7
3.2 Jadwal Kegiatan
No. Tanggal Waktu
Pelaksanaan JKEM
1. 24 Juli 2016
15.00-17.00 Sosialisasi KK Dampingan 1 x 2 jam = 2
jam 2.
25 Juli 2016 15.30-18.00 Observasi
awal KK
Dampingan. Pencarian
rumah KK Dampingan dan perkenalan dengan anggota
KK dampingan. 1 x 2,5 jam =
2,5 jam
3. 27 Juli 2016
15.00-18.00 Berbincang tentang keadaan keluarga,
kondisi dan
situasi. 1 x 3 jam = 3
jam
4. 28 Juli 2016
14.00-18.00 Berbincang-bincang tentang permasalahan
umum keluarga.
Berbincang tentang kebiasaan keluarga
dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari, baik itu masalah pekerjaan dan
ekonomi. 1 x 4 jam = 4
jam
5. 29 Juli 2016
16.00-18.30 Mencoba mengidentifikasi permasalahan keluarga yang
dialami. 1 x 2,5 jam =
2,5 jam
6. 31 Juli 2016
16.00-19.00 Berbicara mengenai
penghasilan keluarga Ibu Nyoman Rimpen
1 x 3 jam = 3 jam
7. 4 Agustus 2016
16.00-18.30 Berbicara mengenai kondisi kesehatan
Ibu Nyoman
Rimpen 1 x 2,5 jam= 2,5
jam
8. 6 Agustus 2016
14.30-18.30 Membantu Ibu
Nyoman 1 x 4 jam = 4
8
Rimpen membuat
sok anyaman bambu
jam
9. 7 Agustus 2016
16.00-18.00 Membantu membersihkan
rumah Ibu Nyoman Rimpen 1 x 2,5 jam =
2,5 jam 10. 9 Agustus 2016
15.00-18.00 Membantu Ibu
Nyoman Rimpen
membuat sok
anyaman bambu 1 x 3 jam = 3
jam
11. 10 Agustus 2016 17.00-19.00 Berbicara
mengenai kebutuhan sosial beragama
Ibu Nyoman Rimpen 1 x 2,5 jam =
2,5 jam
12. 11 Agutus 2016 15.00-18.00
Membantu Ibu
Nyoman Rimpen
membuat sok
anyaman bambu 1 x 3 jam = 3
jam
13. 13 Agustus 2016 15.00-18.00 Membantu
membersihkan lingkungan
rumah dan
berbicara mengenai
pentingnya menjaga
kesehatan lingkungan 1 x 3 jam = 3
jam
14. 14 Agustus 2016 14.00-17.00 Membantu membuat sok
anyaman bambu 1 x 3 jam = 3
jam 15. 16 Agustus 2016
14.30-18.30 Berbincang tentang biaya untuk keperluan rohani dan
upakara keluarga
Ibu Nyoman Rimpen.
1 x 4 jam = 4 jam
16. 18 Agustus 2016 16.00-19.00 Membantu mencari bahan baku untuk membuat sok
anyaman bambu. 1 x 3 jam = 3
jam
17. 19 Agustus 2016 11.00-16.00 Membantu
membersihkan lingkungan rumah.
1 x 5 jam = 5 jam
18. 20 Agustus 2016 16.00-18.00 Membantu membuat sok anyaman bambu
1 x 2 jam = 2 jam
19. 21 Agustus 2016 15.30-17.30 Berbicara mengenai manfaat
menjalankan pola
hidup 1 x 2 jam = 2
jam
9
bersih dan sehat 20. 22 Agustus 2016
10.00-16.00 Membantu membersihkan
rumah, mencari bahan baku bambu dan membuat sok
anyaman bambu 1 x 6 jam = 6
jam
21 23 Agustus 2016
12.00-18.00 Berdiskusi tentang baiknya menjaga
kebersihan lingkungan rumah
1 x 6 jam = 6 jam
22 24 Agustus 2016
13.00-18.00 Berbicara mengenai rencana pekerjaan tambahan yang
dapat dilakukan oleh Ibu Nyoman Rimpen
1 x 5 jam = 5 jam
23 25 Agustus 2016
12.00-18.00 Membantu membersihkan
lingkungan rumah
Ibu Nyoman
Rimpen, membantu mencari bahan
baku sok anyaman bambu, membantu membuat sok
anyaman bambu 1 x 6 jam = 6
jam
24 26 Agustus 2016
09.00-16.00 Membantu membersihkan
lingkungan rumah
Ibu Nyoman
Rimpen, berbincang-bincang,
membantu membuat sok anyaman
bambu dan
membantu membuat canang sari
1 x 7 jam = 7 jam
26 27 Agustus 2016
14.00-18.00 Memberikan bantuan
sembako, pakaian
bekas layak pakai, berbincanng-
bincang, dan
berfoto bersama
untuk kenang-
kenangan 1 x 4 jam = 4
jam
10
Total Waktu 90,5 Jam
11
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Kegiatan Program Pendampingan Keluarga
Kunjungan pertama KK Dampingan mulai dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2016 sampai tanggal 27 Agustus 2016 dengan total kunjungan sebanyak 26 kali dan total jam
sebanyak 90 jam. Kegiatan pendampingan keluarga ini dilakukan di rumah Ibu Nyoman Rimpen yang berada di Dusun Muntig, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten
Karangasem. Pelaksanaan program keluarga dampingan ini dilakukan melalui pendekatan terhadap keluarga Ibu Nyoman Rimpen. Keluarga Ibu Nyoman Rimpen merupakan keluarga
pra-sejahtera yang memiliki beberapa permasalahan keluarga yaitu permasalahan ekonomi dan kesehatan. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki 3 anak dan ketiga
anaknya telah berstatus menikah dan sudah bekerja. Suami beliau yang bernama Nengah Sineb telah meninggal sejak lama sehingga beliau hidup sendiri di rumahnya, namun masih
dalam satu pekarangan dengan salah satu anak laki-lakinya. Pertemuan awal dengan Ibu Nyoman Rimpen berjalan dengan baik. Saat pertama kali
berkunjung ke rumahnya, kebetulan beliau sedang bersantai, sehingga membantu penulis untuk megenal lebih jauh mengenai keadaan dan kehidupan sehari-hari Ibu Nyoman Rimpen.
Beliau menerima kedatangan pertama kami ke rumahya dengan senang hati dan ramah. Sambil memperkenalkan diri dan bercengkrama penulis menyempatkan diri untuk
berkeliling rumah Ibu Nyoman Rimpen untuk melihat kondisi dari rumah yang ditempatinya. Ada pun sarana dan prasana rumah tangga beliau yang seadanya dan kurang tertata rapi
sehingga terkesan kurang bersih. Selain itu Maka dari itu muncul inisiatif penulis pada kunjungan-kunjungan berikutnya untuk mengenalkan gaya hidup bersih kepada Ibu Nyoman
Rimpen. Ibu Nyoman Rimpen sangat terbuka mengenai segala permasalahan yang dihadapinya sehingga memudahkan penulis dalam mengumpulkan informasi-informasi
penting yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada. Setiap kali berkunjung, penulis hanya bisa membantu kegiatan sehari-hari Ibu
Nyoman Rimpen, mengingat umur Ibu Nyoman Rimpen yang sudah tua dan kondisi beliau yang sudah tidak produktif lagi sehingga tidak dapat untuk bekerja yang membutuhkan
tenaga yang besar. Sehari-harinya beliau hanya membuat sok dari anyaman bambu untuk menyambung hidup dan membeli lauk pauk untuk konsumsi beliau sehari-hari. Sambil
bercengkrama penulis membantu membersihkan rumah dari Ibu Nyoman Rimpen sembari mengenalkan beliau mengenai pentingnya menerapkan pola hidup bersih. Dari hasil beberapa