Economic valuation of the solid waste disposal management of bantar gebang to determine management policy in the future

VALUASI EKONOMI
PENGELOLAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
SAMPAH BANTAR GEBANG UNTUK MENENTUKAN
KEBIJAKAN DI MASA DEPAN

R. Julianto

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Valuasi Ekonomi Pengelolaan
Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang untuk Menentukan Kebijakan
di Masa Depan adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.


Bogor, Juni 2011

R. Julianto
NRP: P 062040234

ABSTRACT
JULIANTO.R. Economic Valuation of The Solid Waste Disposal Management of
Bantar Gebang to determine Management Policy in the Future . Under direction
of SUPIANDI SABIHAM, SYAIFUL ANWAR, and WONNY AHMAD
RIDWAN.
The existence of Bantar Gebang Solid Waste Disposal (SWD) Management
considered a problem and a blessing for the surrounding community. The aim of
the research was to determine the impacts, the externality and the Total Economic
Value Management of Bantar Gebang SWD and SWD Policy. Analysis of the
externality is the result of direct or indirect impacts of the Bantar Gebang SWD
including economic impact, social impact and environmental impact. Negative
externalities analyses were based on the inconvenience, the loss of environmental
values, pollution, and decreased property values. Positive externalities analysis
included the existence of business and employment opportunities for the people to

waste recycle, and the existence of access roads to facilitate transport to landfill to
the surrounding community. Total economic value of the economic valuation
analysis of Bantar Gebang SWD is comprised of the total cost of Rp 1.70 trillion
and the total benefits of Rp 2.19 trillion so that the total economic value
amounting to Rp 482 billion. This shows positive total economic value means
that the existence Bantar Gebang SWD is waste recycle activities domination by
informal sector.
Key words: impact, externalities, economic valuation, total economic value,
Bantar Gebang Solid Waste Disposal.

RINGKASAN
JULIANTO.R. Valuasi Ekonomi Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir
Sampah Bantar Gebang untuk Menentukan Kebijakan di Masa Depan. Dibimbing
oleh SUPIANDI SABIHAM, SYAIFUL ANWAR, dan WONNY AHMAD
RIDWAN.

Penilaian dampak lingkungan tempat pembuangan akhir sampah dilakukan
dengan menggunakan pendekatan valuasi ekonomi atau penilaian ekonomi guna
mengetahui manfaat dan biaya dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah
Bantar Gebang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang terjadi,

biaya eksternalitas, Nilai Ekonomi Total (NET) pengelolaan TPA sampah Bantar
Gebang dan merumuskan kebijakan serta strategi pengelolaan TPA sampah di
masa depan yang ramah lingkungan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bantar Gebang sebagai lokasi
penampung sampah Jakarta, menggunakan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung menggunakan
daftar pertanyaan. Data primer yang dikumpulkan terdiri dari: (1) data sosial,
ekonomi dan kesehatan masyarakat, pemulung, lapak dan bandar; (2) data
penyebaran bau sampai radius 5 km dari TPA sampah Bantar Gebang; (3) data
kualitas air tanah pada radius 250 m (ring I), 500 m (ring II), dan 750 m (ring III)
dari TPA sampah Bantar Gebang. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan
hasil penelitian terdahulu seperti: (1) data BPS (Bekasi dalam Angka 1990–2008);
(2) Studi Valuasi Ekonomi Kerusakan Lingkungan Akibat Keberadaan TPA
Jakarta oleh Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pemerintah Kota Bekasi; dan
(3) Studi Andal Lokasi Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang Bekasi oleh
Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Hasil penelitian kualitas air pengolahan leachate sampah pada Instalasi
Pengolahan Air (IPA) TPA sampah Bantar Gebang menunjukkan bahwa
parameter pencemar yang masih melebihi baku mutu adalah zat padat terlarut
(TDS), amonia (NH3), merkuri, nitrat, COD dan BOD. Kualitas air permukaan

yaitu air Sungai Ciketing pada lokasi sebelah hulu kawasan TPA sampah Bantar
Gebang mengalami penambahan beban pencemaran dari TPA sampah Bantar
Gebang. Penambahan beban pencemaran tersebut berupa bahan organik (BOD
dan COD), nitrogen (amoniak), padatan dan sebagian logam (mangan dan
sulfida). Hasil pemantauan pada lokasi sebelah hilir TPA ternyata parameter yang
ada telah melampaui baku mutu yang diijinkan yaitu untuk parameter TSS (total
suspended solid), mangan dan sulfida. Kualitas air sumur di sekitar TPA sampah
Bantar Gebang secara umum baik kualitas fisik maupun kualitas kimia semuanya
masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan dalam Permenkes Nomor
416/Menkes/Per/IX/1990, kecuali parameter total harness yang melebihi baku
mutu. Parameter mikrobiologi, menunjukkan adanya pencemaran coliform dan
fecal coli.

Kualitas udara yang diteliti dari dalam lokasi TPA dan di luar TPA,
menunjukkan bahwa kualitas udara ambien cukup baik, kecuali kebisingan.
Kebisingan di beberapa lokasi melebihi nilai baku mutu, yaitu di depan kantor
TPA sampah Bantar Gebang, belakang TPA Sumur Batu dan pertigaan TPA
sampah Bantar Gebang serta Jalan Raya Narogong.
Perhitungan biaya eksternalitas dari dampak TPA yang mengakibatkan
pencemaran air tanah menggunakan pendekatan perubahan perilaku konsumsi air

rumah tangga yakni kebutuhan air untuk mandi sebanyak 80 liter/hari dan
kebutuhan air untuk minum sebesar 5 liter/hari dengan harga air dorongan Rp 150
per liter pada tahun 2009. Hasil survey menunjukkan bahwa kualitas air tanah di
wilayah ring I tidak layak untuk air minum dan mandi. Kawasan ring II dan ring
III tidak layak untuk air minum. Nilai kerugian akibat penurunan kualitas air
tanah (NRAB) sebesar Rp 817 milyar.
Berdasarkan data Bekasi dalam Angka (2006), proporsi penduduk dari
wilayah yang diteliti (3 kelurahan dan 1 desa) sebanyak 57% dari penduduk
Kecamatan Bantar Gebang. Jenis penyakit yang diderita 75% disebabkan sampah
di TPA dan 25% disebabkan faktor lain. Nilai kerugian akibat penyakit yang
disebabkan keberadaan TPA Sampah Bantar Gebang (NRPP) sebesar Rp 41,8
milyar.
Nilai kerugian penurunan produktivitas kerja (NRPK) dihitung berdasarkan
jumlah hari tidak masuk kerja karena penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran
TPA sampah Bantar Gebang, yaitu sebesar Rp 49,2 milyar. Nilai kerugian akibat
gagal panen padi sawah (NRGP) karena luapan air hujan yang mengandung
sampah, dihitung dengan menggunakan asumsi gagal panen 1 kali per tahun.
Nilainya sebesar Rp 1,7 milyar. Hasil estimasi emisi gas metana menggunakan
data IPCC (2007). Biaya sosial emisi karbon dioksida adalah harga kerusakan
dari perubahan iklim agregat di seluruh dunia yang diperkirakan sebesar 12 USD

(1USD=Rp 9591,7) per ton CO2 untuk tahun 2005 (UNEP, 2009). Nilai kerugian
akibat emisi CO2 (NRKU) yang dihasilkan dari sampah di TPA sampah Bantar
Gebang dari Tahun 1990 sampai Tahun 2009 diperkirakan sebesar Rp 20,1
milyar.
Kerugian akibat bau busuk didekati dari hasil penelitian Willis dan Garrod
(1997) dalam DEFRA (2004), tentang WTP yang berkaitan dengan pengurangan
kebisingan, bau dan debu serta sampah yang tertiup angin dari landfill Crawcrook
Quarry. Nilai kompensasi masyarakat di sekitar TPA sampah Bantar Gebang
sebesar Rp 120.851 per KK per bulan atau Rp 916.713 per KK per tahun. Pada
radius 1.000 m, bau busuk muncul hampir setiap hari, radius 1.000-2.500 m
tercium setelah hujan turun. Berdasarkan Badan Meteorologi dan Geofisika,
jumlah hari hujan 100 hari per tahun. Pada radius 2.500-5.000 m bau sampah
tidak begitu menyengat, sehingga nilai kompensasi 50% dari kompensasi di radius
1.000-2.500 m. Nilai kerugian akibat bau (NRBU) sebesar Rp 1,2 milyar.
Penurunan nilai tanah di sekitar TPA sampah Bantar Gebang diperoleh hasil Rp
43,1 milyar juta pada radius 100 m dan Rp 41 milyar pada radius 200 m sehingga
kerugian akibat penurunan nilai properti (NRTP) sebesar Rp 18,2 milyar.
Ekternalitas positif yang menguntungkan dengan keberadaan TPA sampah
Bantar Gebang adalah timbulnya peluang kesempatan kerja dalam memanfaatkan


sampah untuk didaur ulang. Pekerja yang terkait meliputi pemulung, buruh,
pemilik lapak dan bandar. Ekternalitas positif dari pendapatan pemulung total Rp
1.569 milyar, pendapatan buruh daur ulang sampah sebesar Rp 214,5 milyar.
Ekternalitas positif dari pendapatan pemilik lapak sebesar Rp 164 milyar,
pendapatan bandar Rp 55,9 milyar. Total ekternalitas manfaat dari kegiatan daur
ulang sampah (NMKJ) sebesar Rp 2.003 milyar. Eksternalitas positif lain adalah
keberadaan jalan akses ke TPA. Nilai keberadaan dihitung dengan menggunakan
jalan sebagai faktor penggerak pembangunan wilayah (Utama, 2001) di sekitar
Bantar Gebang. Adanya jalan akses menuju TPA menimbulkan peningkatan
kegiatan ekonomi. Nilai keberadaan jalan akses tersebut pada tahun 2009
diperkirakan NMJL sebesar Rp 187,5 milyar.
Nilai ekonomi total per tahun (tahun 1990-2009) dari hasil analisa valuasi
ekonomi dengan perhitungan biaya dan manfaat pengelolaan TPA Sampah Bantar
Gebang adalah terdiri dari total biaya (nilai rugi, NR) sebesar Rp 1.708,5 milyar
dan total manfaat (nilai manfaat, NM) sebesar Rp 2.190,9 milyar, sehingga nilai
ekonomi totalnya NET sebesar Rp 482,4 milyar. Eksternalitas pengelolaan TPA
Sampah Bantar Gebang mempunyai nilai ekonomi total positif karena biaya
ekonomi lingkungan lebih kecil dibandingkan manfaat ekonomi lingkungan.
BCR sebesar 1,28 (> 1) yang menunjukkan manfaat secara lingkungan masih
lebih besar dari kerugian lingkungan.

Prioritas kebijakan dan strategi pengelolaan TPA Sampah berdasarkan
survai pendapat pakar melalui AHP adalah aspek lingkungan dengan nilai bobot
0,444, aspek sosial (nilai bobot 0,255), aspek teknis (nilai bobot 0,214) dan aspek
ekonomi (nilai bobot (0,087). Aspek lingkungan mencakup 4 (empat) kriteria
yaitu: konservasi sumber daya alam dan energi kesehatan masyarakat,
pencemaran lingkungan dan pemanasan global. Dari keempat kriteria tersebut,
faktor pencemaran lingkungan merupakan kriteria yang paling utama untuk
dipenuhi dengan nilai bobot 0,461, selanjutnya kriteria kesehatan masyarakat
(nilai bobot 0,344), kriteria pemanasan global (nilai bobot 0,104) dan konservasi
sumber daya alam (nilai bobot 0,092).

©Hak Cipta milik IPB, tahun 2011
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis
dalam bentuk apapn tanpa izin IPB


VALUASI EKONOMI
PENGELOLAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
SAMPAH BANTAR GEBANG UNTUK MENENTUKAN
KEBIJAKAN DI MASA DEPAN

R. Julianto

Disertasi
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Doktor
pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

Judul Disertasi


:

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok

:
:

Valuasi Ekonomi Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Bantar Gebang untuk Menentukan Kebijakan di Masa
Depan
R. Julianto
P 0620402234

Disetujui,
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr
Ketua


Dr. Ir. Syaiful Anwar, MSc
Anggota

Dr. Wonny Ahmad Ridwan, SE, MM
Anggota

Mengetahui
Ketua Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan

Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS

Tanggal Ujian :

Dekan Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc.Agr

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan untuk memenuhi salah satu
syarat guna memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor. Penelitian ini berjudul Valuasi Ekonomi Pengelolaan Tempat Pembuangan
Akhir Sampah Bantar Gebang untuk Menentukan Kebijakan di Masa Depan.
Selama melaksanakan penelitian dan penulisan disertasi ini, penulis
banyak mendapat bantuan baik moril maupun materil serta bimbingan dari
berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1.

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr. sebagai ketua komisi pembimbing,
dan Dr. Ir. Syaiful Anwar, M.Sc., Dr. Wonny Ahmad Ridwan, SE, MM.,
masing-masing sebagai anggota komisi pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing dan mengarahkan serta memberi saran demi
kemajuan penulis dan lebih sempurnanya tulisan ini.

2.

Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS sebagai Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana IPB Masa Bakti
Tahun 2011-2015 yang memacu, memberi semangat dan solusi atas setiap
permasalahan yang penulis hadapi, agar penulis selesai dalam studi ini.

3.

Prof. Dr. Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, MS dan Dr. Drh. Hasyim DEA selaku
Dosen Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Sekolah Pascasarjana IPB yang selalu memberi semangat agar penulis selesai
dalam studi ini.

4.

Rektor dan Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor beserta staf
dan jajaran administrasinya yang telah berkenan menerima dan mengasuh
serta selalu mendukung penulis untuk kelancaran dan kesuksesan studi ini.

5.

Direktur, Para Kasubdit, Kepala Seksi, Satker dan PPK beserta staf di
lingkungan Direktorat Bina Program yang telah berkenan memberi ijin dan
kelonggaran waktu untuk penyelesaian dan kesuksesan studi ini.

6.

Dr.Etty Riani,M.S, Dr.Ir.Widiatmaka, DEA, dan Dr. Ir. Sri Mulatsih,
M.Agr.Sc, Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T. dan Dr.Ir.Zulkifli Rangkuti,M.M,
M.Sc, penulis mengucapkan terima kasih atas masukannya serta para staf
Program studi PSL IPB yang terus mendukung dan memberikan semangat
penulis untuk terus melanjutkan penyelesaian studi ini.

7.

Dinas Kebersihan dan Bappeda Propinsi DKI Jakarta serta PT Godangtua
Jaya yang memberikan ijin dan data pendukung penelitian di TPA Sampah
Bantar Gebang.

8.

Pemerintah Kota Bekasi dan jajarannya yang telah memberikan ijin dan
bantuan untuk pelaksanaan penelitian lapangan dan penyediaan data Wilayah
Kecamatan Bantar Gebang.

9.

Laboratorium Pusat Pendidikan dan Latihan Teknis Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum di Kota
Bekasi yang telah membantu analisis kualitas air tanah dan air permukaaan.

10. Teman-teman dan kerabat yang membantu survai lapangan dan penyusunan
penelitian ini.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu
persatu namanya, baik moril maupun materiil.
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada Istri
yang telah membantu dan memberi semangat penulis untuk menyelesaikan
penelitian ini. Permohonan maaf penulis sampaikan kepada keluarga yaitu istri
dan anak-anakku yang berkurang perhatian penulis selama menyelesaikan
penelitian ini.
Akhir kata, semoga semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat
berdoa semoga diberi ganjaran yang setimpal oleh Allah S.W.T. dan dinilai
sebagai amal shaleh. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna
dan dengan segala kerendahan hati menerima masukan, kritikan, dan saran agar
tulisan ini dapat disempurnakan sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya
penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi Pemerintah dan Pemerintah
Daerah serta masyarakat dan pengusaha terkait dan dunia ilmu pengetahuan.
Bogor, Juni 2011
R.Julianto

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada Tanggal 30 Juli 1959 di Kelurahan Gunung
Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, merupakan anak ke tiga dari empat
bersaudara dari Ayah bernama R. Soead bin Miftah dan Ibu bernama R.R. Soebekti
bin Soedjarwo Prawirodimedjo.
Penulis menamatkan Pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan
Sekolah Menengah Atas dari Tahun 1967-1979 di Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Pada pertengahan Tahun 1979 Penulis diterima menjadi mahasiswa Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia di Salemba, Jakarta dan lulus awal
Tahun 1987. Pada Tahun Oktober 1999 Penulis mendapat tugas belajar pendidikan
strata dua (S2) ke IHE Delft Belanda Bidang Studi Urban Infrastrcture
Management dan menamatkan studi pada Maret 2002 meraih gelar Master of
Science (M.Sc). Selanjutnya pada Tahun 2005 hingga sekarang penulis terdaftar
sebagai mahasiswa Pendidikan Pascasarjana strata tiga (S3) pada Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor.
Pada Tahun 1987 penulis mulai bekerja pada perusahaan konsultan PT.
Yodya Karya (Persero) dan akhir Tahun 1991 masuk menjadi pegawai Subdit
Penyusunan dan Pengendalian Program Direktorat Bina Program Direktorat
Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. Mulai Tahun 1994 Penulis
menjadi pegawai Subdit Perencanaan Umum dan Evaluasi Direktorat Bina Program
Direktorat Jenderal Cipta Karya ketika terjadi Reorganisasi Direktorat Jenderal
Cipta Karya. Tahun 1999 Penulis menjadi pegawai Subdit Program dan Anggaran
Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Pengembangan Perkotaan Departemen
Permukiman dan Pengembangan Wilayah. Penulis diangkat menjadi Pemimpin
Proyek Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perkotaan pada
pertengahan Tahun 2002 Direktorat Bina Teknik Direktorat Pengembangan
Perkotaan sampai Tahun 2006. Pada Tahun 2007 sampai 2009 Penulis menjadi
Kepala Satuan Kerja Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar
Perkotaan Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum. Tahun 2010 Penulis bekerja sebagai Kepala PPK Perencanaan
dan Pengendalian Kegiatan Peningkatan Sistem Perencanan dan Manajemen pada
Satuan Kerja Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum, kemudian Tahun 2011 bekerja sebagai Asisten Teknik dan
Kelembagaan CPMU Urban Strategy and Development Reform Program.
Penulis mempunyai istri Hj. Ade Ferdijana dan dua anak yaitu Ajeng dan
Ageng tinggal di Perumahan Bukit Nusa Indah Sarua Ciputat, Kota Tangerang
Selatan.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL. ........................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xx
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxii
1.

PENDAHULUAN..................................................................................... ..

1

Latar Belakang ........................................................................................

1

Ruang Lingkup Penelitian ......... .............................................................

2

Tujuan Penelitian.....................................................................................

3

Kerangka Pemikiran ................................................................................

3

Perumusan Masalah.............................................................................. .. 5
Manfaat Penelitian................................................................................ .. 6
Kebaruan Penelitian (Novelty) ............................................................. ..

7

2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. ..

9

Dampak Tempat Pembuangan Akhir Sampah .................................... .. 9
Eksternalitas Tempat Pembuangan Akhir Sampah. ............................. .. 12
Eksternalitas Negatif Pembuangan Sampah. ........................................ .. 13
Eksternalitas Positif Pembuangan Sampah. ......................................... .. 15
Perhitungan Konversi Ekonomi ...........................................................

18

Valuasi Ekonomi ................................................................................. .. 19
Analisis Nilai Ekonomi Dampak..........................................................

20

Nilai Keberadaan (NK) ........................................................................

25

Nilai Warisan (NW) .............................................................................

25

Kebijakan Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah ..............

26

Analisis Ekonomi untuk Masukan Kebijakan .......... ...........................

26

Metoda Pengolahan Sampah ................................................................. 31

3. METODE PENELITIAN ...........................................................................

43

Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................

43

Jenis dan Sumber Data .........................................................................

44

xii

Jenis Data ............................................................................................

44

Sumber Data .........................................................................................

44

Metode Analisis ...................................................................................

46

Kebijakan Pengelolaan Sampah ...........................................................

46

Dampak Tempat Pembuangan Akhir ...................................................

46

Biaya Eksternalitas ...............................................................................

49

Benefit Eksternalitas ............................................................................

52

Nilai Ekonomi Total Dampak .............................................................

53

Perumusan Kebijakan...........................................................................

54

4. GAMBARAN UMUM ...............................................................................

57

Kondisi Geografis TPA Sampah Bantar Gebang .................................

57

Iklim

................................................................................................

58

Geologi dan Topografi .........................................................................

59

Topografi ..............................................................................................

59

Kualitas Air ..........................................................................................

60

Kualitas Air Lindi di Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS)
TPA Sampah Bantar Gebang ...............................................................

60

Kualitas Air Sungai Ciketing ...............................................................

60

Kualitas Air Sumur Di Sekitar TPA Sampah Bantar Gebang ..............

62

Kualitas Udara dan Kebisingan di Sekitar TPA Sampah
Bantar Gebang ......................................................................................

65

5. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................

69

Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar TPA ............................................

69

Responden Masyarakat ........................................................................

69

Responden Pemulung ...........................................................................

72

Responden Lapak .................................................................................

75

Responden Bandar................................................................................

78

Kebijakan Pengelolaan Sampah ..........................................................

81

Peraturan Perundangan Tentang Sampah .............................................

81

Pedoman Pemanfaatan Kawasan Sekitar TPA Sampah .......................

86

Kriteria Teknis Prasarana dan Sarana Kegiatan Penelolaan
Sampah ................................................................................................

89

xiii

Dampak Lingkungan yang Terjadi di TPA ..........................................

90

Eksternalitas .........................................................................................

97

Eksternalitas Negatif Pengelolaan TPA Sampah .................................

97

Eksternalitas Positif Pengelolaan TPA Sampah ................................... 108
Nilai Ekonomi Total Dampak .............................................................. 111
Alternatif Teknologi ............................................................................. 112
Aspek dan Kriteria .............................................................................. 113
Skala prioritas antara kombinasi 1 dan kombinasi lainnya ................. 116
Skala prioritas antara kombinasi 2 dan kombinasi lainnya ................. 118
Skala prioritas antara kombinasi 3 dan kombinasi lainnya ................. 120
Skala prioritas antara kombinasi 4 dan kombinasi lainnya ................. 121
Skenario Pengembangan TPA Sampah Bantar Gebang ke Depan....... 122
TPST Bantar Gebang Skenario 1 ........................................................ 122
TPST Bantar Gebang Skenario 2 ........................................................ 141
Nilai Ekonomi Total TPST ................................................................. 158
Nilai Benefit Cost Ratio TPST ............................................................ 164
Analisis Kelayakan Finansial TPST ..................................................... 165
Potensi Pendapatan dari Sertifikat Reduksi Emisi Gas Rumah
Kaca ...................................................................................................... 167

6. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 171
Kesimpulan........................................................................................... 171
Saran ..................................................................................................... 172
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 173
LAMPIRAN

xiv

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Pengeluaran biaya untuk penyakit saluran pernafasan ................................

17

2. Pengeluaran untuk biaya pengobatan menurut jenis penyakit . ..................

17

3. Rekapitulasi nilai ekonomi total tahun 2007 ...............................................

18

4. Matriks metoda valuasi ekonomi/economic valuation method matrix. ......

24

5. Komposisi sampah rata-rata di DKI Jakarta ...............................................

33

6. Valuasi ekonomi dampak .............................................................................

50

7.Curah hujan di Kecamatan Bantar Gebang ...................................................

58

8. Hasil pengukuran kualitas air Sungai Ciketing pada titik hulu TPA
Sampah Bantar Gebang tahun 2004 - 2008..................................................

61

9. Hasil pengukuran kualitas air Sungai Ciketing pada titik hilir TPA
Sampah Bantar Gebang tahun 2004 - 2008 .................................................

61

10. Hasil pengukuran kualitas air sumur di lokasi kantor TPA Sampah
Bantar Gebang untuk parameter fisika tahun 2004 sampai 2008 ..............

62

11. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Utara TPA Sampah Bantar
Gebang untuk parameter kimia tahun 2004 sampai 2008 ..........................

63

12. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Selatan TPA Sampah Bantar
Gebang untuk parameter kimia tahun 2004 sampai 2008 ..........................

64

13. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Barat TPA Sampah Bantar
Gebang untuk parameter kimia tahun 2004 sampai 2008 ..........................

64

14. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Timur TPA Sampah Bantar
Gebang untuk parameter kimia tahun 2004 sampai 2008 ..........................

64

15. Hasil pengukuran kualitas air sumur di lokasi kantor TPA Sampah
Bantar Gebang untuk parameter biologi (Coliform) tahun 2004 sampai
2008 (dalam MPN/100ml) .........................................................................

65

16. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Utara TPA Sampah Bantar
Gebang untuk parameter biologi (E Coli) tahun 2004 sampai
2008 (dalam MPN/100ml) .........................................................................

65

17. Hasil pengukuran kualitas udara di dalam lokasi di TPA Sampah
Bantar Gebang (IPAS 4) tahun 2005 - 2008 .............................................

66

18. Hasil pengukuran kualitas udara di Sumur Batu tahun 2005 - 2008..........

66

19. Hasil pengukuran kualitas udara di Cikiwul tahun 2005 - 2008 ................

66

20. Hasil pengukuran kualitas udara di Ciketing Udik tahun 2005 - 2008 ......

67

21. Hasil pengukuran kualitas kebisingan di dalam lokasi TPA Sampah
Bantar Gebang tahun 2005 - 2008 (dalam dBA) .......................................

67

xv

22. Hasil pengukuran kualitas kebisingan di luar lokasi TPA Sampah
Bantar Gebang tahun 2005 s/d 2008 (dalam dBA) .................................... . 67
23. Tingkat usia responden masyarakat ...........................................................

69

24. Aspek Sosial tingkat pendidikan dan lama tiinggal responden
masyarakat ..................................................................................................

70

25. Aspek ekonomi pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan responden
masyarakat ..................................................................................................

70

26. Tanggapan responden masyarakat mengenai jalan lingkungan .................

70

27. Tanggapan responden masyarakat mengenai jalan masuk.........................

71

28. Tanggapan responden masyarakat mengenai gangguan lingkungan .........

71

29. Tanggapan responden masyarakat mengenai jenis gangguan lingkungan .

71

30. Tingkat usia responden pemulung .............................................................

72

31. Tingkat pendidikan responden pemulung ..................................................

72

32. Lama tinggal responden pemulung ............................................................

73

33. Tingkat penghasilan/pendapatan per bulan sebagai pemulung ..................

73

34. Pekerjaan sambilan/sampingan responden pemulung................................

73

35. Tanggapan responden pemulung mengenai jalan lingkungan sekitar TPA

74

36. Tanggapan responden pemulung mengenai jalan masuk ke TPA .............

74

37. Tanggapan responden pemulung mengenai gangguan lingkungan ...........

74

38. Tanggapan responden pemulung mengenai jenis gangguan lingkungan ...

75

39. Tingkat usia responden pemilik lapak........................................................

75

40. Tingkat pendidikan responden pemilik lapak ............................................

76

41. Lama menetap/berusaha responden pemilik lapak ....................................

76

42. Tingkat penghasilan/pendapatan per bulan sebagai pemilik lapak ............

77

43. Tanggapan responden pemilik lapak mengenai kondisi sarana dan
prasarana jalan lingkungan ke lokasi TPA .................................................

77

44. Tanggapan responden pemilik lapak mengenai adanya gangguan
lingkungan dengan adanya TPA Sampah Bantar Gebang .........................

77

45. Tanggapan responden pemilik lapak mengenai jenis gangguan
lingkungan dengan adanya TPA Sampah Bantar Gebang. ........................

78

46. Tingkat usia responden bandar...................................................................

78

47. Tingkat pendidikan responden bandar .......................................................

79

48. Lama menetap/berusaha responden bandar ...............................................

79

49. Tingkat penghasilan/pendapatan per bulan sebagai bandar .......................

79

50. Tanggapan responden mengenai kondisi jalan lingkungan ke lokasi TPA

80

51. Tanggapan responden mengenai kondisi jalan masuk ke lokasi TPA .......

80

xvi

52. Tanggapan responden bandar mengenai gangguan lingkungan.................

80

53. Tanggapan responden bandar mengenai jenis gangguan lingkungan ........

81

54. Hasil pengukuran kualitas air Sungai Ciketing pada titik hulu dan hilir
TPA Sampah Bantar Gebang tahun 2009 ..................................................

90

55. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Cikiwul untuk parameter fisika
tahun 2009 ..................................................................................................

91

56. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Ciketing Udik untuk parameter
fisika tahun 2009 ........................................................................................

91

57. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Taman Rahayu untuk parameter
fisika tahun 2009 ........................................................................................

91

58. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Sumur Batu untuk parameter
fisika tahun 2009 ........................................................................................

92

59. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Cikiwul untuk parameter kimia
tahun 2009 .................................................................................................

92

60. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Ciketing Udik untuk parameter
kimia tahun 2009 .......................................................................................

93

61. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Taman Rahayu untuk parameter
kimia tahun 2009 ........................................................................................

93

62. Hasil pengukuran kualitas air sumur di Sumur Batu untuk parameter
kimia tahun 2009 ........................................................................................

94

63. Hasil pengukuran kualitas air sumur di lokasi sekitar TPA Sampah
Bantar Gebang untuk parameter biologi tahun 2009 .................................

96

64. Pengeluaran untuk pembelian air akibat penurunan kualitas air tanah di
TPA Sampah Bantar Gebang .....................................................................

98

65. Pengeluaran biaya untuk penyakit infeksi saluran pernafasan ...................

99

66. Total biaya pengobatan per tahun sesuai dengan jenis penyakit di
Kelurahan Cikiwul, Ciketing Udik, Sumur Batu dan Taman Rahayu
akibat Keberadaan TPA Bandar Gebang ................................................... 100
67. Nilai kerugian karena tidak masuk kerja akibat sakit berkaitan dengan
keberadaan TPA Sampah Bantar Gebang .................................................. 102
68. Penurunan produksi pertanian .................................................................... 103
69. Estimasi emisi CH4 yang dihasilkan dari TPA Sampah Bantar Gebang ... 104
70. Pengeluaran untuk dampak bau yang busuk pada kawasan radius
1000 m dari TPA Sampah Bantar Gebang ................................................. 105
71. Pengeluaran untuk dampak bau busuk pada kawasan dengan jarak
1000 m sampai dengan 2500 m dari TPA Sampah Bantar Gebang ........... 106
72. Pengeluaran untuk dampak bau busuk pada kawasan dengan jarak
2500 m sampai dengan 5000 m dari TPA Sampah Bantar Gebang ........... 107

xvii

73. Penurunan nilai tanah dengan jarak 100m dari TPA Sampah Bantar
Gebang ....................................................................................................... 108
74. Penurunan nilai tanah dengan jarak 200m dari TPA Sampah Bantar
Gebang ....................................................................................................... 108
75. Rincian perhitungan NPV dan pemulung, pekerja daur ulang, lapak
dan bandar .................................................................................................. 110
76. Nilai keberadaan TPA Sampah Bantar Gebang ......................................... 111
77. Nilai Ekonomi Total TPA Sampah Bantar Gebang Tahun 1990 - 2009.... 111
78. Produk dan treatment Skenario 1 dan 2 pada Kombinasi 1 ....................... 122
79. Pendapatan yang diterima dari Tipping Fee Skenario 1 ............................ 123
80. Hasil penjualan energi listrik Skenario 1 ................................................... 124
81. Pendapatan yang diterima dari pengolahan kompos Skenario 1................ 127
82. Pendapatan yang diterima dari daur ulang material kertas Skenario 1 ...... 128
83. Pendapatan yang diterima dari daur ulang material plastik Skenario 1 ..... 129
84. Pendapatan yang diterima dari daur ulang material logam/metal
Skenario 1................................................................................................... 130
85. Manfaat penjualan RDF dari sisa sampah kertas dan plastik dijadikan
RDF Skenario 1 .......................................................................................... 131
86. Manfaat tidak langsung TPST Bantar Gebang Skenario 1 ........................ 132
87. Proyeksi konservasi sumberdaya material sampah dari daur ulang
plastik tahun 2010-2025 Skenario 1.......................................................... 134
88. Proyeksi konservasi sumberdaya material sampah dari daur ulang kertas
tahun 2010-2025 Skenario 1 ..................................................................... 135
89. Proyeksi konservasi sumberdaya material sampah dari daur ulang logam
tahun 2010-2025 Skenario 1 ...................................................................... 136
90. Total manfaat eksternalitas tahun 2010-2025 Skenario 1 .......................... 137
91. Biaya operasional TPST Bantar Gebang Skenario 1 Tahun 2010 ............. 138
92. Biaya investasi dan operasional Skenario 1. .............................................. 139
93. Jumlah sampah yang diolah dan yang dibuang ke landfill Skenario 1 ...... 140
94. Biaya pengolahan sampah yang diolah dan yang dibuang ke landfill
Skenario 1................................................................................................... 141
95. Pendapatan yang diterima dari Tipping Fee Skenario 2 ............................ 142
96. Hasil penjualan energi listrik Skenario 2 ................................................... 144
97. Pendapatan yang diterima dari pengolahan kompos Skenario 2................ 146
98. Pendapatan yang diterima dari daur ulang material kertas Skenario 2 ...... 147
99. Pendapatan yang diterima dari daur ulang material plastik Skenario 2 ..... 148

xviii

100. Pendapatan yang diterima dari daur ulang material logam/metal
Skenario 2................................................................................................ 149
101. Manfaat penjualan RDF dari sisa sampah kering kertas dan plastik
tidak daur ulang skenario 2 ..................................................................... 150
102. Manfaat tidak langsung TPST Bantar Gebang Skenario 2 ...................... 152
103. Proyeksi konservasi sumber daya alam dari daur ulang plastik tahun
2010-2025 Skenario 2 ............................................................................. 153
104. Proyeksi konservasi sumber daya alam dari daur ulang kertas tahun
2010-2025 Skenario 2 ............................................................................. 154
105. Proyeksi konservasi sumber daya alam dari daur ulang logam tahun
2010-2025 Skenario 2 ............................................................................. 155
106. Total manfaat eksternalitas tahun 2010-2025 Skenario 2 ........................ 156
107. Biaya operasional TPST Bantar Gebang Skenario 2 Tahun 2010 ........... 157
108. Biaya investasi dan operasional Skenario 2 ............................................. 157
109. Jumlah sampah yang diolah dan yang dibuang ke landfill Skenario 2 .... 160
110. Biaya pengolahan sampah yang diolah dan yang dibuang ke landfill
Skenario 2................................................................................................ 161
111. Nilai manfaat TPST Bantar Gebang Skenario 1 tahun 2010 sampai
2025 ......................................................................................................... 161
112. Nilai biaya TPST Bantar Gebang Skenario1 tahun 2010 sampai
dengan tahun 2025 ................................................................................. 162
113. Nilai manfaat TPST Bantar Gebang Skenario 2 tahun 2010 sampai
dengan tahun 2025 .................................................................................. 162
114. Nilai biaya TPST Bantar Gebang Skenario 2 tahun 2010 sampai
dengan tahun 2025 .................................................................................. 163
115. Rekapitulasi nilai ekonomi Existing, Skenario 1 dan 2 TPST Bantar
Gebang ................................................................................................... 163
116. Potensi pendapatan dari sertifikat reduksi GRK ..................................... 169

xix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka pemikiran pendekatan penelitian. ................................................

4

2. Analisis nilai ekonomi dampak pengelolaan TPA sampah (modifikasi) .....

23

3. Langkah-langkah pada analisis manfaat dan biaya
(Dixon dan Hufschmidth, 1986) ..................................................................

27

4. Tingkat Inflasi Tahun 1988 - 2007...............................................................

30

5. Suku bunga Bank Indonesia jangka waktu 1 bulan, tahun 2000-2008 ........

31

6. Suku bunga Bank Indonesia jangka waktu 3 bulan, tahun 2000-2008 ........

31

7. Teknis operasional pengelolaan persampahan perkotaan
(Tchobanoglous et al., 1977).......................................................................

32

8. Diagram alur daur ulang sampah terpadu berbasis zero waste
(Kholil, 2005) ..............................................................................................

36

9. Lokasi penelitian ..........................................................................................

43

10. Hirarki pemiilihan alternatif pengolahan sampah dalam IPST ..................

55

11. Potensi bahaya TPA terhadap jarak ...........................................................

88

12. Pembagian zona di sekitar TPA lama tanpa penyangga ...........................

89

13. Kecenderungan jumlah penderita sakit berdasarkan jenis penyakit........... 101
14. Perkembangan jumlah pemulung dan pekerja daur ulang di TPA
Sampah Bantar Gebang ............................................................................... 109
15. Perkembangan jumlah jumlah lapak dan bandar di TPA Sampah Bantar
Gebang ....................................................................................................... 109
16. Aspek yang dipertimbangkan dalam menentukan teknologi pengolahan
sampah terpadu .......................................................................................... 114
17. Kriteria yang dipertimbangkan dalam aspek lingkungan........................... 114
18. Kriteria yang dipertimbangkan dalam aspek sosial . ................................. 115
19. Kriteria yang dipertimbangkan dalam aspek teknis. .................................. 115
20. Kriteria yang dipertimbangkan dalam aspek ekonomi............................... 116
21. Perbandingan skala prioritas antara kombinasi 1 dan kombinasi 2
berdasarkan setiap aspek ............................................................................ 117
22. Perbandingan skala prioritas antara kombinasi 1 dan kombinasi 3
berdasarkan setiap aspek ........................................................................... 117
23. Perbandingan skala prioritas antara kombinasi 1 dan kombinasi 4
berdasarkan setiap aspek. ........................................................................... 118

xx

24. Perbandingan skala prioritas antara kombinasi 1 dan kombinasi 5
berdasarkan setiap aspek ............................................................................ 118
25. Perbandingan skala prioritas antara kombinasi 2 dan kombinasi 3
berdasarkan setiap aspek. ........................................................................... 119
26. Perbandingan skala prioritas antara kombinasi 2 dan kombinasi 4
berdasarkan setiap aspek. ........................................................................... 119
27. Perbandingan skala prioritas antara kombinasi 2 dan kombinasi 5
berdasarkan setiap aspek. ........................................................................... 120
28. Perbandingan skala prioritas antara kombinasi 3 dan kombinasi 4
berdasarkan setiap aspek. ........................................................................... 120
29. Perbandingan skala prioritas antara kombinasi 3 dan kombinasi 5
berdasarkan setiap aspek. ........................................................................... 121
30. Perbandingan skala prioritas antara kombinasi 4 dan kombinasi 1
berdasarkan setiap aspek. ........................................................................... 121

xxi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Peta titik pengambilan sampel penyebaran bau dari TPA Sampah
Bantar Gebang . ........................................................................................... 177
2. Tabel Proyeksi Pendapatan TPST Bantar Gebang Skenario 1 Tahun 2010
sampai Tahun 2025) .................................................................................... 178
3. Tabel Proyeksi Pendapatan TPST Bantar Gebang Skenario 2 Tahun 2010
sampai Tahun 2025) .................................................................................... 179

xxii

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bantar Gebang mempunyai areal seluas 108
ha. Luas areal kerja efektif kurang lebih 69 ha yang dibagi dalam lima zona, masing-masing
zona dikelilingi dengan jalan kerja yang kondisinya cukup baik. Setiap zona tersebut dibagi
menjadi beberapa bagian sub-zona. Pada saat penelitian sebagian besar areal kerja telah terisi
sampah. Berdasarkan hasil pemantauan PPMSL-UI dan Unisma Bekasi, ketinggian sampah
di tiap zona pada tahun 2002 berkisar antara 4,58 m sampai 10,77 m. Ketinggian sampah
yang direncanakan adalah 25 meter, dengan mengacu disain ketinggian sampah tersebut dan
hasil penelitian memperkirakan bahwa seluruh zona TPA Sampah Bantar Gebang masih
dapat dioperasikan dengan umur teknis 42 bulan atau sampai tahun 2006 berdasarkan Master
Plan JICA Tahun 1987 (JICA, 2001), namun hingga saat penelitian berlangsung TPA
Sampah Bantar Gebang masih dimanfaatkan. .
TPA Sampah Bantar Gebang telah beroperasi sekitar 21 tahun yaitu sejak tahun 1989
sampai sekarang. Berdasarkan rencana Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya
Tahun 1987, TPA Sampah Bantar Gebang akan beroperasi 20 tahun dengan metode
pembuangan sampah secara sanitary landfill. Berdasarkan rencana tersebut umur teknis
tempat pembuangan sampah ini telah dilewati. TPA Sampah Bantar Gebang sejak beroperasi
sampai sekarang melayani buangan sampah dari Kota Jakarta dan Kota Bekasi.
Dampak langsung atau dampak primer merupakan dampak yang timbul sebagai akibat
dari tujuan utama kegiatan, baik berupa biaya ataupun manfaat. Dampak langsung ataupun
tidak langsung yang terjadi di lingkungan TPA Sampah Bantar Gebang adalah dampak
ekonomi, dampak sosial dan dampak lingkungan. Dampak kerusakan lingkungan dihitung
dan dikonversi berdasarkan nilai kerugian kesehatan manusia yang diderita dalam jangka
waktu tertentu. Nilai ini dihitung berdasarkan biaya pengobatan yang dibutuhkan serta
turunnya produktifitas masyarakat akibat gangguan kesehatan yang diterima.
Ditinjau dari segi ekonomi, manfaat terhadap sampah bisa didaur ulang atau dijadikan
kompos dan juga bisa menjadi sumber ekonomi jika dikelola dengan baik serta memberikan
peluang usaha dan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar dan para pemulung. Namun
timbulnya keresahan dan konflik sosial terutama masyarakat dengan pemulung merupakan
masalah sosial yang sering terjadi di TPA Sampah Bantar Gebang. Selain itu, aktivitas
pemulung menyebabkan peningkatan kecelakaan kerja, berkurangnya nilai estetika akibat

\

2
adanya aktivitas pemulung sampah yang membangun gubuk-gubuk dan menumpuk sampah
di sekitar tempat permukiman mereka dan di sepanjang jalan masuk TPA Sampah Bantar
Gebang.
Pengelolaan persampahan yang terjadi di TPA Sampah Bantar Gebang melibatkan
masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha (produsen, penjual, pedagang dan jasa).
Pengelolaan sampah di masyarakat masih bermasalah karena rendahnya peran dan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah. Dari sisi pemerintah, permasalahan
terjadi karena kurangnya sarana, prasarana, sumberdaya manusia dan keterbatasan dana, serta
masih kurangnya dukungan pemerintah terhadap upaya komunitas masyarakat yang telah
berhasil dalam pengelolaan sampah. Dukungan penghargaan, dukungan pendanaan, teknis,
manajemen, maupun bentuk dukungan lainnya, seperti adanya sistem insentif dan disinsentif
bagi pelaku usaha belum diberikan oleh pemerintah. Pelaku usaha masih menggunakan bahan
produksi maupun produk dan kemasan yang tidak ramah lingkungan, dan masih rendahnya
pelaku usaha yang memanfaatkan sampah sebagai bahan baku serta sumber energi.
Rendahnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dan tidak aktifnya
pelaku usaha untuk memanfaatkan dan mengelola sampah menyebabkan perlunya tempat
pembuangan akhir sampah.

TPA Sampah Bantar Gebang yang tidak sesuai dengan

spesifikasi teknis dapat menimbulkan berbagai dampak baik itu dampak positif maupun
dampak negatif. Di TPA Sampah Bantar Gebang terdapat + 4500 orang pemulung, + 300
orang lapak dan + 45 orang bandar (Dinas Kebersihan DKI, 2005).
Pengelolaan TPA Sampah Bantar Gebang yang melibatkan banyak aktor tersebut perlu
diketahui seberapa besar manfaat dan biaya dari keberadaan tempat pembuangan akhir
sampah Bantar Gebang. Adanya manfaat dan biaya pengelolaan TPA Sampah Bantar Gebang
memerlukan kebijakan yang komprehensi