PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN DIALEK SUKU TERHADAP HASIL BELAJAR INGGRIS SISWA/I SMA PADAMU NEGERI.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN DIALEK SUKU
TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA/I
SMA PADAMU NEGERI

TESIS

DiajukanUntuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

AYU DEVITA
NIM.8126121007

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

ABSTRACT

AYU DEVITA. Registration Number: 8126121007. The Effect of
Instructional Method and Tribal Dialect Towards Learning Result to The
English Education of SMA at Padamu Negeri Medan. Thesis . The Graduate
Studies Program in Education Technology . University of Medan . 2015.
The objectives of the research are to find out the effect of: (1)The
difference of result between students are taught by using audiolingual and
phonetic, (2) The difference of result between Java dialect and Batak dialect
student, (3) Interaction of the using Learning audiolingual method and tribal
dialect in influencing the learning result of student’s English education.
Themethods of the research are quasy experiment. The population is 136
students in class XI in SMA Padamu Negeri Medan and the sampel is 64 students
in class II by using Cluster Random Sampling. Before doing the experiment, the
sample was given to speaking English from every tribe dialect. First, the Learning
result that is used should be tested to find out the level of both validity and
reliability test. There are 8 aspects of assessment meet the requirement. The
observation used descriptive statistic to give the data and inferensial statistic.
Before the hipotesis is examined by using Anava 2 ways, test data analysis
requirement,namely both Normality Test by using Lilieforss Test and
homogeneity of variences test by using F and Barlett Test.
The hypothesis testing result showed that: (1) Learning result of student’s

English education that learned by audiolingual learning method is better than
phonetic together learning method. It’s shown by Fc = 2,79> Ftable = 2,75 at
significant level α = 0.05; (2) the students who have high java dialect acquired
English education learning result higher than low batak dialect. (3) there is an
interaction between learning method and tribal dialect student in influencing the
student’s English educational learning result. It’s shown by Fc = 7,16 > Ftable =
3,9 at significant level level α = 0.05.
The writer hope the observation can be useful for teachers in determining
the best method based learning audiolingual based on the Learning purpose. The
teachers are hope using variation of Learning Method and prepare teaching
materials for students because both of those affect the result.

ABSTRAK
AYU DEVITA. Nomor registrasi : 8126121007. Pengaruh Metode
Pembelajaran dan Dialek Suku Terhadap Hasil Belajar Inggris Siswa/I
SMA Padamu Negeri. Tesis. Pascasarjana Program Studi Teknologi
Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2014/2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar
siswa yang diajar dengan metode pembelajaran Audiolingual dan metode
pembelajaran Phonetic, (2) perbedaan hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang

memiliki Dialek Suku Jawa dan siswa yang memiliki Dialek Suku Batak, (3)
interaksi antara metode pembelajaran audiolingual dan dialek suku dalam
mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggris siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 136 siswa yang berada dari kelas XI SMA Padamu
Negeri Medan dan sampel berjumlah 64 siswa. Sebelum perlakuan diberikan
terlebih dahulu sampel penelitian diberikan test berbicara Bahasa Inggris dari
setiap dialek suku. Tes hasil belajar yang digunakan terlebih dahulu diujicobakan
untuk mengetahui tingkat validitas tes dan reliabilitas tes. Ada 8 aspek penilaian
yang memenuhi persyaratan. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial. Hipotesis
penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur yang sebelumnya terlebih
dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dengan uji
Lilliforss dan uji homogenitas varians dengan uji F dan uji Bartlett.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar Bahasa
Inggris siswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran audiolingual lebih
baik dengan siswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran phonetik. Hal
ini ditunjukkan oleh F hitung = 2,79 > F tabel = 2,75 pada taraf signifikan α = 0,05;
(2) siswa yang memiliki dialek suku jawa memperoleh hasil belajar Bahasa
Inggris lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki dialek suku batak

dalam mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggris siswa(3) adanya interaksi
antara metode pembelajaran dan dialek sukusiswa terhadap hasil belajar Bahasa
Inggris. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 7,16> Ftabel = 3,9 pada taraf signifikan α
= 0,05.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk guru dalam
mengaplikasikan metode pembelajaran audiolingual yang tepat sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Disarankan agar guru mempergunakan metode pembelajaran
bervariasi dan mempersiapkan bahan belajar terhadap siswa sebab kedua-duanya
mempengaruhi hasil belajar.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga melalui proses cukup panjang akhirnya tesis “Pengaruh
Metode Pembelajaran dan Dialek Suku Terhadap Hasil Belajar Inggris Siswa/I
SMA Padamu Negeri. Tesis Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan.
Universitas Negeri Medan. 2014/2015“ ini bisa diselesaikan dengan baik.
Pertama, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. Syawal Gultom, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.
Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd sebagai Direktur Program Studi Teknologi
Pendidikan Universitas Negeri Medan, dan Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd sebagai

Asisten Direktur I Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri
Medan.
Kedua, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Bapak Dr. Hamonangan
Tambunan, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah banyak membimbing dan
memberikan pengarahan, terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu,
M.Pd, Ibu Dr. Anni Holila Pulungan, M.Hum sebagai Narasumber, Bapak Dr. R.
Mursid, M.Pd sebagai Notulen sekaligus sebagai Sekretaris Program Studi
Teknologi Pendidikan, beserta Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Teknologi
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Ketiga, penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Hj.Yap Sulaiman
sebagai Kepala Sekolah SMA Padamu Negeri Medan yang memberikan izin dan
kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah yang dipimpin, termasuk
pemanfaatan sarana prasarana sekolah, Ibu Dina Mariana Harahap, S.S dan Bapak
Ahmad Faisal, S.Pd sebagai Guru Bahasa Inggris SMA Padamu Negeri Medan,
beserta Seluruh Guru, Staf dan siswa/I SMA Padamu Negeri Medan.
Secara khusus penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Ayahanda Mahyudi, Ibunda Hj.Masdiyati dan suami saya Aji Winata Utama,
A.Md serta si kecil Irzam Tirta Winata yang memotivasi serta mendukung baik
moral dan materil selama proses penyusunan tesis ini. Terima kasih kepada

teman-teman terbaik saya yaitu Nora yusnita Nst, Damenta ginting,
Nurmasdalifah M.Pd, Lusiana Simamora, Herna Junnita Simamora dan Asrul,
S.Pdi, M.Pd, khususnya kelas A-2 Regular Program Studi Teknologi Pendidikan
Angkatan XXII Universitas Negeri Medan serta semua pihak yang telah
membantu semoga Tuhan Yang Maha Esa mencatatnya sebagai amal baik.
Tiada gading yang tak retak, tiada hal sempurna di dunia ini karena
kesempurnaan hanya milikNya. Penulis menyadari proses penyusunan tesis ini
merupakan pekerjaan yang tidak ringan sehingga memungkinkan adanya

kekurangan maupun kesalahan baik dalam teknik penulisan, tata bahasa, maupun
isinya. Oleh karena itu guna penyempurnaan berikutnya penulis sangat
mengharapkan saran, kritik, maupun masukan dari pembaca.

Medan,

Juni 2015

Ayu Devita

DAFTAR ISI


Halaman
ABSTRACT ....................................................................................................

i

ABSTRAK ......................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

v

DAFTAR TABEL ..........................................................................................


viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

1

A. Latar Belakang ......................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ..............................................................


9

C. Batasan Masalah ...................................................................

10

D. Rumusan Masalah .................................................................

11

E. Tujuan Penelitian ..................................................................

11

F. Manfaat Penelitian ................................................................

12

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN ............................................................


13

A. Kajian Teoretis dan Hasil Belajar ........................................

13

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Inggris................

13

2. Hakikat Metode Pembelajaran .............................................

22

2.1 Metode Pembelajaran Audiolingual .................................

26

2.2 Metode Pembelajaran Phonetic .......................................


32

3. Hakikat Dialek Suku .............................................................

34

B. Penelitian Relevan ................................................................

40

C. Kerangka Berfikir .................................................................

41

1. Perbedaan Pengaruh Metode Pembelajaran Audiolingual
Dengan Metode Pembelajaran Phonetic .......................

41

2. Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Inggris Antara Siswa
Suku Jawa dan Batak .....................................................

43

3. Interaksi Antara Metode Pembelajaran dan Dialek Suku
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris .........................

45

D. Hipotesis Penelitian ..............................................................

46

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

48

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................

48

B. Populasi dan Sampel Penelitian..........................................

48

C. Metode dan Desain Penelitian ............................................

49

D. Pengontrolan Perlakuan ......................................................

50

E. Prosedur Pelaksanaan Perlakuan ........................................

52

F. Variabel penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Penelitian.............................................................................

55

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan data

57

H. Uji Coba Instrumen Penelitian............................................

61

I. Teknik Analisis Data ..........................................................

64

J. Hipotesis Statistik…………………………………………

65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN..............................
A. Deskripsi Data Penelitian ..................................................
1. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar
dengan Metode Pembelajaran Audiolingual ..........
2. Hasil Belajar Bahasa Inggris Yang Diajar dengan
Metode Pembelajaran Phonetik ..............................
3. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Memiliki
Dialek Suku Jawa ...................................................
4. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Memiliki
Dialek Suku Batak ..................................................
5. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar
dengan Metode Pembelajaran Audiolingual dan
Memiliki Dialek Suku Jawa ...................................
6. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar
dengan Metode Pembelajaran Audiolingual dan
Memiliki Dialek Suku Batak ..................................
7. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar
dengan Metode Pembelajaran Phonetik dan Memiliki
Dialek Suku Jawa ...................................................

66
66
67
69
70
71
73
74

8. Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar
dengan Metode Pembelajaran Phonetik dan Memiliki
Dialek Suku Batak ..................................................

76

B. Pengujian Persyaratan Analisis ..........................................

77

1. Uji Normalitas Data ................................................
2. Uji Homogenitas Data ............................................

77
80

C. Pengujian Hipotesis ............................................................

82

D. Diskusi Hasil Penelitian .....................................................

88

E. Keterbatasan Penelitian ......................................................

96

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................

98

A. Simpulan ............................................................................

98

B. Implikasi .............................................................................

98

C. Saran ...................................................................................

102

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

103

LAMPIRAN ....................................................................................................

105

DAFTAR TABEL
Tabel
1.1
1.1
3.1
3.2
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5

4.6

4.7

4.8

4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15

Halaman
Nilai rata-rata speaking mata pelajaran Bahasa Inggris kelas XI SMA
SMA Padamu Negeri Medan ..............................................................
Rancangan Eksperimental Factorial 2x2 ..............................................
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Speaking ...................................................
Daftar Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan
dengan Metode Pembelajaran Audiolingual (A1) ................................
Daftar Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan
dengan Metode Pembelajaran Phonetik (A2) .......................................
Daftar Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang memiliki
Dialek Suku Jawa (B1) .........................................................................
Daftar Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang memiliki
Dialek Suku Batak (B2) ........................................................................
Daftar Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan
dengan Metode Pembelajaran Audiolingual dan memiliki Dialek
Suku Jawa (A1B1).................................................................................
Daftar Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan
dengan Metode Pembelajaran Audiolingual dan memiliki Dialek
Suku Batak (A1B2) ...............................................................................
Daftar Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan
dengan Metode Pembelajaran Phonetik dan memiliki Dialek
Suku Jawa (A2B1)................................................................................
Daftar Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan
dengan Metode Pembelajaran Phonetik dan memiliki Dialek
Suku Batak (A2B2) ..............................................................................
Rangkuman Analisis Uji Normalitas ...................................................
Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Metode
Pembelajaran Audiolingual dan Metode Phonetic ...............................
Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Kelompok Sampel Dialek Suku
Jawa dan Dialek Suku Batak ................................................................
Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Kelompok Sampel Metode
Pembelajaran dan Dialek Suku ............................................................
Data Hasil Belajar Bahasa Inggris .......................................................
Rangkuman Anava Faktorial 2x2.........................................................
Rangkuman Hasil Uji Schefee .............................................................

7
49
58
66
68
69
70

72

73

75

76
78
81
81
82
83
83
86

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5

4.6

4.7

4.8
4.9

Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan dengan
Metode Pembelajaran Audiolingual (A1) .............................................
Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan dengan
Metode Pembelajaran Phonetik (A2)....................................................
Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang memiliki
Dialek Suku Jawa (B1) .........................................................................
Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang memiliki
Dialek Suku Batak (B2) ........................................................................
Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan dengan
Metode Pembelajaran Audiolingual dengan Dialek Suku
Jawa(A1B1) ...........................................................................................
Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan dengan
Metode Pembelajaran Audiolingual dengan Dialek Suku
Batak (A1B2).........................................................................................
Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan dengan
Metode Pembelajaran Phonetik dengan Dialek Suku
Jawa (A2B1) ..........................................................................................
Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang diajarkan dengan
Metode Pembelajaran Phonetik dengan Dialek Suku Batak (A2B2) ....
Pola Interaksi Antara Metode Pembelaran dan Dialek Suku ...............

67
68
70
71

72

74

75
77
88

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Silabus Pembelajaran Bahasa Inggris kls XI SMA ..............................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Metode Pembelajaran
Audiolingual .........................................................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Metode Pembelajaran
Phonetik ...............................................................................................
Instrumen Tes Hasil Belajar Speaking .................................................
Data Uji Coba Validitas, Reliabilitas, Tes Hasil Belajar .....................
Data Hasil Belajar Bahasa Inggris .......................................................
Pengujian Normalitas Data Hasil Belajar Bahasa Inggris....................
Pengujian Homogenitas Data Hasil Bahasa…………………………..
Pengujian Hipotesis…………………………………………………...
Uji Lanjut……………………………………………………………..

Halaman
105
120
136
154
158
160
180
188
191
195

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
menghasilkan sumber daya manusia seutuhnya baik sebagai individu maupun
sebagai masyarakat. Notoatmodjo (2003:16), menjelaskan bahwa : "Pendidikan
secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang
lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa
yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan merupakan faktor yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh sebab itu, pembangunan sektor
pendidikan harus menjadi prioritas dalam upaya peningkatan mutu sumberdaya
manusia.
Dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia kegiatan pembelajaran di
sekolah merupakan kegiatan yang harus ditingkatkan sehingga tercapai tujuan
dalam bentuk tingkah laku, pengetahuan, maupun keterampilan dalam diri peserta
didik. Seperti yang kita ketahui saat ini Bahasa Inggris telah menjadi bahasa yang
universal. Bahasa Inggris merupakan bahasa IPTEK, perdagangan, hubungan
antar bangsa dan bisnis. Di era globalisasi dan modernisasi yang sangat cepat
dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang, seseorang dituntut untuk
mampu bersaing sebagai sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah
satu yang diperlukan untuk budaya saing tinggi adalah keterampilan berbahasa
asing khususnya Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Sebab banyak

sumber-sumber ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditulis dalam Bahasa
Inggris. Bahasa Inggris juga telah menjadi salah satu syarat bagi pelamar kerja
yang ingin memasuki dunia kerja.
Berdasarkan kurikulum 2004, tujuan pembelajaran Bahasa Inggris di
sekolah menengah atas maupun menengah kejuruan diantaranya mengembangkan
kemampuan berkomunikasi Bahasa Inggris dalam bentuk lisan maupun
tulisan.Kemampuan berkomunikasi ini meliputi mendengar (listening), berbicara
(speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Diantara komponen ini
speaking (berbicara) memiliki implikasi yang paling kompeten dalam membentuk
peserta didik menjadi manusia yang berilmu pengetahuan dan menguasai
teknologi.
Berbicara

menurut

Greene

&

Petty (dalam

bahwaberbicara adalah suatu keterampilan berbahasa

Tarigan,

2008:3-4)

yang berkembang

padakehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, danpada
masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari.Berbicara sudah
barang tentu berhubungan erat dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh
oleh sang anak melalui kegiatan menyimak danmembaca. Kebelum-matangan
dalam perkembangan bahasa juga merupakansuatu keterlambatan dalam kegiatankegiatan berbahasa.
Selanjutnya, berbicara menurut Tarigan (2008: 16) adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sebagai
perluasan ini berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar
(audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan otot dan jaringan otot

tubuh manusia

maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang

dikombinasikan. Lebih jauh lagi menurut Tarigan (2008: 16), berbicara
merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik,
psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif, secara luas
sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol
manusia.
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional digunakan sebagai alat
komunikasi secara internasional, segala kegiatan yang bersifat internasional
seperti seminar, kongres, konferensi, dan perdagangan dunia. Ilmu pengetahuan
dan tekonologi yang berasal dari Barat juga disampaikan dengan Bahasa Inggris.
Dengan kata lain Bahasa Inggris berfungsi sebagai sarana untuk menyerap,
memahami, dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Bahasa Inggris merupakan
bahasa asing yang mendunia dan tetap akan diperlakukan baik untuk bisa
berbicara bahasa Inggris di Perguruan Tinggi ditambah lagi untuk mencari kerja.
Kartikatresni

(2000),selanjutnya

berpendapat

untuk

menjadi

ahli

dalam

menggunakan bahasa, terutama belajar menggunakan bahasa Inggris dibutuhkan
keterampilan

praktis

(keterampilan

bahasa)

yaitu

mampu

berbicara,

mendengarkan, membaca dan menulis.
Njeru (2013), mengatakan bahwasannya sebelum pengenalan zaman
kolonial, orang-orang berbicara dengan menggunakan bahasa mereka sendiri,
yang mana disebut sebagai bahasa ibu. Masyarakat yang berbeda

memiliki

bahasa berbeda tergantung pada daerah asal mereka yang muncul pada suatu
bangsa dengan bahasa yang berbeda pula. Hal itu merupakan interaksi orangorang dari masyarakat yang berbeda dan adapun daerah asal yang muncul ke

dalam individu yang belajar bahasa lain terlepas dari bahasa pertama mereka. Hal
ini telah dilihat sebagai langkah baik karena orang-orang biasa dengan mudah
berkomunikasi dengan satu sama lain.
Hal ini telah jelas bahwa Bahasa Inggris telah menjadi bahasa kedua dari
sekian banyak orang sejak permulaan abad ke 19 sampai abad ke 20 yang
sekarang. Dampak dari literacy acquisition pada suatu bahasa berpengaruh pada
ekonomi, sosial, demografis, dan kecenderungan sejarah secara umum (Joseph,
2003). Pada abad sekarang, literacy acquisition kebanyakan terjadi disekolah. Di
Negara Kenya, Bahasa Inggris sangat penting sebagai bahasa pengantar di dalam
sekolah. Pada tahun 1925, komisi pengawas Afrika Timur yang dipimpin oleh
Hon

William

George

Arthur

Ormsby

Gore

M.P

sebagai

pengawas

merekomendasikan bahasa lokal itu digunakan sebagai suatu media instruksi pada
langkah-langkah dasar.
Menurut definisi Sosiolinguistik istilah dialek mengacu pada variasi
bahasa yang sama, tapi berbeda pada sebuah kosa kata, pengucapan kata-kata, tata
bahasa dan dihubungkan dengan kelompok sosial dan suatu daerah yang
berdasarkan letak geografisnya. Menurut (Ronald 2010), Bahasa kedua sangat
berpengaruh pada umur/zaman. Di Kenya, kebanyakan orang-orang dari daerah
pedesaan menghadapi permasalahan dalam dialek Bahasa Inggris sebab mereka
tumbuh dari desa/kampung dimana hanya satu bahasa yang digunakan, oleh
karena itu mereka menghadapi berbagai kesulitan di dalam memperoleh bahasa
yang kedua/bahasa ketiga. Sedangkan dialek dalam pembelajaran Bahasa Inggris
dengan menggunakan metode Tasks yang terdiri dari 2 metode yaitu
categorization task stimuli dan lexical identification task stimuli yang mana dari

kedua metode ini menekankan syllable pada setiap pembelajaran dialek Bahasa
Inggris.
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini
tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi
tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya,
agama, ras, dan bahasa dengan ragam dialek yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
wajarlah bila di suatu sekolah (kelas rendah) terdapat berbagai bahasa ibu
mengingat siswa berasal dari berbagai latar belakang dan suku bahkan bahasa
daerah yang beragam pula. Bahasa daerah sebagai bahasa pertama dikenal anak
sangat berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa Inggris yang akan diperoleh
anak di sekolahnya. Dialek atau pelafalan bahasa daerah dan ragam bahasa dalam
tatanannya sebagai bahasa lisan memiliki dampak terhadap pelafalan Bahasa
Inggris yang baik dan benar meskipun dari segi makna masih dapat diterima.
Kemampuan bahasa Inggris orang dewasa di Indonesia berada di kategori
menengah. Kecakapan penduduk Indonesia mengungguli Perancis dan China.
Akan tetapi, peringkat kita berada di bawah Malaysia dan Singapura.Hal tersebut
berdasarkan survei English proviciency index (EPI) 2014 yang dirilis EF, sebuah
lembaga kursus dan pelatihan Bahasa Inggris pekan lalu. Indonesia menempati
peringkat ke-28 dalam tingkat kemampuan Bahasa Inggris, dari 63 negara.
Kecakapan Bahasa Inggris orang dewasa di Indonesia berada pada kategori
menengah atau moderate proficiency. Meskipun berada jauh di bawah Malaysia
yang menempati peringkat 12, namun kemahiran berbahasa Inggris orang
Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan di banding periode sebelumnya.

Pelafalan yang nyata sering terdengar dalam tuturan resmi berasal dari
dialek bahasa Jawa dan Batak dimana bahasa tersebut dominan terdapat pada
kelas XI SMA, siswa siswi di sekolah SMA Padamu Negeri ini masih kesulitan
dalam mengucapkan Bahasa Inggris dan masih terpengaruh dengan bahasa ibu
mereka.Sistem pendidikan di Indonesia sebagai sistem yang baik dari satu sisi
belum terbukti. 20% APBN yang digelontorkan untuk dana pendidikan belum
menjawab kebutuhan akan kepandaian peserta didik. Hasil penelitian OECD atau
Organization Economic Cooperation and Development melalui Programme for
International Student Assessment (PISA), menunjukkan bahwa anak terpandai
Negeri tercinta ini, berada pada peringkat paling bawah.
Sedangkan hasil studi internasional PIRLS (Progress in International
Reading Literacy Study), dan TIMSS (Trends in International Mathematics &
Science Study), menyimpulkan: 1. Kemampuan siswa Indonesia untuk semua
bidang: di bawah rata-rata skor internasional yang 500. 2. Siswa Indonesia hanya
mampu menjawab soal-soal dalam kategori rendah, dan hampir tidak ada yang
dapat menjawab soal-soal yang menuntut pemikiran tingkat tinggi.Hal ini dapat
dilihat dari nilai rata-rata Bahasa Inggris peserta didik SMA Padamu Negeri kls
XI SMA Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Tabel berikut ini.

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Speaking Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Kelas XI SMA Padamu Negeri Medan.
No

Kelas

Nilai Rata-Rata Speaking

KKM

1

XI-IPA 1

6,0

7,5

2

XI-IPA 2

6,2

7,5

3

XI-IPS 1

6,1

7,5

4

XI-IPS 2

6,0

7,5

Data empirik hasil belajar berbicara Bahasa Inggris peserta didik SMA
Padamu Negeri masih tergolong cukup rendah, sehingga hasil belajar Bahasa
Inggris siswa menurun maka oleh sebab itu perlu dirubah metode yang digunakan
guru dalam mengajar yaitu dengan merubah metode mengajar dengan
menyesuaikan dialek suku, dialek-dialek tersebut akan lebih baik bila sekecil
mungkin dihilangkan apalagi bila dialek itu diselingi dengan bahasa daerah dari
bahasa ibu petuturnya sehingga tidak menimbulkan permasalahan khususnya
salah penafsiran bahasa karena terdapat bahasa daerah yang mempunyai ucapan
atau pelafalan sama namun memiliki makna yang berbeda. Selain itu selama ini
guru-guru disekolah tersebut masih menggunakan metode yang tidak sesuai
dengan

sukunya

masing-masing

sehingga

siswa

menjadi

pasif

dalam

pembelajaran Bahasa Inggris.
Jadi untuk meningkatkan minat siswa, maka dalam pengajaran bahasa
dianjurkan untuk menggunakan metode pembelajaran Bahasa Inggris yang tepat
sehingga dapat meningkatkan kepuasan dan hasil yang dicapai siswa. Salah satu
metode yang tepat dalam mengucapkan bahasa inggris adalah metode audio

lingual dan Metode Phonetic (Mendengar dan Mengucapkan), dimana hal ini
telah dilihat sesuai karakteristik suku masing-masing kelompok sehingga metode
audio-lingual sesuai dengan karakteristik suku jawa sedangkan metode phonetic
sesuai dengan karakteristik suku batak.
Aspek penting dari metodologi adalah pengembangan rutinitas pengajaran,
materi dan tugas-tugas yang digunakan di dalam kelas. Ruslan (2003:24) Metode
merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis)
untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk
menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan
termasuk keabsahannya.
Salah satu metode yang diduga dapat memaksimalkan belajar siswa di
SMA Padamu negeri kelas XI IPA dan berorientasi pada siswa adalah metode
audiolingual dan metode fonetik.Ada dua hal penting yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu metode pembelajaran dan dialek suku siswa. Bertolak dari uraian di
atas, timbul pemikiran bahwa perlunya proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
inovatif, dan menarik untuk mengatasi rendahnyapronunciation hasil belajar
Bahasa Inggris siswa yaitu dengan mengubah metode pembelajaran dan pengaruh
bahasa ibu siswa di dalam kelas dengan memperhatikan dialek siswa yang baik
dan benar sebagai bagian integral dalam pembelajaran. Menurut pernyataan
Sujana (2005:28) bahwa hasil belajar adalah penilaian dari hasil usaha/kegiatan
yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf yang dapat mencerminkan hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hasil belajar Bahasa Inggris adalah kemampuan yang dicapai oleh siswa

dalam memahami dan mengekspresikan ide-ide dalam Bahasa Inggris yang dalam
hal ini diukur dengan menggunakan tes hasil belajar.
Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai
Pengaruh Metode Pembelajaran dan Dialek Suku terhadap hasil belajar Bahasa
Inggris siswa/I SMA Padamu Negeri dalam rangka meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran. Diharapkan dapat memperkokoh pencarian upaya
peningkatan kualitas pengajaran.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dipaparkan pada latar belakang di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah yang berkaitan dengan rendahnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris, antara lain: Apakah proses
pembelajaran Bahasa Inggris di SMA sesuai dengan hakekat mata pelajaran
bahasa Inggris khususnya komponen pembelajaran ketrampilan berbicara?
Metode pembelajaran yang bagaimanakah yang sering digunakan pada mata
pelajaran Bahasa Inggris?Apakah komponen lain dalam metode pembelajaran
seperti kegiatan pembelajaran, berdialog dalam Bahasa Inggris, peran serta siswa,
pengetesan dan kegiatan tindak lanjut mempengaruhi hasil belajar bahasa
Inggris?Apakah metode pembelajaran audiolingual
belajar siswa?

dapat meningkatkan hasil

Apakah metode pembelajaran phoneticdapat meningkatkan

kemampuan belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris? Apakah
ada perbedaan hasil belajar dengan metode pembelajaran audioligualdan metode
pembelajaran phonetic?Apakah ada pengaruh pada pronunciation siswa dengan
mengubah dialek suku batak dan dialek suku jawa menjadi dialek Bahasa

Inggris?Apakah dengan dialek berbeda dan metode pembelajaran berbeda akan
dapat menghasilkan prestasi belajar yang berbeda?Apakah dengan mengubah
dialek suku siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

Apakah ada

interaksi antara metode pembelajaran dengan dialek suku dalam mempengaruhi
hasil belajar mata pelajaran Bahasa Inggris? Apakah latar belakang pengetahuan
siswa memiliki pengaruh pada dialek suku dan prestasi belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah.
Identifikasi masalah diatas menunjukkan banyaknya pertanyaan yang perlu
dijawab sehubungan dengan metode pembelajaran Bahasa Inggris. Keterbatasan
ruang lingkup lokasi, subjek penelitian, waktu penelitian dan variabel penelitian
menyebabkan penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup:
1.

Hasil belajar pronunciation berbahasa Inggris dalam ranah kognitif dengan
materi pelajaran Bahasa Inggris pada kelas XI Tahun Ajaran 2014 / 2015 di
SMA Padamu Negeri Medan.

2.

Metode

Pembelajaran

dalam

penelitian

ini

menggunakan

metode

pembelajaran audiolingual dan metode pembelajaran phonetic dalam
pembelajaran Bahasa Inggris.
3.

suku dikategorikan atas dialek batak dan jawa.

4.

Hasil belajar dibatasi pada hasil belajar yang bersifat psikomotorik yang
dapat diukur dari hasil yang diadakan oleh guru.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan

identifikasi

dan

pembatasan

masalah

yang

telah

dikemukakan, maka masalah-masalah pokok dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut :
1.

Apakah

kelompok

siswa

yang

diajar

dengan

menggunakanmetode

pembelajaran audiolingual memperoleh hasil belajar lebih tinggi dibanding
kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran
phonetic?
2.

Apakah dialek suku yang berbeda memberi pengaruh yang berbeda terhadap
hasil belajar Bahasa Inggris bagi siswa/I XI SMA Padamu Negeri?

3.

Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan dialek suku
terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa?

E. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran
pengaruh aplikasi metode pembelajaran dan dialek suku terhadap hasil belajar
Bahasa Inggris Siswa/I. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1.

Pengaruh metode pembelajaran audiolingual dengan metode pembelajaran
phonetic terhadap hasil belajar Bahasa Inggris.

2.

Perbedaan hasil belajar Bahasa Inggris antara siswa yang mempunyai dialek
Jawa dan dialek Batak.

3.

Interaksi

antara

metode

pembelajaran

mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggris.

dengan

dialek

suku

dalam

F. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
umumnya dan mata pelajaran Bahasa Inggris pada khususnya baik secara teoritis
maupun praktis. Manfaat secara teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif mengenai pengaruh
metode pembelajaran audiolingual dan phonetic terhadap hasil belajar Bahasa
Inggris di SMA Padamu Negeri.

2.

penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap landasan
konsep, prinsip, dan prosedur penelitian metode pembelajaran audiolingual
dan phonetic.
Manfaat penelitian secara praktis sebagai berikut:

1.

Diharapkan dapat menjadi masukan kepada pihak sekolah dalam peningkatan
sarana dan prasarana sekolah agar lebih memotivasi siswa dalam belajar.

2.

Sebagai bahan masukan bagi siswa SMA untuk mencapai hasil belajar yang
baik.

3.

Sebagai bahan informasi bagi peneliti-peneliti yang ada relevansinya di
kemudian hari dengan melibatkan variabel yang lebih kompleks.

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut :
Pertama, rata-rata hasil belajar bahasa Inggris siswa yang diajar dengan
metode pembelajaran Audiolingual lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar
bahasa Inggris siswa yang diajar dengan metode pembelajaran Phonetic. Dengan
demikian metode pembelajaran Audiolingual lebih efektif diterapkan dalam
pembelajaran bahasa Inggris guna meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris
khususnya pada materi tersebut.
Kedua, rata-rata hasil belajar bahasa Inggris siswa dengan dialek suku
Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar bahasa Inggris
siswa dengan dialek suku Batak.
Ketiga, terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan dialek suku
dimana siswa dengan dialek suku Jawa lebih tepat diajar menggunakan metode
pembelajaran Audiolingual, sedangkan siswa dengan dialek suku Batak lebih
tepat diajar dengan metode pembelajaran Phonetic.

B. Implikasi
Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam bidang studi
bahasa Inggris. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa metode
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk

meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris. Hal ini dapat dimaklumi karena
melalui penerapan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada akhirnya dapat membawa
keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian
konsekuensinya apabila metode pembelajaran yang kurang tepat maka tentu akan
berakibat berkurangnya pula partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Melalui
penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar bahasa Inggris
siswa lebih tinggi dengan menggunakan metode pembelajaran Audiolingual dari
pada metode pembelajaran Phonetic. Hal ini menunjukkan bahwa metode
pembelajaran Audiolingual lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar bahasa
Inggris, karena dalam pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran
Audiolingual, siswa cenderung untuk lebih banyak berlatih dalam pelafalan dan
pemahaman vocabulary sehingga memudahkan penguasaan materi bahasa Inggris.
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan metode pembelajaran terhadap
hasil belajar bahasa Inggris kepada guru untuk melaksanakan metode
pembelajaran

Audiolingual.

Dengan

menggunakan

metode

pembelajaran

Audiolingual diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi siswa dalam
belajar dan meningkatkan partisipasi aktif siswa terhadap pelejaran bahasa Inggris
dan dapat mencipatakan suasana yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Untuk melaksanakan metode pembelajaran Audiolingual
maka guru harus terlebih dahulu dituntut menguasai tahapan-tahapan yang
terdapat dalam metode pembelajaran Audiolingual.
Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dialek suku siswa
berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Inggris. Siswa dengan dialek suku Jawa

mempunyai hasil belajar yang berbeda dibandingkan dengan siswa yang dialek
suku Batak. Dialek suku yang dipilah atas dialek suku Jawa dan dialek suku Batak
ditentukan dari cara berbicara siswa.
Siswa dengan dialek suku jawa memilki karakteristik diidentikkan dengan
berbagai sikap sopan, segan, menyembunyikan perasaan alias tidak suka
langsung-langsung, menjaga etika berbicara baik secara konten isi dan bahasa
perkataan maupun objek yang diajak berbicara. Dalam keseharian sifat Andap
Asor terhadap yang lebih tua akan lebih di utamakan. Suku Jawa umumnya
mereka lebih suka menyembunyikan perasaan. Menampik tawaran dengan halus
demi sebuah etika dan sopan santun sikap yang dijaga. Misalnya saat bertamu dan
disuguhi hidangan. Suku Jawa memang sangat menjunjung tinggi etika. Baik
secara sikap maupun berbicara. Untuk berbicara, seorang yang lebih muda
hendaknya menggunakan bahasa Jawa halus yang terkesan lebih sopan. Sehingga
lebih mudah jika diajarkan dengan metode audiolingual. sebaliknya berbeda
dengan yang terjadi pada siswa yang memiliki dialek suku Batak, kurang sabar,
pemarah, mau cepat sehingga lebih baik jika di ajarkan dengan metode phonetic.
Konsekuensi logis dari pengaruh dialek suku terhadap hasil belajar bahasa
Inggris berimplikasi pada guru pengampu mata pelajaran bahasa Inggris untuk
melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan dialek suku. Apabila
dialek suku siswa dapat dikelompokkan maka guru dapat menerapkan rencanarencana pembelajaran dan metode-metode pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan dialek suku siswa
Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi metode
pembelajaran dan dialek suku terhadap hasil belajar bahasa Inggris. Interaksi

tersebut terindikasi dari siswa dengan dialek suku Jawa yang diajar dengan
metode pembelajaran Audiolingual

secara rata-rata mempunyai hasil belajar

bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode
pembelajaran Phonetic. Sedangkan bagi siswa dengan dialek suku Batak secara
rata-rata hasil belajar bahasa Inggris yang diajar dengan metode pembelajaran
Audiolingual lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata siswa yang diajarkan
menggunakan metode pembelajaran Phonetic. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa metode pembelajaran Audiolingual lebih tepat digunakan bagi siswa yang
memiliki karakteristik yang memiliki dialek suku Jawa, sedangkan metode
pembelajaran Phonetic lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik
dialek suku Batak.
Dalam hal ini guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti
untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris itu sendiri, sehingga dengan
demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variabel
tersebut yaitu metode pembelajaran dan dialek suku perlu menjadi perhatian
sekaligus.
Konsekuensi logis dari interaksi metode pembelajaran dan dialek suku
berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan
tentunya

melaksanakan

dengan

baik

penerapan

metode

pembelajaran

Audiolingual dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti
efektif untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris.

C. Saran-Saran
Dari hasil temuan-temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah
disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1.

Guru sebagai perancang pembelajaran disarankan memperhatikan dialek
suku dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian guru dapat
menetapkan metode pembelajaran yang lebih sesuai untuk dilaksanakan
karena metode pembelajaran dan dialek suku merupakan suatu komponen
yang dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar.

2.

Guru dalam kegiatan pembelajaran perlu menetapkan metode pembelajaran
Audiolingual

dalam

pembelajaran

bahasa

Inggris,

karena

metode

pembelajaran Audiolingual memberikan hasil yang lebih tinggi dalam mata
pelajaran bahasa Inggris dibandingkan dengan metode pembelajaran
Phonetic.
3.

Kepada peneliti lain disarankan untuk penelitian ini agar menerapkan
metode pembelajaran Audiolingual dan pembelajaran Phonetic pada bahasa
asing lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Allen, Woody. 1968. Second Language Acquisition. Home Made Of Dawn
Arikunto, Suharsimi. 2000. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta
Bloom, B. 1982. Human Characteristics and School Learning. New York :
Mc.Grawhill Book Company
Chesire, Jenny. 1989. Dialect and Education. England: Clevedon
Crystal. D. 1987. The Cambridge Encyclopedia of Language. Cambridgeshire :
Cambridge University Press
Ellis, R. 1997. Second Language Acquisition. Oxford: Oxford University Press.
Gagne, Robert M, dan Briggs, Leslie.1979. Principles of Instruction Design. New
York : Holt Rinchart And Winston
Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hamid,A.K. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pasca Sarjana
Unimed.
Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan: CV ISCOM
MEDAN
Jessica. 2011. Mother Tongue-Based Bilingual or Multingual Education In The
Early Years. Paris: University of Victoria
Machelin, Evangeline. 1975. Dialects For The Stage. New York: Routledge
Miarso, Y.2004.Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Njeru, Gatavi Margaret. 2013. Dialect and The Learning of English as a Second
Language In Kenya. Kenya: English Linguistic Research
Oxford Advanced Dictionary. 1997. Oxford University Press.

Purwoko, Herudjati. 2010. Speaking Ability. Semarang. Program Magister
Linguistik Undip.
Reigulth, C.M, 1983. Instructional Design Theories and Models: an overviews
their current status.London : Lowrence Rrl Gaum Associates
Schemidt, Lauren. 2000. The Role Of Dialectal Variation In Second Learning. St.
Louis: University of Missouri
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi.Jakarta: Ardi Mahesatya
Subiyanto, Agus. 2010. Proses Fonologis Bahasa Jawa. Semarang. Fakultas Ilmu
Budaya Undip.
Suparman, Atwi. 1997. Desain Instructional. Bandung: Alfabeta
Trudgill, Peter. 2001. Dialects. Newyork. Routledge.
Trudgill, Peter. 1983. Language Dialect and Society. British: Blacwell Oxford
Wendy Baker, David Eddington, Lyndseynay. 2009. Dialect Identification.
America: Bringham Young University
Wolfram, Walt. 1999. Dialects In Schools and Communities. London. Lawrence
Erlbaum Associates.