8 Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif
yang diolah dengan program komputer
Sta tistica l Pa ckage for Social Science
SPSS 22.0. Teknis analisis statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis jalur
path a na lysis
. Analisis jalur
pa th a na lysis
digunakan untuk menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan klausal antara variabel X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap Y. Model analisis jalur
pa th a na lysis
yang dibangun dalam penelitian ini adalah:
Y = ρ
yx1
X
1
+ ρ
yx2
X
2
+ ρ
yx3
X
3
+ ε
Keterangan :
ρ = koefisien jalur
X
1
= Kompetensi X
2
= Profesionalisme X
3
= Kepuasan Kerja Y
= Kualitas Audit ε
=
error term
, nilai kesalahan observasi
4. Hasil Dan Diskusi
4.1 Ana lisis Deskriptif
Analisis deskriptif berikut ini diperoleh melalui pengolahan data yang diperoleh melalui jawaban responden dari masing-masing Kantor Akuntan Publik KAP. Selanjutnya, data akan diolah kembali
untuk menghasilkan jawaban yang menggambarkan KAP tersebut melalui pemilihan jawaban terbanyak atas masing-masing item pertanyaan dari setiap KAP, karena unit analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung yang direpresentasikan oleh senior dan manajer.
Tabel 4.1 Kategorisasi Skor Tanggapan Responden
Variabel Skor Aktual
Skor Ideal Skor
Aktual Kriteria
Kompetensi 2458
3300 74.5
Baik Profesionalisme
1801 2200
82 Baik
Kepuasan Kerja 1699
2200 77
Baik Kualitas Audit
3035 3520
86 Sangat
Baik
Sumber : data diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa untuk variabel pertama yaitu kompetensi dengan skor aktual sebesar 2458 dengan skor ideal sebesar 3300 diperoleh persentase sebesar 74.5. Dengan
demikian, berdasarkan garis kontinum variabel kompetensi berada pada kategori baik. Variabel kedua
9 yaitu profesionalisme dengan skor aktual sebesar 1801 dengan skor ideal sebesar 2200 diperoleh
persentase sebesar 82. Dengan demikian, berdasarkan garis kontinum variabel profesionalisme berada pada kategori baik. Variabel ketiga yaitu variabel kepuasan kerja dengan skor aktual sebesar 1699
dengan skor ideal sebesar 2200 diperoleh persentase sebesar 77. Dengan demikian, berdasarkan garis kontinum variabel kepuasan kerja berada pada kategori baik. Selanjutnya yaitu variabel keempat yaitu
variabel kualitas audit dengan skor aktual sebesar 3035 dengan skor ideal sebesar 3520 diperoleh persentase sebesar 86. Dengan demikian, berdasarkan garis kontinum variabel kualitas audit berada
pada kategori sangat baik.
4.2 Pengujia n Da ta
Validitas dan realibilitas data akan sangat mempengaruhi validitas hasil penelitian. Agar hasil penelitian sahih dan dapat dipertanggungjawabkan, maka data yang akan dianalisis dan digunakan
untuk menguji hipotesis penelitian harus merupakan data yang valid sahih dan reliabel handal. Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas dapat
dilakukan dengan melihat nilai
Correla ted Item-Tota l Correla tion
dengan membandingkan nilai r hitung dan r tabel untuk
degree of freedom
df = n-2, n adalah jumlah sampel responden, Ghozali:2011. Pada penelitian ini, jumlah sampel responden n = 44 dan besarnya df dapat dihitung
df = 44 – 2 = 42. Dengan df = 42 dan alpha = 0.05 didapat r tabel titik kritis = 0.297. Pengolahan
data untuk uji validitas dilakukan dengan bantuan
softwa re
SPSS versi 22.0. Berdasarkan hasil pengujian validitas terhadap kompetensi, profesionalisme, kepuasan kerja, dan kualitas audit
menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan memiliki nilai koefisien validitas lebih besar dari 0.297 yang artinya bahwa semua butir pertanyaan yang diajukan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur dan
dapat dianalisis selanjutnya. Selanjutnya, uji realibilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh
variabel dapat dikatakan reliabel. Nilai
Cronba ch Alpha
hitung untuk kompetensi sebesar 0.933, profesionalisme sebesar 0.850, kepuasan kerja sebesar 0.926, dan untuk kualitas audit sebesar 0.926.
Seluruh nilai dari
Cronba ch Alpha
hitung pada masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dari 0.70, sehingga instrumen dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian karena telah memenuhi
syarat reliabilitas.
4.4 Ana lisis Uji Sta tistik Penelitia n
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan bantuan
softwa re
SPSS versi 22.0 diperoleh hasil koefisien determinasi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Koefisien Determinasi
Model Summary Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,660
a
,436 ,394
,36662
10
a. Predictors: Constant, KEP_KERJA, KOMPETENSI, PROFESIONALISME
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22.0 2015
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel kompetensi, profesionalisme, dan kepuasan kerja secara bersama-sama memberikan pengaruh yang bersifat sedang sebesar 43.6 terhadap variabel kualitas
audit, sedangkan sisanya sebesar 56.4 variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.4.1 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji model yang diusulkan, penelitian ini menggunakan model analisis jalur
pa th a na lysis
dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22.0. Koefisien jalur dihitung berdasarkan struktur yang telah ditentukan. Koefisien jalur ini digunakan untuk menjelaskan
pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh salah satu variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel lainnya konstan.
Tabel 4.3 Hasil Uji t
Variabel β
t-hitung Signifikansi
Kompetensi 0.328
3.537 0.001
Profesionalisme 0.419
4.029 0.000
Kepuasan kerja 0.414
5.338 0.000
Signifikansi pa da level 0.05
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22.0 2015
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi t variabel kompetensi, profesionalisme, dan kepuasan kerja secara berturut-turut yaitu sebesar 0.001,0.000, dan 0.000. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa H
1
,H
2
, dan H
3
diterima yang artinya yaitu pada tingkat signifikansi 5 terdapat pengaruh yang signifikan variabel kompetensi, profesionalisme, dan kepuasan kerja
terhadap variabel kualitas audit.
Hasil perhitungan koefisien jalur dapat dilihat pada tabel 4.4: Tabel 4.4
Koefisien Jalur Pengaruh Kompetensi X
1
, Profesionalisme X
2
, dan Kepuasan Kerja X
3
terhadap Kualitas Audit Y
Variabel Koefisien
Jalur Pengaruh
Pengaruh Bersama
R
2
yx
1
x
2
x
3
Langsung Total
X
1
0.478 0.478
23 -
X2 0.528
0.528 27.9
- X3
0.636 0.636
40.4 -
ε 0.564
0.564 56.4
- X1, X2, dan X3
- -
- 0.436 = 43.6
11
Sumber : data diolah, 2015
4.5 Pemba ha sa n Penelitia n 4.5.1 Penga ruh Kompetensi terhadap Kua litas Audit
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa variabel kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Dengan kata lain, H
1
pada penelitian ini diterima, yaitu kompetensi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian Tjun, dkk 2012 yang menyatakan bahwa kompetensi memiliki pengaruh terhadap kualitas audit, dimana
kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik. Selain itu, penelitian ini sejalan dengan penelitian De Angelo 1981, Alim
et a l
2007, Agusti dan Pertiwi 2013, dan Awaluddin, dkk 2013. Kantor Akuntan Publik KAP di Kota Bandung yang direpresentasikan oleh senior dan manajer
memiliki tingkat kompetensi yang baik. Hal ini tercermin dari hasil skor tanggapan responden yang memperoleh persentase sebesar 74.5. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa variabel kompetensi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit sebesar 23, dimana pengaruh tersebut ditunjukkan melalui interpretasi dari koefisien jalur, sehingga sisanya sebesar 77 dipengaruhi oleh
faktor lainnya di luar model penelitian. Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit dalam penelitian ini termasuk dalam kategori rendah. Hal tersebut terjadi karena KAP di Kota Bandung dalam hal
pengetahuan umum dan khusus terkait dengan spesifikasi tugas dan pengalaman tentang industri klien termasuk dalam kategori cukup dengan persentase masing-masing sebesar 67.3 dan 62.
4.5.2 Penga ruh Profesionalisme terha dap Kua litas Audit
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa variabel profesionalisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Dengan kata lain, H
2
pada penelitian ini diterima, yaitu profesionalisme mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini senada dengan
penelitian yang dilakukan oleh Agusti dan Pertiwi 2013 dan Surtikanti dan Lestary 2013 menunjukkan bahwa profesionalisme mempengaruhi kualitas audit. Profesionalisme menjadi syarat
utama bagi seorang auditor, karena dengan profesionalisme yang tinggi kebebasan auditor akan semakin terjamin yang berarti bebas dari tekanan berbagai pihak. Selain itu, penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian Atmawinata 2014 yang mengungkapkan bahwa profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit. Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku profesional yang tinggi oleh
setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa yang diberikan oleh profesi, tanpa memandang individu yang menyediakan jasa tersebut. Sehingga, dapat dikatakan bahwa dengan
profesionalisme yang tinggi maka akan dapat menghasilkan audit yang berkualitas. Kantor Akuntan Publik KAP di Kota Bandung yang direpresentasikan oleh senior dan manajer memiliki tingkat
profesionalisme yang baik. Hal ini tercermin dari hasil skor tanggapan responden yang memperoleh persentase sebesar 82. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa variabel profesionalisme memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit sebesar 27.9, dimana pengaruh tersebut ditunjukkan melalui interpretasi dari koefisien jalur, sehingga sisanya sebesar 72.1 dipengaruhi oleh faktor lainnya
di luar model penelitian. Pengaruh profesionalisme terhadap kualitas audit dalam penelitian ini
12 termasuk dalam kategori rendah. Hal tersebut terjadi karena KAP di Kota Bandung dalam hal manfaat
dari profesi bagi kalangan profesional bidang audit di luar KAP merupakan indikator dengan nila i terendah yaitu sebesar 77.3.
4.5.3 Penga ruh Kepuasan Kerja terhada p Kualita s Audit
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Dengan kata lain, H
3
pada penelitian ini diterima, yaitu profesionalisme mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini senada dengan
penelitian yang dilakukan oleh Futri dan Juliarsa 2014 yang menemukan bahwa kepuasan kerja auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Apabila seorang auditor memiliki kepuasan
kerja yang bagus, maka akan mampu bekerja lebih baik sehingga menghasilkan kualitas audit yang baik. Selain itu, penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Oshagbemi 1999, Stone 2005, Gu
Siu 2008 yang menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas serta secara signifikan berkorelasi dengan prestasi kerja. Kantor Akuntan Publik KAP di Kota Bandung
yang direpresentasikan oleh senior dan manajer memiliki tingkat kepuasan kerja yang baik. Hal ini tercermin dari hasil skor tanggapan responden yang memperoleh persentase sebesar 77. Hasil
pengujian data menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit sebesar 40.4, dimana pengaruh tersebut ditunjukkan melalui interpretasi dari
koefisien jalur, sehingga sisanya sebesar 55.6 dipengaruhi oleh faktor lainnya di luar model penelitian. Pengaruh profesionalisme terhadap kualitas audit dalam penelitian ini termasuk dalam
kategori sedang hampir rendah. Hal tersebut terjadi karena KAP di Kota Bandung dalam hal benefit lain selain gaji merupakan indikator dengan nilai terendah yaitu sebesar 58.5.
5. Kesimpulan, Implikasi, Dan Keterbatasan Penelitian