38
EDISI TAHUN 2013
P
ENGELOLAAN Tanaman Terpadu atau PTT padi sawah bertujuan untuk meningkatkan produk -
vitas tanaman dari segi hasil dan kualitas melalui penerapan teknologi yang cocok dengan kondisi
setempat spesifi k lokasi serta menjaga kelestarian ling- kungan. Dengan meningkatnya hasil produksi diharapkan
pendapatan petani akan meningkat. Untuk mengenalkan PTT padi sawah kepada petani,
pemerintah melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hor kutular menyelengarakan kegiatan SL Sekolah Lapang
PTT padi sawah. Pada tahun 2013 di Kabupaten Karangasem dilaksanakan 120 paket SL PTT padi sawah.
Komponen PTT Padi Sawah Berikut adalah komponen yang direkomendasikan den-
gan pendekatan PTT yaitu :
1. Varieras Tanam varietas yang sesuai lingkungan setempat dan
sesuai selera pasar. Pilih varietas yang memiliki ciri sebagai berikut :
Dapat menyesuaikan diri terhadap iklim dan jenis tanah setempat.
Citarasanya disenangi dan memiliki harga yang nggi di pasar lokal.
Daya hasil nggi. Toleran terhadap hama dan penyakit.
Tahan rebah.
2. Benih Gunakan benih bermutuberlabel, Benih bermutu
adalah benih dengan ngkat kemurnian nggi, berukuran penuh dan seragam, daya kecambah diatas 80 vigor
nggi, bebas dari biji gulma, penyakit dan hama atau bahan lain. Gunakan selalu benih yang telah memiliki ser fi kasi
atau label untuk mendapatkan benih dengan ngkat ke- murnian nggi dan berkualitas atau benih bermutu yang
diproduksi oleh petani.
3. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dapat dilakukan secara sempurna dengan dua kali pembajakan dan satu kali garu. Pemilihan
cara yang akan dilakukan disesuaikan dengan keperluan dan kondisi. Faktor yang menentukan adalah kemarau panjang,
pola tanam dan jenisstruktur tanah.
4. Persemaian Lahan persemaian untuk 1 hektar luasan lahan per-
tanaman sebaiknya 400 meter persegi 4 dari luas tanam dengan lebar bedengan 1 – 1,2 meter dan antar bedengan
dibuat parit sedalam 25 – 30 cm. Saat pembuatan bedengan taburkan bahan organik 2 kg meter persegi seper kom-
pos, pupuk kandang atau campuran berbagai bahan antara lain kompos, pupuk kandang, serbuk kayu, abu dan sekam
padi. Tujuan pemberian bahan organik ini untuk memu- dahkan pencabutan bibit padi sehingga kerusakan akar bisa
dikurangi.
5. Penanaman bibit
PTT Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah men- ganjurkan tanam menggunakan bibit muda atau kurang dari
21 HSS hari setelah sebar dan jumlah bibit 1 – 3 batang per lubang karena bibit lebih muda akan menghasilkan
anakan lebih banyak dibanding menggunakan bibit lebih tua.
6. Tata tanam
PTT Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah men- ganjurkan untuk mengatur jarak dan populasi tanaman den-
gan menerapkan sistem tanam jajar legowo. Sistem tanam jajar legowo adalah sistem tanam dengan pengaturan jarak
tanam tertentu sehingga pertanaman akan memiliki barisan tanaman yang diselingi oleh barisan kosong dimana jarak
Pe ng e lo la a n ta na h se sua i d e ng a n ke p e rlua n d a n ko nd isi la ha n
sinaragung.indd 38 sinaragung.indd 38
1042013 11:49:35 AM 1042013 11:49:35 AM
39
EDISI TAHUN 2013 tanam pada barisan pinggir setengah kali jarak tanam antar
barisan. Sistem tanam jajar legowo yang dapat diterapkan adalah sistem tanam jajar legowo 2 : 1 atau 4 : 1 dan pe-
nyulaman tanaman dapat dilakukan sebelum tanaman be- rumur 14 HST hari setelah tanam.
7. Pemupukan PTT Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah