1. Penggunaan BMN
Penggunaan BMN untuk menjalankan tupoksi yang dilakukan berdasarkan penetapan status
penggunaan
Setiap BMN harus dilakukan Penetapan Status Penggunaannya PSP yg ditetapkan oleh
Pengelolaan Barang atau Pengguna Barang sesuai kewenangan masing-masing.
BMN yg telah ditetapkan status penggunaannya pada Pengguna Barang, dapat digunakan sementara
oleh Pengguna Barang lain tanpa harus mengubah status penggunaannya setelah terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan dari Pengelola Barang.
Selain Tanahbangunan:
• Tidak memiliki bukti kepemilikan,
atau
• Perolehannya ≤ Rp100jt.
1.Tanahbangunan. 2.Selain
tanahbangunan: • Memiliki bukti
kepemilikan, atau • Perolehannya
Rp100jt. 3.BMN yg dari awal
pengadaan untuk PMPP atau hibah, dgn
terlebih dahulu diaudit aparat
pengawas fungsional.
PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG
Catatan: PSP merupakan langkah awal dalam pengelolaan BMN,
sehingga memudahkan proses pengelolaan BMN lainnnya misal RKBMN, penghapusan dsb
2. Pemanfaatan BMN
Sewa adalah pemanfaatan BMN oleh pihak
lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.
Ketentuan pokok sewa BMN:
BMN yang belum atau tidak digunakan PenggunaPengelola Barang
Jangka waktu sewa paling lama 5 tahun dan dapat diperpanjang
Pembayaran uang sewa paling lambat 2 hari kerja sebelum penandatanganan perjanjian
Pinjam Pakai BMN adalah penyerahan penggunaan BMN antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah
dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu berakhir, BMN diserahkan
kembali kepada Pemerintah Pusat.
Ketentuan Pokok:
Pihak peminjam : Pemerintah Daerah
BMN dlm kondisi belum atau tidak digunakan PenggunaPengelola Barang untuk Tupoksi.
Jangka waktu pinjam pakai paling lama 2 tahun dan dpt diperpanjang.
Permintaan perpanjangan diajukan paling lambat 3 bulan sebelum waktu berakhir.
Tanah dan bangunan yg dipinjam pakaikan, harus digunakan sesuai perjanjian, tidak boleh dirubah bentuk
dan pemeliharaan tanggungjawab peminjam, jika masanya habis harus dikembalikan dalam kondisi sesuai
perjanjian.
Kerja Sama Pemanfaatan adalah
pendayagunaan BMN oleh pihak lain dlm jangka waktu tertentu dlm rangka peningkatan
PNBP dan sumber pembiayaan lainnya.
Jangka waktunya maksimal 30 tahun dan dpt diperpanjang
Penerimaan negara yang wajib disetorkan mitra terdiri dari: Kontribusi tetap dan
pembagian keuntungan hasil pendapatan KSP.
Mitra KSP ditentukan melalui tender.
IMB harus atas nama Pemerintah RI
Bangun Guna Serah BGS adalah pemanfaatan tanah pemerintah pusat oleh pihak lain dengan
mendirikan bangunan dan sarana berikut fasilitasnya kemudian didayagunakan oleh pihak lain
tersebut dalam jangka waktu tertentu yg telah disepakati dan selanjutnya diserahkan kembali
kepada Pengelola Barang setelah jangka waktu berakhir.
Bangun Serah Guna BSG adalah pemanfaatan tanah pemerintah pusat oleh pihak lain dengan
mendirikan bangunan dan sarana berikut fasilitasnya kemudian diserahkan kepada Pengelola
Barang untuk kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yg telah
disepakati
2. Penjualan BMN