36
EDISI TAHUN 2013 dak akan pernah mampu memikirkannya. Tidak jarang pula
kesalahan dan kelemahan tersebut, merupakan hal yang - dak akan pernah bisa anda tangani dan atasi, sehingga pada
ahirnya menjadi penyebab utama kegagalan mimpi anda untuk menjadi peternak.
Belajar dari kegagalan demi kegagalan yang pernah bah- kan sering saya alami, serta belajar dari banyak keberhasilan
yang di raih para peternak lainnya, saya dapat menemu kenali penyebab kegagalan yang saya alami. Dengan mengoreksi dan
mengoreksi lagi, bahkan sering harus mengulang prosesnya sejak awal, setahap demi setahap usaha peternakan tersebut
mulai menunjukan adanya kemajuan. Demikian selanjutnya koreksi dan pengulangan saya lakukan terus menerus. Yang
pada ahirnya memberikan pengalaman dan pelajaran sangat berharga bagi diri saya.
Pelajaran yang paling utama adalah, adanya tahapan proses yang harus saya ikuti, jika proses tersebut saya
lakukan pada tahap mimpiberfi kir, maka saya dak harus terlalu banyak mengorbankan
tenaga dan fikiran serta dana yang terlalu besar. Kemudian
dengan mengiku tahapan dalam proses tersebut, yang sangat bisa
disesuaikan dengan keadaan diri saya yang serba kekurangan
ini, pada ahirnya sebagian dari mimpi besar saya untuk menjadi
peternak sekala kecil, sudah mu- lai menjadi kenyataan dan arah
perkembangannya pun menjadi semakin jelas. Tahapan proses
tersebut merupakan sesuatu yang hidup, sesuatu tang harus
dijalankan terus menerus, selama saya menjalankan usaha peter-
nakan. Jadi bukanlah merupakan sesuatu yang di buat atau dilaku-
kan sekali untuk selamanya, taha- pan proses ini merupakan sesuatu
yang berjalan terus secara ber- kesinambungan. Setelah anda
terbiasa dengan tahapan proses ini, maka anda akan merasakan
kenikmatan dan kesenangan yang luar biasa saat menjalankannya.
Sama persis seperti nikmatnya bersepeda tersebut di atas.
Melalui artikel ini dengan tulus dan ikhlas, saya berniat berbagi pengalaman dengan
anda para Peternak dan calon peternak, agar anda dak harus mengalami kegagalan, jatuh-bangun dan terluka seper apa
yang pernah saya alami. Namun jangan juga diar kan sebagai saya menggurui anda, karena ar kel ini di buat berdasarkan
kebodohan: kekurang pengalaman serta kekurang mampuan, serta kengawuran dan kenekatan saya belaka. Anda dak
harus mengiku nya, karena masih banyak cara yang lebih baik yang bisa anda temukan. Kri k dan saran, cacian dan
makian, akan selalu sangat saya hargai. Selamat membaca.
Secara garis besar tahapan proses tersebut adalah se- bagai berikut:
i. Tahap mimpi dan berfi kir:
1. menentukan tujuan hidup 2. menentukan pilihan peternakan
3. menentukan kemampuan alat yang dimiliki 4. mempelajari lingkungan.
5. evaluasi terhadap temuan-temuan di poin 1 sd 4
ii. Tahap perencanaan 1 pertama:
1. membuat perencanaan 2. membuat acuan umum pelaksanaan rencana
3. pengujian rencana 4. temukenali dan selesaikan seluruh permasalahan pada
tahap perencanaan. 5. evaluasi pelaksanaan rencana 1 dan menentukan apa
keinginan anda mendatang.
iii. Tahap perencanaan 2 kedua:
1. membuat perencanaan tahap 2 kedua, dengan sekala yang lebih besar.
2. membuat acuan umum pelaksanaan rencana 3. pengujian rencana
4. temukenali dan selesaikan seluruh permasalahan pada tahap perencanaan.
5. evaluasi pelaksanaan rencana 2 dan menentukan apa keinginan anda mendatang.
iv. Tahap perencanaan berikutnya, dan selanjutnya Sangat tergantung dari pencapaian tahap sebelumnya,
demikian selanjutnya siklus ini berputar berulang-ulang, sampai anda menemukan suatu keadaan op mum yang anda
kehendaki, dimana anda merasa nyaman dengan pencapa- ian anda. Pada keadaan itulah usaha peternakan baru bisa
di katakan mulai berjalan sesuai kemampuan anda. Namun tahap perencanaan berikutnya terus berjalan dan terus
berulang, dengan ada hen nya, untuk selalu beradaptasi dengan keadaan lingkungan terahir dan selalu disesuaikan
dengan keinginan dan tujuan yang ingin anda capai. Ingatlah perencanaan bukan merupakan sesuatu yang di buat sekali
untuk selamanya, namun merupakan proses yang berjalan dan berlaku selamanya.
Penulis, Ketua Kelompok Informasi Masyarakat KIM “Widia Darma” Desa Bugbug, Kec. Karangasem dan
Pengusaha Peternakan
Pe te rna ka n ka m b ing
sinaragung.indd 36 sinaragung.indd 36
1042013 11:49:33 AM 1042013 11:49:33 AM
37
EDISI TAHUN 2013
Penerapan PTT Penerapan PTT
Pengel ol aan Tanaman Pengel ol aan Tanaman
Terpadu Padi Saw ah Terpadu Padi Saw ah
Guna Meni ngkatkan Guna Meni ngkatkan
Produkti vi tas Produkti vi tas
Pe m up uka n b e rim b a ng se c a ra e fe ktif d a n e
fi
sie n
Oleh : I Put u Eka Budi Ant ara, S. P
PTT Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah adalah suatu pendekatan inova
Ɵ f dalam upaya peningkatan efi siensi usaha tani padi sawah dengan menggabungkan
berbagai komponen teknologi yang saling menunjang dan memperha
Ɵ kan penggunaan sumber daya alam secara bijak agar memberikan pengaruh yang lebih baik
terhadap pertumbuhan dan produk
Ɵ vitas tanaman.
Ta ta ta na m ja ja r le g o wo 2 : 1
sinaragung.indd 37 sinaragung.indd 37
1042013 11:49:34 AM 1042013 11:49:34 AM
38
EDISI TAHUN 2013
P
ENGELOLAAN Tanaman Terpadu atau PTT padi sawah bertujuan untuk meningkatkan produk -
vitas tanaman dari segi hasil dan kualitas melalui penerapan teknologi yang cocok dengan kondisi
setempat spesifi k lokasi serta menjaga kelestarian ling- kungan. Dengan meningkatnya hasil produksi diharapkan
pendapatan petani akan meningkat. Untuk mengenalkan PTT padi sawah kepada petani,
pemerintah melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hor kutular menyelengarakan kegiatan SL Sekolah Lapang
PTT padi sawah. Pada tahun 2013 di Kabupaten Karangasem dilaksanakan 120 paket SL PTT padi sawah.
Komponen PTT Padi Sawah Berikut adalah komponen yang direkomendasikan den-
gan pendekatan PTT yaitu :
1. Varieras Tanam varietas yang sesuai lingkungan setempat dan