halaman 9 dari 9
5. Skala Rasio
Skala rasio bisa disebut sebagai skala pengukuran yang paling kuat. Skala rasio memiliki semua sifat skala interval, yang membedakannya adalah, kalau skala interval tidak memiliki
titik nol mutlak, skala rasio memilikinya. Skala rasio dapat dicontohkan pada pengukuran variabel berat badan. Pada variabel berat badan kita bisa menyatakan bahwa seseorang berat
badannya lebih ringan atau lebih berat sekian kali dari yang lain. Misalnya seorang anak kecil bernama P berat badannya 10 kg, Q
= 20 kg, dan R yang sudah remaja 40 kg. Dalam ukuran rasio kita bisa menyatakan bahwa berat badan R empat kali lebih berat dari P, atau berat
badan Q hanya setengahnya dari berat badan R. Sifat skala interval ini secara statistik ditulis: X
i
=X
j
, X
i
≠X
j
, X
i
X
j
, X
i
X
j
, X
i
-X
j
=X
p
-X
q
, X
i
-X
j
≠X
p
-X
q
, X
i
X
j
= X
p
X
q
, X
i
X
j
≠ X
p
X
q
.
halaman 1 dari 5
Bahan Kuliah Statistika Non Parametrik Materi: Teknik Pengukuran dan Uji Hipotesis
Oleh: Nugraha Setiawan Fakultas Peternakan Unpad
TEKNIK PENGUKURAN
Pada uraian yang lalu telah kita bahas, bahwa tidak semua variabel dapat diukur dengan mudah. Ada beberapa variabel yang alat ukurnya harus kita buat atau kita rancang sendiri,
dengan menggunakan justifikasi berbagai teori melalui operasionalisasi variabel. Hal inilah yang sering menimbulkan perdebatan mengenai validitas dan reliabilitas ukuran variabel
sosial. Dengan demikian, ada baiknya jika kita mencoba mencermati teknik-teknik pengukuran yang sering digunakan dalam penelitian sosial.
1. Skala Likert
Skala yang dikembangkan oleh Rensis Likert 1932 ini merupakan metode summated rating
. Pengukuran dengan memakai skala Likert merupakan teknik yang banyak digunakan dalam penelitian sosial. Skala ini diaplikasikan untuk mengukur sikap seseorang terhadap
sekumpulan pertanyaan yang berkaitan dengan variabel tertentu. Skala Likert dirancang untuk mengukur apakah sikap itu berada pada jenjang yang negatif atau positif, kemudian diberi
skor secara berjenjang, sementara yang berpendapat ragu-ragu diberi skor diantaranya. Misalnya untuk mengukur variabel sikap dari masyarakat suatu desa terhadap
pengembangan peternakan babi. Sikap itu sendiri antara lain bisa dioperasionalkan dengan sikap terhadap keberadaan peternakan babi dan terhadap orang yang bekerja di peternakan
babi. Sikap seseorang untuk tiap pertanyaan diberi skor 1-5 untuk yang bersikap sangat tidak setuju hingga sangat setuju. Skor akhirnya merupakan penjumlahan dari skor tiap pertanyan.
1 2
3 4
5 +------------+------------+------------+-------------+
sangat setuju
ragu-ragu tidak
sangat setuju
setuju tidak
setuju
2. Semantik Deferensial