Beberapa sifat virus penyakit ingusan (Malignant catarrhal Fever) serta peran kambing dan domba dalam penularannya
PENDAHULUAN
I.
1.
Latar belakang
dikenal
MCF
secara
s e b a g a i penyakit m e n u l a r
berjalan
sporadik atau endemik yang terdapat pada sapi
kerbau di seluruh dunia
sapi
yang
bali,
keturunan
Penyakit
secara
(81).
Di I n d o n e s i a MCF
sapi madura dan kerbau sedangkan
50s
menyerang
jenis
i n d i c u s d a n 80s t a u r u s r e l a t i f t a h a n
ini t e l a h d i k e n a l
lama di
Indonesia dan
aporadik sepanjang tahun dengan
dan
tingkat
sapi
(43).
terjadi
kematian
kasus yang sangat tinggi.
Sapi
b a l i , s a p i b a n g s a murni
Indonesia, sapi madura
bagi
petani-ternak.
pemerintah
satu-satunya
yang
dan kerbau sangat penting
Dalam
tahun-tahun
asli
artinya
terakhir
ini,
d a l a m u s a h a n y a m e n i n g k a t k a n populasi s a p i
dan
m e n i n g k a t k a n produksi d a g i n g , b a n y a k m e n y e b a r k a n s a p i b a l i
k e s e l u r u h Indonesia.
P e m i l i h a n s a p i bali
untuk
disebar-
sapi
tersebut
k a n , a g a k n y a b e r h u b u n g a n d e n g a n sifat-sifat
yang
peridi,
aakanan
tahan terhadap
kekeringan
dan
dengan persentase karkas yang lebih
j e n i s sapi lainnya.
tinggi
dari
N a m u n , p e n y a k i t MCF n a m p a k n y a m e n j a d i
k e n d a l a yang b e s a r bagi b e r h a s i l n y a usaha ini,
m e m p e r l i h a t k a n bahwa s a p i bali
Kenyataan
tidak berkembang di
harat
Indonesia.
yang
dikenal d e n g a n d o m b a g a r u t ,
sapi
kekurangan
bagian
Di J a w a Barat y a n g t e r d a p a t banyak d o m b a
misalnya,
pengembangan
bali y a n g s u d a h d i m u l a i s e j a k d a h u l u , t i d a k berhasil.
Selain
sapi
bali,
kerbau
juga
penting dalam sektor pertanian di
tempat
lahan
pertanian.
Sedangkan
sapi
jenis
hewan terakhir, terancam
penger-
madura,
s e b a g a i s u m b e r daging. dikenal pula sebagai sapi
Kedua
yang
Indonesia, karena s s l a i n
hewan ini memegang peran penting dalam
dagingnya
jaan
menduduki
juga
selain
karapan.
kehidupannya
o l e h penyakit HCF.
S e j a k tahun 1978 telah terjadi pula penyakit MCF pada
kerbau
di
mengambil
daerah
Deli
Serdang,
Sumatera
korban dari tahun k e tahun
(74)
Utara,
dan sejak
yang
tahun
1986 terdapat pada sapi bali di daerah Belangkejeren, Aceh
T e n g g a r a , Daerah Istimewa Aceh, yang baru didatangkan dari
N u s a Tenggara Timur ( 7 5 ) .
2. Permasal ahan
P a d a tahun 1986, telah berhasil diisolasi virus
kerbau
WF.
dan
sapi bali yang t e r s a n g k a
Viyus
terhadap
isalat ternyata
virus
"wildebeest",
bereaksi
HCF W C l l yaitu
virus
renderita
dengan
yang
penyakit
antiserum
reservoarnya
aembentuk s i n s i s i a s e r t a badan inklusi
A pada biakan sel primer ginjal d a n tiroid f e t u s sapi
71,
73).
penyaki t
Tetapi,
apakah virus
tersebut
MCF masih perlu dibuktikan.
dari
sebagai
Virus isolat
tipe
(70,
agen
sudah
digunakan sebagai antigen untuk membuat antibodi dan s u d a h
dibuat
konjugat
Untuk mangetahui
untuk
pengujian
fluoresensi
langsung.
lebih banyak mengenai virus i e o l a t
perlu
dipelajari sifat-sifat virus lebih lanjut, termasuk
anti-
genisitas dan imunoganisitasnya.
Meskipun telah diketahui sejak lama, sampai
penularan d m cara pengendalian psnyakit
cara
dikenal.
sekarang
MCF
belum
Demikian pula apa yang menjadai reservoar
penyakit
belum
menyatakan
diketahui.
kehadiran
secara
virologik.
banyak
kejadian penyakit MCF
bahwa
dengan
Memqng
domba tetapi
belum
men
laporan
ada
pernah
yang
hubungannya
dibuktikan
Selanjutnya, belum pernah ada
laporan
tentang peran serangga pengisap darah sebagai vektor dalam
penularan
banyak
w e n penyakit MCF.
terdapat
di
lapangan
Padahal, serangga
penggembalaan
tersebut
yang
perlu
mendapat perhatian.
Sementara
dalam
itu bslum pernah dilaporkan peran
penularan
penyakit MCF.
Kmnbing
kambing
seperti
halnya
domba memegang peran penting dalam subsektor peternakan di
Indonesia.
Kambing dan domba dipelihara bersama-sama atau
berdekatan dengan sapi dan kerbau.
3. Kerangka pemikiran dan tujuan penelitian
Virus isolat diduga adalah penyebab penyakit MCF yang
akan dibuktikan dengan postulat Koch.
Virus
yang
pasase
isolat diduga pula sebagai virus
diperhirakan
dapat dijadikan
virus
biakan sel tertular secara berulang.
terikat
bebas
sel
melalui
Virus
yang
sudah dibebaskan diduga cepat mati pada suhu kamar, tetapi
tahan lama bila disimpan pada suhu
~ O C
atau
lebih
rendah,
tumbuh baik pada pH netral tetapi diperkirakan tidak tahan
terhadap larutan yang asam.
Selanjutnya, virus isolat diduga adalah virus herpes.
yakni
mempunyai
ampelop di luar
deoksiribonukleat,
dirakit
bereplikasi
sel
di
hidup,
dalam
mengandung
inti
sel
di dalam inti serta di dalam sitoplasma sel
ditularinya.
Virus
tersebut
antigen yang imunogenik.
kemungkinan
berperan
diduga
pula
dan
yang
mengandung
Sementara itu, kambing d m domba
sebagai
reservoar
virus.
Selama
menjadi reservoar, diduga kedua jenis hewan dapat melepaskan
virus melalui sekresi tubuh seperti ingus,
dan
cairan
pengisap
vagina/preputium.
air
mata
Selain
itu,
sermgga
darah dicurigai sebagai vektor
dalam
penularan
virus MCF.
Kambing
tetapi
dan
t idak
domba diduga mudah ditulari
memperl ihatkan
kesakitan
virus
berarti .
yang
Selama mengandung virus, kambing dan domba diduga
dung
mengan-
antibodi di dalam tubuhnya yang titernya naik
berlawanan
sekresi
dengan
naik
turunnya titer
tubuh, yang diduga mempengaruhi
virus
MCF
di
tingkat
tunun
dalam
insiden
pada hewan peka.
Sehubungan dengan hal-ha1 tersebut di atas,
diadakan
penelitian yang bertu juan untuk :
(a). membuktikan
dan
bahwa virus yang diisolasi
sapi bali dan yang diisolasi selama
adalah agen penyakit MCF.
dari
kerbau
penelitian.
(b). menentukan
diketahui
sifat-sifat d m struktur
virus
cara penyimpanan, pemeliharaan,
sehingga
transpor-
tasi dan untuk pembuatan reagen diagnostik dan tujuan
imunisasi serta dapat ditetapkan penggolongannya.
( c ) . mempelajari kemungkinan berperannya kambing dan domba
sebagai reservoar dan pelepas virus MCF.
(dl. mempelajari cara penularan virus MCF.
(e). mempelajari eksistensi antibodi terhadap virus MCF di
dalam tubuh kambing dan domba dan hubungannya
dengan
tingkat insiden penyakit pada sapi bali dan kerbau.
4. Kegunaan basil penelitian
Dengan
virus,
dan
diketahuinya
diketahui
penularannya,
menjadi jelas.
langkah
yang
maka
agen penyakit
pula reservoar
dan
sifat-sifat
virus
kedudukan penyakit MCF
serta
di
Indonesia
Dengan demikian dapat ditetapkan
tepat
dalam
mencari
upwa
cara
langkah-
pengendalian
penyakit dan arah penelitian lebih lanjut.
5. T e m p a t den lama penelitian
Penelitian
Hewan
dengan
dilakukan
di Balai
Penyidikan
Penyakit
Wilayah I Medan, dimulai dari permulaan Mei
akhir Juni 1987, sebagai
Sedangkan
permulaan
Juli 1987 sarnpai dengan pertengahan Maret 1988.
Beberapa
penelitian,
utama dilaksanakan
pendahuluan.
dari
bagian
penelitian
penelitian
sampai
karena
ketidaktersediaan
peralatan,
dilakukan
.ultra
di
tempat lain.
Pernusingan
dengan
sentrifus
untuk pemurnian virus keperluan pemeriksaan
dalam
pewarnaan negatif dengan mikroskop elektron, dikerjakan di
Balai
Penelitian
Perkebunan Sei Putih,
Sumatera
Utara.
Sedangkan pemeriksaan virus dalam pewarnaan negatif dengan
mikroskop elektron, dilakukan di Bagian Fitopatologi
Balai Penelitian Tanaman Pangan, Bogor.
pada
1. Sejarah penyakit;
Penyakit
ingusan
atau
malignant
catarrhal
fever
( M C F ) , dieebut juga C o r y z a g a n g r a e n o s a &ovum, B o o r s a a r d i g e
dilaporkan oleh Plowright et a l .
kopziekte,
penyakit
menular
sporadik
atau
pada sapi d m
endemik,
kerbau,
berjalan
(81)
terjadi
lambat
kematian kasus (case fatality rate)
persen.
Selain
dan
kerbau,
dengan
mencapai
juga
MCF
secara,
tetapi
tingkat
sapi
sebegai
95
menyerang
ruminansia liar seperti rusa ( C e r v u s t i r o r o n s i s ) ( 1 4 , 16),
rusa
sika
elephus)
(Cervus
(92).
nippon)
(120).
u
rusa ekor putih ( 1 2 4 ) .
s
merah
rusa
(Cervus
Pere
Davis
( E l a p h u r u s d a r i d i a n u s ) ( I l l ) , rusa aksis (Axis a x i s ) ( 1 2 ) ,
"greater
kudu" ( T r a g e l a p h u s s t r e p s i c e r r o s
( B o s gaurus )
dan C - gnu
)
(
(
)
( 2 , lo), *gaur8'
1 0 , 1 2 5 ) , "wildebeest" ( C o n o c h a e t e s t a u r i n u s
7 9 , 1 0 6 ) , "hartebeest" ( A l c e l a p h u s h u c e l a p h u s
Cockei Gunther) ( 9 0 , 9 1 ) dan "bison" ( 8 0 s b o n a s u s )
Selain
banteng
itu, di taman hewan
(80s
i a v a n i c u s , 80s
San Diego. MCF
sondaicus)
(115).
terjadi
secara
pada
endernik
Banteng adalah nenek moyang dari sapi bali dan sapi
(34).
madura.
Penyakit ini dilaporkan terjadi di Eropah pada
1934
bentuk
rang dilukiskan sebagai penyakit yang
timbul
perakut, akut atau kronik dan selalu terjadi
tahun
dalam
pada
sapi
yang hidupnya berdekatan dengan domba
itu
nama penyakit dfsebut sebagai MCF yang
domba
menular
(sheep associated) a t a u t i p e Eropah.
seperti
di
Eropah
terdapat
pula
di
penyakit
Reskipun
dari
tipe
ini
belum
v i r u s h e r p e s berhaail
(76, 77).
berhasil
MCF
sehingga
Agen
ditentukan.
diisolasi dari sapi
sakit dengan g e j a l a k l i n i s seperti MCF di
yang
dari
Kejadian
Amerika
penyakit disebut juga sebagai t i p s Amerika
Sejak
(23).
perah
Minnesota
d a n virus bereaksi dengan antibodi terhadap virus MCF yang
berasal dari
dalam
"wildebeest"
penularan
g e j a l a k l i n i s HCF
(wildebeest associated),
kembali
(26).
pada
sapi
tidak
menghasilkan
Sementara itu ada pula k a s u s yang
menunjukkan g e j a l a k l i n i s seperti MCF,
tetapi s e l a i n v i r u s
h e r p e s terisolasi pula virus h I u e t u u n g u e
Di
(BTV) ( 1 9 ) .
Afrika penyakit HCF terjadi pada sapi
hubungan
dengan
"wildebeest"
yang diisolasi dari
t . i p e Afrika.
tetapi
yang
( 5 6 ) d'isebabkan
"wildebeest"
virus
oleh
( 7 9 ) dan disebut
sebagai
Dengan demikian dikenal dua tipe, yaitu t i p e
A f r i k a dengan "wildebeest"
sebagai reservoar virusnya
t . i p e Eropah atau t i p e Amerika dengan domha sebagai
penularannya.
perubahan
kedua
dan
ber-
Antara
patologisnya
kedua
tipe,
tidak b e r b a d a
sumber
gejala
klinis
dan
(78).
Selain
itu,
t i p e MCF dapat menyerang rusa dengan gejala
perubahan patologis y a n g sama
A r n e r i k a , dalam sel -sel limfoid dari
dan
(40).
Virus
rusa d a n dari
klinis
MCF
tipe
kelinci
s a k i t , d a p a t d i t u l a r k a n ke k e l i n c i dan domba yang d i t a n d a i
dengan kebengkakan simpul-simpul
l i m f e ( l i m f a d e n o p a t i ) dan
p r o l i f e r a s i e e l T (7).
Di
Indonesia,
pertama
MCF
dilaporkan
pada tahun 1894 yang menyerang kerbau
(69).
oleh
di
Kediri
Belakmgan d i k e t a h u i bahwa penyakit dengan
gejala
Pazotta
s e p e r t i yang d i l a p o r k a n P a z o t t a ,
Nusantara.
kepulauan
van
kali
Landbouw
t e r j a d i d i hampir s e l u r u h
Penning dalam J a a r b o e k
1910 menyatakan bahwa
penyakit
agak s e r i n g t e r d a p a t pada s a p i .
kopziekte
Departement
Boorsaardige
Dalam
laporan
tahun 1916 Van d e r Poel melaporkan adanya g e j a l a C o r y z a d i
dua
desa
dalam U n d e r d i s t r i c t
menyebabkan
kematian
Sreseh
di
semua s a p i madura
Madura
yang
yang
terserang.
Dalam pada i t u d a p a t d i l i h a t bahwa penyakit d i daerah
terjadi
secara
melaporkan
t e r jadi
endemik.
Selanjutnya
bahwa d i Purwokerto dan
Van
der
itu
Poel
penyakit
Purbalingga
secara sporadik.
Selanjutnya
Van
d e r Poel melaporkan
laporan
dalam
1917 p e n y a k i t t e r j a d i d i B a l i g e (Sumatera), d i Pulau
tahun
Madura
dan
Indonesia,
Purwokerto;
1918
terutama Pulau Jawa;
di
beberapa
tempat
di
1919 t e r j a d i pada s a p i dan
kerbau d i beberapa tempat d i Pulau Jawa.
Pada
tahun
1922,
Kepala
Pusat
Jawatan
Kehewanan
melaporkan bahwa C o r y z a menyerang kerbau d i daerah
Sukabumi,
Cirebon,
Selanjutnya
penyakit
Tegal,
Semarang
dalam laporan tahun 1924,
i n i d i daerah Rembang.
dan
Bogor,
Bondowoso.
dinyatakan
adanya
Dalam
dapat
laporan
dibaca
J a w a t a n Kehewanan P u s a t
bahwa
MCF menyerang
sapi
Hewan,
dan
Daerah
( Tirnor)
Pamekasan (Madura) , Bondowoso d a n
1925,
kerbau
seperti
beberapa
.
Kedokteran
tahun
di
di
Kupang
bagian
utara
P u l a u J a w a (Rembang d a n Semarang) d m d i M e d a n ( S u m a t e r a ) .
Sedangkan t a h u n b e r i k u t n y a ,
1927 d i d a e r a h Bondowoso.
P u l a u Jawa;
Balige
1926, t e r j a d i d i b a g i a n
(Sumatera);
(Sulawesi),
1928
di
utara
Pamekasan
(Meura),
(Timor).
Makassar
Kupang
d i d a e r a h Bondowoso d a n d i d a s r a h S e r a n g
dan
Bal i g e .
Dalam
b u l a n P e b r u a r i 1929, N a s u t i o n melaporkan
dari
Watampone ( S u l a w e s i ) bahwa s a p i b a l i yang d i b a g i k a n kepada
rakyat
menurut
yang
kopzzekte,
Kontrak
Sumba,
meskipun
terserang
dipindahkan
Bnosaard~ge
tempatnya,
tidak
rnemberi a k i b a t b a i k ( 5 3 ) .
Pada
akhir
tahun
1919 d a n
permulaan
tahun
Mohede melaporkan d a r i Karangasem t e n t a n g adanva
kejadian
tanda
penyakit
banyak
keluar
didiagnosis sebagai
Bagi
pada s a p i yang
lendir dari
Coryza
hidung
dan
l i m a tahun.
penyakit
itu
ingus .
Mata s a p i - s a p i
N a m a yang l a z i m
i a l a h penyakit
itu
mata
dari
Ngingisan,
rnenjadi
dan
Made
tahun
t e l a h melihat l i m a
p e n y a k i t S o n s a a r d i g e k o p z i e k t e pada s a p i - s a p i
kurang-lebih
tanda-
Selanjutnya
gangraenosa.
dalam d a e r a h t u g a s n y a ,
beberapa
memperlihatkan
Asna yang b e r t u g a s d i Karangasem ( B a l i )
1942-1950,
1920,
kali
yang umurnya
diberikan
pada
artinya
keluar
p u t i h dan
banyak
terbelah-belah
yang
mata,
air
mengeluarkan
hidungnya
kering
kadang-kadang
Para
petani-ternak
dan k e p a l a n y a bengkak.
m e m i l i k i s a p i b e r p e n y a k i t demikian m i n t a i e i n
memotong
hewannya.
Kepala
dan
untuk
bagian-bagian
yang
menun jukkan k e l a i n a n d i a f k i r ( 53 1 .
Dari
d a t a yang dikumpulkan o l e h Mansjoer ( 5 3 )
diambil
adalah
kesimpulan bahwa hewan p a l i n g peka
sapi
sedangkan
tahan.
b a l i disusul oleh s a p i
dapat
terhadap
madura
dan
kerbau,
s a p i ongole dan s a p i f r i e s i a n h o l s t e i n
relatif
S e j a k t a h u n 1978, MCF t i m b u l pada k e r b a u dan
Kabupaten D e l i Serdang,
d i Kecamatan Lubukpakem,
Sumatera
U t a r a dengan t i n g k a t i n s i d e n s
adalah
0.47
persen,
masing-masing
terjadi
persen,
sedangkan
pada
Aceh Tenggara.
sapi
Propinsi
rate)
(incidence
sapi
ongole
dalam s a t u t a h u n ( 7 2 ) .
p u l a pada s a p i b a l i d i
Kabupaten
MCF
Kecamatan
P r o p i n s i Daerah
0.02
Selanjutnya
Belangkejeren,
Istimewa
Aceh,
y a i t u s a p i b a n t u a n p e m e r i n t a h yang d i b a g i k a n kepada r a k y n t
d i daerah i t u ,
b e r a s a l d a r i P r o p i n s i Nusa Tenggara
dengan t i n g k a t i n s i d e n s 20.76 p e r s e n p e r t a h u n
K e j a d i a n MCF yang b e r j a l a n s e c a r a endemik,
terjadi
d i
d a r i t a h u n 1975 h i n g g a t a h u n
daerah
Ciomas,
Pengembangan
penelitian
terserang
sejak
C i b a l o k dan d i
Ternak
di
(75).
dilaporkan
1978 p a d a s a p i
Pusat
Ciawi-Bogor.
Penelitian
Selma
i t u d i l a p o r k a n t i d a k t e r d a p a t hewan l a i n
(22).
September
Hoffman et d l .
1979
Timur.
(37)
sampai b u l a n M e i
melaporkan
1982,
d i
bali
dan
masa
yang
bahwa'
Balai
Penelitian
Ternak
menyebabkan
Ciawi-Bogor,
MCF t e l a h
menyerang
dan
k e m a t i a n empat d a r i t u j u h e k o r s a p i b a l i ;
50
d a r i 177 e k o r k e r b a u sedangkan 6 3 e k o r s a p i k e t u r u n a n
tiga
indicus,
e k o r k e t u r u n a n Bos t a u r u s dan
k e r b a u murrah,
MCF
sapi
bali.
dilaporkan
yanp
dan dalam
sehat,
penularan
lebih
cepat
(87).
Kasus MCF d i Lampung.
menunjukkan
yatlg
menimbulkan
p a t o l o g i s k h a s MCF.
perubahan
ekor
Bali
rang
buatan
yaitu
di
terjadi
dengan menyuntikkan d a r a h p e n d e r i t a
sapi- bali
empat
t e t a p s e h a t (37).
Penyakit
menyerang
Bus
didefibrinasi
gejala
klinis
Malahan p e n y a k i t
dan l e b i h parah d a r i
penyakit
ke
d m
ber~alan
di
lapangan
Bengkulu dan Sumatera S e l a t a n
k e n y a t a a n bahwa s a p i b a l i a d a l a h p a l i n g peka,
menyusul k e r b a u d a n s a p i p e r a n a k a n o n g o l e ( 8 5 ) .
Selain
MCF
didiagnosis
Tenggara
p a d a hewan t e r n a k ,
Timur
sdngat tinggi
Di
Dnri
terdapat
adafah
yang
tetangga
besar
47,6
Malaysia
berikutnya
negara-negara
MCF ( 1 1 7 ) .
1976
kasus
di
Nusa
laporkan
di
dilaporkan
menyerang s a p i p a d a t a h u n 1949
pengamatannya
Nopember
pula
tirorensis)
dan t i n g k a t k e m a t i a n
laporan-laporan
sebagian
hasil
pada r u s a ( C e r r u s
pernah
(14).
negara
kejadian
d i Indonesia
sampai
diketahui
bagian
di
Pada t a h u n 1 9 8 0 Vanselow
tentang
kejadian
J u n i 1977,
p e r s e n dengan t i n g k a t
MCF,
morbiditas
kematian
adanya
dan
bahwa
1958.
di
Semenanjung,
melaporkan
yaitu
dari
pada
sapi
kasus
87,7
p a d a s a p i p e r a h asal I n d i a m o r b i d i t a s 23,3
persen,
d e n g a n t i n g k a t k e m a t i a n k a s u s 100 p e r s e n
persen
(117).
2. D i a g n o s i s p e h y a k i t
Diagnosis
penyakit
dengan
cara
adalah
adanya
MCF,
seb-ian
besar,
dilakukan
Gejala
klinis
khas
c a i r a n mukopurulen d a r i
hidung
dan
klinik-patologik.
d i s e r t a i p e n g e l u a r a n bau b u s u k ,
l i m f a d e n o p a t i umum,
opacity),
erosi
selaput
secara
lendir
kekeruhan k o r n e a
s u h u badan 41°c
mulut,
h i s t o p a t o l o g i k adanya v a s k u l i t i s pada
52,
d i p a k a i s e b a g a i pegangan (22. 37,
tubuh
Pada
tahun
1980,
Rossiter
mencoba
lebih,
sedangkan
organ-organ
73. 8 5 .
dan
diperiksa
(fluorescent
saja
kadang
dengan
antibody
uji
technique,
diperoleh hasil positif,
cara
limfoid
f luoresensi
FAT);
108).
membuat
m e n d i a g n o s i s MCF dengan pernotongan t i p i s j a r i n g a n
beku
mata
(corneal
atau
konjungtivitis;
MCF
langsung
tetapi
kadang-
cara
sehingga
ini
dianggap kurang b a i k ( 1 0 0 ) .
Isolasi
sel (cell c u l t u r e ) t e l a h b e r h a s i l
biakan
79,
v i r u s dengan penanaman sel-sel
limfoid
pada
dilakukan
(10,
9 0 ) d a n s u d a h d i l a k u k a n secara r u t i n d e n g a n
sel-sel
l i m f o i d pada biakan s e l g i n j a l f e t u s
dan
a t a u t i r o i d f e t u s s a p i (TFS),
FAT
menggunakan kon j u g a t yang d i b u a t s e n d i r i
uji
penanaman
...
fluoresensi
antibody
v i r u s WCll
tak
technique,
( 7 0 , 71,
langsung
diidentifikasi
(indirect
IFAT) menggunakan
73).
sapi
dan
(GFS)
dengan
dengan
fluorescent
antibodi
terhadap
antigen virus MCF pada hewan penderita
Adanya
dideteksi
setelah sel-sel limfosit ditanam dalam
dapat
Roswell
Park medium (RPMI) 1640 berisi 10 persen serum fetus
dan
antibiotik yang kemudian diperiksa dengan
Terdapatnya
penderita
virus
MCF
dalam
telah
sel-sel
pula
limfosit
dilaporkan
sapi
(73).
FAT
dari
oleh
hewan
Patel
dan
Edington dengan menjadikan biakan eksplan jaringan limfoid
dalam
RPMI 1640 dan diperiksa dengan IFAT,
sebanyak
90
persen
limfosit
dengan
berdiameter
hasil
11-13
mengandung virus MCF, sedangkan limfoblastoid yanp
um
sedana
berproliferasi. tidak (66).
3. Etiol-i
Agen
penyakit berhasil diisolasi pertama
"wildebeest"
varicella
sangat
virus
di
Af rika.
soster,
Virus
ini
menyerupai
virus citomegalo dan virus
terikat sel (cell associated)
tersebut
kali
mempunyai sifat peka
dari
virus
Marek
dan
Selanjutnya
(79).
terhadap
asam
dan
pelarut lemak, membentuk sinsisia dan badan inklusi tip% A
dengan
sel
ukuran 100 nm di dalam sel dan 140-220 nm di
hidup
(81).
herpes bovid-3
yang
dapat
"wildebeest",
(
90).
dalam
Virus ini dimasukkan
(35. 123).
menetralisasi
ke
virus
Kemudian, virus dengan antibodi
virus
yang
berhasil pula diisolasi
diisolasi
dari
A l c e l a p h i n a e , maka virus
dari
"hartebeest"
Karena "wi ldebeest" dan "hartebeest"
subfamili
dalam
luar
termasuk
ini
di
diusulkan
diubah
namanya
Tetapi
Plowright mengusulkan nama virus tersebut
Hippotragine
menjadi A I c e l a p h i n e
herpesvirus,
karena
(91).
herpesvirus-l
menjadi
hewan-hewan
sumber
penularan tersebut termasuk di dalam famili
Hippotraginae
(84).
Namun
adalah
semang
virus di alam bebas, sebaiknya virus
Alcelaphine
karena ungulata
herpesvirus
alcelaphine
(AHV-1) ( 6 2 ) .
Virus
induk
diberi
nama
herpes
yang
identik dengan virus MCF WCll (berasal dari "wildebeest"),
berhasil diisolasi dari "gaur" dan "greater kudu" (10)
rang
berukuran 98-194 nrn (11)
Sejak
dapat
ditularkan
yang
diberi
Pengalaman
Piercy
tidak
MCF
tahun 1936 sudah diketahui bahwa penyakit
ke kelinci
dengan
antikoagulan atau
yang
(77).
menyuntikkan
suspensi
darah
jaringan
sama dilaporkan oleh Mansjoer
(
15).
(53)
dan
Namun psrcobaan menulari mencit dan
menimbulkan
penyakit
(77, 8 0 ) .
dan
marmot
virus
tidak
tumbuh pada telur ayam bertunas (84).
Transmisi
dengan
penyuntikan
berhasil
dilakukan (53, 8 7 ) dan darah yang
kerbau
sakit menimbulkan penyakit pada
Tetapi
isolasi
limpa,
ginjal, hati, otak dan simpul limfe
pada
darah
yang diberi antikoagulan ke dalam vena sapi
sakit
dari
penyakit
virus dengan penanaman
sapi
sehat.
didefibrinasi
sapi
suspensi
(38).
sel-sel
kerbau
biakan sel lestari (cell line) BHK-21 (baby
sakit
hamster
kidney), MDBK (Madin-Derby bovine kidney) dan Vero,
berhasil (38).
Selanjutnya dilaporkan bahwa penyakit
tidak
MCF
yang
berhubungan dengan domba dapat
sapi
sakit
ditransmisikan
ke sapi sehat dengan penyuntikan
dari
darah
yang
diberi antikoagulan (109).
Isolasi virus MCF dari kerbau dan sapi bali
dilakukan
dengan
menginokulasikan
leukosit,
suspensi
sel-sel limpa
suspensi
dan
Virus
ternyata
,
73, 75).
Peran kambing dan d-ba
Meskipun
agen
bagaimana
dilaporkan.
menyimpulkan
meskipun
peka
sel-sel
dengan antibodi terhadap virus MCF W C l l (70, 71,
bereaksi
namun
sel-sel
suspensi
simpul limfe pada biakan sel GFS dan TFS.
4.
berhasil
penyakit
mekanisme
Kebanyakan
bahwa
beberapa
dalam penularan MCF
telah
penularannya
laporan
domba
berhasil
adalah
bahwa
kejadian
MCF
di
pernah
di
Afrika)
penularan
peneliti menemui penyakit
yang tidak berhubungan dengan domba.
melaporkan
belum
{kecuali
biang
diisolasi.
pada
Selman et
Inggris
ada
MCF
hewan
aI.
yang
berhubungan dengan domba tetapi ada pula yang tidak (108).
MCF di New Zealand menunjukkan tingkat insidens
pada
tertinggi
saat domba dan sapi digembalakan bersama-sama
Demikian pula ke jad ian MCF pada "gaur" dan "greater
di
Taman
Hewan Oklahoma, Amerika Serikat,
tidak langsung dengan domba (10).
pada
kudu"
hubungan
Selain itu kejadian MCF
beberapa bangsa rusa juga berhubungan
(12, 16).
ada
(32).
dengan
domba
MCF
M a l a y s i a juga dihubungkan
d i
domba p a d a semua k a s u s p e n y a k i t ,
dengan
kehadiran
namun dalam pengamatannya
Vanselow menjumpai k e j a d i a n p e n y a k i t pada s e e k o r s a p i r a n g
t i d a k berhubungan dengan domba,
t e t a p i berhubungan
dengan
sapi p e n d e r i t a d a n bangkai s a p i ( 1 1 7 ) .
Di
53,
(37,
dengan
k e j a d i a n MCF pada s a p i
Indonesia,
72,
domba
8 5 ) dan r u s a
.
Namun
dilaporkan
(14)
saat
sampai
bali,
ini,
kerbau
berhubungan
belum
pernah
d i l a p o r k a n adanya hubungan a n t a r a kambing dengan p e n u l a r a n
MCF,
pada
banyak,
D i Sulawesi misalnya,
selain
penggernbalaan
Selain
itu,
terdapat
banyak
d i samping
jumlahnya
lebih
hewan i n i p u n hidupnya s e l a l u d e k a t dengan s a p 5 dan
kerbau.
MCF
ha1 d i Indonesia,
berhubungan
yang
di
sama
lokasi
juga kambing,
dari
domba.
sapi bali
dengan
domba,
terdapat
juga
HCF
kejadian
yang
menderita
di
lapangem
kambing
Deli
di
(53).
Serdang
bahkan p o p u l a s i n y a d u a k a l i
Karena
itu.
kambing
lebih
perlu
pula
d i c u r i g a i s e b a g a i sumber p e n u l a r a n v i r u s MCF.
Tetapi
peran
kambing
dan
domba
sebagai
penularan
v i r u s MCF belum d a p a t d i b u k t i k a n .
diketahui
ialah
kedua
j e n i s hewen
dengan
virus
MCF d a n menunjukkan
berupa
ingus
encer,
masing-masing
diberi
dapat
18 dan 17
itu
gejala
hari
sumber
Yang
dapat
ditulari
klinis
sesudah
'sudah
ringan
disuntik,
dengan 2 5 m l d a r a h k e r b a u s a k i t yang
antikoagulan.
diisolasi
Selain i t u ,
virus sinsiogenik
d a r i kedua
yang
sudah
hewan
identik
itu
denpan
MCF
virus
yang
WCll (70. 71).
ditulari
menunjukkan
ringan
Selanjutnya, tiga
ekor
dengan tiga virus MCF isolat
bahwa
dua ekor domba menjadi
domba
dari
kerbau
sakit
ingusan
pada minggu pertama dan seekor domba lainnya
minggu
kedua
menunjukkan
pasca
gejala
penularan.
klinis
Pada
dapat
waktu
domba
diisolasi
virus
sinsiogenik yang bereaksi dengan antibodi terhadap
MCF
W C l l dalam IFAT dan bereaksi pula dengan
K6/AP dalam pengujian dengan FAT.
virus
virus
MCF
Virus tersebut ternyata
hidup dalam tubuh domba aedikitnya swmbilan
dapat
pada
minggu
sesudah ditulari (73).
Buxton
dengan
sel
intravena
kebuntingan
ekor
MCF
virus
Suspensi
anak
(1985) telah berhasil
et al.
ke
dari rusa
dari
21
rusa atau
ekor domba
merah
dari
yang
menulari
atau
dari
kelinci
yang hidup
bunting
menunjukkan
kelinci.
disuntikkan
dengan
umur
dari
lima
antara 40-66 hari, ternyata empat
domba
domba
gejala
klinis
seperti MCF dan mati atau dibunuh pada hari ke 10, 16,
dan
175.
gambaran
histologik
Dari
pemeriksaan
1imfadenopati
terlihat
dan
patologi-anatomik
dalam
pengamatan
T
adanya kerusakan daerah
47
terlihat
secara
jaringan
limfoid disertai penghentian produksi sel B.
Namun, virus
tidak
dan
yang
berhasil
hidup
diisolasi kembali dari rusa
dalam
satu kandang dengan
domba.
kelinci
Hal
ini
disangka karena susunan gen virus tidak lagi sempurna (9).
Peran
domba
dalam
penularan
MCF
di
Victoria,
dilaporkan oleh Snowdon bahwa setiap
Australia,
penyakit pada sapi selalu berhubungan dengan
domba.
Snowdon
menular
dengan
berhubungan
selanjutnya melaporkan
pemeliharaan
domba, namun
MCF
yang
tipe
rang
bahwa
perantaraan domba ini, adalah
dengan
kejadian
isolasi
agen
penyakit
dengan penanaman sel-sel organ baik dari domba maupun dari
tidak tumbuh pada biakan sel ginjal an&
sapi
domba
dan
tiroid anak sapi (112).
Suatu kejadian yang tidak biasa yaitu kasus MCF
pada
seekor anak sapi jantan friesian holstein umur lima bulan,
yang
biasanya
gejala
klinis
anatomik.
domba,
pada 98 ekor sapi susu,
berumur
bangsal
beranak.
antibodi
dengan
berkeliaran
semi
sembilan
Kejadian ini bermula dari
sembilan
bulan
yang
suatu
sekelompok
dikandangkan
penderita
sebelum
diantaranya
yang biasa ditinggali 19 ekor domba selama
Selain itu dari sapi-sapi
denqan
patologi-
Sharpe et a l . melaporkan terjadinya
mati atau dipotong.
sapi
dikonfirmasikan
diantaranya beranak pada musim
kejadian (94).
MCF
dan
ditandai
Ternyata, di tempat penggemukannya
dua
wabah
menyerang ternak dewasa,
dalam
musim
ditemukan
terhadap BTV, sehingga menimbulkan dugaan
bahwa
domba dan BTV memiliki peran dalam penularan MCF (111).
5. Peran vektor dalam penularan penyakit
Bentuk penularan dari domba dan atau kambing ke hewan
yang
peka
Kemungkinan
darah
adanya
73,
melalui
53,
vektor
(56)
75)
dilaporkan.
ser-ga
penghisap
misalnya
tetapi
tidak
dipertimbangkan
pernah
dan
transmisi
penyakit
penyuntikan darah yang diberi
pemindahan
87).
virus
penghisap darah adalah mungkin.
oleh
pernah
diteliti
lebih
Mengingat virus MCF dapat diisolasi dari leukosit
lanjut.
(70,
belum
sebagai perantara penularan pernah
Mettam
oleh
MCF,
terhadap
kenyataan
african
(AHS)
beberapa
haerorrhaqic
spesies
dipindahkan
dari
of deer
dari genus
domba
dilakukan
antikoagulan
melalui
gigitan
virus
ditopang
BTV,
virus
dan
virus
akabane
( E H D ) di%ularkan
Culicoides.
penderita k e
melalui
BTV
domba
(38,
serangga
Kemungkinan ini
bahwa beberapa virus seperti
horsesickness
epizootic
dapat
ternyata
yang
sehat
melalui C - i w i c o l a dan C - a b s o l e t u s di Spanyol dan Portugal
( 5 5 > , dan
Yunani
C - absoletus.
(4).
Amerika
Vektor
Serikat
yang tersebar
terpenting pada
adalah
C.
luas
di
Lesbos.
penularan
variipennis,
BTV
yang
di
sering
terdapat mengalami infeksi campuran beberapa serotipe BTV,
diantaranya serotipe 1 0 dan 1 7 (107).
Penularan virus AHS adalah melalui C - variipennis (4)
sedangkan virus a k a b a n e ditularkan melalui C - brevitarsis
sementara
virus E H D berhasil ditumbuhkan dalam
nuheculosus,
insek ( 3 3 ) .
tubuh
setelah virus diinokulasikan melalui
C-
toraks
dan
peregrinus
C,
termasuk
C-
Indonesia ( 8 8 ) .
terdapat
palpifer
Penyidikan tentang
di
Asia
kemungkinan
penularan virus MCF dari reservoar ke hewan peka atau dari
hewan
satu
peka ke hewan peka
lainnya
melalui
vektor.
belum pernah dilaporkan.
Plowright
sapi
terhadap
disuntik
(83) dalam
virus
MCF, melaporkan
dengan
menghasilkan
serum
e t al.
virus
antibodi
yang
usahanya
bahwa
dilemahkan,
dengan titer
mengimunisasi
hewan
dua
tinggi.
Mushi e t al.
(
kali,
Sementara,
imun dapat diperoleh dari kelinci setelah
dengan virus MCF C S o 0
yang
ditulari
C
59).
melaporkan bahwa dengan uji netralisasi
serum dapat ditunjukkan adanya antibodi terhadap virus MCF
WCl 1
dalam
ingus dan air
mata
anak-anak
.
"wildebeest"
berumur lebih tiga bulan yang tidak terdapat pada
bawah umur tiga bulan.
anak d i
Sedangkan dalam serum, semua anak-
anak "wildebeest" tersebut mengandung antibodi (61).
Dengan
biakan
dalam
menggunakan
virus MCF
yang
sel tertentu, dengan ultrasonik,
pengujian
melaporkan
pengikatan komplemen,
diekstrak
sebagai
Rossiter
dari
antigen
et
dl.
bahwa dalam serum hiperimum sapi, kelinci
dan
"wildebeest"
terdapat antibodi dengan titer
1:>64
(971,
sedangkan dalam serum sapi normal di daerah endemik
tidak
terdapat
bahwa
antibodi
(99).
Selanjutnya
dilaporkan
meskipun
kurang
sensitif,
counter-irmuno-electrophoresis
(CIEP)
ID)
(
rrruno-diffusion
menggunakan
dan
serum
h i p e r i m u n d a p a t d i d e t e k s i a d a n y a a n t i g e n MCF ( 9 8 ) .
D i A f r i k a Timur kebanyakan MCF d i s e b a b k a n o l e h
yang
berasal
MCF
menderita
Eropah
dan
bertindak
dari
"wildebeest"
mengandung a n t i b o d i
d i bagian l a i n dunia,
sebagai
sumber
dan
(79)
sapi
yang
Sedangkem
(99).
dikatakan
penularan
virus
d i
bahwa
domba
78,
109).
(23.
9
Meskipun belum d i k e t a b u i m e n p e n y a k i t n y a ,
mengandung
sehingga
antibodi
memberi
terhadap
kesan
bahwa
MCF
berasal
virus
t e r d a p g l t j u g a d a l a m t u b u h hewan t e r s e b u t
titer
rata
sapi
penderita
"wildebeest"
MCF
tipe
(103).
Afrika
Rata-rata
a n t i b o d i d a l a m serum d0mb.a l e b i h t i n g g i d a r i
t i t e r a n t i b o d i d a l a m serum s a p 1 sedangkan
rata-rata
t i t e r a n t i b o d i d a l a m serum " w i l d e b e e s t " l e b i h t i n g g i
yang
terdapat
rata-
dari
d a l a m serum domba ( 1 0 1 ) .
Dsngan u j i n e t r a l i s a s i serum ( N T S ) mengaunakan b i a k a n
isolat
dari
ditulari
tiga
s e l G F S yang d i t u l a r i dengan v i r u s MCF K 6 / A P ,
kerbau,
kali
sebagai antigen,
dengan
virus
s e r u m domba yang
yang sama,
dengan
selang
10
hari,
mengandung a n t i b o d i dengan t i t e r 1 : > 1 6 ( 7 3 ) .
Hingga
s a a t i n i belum a d a l a p o r a n mengenai
a n t i b o d i t e r h a d a p MCF d a l a m s e r u m kambing.
7.
gambaran
.
A n t i g e n i s i t a s dan imunogenisitas
Usaha
terhadap
pembuatan
vaksin
untuk
mengebalkan
MCF s u d a h d i l a k u k a n o l e h P l o w r i g h t et
dl.
sapi
pada
tahun
1975.
Virus
yang
berasal
dari
"wildebeest"
diperbanyak dalam sel hidup atau dimatikan dengan formalin
dan
dicampur
dengan
menghasilkan
a d ~ u v a n Freund
antibodi
dengan titer
tidak
tinggi
lengkap,
pada
sapi.
tetapi tidak tahan terhadap tantangan dan infeksi alamiah.
Melihat
kenyataan
selain
ini
mekanisme
Plowright et
menduga
al.
humoral masih ada mekanisme
bahwa
lain
rang
ikut berperan ( 8 3 ) .
Sementara
antibodi
itu, Rossiter melaporkan
terhadap
dihiperimunkan
tantangan
pada
adanya
proteksi
kelinci.
Kelinci
dengan suspensi sel-sel limfoid
tertulari
virus MCF yang dilemahkan, tidak menimbulkan kekebalan dan
tidak tahan terhadap tantangan.
Selanjutnya, kelinci yang
'dihiperimunkan
dengan
tertular
MCF, menimbulkan
tahan
virus
terhadap
dihiperimunkan
tertulari
virus
pasca imunisasi.
90
pasca
suspensi
tantangan.
dengan
sel-sel
ginjal
sapi
antibodi
tetapi
tidak
kelinci
yang
Sebaliknya,
suspensi
sel-sel
MCF, tahan terhadap
ginjal
kelinci
tantangan
hari
47
Namun, tantangan kembali pada minggu ke-
imunisasi menyebabkan kernatian dua
dari
empat
1973
telah
ekor kelinci (102).
Sebelumnya,
mencoba
Virus
mernbuat
yang
Reid
dan Rowe dalam
vaksin
menjadi
dari
virus
virus
bebas
tahun
asal
pada
"hartebeest".
pasase
diinokulasikan pada sapi, tidak menimbulkan gejala
khas MCF tetapi menirnbulkan antibodi yang dapat
ke
30
klinis
diditeksi
dengan
NTS.
terhadap
rendah.
Dua dari tiga sapi yang
diimunisasi,
tantangan virus homolog yang
virulen
tahan
berpasase
Setelah ditantang lagi dengan virus yang
berasal
menunjukkan
dari
"wildebeest",
semua sapi tidak
MCF.
Namun, tiga ekor sapi yang diimunisasi dengan
gejala
virus
dari "hartebeest" pasase ke 3 0 saja tanpa ditatltang dengan
virus
homolog
terhadap
virulen
berpasase
rendah,
tantangan virus yang berasal
tidak
dari
tahan
"wildebeest"
(90).
Sementara
itu
dilaporkan
kemungkinan
pembentukan kompleks imun dalam vaksinasi pada MCF
Terjadinya
reaksi
vaskulitis
mungkin sebagai
manifestasi
adanya
(105).
dari
imunopatologis, reaksi vaskular dan limforetikuler
(106, 108) seperti terjadi pada reaksi Coomb dan Gell tipe
I11 dan IV (13).
3
(C3)
Namun imunoglobulin (Ig) dan komplemen-
yang berisi kornpleks imuh
kadang-kadang
saja
dapat
pada
d ideteks i
luka-luka
( 52,
58,
hanya
100).
Kompleks imun juga dilaporkan berisi konglutinin (Cg) yang
mengendap dalam glornelurus namun terjadinya arteritis akan
menjadi
(67).
tetapi
terang
bila kornposisi
dari
endapan
dipastikan
Pada kelinci ternyata tidak ditemukan kompleks imun
antibodi
yang
sudah
berada
dalam
tubuh
tidak
mencegah terjadinya penyakit setelah ditulari dengan virus
penantang (105).
8.
Struktur dan penggolon8an virus herpes
Virus
dibagi
dalam
tiga kelas
yaitu
a)
:
virus
tanaman (plant virus), b) bakteriofag (bacteriophage)
c)
virus
hewan
mengandung
(animal
asam nukleat
ribonukleat
virus).
nucleic
(ribonucleic
Virus-virus
acid, NA),
acid,
dan
tersebut
yakni
RNA)
asam
atau
as am
deoksiribonukleat
(deoxyribonucleic
acid.
DNA).
Asam
nukleat
terletak
di
dalam
sebagai
inti
(core).
Dengan
apakah
virus
stranded)
bagian paling
mikroskop elektron
mempunyai
NA
(ME)
beruntai
atau beruntai ganda (double
dapat
tunggal
dilihat
(single
stranded).
Virus
herpes mempunyai DNA yang beruntai ganda (18, 44, 47).
Secara umum, virus mengandung ensim yang terdiri dari
dua
kelas,
yakni ensim yang menyerang dinding
sel
atau
membran sel inang seperti lisosom atau neuraminidase,
dan
ensim
DNA
yang
mengkatalisis
polimerase ( 4 7 .
Virus
sintesis
NA
seperti
118 1 .
yang mengandung RNA
diklasifikasikan
sebagai
DNA.
virus RNA dan virus yang mempunyai DNA sebagai virus
Joklik dalam tulisannya tahun 1980 ( 4 4 ) , melukiskan
virus
herpes
terdiri
berkisar
dengan
d m
adalah salah satu dari
famili
bahwa
virus
DNA,
dari : 1 ) virus herpes alfa yang mempunyai
dari
sangat luas sampai
dengan
sangat
infeksi yang bersifat laten dalam ganglia
menimbulkan
kerusakan sel (cytopathic
inang
sempit
sensori
effect.
sangat tinggi dan kebanyakan siklus replikasi pendek.
CPE)
2)
virus
herpes
beta mempunyai kisaran inang
yang
seapit,
k u r a n g m e n i m b u l k a n CPE, s i k l u s r e p l i k a s i p a n j a n g , b i a s a n y a
menyebabkan
jaringan
inang
infeksi laten dalam kelenjar ludah dan
d a n 3) v i r u s h e r p e s g a m m a d e n g a n
lain;
dalam
kisaran
yang sempit, s e r t a dapat menyebabkan tumor.
infectious bovine rhinotracheitis (IBR), v i r u s
bovine
v i r u s infeceious Iaryngotracheitis
(human
virus
anggota
herpes
herpesvirus
beta; d a n v i r u s
alfa;
virus
cytomegalo
ke
dalam
(human
gamma
ayam,
virus
termasuk k e dalam
virus
Ebstein-Bar
pada orang, v i r u s Marek pada
4)
saimiri pada bangsa kera,
sapi,
(ILT) pada ayam, adalah
beta herpesvirus 5 ) pada orang termasuk
herpes
herpes
virus
infectious
CIBKV), k e d u a n y a p a d a
kerato-conjunctivitis
beberapa
Virus
h e r p e s gamma.
Virus
harpen
tipe,
menyerang
terdiri
y a k n i BHV-I
saluran
dari
BHM
kekasaran
sampai 6
pernafasan
virus
vulvovaginitis).
adalah
ruminansia
yang
disebut
(bovid herpesvirus, BHV) digolongkan
herpes bovid
enam
pada
IBR
Virus
dan
yang
(49).
atau
IPV
alat
teraasuk
ke
dan kerbau.
berbagai
S e d a n g k a n BHV-5
a d e n o m a t n s i s p A d a paru-paru
mnrtlpakan
terutama
yang
sapi,
pustular
dalam
BHV-2
menyebabkan
Tipe yang ketiga yakni
t e r m a s u k v i r u s MCF d e n g a n r e s e r v o a r "wildebeest",
4 yang menyebabkan
menjadi
kelamin
(infectious
(bovine herpes mammillitis)
k u l i t p a d a sapi.
BHV-1
virus
BHV-3
d a n BHV-
bentuk gejala klinis pada sapi
adalah virus yang menyebabkan
domba dan tipe terakhir
v i r u s h e r p e s p a d a kamhi n g
(49).
BHV-6
Penggolongan
v i r u s herpes bovid i n i didasarkan
pertimbangan s e j a r a h ,
reaksi serologis d m pola
DNA o l e h e n d o n u k l e a s e .
S i f a t i n f e k s i pada
t e r m a s u k dalam golongan BHV,
Menurut
Dulbecco
m o r f o l o g i yang sama.
dan
200 nm,
terdapat
terdapat
ampelop
terhadap
zat
pemecahan
semua
virus
herpes
mempunyai
Ukuran d i a m e t e r b e r k i s a r a n t a r a
k a p s i d yang
162 kapsomer.
yang
ikosahedral
D i bagian
mengandung
lipid
p e l a r u t lemak seperti eter
100
dan
di
paling
luar
sehingga
peka
dan
kloroform.
Virus
MCF
123).
P l o w r i g h t et al.
virus
MCF yang d i i s o l a s i d a r i " w i l d e b e e s t " a d a l a h
asal " w i l d e b e e s t " t e r m a s u k v i r u s
herpes
(36,
(81) melaporkan bahwa n u k l e o k a p s i d
h e d r a l s i m e t r i dan mengandung DNA s e b a g a i i n t i .
sel,
virus
adalah l a t e n ( 4 9 ) .
(18)
mempunyai
dalamnya
pada
ikosa-
Di
dalam
sel
virus
mernbentuk
badan
v i r u s a d a l a h t e l a n j a n g sedangkan d i l u a r
mempunyai ampelop (81)
Virus
herpes
termasuk
virus
MCF
i n k l u s i t i p e A pada b i a k a n sel yang d i t u l a r i n y a (10, 8 2 ) .
9-
Proses penularan sel oleh virus
Virus
diri
d i dalam s e l h i d u p ,
tidak aktif
Proses
aksi
a d a l a h s u a t u u n i t yang h i d u p d a n
mdmperbanyak
sedangkan d i l u a r s e l
hidup
ia
(18).
p e n u l a r a n sel oleh v i r u s a d a l a h s u a t u
a n t a r a v i r u s dengan s e l i n a n e .
Virus
melekat
l o k a s i t e r t e n t u pada s e l yang d i s e b u t r e s e p t o r ,
interpada
l a l u masuk
yang
ke
dalam sel dengan cara : a) penelanan seluruh
partikel
(engulfment) atau dksebut juga viropeks, b)
virus
NA
menginjeksikan
penetrasi
ke
seluruh
dalam sel bakteri
partikel
virus ke
dan
dalam
c)
dengan
sel
secara
47, 122).
langsung yang mekanismenya belum diketahui ( 4 4 ,
NA
Semua
satu
kode
virus, setidak-tiddcnya berisi
pembuatan NA
untuk
dan
satu
dengan
dua
kode,
lainnya
untuk
pembentukan protein (18, 47).
Selanjutnya
terjadilah
perakitan
komponen-komponen
virus menjadi partikel virus baru, mungkin secara
namun Wood dan Edgar (1968) membuat
(20),
menyimpulkan
khusus
bahwa
proses
perakitan
spontan
percobaan
dan
memerlukan
ensim
122).
(
Virus harpes disintesis di dalam inti dan dirakit
dalam
inti
dan
sitoplasma
sel
yang
tercapai suatu timbunan tertentu, komponen
dilepas
dari
sel
inang
ke
daerah
(18).
ditulari
Setelah
di
virus
sekitarnya.
Virus
berampelop, sebelum melepaskan diri ke luar sel, membentuk
ampelop
dari
membran sel (18).
Castro
dan
Daley
(11)
melaporkan bahwa virus MCF yang diisolasi dari "gaur"
"greater
kudu" dirakit di dalam inti sel
dan
dimatangkan
di
dalam sitoplasma dan akhirnya virus membentuk ampelop @ari
membran
sel sebelum melepaskan diri dengan
,
membentuk kuncup (budding).
cara
seperti
Selain membentuk ampelop dari
sel bagian luar, virus MCF juga membentuk
ampelop
dari
mernbran sel dari vakuola d m dari sisterna.
Karena
itu,
virus berampelop terdapat di dalam vakuola
membr-
~ u g a yang
terperangkap di dalam sisterna inti
dan
sel
ada
yang
ditulari
(11).
nukleokapsid,
ampe 1 op .
Jadi, virus MCF d i dalam
sedangkan
di
luar
sel
sel
virus
membentuk
mempunyai
BAEAN DAN METODE
111.
1. Bahan untuk menentukan sifat virus MCF
Untuk
mempelajari sifat virus MCF
digunakan
bahan-
bahan sebagai berikut :
(IUDR),
a. 5-iodo-2'-deoxyuridine
untuk
mempelajari NA
virus MCF.
b. Acridine
Fluid,
yang
digunakan dafam pewarnaan AO, untuk rnengamati NA
virus
MCF
(AO).
orange
Curnoy's
Fixing
:
c. Filter,
untuk uji filtrasi yang berdiameter
dari
I00
sampai 450 nm.
2- Aewan percobaan
Dalam
kerbau,
percobaan
dua
ekor
postulat Koch,
dipakai
tiga
ekor
virus
isolat
dan
kambing
dan
diinokulasi dengan
seekor lainnya dijadikan sebagai kontrol.
Dalam percobaan untuk menentukan
domba
sebagai
1 0 ekor
masing-masing
diinokulasi
sumber
penularan
peran
virus
MCF,
digunakan
kambing d m domba percobaan
dengan virus MCF dan masing-masing
lima
yang
ekor
untuk kontrol .
Selain
itu
diperlukan pula 10
melemahkan virus MCF.
ekor
kelinci
untuk
Untuk mengukur antigenisitas dan imunogenisitas virus
MCF digunakan 3 0 ekor kambing. 25 ekor dibagi menjadi lima
ke lompok.
Setiap
kelompok
diinokulasi
dengan
satu
(semuanya
ada
lima
di~adikan
kelompok
terdiri
dari
macam antigen
antigen),
kontrol
lima
dan
lima
dari
virus
ekor
disuntik
ekor.
MCF
selebihnya
dengan
PBS
(larutan buffer).
3. Bahan pemeriksaan dari lapangan
a . Bahan u n t u k p e n e n t u a n e k s i s t e n s i v i r u s
Bahan
kambing
darah,
untuk
menentukan eksistensi
MCF
pada
terdiri
dari
vagina/preputium
yang
dan domba yang berada di lapangan,
ingus, air mat% dan cairan
diambil
virus
dari
40 ekor kambing (kambing lapanpan)
dan
domba (domba lapangan), betina atau jantan.
ekor
hewan
tersebut diambil secara acak dari
lokasi
40
Hewanpenyakit
MCF yang terjadi secara endemik, yakni 3 0 ekor kambing dan
30
ekor domba dari Kecamatan Lubukpakam,
Serdang,
Kabupaten
Propinsi Sumatera Utara, serta 10
ekor
dan 10 ekor domba dari Kecamatan Belangkejeren.
Deli
kambing
Kabupaten
Aceh Tenggara. Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Darah sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung berisi
0.1
persen
antikoagulan.
tium,
EDTA
(ethylenetetraacetic
Ingus, air mata dan
ditampung
dengan
kapas
acid)
cairan
bertangkai
sebagai
vagina/prepusteril
dimasukkan ke dalam tabung berisi medium pengirim.
dan
Tabung
berisi darah dengan behan antibeku
dan
yang
tanpa bahan antibeku serta tabung berisi kapas penampungan
dalam
medium
berisi
pengirim, dimasukkan ke
gliserol
dingin
atau es
dalam
batu,
peti
lalu
kemas
dibawa
ke
laboratorium BPPH Wilayah I, Medan.
Leukosit
sentrifus
dipisahkan dengan jalan
dingin
(Pharmacia,
ficollhepaque
darah,
dengan
Leukosit
(73)
ml
1-2
yang
kecepatan
memusingkan
darah
Sweden)
setelah
sama
6 000 rpm
dengan kepadatan 3 x
lo5
ditambah
banyak
dengan
15
menit.
selama
terpisah, direndam dalam
dalam
medium
per ml, dan
penumbuh
disimpan
pada
suhu 4 OC, sebelum diinokulasikan pada biakan sel.
b. S e r a n g g a p e n g i s a p
darah
Serangga pengisap
darah ditangkap di dan pada
pengambilan 3.a dan di kandang
pemangsa
pada
menggunakan
sepanjang
malam hari
perangkap
malam,
hewan percobaan.
(nocturnal)
sedangkan
serangga
Serangga
ditangkap
insek (light trap)
waktu
yang
dengan
dipasang
pemangsa
siang
(diurnal) ditangkap dengan jala penangkap serangga.
Serangga
yang
tertangkap
dikemas
di
dalam
botol
termulut besar steril, lalu dimasukkan ke dalam peti kemas
berisi
es
batu
atau gliserol
dingin
lalu
dibawa
ke
laboratorium.
c. S a h a n u n t u k p e n e n t u a n e k s i s t e n s i t i t e r a n t i b o d i
Darah yang akan diproses menjadi serum, diambil
kambing
dan domba yang sama untuk pemeriksaan
dari
eksistensi
33
\
virus.
Darah
dimasukkan
sebanyak 5 b l ditampung dalam
tabung
k e dalam peti kqmas bersama-sama dengan
dan
darah
i
untuk
isolasi
virus dan
serangga.
Di
laboratorium,
serum dipisahkan dan disimpan pada suhu -20
4.
OC.
Darah
Untuk
MCF
melihat naik turunnya antibodi terhadap
pada kambing dan domba percobaan, diambil
virus
darah
dan
diproses seperti pada 3.a dan 3.c d i atas.
5 . Biakan sel ( c e l l culture)
a. B i a k a n s e l
primer
Biakan sel primer ginjal fetus sapi ( G F S ) dan
sapi (TFS), diperoleh dengan
fetus
melakukan
tripsinasi
jaringan
ginjal dan tiroid fetus sapi.
direndam
dalam medium penumbuh dengan kepadatan 3
per
ml
yang
dan dieramkan pada suhu 37
OC
tumbuh dapat diinokulasi dengan
Sel-sel
(73).
bahan
tiroid
tunggal
x
lo5
Biakan
sel
pemeriksaan,
enam hari sesudah penanaman.
b. B i a k a n s e l
Iestari
I
Biakan sel lestari Madin-Derby bovine kidney
diperoleh dari N a t i o n a l
Jepang,
Agency
atas
(JICA).
kebaikan
Institute
Japan
o f
Animal
Health
International
(MDBK),
(NIAH),
Cooperation
Pasase dilakukan setiap 9-12 hari.
6. Medium penumbuh
Medium penumbuh, medium pemelihara, medium penyimpan,
medium
pengirim
seperti
yang
dan medium penumbuh
dipakai
mengisolasi virus MCF
menuabuhkan
leukosit
digunakan
(1986)
untuk
(73), d e n g a n parbedaan, serum
untuk
oleh
Peranginangin
biakan sel digunakan s e r u m sapi berasal
r u m a h potong hewan.
Untuk menghindari kemungkinan
antibodi t e r h a d a p virus MCF di dafam s e r u m sapi
dari
adanya
tersebut,
untuk menumbuhkan biakan s e l y a n g s u d a h diinokulasi d e n g a n
virus, digunakan fraksi albumin V sapi
(Difco).
7. Virus
Virus MCF yang d i g u n a k a n d a l a m penslitian ini adalah:
a ) virus isolat berasal dari kerbau dan sapi bali
KS/AP;
K6/AP, Sbl/AP dan Sb2/AP
( 7 0 , 73) dan
(K3/AP;
virus
diisolasi selama penelitian yakni d a r i sapi bali,
yang
kambing
d a n d o m b a lapangan e e r t a dari s e r a n g g a penghisap darah, b)
sebagai
pembanding digunakan v i r u s PI-3
virus)
dan virus IBR
( i n f e c t i o u s bovine
(parainfluenza-3
rhinotracheitis
virus).
8.
Reagen
Konjugat antivirus MCF isolat K 6 / A P
dibuat sendiri
Konjugat
(konjugat
K6/AP)
(73).
antivirus IBR
(konjugat IBR). buatan
Biken Laboratories, Inc. J e p a n g , atas kebaikan JICA.
Kyoto
Konjugat
antiimunoglobulin
G
sapi,
buatan
Cappel
Laboratory.
Konjugat
antiimunoglobulin kambing,
konjueat
imunoglobulin domba dan konjugat antiimunoglobulin
dibuat
sendiri
dengan
bantuan biaya
dari
antikerbau
Pusat
Antar
Universitas Bioteknologi, lnstitut Pertanian Bogor.
Antiserum sapi terhadap virus MCF galur WCll, berasal
dari
Plum
Island Animal Disease Centre,
Greenport,
New
York. Amerika Serikat, atas kebaikan Dr. J. A. House.
1. Postulat Koch
Tiga
tahun,
ekor kerbau jantan, masing-masing
digunakan dalam percobaan postulat
pertama
dengan nomor kodegPIHdisuntik
berumur
Koch.
1,5
Kerbau
intravena
dengan
suspensi sel GFS atau TFS yang sudah ditulari dengan virus
isolat
dari
kerbau KG/AP, pasase ketiga.
dengan nomor kode KPzP
sel
kedua
disuntik intravena dengan suspensi
GFS atau TFS yang sudah ditulari dengan virus
isolat
ingus kambing Kb2LP, pasase kedua, sedangkan
kerbau
dengan nomor kode KKH disuntik dengan PBS
sebagai
dari
ketiga
Cara membuat suspensi ialah dengan mentripsinasi
kontrol.
sel GFS atau TFS bersangkutan, disusul dengan
Endapan
dalam
Kerbau
sel,
PBS
setelah supernatan
dibuang,
dengan kepekatan 3 x lo5 per ml.
pernusingan.
disuspensikan
Dosis
yang
adalah 2 ml suspensi, yakni 2 ml
diberikan
suspensi
sel
GFS atau TFS tertulari virus K6/AP untuk kerbau KPIH dan 2
ml suspensi sel tertulari Kb2LP untuk kerbau KP2P.
Sebelum
ditetapkan menjadi hewan
kerbau
terlebih
infeksi
virus MCF yaitu dengan menginokulasikan
pada
dahulu
percobaan,
diperiksa kemungkinan
sel GFS atau TFS dengan cara sel
(73).
layer)
ketiga
Selain itu diukur pula
adanya
leukosit
pengumpan
(feeder
antibodi terhadap
K6/AP
bebas
sebagai antigen dengan titer 400 TCIDS0 per 0,l ml.
Hanya
virus
MCF
kerbau
dengan uji NTS menggunakan virus
rang
bebas
dari
infeksi
virus
MCF
dan
titer
ant
I.
1.
Latar belakang
dikenal
MCF
secara
s e b a g a i penyakit m e n u l a r
berjalan
sporadik atau endemik yang terdapat pada sapi
kerbau di seluruh dunia
sapi
yang
bali,
keturunan
Penyakit
secara
(81).
Di I n d o n e s i a MCF
sapi madura dan kerbau sedangkan
50s
menyerang
jenis
i n d i c u s d a n 80s t a u r u s r e l a t i f t a h a n
ini t e l a h d i k e n a l
lama di
Indonesia dan
aporadik sepanjang tahun dengan
dan
tingkat
sapi
(43).
terjadi
kematian
kasus yang sangat tinggi.
Sapi
b a l i , s a p i b a n g s a murni
Indonesia, sapi madura
bagi
petani-ternak.
pemerintah
satu-satunya
yang
dan kerbau sangat penting
Dalam
tahun-tahun
asli
artinya
terakhir
ini,
d a l a m u s a h a n y a m e n i n g k a t k a n populasi s a p i
dan
m e n i n g k a t k a n produksi d a g i n g , b a n y a k m e n y e b a r k a n s a p i b a l i
k e s e l u r u h Indonesia.
P e m i l i h a n s a p i bali
untuk
disebar-
sapi
tersebut
k a n , a g a k n y a b e r h u b u n g a n d e n g a n sifat-sifat
yang
peridi,
aakanan
tahan terhadap
kekeringan
dan
dengan persentase karkas yang lebih
j e n i s sapi lainnya.
tinggi
dari
N a m u n , p e n y a k i t MCF n a m p a k n y a m e n j a d i
k e n d a l a yang b e s a r bagi b e r h a s i l n y a usaha ini,
m e m p e r l i h a t k a n bahwa s a p i bali
Kenyataan
tidak berkembang di
harat
Indonesia.
yang
dikenal d e n g a n d o m b a g a r u t ,
sapi
kekurangan
bagian
Di J a w a Barat y a n g t e r d a p a t banyak d o m b a
misalnya,
pengembangan
bali y a n g s u d a h d i m u l a i s e j a k d a h u l u , t i d a k berhasil.
Selain
sapi
bali,
kerbau
juga
penting dalam sektor pertanian di
tempat
lahan
pertanian.
Sedangkan
sapi
jenis
hewan terakhir, terancam
penger-
madura,
s e b a g a i s u m b e r daging. dikenal pula sebagai sapi
Kedua
yang
Indonesia, karena s s l a i n
hewan ini memegang peran penting dalam
dagingnya
jaan
menduduki
juga
selain
karapan.
kehidupannya
o l e h penyakit HCF.
S e j a k tahun 1978 telah terjadi pula penyakit MCF pada
kerbau
di
mengambil
daerah
Deli
Serdang,
Sumatera
korban dari tahun k e tahun
(74)
Utara,
dan sejak
yang
tahun
1986 terdapat pada sapi bali di daerah Belangkejeren, Aceh
T e n g g a r a , Daerah Istimewa Aceh, yang baru didatangkan dari
N u s a Tenggara Timur ( 7 5 ) .
2. Permasal ahan
P a d a tahun 1986, telah berhasil diisolasi virus
kerbau
WF.
dan
sapi bali yang t e r s a n g k a
Viyus
terhadap
isalat ternyata
virus
"wildebeest",
bereaksi
HCF W C l l yaitu
virus
renderita
dengan
yang
penyakit
antiserum
reservoarnya
aembentuk s i n s i s i a s e r t a badan inklusi
A pada biakan sel primer ginjal d a n tiroid f e t u s sapi
71,
73).
penyaki t
Tetapi,
apakah virus
tersebut
MCF masih perlu dibuktikan.
dari
sebagai
Virus isolat
tipe
(70,
agen
sudah
digunakan sebagai antigen untuk membuat antibodi dan s u d a h
dibuat
konjugat
Untuk mangetahui
untuk
pengujian
fluoresensi
langsung.
lebih banyak mengenai virus i e o l a t
perlu
dipelajari sifat-sifat virus lebih lanjut, termasuk
anti-
genisitas dan imunoganisitasnya.
Meskipun telah diketahui sejak lama, sampai
penularan d m cara pengendalian psnyakit
cara
dikenal.
sekarang
MCF
belum
Demikian pula apa yang menjadai reservoar
penyakit
belum
menyatakan
diketahui.
kehadiran
secara
virologik.
banyak
kejadian penyakit MCF
bahwa
dengan
Memqng
domba tetapi
belum
men
laporan
ada
pernah
yang
hubungannya
dibuktikan
Selanjutnya, belum pernah ada
laporan
tentang peran serangga pengisap darah sebagai vektor dalam
penularan
banyak
w e n penyakit MCF.
terdapat
di
lapangan
Padahal, serangga
penggembalaan
tersebut
yang
perlu
mendapat perhatian.
Sementara
dalam
itu bslum pernah dilaporkan peran
penularan
penyakit MCF.
Kmnbing
kambing
seperti
halnya
domba memegang peran penting dalam subsektor peternakan di
Indonesia.
Kambing dan domba dipelihara bersama-sama atau
berdekatan dengan sapi dan kerbau.
3. Kerangka pemikiran dan tujuan penelitian
Virus isolat diduga adalah penyebab penyakit MCF yang
akan dibuktikan dengan postulat Koch.
Virus
yang
pasase
isolat diduga pula sebagai virus
diperhirakan
dapat dijadikan
virus
biakan sel tertular secara berulang.
terikat
bebas
sel
melalui
Virus
yang
sudah dibebaskan diduga cepat mati pada suhu kamar, tetapi
tahan lama bila disimpan pada suhu
~ O C
atau
lebih
rendah,
tumbuh baik pada pH netral tetapi diperkirakan tidak tahan
terhadap larutan yang asam.
Selanjutnya, virus isolat diduga adalah virus herpes.
yakni
mempunyai
ampelop di luar
deoksiribonukleat,
dirakit
bereplikasi
sel
di
hidup,
dalam
mengandung
inti
sel
di dalam inti serta di dalam sitoplasma sel
ditularinya.
Virus
tersebut
antigen yang imunogenik.
kemungkinan
berperan
diduga
pula
dan
yang
mengandung
Sementara itu, kambing d m domba
sebagai
reservoar
virus.
Selama
menjadi reservoar, diduga kedua jenis hewan dapat melepaskan
virus melalui sekresi tubuh seperti ingus,
dan
cairan
pengisap
vagina/preputium.
air
mata
Selain
itu,
sermgga
darah dicurigai sebagai vektor
dalam
penularan
virus MCF.
Kambing
tetapi
dan
t idak
domba diduga mudah ditulari
memperl ihatkan
kesakitan
virus
berarti .
yang
Selama mengandung virus, kambing dan domba diduga
dung
mengan-
antibodi di dalam tubuhnya yang titernya naik
berlawanan
sekresi
dengan
naik
turunnya titer
tubuh, yang diduga mempengaruhi
virus
MCF
di
tingkat
tunun
dalam
insiden
pada hewan peka.
Sehubungan dengan hal-ha1 tersebut di atas,
diadakan
penelitian yang bertu juan untuk :
(a). membuktikan
dan
bahwa virus yang diisolasi
sapi bali dan yang diisolasi selama
adalah agen penyakit MCF.
dari
kerbau
penelitian.
(b). menentukan
diketahui
sifat-sifat d m struktur
virus
cara penyimpanan, pemeliharaan,
sehingga
transpor-
tasi dan untuk pembuatan reagen diagnostik dan tujuan
imunisasi serta dapat ditetapkan penggolongannya.
( c ) . mempelajari kemungkinan berperannya kambing dan domba
sebagai reservoar dan pelepas virus MCF.
(dl. mempelajari cara penularan virus MCF.
(e). mempelajari eksistensi antibodi terhadap virus MCF di
dalam tubuh kambing dan domba dan hubungannya
dengan
tingkat insiden penyakit pada sapi bali dan kerbau.
4. Kegunaan basil penelitian
Dengan
virus,
dan
diketahuinya
diketahui
penularannya,
menjadi jelas.
langkah
yang
maka
agen penyakit
pula reservoar
dan
sifat-sifat
virus
kedudukan penyakit MCF
serta
di
Indonesia
Dengan demikian dapat ditetapkan
tepat
dalam
mencari
upwa
cara
langkah-
pengendalian
penyakit dan arah penelitian lebih lanjut.
5. T e m p a t den lama penelitian
Penelitian
Hewan
dengan
dilakukan
di Balai
Penyidikan
Penyakit
Wilayah I Medan, dimulai dari permulaan Mei
akhir Juni 1987, sebagai
Sedangkan
permulaan
Juli 1987 sarnpai dengan pertengahan Maret 1988.
Beberapa
penelitian,
utama dilaksanakan
pendahuluan.
dari
bagian
penelitian
penelitian
sampai
karena
ketidaktersediaan
peralatan,
dilakukan
.ultra
di
tempat lain.
Pernusingan
dengan
sentrifus
untuk pemurnian virus keperluan pemeriksaan
dalam
pewarnaan negatif dengan mikroskop elektron, dikerjakan di
Balai
Penelitian
Perkebunan Sei Putih,
Sumatera
Utara.
Sedangkan pemeriksaan virus dalam pewarnaan negatif dengan
mikroskop elektron, dilakukan di Bagian Fitopatologi
Balai Penelitian Tanaman Pangan, Bogor.
pada
1. Sejarah penyakit;
Penyakit
ingusan
atau
malignant
catarrhal
fever
( M C F ) , dieebut juga C o r y z a g a n g r a e n o s a &ovum, B o o r s a a r d i g e
dilaporkan oleh Plowright et a l .
kopziekte,
penyakit
menular
sporadik
atau
pada sapi d m
endemik,
kerbau,
berjalan
(81)
terjadi
lambat
kematian kasus (case fatality rate)
persen.
Selain
dan
kerbau,
dengan
mencapai
juga
MCF
secara,
tetapi
tingkat
sapi
sebegai
95
menyerang
ruminansia liar seperti rusa ( C e r v u s t i r o r o n s i s ) ( 1 4 , 16),
rusa
sika
elephus)
(Cervus
(92).
nippon)
(120).
u
rusa ekor putih ( 1 2 4 ) .
s
merah
rusa
(Cervus
Pere
Davis
( E l a p h u r u s d a r i d i a n u s ) ( I l l ) , rusa aksis (Axis a x i s ) ( 1 2 ) ,
"greater
kudu" ( T r a g e l a p h u s s t r e p s i c e r r o s
( B o s gaurus )
dan C - gnu
)
(
(
)
( 2 , lo), *gaur8'
1 0 , 1 2 5 ) , "wildebeest" ( C o n o c h a e t e s t a u r i n u s
7 9 , 1 0 6 ) , "hartebeest" ( A l c e l a p h u s h u c e l a p h u s
Cockei Gunther) ( 9 0 , 9 1 ) dan "bison" ( 8 0 s b o n a s u s )
Selain
banteng
itu, di taman hewan
(80s
i a v a n i c u s , 80s
San Diego. MCF
sondaicus)
(115).
terjadi
secara
pada
endernik
Banteng adalah nenek moyang dari sapi bali dan sapi
(34).
madura.
Penyakit ini dilaporkan terjadi di Eropah pada
1934
bentuk
rang dilukiskan sebagai penyakit yang
timbul
perakut, akut atau kronik dan selalu terjadi
tahun
dalam
pada
sapi
yang hidupnya berdekatan dengan domba
itu
nama penyakit dfsebut sebagai MCF yang
domba
menular
(sheep associated) a t a u t i p e Eropah.
seperti
di
Eropah
terdapat
pula
di
penyakit
Reskipun
dari
tipe
ini
belum
v i r u s h e r p e s berhaail
(76, 77).
berhasil
MCF
sehingga
Agen
ditentukan.
diisolasi dari sapi
sakit dengan g e j a l a k l i n i s seperti MCF di
yang
dari
Kejadian
Amerika
penyakit disebut juga sebagai t i p s Amerika
Sejak
(23).
perah
Minnesota
d a n virus bereaksi dengan antibodi terhadap virus MCF yang
berasal dari
dalam
"wildebeest"
penularan
g e j a l a k l i n i s HCF
(wildebeest associated),
kembali
(26).
pada
sapi
tidak
menghasilkan
Sementara itu ada pula k a s u s yang
menunjukkan g e j a l a k l i n i s seperti MCF,
tetapi s e l a i n v i r u s
h e r p e s terisolasi pula virus h I u e t u u n g u e
Di
(BTV) ( 1 9 ) .
Afrika penyakit HCF terjadi pada sapi
hubungan
dengan
"wildebeest"
yang diisolasi dari
t . i p e Afrika.
tetapi
yang
( 5 6 ) d'isebabkan
"wildebeest"
virus
oleh
( 7 9 ) dan disebut
sebagai
Dengan demikian dikenal dua tipe, yaitu t i p e
A f r i k a dengan "wildebeest"
sebagai reservoar virusnya
t . i p e Eropah atau t i p e Amerika dengan domha sebagai
penularannya.
perubahan
kedua
dan
ber-
Antara
patologisnya
kedua
tipe,
tidak b e r b a d a
sumber
gejala
klinis
dan
(78).
Selain
itu,
t i p e MCF dapat menyerang rusa dengan gejala
perubahan patologis y a n g sama
A r n e r i k a , dalam sel -sel limfoid dari
dan
(40).
Virus
rusa d a n dari
klinis
MCF
tipe
kelinci
s a k i t , d a p a t d i t u l a r k a n ke k e l i n c i dan domba yang d i t a n d a i
dengan kebengkakan simpul-simpul
l i m f e ( l i m f a d e n o p a t i ) dan
p r o l i f e r a s i e e l T (7).
Di
Indonesia,
pertama
MCF
dilaporkan
pada tahun 1894 yang menyerang kerbau
(69).
oleh
di
Kediri
Belakmgan d i k e t a h u i bahwa penyakit dengan
gejala
Pazotta
s e p e r t i yang d i l a p o r k a n P a z o t t a ,
Nusantara.
kepulauan
van
kali
Landbouw
t e r j a d i d i hampir s e l u r u h
Penning dalam J a a r b o e k
1910 menyatakan bahwa
penyakit
agak s e r i n g t e r d a p a t pada s a p i .
kopziekte
Departement
Boorsaardige
Dalam
laporan
tahun 1916 Van d e r Poel melaporkan adanya g e j a l a C o r y z a d i
dua
desa
dalam U n d e r d i s t r i c t
menyebabkan
kematian
Sreseh
di
semua s a p i madura
Madura
yang
yang
terserang.
Dalam pada i t u d a p a t d i l i h a t bahwa penyakit d i daerah
terjadi
secara
melaporkan
t e r jadi
endemik.
Selanjutnya
bahwa d i Purwokerto dan
Van
der
itu
Poel
penyakit
Purbalingga
secara sporadik.
Selanjutnya
Van
d e r Poel melaporkan
laporan
dalam
1917 p e n y a k i t t e r j a d i d i B a l i g e (Sumatera), d i Pulau
tahun
Madura
dan
Indonesia,
Purwokerto;
1918
terutama Pulau Jawa;
di
beberapa
tempat
di
1919 t e r j a d i pada s a p i dan
kerbau d i beberapa tempat d i Pulau Jawa.
Pada
tahun
1922,
Kepala
Pusat
Jawatan
Kehewanan
melaporkan bahwa C o r y z a menyerang kerbau d i daerah
Sukabumi,
Cirebon,
Selanjutnya
penyakit
Tegal,
Semarang
dalam laporan tahun 1924,
i n i d i daerah Rembang.
dan
Bogor,
Bondowoso.
dinyatakan
adanya
Dalam
dapat
laporan
dibaca
J a w a t a n Kehewanan P u s a t
bahwa
MCF menyerang
sapi
Hewan,
dan
Daerah
( Tirnor)
Pamekasan (Madura) , Bondowoso d a n
1925,
kerbau
seperti
beberapa
.
Kedokteran
tahun
di
di
Kupang
bagian
utara
P u l a u J a w a (Rembang d a n Semarang) d m d i M e d a n ( S u m a t e r a ) .
Sedangkan t a h u n b e r i k u t n y a ,
1927 d i d a e r a h Bondowoso.
P u l a u Jawa;
Balige
1926, t e r j a d i d i b a g i a n
(Sumatera);
(Sulawesi),
1928
di
utara
Pamekasan
(Meura),
(Timor).
Makassar
Kupang
d i d a e r a h Bondowoso d a n d i d a s r a h S e r a n g
dan
Bal i g e .
Dalam
b u l a n P e b r u a r i 1929, N a s u t i o n melaporkan
dari
Watampone ( S u l a w e s i ) bahwa s a p i b a l i yang d i b a g i k a n kepada
rakyat
menurut
yang
kopzzekte,
Kontrak
Sumba,
meskipun
terserang
dipindahkan
Bnosaard~ge
tempatnya,
tidak
rnemberi a k i b a t b a i k ( 5 3 ) .
Pada
akhir
tahun
1919 d a n
permulaan
tahun
Mohede melaporkan d a r i Karangasem t e n t a n g adanva
kejadian
tanda
penyakit
banyak
keluar
didiagnosis sebagai
Bagi
pada s a p i yang
lendir dari
Coryza
hidung
dan
l i m a tahun.
penyakit
itu
ingus .
Mata s a p i - s a p i
N a m a yang l a z i m
i a l a h penyakit
itu
mata
dari
Ngingisan,
rnenjadi
dan
Made
tahun
t e l a h melihat l i m a
p e n y a k i t S o n s a a r d i g e k o p z i e k t e pada s a p i - s a p i
kurang-lebih
tanda-
Selanjutnya
gangraenosa.
dalam d a e r a h t u g a s n y a ,
beberapa
memperlihatkan
Asna yang b e r t u g a s d i Karangasem ( B a l i )
1942-1950,
1920,
kali
yang umurnya
diberikan
pada
artinya
keluar
p u t i h dan
banyak
terbelah-belah
yang
mata,
air
mengeluarkan
hidungnya
kering
kadang-kadang
Para
petani-ternak
dan k e p a l a n y a bengkak.
m e m i l i k i s a p i b e r p e n y a k i t demikian m i n t a i e i n
memotong
hewannya.
Kepala
dan
untuk
bagian-bagian
yang
menun jukkan k e l a i n a n d i a f k i r ( 53 1 .
Dari
d a t a yang dikumpulkan o l e h Mansjoer ( 5 3 )
diambil
adalah
kesimpulan bahwa hewan p a l i n g peka
sapi
sedangkan
tahan.
b a l i disusul oleh s a p i
dapat
terhadap
madura
dan
kerbau,
s a p i ongole dan s a p i f r i e s i a n h o l s t e i n
relatif
S e j a k t a h u n 1978, MCF t i m b u l pada k e r b a u dan
Kabupaten D e l i Serdang,
d i Kecamatan Lubukpakem,
Sumatera
U t a r a dengan t i n g k a t i n s i d e n s
adalah
0.47
persen,
masing-masing
terjadi
persen,
sedangkan
pada
Aceh Tenggara.
sapi
Propinsi
rate)
(incidence
sapi
ongole
dalam s a t u t a h u n ( 7 2 ) .
p u l a pada s a p i b a l i d i
Kabupaten
MCF
Kecamatan
P r o p i n s i Daerah
0.02
Selanjutnya
Belangkejeren,
Istimewa
Aceh,
y a i t u s a p i b a n t u a n p e m e r i n t a h yang d i b a g i k a n kepada r a k y n t
d i daerah i t u ,
b e r a s a l d a r i P r o p i n s i Nusa Tenggara
dengan t i n g k a t i n s i d e n s 20.76 p e r s e n p e r t a h u n
K e j a d i a n MCF yang b e r j a l a n s e c a r a endemik,
terjadi
d i
d a r i t a h u n 1975 h i n g g a t a h u n
daerah
Ciomas,
Pengembangan
penelitian
terserang
sejak
C i b a l o k dan d i
Ternak
di
(75).
dilaporkan
1978 p a d a s a p i
Pusat
Ciawi-Bogor.
Penelitian
Selma
i t u d i l a p o r k a n t i d a k t e r d a p a t hewan l a i n
(22).
September
Hoffman et d l .
1979
Timur.
(37)
sampai b u l a n M e i
melaporkan
1982,
d i
bali
dan
masa
yang
bahwa'
Balai
Penelitian
Ternak
menyebabkan
Ciawi-Bogor,
MCF t e l a h
menyerang
dan
k e m a t i a n empat d a r i t u j u h e k o r s a p i b a l i ;
50
d a r i 177 e k o r k e r b a u sedangkan 6 3 e k o r s a p i k e t u r u n a n
tiga
indicus,
e k o r k e t u r u n a n Bos t a u r u s dan
k e r b a u murrah,
MCF
sapi
bali.
dilaporkan
yanp
dan dalam
sehat,
penularan
lebih
cepat
(87).
Kasus MCF d i Lampung.
menunjukkan
yatlg
menimbulkan
p a t o l o g i s k h a s MCF.
perubahan
ekor
Bali
rang
buatan
yaitu
di
terjadi
dengan menyuntikkan d a r a h p e n d e r i t a
sapi- bali
empat
t e t a p s e h a t (37).
Penyakit
menyerang
Bus
didefibrinasi
gejala
klinis
Malahan p e n y a k i t
dan l e b i h parah d a r i
penyakit
ke
d m
ber~alan
di
lapangan
Bengkulu dan Sumatera S e l a t a n
k e n y a t a a n bahwa s a p i b a l i a d a l a h p a l i n g peka,
menyusul k e r b a u d a n s a p i p e r a n a k a n o n g o l e ( 8 5 ) .
Selain
MCF
didiagnosis
Tenggara
p a d a hewan t e r n a k ,
Timur
sdngat tinggi
Di
Dnri
terdapat
adafah
yang
tetangga
besar
47,6
Malaysia
berikutnya
negara-negara
MCF ( 1 1 7 ) .
1976
kasus
di
Nusa
laporkan
di
dilaporkan
menyerang s a p i p a d a t a h u n 1949
pengamatannya
Nopember
pula
tirorensis)
dan t i n g k a t k e m a t i a n
laporan-laporan
sebagian
hasil
pada r u s a ( C e r r u s
pernah
(14).
negara
kejadian
d i Indonesia
sampai
diketahui
bagian
di
Pada t a h u n 1 9 8 0 Vanselow
tentang
kejadian
J u n i 1977,
p e r s e n dengan t i n g k a t
MCF,
morbiditas
kematian
adanya
dan
bahwa
1958.
di
Semenanjung,
melaporkan
yaitu
dari
pada
sapi
kasus
87,7
p a d a s a p i p e r a h asal I n d i a m o r b i d i t a s 23,3
persen,
d e n g a n t i n g k a t k e m a t i a n k a s u s 100 p e r s e n
persen
(117).
2. D i a g n o s i s p e h y a k i t
Diagnosis
penyakit
dengan
cara
adalah
adanya
MCF,
seb-ian
besar,
dilakukan
Gejala
klinis
khas
c a i r a n mukopurulen d a r i
hidung
dan
klinik-patologik.
d i s e r t a i p e n g e l u a r a n bau b u s u k ,
l i m f a d e n o p a t i umum,
opacity),
erosi
selaput
secara
lendir
kekeruhan k o r n e a
s u h u badan 41°c
mulut,
h i s t o p a t o l o g i k adanya v a s k u l i t i s pada
52,
d i p a k a i s e b a g a i pegangan (22. 37,
tubuh
Pada
tahun
1980,
Rossiter
mencoba
lebih,
sedangkan
organ-organ
73. 8 5 .
dan
diperiksa
(fluorescent
saja
kadang
dengan
antibody
uji
technique,
diperoleh hasil positif,
cara
limfoid
f luoresensi
FAT);
108).
membuat
m e n d i a g n o s i s MCF dengan pernotongan t i p i s j a r i n g a n
beku
mata
(corneal
atau
konjungtivitis;
MCF
langsung
tetapi
kadang-
cara
sehingga
ini
dianggap kurang b a i k ( 1 0 0 ) .
Isolasi
sel (cell c u l t u r e ) t e l a h b e r h a s i l
biakan
79,
v i r u s dengan penanaman sel-sel
limfoid
pada
dilakukan
(10,
9 0 ) d a n s u d a h d i l a k u k a n secara r u t i n d e n g a n
sel-sel
l i m f o i d pada biakan s e l g i n j a l f e t u s
dan
a t a u t i r o i d f e t u s s a p i (TFS),
FAT
menggunakan kon j u g a t yang d i b u a t s e n d i r i
uji
penanaman
...
fluoresensi
antibody
v i r u s WCll
tak
technique,
( 7 0 , 71,
langsung
diidentifikasi
(indirect
IFAT) menggunakan
73).
sapi
dan
(GFS)
dengan
dengan
fluorescent
antibodi
terhadap
antigen virus MCF pada hewan penderita
Adanya
dideteksi
setelah sel-sel limfosit ditanam dalam
dapat
Roswell
Park medium (RPMI) 1640 berisi 10 persen serum fetus
dan
antibiotik yang kemudian diperiksa dengan
Terdapatnya
penderita
virus
MCF
dalam
telah
sel-sel
pula
limfosit
dilaporkan
sapi
(73).
FAT
dari
oleh
hewan
Patel
dan
Edington dengan menjadikan biakan eksplan jaringan limfoid
dalam
RPMI 1640 dan diperiksa dengan IFAT,
sebanyak
90
persen
limfosit
dengan
berdiameter
hasil
11-13
mengandung virus MCF, sedangkan limfoblastoid yanp
um
sedana
berproliferasi. tidak (66).
3. Etiol-i
Agen
penyakit berhasil diisolasi pertama
"wildebeest"
varicella
sangat
virus
di
Af rika.
soster,
Virus
ini
menyerupai
virus citomegalo dan virus
terikat sel (cell associated)
tersebut
kali
mempunyai sifat peka
dari
virus
Marek
dan
Selanjutnya
(79).
terhadap
asam
dan
pelarut lemak, membentuk sinsisia dan badan inklusi tip% A
dengan
sel
ukuran 100 nm di dalam sel dan 140-220 nm di
hidup
(81).
herpes bovid-3
yang
dapat
"wildebeest",
(
90).
dalam
Virus ini dimasukkan
(35. 123).
menetralisasi
ke
virus
Kemudian, virus dengan antibodi
virus
yang
berhasil pula diisolasi
diisolasi
dari
A l c e l a p h i n a e , maka virus
dari
"hartebeest"
Karena "wi ldebeest" dan "hartebeest"
subfamili
dalam
luar
termasuk
ini
di
diusulkan
diubah
namanya
Tetapi
Plowright mengusulkan nama virus tersebut
Hippotragine
menjadi A I c e l a p h i n e
herpesvirus,
karena
(91).
herpesvirus-l
menjadi
hewan-hewan
sumber
penularan tersebut termasuk di dalam famili
Hippotraginae
(84).
Namun
adalah
semang
virus di alam bebas, sebaiknya virus
Alcelaphine
karena ungulata
herpesvirus
alcelaphine
(AHV-1) ( 6 2 ) .
Virus
induk
diberi
nama
herpes
yang
identik dengan virus MCF WCll (berasal dari "wildebeest"),
berhasil diisolasi dari "gaur" dan "greater kudu" (10)
rang
berukuran 98-194 nrn (11)
Sejak
dapat
ditularkan
yang
diberi
Pengalaman
Piercy
tidak
MCF
tahun 1936 sudah diketahui bahwa penyakit
ke kelinci
dengan
antikoagulan atau
yang
(77).
menyuntikkan
suspensi
darah
jaringan
sama dilaporkan oleh Mansjoer
(
15).
(53)
dan
Namun psrcobaan menulari mencit dan
menimbulkan
penyakit
(77, 8 0 ) .
dan
marmot
virus
tidak
tumbuh pada telur ayam bertunas (84).
Transmisi
dengan
penyuntikan
berhasil
dilakukan (53, 8 7 ) dan darah yang
kerbau
sakit menimbulkan penyakit pada
Tetapi
isolasi
limpa,
ginjal, hati, otak dan simpul limfe
pada
darah
yang diberi antikoagulan ke dalam vena sapi
sakit
dari
penyakit
virus dengan penanaman
sapi
sehat.
didefibrinasi
sapi
suspensi
(38).
sel-sel
kerbau
biakan sel lestari (cell line) BHK-21 (baby
sakit
hamster
kidney), MDBK (Madin-Derby bovine kidney) dan Vero,
berhasil (38).
Selanjutnya dilaporkan bahwa penyakit
tidak
MCF
yang
berhubungan dengan domba dapat
sapi
sakit
ditransmisikan
ke sapi sehat dengan penyuntikan
dari
darah
yang
diberi antikoagulan (109).
Isolasi virus MCF dari kerbau dan sapi bali
dilakukan
dengan
menginokulasikan
leukosit,
suspensi
sel-sel limpa
suspensi
dan
Virus
ternyata
,
73, 75).
Peran kambing dan d-ba
Meskipun
agen
bagaimana
dilaporkan.
menyimpulkan
meskipun
peka
sel-sel
dengan antibodi terhadap virus MCF W C l l (70, 71,
bereaksi
namun
sel-sel
suspensi
simpul limfe pada biakan sel GFS dan TFS.
4.
berhasil
penyakit
mekanisme
Kebanyakan
bahwa
beberapa
dalam penularan MCF
telah
penularannya
laporan
domba
berhasil
adalah
bahwa
kejadian
MCF
di
pernah
di
Afrika)
penularan
peneliti menemui penyakit
yang tidak berhubungan dengan domba.
melaporkan
belum
{kecuali
biang
diisolasi.
pada
Selman et
Inggris
ada
MCF
hewan
aI.
yang
berhubungan dengan domba tetapi ada pula yang tidak (108).
MCF di New Zealand menunjukkan tingkat insidens
pada
tertinggi
saat domba dan sapi digembalakan bersama-sama
Demikian pula ke jad ian MCF pada "gaur" dan "greater
di
Taman
Hewan Oklahoma, Amerika Serikat,
tidak langsung dengan domba (10).
pada
kudu"
hubungan
Selain itu kejadian MCF
beberapa bangsa rusa juga berhubungan
(12, 16).
ada
(32).
dengan
domba
MCF
M a l a y s i a juga dihubungkan
d i
domba p a d a semua k a s u s p e n y a k i t ,
dengan
kehadiran
namun dalam pengamatannya
Vanselow menjumpai k e j a d i a n p e n y a k i t pada s e e k o r s a p i r a n g
t i d a k berhubungan dengan domba,
t e t a p i berhubungan
dengan
sapi p e n d e r i t a d a n bangkai s a p i ( 1 1 7 ) .
Di
53,
(37,
dengan
k e j a d i a n MCF pada s a p i
Indonesia,
72,
domba
8 5 ) dan r u s a
.
Namun
dilaporkan
(14)
saat
sampai
bali,
ini,
kerbau
berhubungan
belum
pernah
d i l a p o r k a n adanya hubungan a n t a r a kambing dengan p e n u l a r a n
MCF,
pada
banyak,
D i Sulawesi misalnya,
selain
penggernbalaan
Selain
itu,
terdapat
banyak
d i samping
jumlahnya
lebih
hewan i n i p u n hidupnya s e l a l u d e k a t dengan s a p 5 dan
kerbau.
MCF
ha1 d i Indonesia,
berhubungan
yang
di
sama
lokasi
juga kambing,
dari
domba.
sapi bali
dengan
domba,
terdapat
juga
HCF
kejadian
yang
menderita
di
lapangem
kambing
Deli
di
(53).
Serdang
bahkan p o p u l a s i n y a d u a k a l i
Karena
itu.
kambing
lebih
perlu
pula
d i c u r i g a i s e b a g a i sumber p e n u l a r a n v i r u s MCF.
Tetapi
peran
kambing
dan
domba
sebagai
penularan
v i r u s MCF belum d a p a t d i b u k t i k a n .
diketahui
ialah
kedua
j e n i s hewen
dengan
virus
MCF d a n menunjukkan
berupa
ingus
encer,
masing-masing
diberi
dapat
18 dan 17
itu
gejala
hari
sumber
Yang
dapat
ditulari
klinis
sesudah
'sudah
ringan
disuntik,
dengan 2 5 m l d a r a h k e r b a u s a k i t yang
antikoagulan.
diisolasi
Selain i t u ,
virus sinsiogenik
d a r i kedua
yang
sudah
hewan
identik
itu
denpan
MCF
virus
yang
WCll (70. 71).
ditulari
menunjukkan
ringan
Selanjutnya, tiga
ekor
dengan tiga virus MCF isolat
bahwa
dua ekor domba menjadi
domba
dari
kerbau
sakit
ingusan
pada minggu pertama dan seekor domba lainnya
minggu
kedua
menunjukkan
pasca
gejala
penularan.
klinis
Pada
dapat
waktu
domba
diisolasi
virus
sinsiogenik yang bereaksi dengan antibodi terhadap
MCF
W C l l dalam IFAT dan bereaksi pula dengan
K6/AP dalam pengujian dengan FAT.
virus
virus
MCF
Virus tersebut ternyata
hidup dalam tubuh domba aedikitnya swmbilan
dapat
pada
minggu
sesudah ditulari (73).
Buxton
dengan
sel
intravena
kebuntingan
ekor
MCF
virus
Suspensi
anak
(1985) telah berhasil
et al.
ke
dari rusa
dari
21
rusa atau
ekor domba
merah
dari
yang
menulari
atau
dari
kelinci
yang hidup
bunting
menunjukkan
kelinci.
disuntikkan
dengan
umur
dari
lima
antara 40-66 hari, ternyata empat
domba
domba
gejala
klinis
seperti MCF dan mati atau dibunuh pada hari ke 10, 16,
dan
175.
gambaran
histologik
Dari
pemeriksaan
1imfadenopati
terlihat
dan
patologi-anatomik
dalam
pengamatan
T
adanya kerusakan daerah
47
terlihat
secara
jaringan
limfoid disertai penghentian produksi sel B.
Namun, virus
tidak
dan
yang
berhasil
hidup
diisolasi kembali dari rusa
dalam
satu kandang dengan
domba.
kelinci
Hal
ini
disangka karena susunan gen virus tidak lagi sempurna (9).
Peran
domba
dalam
penularan
MCF
di
Victoria,
dilaporkan oleh Snowdon bahwa setiap
Australia,
penyakit pada sapi selalu berhubungan dengan
domba.
Snowdon
menular
dengan
berhubungan
selanjutnya melaporkan
pemeliharaan
domba, namun
MCF
yang
tipe
rang
bahwa
perantaraan domba ini, adalah
dengan
kejadian
isolasi
agen
penyakit
dengan penanaman sel-sel organ baik dari domba maupun dari
tidak tumbuh pada biakan sel ginjal an&
sapi
domba
dan
tiroid anak sapi (112).
Suatu kejadian yang tidak biasa yaitu kasus MCF
pada
seekor anak sapi jantan friesian holstein umur lima bulan,
yang
biasanya
gejala
klinis
anatomik.
domba,
pada 98 ekor sapi susu,
berumur
bangsal
beranak.
antibodi
dengan
berkeliaran
semi
sembilan
Kejadian ini bermula dari
sembilan
bulan
yang
suatu
sekelompok
dikandangkan
penderita
sebelum
diantaranya
yang biasa ditinggali 19 ekor domba selama
Selain itu dari sapi-sapi
denqan
patologi-
Sharpe et a l . melaporkan terjadinya
mati atau dipotong.
sapi
dikonfirmasikan
diantaranya beranak pada musim
kejadian (94).
MCF
dan
ditandai
Ternyata, di tempat penggemukannya
dua
wabah
menyerang ternak dewasa,
dalam
musim
ditemukan
terhadap BTV, sehingga menimbulkan dugaan
bahwa
domba dan BTV memiliki peran dalam penularan MCF (111).
5. Peran vektor dalam penularan penyakit
Bentuk penularan dari domba dan atau kambing ke hewan
yang
peka
Kemungkinan
darah
adanya
73,
melalui
53,
vektor
(56)
75)
dilaporkan.
ser-ga
penghisap
misalnya
tetapi
tidak
dipertimbangkan
pernah
dan
transmisi
penyakit
penyuntikan darah yang diberi
pemindahan
87).
virus
penghisap darah adalah mungkin.
oleh
pernah
diteliti
lebih
Mengingat virus MCF dapat diisolasi dari leukosit
lanjut.
(70,
belum
sebagai perantara penularan pernah
Mettam
oleh
MCF,
terhadap
kenyataan
african
(AHS)
beberapa
haerorrhaqic
spesies
dipindahkan
dari
of deer
dari genus
domba
dilakukan
antikoagulan
melalui
gigitan
virus
ditopang
BTV,
virus
dan
virus
akabane
( E H D ) di%ularkan
Culicoides.
penderita k e
melalui
BTV
domba
(38,
serangga
Kemungkinan ini
bahwa beberapa virus seperti
horsesickness
epizootic
dapat
ternyata
yang
sehat
melalui C - i w i c o l a dan C - a b s o l e t u s di Spanyol dan Portugal
( 5 5 > , dan
Yunani
C - absoletus.
(4).
Amerika
Vektor
Serikat
yang tersebar
terpenting pada
adalah
C.
luas
di
Lesbos.
penularan
variipennis,
BTV
yang
di
sering
terdapat mengalami infeksi campuran beberapa serotipe BTV,
diantaranya serotipe 1 0 dan 1 7 (107).
Penularan virus AHS adalah melalui C - variipennis (4)
sedangkan virus a k a b a n e ditularkan melalui C - brevitarsis
sementara
virus E H D berhasil ditumbuhkan dalam
nuheculosus,
insek ( 3 3 ) .
tubuh
setelah virus diinokulasikan melalui
C-
toraks
dan
peregrinus
C,
termasuk
C-
Indonesia ( 8 8 ) .
terdapat
palpifer
Penyidikan tentang
di
Asia
kemungkinan
penularan virus MCF dari reservoar ke hewan peka atau dari
hewan
satu
peka ke hewan peka
lainnya
melalui
vektor.
belum pernah dilaporkan.
Plowright
sapi
terhadap
disuntik
(83) dalam
virus
MCF, melaporkan
dengan
menghasilkan
serum
e t al.
virus
antibodi
yang
usahanya
bahwa
dilemahkan,
dengan titer
mengimunisasi
hewan
dua
tinggi.
Mushi e t al.
(
kali,
Sementara,
imun dapat diperoleh dari kelinci setelah
dengan virus MCF C S o 0
yang
ditulari
C
59).
melaporkan bahwa dengan uji netralisasi
serum dapat ditunjukkan adanya antibodi terhadap virus MCF
WCl 1
dalam
ingus dan air
mata
anak-anak
.
"wildebeest"
berumur lebih tiga bulan yang tidak terdapat pada
bawah umur tiga bulan.
anak d i
Sedangkan dalam serum, semua anak-
anak "wildebeest" tersebut mengandung antibodi (61).
Dengan
biakan
dalam
menggunakan
virus MCF
yang
sel tertentu, dengan ultrasonik,
pengujian
melaporkan
pengikatan komplemen,
diekstrak
sebagai
Rossiter
dari
antigen
et
dl.
bahwa dalam serum hiperimum sapi, kelinci
dan
"wildebeest"
terdapat antibodi dengan titer
1:>64
(971,
sedangkan dalam serum sapi normal di daerah endemik
tidak
terdapat
bahwa
antibodi
(99).
Selanjutnya
dilaporkan
meskipun
kurang
sensitif,
counter-irmuno-electrophoresis
(CIEP)
ID)
(
rrruno-diffusion
menggunakan
dan
serum
h i p e r i m u n d a p a t d i d e t e k s i a d a n y a a n t i g e n MCF ( 9 8 ) .
D i A f r i k a Timur kebanyakan MCF d i s e b a b k a n o l e h
yang
berasal
MCF
menderita
Eropah
dan
bertindak
dari
"wildebeest"
mengandung a n t i b o d i
d i bagian l a i n dunia,
sebagai
sumber
dan
(79)
sapi
yang
Sedangkem
(99).
dikatakan
penularan
virus
d i
bahwa
domba
78,
109).
(23.
9
Meskipun belum d i k e t a b u i m e n p e n y a k i t n y a ,
mengandung
sehingga
antibodi
memberi
terhadap
kesan
bahwa
MCF
berasal
virus
t e r d a p g l t j u g a d a l a m t u b u h hewan t e r s e b u t
titer
rata
sapi
penderita
"wildebeest"
MCF
tipe
(103).
Afrika
Rata-rata
a n t i b o d i d a l a m serum d0mb.a l e b i h t i n g g i d a r i
t i t e r a n t i b o d i d a l a m serum s a p 1 sedangkan
rata-rata
t i t e r a n t i b o d i d a l a m serum " w i l d e b e e s t " l e b i h t i n g g i
yang
terdapat
rata-
dari
d a l a m serum domba ( 1 0 1 ) .
Dsngan u j i n e t r a l i s a s i serum ( N T S ) mengaunakan b i a k a n
isolat
dari
ditulari
tiga
s e l G F S yang d i t u l a r i dengan v i r u s MCF K 6 / A P ,
kerbau,
kali
sebagai antigen,
dengan
virus
s e r u m domba yang
yang sama,
dengan
selang
10
hari,
mengandung a n t i b o d i dengan t i t e r 1 : > 1 6 ( 7 3 ) .
Hingga
s a a t i n i belum a d a l a p o r a n mengenai
a n t i b o d i t e r h a d a p MCF d a l a m s e r u m kambing.
7.
gambaran
.
A n t i g e n i s i t a s dan imunogenisitas
Usaha
terhadap
pembuatan
vaksin
untuk
mengebalkan
MCF s u d a h d i l a k u k a n o l e h P l o w r i g h t et
dl.
sapi
pada
tahun
1975.
Virus
yang
berasal
dari
"wildebeest"
diperbanyak dalam sel hidup atau dimatikan dengan formalin
dan
dicampur
dengan
menghasilkan
a d ~ u v a n Freund
antibodi
dengan titer
tidak
tinggi
lengkap,
pada
sapi.
tetapi tidak tahan terhadap tantangan dan infeksi alamiah.
Melihat
kenyataan
selain
ini
mekanisme
Plowright et
menduga
al.
humoral masih ada mekanisme
bahwa
lain
rang
ikut berperan ( 8 3 ) .
Sementara
antibodi
itu, Rossiter melaporkan
terhadap
dihiperimunkan
tantangan
pada
adanya
proteksi
kelinci.
Kelinci
dengan suspensi sel-sel limfoid
tertulari
virus MCF yang dilemahkan, tidak menimbulkan kekebalan dan
tidak tahan terhadap tantangan.
Selanjutnya, kelinci yang
'dihiperimunkan
dengan
tertular
MCF, menimbulkan
tahan
virus
terhadap
dihiperimunkan
tertulari
virus
pasca imunisasi.
90
pasca
suspensi
tantangan.
dengan
sel-sel
ginjal
sapi
antibodi
tetapi
tidak
kelinci
yang
Sebaliknya,
suspensi
sel-sel
MCF, tahan terhadap
ginjal
kelinci
tantangan
hari
47
Namun, tantangan kembali pada minggu ke-
imunisasi menyebabkan kernatian dua
dari
empat
1973
telah
ekor kelinci (102).
Sebelumnya,
mencoba
Virus
mernbuat
yang
Reid
dan Rowe dalam
vaksin
menjadi
dari
virus
virus
bebas
tahun
asal
pada
"hartebeest".
pasase
diinokulasikan pada sapi, tidak menimbulkan gejala
khas MCF tetapi menirnbulkan antibodi yang dapat
ke
30
klinis
diditeksi
dengan
NTS.
terhadap
rendah.
Dua dari tiga sapi yang
diimunisasi,
tantangan virus homolog yang
virulen
tahan
berpasase
Setelah ditantang lagi dengan virus yang
berasal
menunjukkan
dari
"wildebeest",
semua sapi tidak
MCF.
Namun, tiga ekor sapi yang diimunisasi dengan
gejala
virus
dari "hartebeest" pasase ke 3 0 saja tanpa ditatltang dengan
virus
homolog
terhadap
virulen
berpasase
rendah,
tantangan virus yang berasal
tidak
dari
tahan
"wildebeest"
(90).
Sementara
itu
dilaporkan
kemungkinan
pembentukan kompleks imun dalam vaksinasi pada MCF
Terjadinya
reaksi
vaskulitis
mungkin sebagai
manifestasi
adanya
(105).
dari
imunopatologis, reaksi vaskular dan limforetikuler
(106, 108) seperti terjadi pada reaksi Coomb dan Gell tipe
I11 dan IV (13).
3
(C3)
Namun imunoglobulin (Ig) dan komplemen-
yang berisi kornpleks imuh
kadang-kadang
saja
dapat
pada
d ideteks i
luka-luka
( 52,
58,
hanya
100).
Kompleks imun juga dilaporkan berisi konglutinin (Cg) yang
mengendap dalam glornelurus namun terjadinya arteritis akan
menjadi
(67).
tetapi
terang
bila kornposisi
dari
endapan
dipastikan
Pada kelinci ternyata tidak ditemukan kompleks imun
antibodi
yang
sudah
berada
dalam
tubuh
tidak
mencegah terjadinya penyakit setelah ditulari dengan virus
penantang (105).
8.
Struktur dan penggolon8an virus herpes
Virus
dibagi
dalam
tiga kelas
yaitu
a)
:
virus
tanaman (plant virus), b) bakteriofag (bacteriophage)
c)
virus
hewan
mengandung
(animal
asam nukleat
ribonukleat
virus).
nucleic
(ribonucleic
Virus-virus
acid, NA),
acid,
dan
tersebut
yakni
RNA)
asam
atau
as am
deoksiribonukleat
(deoxyribonucleic
acid.
DNA).
Asam
nukleat
terletak
di
dalam
sebagai
inti
(core).
Dengan
apakah
virus
stranded)
bagian paling
mikroskop elektron
mempunyai
NA
(ME)
beruntai
atau beruntai ganda (double
dapat
tunggal
dilihat
(single
stranded).
Virus
herpes mempunyai DNA yang beruntai ganda (18, 44, 47).
Secara umum, virus mengandung ensim yang terdiri dari
dua
kelas,
yakni ensim yang menyerang dinding
sel
atau
membran sel inang seperti lisosom atau neuraminidase,
dan
ensim
DNA
yang
mengkatalisis
polimerase ( 4 7 .
Virus
sintesis
NA
seperti
118 1 .
yang mengandung RNA
diklasifikasikan
sebagai
DNA.
virus RNA dan virus yang mempunyai DNA sebagai virus
Joklik dalam tulisannya tahun 1980 ( 4 4 ) , melukiskan
virus
herpes
terdiri
berkisar
dengan
d m
adalah salah satu dari
famili
bahwa
virus
DNA,
dari : 1 ) virus herpes alfa yang mempunyai
dari
sangat luas sampai
dengan
sangat
infeksi yang bersifat laten dalam ganglia
menimbulkan
kerusakan sel (cytopathic
inang
sempit
sensori
effect.
sangat tinggi dan kebanyakan siklus replikasi pendek.
CPE)
2)
virus
herpes
beta mempunyai kisaran inang
yang
seapit,
k u r a n g m e n i m b u l k a n CPE, s i k l u s r e p l i k a s i p a n j a n g , b i a s a n y a
menyebabkan
jaringan
inang
infeksi laten dalam kelenjar ludah dan
d a n 3) v i r u s h e r p e s g a m m a d e n g a n
lain;
dalam
kisaran
yang sempit, s e r t a dapat menyebabkan tumor.
infectious bovine rhinotracheitis (IBR), v i r u s
bovine
v i r u s infeceious Iaryngotracheitis
(human
virus
anggota
herpes
herpesvirus
beta; d a n v i r u s
alfa;
virus
cytomegalo
ke
dalam
(human
gamma
ayam,
virus
termasuk k e dalam
virus
Ebstein-Bar
pada orang, v i r u s Marek pada
4)
saimiri pada bangsa kera,
sapi,
(ILT) pada ayam, adalah
beta herpesvirus 5 ) pada orang termasuk
herpes
herpes
virus
infectious
CIBKV), k e d u a n y a p a d a
kerato-conjunctivitis
beberapa
Virus
h e r p e s gamma.
Virus
harpen
tipe,
menyerang
terdiri
y a k n i BHV-I
saluran
dari
BHM
kekasaran
sampai 6
pernafasan
virus
vulvovaginitis).
adalah
ruminansia
yang
disebut
(bovid herpesvirus, BHV) digolongkan
herpes bovid
enam
pada
IBR
Virus
dan
yang
(49).
atau
IPV
alat
teraasuk
ke
dan kerbau.
berbagai
S e d a n g k a n BHV-5
a d e n o m a t n s i s p A d a paru-paru
mnrtlpakan
terutama
yang
sapi,
pustular
dalam
BHV-2
menyebabkan
Tipe yang ketiga yakni
t e r m a s u k v i r u s MCF d e n g a n r e s e r v o a r "wildebeest",
4 yang menyebabkan
menjadi
kelamin
(infectious
(bovine herpes mammillitis)
k u l i t p a d a sapi.
BHV-1
virus
BHV-3
d a n BHV-
bentuk gejala klinis pada sapi
adalah virus yang menyebabkan
domba dan tipe terakhir
v i r u s h e r p e s p a d a kamhi n g
(49).
BHV-6
Penggolongan
v i r u s herpes bovid i n i didasarkan
pertimbangan s e j a r a h ,
reaksi serologis d m pola
DNA o l e h e n d o n u k l e a s e .
S i f a t i n f e k s i pada
t e r m a s u k dalam golongan BHV,
Menurut
Dulbecco
m o r f o l o g i yang sama.
dan
200 nm,
terdapat
terdapat
ampelop
terhadap
zat
pemecahan
semua
virus
herpes
mempunyai
Ukuran d i a m e t e r b e r k i s a r a n t a r a
k a p s i d yang
162 kapsomer.
yang
ikosahedral
D i bagian
mengandung
lipid
p e l a r u t lemak seperti eter
100
dan
di
paling
luar
sehingga
peka
dan
kloroform.
Virus
MCF
123).
P l o w r i g h t et al.
virus
MCF yang d i i s o l a s i d a r i " w i l d e b e e s t " a d a l a h
asal " w i l d e b e e s t " t e r m a s u k v i r u s
herpes
(36,
(81) melaporkan bahwa n u k l e o k a p s i d
h e d r a l s i m e t r i dan mengandung DNA s e b a g a i i n t i .
sel,
virus
adalah l a t e n ( 4 9 ) .
(18)
mempunyai
dalamnya
pada
ikosa-
Di
dalam
sel
virus
mernbentuk
badan
v i r u s a d a l a h t e l a n j a n g sedangkan d i l u a r
mempunyai ampelop (81)
Virus
herpes
termasuk
virus
MCF
i n k l u s i t i p e A pada b i a k a n sel yang d i t u l a r i n y a (10, 8 2 ) .
9-
Proses penularan sel oleh virus
Virus
diri
d i dalam s e l h i d u p ,
tidak aktif
Proses
aksi
a d a l a h s u a t u u n i t yang h i d u p d a n
mdmperbanyak
sedangkan d i l u a r s e l
hidup
ia
(18).
p e n u l a r a n sel oleh v i r u s a d a l a h s u a t u
a n t a r a v i r u s dengan s e l i n a n e .
Virus
melekat
l o k a s i t e r t e n t u pada s e l yang d i s e b u t r e s e p t o r ,
interpada
l a l u masuk
yang
ke
dalam sel dengan cara : a) penelanan seluruh
partikel
(engulfment) atau dksebut juga viropeks, b)
virus
NA
menginjeksikan
penetrasi
ke
seluruh
dalam sel bakteri
partikel
virus ke
dan
dalam
c)
dengan
sel
secara
47, 122).
langsung yang mekanismenya belum diketahui ( 4 4 ,
NA
Semua
satu
kode
virus, setidak-tiddcnya berisi
pembuatan NA
untuk
dan
satu
dengan
dua
kode,
lainnya
untuk
pembentukan protein (18, 47).
Selanjutnya
terjadilah
perakitan
komponen-komponen
virus menjadi partikel virus baru, mungkin secara
namun Wood dan Edgar (1968) membuat
(20),
menyimpulkan
khusus
bahwa
proses
perakitan
spontan
percobaan
dan
memerlukan
ensim
122).
(
Virus harpes disintesis di dalam inti dan dirakit
dalam
inti
dan
sitoplasma
sel
yang
tercapai suatu timbunan tertentu, komponen
dilepas
dari
sel
inang
ke
daerah
(18).
ditulari
Setelah
di
virus
sekitarnya.
Virus
berampelop, sebelum melepaskan diri ke luar sel, membentuk
ampelop
dari
membran sel (18).
Castro
dan
Daley
(11)
melaporkan bahwa virus MCF yang diisolasi dari "gaur"
"greater
kudu" dirakit di dalam inti sel
dan
dimatangkan
di
dalam sitoplasma dan akhirnya virus membentuk ampelop @ari
membran
sel sebelum melepaskan diri dengan
,
membentuk kuncup (budding).
cara
seperti
Selain membentuk ampelop dari
sel bagian luar, virus MCF juga membentuk
ampelop
dari
mernbran sel dari vakuola d m dari sisterna.
Karena
itu,
virus berampelop terdapat di dalam vakuola
membr-
~ u g a yang
terperangkap di dalam sisterna inti
dan
sel
ada
yang
ditulari
(11).
nukleokapsid,
ampe 1 op .
Jadi, virus MCF d i dalam
sedangkan
di
luar
sel
sel
virus
membentuk
mempunyai
BAEAN DAN METODE
111.
1. Bahan untuk menentukan sifat virus MCF
Untuk
mempelajari sifat virus MCF
digunakan
bahan-
bahan sebagai berikut :
(IUDR),
a. 5-iodo-2'-deoxyuridine
untuk
mempelajari NA
virus MCF.
b. Acridine
Fluid,
yang
digunakan dafam pewarnaan AO, untuk rnengamati NA
virus
MCF
(AO).
orange
Curnoy's
Fixing
:
c. Filter,
untuk uji filtrasi yang berdiameter
dari
I00
sampai 450 nm.
2- Aewan percobaan
Dalam
kerbau,
percobaan
dua
ekor
postulat Koch,
dipakai
tiga
ekor
virus
isolat
dan
kambing
dan
diinokulasi dengan
seekor lainnya dijadikan sebagai kontrol.
Dalam percobaan untuk menentukan
domba
sebagai
1 0 ekor
masing-masing
diinokulasi
sumber
penularan
peran
virus
MCF,
digunakan
kambing d m domba percobaan
dengan virus MCF dan masing-masing
lima
yang
ekor
untuk kontrol .
Selain
itu
diperlukan pula 10
melemahkan virus MCF.
ekor
kelinci
untuk
Untuk mengukur antigenisitas dan imunogenisitas virus
MCF digunakan 3 0 ekor kambing. 25 ekor dibagi menjadi lima
ke lompok.
Setiap
kelompok
diinokulasi
dengan
satu
(semuanya
ada
lima
di~adikan
kelompok
terdiri
dari
macam antigen
antigen),
kontrol
lima
dan
lima
dari
virus
ekor
disuntik
ekor.
MCF
selebihnya
dengan
PBS
(larutan buffer).
3. Bahan pemeriksaan dari lapangan
a . Bahan u n t u k p e n e n t u a n e k s i s t e n s i v i r u s
Bahan
kambing
darah,
untuk
menentukan eksistensi
MCF
pada
terdiri
dari
vagina/preputium
yang
dan domba yang berada di lapangan,
ingus, air mat% dan cairan
diambil
virus
dari
40 ekor kambing (kambing lapanpan)
dan
domba (domba lapangan), betina atau jantan.
ekor
hewan
tersebut diambil secara acak dari
lokasi
40
Hewanpenyakit
MCF yang terjadi secara endemik, yakni 3 0 ekor kambing dan
30
ekor domba dari Kecamatan Lubukpakam,
Serdang,
Kabupaten
Propinsi Sumatera Utara, serta 10
ekor
dan 10 ekor domba dari Kecamatan Belangkejeren.
Deli
kambing
Kabupaten
Aceh Tenggara. Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Darah sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung berisi
0.1
persen
antikoagulan.
tium,
EDTA
(ethylenetetraacetic
Ingus, air mata dan
ditampung
dengan
kapas
acid)
cairan
bertangkai
sebagai
vagina/prepusteril
dimasukkan ke dalam tabung berisi medium pengirim.
dan
Tabung
berisi darah dengan behan antibeku
dan
yang
tanpa bahan antibeku serta tabung berisi kapas penampungan
dalam
medium
berisi
pengirim, dimasukkan ke
gliserol
dingin
atau es
dalam
batu,
peti
lalu
kemas
dibawa
ke
laboratorium BPPH Wilayah I, Medan.
Leukosit
sentrifus
dipisahkan dengan jalan
dingin
(Pharmacia,
ficollhepaque
darah,
dengan
Leukosit
(73)
ml
1-2
yang
kecepatan
memusingkan
darah
Sweden)
setelah
sama
6 000 rpm
dengan kepadatan 3 x
lo5
ditambah
banyak
dengan
15
menit.
selama
terpisah, direndam dalam
dalam
medium
per ml, dan
penumbuh
disimpan
pada
suhu 4 OC, sebelum diinokulasikan pada biakan sel.
b. S e r a n g g a p e n g i s a p
darah
Serangga pengisap
darah ditangkap di dan pada
pengambilan 3.a dan di kandang
pemangsa
pada
menggunakan
sepanjang
malam hari
perangkap
malam,
hewan percobaan.
(nocturnal)
sedangkan
serangga
Serangga
ditangkap
insek (light trap)
waktu
yang
dengan
dipasang
pemangsa
siang
(diurnal) ditangkap dengan jala penangkap serangga.
Serangga
yang
tertangkap
dikemas
di
dalam
botol
termulut besar steril, lalu dimasukkan ke dalam peti kemas
berisi
es
batu
atau gliserol
dingin
lalu
dibawa
ke
laboratorium.
c. S a h a n u n t u k p e n e n t u a n e k s i s t e n s i t i t e r a n t i b o d i
Darah yang akan diproses menjadi serum, diambil
kambing
dan domba yang sama untuk pemeriksaan
dari
eksistensi
33
\
virus.
Darah
dimasukkan
sebanyak 5 b l ditampung dalam
tabung
k e dalam peti kqmas bersama-sama dengan
dan
darah
i
untuk
isolasi
virus dan
serangga.
Di
laboratorium,
serum dipisahkan dan disimpan pada suhu -20
4.
OC.
Darah
Untuk
MCF
melihat naik turunnya antibodi terhadap
pada kambing dan domba percobaan, diambil
virus
darah
dan
diproses seperti pada 3.a dan 3.c d i atas.
5 . Biakan sel ( c e l l culture)
a. B i a k a n s e l
primer
Biakan sel primer ginjal fetus sapi ( G F S ) dan
sapi (TFS), diperoleh dengan
fetus
melakukan
tripsinasi
jaringan
ginjal dan tiroid fetus sapi.
direndam
dalam medium penumbuh dengan kepadatan 3
per
ml
yang
dan dieramkan pada suhu 37
OC
tumbuh dapat diinokulasi dengan
Sel-sel
(73).
bahan
tiroid
tunggal
x
lo5
Biakan
sel
pemeriksaan,
enam hari sesudah penanaman.
b. B i a k a n s e l
Iestari
I
Biakan sel lestari Madin-Derby bovine kidney
diperoleh dari N a t i o n a l
Jepang,
Agency
atas
(JICA).
kebaikan
Institute
Japan
o f
Animal
Health
International
(MDBK),
(NIAH),
Cooperation
Pasase dilakukan setiap 9-12 hari.
6. Medium penumbuh
Medium penumbuh, medium pemelihara, medium penyimpan,
medium
pengirim
seperti
yang
dan medium penumbuh
dipakai
mengisolasi virus MCF
menuabuhkan
leukosit
digunakan
(1986)
untuk
(73), d e n g a n parbedaan, serum
untuk
oleh
Peranginangin
biakan sel digunakan s e r u m sapi berasal
r u m a h potong hewan.
Untuk menghindari kemungkinan
antibodi t e r h a d a p virus MCF di dafam s e r u m sapi
dari
adanya
tersebut,
untuk menumbuhkan biakan s e l y a n g s u d a h diinokulasi d e n g a n
virus, digunakan fraksi albumin V sapi
(Difco).
7. Virus
Virus MCF yang d i g u n a k a n d a l a m penslitian ini adalah:
a ) virus isolat berasal dari kerbau dan sapi bali
KS/AP;
K6/AP, Sbl/AP dan Sb2/AP
( 7 0 , 73) dan
(K3/AP;
virus
diisolasi selama penelitian yakni d a r i sapi bali,
yang
kambing
d a n d o m b a lapangan e e r t a dari s e r a n g g a penghisap darah, b)
sebagai
pembanding digunakan v i r u s PI-3
virus)
dan virus IBR
( i n f e c t i o u s bovine
(parainfluenza-3
rhinotracheitis
virus).
8.
Reagen
Konjugat antivirus MCF isolat K 6 / A P
dibuat sendiri
Konjugat
(konjugat
K6/AP)
(73).
antivirus IBR
(konjugat IBR). buatan
Biken Laboratories, Inc. J e p a n g , atas kebaikan JICA.
Kyoto
Konjugat
antiimunoglobulin
G
sapi,
buatan
Cappel
Laboratory.
Konjugat
antiimunoglobulin kambing,
konjueat
imunoglobulin domba dan konjugat antiimunoglobulin
dibuat
sendiri
dengan
bantuan biaya
dari
antikerbau
Pusat
Antar
Universitas Bioteknologi, lnstitut Pertanian Bogor.
Antiserum sapi terhadap virus MCF galur WCll, berasal
dari
Plum
Island Animal Disease Centre,
Greenport,
New
York. Amerika Serikat, atas kebaikan Dr. J. A. House.
1. Postulat Koch
Tiga
tahun,
ekor kerbau jantan, masing-masing
digunakan dalam percobaan postulat
pertama
dengan nomor kodegPIHdisuntik
berumur
Koch.
1,5
Kerbau
intravena
dengan
suspensi sel GFS atau TFS yang sudah ditulari dengan virus
isolat
dari
kerbau KG/AP, pasase ketiga.
dengan nomor kode KPzP
sel
kedua
disuntik intravena dengan suspensi
GFS atau TFS yang sudah ditulari dengan virus
isolat
ingus kambing Kb2LP, pasase kedua, sedangkan
kerbau
dengan nomor kode KKH disuntik dengan PBS
sebagai
dari
ketiga
Cara membuat suspensi ialah dengan mentripsinasi
kontrol.
sel GFS atau TFS bersangkutan, disusul dengan
Endapan
dalam
Kerbau
sel,
PBS
setelah supernatan
dibuang,
dengan kepekatan 3 x lo5 per ml.
pernusingan.
disuspensikan
Dosis
yang
adalah 2 ml suspensi, yakni 2 ml
diberikan
suspensi
sel
GFS atau TFS tertulari virus K6/AP untuk kerbau KPIH dan 2
ml suspensi sel tertulari Kb2LP untuk kerbau KP2P.
Sebelum
ditetapkan menjadi hewan
kerbau
terlebih
infeksi
virus MCF yaitu dengan menginokulasikan
pada
dahulu
percobaan,
diperiksa kemungkinan
sel GFS atau TFS dengan cara sel
(73).
layer)
ketiga
Selain itu diukur pula
adanya
leukosit
pengumpan
(feeder
antibodi terhadap
K6/AP
bebas
sebagai antigen dengan titer 400 TCIDS0 per 0,l ml.
Hanya
virus
MCF
kerbau
dengan uji NTS menggunakan virus
rang
bebas
dari
infeksi
virus
MCF
dan
titer
ant