kelamin wanita.
13
Pada penelitian Framingham, didapatkan bahwa klaudikasio intermiten juga prevalensinya dua kali lebih banyak pada pria dibandingkan
wanita.
4
Gambar 8. Prevalensi PAP pada kelompok umur dan jenis kelamin
38
2.1.6.8 Kadar C reactive protein CRP
Pembentukan dan perkembangan aterosklerosis diduga disebabkan oleh interaksi kompleks dari faktor risiko klasik, yang berhubungan dengan proses
inflamasi intravaskuler. Fatty streak, lesi awal aterosklerosis adalah murni lesi inflamasi yang terdiri dari monosit dan limfosit T.
4
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa CRP meningkat pada subjek asimtomatik yang telah 5 tahun
menderita PAP.
13
Manfaat dari biomarker inflamasi dan proaterosklerosis, seperti CRP, interleukin-6, fibrinogen, dan lipoproteina, adalah menunjukkan prediksi
preklinik terjadinya aterosklerosis. Peningkatan CRP yang diikuti profil lipid secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya PAP pada studi yang dilakukan
oleh Physicians’ Health Study.
28
Individu dengan kadar CRP yang tinggi dua sampai tujuh kali lebih berisiko terkena stroke, tiga sampai tujuh kali lebih
berisiko terkena infark miokard, empat sampai lima kali lebih berisiko terkena PAP.
4
2.1.6.9 Kadar Homosistein
Homosistein adalah asam amino. Peningkatan kadar homosistein secara independen berhubungan dengan peningkatan faktor risiko terjadinya PAP sebesar
dua kali.
28
Hal ini karena peningkatan kadar homosistein plasma dihubungkan dengan pengerasan arteri dan blocking arteri.
34
Pada penelitian sebelumnya, membuktikan bahwa homosistein dapat memberikan efek sitotoksik langsung
terhadap endotel, sehingga terjadi kerusakan dan gangguan terhadap endotel. Dalam suatu studi, kenaikan kadar homosistein total sebesar 5 mikromol per liter
meningkatkan risiko PAP sebesar 44.
39
Namun, penelitian terbaru membuktikan bahwa penurunan kadar homosistein dengan asam folat dan vitamin B tidak
memperbaiki hasil luaran kardiovaskuler atau PAP.
28
2.1.6.10 Viskositas Plasma dan Kadar Fibrinogen
Kondisi kadar hematokrit yang meningkat dan hiperviskositas dilaporkan terdapat pada pasien dengan PAP, kemungkinan sebagai konsekuensi dari
merokok. Peningkatan kadar fibrinogen plasma, yang juga merupakan faktor risiko trombosis, dikaitkan dengan kejadian PAP pada beberapa penelitian.
Hiperviskositas dan hiperkoagulabilitas, keduanya juga telah terbukti sebagai marker atau faktor risiko terkait dengan prognosis yang buruk.
13
2.1.6.11 Chronic Renal Insufficiency