Analisis Produktivitas Tanaman, Sifat Kimia Tanah, Pengusahaan Lahan, dan Pendapatan Transmigran Unit Permukiman Transmigrasi Pola Tanaman Pangan Lahan Basah di Indonesia

ANALISIS PRODUKTIVITAS TANAMAN, SIFAT KIMIA TANAH,
PENGUSAHAAN LAHAN, DAN PENDAPATAN TRANSMIGRAN
UNIT PERMUKTMAN TRANSMIGRASI

P

TANAMAN PANGAN LAHAN BASAH DI INDONESIA

Oleh :
AGUSTINUS TOKO SUSETIO
(A04495053)

JURUSAN TANAH
PAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

RINGKASAN
AGUSTINUS TOKO SUSETIO. Analisis Produktivitas Tanaman, Sifat Kimia
Tanah, Pengusahaan Lahan, dau Pendapatan Transmigran Unit Permukiman
Transmigrasi Pola Tanaman Pangan Lahan Basah di Indonesia. (Dibawal~bimbingan

SANTUN R. P. SITORUS dan MOENTOHA SELARI ).
Penelitian dilakukan pada 59 Unit Permukiman Transmigrasi W T ) pola
Tanaman Pangan Lahan Basah (TPLB) di 6 propinsi daerah transmigrasi meliputi
produktivitas enam komoditas tanalnan pangan utama (jagung, kedelai, kacang tanah,
padi sawah, ubi jalar, dan ubi kayu), sifat kimia tanah (pH, C-Organik, N-total, P, K,
KTK, dan KB), pengusal~aanIahan, ketersediaan tenaga kerja, dan pendapatan
transmigran. Tujuan penelitian adalah : lnempelajari keragaman dan keragaan
produktivitas rata-rata 6 ko~noditastanaman pangan utalna UPT pola Tanaman
Pangan Lahan Basah di 6 propinsi daerah tratlsrnigrasi, menganalisis keragaman
proddctivitas rata-rata 6 komoditas tanaman pangan utama menurut tahun bina,
~nempelajarihubungan sifat kimia tanah dengan produktivitas 6 tanaman pangan
utama, menganalisis dan me~nbandingkantingkat pengusahaan lahan rata-rata di
UPT, nlenganalisis ketersediaan tenaga kerja di UPT, menganalisis tingkat
pendapatan trans~nigranserta hubungan produktivitas dan nilai produksi tanaman
pangan dengan tingkat pendapatan transmigran.
Teknilc analisis data yang digunakan adalah menghitung nilai rata-rata,
silnpangan baku, dan koefisien keragaman untuk melihat keragaan dan keragaman
produktivitas enam tanaman pangan utama per propinsi dan per tahun bina, analisis
sidik ragam untuk melihat pengaruh lokasi (propinsi) terhadap produktivitas tanaman
pangan utama, analisis komponen utalna (PCA) untuk menentukan sifat kimia tanah

yang mempengaruhi produktivitas tanaman pangan utama, analisis korelasi antara
faktor skor hasil analisis PCA dengan produktivitas tanaman pangan utama untuk
melihat hubulgan sifat kimia tanah dengan produktivitas tanaman pangan utama,
mengllitung luas dan persentase Lal~anPekarangan, Lal~anUsaha I dan Lahan Usaha

I1 yang diusahakan untuk membandingkan dan menganalisis tingkat pengusahaan
lahan, menghitung dan menganalisis ketersediaan tenaga kerja dala~nkaitannya

dengan pengusahaan lahan, lnenganalisis tingkat pendapatan translnigran untuk
mengetahui pencapaian target pendapatan, analisis korelasi antara pendapatan
transnligran dengan tahun bina u ~ t u k~nelihathubungan pendapatan transmigran
dengan tahun bina, analisis korelasi antara produktivitas tanaman dan nilai produksi
tanaman pangan utama dengan pendapatan translnigran untuk inelihat hubungan
produktivitas tanaman pangan utalna dan nilai produksinya dengan tingkat
pendapatan transmigran.
Tingkat keraganlan produktivitas enam tanaman pangan utalna di 6 propinsi
yang diteliti ulnulnnya rendah sainpai sedang kecuali untuk komoditas ubi kayu di
Propinsi Lampung dan ko~noditaspadi sawah di Propinsi Kalimantan Barat dengan
tingkat keragaman sangat rendah, serta ubi jalar di Propinsi La~npungdan Kalimantan
Selatan dan ubi lcayu di Propinsi Kalilnantan Tengall dan kalimantan Selatan dengan

tingkat keraganlan tinggi.
Produktivitas rata-rata enam komoditas tanaman pangan utalna W T pola
tanaman pangan lahan basah di propinsi daerah transmigasi bervariasi dan umulnnya
lebih rendah dari produktivitas rata-rata propinsi.
Produktivitas rata-rata jagung UPT berbeda nyata antara Propinsi Lanlpung
dengan Surnatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalilnantan Selatan, sedangkan
antar propinsi lainnya tidak berbeda nyata. Produktivitas rata-rata kedelai UPT
berbeda nyata antar Propinsi Su~nateraBarat dengan Sunatera Selatan, Lampung,
dan Kalinlantan Barat, Propinsi Kalilnantan Selatan dengan Su~natera Selatan,
L a m p u g , dan Kalimantan Barat, serta Propinsi Kalimantan Tengah dengan
Kalimantan Barat, sedangkan antar propinsi lainnya tidak berbeda nyata.
Produktivitas empat ko~noditastanaman pangan lainnya yaitu kacang tanah, padi
sawah, ubi jalar, dan ubi kayu tidak berbeda nyata antar propinsi yang diteliti.
Keragainan produktivitas rata-rata enam komoditas tanaman pangan utama
antar tahun bina pada umulnnpa ter~nasukdalain kelas keragaman tinggi lcecuali
produktivitas kedelai pada UPT dengan tahun bina ke-4 dengan keragaman rendah,
dan pruduktivitas jagung pada UPT dengan tahun bina ke-4, produktivitas ubi jalar

pada UPT dengan tahun bina ke-3 dan 5, serta produktivitas ubi kayu pada UF'T
dengan tahun bina ke-2,3,dan 5 dengan keragaman sedang.

Semua UPT yang diteliti memiliki status kesuburan rendah. Tiga dari tujuh
sifat kimia tanah yang diteliti yaitu C-organik, N-total, dan KTK berkorelasi nyata
dengan produktivitas tanaman pangan utama. Ketiga sifat kimia tersebut secara
bersama-sama mempengamhi produktivitas kedelai.
Pengusahaan Lahan Pekarangan di UF'T pola tanaman pangan lahan basah
uinuilmya sudah optimal terutama UF'T di Propinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan
Barat dengan tingkat pengusahaan lahan 100 %. Sedangkan pengusahaan Lahan
Usaha I dan lahan Usaha I1 pada ulnumnya belurn optimal kecuali UPT di Propinsi
Sumatera Selatan dan Sunatera Barat pengusahaan Lahan Usaha I nya sudah
mencapai 100 %.
Ketersediaan tenaga kerja di UPT pola tanainan pangan lahan basah belum
mencukupi terutama apabila transmigran mengerjakan Lahan Pekarangan, Lahan
Usaha I, dan Lahan Usaha I1 secara bersamaan.
Sejumlah 22 UPT dari 59 UF'T yang diteliti menunjukkan pendapatan rataraia transmigran belunl mencapai target pendapatan seperti yang ditetapkan sehmgga
diperlukan upaya pembinaan yang lebih intensif.
Produktivitas tanaman pangan utama tidak berkorelasi nyata dangan tingkat
pendapatan transmigran. Sedangkan nilai produksi tanaman pangan berkorelasi nyata
dengan pendapatan transmigran pada taraf 0,05 (R

=


0,41). Nilai produksi tanaman

pangan utama umumnya memberikan kontribusi yang relatif kecil (