Membangun aplikasi trayek angkutan kota di Bandung berbasis android

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi sistem informasi jenjang sarjana fakultas teknik dan ilmu komputer

Disusun oleh : ANDIKA YOGASWARA

1.05.08.095

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

v

dapat menyelesaikan Skripsi ini yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Starata 1 untuk Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia dengan judul

“membangun aplikasi trayek angkutan kota di bandung berbasis android”. Penulis sangat menyadari akan keterbatasan dalam penyusunan skripsi dengan kata lain masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahan. Namun berkat bantuan danbimbingan dari berbagai pihak, baik dalam pengumpulan data, penyusunanlaporan maupun teknis pembuatan, maka Alhamdulillah Skripsi ini dapatterselesaikan dengan tepat waktu.

Dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dorongan, motivasi dan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr.H.Denny Kurniadie,Ir,M.Sc selaku Dekan Teknik dan Ilmu KomputerUniversitas Komputer Indonesia.


(3)

vi

memberikan pengarahan dan masukan pada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Diana Effendi, ST., MT. selaku dosen penguji. 6. Bella Hardiyana, S.Kom selaku dosen penguji

7. Seluruh Dosen UNIKOM yang telah membagikan ilmunya. 8. Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung.

9. Seluruh Karyawan Dinas Perhubungan.

10.Ayah, Ibu, kakak dan adikku tercinta, atas dukungan moril maupun materiil serta iringan doa yang tak henti hentinya selalu menyertai penulis sehingga penulis di beri kemudahan dan dapat menyelesaikan Skripsi Ini 11.Terimakasih juga kepada seluruh keluarga besarku, yang telah

mendukung penulis sampai sekarang ini.

12.Terima Kasih Juga buat teman-teman “GECRAK” Kosan Cisitu Lama no 90c yang sudah penulis anggap seperti saudara sendiri atas dukungan semangat nya.

13.Buat Temen-temen seperrjuangan Kelas MI-03/SI-03 Anggkatan 2008 terima kasih atas dukungan dan semangat nya,

14.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga AllahSWT membalas segala amal kebaikan dengan balasan yang lebih baik.Penulis menyadari segala kekurangan dalam penulisan skripsi ini,


(4)

vii

Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya.


(5)

viii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.4KegunaanPenelitian ... 4

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 4

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 5

1.5Batasan Masalah ... 5

1.6Lokasi danWaktuPenelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Aplikasi ... 7


(6)

ix

2.3Basis Data ... 9

2.3.1 Operasi Dasar Basis Data ... 10

2.3.2 Objectif Basis Data ... 12

2.4Global Positioning System (GPS) ... 15

2.4.1 Sistem Navigasi GPS dan Sinyal GPS ... 15

2.4.2 Penginformasi Jarak ... 16

2.4.3 Penginformasi Posisi ... 16

2.4.4 Penentu Posisi Absolut dengan GPS ... 17

2.4.5 Prinsip Penentu Posisi Absolute dengan GPS ... 17

2.4.6 Format Data Keluaran GPS ... 18

2.4.7 Cara kerja GPS ... 18

2.5Java ... 19

2.5.1 Arsitektur Java ... 20

2.5.2 Java Versi Lama(Java 1) ... 20

2.5.3 Java 2 ... 20

2.5.4 J2ME ... 21

2.6Android ... 21

2.6.1 Sejarah Android ... 21


(7)

x

2.7.1 Konsep Perancangan Berorientasi Obyek ... 27

2.7.2 Unified Modelling Language ... 28

2.7.3 Use Case Diagram... 29

2.8Eclipse ... 30

2.8.1 Arsitektur Eclipe ... 31

2.8.2 Android SDK ... 32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1ObjekPenelitian ... 34

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas PerhubunganKota Bandung ... 34

3.1.2 Dasar Hukum ... 35

3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Bandung ... 36

3.1.3.1Tugas Pokok... 36

3.1.3.2Fungsi ... 36

3.1.4 Visi dan Misi Perusahaan... 37

3.1.4.1Visi ... 37

3.1.4.2Misi ... 37

3.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan ... 38

3.1.6 Penghargaan yang diperoleh dinas perhubungan kota bandung ... 38


(8)

xi

3.2.2.1Sumber Data Primer(Wawancara, observasi) ... 40

3.2.2.2Sumber Data Skunder (Dokumentasi) ... 41

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 42

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem ... 42

3.2.3.2Metode Pengembagan sistem ... 42

3.2.4 Alat Bantu Anaslis dan Perancangan ... 44

3.2.4.1Use Case... 45

3.2.4.2Actifity Diagram ... 45

3.2.4.3Clase Diagram ... 45

3.2.4.4Diagram Squence ... 45

3.3Pengujian Software ... 46

BAB IVANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM6 4.1Analisis ... 48

4.1.1 Analisis masalah ... 48

4.1.2 Analisis Sistem Operasi ... 49

4.1.3 Analisis Arsitektur Sistem ... 51

4.1.4 Analisisis Alur Data Sistem ... 52

4.2Analsis sistem yang sedang berjalan... 53


(9)

xii

4.2.1.3Spesifikasi Pengguna ... 55

4.2.2 Analisisis Kebutuhan Fungsional ... 55

4.2.2.1Use Case Diagram... 56

4.2.3 Diagram Activity ... 60

4.2.4 Squence Diagram ... 64

4.2.5 Deployment Diagram ... 68

4.2.6 Collaboration Diagram ... 69

4.2.7 Deskripsi Kelas ... 73

4.2.7.1Daftar Kelas ... 73

4.2.7.2Class Diagram ... 74

4.2.8 Perancangan Antar Muka ... 75

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1Implementasi ... 82

5.1.1 ImplementasiPerangkatLunak ... 82

5.1.2 ImplementasiPerangkatKeras ... 83

5.1.3 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 83

5.1.4 Implementasi Antar Muka ... 84

5.1.5 Implementasi Kelas ... 86


(10)

xiii

5.2.2.1Pengujian Angkot... 88

5.2.2.2Pengujian Taxi Dialer ... 88

5.2.2.3Pengujian About... 89

5.2.2.4Pengujian list Jurusan ... 89

5.2.2.5Pengujian Maps ... 90

5.3Kesimpulan Pengujian ... 91

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 92

6.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA


(11)

Rizky Dhanta. 2009. Pengantar Ilmu Komputer. Surabaya: INDAH.

Jogiyanto, Hartono. 2004. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: C.V.ANDI OFFSET.

Chendramata, Aidil dan Priambodo, Adhityo. 2009. Keamanan Aplikasi dan Database Server. Jakarta:Departemen Komunikasi dan Informatika.

DiMarzio, J. (2008). Android A Programmer's Guide. New York: McGraw-Hill Companies. Yasmi Afrizal, Wahyuni. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. UNIKOM. Bandung

Yuniar Supardi. 2011. Semua Bisa Menjadi Programmer Android Basic. PT Elex Media Komputindo. Jakarta

www.wikipedia.com diakses tanggal 23 Agustus 2012

http://www.bandung.go.id/?fa=dilemtek.detail&id=11 diakses tanggal 23 Agustus 2012

http://www.androidhive.info/2012/08/android-working-with-google-places-and-maps-tutorial/ 23 September 2012

http://gedelumbung.com/desain-web-tutorial-contoh-desain-web-perhotelan-dengan-htmlcssjavascript/ diakses 2 November 2012

http://agusharyanto.net/wordpress/?p=249 8 November 2012 http://agusharyanto.net/wordpress/?p=722 12 Oktober 2012


(12)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan teknologi sangat berkembang dengan pesat bahkan tidak terbendung lagi. Baik masalah komunikasi, yang belakangan ini kita tahu seakan tidak ada jarak, segala sesuatu terasa dekat, itu semua karena teknologi. Di Indonesia perkembangan teknologi semakin terasa manfaatnya tidak hanya dalam hal komunikasi saja, dalam hal informasi suatu tempat pemanfaatan informasi sangat berpengaruh. Dengan adanya kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi, masyarakat masih ragu untuk memilih Smartphone yang terbaik. Untuk memudahkan masyarakat mengetahui kekurangan dan kelebihan pada Smartphone yang menggunakan OS Android dibandingkan dengan Smartphone yang menggunakan sistem operasi lain seperti iPhone dan Blackberry.

Akan tetapi percuma bila keberadaan teknologi tidak dimanfaatkan. Hal ini terlihat dari terus berkembangnya macam-macam jenis telepon, dari jenis telepon kabel, telepon seluler, dan PDA. Dengan adanya perkembangan, muncul ponsel smartphone yang berawal dari iPhone yang dianggap sebagai Smartphone paling canggih, kemudian muncul Blackberry, dan yang paling terbaru adalah Android, sebuah OS Smartphone berbasis Open Source Di jaman era globalisasi saat ini, teknologi ini mulai merambah kesegala jenis bidang dalam hal informasi suatu tempat. Salah satu teknologi tersebut adalah smartphone (Android). Android


(13)

merupakan operating sistem yang terbaru di kalangan pengguna dunia seluler yang bersifat opensource dan gratis sehingga bisa dikembangkan aplikasi aplikasi di dalamnya.

Smart phone (Android) akan memberikan dampak yang baik bagi penggunanya apabila di dalamnya di tunjang oleh aplikasi – aplikasi yang mendukung pengguna untuk melakukan atau mencari suatu tempat atau lokasi. Karena dengan aplikasi pendukung, pengguna dapat lebih mengefektifkan waktu dan lebih efisien selain itu juga dapat memberikan gambaran teknologi masa depan yang sedang berkembang saat ini, untuk itu smart phone akan menjawab dari teknologi yang akan berkembang dimasa yang akan datang.

Dalam hal ini informasi sangatlah penting. Setiap orang memerlukan info angkutan kota untuk menuju lokasi yang diinginkan. Namun informasi mengenai itu semua terkadang sulit didapatkan, karena informasi tersebut belum sepenuhnya terpublikasi ke masyarakat. Untuk memudahkan serta mempercepat mendapatkan informasi angkutan kota ke tempat tersebut diperlukan setidaknya smartphone agar bisa lebih memudahkan dan terintegrasi dengan aplikasi yang dibuat.

Agar data-data dapat terintegrasi dengan data yang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu cara atau metode untuk keperluan tersebut. Basis data dan software eclipse untuk coding android merupakan cara yang paling tepat untuk keperluan tersebut. Basis data akan mendefinisikan, membangun dan memanipulasi data. Kemampuan dari basis data adalah mampu saling menghubungkan antara data yang satu dengan data yang lain sehingga tercipta data yang saling terintegrasi. Dan software eclipse untuk mempermudah coding


(14)

untuk berbasis android agar yang direncanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam skripsi ini berkeinginan untuk mencoba mengimplementasikan salah satu contoh RDBMS, dimana mengambil judul penelitian yaitu MEMBANGUN APLIKASI ANGKUTAN KOTA DI BANDUNG BERBASIS ANDROID.

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan masalah

Identifikasi dan rumusan masalah merupakan rangkuman permasalahan-permasalahan yang terjadi pada latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya. Suatu masalah perlu dirumuskan untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada dengan tujuan agar permasalahan menjadi jelas dan tidak menimbulkan pengertian yang berbeda-beda.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang timbul pada info seputar angkutan kota karena info-info angkutan kota sangat diperlukan untuk mencapai tempat yang diinginkan dan mampu memberikan informasi yang jelas.

1. Sulitnya mendapatkan informasi untuk menentukan angkutan kota.

2. Kurangnya aplikasi pendukung untuk memudahkan pemilihan angkutan kota. 3. Masih manualnya sistem pencarian jurusan angkot.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah didalam hal ini adalah pemahaman tentang kerugian dengan tidak menggunakan sistem


(15)

informasi berbasis mobiling sebagai pendukung proses ini. Maka perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah mencari informasi alat transportasi umum untuk mencapai ke tempat tujuan?

2. Bagaimanakah solusi mendapatkan informasi angkutan kota? 3. Bagaimanakah merancang aplikasi ini menarik dan mudah dipakai? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian yang lakukan adalah sebagai salah satu persyaratan kelulusan program Strata I (S1) pada Universitas Komputer Indonesia Serta dapat membangun aplikasi trayek angkutan kota berbasis android.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah pengguna mobilephone Android untuk memperoleh informasi

mengenai jurusan angkot dan taxi.

2. Mempercepat mendapat informasi karena tidak perlu membuka browser terlebih dahulu.

3. Memberikan pengetahuan seputar angkutan kota. 1.4 Kegunaan Penelitian

adapun penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak atau hal sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Praktis

Dapat mengetahui bagaimana membangun sebuah Aplikasi Trayek Angkutan

Kota di Bandung Berbasis Android dapat memberikan informasi angkutan kota dengan baik.


(16)

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis bagi penelitian sebagai berikut :

1. Bagi Pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan Sistem Informasi.

2. Bagi Peneliti lain, dapat memberikan informasi bagi peneliti lain yang memiliki minat yang sama terhadap pengembangan ataupun pembuatan karya penelitian dalam penelitian yang sama atau ingin mengembangkan aplikasi tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya.

3. Untuk Penulis, penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penulis mengenai sistem kerja dan pembangunan aplikasi angkutan kota dibandung berbasis android.

1.5 Batasan Masalah

Dalam mengkaji dan meneliti suatu masalah agar lebih terarah dan saling berkaitan satu sama lain dalam penyajiannya diperlukan beberapa batasan masalah yang akan diangkat agar di dalam pembuatan sistem informasi angkutan kota ini tidak menyimpang dari permasalahan yang akan diselesaikan dengan tujuan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Pembatasan masalah tersebut meliputi hal – hal sebagai berikut : 1. Sistem ini hanya digunakan layar sentuh.


(17)

3. Jurusan angkutan kota yang diambil untuk aplikasi trayek angkutan kota adalah 37 jurusan ditujukan untuk sample. Sistem yang dirancangan difokuskan untuk informasi angkutan kota dan taxi dialer.

4. Aplikasi ini dibangun dengan berbasis sistem operasi Android versi minimum 2.3.3 Gingerbread

5. Aplikasi ini dijalankan secara online (internet)

1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dipilih peneliti untuk menjadi tempat penelitian yaitu di terminal angkutan kota Bandung. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan sejak bulan September 2012 sampai dengan bulan January 2013. Dan untuk mengetahui jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Waktu dan Rencana Penelitian September 2012 Oktober 2012 November 2012 Desember 2012 January 2012 Pengumpulan data dari Dinas Perhubungan Analysis Design Coding Testing Maintenance


(18)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Aplikasi

Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Jadi perangkat lunak aplikasi yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pemakai komputer untuk melaksanakan pekerjaannya. Jika ingin mengembangkan program aplikasi sendiri, maka untuk menulis program aplikasi tersebut, dibutuhkan suatu bahasa pemrograman, yaitu language software, yang dapat berbentuk assembler, compiler ataupun interpreter. Jadi language software merupakan bahasanya dan program yang ditulis merupakan program aplikasinya. Language software berfungsi agar dapat menulis program dengan bahasa yang lebih mudah, dan akan menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin supaya bisa dimengerti oleh komputer. Bila hendak mengembangkan suatu program aplikasi untuk memecahkan permasalahan yang besar dan rumit, maka supaya program aplikasi tersebut dapat berhasil dengan baik, maka dibutuhkan prosedur dan perencanaan yang baik dalam mengembangkannya.

Sekarang, banyak sekali program-program aplikasi yang tersedia dalam bentuk paket-paket program. Ini adalah program-program aplikasi yang sudah ditulis oleh orang lain atau perusahaan-perusahaan perangkat lunak. Beberapa perusahaan perangkat lunak telah memproduksi paket-paket perangkat lunak yang mempunyai


(19)

reputasi internasional. Program-program paket tersebut dapat diandalkan, dapat memenuhi kebutuhan pemakai, dirancang dengan baik, relatif bebas dari kesalahan-kesalahan, user friendly (mudah digunakan), mempunyai dokumentasi manual yang memadai, mampu dikembangkan untuk kebutuhan mendatang, dan didukung perkembangannya. Akan tetapi, bila permasalahannya bersifat khusus dan unik, sehingga tidak ada paket-paket program yang sesuai untuk digunakan, maka dengan terpaksa harus mengembangkan program aplikasi itu sendiri. (Jogiyanto Hartono, 2004, pp397-398).

2.2. Angkutan Kota

Angkutan kota adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka.

2.2.1. Karakteristik Transportasi Angkutan

Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya, dan Transportasi darat adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalan untuk


(20)

mengangkut penumpang atau barang. Bentuk awal dari transportasi darat adalah menggunakan kuda, keledai atau bahkan manusia untuk membawa barang melewati jalan setapak. Seiring dengan berkembangkan perdagangan, jalan diratakan atau dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas. Roda kemudian ditemukan.

2.3. Basis Data

Menurut Chendramata (2009:106), Basis Data adalah sebuah perangkat lunak yang dirancang dan diperuntukkan sebagai media untuk menyimpan data-data transaksi yang dihasilkan pada sebuah proses bisnis. Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis data sendiri dapat didefinisiikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimjpanan elektronis.

Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya


(21)

adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau hard disk). Hal ini merupakan konsekuensi yang logis, karena lemari arsip langsung dikelola/ditangani oleh manusia, sementara basis data dikelola/ditangani melalui perantara alat/mesin pintar elektronis (yang dikenal sebagai komputer). Perbedaan media ini yang selanjutnya melahirkan perbedaan media ini yang selanjutnya melahirkan perbedaan-perbedaan lain yang menyangkut jumlah dan jenis metoda/cara yang dapat digunakan dalam upaya penyimpanan.

2.3.1. Operasi Dasar Basis Data

Didalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Didalam sebuah disk, kita dapat pula menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis data. Sementara dalam sebuah basis data, kita dapat menempatkan satu atau lebih file/tabel. Pada file/tabel inilah sesungguhnya data disimpan/ditempatkan. Setiap basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik. Misalnya, ada basis data kepegawaian, basis data akademik, basis data inventori (Pergudangan), dan sebagainya. Sementara dalam basis data akademik, misalnya, kita dapat menempatkan file mahasiswa, file mata kuliah, file dosen, file jadwal, file kehadiran, file nilai, dan seterusnya. Karena itu, operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi :


(22)

1. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru

2. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada).

3. Pembuatan file/tabel dari suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari sarsip yang telah ada.

4. Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.

5. Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel disebuah basis data (insert), yang identik dengna penambahan ke lemari arsip ke sebuah map arsip

6. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search) yang identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip

7. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

8. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

Operasi yang berkenaan dengan pembuatan objek (basis data dan tabel) merupakan operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya. Sedang operasi-operasi yang berkaitan dengan isi tabel (data) merupakan operasi rutin yang akan berlangsung berulang-ulang dan arena itu operasi-operasi inilah yang lebih tepat mewakili aktivitas pengelolaan (management) dan pengolahan (processing) data dalam basis data.


(23)

2.3.2. Objektif Basis Data

Telah disebutkan di awal bahwa tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh menemukan kembali data (yang dicari) dengan mudah dan cepat. Disamping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan-tujuan lain. Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini :

1. Kecepatan dan kemudahan

Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada jika menyimpan data secara manual (non-elektronis) atau secara elektronis (tetapi tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya dalam bentuk spread sheet atau dokumen teks biasa).

2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basis data, maka redudansi (pengulangan) data pasti akan selalu ada. Banyaknya redudansi ini tentu akan memperbesar ruangan penyimpanan (baik di memori utama maupun memori sekunder) yang harus disediakan. Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redudansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antara kelompok data yang saling berhubungan.


(24)

3. Keakuratan (Accurancy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constrain) tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya, yang secara ketat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.

4. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya ) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat memilah adanya data utama/master/referensi, data transaksi, data histori hingga data kadaluarsa. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita gunakan, dapat kita atur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif (menjadi off-line) baik dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan off-line (seperti removable disk, atau tape). Di sisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah geografis. Data nasabah sebuah bank, misalnya, dipisah-pisahkan dan disimpan di lokasi yang sesuai dengna keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada di suatu lokasi/cabang, dapat juga di akses (menjadi tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.

5. Kelengkapan (Completeness)

Lengkap/tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relatif (baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila seorang pemakai sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, maka pemakai yang


(25)

lain belum tentu berpendapat sama. Atau, yang sekarang diangap sudah lengkap belum tentu di masa yang akan data juga demikian. Dalam sebuah basis data, disamping data kita juga harus menyimpan struktur (baik yang mendefinisikan objek-objek dalam basis data maupun definisi detail dari tiap objek-objek seperti struktur file/tabel atau indeks). Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambahkan record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.

6. Keamanan (Security)

Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

7. Kebersamaan Pemakai (Sharebility)

Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satu lokasi saja atau boleh satu sistem/aplikasi saja, data pegawai dalam basis data kepegawaian, misalnya, dapat digunakan oleh banyak pemakai, dari sejumlah departemen dalam perusahaan atau oleh banyak ssitem (sistem penggajian, sistem akuntansi, sistem inventori, dan sebagainya). Basis data yang dikelola oleh sistem


(26)

(aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).

2.4. Global Positioning System (GPS)

GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi dengan menggunakan satelit navigasi yang dimiliki dan dikelola oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System).

2.4.1. Sistem Navigasi GPS dan Sinyal GPS

Sistem ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai posisi, waktu dan kecepatan kepada siapa saja secara global tanpa ada batasan waktu dan cuaca. Satelit GPS pertama diluncurkan pada tahun 1978 dan secara resmi sistem GPS dinyatakan operasional pada tahun 1994. Sinyal GPS yang dipancarkan oleh satelit-satelit GPS menggunakan band frekuensi L pada spektrum gelombang elektromagnetik. Setiap satelit GPS memancarkan dua (2) gelombang pembawa yaitu L1 dan L2 yang berisi data kode dan pesan navigasi. Pada dasarnya sinyal GPS terdiri dari tiga komponen, yaitu: penginformasi jarak (kode), penginformasi posisi satelit (navigation message) dan gelombang pembawanya (carrier wave).


(27)

2.4.2. Penginformasi Jarak

Penginformasi jarak yang dikirimkan oleh satelit GPS terdiri dari dua buah kode PRN (Pseudo Random Noise) yaitu kode-C/A (Coarse Acquisition/Clear Access) yang dimodulasikan pada gelombang pembawa L1 dan kode-P(Y) (Private) yang dimodulasikan baik pada gelombang pembawa L1 maupun L2. Kedua kode tersebut disusun oleh rangkaian kombinasi bilanganbilangan biner (0 dan 1). Setiap satelit GPS mempunyai struktur kode yang unik dan berbeda antara satu satelit dengan satelit lainnya yang memungkinkan receiver GPS untuk membedakan sinyal-sinyal yang datang dari satelit-satelit GPS yang berbeda. Sinyal-sinyal-sinyal tersebut dapat dibedakan oleh receiver dengan menggunakan teknik yang dinamakan CDMA (Code Division Multiple Accsess).

2.4.3. Penginformasi Posisi

Pesan navigasi yang dibawa oleh sinyal GPS terdiri dari informasi ephemeris (orbit) satelit yang biasa disebut broadcast ephemeris yang terdiri dari parameter waktu, parameter orbit satelit dan parameter perturbasi dari orbit satelit. Parameter – parameter tersebut digunakan untuk menentukan koordinat dari satelit. Disamping broadcast ephemeris , pesan navigasi juga berisi almanac satelit yang memberikan informasi tentang orbit nominal satelit yang berguna bagi receiver dalam proses akuisasi awal data satelit maupun bagi para pengguna dalam perencanaan waktu pengamatan yang optimal. Informasi lain yang dibawa oleh pesan navigasi adalah koefisien koreksi jam satelit, parameter koreksi ionosfer, status konstelasi satelit dan informasi kesehatan satelit.


(28)

2.4.4. Penentu Posisi Absolut dengan GPS

Penentuan posisi dengan GPS adalah penentuan posisi tiga dimensi yang dinyatakan dalam sistem koordinat kartesian (X,Y,Z) dalam datum WGS (World Geodetic System) 1984. Untuk keperluan tertentu, koordinat kartesian tersebut dapat dikonversi ke dalam koordinat geodetik (f,.,h). Titik yang akan ditentukan posisinya dapat diam (static positioning) maupun bergerak (kinematic positioning). Penentuan posisi absolut merupakan metode penentuan posisi yang paling mendasar dan paling banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan tingkat ketelitian posisi yang tinggi dan tersedia secara instant real-time) seperti pada aplikasi navigasi wahana bergerak (darat, laut dan udara).

2.4.5. Prinsip Penentu Posisi Absolut dengan GPS

Prinsip dasar penentuan posisi absolut dengan GPS adalah dengan reseksi jarak ke beberapa satelit GPS sekaligus yang koordinatnya telah diketahui. Pada penentuan posisi absolut dengan data pseudorange, jarak pengamat (receiver) ke satelit GPS ditentukan dengan mengukur besarnya waktu tempuh sinyal GPS dari satelit ke receiver pengamat.Waktu tempuh ditentukan dengan menggunakan teknik korelasi kode (code correlation technique) dimana sinyal GPS yang datang dikorelasikan dengan sinyal replika yang diformulasikan dalam receiver. Jarak dari receiver ke pengamat kemudian dapat ditentukan dengan mengalikan waktu tempuh dengan kecepatan cahaya. Karena ada perbedaan waktu pada jam satelit dan jam receiver maka data jarak yang diperoleh bukan merupakan jarak yang sebenarnya melainkan jarak pseudorange.


(29)

2.4.6. Format Data Keluaran GPS.

Receiver GPS memiliki format keluaran sebanyak lima (5) jenis yaitu NMEA 0180, NMEA 0182, NMEA 0183, AVIATION, dan PLOTTING. Format data tersebut ditetapkan oleh NMEA (National Maritime Electronic Association) dan dapat dikoneksikan ke komputer melalui port komunikasi serial dengan menggunakan kabel RS-232. Data keluaran dalam format NMEA 0183 berbentuk kalimat (string) yang merupakan rangkaian karakter ASCII 8 bit. Setiap kalimat diawali dengan satu karakter '$' , dua karakter Talker ID, tiga karakter Sentence ID, dan diikuti oleh data fileds yang masing-masing dipisahkan oleh koma serta diakhiri oleh optional cheksum dan karakter cariage return/line feed (CR/LF). Jumlah maksimum karakter dihitung dari awal kalimat ($) sampai dengan akhir kalimat (CR/LF) adalah 82 karakter.

2.4.7. Cara kerja GPS

Navigasi satelit didasarkan pada jaringan global satelit yang mengirimkan sinyal radio di orbit bumi menengah. Pengguna Navigasi satelit paling akrab dengan 24 Global Positioning System (GPS) satelit. Amerika Serikat, yang mengembangkan dan mengoperasikan GPS, dan Rusia, yang mengembangkan sistem serupa yang dikenal sebagai GLONASS, telah menawarkan sistem bebas menggunakan masing-masing kepada masyarakat internasional. Internasional Organisasi Penerbangan Sipil (ICAO), serta kelompok-kelompok pengguna internasional, telah menerima GPS dan GLONASS sebagai inti untuk kemampuan navigasi satelit sipil internasional dikenal sebagai Global Navigation Satellite System (GNSS).


(30)

2.5. Java

Java adalah bahasa pemrograman yang disusun oleh James Gosling yang dibantu oleh rekan-rekannya seperti Patrick Naugton, Chris Warth, Ed Frank, dan Mike Sheridan di suatu perusahaan perangkat lunak yang bernama Sun Microsystem, pada tahun 1991. Bahasa pemrograman ini mula-mula diinisialisasi dengan nama

“oak”, namun pada tahun 1995 diganti namanya menjadi “Java” Alasan utama

pembentukan bahasa java adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dapat diletakkan diberbagai macam perangkat elektronik, seperti microwave oven dan remote control, sehingga Java harus bersifat portable atau yang sering disebut dengan platform independent (tidak tergantung pada platform). Itulah yang menyebabkan

dalam dunia pemrograman Java, dikenal adanya istilah „write once, run everywhere‟,

yang berarti kode program hanya ditulis sekali, namun dapat dijalankan dibawah platform manapun, tanpa harus melakukan perubahan kode program.

2.5.1. Arsitektur Java

Secara arsitektur, Java tidak berubah sedikitpun semenjak awal mula bahasa tersebut dirilis. Kompiler Java (yang disebut dengan Javac atau Java Compiler) akan mentransformasikan kode-kode dalam bahsa Java ke dalam suatu bytecode. Apa itu bytecode? Bytecode adalah sekumpulan perintah hasil kompilasi yang kemudian dapat dieksekusi melalui sebuah mesin komputer abstrak, yang disebut dengan JVM (Java Virtual Machine). JVM juga sering dinamakan sebagai interpreter, kiarena sifatnya yang selalu menerjemahkan kode-kode yang tersimpan dalam bytecode dengan cara baris demi baris.


(31)

2.5.2. Java Versi Lama (Java 1)

Pada awal perilisannya, versi Java masih disebut dengan JDK (Java Development Kit). Dalam JDK, semua kebutuhan untuk pengembangan program dan eksekusi program masih tergabung jadi satu. Penamaan ini berlaku sampai Java 1.1. namun sekarang, setelah Java 1.2, Sun Microsystem menamainya dengan JSDK (Java Software Development Kit) dalam hal ini kebutuhan untuk pengembangan program dipisahkan dengan kebutuhan kesekusi. Bagian software yang digunakan untuk kebutuhan eksekusi program disebut dengan JRE (Java-Runtime Environment).

Selanjutnya, Java 1.2 disederhanakan penamaanya menjadi “Java 2”

2.5.3. Java 2

Sun Microsystems telah mendefinisikan tiga buah edisi dari Java 2, yaitu sebagai berikut:

1. Java 2 Standard Edition (J2SE), yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi desktop dan applet (aplikasi-aplikasi Java yang dapat dijalankan di dalam browser web).

2. Java 2 Enterprise Edition (J2EE), merupakan superset dari J2SE yang memperbolehkan untuk mengembangkan palikasi-aplikasi berskala besar (enterprise), yaitu dengan melakukan pembuatan aplikasi-aplikasi di sisi server dengan menggunakan EJBs (Enterprise JavaBeans), aplikasi web dengan menggunakan Servlet dan JSP (JavaServer Pages) dan teknologi lainnya serperti CORBA (Common Object Request Broker Architecture) dan XML (Extensible Markup Language).


(32)

3. Java 2 Micro Edition (J2ME), merupakan subset dari J2SE yang digunakan untuk menangani pemrograman di dalam perangkat-perangkat kecil, yang tidak memungkinkan untuk mendukung implementasi J2SE secara penuh.

2.5.4. J2ME

J2ME merupakan sebuah kombinasi yang terbentuk antara kumpulan interface Java yang sering disebut dengan Java API (Application programming interface) dengan JVM (Java Virtual Machine) yang didesain khusus untuk alat, yaitu JVM dengan ruangan terbatas. Kombinasi tersebut kemudian digunakan untuk melakukan pembuatan aplikasi-aplikasi yang dapat berjalan di atas alat (dalam hal ini mobile device). J2ME sendiri pada dasarnya tterdiri dari tiga buah bagian, yaitu konfigurasi, profil, dan paket-paket opsional.

2.6. Android

Android sebagai suatu sistem, adalah sistem operasi yang berbasis java yang dijalankan pada kenrnel linux 2.6. Sistem ini sangat ringan dan berfitur lengkap (DiMarzio, 2008, p6). Pembahasan mengenai android dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi, akan dijelaskan pada sub bab berikut.

2.6.1. Sejarah Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat lunak mobile berbasis inux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel/smartphone. Kemudian untuk mengembangkan


(33)

Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, Htc, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode android dibawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler.

Didunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Sekitar September 2007 Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis smartphone yang menggunakan android sebagai sistem operasinya. Telpon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010. Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android AEM Holdings, Atheros Communication, diproduksi oleh Asustek Komputer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, android perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.


(34)

Pada masa saat ini kebanyakan vendor-vendor smartphone sudah memproduksi smartphone berbasis android, vendor-vendor itu antara lain HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, LG, Acer, Philips, T-Mobile, Nexian, IMO, Asus dan masih banyak lagi vendeor smartphone didunia yang memproduksi android. Hal ini karena android adalah sistem oerasi yang open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.

Tidak hanya menjadi sistem operasi di smartphone, saat ini android menjadi pesaing utama dari Apple pada sistem operasi Table PC. Pesatnya pertumbuhan Android selain faktor yang disebutkan diatas adalah karena android itu sendiri adalah platform sangat lengkap baik itu sistem operasinya, aplikasi dan Tool Developmen, Market aplikasi android serta dukungan yang sangat tinggi dari komunitas Open source didunia, sehingga android terus berkembang pesat dari segi teknologi maupun dari segi jumlah device yang ada didunia.

2.6.2. Arsitektur Android

Secara garis besar arsitektur android dapat dijelas dan digambarkan sebagai berikut : 1. Application and Widgets

Application and widgets adalah layer dimana berhubungan dengan aplikasi dan biasanya download aplikasi kemudian lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut, delayer inilah terdapat seperti aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.


(35)

2. Application Frameworks

Android adalah “Open Development Platform” yaitu android menawarkan kepada

pengembang atau member kemampuan kepada pengembangan untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan serive background, mengatur alarm, dan menambahkan tambahan seperti status notifications dan masih banyak lagi. Pengembang memiliki akses penuh menuju API Framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya dengan mudah dapat menggunakan komponen yang sudah digunakan (reuse).

Sehingga bisa disimpulkan Application Framework adalah layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang, seperti content-providers yang berupa sms dan lain sebagainya. Komponen-komponen yang termasuk didalam application Framework adalah sebagai berikut : Views, Content Provider, Resource Manager, Notification Manager, Activity Manager.

3. Libraries

Libraries adalah layer dimana fitur-fitur android berada biasanya para pembuat aplikasi kebanyakan mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan diatas kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta : Libraries media untuk pemutar media audio dan video, Libraries untuk manajemen tampilan, Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis


(36)

2D dan 3D, Libraries SQLite untuk dukungan database, Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security, Libraries Live Webcore mencakup modern web browser dengan engine embedded web view.

4. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Didalam Android Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Core Libraries : aplikasi android dibangun dalam bahasa java, sementara Dalvik sebagai virtual mesin bukan Java Virtual Machine, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa Java/C yang dihandle oleh Core Libraries.

2. Dalvik Virtual Machine : Virtual mesin yang berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien dimana merupakan pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk threading dan manajemen tingkat rendah.

3. Linux kernel : Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari android itu sendiri, berisi file-file sistem yang mengatur sistem processing, memory, resources, drivers, dan sistem-sistem operanting andoroid lainnya. Linux kernel yang digunakan android adalah linux kernel release 2.6.


(37)

2.6.3. Fundamental Aplikasi

Aplikasi android ditulis dalam bahasa pemrograman java, kode java dikompilasi bersama data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi dimana

prosesnya dipaket oleh tools yang dinamakan “apt tools” ke dalam paket android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk itulah yang sebenernya disebut dengan aplikasi yang dapat diinstal di perangkat mobile nantinya.

Ada enam jenis komponen pada aplikasi android yaitu: 1. Activities

Suatu activity akan menyajikan user interface (UI) kepada pengguna, sehingga pengguna dapat melakukan interaksi. Sebuah aplikasi android bisa jadi hanya memiliki satu activity, tetapi umumnya aplikasi memiliki banyak activity tergantung pada tujuan aplikasi dan desain dari aplikasi tersebut. Satu activity biasanya akan dipakai untuk menampilkan aplikasi atau yang bertindak sebagai user interface (UI) saat aplikasi diperlihatkan kepada user. Untuk pindah dari satu activity ke activity lain dapat dilakukan dengan satu even misalnya click tombol, memilih opesi atau menggunakan triggers tertentu. Secara hirarki sebuah window activity dinyatakan dengan method Activity.setContentView(). ContentView adalah objek yang berada pada root hirarki.

2. Service

Service tidak memiliki visual user interface (UI), tetapi service berjalan secara background, sebagai contoh dalam memainkan music, service mungkin memainkan


(38)

music atau mengambil data dari jaringan, tetapi setiap service haruslah berada dalam kelas induknya.

3. Broadcast Receiver

Broadcast Receiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan notifikasi. Contoh broadcast seperti notifikasi zona waktu berubah, baterai low, gambar telah selesai diambil oleh kamera, atau pengubah referensi bahasa yang digunakan.

4. Content Provider

Content Provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik sehingga bisa digunakan oleh aplikasi lain.

2.7. Tools-Tools yang digunakan

Tools-Tools yang digunakan adalah sebagai berikut: 2.7.1. Konsep Perancangan Berorientasi Obyek

Teknologi objek menganalogikan sistem aplikasi seperti kehidupan nyata yang didominasi oleh objek. Didalam membangun sistem berorientasi objek akan menjadi lebih baik apabila langkah awalnya didahului dengan proses analisis dan perancangan yang berorientasi obke. Tujuannya adalah mempermudah programmer didalam mendesain program dalam bentuk objek-objek dan hubungan antar objek tersebut untuk kemudian dimodelkan dalam sistem nyata.

Suatu perusahaan software yaitu Rational Software, telah membentuk konsarium dengan berbagai organisasi untuk meresmikan pemakaian Unified


(39)

Modelling Language (UML) sebagai bahasa standar dalam Object Oriented Analysist Design (OOAD).

2.7.2. Unified Modelling Language (UML)

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 181) UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi objek dan desain berorientasi objek (OOA & OOD) yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an.UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantic dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur pemodelan entity-relationship. Tahapan utama dalam metodologi ini adalah analisis, design sistem, design obyek dan implementasi.


(40)

Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih member penekanan pada use case. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu membuat model requirement dan analisis, design dan implementasi, dan model pengujian (test model). Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak.

Design UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif dan elemen-elemen baru yang belum ada pada metode terdahulu sehingga UML lebih ekspresif dan seragam dari pada metode lainnya. 2.7.3. Use Case Diagram

Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use Case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna.

Dalam pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut dengan aktor. Aktor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Model use case adalah bagian dari model requirement


(41)

(Jacob et all, 1992). Termasuk disini adalah problem domain object model dan penjelasan tentang user interface. Use case memberikan spesifikasi fungsi-fungsi yang ditawarkan oleh sistem dari perspektif user.

2.8. Eclipse

Menurut Ir. Yuniar Supardi (2011 : 11) Eclipse merupakan perangkat lunak untuk bahasa pemrograman Java. Perangkat lunak ini berguna untuk membuat dan meng-compile source code bahasa pemrograman Java. Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platformindependent).

Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

1. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

2. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya. Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya


(42)

untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.

2.8.1. Arsitektur Eclipse

Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah kernel, yang mengangkat plug-in. Apa yang dapat digunakan di dalam Eclipse sebenarnya adalah fungsi dari plug-in yang sudah diinstal. Ini merupakan basis dari Eclipse yang dinamakan Rich Client Platform (RCP). Berikut ini adalah komponen yang membentuk RCP: Core platform, OSGi, SWT(Standard Widget Toolkit), JFace, Eclipse Workbench.

Secara standar Eclipse selalu dilengkapi dengan JDT (Java Development Tools), plug-in yang membuat Eclipse kompatibel untuk mengembangkan program Java, dan PDE (Plug-in Development Environment) untuk mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Java. Konsep Eclipse adalah IDE yang terbuka (open), mudah diperluas (extensible) untuk apa saja, dan tidak untuk sesuatu yang spesifik[2]. Jadi, Eclipse tidak saja untuk mengembangkan program Java, akan tetapi dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, cukup dengan menginstal plug-in yang dibutuhkan. Apabila ingin mengembangkan program C/C++ terdapat plug-in CDT (C/C++ Development Tools). Selain itu, pengembangan secara visual bukan hal yang tidak mungkin oleh Eclipse, plug-in UML2 tersedia untuk membuat diagram UML. Dengan menggunakan PDE setiap orang bisa membuat plug-in sesuai dengan keinginannya.


(43)

2.8.2. Android SDK

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang di release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi-netral, android member anda kesempatan unutk membuat aplikasi yang kita butuhkan yang ubkan merupakan aplikasi bawaan Hadphone/Smartphone. Beberapa fitur-fitur android yang paling penting adalah :

1. Framework : aplikasi yang mendukung pengganti komponen dan reusable. 2. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat mobile

3. Integrated Browser verdasarkan engine open source WebKit.

4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis 3D berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0 (Opsional Ekselerasi hardware)

5. SQLite untuk penyimpanan data.

6. Media Support yang mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PING, GIF), GSM Telephony (tergantung Hardware) 7. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung hardware)


(44)

Lingkungan Development yang lengkap dan termasuk pernagkat emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk IDE Eclipse. Untuk source SDK Android ini dapat dilihat dan didownload langsung di situs resmi pengembang SDK Android di http://www.developer.android.com/


(45)

34 3.1 Objek Penelitian

Penelitian yang dilakukan untuk aplikasi trayek angkutan kota ini adalah pada dinas perhubungan kota bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandung

Dinas perhubungan Kota Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 5 tahun 2001 tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas daerah dan lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

Sebelum berubah menjadi Dinas Perhubungan, nomenklaturnya adalah sebagai berikut:

1. Dinas lalulintas dan angkatan jalan provins daerah tingkat I Jawa Barat cabang kotamadya daerah tingkat II bandung, sampai dengan 1997.

2. Dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 dirubah menjadi Dinas lalu Lintas daerah Kota Bandung Nomor 21 Tahun 1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pembentukan Dinas lalu Lintas dan Angkatan Jalan Kota Madya daerah tingkat II Bandung.


(46)

3. Dan sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang menjadi Dinas Perhubungan Kota Bandung.

Dinas perhubungan selaku perangkat pemerintah daerah yang bertanggung jawab dan memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan program car free day, mendapatkan mandate dan bertanggung jawab kepada Pemerintah Kota Bandung selaku pemangku kebijakan-kebijakan internal dalam Kota termasuk seluruh kebutuhan lalulintas dan penyelenggaraannya di Bandung.

Program car free day kota bandung dimulai diberlakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung pada bulan Mei 2010. Kegiatan ini merupakan program yang digalakan oleh Pemerintah Kota Bandung untuk dapat memberikan ruang hijau terbuka tampa asap kendaraan bermotor. Program car free day masih dilakukan sampai dengan sekarang dan terus melakukan evaluasi dan perbaikan program oleh Dinas Perhubungan. Kegiatan carr free day pun sekarang tidak hanya difokuskan pada putaran jalan If. H. Djuanda (dago) saja, tetapi kawasan Buahbatu pun dijadikan sebagai kawasan bebas kendaraan bermotor selanjutnya.

3.1.2 Dasar Hukum

Dasar hokum dari berdirinya Dinas Perhubungan Kota Bandung dapat dilihat pada rincian sebagai berikut:


(47)

daerah Kota Bandung.

2. Perda No. 2 tahun 2008 tentang penyelenggaraan perhubungan. 3. Perda No. 13 tahun 2007 tentang pe.nyelenggaraan perparkiran.

4. Peraturan Walikota Bandung No. 475 tahun 2008 tentang rincian tugas pokok dan fungsi satuan organisasi pada Dinas daerah Kota Bandung.

3.1.3 Tugas Pokok dan Fugsi Dinas Perhubungan Kota Bandung

Tugas tugas pokok beserta fungsi dari Dinas Perhubungan Kota Bandung adalah Sebagai berikut :

3.1.3.1 Tugas Pokok

Tugas pokok Dinas Perhubungan Kota Bandung yaitu melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung di bidang perhubungan Berdasarkan atas otonomi dan pembantuan.

3.1.3.2 Fungsi

Fungsi dari Dinas Perhubungan Kota Bandung terdisi atas empat dasar utama yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan.

2. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang perhubungan.


(48)

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas operasional perhubungan yang meliputi lalu lintas parkir, angkutan, terminal, saranan dan operasional.

4. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative dinas. 3.1.4 Visi dan Misi

Visi misi dari Dinas Perhubungan Kota Bandung adalah sebagai berikut: 3.1.4.1 Visi

Visi dari Dinas perhubungan Kota Bandung, yaitu mewujidkan system transportasi kota yang lebih baik untuk mendukung Kota Bandung sebagai kota jasa yang BERMARTABAT.

3.1.4.2 Misi

Misi dari Dinas Perhubungan Kota Bandung tertuang dalam lima pandangan sebagai berikut:

1. Mengendalikan aspek-aspek penyebab kemacetan

2. Pengembangan SAUM (Saranan angkutan umum missal) dan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor.

3. Meningkatkan kelayakan pengoperasian angkutan umum dan barang

4. Meningkatkan prasana transportasi yang memadai, seperti terminal, dan fasiltas pelengkap jalan.


(49)

3.1.5 Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 tahun 2007, maka struktur organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandung sebagai berikut:

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandung Sumber: Data Dishub Kota Bandung, 2011.

3.1.6 Penghargaan yang Diperoleh Dinas Perhubungan Kota Bandung


(50)

2. Piala Wahana Tata Nugraha lomba tertib lalu lintas dan angkutan kota tingkat nasional tahun 2005.

3. Juara 1 lomba tata tertib lalu lintas tingkat provinsi Jawa Barat dalam rangka hari perhubungan nasional tahun 2007.

4. Juara 2 Wahana Tata Nugraha tingkat nasional tahun 2007. 3.2 Metode Penelitian

Makna metodologi sering diartikan berbeda antara satu peneliti dengan peneliti lainnya. Sering kali metodologi digunakan sebagai sinonim dari kata metode. Metodologi merupakan kumpulan prosedur atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Metodologi adalah teori suatu metode. Metode dapat diartikan sebagai cara berpikir, dengan demikian metodologi penelitian dapat diartikan sebagai pemahaman metode-metode penelitian dan pemahaman teknik-teknik penelitian. (Ema Utami, dkk 2007: D-3)

Metode penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis. Dalam pembuatan tugas akhir ini digunakan metode penelitian deskriptif yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi secara sistematis, faktual, dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan penelitian, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan aplikasi.


(51)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam setiap pelaksanaan penelitian harus diadakan perencanaan terlebih dahulu, oleh karena itu diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian diartikan sebagai rencana struktur dan strategi. Sebagai rencana dan struktur, desain penelitian merupakan perencanaan penelitian, yaitu penjelasan secara rinci mengenai keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data yang dituangkan secara tertulis kedalam bentuk usulan atau pengajuan proposal penelitian. Sebagai strategi, desain penelitian merupakan penjelasan rinci tentang apa yang akan dilakukan peneliti dalam rangka melaksanakan penelitian.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Cara yang dilakukan baik itu untuk mendapatkan data primer atau data yang diperoleh dari objek penelitan maupun data sekunder berupa literatur-literatur adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Data Primer

Sumber data primer adalah merupakan sumber data dimana data yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian, yang menjadi sumber data primer adalah trayek angkutan kota di kantor Dinas Perhubungan Kota Bandung.


(52)

Untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan, penulis menggunakan alat pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara

Penulis melakukan komunikasi dan tanya jawab dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada pihak yang bersangkutan mengenai masalah yang diteliti secara langsung dengan pegawai kantor dinas perhubungan kota Bandung yang menjadi objek penelitian dengan tujuan memperoleh informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti

2. Observasi

Dengan melakukan pengamatan dan peninjauan langsung pada tempat penelitian untuk mendapatkan data langsung dari sumbernya

3.2.2.2 Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung dengan objek penelitian, tetapi sifatnya hanya membantu mendukung dalam memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah dokumen-dokumen trayek di Dinas Perhubungan Kota Bandung.

Untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan, penulis menggunakan alat pengumpulan data sebagai berikut :


(53)

- Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian untuk memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai landasan teoristis masalah yang diteliti dengan cara membaca, menelaah, memperlajari dan mengutip pendapat dari berbagai sumber buku sebagai pendukung analisis dan mengaplikasikannya sehingga dapat membantu dalam penyelesaian penulisan

3.2.3 Metode Pendekatan / Pengembangan Sistem

Secara umum tujuan pengembangan sistem informasi adalah untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan pengendalian, mendorong pertumbuhan, dan meningkatkan produktivitas

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem


(54)

menggunakan metode waterfall seperti terlihat pada Tahapan-tahapan yang terdapat dalam model waterfall adalah sebagai berikut :

1. System Engineering

Rekayasa perangkat lunak merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan untuk merumuskan sistem yang akan dibangun. Hal ini bertujuan untuk memahami sistem yang akan dibangun.

2. Analisis

Analisis dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi serta untuk menetapkan kebutuhan perangkat lunak dari aplikasi yang dibangun. 3. Design

Tahap desain merupakan tahap penerjemahan dari data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna.

4. Coding

Pengkodean merupakan tahap penerjemahan data yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman tertentu.

5. Testing

Tahap pengujian dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah dibangun. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak serta memastikan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau tidak.


(55)

6. Maintenance

Pemeliharaan merupakan penanganan dari suatu perangkat lunak yang telah selesai dibangun sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.

Gambar 3.2 Metode Waterfall

Sumber : http://www.buzzle.com/editorials/1-5-2005-63768.asp 3.2.4. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah


(56)

sistem dengan berfokus pada objek. UML mendefinisikan berbagai diagram, pada pembuatan skripsi ini menggunakan berbagai diagram diantaranya use case, skenario pemodelan, activity diagram, squence diagram, dan class diagram.

3.2.4.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

3.2.4.2 Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

3.2.4.3 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).


(57)

1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

3. Metoda

3.2.4.4 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

3.3. Pengujian Software

Secara umum, pengertian pengujian software adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut beserta kemampuan peranngkat lunak. Pengujian software dilakukan untuk mengetahui kinerja perangkat lunak yang telah dibuat tersebut. Selain itu, pengujian software ini dilakukan untuk mencari kesalahan atau kekurangan dari proses-proses dalam perangkat lunak, sehingga jika terjadi kesalahan pada proses dari perangkat lunak tersebut dapat segera diperbaiki lagi. Untuk mendeteksi kesalahan atau error pada suatu perangkat lunak, dapat dilakukan hal sebagai berikut ini :

1. Menguji fungsi antarmuka. 2. Menguji kebutuhan user.


(58)

Faktor-faktor pengujian yang dilakukan atas sebuah perangkat lunak meliputi berikut ini :

1. Kebutuhan yang berkaitan dengan penanganan keluhan pelanggan. 2. Pendefinisian spesifikasi fungsional.

3. Penentuan spesifikasi kegunaan, 4. Penentuan kebutuhan portabilitas. 5. Pendefinisian antar muka sistem.

Pada penelitian ini, pengujian programnya akan menggunakan metode Black Box Testing, dimana metode ini lebih fokus pada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak tersebut, sehingga sangat memungkinkan perancang program aplikasi dapat memperoleh kondisi-kondisi input yang secara penuh akan menguji semua kebutuhan fungsional dari suatu program aplikasi.

Beberapa kategori kesalahan yang terdeteksi menggunakan metode Black Box ini diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Fungsi-fungsi yang hilang atau tidak benar. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan pada struktur data. 4. Kesalahan pada performance.


(59)

48

Aplikasi Trayek Angkot untuk ponsel berbasis android adalah aplikasi ponsel dengan sistem operasi android yang berguna untuk menyebarkan informasi mengenai informasi angkot. Aplikasi ini dilengkapi dengan Google maps untuk mengetahui rute angkot.

Target pengguna aplikasi ini adalah semua orang yang membutuhkan informasi terbaru mengenai informasi angkot terutama bagi masyarakat dari luar kota bandung. Untuk pembuatan aplikasi ini diperlukan perancangan tampilan aplikasi, perancangan sistem, perancangan alur aplikasi, perancangan database, spesifikasi hardware dan software serta implementasi dari perancangan aplikasi tersebut.

4.1. Analisis

Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terdapat pada sistem serta menentukan kebutuhan-kebutuhan dari sistem yang dibangun. Analisis tersebut meliputi analisis masalah, analisis kebutuhan data, analisis kebutuhan non fungsional, dan analisis sistem.

4.1.1. Analisis Masalah

Aplikasi Trayek Angkot merupakan sarana yang dibuat untuk mempermudah pengguna khususnya bagi masyarakat bandung yang memerlukan informasi


(60)

mengenai informasi angkot, dan umumnya bagi masyarakat Bandung yang membutuhkan informasi rute angkutan kota.

4.1.2. Analisis Sistem Operasi

Analisis sistem operasi menjelaskan perbandingan antara sistem operasi Android dengan system operasi mobile yang digunakan saat ini dalam penggunaan Aplikasi Trayek Angkot. Perbandingan yang dilakukan dari segi perangkat keras, perangkat lunak setiap system operasi dalam memetakan setiap proses yang terdapat pada Aplikasi Trayek Angkot yang akan dibuat.

Adapaun sistem operasi yang akan dibandingkan dalam analisis ini adalah Blackberry, Symbian, dan Android. Tipe handphone yang akan dibandingkan di ambil dari situs jual beli hanphone di Indonesia yaitu tabloidpulsa.co.id. Tetapi dikarenakan jenis dan tipe handphone yang begitu banyak jenis dan harga, maka akan diambil tipe handphone low-end dari masing-masing system operasi. Perbandingannya akan disajikan pada table dibawah ini. Data diambil dari tabloidpulsa.co.id

http://www.tabloidpulsa.co.id/phones/samsung/item/2825-samsung-galaxy-mini-s5570

http://www.tabloidpulsa.co.id/phones/nokia/item/3009-nokia-c5-002

http://www.tabloidpulsa.co.id/phones/blackberry/item/2172-bb-storm2-9520 Table 4.1 Perbandingan Handphone

System Operasi Merk dan Tipe Harga


(61)

Sysmbian Nokia C5-002 1.5 juta

Blackberry Storm2 9520 1.5 juta (2nd)

Handphone tersebut akan dibandingkan setiap system operasinya dari segi perangkat keras, perangkat lunak sehingga dapat dianggap mampu memenuhi kebutuhan dari aplikasi yang akan dibangun nantinya.

1. Perbandingan Perangkat Keras Sistem Operasi

Perbandingan perangkat keras dibawah merupakan perangkat keras yang dibutuhkan oleh pengguna untuk mengakses aplikasi Trayek Angkot. Yaitu WLAN, CPU, dan Memori seperti terlihat pada table dibawah.

Table 4.2 Perbandingan Perangkat Keras Sistem Operasi

Android Symbian Blackberry

WLAN Ya Tidak Ya

CPU 600 MHz 600 MHz Tidak

Memori up to 32GB up to 32GB up to 16GB

Dari perbandingan perangkat keras pada table diatasdapat disimpulkan bahwa Android bisa dikatakan lebih unggul daripada system operasi lainnya. WLAN jika pengguna ingin menggunakan akses internet yang berasal dari WiFi, processor/CPU sangat penting bagi akses sebuah aplikasi karena semakin cepat processor maka akan semakin cepat pula pengguna mengakses Aplikasi yang akan dibuat nantinya. Selain itu dukungan memori sangat penting untuk menyimpan data aplikasi khususnya Aplikasi Trayek Angkot.


(62)

2. Perbandingan Fitur

Perbandingan dibawah akan memaparkan fitur-fitur yang dimiliki untuk mendukung berjalannya Aplikasi Trayek Angkot ini. Seperti 3G/paket data, browser, gps, dan notifikasi.

Table 4.3 Perbandingan Fitur

Android Symbian Blackberry

3G / paket data HSDPA, 7.2 Mbps HSDPA HSDPA, 7.2 Mbps

Browser Safari WebKit Browser WebKit Browser

GPS Ya Ya Ya

Dari perbandingan fitur diatas dapat disimpulkan bahwa kecepatan transfer sangat dibutuhkan dalam hal ini Android unggul untuk mengakses aplikasi yang terhubung ke internet. GPS sangat berperan untuk menentukan koordinat suatu pemetaan tempat untuk kemudian ditampilkan ke dalam maps.

4.1.3 Analisis Arsitektur Sistem

Analisis ini menggambarkan hubungan antara aplikasi informasi angkot berbasis Android dengan http://trayekangkot.p.ht/type.xml.php melalui xml dan teknik Grabbing sebagai web service untuk mendukung berjalannya aplikasi. Latitude dan longitude trayek angkot disimpan dalam bentuk file xml yang bisa di akses pada url http://trayekangkot.p.ht/type.xml.php. adapun gambaran arsitektur sistem yang terjadi terlihat pada gambar di bawah ini.


(63)

Gambar 4.1 Arsitektur Sistem 4.1.4 Analisis Alur Data Sistem

Aplikasi Mobile

Web Service

Database Server Web

Administrator data

data data

data data

data

Gambar 4.2 Cara Kerja Aplikasi

Analisis alur data sistem merupakan analisis yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci sistem bekerja. Analisis ini meliputi :


(64)

Dalam hal ini merupakan analisis fungsional aplikasi untuk mengakses data dari database server melalui web service. Aplikasi ini dibangun diatas platform Android dan bekerja dengan memparsing data dari web service yang kemudian di olah pada platform android.

2. Web Service

Web service pada fungsional ini berfungsi sebagai jembatan antara aplikasi mobile dengan database server.

3. Protokol HTTP

HTTP adalah sebuah protokol meminta atau menjawab antara client dan server. 4.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Sistem yang sedang berjalan pada saat ini di dalam Dinas Perhubungan adalah sistem yang bekerja secara manual. Dengan kata lain, segala prosedur dan sistem yang dijalankan belum bersifat komputerisasi. Data – data jurusan angkutan kota saat ini dibuat dalam bentuk tulisan. Dalam mengumpulkan data-data mengenai jurusan angkutan kota yang ada di bandung hanya mencatat jurusan angkutan kota.

4.2.1 Analisis Kebutuhan Non fungsional

Analisis kebutuhan nonfungsional menggambarkan kebutuhan yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yang akan dibangun. Adapun kebutuhan yang akan digunakan meliputi kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, dan spesifikasi pengguna yang nantinya menggunakan aplikasi yang akan dibuat.


(65)

4.2.1.1 Perangkat Keras

Analisis perangkat keras merupakan suatu kebutuhan nonfungsional untuk mendukung suatu aplikasi berjalan baik. Adapun perangkat keras minimum yang dibutuhkan oleh aplikasi Trayek Angkot bisa dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Perangkat Keras Minimum No Perangkat Keras Spefifikasi

1 Jaringan GSM/CDMA 2000 1x

2 Layar Touchscreen/Un Touchscreen

3 Processor 600 Mhz

4 WLAN WiFi

5 Paket Data HSDPA/CDMA EV-DO

6 Baterai Standard

4.2.1.2 Perangkat Lunak

Aplikasi Trayek Angkot yang akan dibangun membutuhkan perangkat lunak pendukung untuk berjalan dengan baik jika sudah diimplementasikan. Oleh karena itu dibutuhkan perangkat lunak minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini yaitu Android versi 2.3 Gingerbread,

Android Ginger Bread dipilih karena sistem operasi android yang sangat cepat berkembang sehingga aplikasi ini diharapkan masih dapat digunakan di sistem operasi Android versi selanjutnya, yaitu versi versi 3.0 Honeycomb, 4.0 Ice Cream Sandwich, bahkan 4.1 Jelly Bean maka harus dipilih sistem operasi Android yang memiliki kesamaan lingkungan operasi. Kesamaan versi bisa dilihat dari keluarga


(1)

T_about

2 T_angkot T_angkot T_angkot.java

DashboardLayout T_angkot_single GoogleParser Parser

Route

RouteOverlay Segment

3 T_taxidialer T_taxidialer T_taxidialer.java

4 T_about T_about T_about.java

DashboardLayout 5.2. Pengujian

Pengujian yang dilakukan merupakan tahapan untuk mencari kesalahan-kesalahan dan ekurangan-kekurangan pada perangkat yang dibangun sehingga bisa diketahui apakah perangkat tersebut sudah memenuhi kriteria sesuai dengan tujuan atau tidak. Adapun metode pengujian yang dilakukan adalah metode pengujian blackbox.

5.2.1. Rencana Pengujian

Rencana pengujian adalah pengujian terhadap fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem, apakah fungsional dari aplikasi tersebut berfungsi sesuai yang diharapkan atau tidak. Berikut ini tabel rencana pengujian dari sistem yang dibangun :

Tabel 5.3 Rencana Pengujian

Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian

Angkot Menekan tombol Angkot BlackBox

TaxiDialer Menekan tombol Taxi Dialer BlackBox

About Menekan tombol About BlackBox

List Jurusan Menekan tombol list Jurusan BlackBox Menampilkan teks rute BlackBox


(2)

Maps Menampilkan Map rute BlackBox List Taxi Dialer Menekan tombol list Taxi BlackBox

About Menampilkan Notifikasi BlackBox

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian

Berdasarkan rencana pengujian, maka dapat dilakukan pengujian pada aplikasi sebagai berikut :

5.2.2.1 Pengujian Angkot

Pengujian ini merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara menekan tombol angkot pada menu.

Tabel 5.4 Pengujian Angkot

Kasus dan Hasil Uji Data (data normal)

Aksi Menekan tombol Angkot

Yang diharapkan Menampilkan list jurusan

Pengamatan Menampilkan list – list jurusan angkot Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji Data (data salah)

Aksi Mencari data lokasi

Yang diharapkan Menutup aplikasi.

Menampilkan pesan kesalahan :”The application has stopped unexpectedly please try again”.

Pengamatan menutup aplikasi. Sesuai dengan yang diharapkan.

Kesimpulan Diterima

5.2.2.2 Pengujian Taxi Dialer

Pengujian ini merupakan pengujian fungsionalitas dengan cara memilih menekan tombol taxidialer pada menu.

Tabel 5.5 Pengujian Taxi Dialer Kasus dan Hasil Uji Data (data normal)

Aksi Menekan tombol Taxi Dialer

Yang diharapkan Menampilkan list taxi

Pengamatan Menampilkan list taxi dan apabila menekan list taxi memanggil nomor taxi yang diinginkan


(3)

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji Data (data salah)

Aksi Menekan tombol taxidialer

Yang diharapkan Menutup aplikasi.

Menampilkan pesan kesalahan :”The application has stopped unexpectedly please try again”.

Pengamatan Menutup aplikasi sesuai dengan yang diinginkan Kesimpulan Diterima

5.2.2.3 Pengujian About

Pengujian ini merupakan pengujan fungsionalitas dengan cara menekan tombol about pada menu.

Tabel 5.6 Pengujian about

Kasus dan Hasil Uji Data (data normal)

Aksi Menekan tombol About

Yang diharapkan Menampilkan message alert

Pengamatan Menampilkan Aplikasi Trayek Angkot ini dibuat untuk keperluan SKRIPSI, apabila menemukan bug silahkan kirim pesan ke andikaorc@gmail.

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji Data (data salah)

Aksi Menekan tombol About

Yang diharapkan Tidak ada message alert.

Pengamatan Menutup aplikasi sesuai dengan yang diinginkan

Kesimpulan Diterima

5.2.2.4 Pengujian List Jurusan

Pengujian list jurusan merupakan pengujian terhadap fungsionalitas dengan cara memilih list jurusan.

Tabel 5.7 Pengujian list jurusan Kasus dan Hasil Uji Data (data normal)

Aksi Menekan tombol List Jurusan

Yang diharapkan Menampilkan maps dan detail rute

Pengamatan Menampilkan halaman map dan menampilkan detail lokasi beserta google maps sebagai detail lokasi


(4)

Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji Data (data salah)

Aksi Menekan tombol List Jurusan

Yang diharapkan Menutup aplikasi.

Menampilkan pesan kesalahan :”The application has stopped unexpectedly please try again”.

Pengamatan Menutup aplikasi sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan Diterima

5.2.2.5 Pengujian Maps

Pengujian Maps merupakan pengujian terhadap fungsionalitas dengan cara sesuai dengan rute angkot.

Tabel 5.8 Pengujian Maps

Kasus dan Hasil Uji Data (data normal)

Aksi Melihat maps rute angkot

Yang diharapkan Menampilkan maps beserta rute angkot sesuai dengan jurusan

Pengamatan Menampilkan maps dan rute Kesimpulan Diterima

Kasus dan Hasil Uji Data (data salah)

Aksi Meliat maps rute angkot

Yang diharapkan Menampilkan halaman kosong/blank Pengamatan Menutup aplikasi.

Menampilkan pesan kesalahan :”The application has stopped unexpectedly please try again”.


(5)

5.2.3. Kesimpulan Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem aplikasi Trayek angkot sudah berjalan cukup maksimal, tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat beberapa kesalahan pada saat digunakan, sehingga membutuhkan proses maintenance dan pengembangan lebih lanjut.

Berikut adalah beberapa kelemahan Aplikasi : 1. Tampilan aplikasi masih sederhana.


(6)

91 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan dapat dikatakan aplikasi ini berjalan cukup baik. Aplikasi sistem Informasi Trayek Angkutan Kota untuk ponsel berbasis android ini pada dasarnya merupakan sarana penyebaran informasi mengenai angkutan kota.

Aplikasi ini memiliki kelebihan dalam hal mobilitas, karena aplikasi ini berbasis ponsel maka penyebaran informasinya dapat diterima secara langsung dan tentunya tidak mengganggu mobilitas penggunanya. Aplikasi juga dilengkapi dengan Google Maps untuk melihat rute yang angkutan kota.

Aplikasi ini juga memiliki kekurangan yaitu aplikasi ini hanya dapat berjalan baik apabila terdapat koneksi internet, dan data kurang update untuk menu list angkot.

6.2 Saran

Aplikasi sistem informasi trayek angkutan kota untuk ponsel ini diharapkan dapat disebarkan pada komunitas android atau seluruh pengguna android sehingga semua pengguna ponsel android dapat menggunakan aplikasi ini. Untuk pengembangan selanjutnya dapat kita tambahkan jurusan-jurusan lain untuk memperjelas jurusan angkutan kota.