kerangka kualifikasi ini dimaksudkan untuk transparansi dan komparabilitas diantara sistem pendidikan dan membuka pintu untuk mobilitas mahasiswa atau pekerja di wilayah negara‐negara Uni Eropa. Kualifikasi diklasifikasikan dengan terminologi profil dan jenjang serta capaian pembelajaran. EQF mendorong para pengambil keputusan bidang pendidikan untuk mereposisi capaian pengetahuan dan individu tidak lagi dalam terminologi status institusi, jenjang pendidikan, gelar atau diploma, tetapi dalam terminologi capaian pembeljaran Learning outcomes are statements of what a learner knows, understands and is able to do on completion of a learning process and are defined in terms of knowledge, skills and competence. 15 Buku Acuan KKNi Edisi Pertama Pengembangan EQF dimulai sejak tahun 2004 sebagai respon atas permintaan negara‐ negara anggota Uni Eropa, partner sosial, dan stakeholder lainnya untuk meningkatkan transparansi kualifikasi capaian pembelajaran pendidikan di negara‐negara anggota Uni Eropa. Komisi yang dibentuk menyusun suatu usulan cetak biru kerangka kualifikasi yang terdiri atas 8 jenjang didasarkan pada capaian pembelajaran. Kedelapan kualifikasi tersebut terdiri atas jenjang paling rendah. Di dalam EQF, uraian kualifikasi hanya menjelaskan capaian pembelajaran saja, dalam bentuk pernyataan tentang apa yang diketahui, difahami, dan yang bisa dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya. Oleh sebab itu kerangka kualifikasi ini lebih menitikberatkan kepada capaian pembelajaran dibandingkan input pembelajaran atau lama belajar. Sebagai suatu instrumen untuk mendorong pembelajaran sepanjang hayat, EQF mencakup semua jenjang kualifikasi yang diperoleh dari seluruh jenis dan bentuk pendidikan. EQF mengakui bahwa sistem pendidikan dan pelatihan di negara‐negara Eropa begitu beragam, sehingga diperlukan suatu ukuran standar capaian pembelajaran untuk dapat membandingkan dan melakukan kerjasama antar negara dan institusi di kawasan Eropa. Hong Kong Qualification Framework HKQF Penyusunan HKQF ini telah dirintis sejak tahun 2002. Untuk menjamin pengembangan ketenagakerjaan secara berkesinambungan. The Hong Kong Council for Acreditation on Academic and Vocational Qualification HKCAAVQ memfasilitasi artikulasi jalur pendidikan akademik, vokasi dan pendidikan lanjutan dengan membentuk kerangka kualifikasi sebagai suatu jaringan lintas jalur pembelajaran yang komprehensif. Dengan adanya jaringan lintas jalur pembelajaran yang komprehensif, maka seseorang dapat melakukan proses pembelajaran sepanjang hayat. Pencapaian kualifikasi seseorang tidak dibatasi oleh proses belajar pada jalur akademik dan pelatihan, tetapi dapat pula dicapai melalui mekanisme Pengakuan Pembelajaran Lampau PPL atau Recognition of Prior Learning RPL yang dilakukan di industri dengan mengakui pengetahuan, keahlian dan pengalaman kerja yang telah dimiliki. Dengan kualifikasi yang telah diperolehnya, seorang pekerja dapat melanjutkan studinya pada berbagai jenjang untuk mencapai kualifikasi yang lebih tinggi atau pengetahuan yang lebih luas. Kerangka kualifikasi juga membantu para peserta didik dan pekerja menetapkan target mereka untuk belajar atau mengikuti pelatihan lanjut dengan tersedianya jaringan pindah jalur antara masing‐masing kualifikasi. Jenjang kualifikasi dalam HKQF terdiri atas tujuh jenjang dilengkapi dengan deskriptor umum kualifikasi pada setiap jenjang yang terdiri atas empat aspek, yaitu i pengetahuan dan ketrampilan intelektual intellectual skills, ii proses, iii aplikasi otonomi dan akuntabilitas, serta iv komunikasi, teknologi informasi, dan kemampuan berhitung numeracy. 16 Buku Acuan KKNi Edisi Pertama

2.2 KONSEP DASAR KKNI