Hasil Dan Diskusi STIE Mahardhika – Jurusan Akuntansi Reg B STIE Mahardhika 2014 172 Kualitas Audit

8 Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif yang diolah dengan program komputer Sta tistica l Pa ckage for Social Science SPSS 22.0. Teknis analisis statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis jalur path a na lysis . Analisis jalur pa th a na lysis digunakan untuk menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan klausal antara variabel X 1 , X 2 , dan X 3 terhadap Y. Model analisis jalur pa th a na lysis yang dibangun dalam penelitian ini adalah: Y = ρ yx1 X 1 + ρ yx2 X 2 + ρ yx3 X 3 + ε Keterangan : ρ = koefisien jalur X 1 = Kompetensi X 2 = Profesionalisme X 3 = Kepuasan Kerja Y = Kualitas Audit ε = error term , nilai kesalahan observasi

4. Hasil Dan Diskusi

4.1 Ana lisis Deskriptif Analisis deskriptif berikut ini diperoleh melalui pengolahan data yang diperoleh melalui jawaban responden dari masing-masing Kantor Akuntan Publik KAP. Selanjutnya, data akan diolah kembali untuk menghasilkan jawaban yang menggambarkan KAP tersebut melalui pemilihan jawaban terbanyak atas masing-masing item pertanyaan dari setiap KAP, karena unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung yang direpresentasikan oleh senior dan manajer. Tabel 4.1 Kategorisasi Skor Tanggapan Responden Variabel Skor Aktual Skor Ideal Skor Aktual Kriteria Kompetensi 2458 3300 74.5 Baik Profesionalisme 1801 2200 82 Baik Kepuasan Kerja 1699 2200 77 Baik Kualitas Audit 3035 3520 86 Sangat Baik Sumber : data diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa untuk variabel pertama yaitu kompetensi dengan skor aktual sebesar 2458 dengan skor ideal sebesar 3300 diperoleh persentase sebesar 74.5. Dengan demikian, berdasarkan garis kontinum variabel kompetensi berada pada kategori baik. Variabel kedua 9 yaitu profesionalisme dengan skor aktual sebesar 1801 dengan skor ideal sebesar 2200 diperoleh persentase sebesar 82. Dengan demikian, berdasarkan garis kontinum variabel profesionalisme berada pada kategori baik. Variabel ketiga yaitu variabel kepuasan kerja dengan skor aktual sebesar 1699 dengan skor ideal sebesar 2200 diperoleh persentase sebesar 77. Dengan demikian, berdasarkan garis kontinum variabel kepuasan kerja berada pada kategori baik. Selanjutnya yaitu variabel keempat yaitu variabel kualitas audit dengan skor aktual sebesar 3035 dengan skor ideal sebesar 3520 diperoleh persentase sebesar 86. Dengan demikian, berdasarkan garis kontinum variabel kualitas audit berada pada kategori sangat baik. 4.2 Pengujia n Da ta Validitas dan realibilitas data akan sangat mempengaruhi validitas hasil penelitian. Agar hasil penelitian sahih dan dapat dipertanggungjawabkan, maka data yang akan dianalisis dan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian harus merupakan data yang valid sahih dan reliabel handal. Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Correla ted Item-Tota l Correla tion dengan membandingkan nilai r hitung dan r tabel untuk degree of freedom df = n-2, n adalah jumlah sampel responden, Ghozali:2011. Pada penelitian ini, jumlah sampel responden n = 44 dan besarnya df dapat dihitung df = 44 – 2 = 42. Dengan df = 42 dan alpha = 0.05 didapat r tabel titik kritis = 0.297. Pengolahan data untuk uji validitas dilakukan dengan bantuan softwa re SPSS versi 22.0. Berdasarkan hasil pengujian validitas terhadap kompetensi, profesionalisme, kepuasan kerja, dan kualitas audit menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan memiliki nilai koefisien validitas lebih besar dari 0.297 yang artinya bahwa semua butir pertanyaan yang diajukan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur dan dapat dianalisis selanjutnya. Selanjutnya, uji realibilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh variabel dapat dikatakan reliabel. Nilai Cronba ch Alpha hitung untuk kompetensi sebesar 0.933, profesionalisme sebesar 0.850, kepuasan kerja sebesar 0.926, dan untuk kualitas audit sebesar 0.926. Seluruh nilai dari Cronba ch Alpha hitung pada masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dari 0.70, sehingga instrumen dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian karena telah memenuhi syarat reliabilitas. 4.4 Ana lisis Uji Sta tistik Penelitia n Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan bantuan softwa re SPSS versi 22.0 diperoleh hasil koefisien determinasi sebagai berikut: Tabel 4.2 Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,660 a ,436 ,394 ,36662 10 a. Predictors: Constant, KEP_KERJA, KOMPETENSI, PROFESIONALISME Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22.0 2015 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel kompetensi, profesionalisme, dan kepuasan kerja secara bersama-sama memberikan pengaruh yang bersifat sedang sebesar 43.6 terhadap variabel kualitas audit, sedangkan sisanya sebesar 56.4 variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.4.1 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji model yang diusulkan, penelitian ini menggunakan model analisis jalur pa th a na lysis dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22.0. Koefisien jalur dihitung berdasarkan struktur yang telah ditentukan. Koefisien jalur ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh salah satu variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel lainnya konstan. Tabel 4.3 Hasil Uji t Variabel β t-hitung Signifikansi Kompetensi 0.328 3.537 0.001 Profesionalisme 0.419 4.029 0.000 Kepuasan kerja 0.414 5.338 0.000 Signifikansi pa da level 0.05 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22.0 2015 Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi t variabel kompetensi, profesionalisme, dan kepuasan kerja secara berturut-turut yaitu sebesar 0.001,0.000, dan 0.000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H 1 ,H 2 , dan H 3 diterima yang artinya yaitu pada tingkat signifikansi 5 terdapat pengaruh yang signifikan variabel kompetensi, profesionalisme, dan kepuasan kerja terhadap variabel kualitas audit. Hasil perhitungan koefisien jalur dapat dilihat pada tabel 4.4: Tabel 4.4 Koefisien Jalur Pengaruh Kompetensi X 1 , Profesionalisme X 2 , dan Kepuasan Kerja X 3 terhadap Kualitas Audit Y Variabel Koefisien Jalur Pengaruh Pengaruh Bersama R 2 yx 1 x 2 x 3 Langsung Total X 1 0.478 0.478 23 - X2 0.528 0.528 27.9 - X3 0.636 0.636 40.4 - ε 0.564 0.564 56.4 - X1, X2, dan X3 - - - 0.436 = 43.6 11 Sumber : data diolah, 2015 4.5 Pemba ha sa n Penelitia n 4.5.1 Penga ruh Kompetensi terhadap Kua litas Audit Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa variabel kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Dengan kata lain, H 1 pada penelitian ini diterima, yaitu kompetensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian Tjun, dkk 2012 yang menyatakan bahwa kompetensi memiliki pengaruh terhadap kualitas audit, dimana kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik. Selain itu, penelitian ini sejalan dengan penelitian De Angelo 1981, Alim et a l 2007, Agusti dan Pertiwi 2013, dan Awaluddin, dkk 2013. Kantor Akuntan Publik KAP di Kota Bandung yang direpresentasikan oleh senior dan manajer memiliki tingkat kompetensi yang baik. Hal ini tercermin dari hasil skor tanggapan responden yang memperoleh persentase sebesar 74.5. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa variabel kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit sebesar 23, dimana pengaruh tersebut ditunjukkan melalui interpretasi dari koefisien jalur, sehingga sisanya sebesar 77 dipengaruhi oleh faktor lainnya di luar model penelitian. Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit dalam penelitian ini termasuk dalam kategori rendah. Hal tersebut terjadi karena KAP di Kota Bandung dalam hal pengetahuan umum dan khusus terkait dengan spesifikasi tugas dan pengalaman tentang industri klien termasuk dalam kategori cukup dengan persentase masing-masing sebesar 67.3 dan 62. 4.5.2 Penga ruh Profesionalisme terha dap Kua litas Audit Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa variabel profesionalisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Dengan kata lain, H 2 pada penelitian ini diterima, yaitu profesionalisme mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Agusti dan Pertiwi 2013 dan Surtikanti dan Lestary 2013 menunjukkan bahwa profesionalisme mempengaruhi kualitas audit. Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seorang auditor, karena dengan profesionalisme yang tinggi kebebasan auditor akan semakin terjamin yang berarti bebas dari tekanan berbagai pihak. Selain itu, penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Atmawinata 2014 yang mengungkapkan bahwa profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit. Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku profesional yang tinggi oleh setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa yang diberikan oleh profesi, tanpa memandang individu yang menyediakan jasa tersebut. Sehingga, dapat dikatakan bahwa dengan profesionalisme yang tinggi maka akan dapat menghasilkan audit yang berkualitas. Kantor Akuntan Publik KAP di Kota Bandung yang direpresentasikan oleh senior dan manajer memiliki tingkat profesionalisme yang baik. Hal ini tercermin dari hasil skor tanggapan responden yang memperoleh persentase sebesar 82. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa variabel profesionalisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit sebesar 27.9, dimana pengaruh tersebut ditunjukkan melalui interpretasi dari koefisien jalur, sehingga sisanya sebesar 72.1 dipengaruhi oleh faktor lainnya di luar model penelitian. Pengaruh profesionalisme terhadap kualitas audit dalam penelitian ini 12 termasuk dalam kategori rendah. Hal tersebut terjadi karena KAP di Kota Bandung dalam hal manfaat dari profesi bagi kalangan profesional bidang audit di luar KAP merupakan indikator dengan nila i terendah yaitu sebesar 77.3. 4.5.3 Penga ruh Kepuasan Kerja terhada p Kualita s Audit Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Dengan kata lain, H 3 pada penelitian ini diterima, yaitu profesionalisme mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Futri dan Juliarsa 2014 yang menemukan bahwa kepuasan kerja auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Apabila seorang auditor memiliki kepuasan kerja yang bagus, maka akan mampu bekerja lebih baik sehingga menghasilkan kualitas audit yang baik. Selain itu, penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Oshagbemi 1999, Stone 2005, Gu Siu 2008 yang menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas serta secara signifikan berkorelasi dengan prestasi kerja. Kantor Akuntan Publik KAP di Kota Bandung yang direpresentasikan oleh senior dan manajer memiliki tingkat kepuasan kerja yang baik. Hal ini tercermin dari hasil skor tanggapan responden yang memperoleh persentase sebesar 77. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit sebesar 40.4, dimana pengaruh tersebut ditunjukkan melalui interpretasi dari koefisien jalur, sehingga sisanya sebesar 55.6 dipengaruhi oleh faktor lainnya di luar model penelitian. Pengaruh profesionalisme terhadap kualitas audit dalam penelitian ini termasuk dalam kategori sedang hampir rendah. Hal tersebut terjadi karena KAP di Kota Bandung dalam hal benefit lain selain gaji merupakan indikator dengan nilai terendah yaitu sebesar 58.5.

5. Kesimpulan, Implikasi, Dan Keterbatasan Penelitian