Keefektifan kompos yang diperkaya dengan asam humat dan bakteri aktivator untuk mengendalikan penyakit rebah kecambah (Damping Off) yang disebabkan oleh Fusarium sp. pada tanaman tomat

KEEFEKTIFAN KOMPOS YANG DIPERKAYA DENGAN
ASAM HUMAT DAN BAKTERI AKTIVATOR UNTUK
MENGENDALIKAN PENYAKIT REBAH KECAMBAH
(Damping Off) YANG DISEBABKAN OLEH Fusarium sp. PADA
TANAMAN TOMAT

ALFIAN MURI LEONIYANTO

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

ABSTRAK
ALFIAN MURI LEONIYANTO. Keefektifan Kompos yang Diperkaya dengan
Asam Humat dan Bakteri Aktivator untuk Mengendalikan Penyakit Rebah
Kecambah (Damping Off) yang Disebabkan oleh Fusarium sp. pada Tanaman
Tomat. Dibimbing oleh BONNY P.W. SOEKARNO dan SURONO.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas kompos yang diperkaya
asam humat dan bakteri aktivator untuk mengendalikan penyakit rebah kecambah

(damping off) yang disebabkan oleh Fusarium sp. pada tanaman tomat.
Penelitian dilakukan di laboratorium. Pengujian penambahan asam humat
pada media NA menggunakan enam bakteri (B5, B9, B13, B15, BX1, dan BX2)
dengan tiga perlakuan (0,1%, 0,2%, dan 0,5%). Setiap perlakuan diulang sebanyak
7 kali dengan rancangan acak lengkap faktorial. Percobaan tanaman pada polybag,
perlakuan terdiri dari enam kombinasi (tanah terinfestasi Fusarium sp, tanah steril,
tanah + kompos, tanah + kompos + asam humat, tanah + kompos + bakteri
aktivator, tanah + kompos + bakteri aktivator + asam humat) menggunakan
rancangan acak lengkap. Setiap perlakuan diulang 5 ulangan, setiap ulangan
diulang 10 kali. Setiap polybag berisi 3 benih tomat. Analisis mikroba tanah,
setiap tanah sebelum dan sesudah perlakuan diambil sebagai sampel. Suspensi 10-4
ditumbuhkan pada PDA, sedangkan suspensi 10-6 ditumbuhkan pada NA. Setiap
sampel suspensi dilakukan sebanyak 3 ulangan.
Hasil penelitian penambahan asam humat pada NA menunjukkan bahwa
asam humat 0,1% dapat meningkatkan populasi koloni BX2. Hasil percobaan
tanaman pada polybag menunjukkan bahwa penambahan asam humat 0,1% dan
BX2 meningkatkan daya kecambah sebesar 9,94% sampai 12,02%, menghambat
kejadian penyakit sebesar 60,24% sampai 69,52%, dan mempunyai pengaruh
nyata terhadap agronomi tanaman seperti, potensi tumbuh maksimum, tinggi,
jumlah daun, dan panjang akar pada tanaman tomat. Hasil analisis mikroba tanah

menunjukkan bahwa penambahan asam humat 0,1% dan BX2 meningkatkan
keanekaragaman dan populasi mikroba tanah.

Kata kunci: Fusarium sp., asam humat, bakteri aktivator, tanaman tomat

KEEFEKTIFAN KOMPOS YANG DIPERKAYA DENGAN
ASAM HUMAT DAN BAKTERI AKTIVATOR UNTUK
MENGENDALIKAN PENYAKIT REBAH KECAMBAH
(Damping Off) YANG DISEBABKAN OLEH Fusarium sp. PADA
TANAMAN TOMAT

ALFIAN MURI LEONIYANTO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian Departemen Proteksi Tanaman

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2011

Judul Skripsi

: Keefektifan Kompos yang Diperkaya dengan Asam
Humat dan Bakteri Aktivator untuk Mengendalikan
Penyakit Rebah Kecambah (Damping Off) yang
Disebabkan oleh Fusarium sp. pada Tanaman
Tomat.

Nama Mahasiswa

: Alfian Muri Leoniyanto

NRP

: A34060888

Disetujui,


Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Bonny P.W. Soekarno, MS
NIP. 19620618 198811 1 001

Surono, SP
NIP. 19800516 200801 1 008

Diketahui,
Ketua Departemen Proteksi Tanaman

Dr. Ir. Dadang, MSc
NIP. 19640204 199002 1 002

Tanggal Lulus:

RIWAYAT PENULIS

Penulis lahir di Madiun, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur pada
tanggal 2 Agustus 1988. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara,
dari pasangan Bapak Haryanto dan Ibu Trimurti.
Tahun 1994, penulis memulai pendidikan di SD Negeri Jatiwarna 01, Bekasi.
Tahun 2000, penulis lulus dari SD Negeri Jatiwarna 01, Bekasi dan melanjutkan
ke SMP Negeri 192, Jakarta Timur sampai tahun 2003. Tahun 2003-2006, penulis
melanjutkan ke SMA Negeri 113, Jakarta Timur.
Tahun 2006, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Tahun 2007, penulis diterima
sebagai mahasiswa Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian. Penulis
mengambil minor supporting course. Penulis melakukan kegiatan Kuliah Kerja
Profesi (KKP) di Desa Tamansari, Kelurahan Tamansari, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat selama dua bulan.
Tahun 2006-2008, penulis aktif di Keluarga Mahasiswa Bekasi IPB
(KEMSI). Tahun 2007, penulis mengikuti kepanitian Masa Perkenalan Kepada
Mahasiswa Baru (MPKMB). Tahun 2008, penulis mengikuti magang di Balai
Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi (BALITKABI), Malang, Jawa Timur
selama satu bulan. Tahun 2007-2009, penulis aktif dalam Community of Pijar
(Komunitas Beasiswa Pijar), Departemen Proteksi Tanaman. Penulis juga aktif
dalam kepanitiaan Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian.


PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Keefektifan Kompos yang Diperkaya dengan Asam Humat dan
Bakteri Aktivator untuk Mengendalikan Penyakit Rebah Kecambah (Damping Off)
yang Disebabkan oleh Fusarium Sp. pada Tanaman Tomat”.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Dr. Ir. Bonny P.W. Soekarno,
MS dan Surono, SP selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan, dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan
terima kasih kepada Dr. Ir. Sugeng Santoso, MSc selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan pengarahan kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Papa dan Mama tercinta,
serta ade penulis yaitu Tri Ramayanti dan Septi Indri Muryanti yang penulis
sayangi, dan Keluarga di Ngawi, Keluarga Pa’De Tri Dayanu, dan Keluarga di
Ciporos yang selalu memberikan motivasi, bimbingan, dan doa serta hal yang
tidak bisa dibalaskan. Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dwi
Sulistyorini yang telah memberikan motivasi dan doa kepada penulis dalam
menyusun skripsi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
laboratorium (Bapak Dadang, Bapak Fajar, Bapak Jakvi, Mba Dian, Mba Nilda,

Mba Linda, Mas Tri, Dedek, Eva, Arni, Eka, Windi, dan teman-teman 44) atas
bantuan, nasehat, persahabatannya, dan kebersamannya selama penulis melakukan
penelitian. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan
Wisma Maya, Full House, teman-teman angkatan 43 PTN dan KPM, atas
kebersamaan, nasihat, dukungan, motivasi, dan pengalaman terindah selama
perkuliahan yang tidak akan pernah penulis lupakan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat terutama untuk ilmu
pengetahuan dan salah satu penambah amal bagi penulis di akhirat kelak. Amin,,

Bogor, Maret 2011

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................

viii 


DAFTAR GAMBAR ................................................................................

ix 

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................



PENDAHULUAN ....................................................................................



Latar Belakang .....................................................................................



Tujuan ..................................................................................................

2


Manfaat ................................................................................................

2

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................

3

Tanaman Tomat ....................................................................................
Taksonomi Tanaman Tomat ........................................................
Budidaya Tanaman Tomat ...........................................................


3
3

Fusarium sp. ........................................................................................
Patogen Rebah Kecambah ..........................................................
Gejala Penyakit Rebah Kecambah ...............................................
Epidemiologi dan Pemecaran Penyakit Rebah Kecambah .........

Pengendalian Penyakit Rebah Kecambah ...................................


3
4
4
4

Asam Humat ........................................................................................



Kompos ................................................................................................

5

Mikroba Aktivator ................................................................................

6


BAHAN DAN METODE ..........................................................................

7

Waktu dan Tempat ................................................................................

7

Bahan dan Alat .....................................................................................

7

Metode Penelitian ................................................................................
Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator ...............
Pembuatan Media NA dengan Penambahan Asam Humat ..........
Pengujian Patogenesitas Bakteri Aktivator ..................................
Pengujian Kemampuan Tumbuh Bakteri Aktivator
Terhadap Asam Humat .................................................................
Pengujian Serangan Rebah Kecambah dan Pertumbuhan
Bibit Tomat ...................................................................................
Peubah yang Diamati ...................................................................
Kejadian Penyakit ...............................................................
Potensi Tumbuh Maksimum ...............................................
Daya Berkecambah ..............................................................

7
7
8
8
8
9
10
10
10
10

Analisis Mikroba Tanah ...............................................................
Rancangan Percobaan ..................................................................

10
11

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................

12

Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Perkembangan Koloni
Bakteri Aktivator pada NA dengan Penambahan Asam Humat ..........

12

Perkecambahan dan Ketahanan Tanaman Tomat ...............................

13

Perkembangan Agronomi Tanaman Tomat ........................................

15

Keanekaragaman Populasi Koloni Mikroba Tanah ............................

16

SIMPULAN ...............................................................................................

18

Simpulan .............................................................................................

18

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

19

LAMPIRAN ...............................................................................................

22

 
 

DAFTAR TABEL
Halaman
1 Kombinasi perlakuan pada media tumbuh ............................................

9

2 Pengaruh kombinasi perlakuan pada media tumbuh terhadap sifat
agronomi tanaman tomat .......................................................................

15

3 Populasi dan keanekaragaman mikroba tanah dari media tumbuh
sebelum dan sesudah perlakuan ............................................................

16

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Miselium Fusarium sp. tumbuh pada tanaman yang bergejala (a)
dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 40 x 10 (b) .........

12

2 Pengaruh perlakuan terhadap daya kecambah benih dan kejadian
penyakit rebah kecambah (damping off) pada tanaman tomat ..............

14

 

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis pertumbuhan bakteri aktivator terhadap
penambahan asam humat ......................................................................

23

2 Pengujian sifat patogenesitas bakteri aktivator .....................................

23

3 Hasil analisis perlakuan media tumbuh terhadap kejadian
penyakit rebah kecambah (damping off) pada tanaman tomat ..............

23

4 Hasil analisis perlakuan media tumbuh terhadap potensi tumbuh
maksimum tanaman tomat ....................................................................

24

5 Hasil analisis perlakuan media tumbuh terhadap daya kecambah
benih tanaman tomat .............................................................................

24

6 Hasil analisis perlakuan media tumbuh terhadap tinggi tanaman
tomat ......................................................................................................

24

7 Hasil analisis perlakuan media tumbuh terhadap jumlah daun
pada tanaman tomat ...............................................................................

25

8 Hasil analisis perlakuan media tumbuh terhadap panjang akar
tanaman tomat .......................................................................................

25

9 Pengaruh asam humat dan BX2 pada media tumbuh terhadap
tinggi tanaman tomat (dari sebelah kiri: TIAx, TIA2, TIAy, TIA1,
TIA3, dan TIA4) ...................................................................................

25

 
 

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tomat merupakan tanaman hortikultura penting di Indonesia. Indonesia
menjadi negara penghasil tomat dengan produksi nasional sebesar 396.208 ton/ha,
tetapi Indonesia hanya menyumbang 0,5% untuk produksi tomat di dunia
(Adiyoga et al. 2004). Hal ini disebabkan oleh masalah hama dan penyakit. Rebah
kecambah merupakan salah satu penyakit penting pada benih tanaman tomat.
Rebah kecambah pada tanaman tomat disebabkan oleh Fusarium sp.. Intensitas
penyakit yang disebabkan oleh Fusarium sp. mencapai 16,7% di daerah Lembang
dan Pacet (Semangun 2007).
Fusarium sp. mempunyai siklus hidup sebagai parasit yaitu melewati
sebagian hidupnya pada inang dan sebagai saprofit yaitu sebagian pada jaringan
yang telah mati di tanah (Agrios 1996). Gejala awal penyakit rebah kecambah
adalah daun atau tunas kehilangan turgor dan merunduk karena terganggunya
sistem vaskular akar atau batang (Agrios 1996).
Pengendalian penyakit rebah kecambah masih sulit. Hal ini dikarenakan
cendawan ini bersifat soil inhabitant, yaitu dapat bertahan sangat lama di dalam
tanah tanpa adanya tanaman inang, sehingga pengendalian dengan rotasi tanaman
menjadi tidak efektif. Metode pengendalian penyakit rebah kecambah yang
dilakukan antara lain, dengan memanfaatkan agen pengendalian hayati.
Pemberian Mikoriza Vesikula Arbuskula (MVA) secara nyata berpengaruh dalam
menekan perkembangan F. oxysporum dalam tanah dan infeksinya terhadap
tanaman tomat (Nurhayati et al. 1999).
Selain itu, penambahan bahan organik pada tanah dapat digunakan sebagai
metode pengendalian penyakit rebah kecambah. Penambahan asam humat pada
tanah mampu menghambat pertumbuhan miselium Fusarium culmorum (Sidiqui
2009). Yulianti (2009) menyatakan bahwa penyakit yang disebabkan oleh patogen
tular tanah dapat dikendalikan dengan biofumigan yang berasal dari tanaman
Brassica nigra dari famili Brassicaceae.

2
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas kompos yang diperkaya
asam humat dan bakteri aktivator untuk mengendalikan penyakit rebah kecambah
(damping off) yang disebabkan oleh Fusarium sp. pada tanaman tomat.
Manfaat
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi pengendalian penyakit
rebah kecambah (damping off) pada tomat dengan penambahan asam humat dan
bakteri aktivator yang diaplikasikan pada kompos sebagai cara pengendalian yang
efektif dan berkelanjutan.

TINJAUAN PUSTAKA

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)
Taksonomi Tanaman Tomat
Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) adalah tumbuhan dari
keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, yang tersebar
dari Meksiko sampai Peru. Selain itu, Indonesia mempunyai varietas tanaman
tomat yang cukup banyak. Varietas tanaman tomat yang banyak digunakan oleh
petani adalah varietas Ratna, Berlian, Marta, San Marino, dan Intan. Setiap
varietas mempunyai keunggulan dan kelemahan yang masing-masing. Tomat
varietas San Marino bersifat rentan terhadap penyakit kanker bakteri yang
disebabkan oleh Clavibacter michiganensis (Zainal dan Yusniwati 2008). Berikut
taksonomi dari tanaman tomat (Jones 2008):
Kingdom

: Plantea

Bangsa (Ordo)

: Solanales

Suku (Family)

: Solanaceae

Marga (Genus)

: Lycopersicon atau Lycopercisom

Jenis (Spesies)

: Lycopersicon esculentum Mill.

Budidaya Tanaman Tomat
Budidaya tomat mempunyai syarat yang harus dipenuhi, antara lain faktor
lingkungan, pemilihan tanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan pengelolaan hama
penyakit secara terpadu. Tanaman tomat dapat ditanam pada dataran tinggi
maupun dataran rendah. Suhu yang optimum untuk pertumbuhan tanaman tomat
adalah suhu pada siang hari sekitar 18 sampai 29oC dan suhu pada malam hari
sekitar 10 sampai 20oC (Maskar et al. 2006).
Fusarium sp.
Patogen Rebah Kecambah
Berdasarkan klasifikasi Alexopoulus (1960) menyatakan bahwa Fusarium
sp. digolongkan dalam divisi Astigomycota, sub divisi Deuteromycota, kelas
Deuteromycetes, ordo Moniliales, dan famili Tuberculariaceae.

4
Penyakit rebah kecambah disebabkan oleh Fusarium sp.. Fusarium sp.
mempunyai miselium dengan dua macam konidia sebagai salah satu bentuk
pertahanan hidup di tanah, yaitu makrokonidia dan mikrokonidia. Makrokonidia
mempunyai sel apikal yang berbentuk agak runcing dan kurva, dengan ujung
seperti bentuk mata kail dengan tiga atau lebih septa (Leslie 2006). Mikrokonidia
mempunyai bentuk bulat atau agak elips, sedangkan mikrokonidia tidak
mempunyai septat sehingga mudah dikenali.
Gejala Penyakit Rebah Kecambah
Gejala yang diakibatkan oleh Fusarium sp. pada fase bibit disebut dengan
rebah kecambah (damping off). Infeksi Fusarium sp. menyebabkan tanaman tidak
dapat tumbuh dengan sempurna, benih tanaman yang terinfeksi patogen ini akan
layu dan akar menjadi berwarna merah tua. Fusarium sp. dapat menyebabkan layu
yang berlebihan sehingga daun berwarna kuning dan tanaman mengalami
keguguran daun sebelum mati (Frank dan Ben-Yephet 1997). Fusarium sp.
menghambat sistem vaskular tanaman, yang berfungsi dalam transportasi air dari
akar ke daun pada tomat.
Epidemiologi dan Penyebaran Penyakit Rebah Kecambah
Fusarium sp. dapat menginfeksi tanaman melalui biji yang terkontaminasi
atau pencangkokan tanaman yang terinfeksi. Fusarium sp. bersifat saprofit di
tanah, sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama di tanah (Agrios 1996).
Penyebaran penyakit rebah kecambah dapat melalui tanah dan tanaman yang
terinfeksi. Jika tanah dari tanaman yang terinfeksi Fusarium sp. maka tanah
tersebut akan menjadi sumber inokulum penyakit rebah kecambah. Jika tanaman
yang terserang rebah kecambah, ditanam pada tanah yang belum terinfeksi maka
tanah tersebut akan tertular penyakit rebah kecambah.
Pengendalian Penyakit Rebah Kecambah
Pengendalian rebah kecambah merupakan salah satu metode untuk
mengurangi daya infeksi dan penyebaran penyakit. Pengendalian dapat dilakukan
dengan menggunakan agen pengendali hayati. Semakin tinggi rasio kepadatan
Fusarium sp. tak berpatogen maka semakin kuat antagonisnya terhadap Fusarium

5
sp. berpatogen (Soesanto 2008). Selain itu, Trichoderma sp. dapat menghambat
pertumbuhan patogen tanah, salah satu patogennya adalah Fusarium oxysporum
(Widyastuti et al. 2002).
Pengendalian Fusarium sp. dengan fungisida sudah tidak berpengaruh dan
dapat menimbulkan pencemaran tanah. Perlakuan solarisasi tanah dapat menekan
tingkat kejadian penyakit patogen tular tanah sehingga dapat meningkatkan
produktivitas tanaman kacang tanah (Yudha 2002).
Asam Humat
Asam humat merupakan material organik yang dianggap sebagai hasil akhir
dekomposisi bahan tanaman dan hewan purba yang telah memfosil dalam selang
waktu jutaan tahun di dalam tanah. Kadar asam humat dalam tanah sekitar 10.000100.000 g/mol. Asam humat dibentuk dari polimerisasi asam fulvat melalui rantai
ester. Asam humat mempunyai warna hitam, bersifat larut dalam basa dan tidak
larut dalam asam (Evan 2009). Asam humat mempunyai kemampuan untuk
berinteraksi dengan ion logam, oksida, hidroksida, mineral, dan bahan organik
yang beracun (Roni et al. 2005).
Asam humat dari gambut mempunyai kandungan unsur hara yang yang
tinggi. Asam humat gambut memiliki nilai kandungan unsur hara lebih tinggi
dibandingkan dengan asam humat dari andosol. Asam humat gambut mempunyai
kandungan C, N, dan S masing-masing sebesar 53,32%, 1,38%, dan 0,19%.
Asam humat mempunyai peranan penting bagi tanaman. Salah satunya
adalah membantu pergerakan hara menuju ke akar tanaman terutama unsur hara
mikro (Syukur dan Nur 2006). Pemberian asam humat dapat memacu
pertumbuhan, berat kering tajuk serta akar, serapan P dan hasil (jumlah polong dan
berat biji/tanaman) pada tanaman kedelai (Suhardi 2008).
Kompos
Kompos merupakan hasil perombakan bahan organik oleh mikroba dengan
hasil akhir berupa kompos yang memiliki nisbah C/N rendah. Kompos dapat
dibuat dengan bantuan mikroba perombak bahan organik. Kompos yang sudah
matang berwarna coklat tua, tidak berbau busuk tetapi berbau tanah atau
fermentasi, suhu stabil, pH alkalis, dan C/N