Sistem Informasi Pengelolaan Data Kegiatan di Lembaga Pembina dan Pengembangan TKQ/TPQ/TQA Adda'wah

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Strata 1 Jurusan Manajemen Informatika

Disusun Oleh:

Kemal Fauzan 1.05.05.038

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

v LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6

1.5 Batasan Masalah ... 7

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10


(3)

vi

2.2.1 Siklus Informasi ... 16

2.2.2 Kualitas Informasi ... 16

2.2.3 Nilai Informasi ... 17

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 18

2.4 Konsep Dasar Pengelolaan Data Kegiatan... 20

2.5 Definisi Sistem Informasi Pengelolaan Data Kegiatan ... 22

2.6 Arsitektur Jaringan Komputer ... 22

2.6.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 22

2.6.2 Topologi Jaringan Komputer ... 24

2.6.3 Manfaat Jaringan Komputer ... 28

2.7 Definisi Client Server ... 29

2.8 Perangkat Lunak Pendukung... 31

2.8.1 Microsoft Visual Basic 6.0 ... 31

2.8.2 Microsoft SQL Server 2000 ... 38

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 41

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 41

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 43

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 44


(4)

vii

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 50

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 50

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 51

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 51

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 51

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 52

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 53

3.2.4 Pengujian Software ... 56

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan... 58

4.1.1 Analisis Dokumen ... 58

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 60

4.1.2.1 Flow Map ... 62

4.1.2.2 Diagram Kontek ... 64

4.1.2.3 Data Flow Diagram... 65

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 66

4.2 Perancangan Sistem ... 66

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 67

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 67

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 68


(5)

viii

4.2.3.4 Kamus Data ... 75

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 83

4.2.4.1 Normalisasi ... 83

4.2.4.2 Relasi Tabel ... 88

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram ... 89

4.2.4.4 Struktur File ... 91

4.2.4.5 Kodifikasi ... 96

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 98

4.2.5.1 Struktur Menu ... 98

4.2.5.2 Perancangan Input ... 99

4.2.5.3 Perancangan Output ... 108

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 114

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 116

5.1.1 Batasan Implementasi ... 116

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 117

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 118

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 119

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 123

5.1.5.1 Tampilan Form Login ... 123


(6)

ix

5.1.5.5 Tampilan Form Ubah Pegawai ... 125

5.1.5.6 Tampilan Form Daftar Unit Lembaga ... 125

5.1.5.7 Tampilan Form Tambah Unit Lembaga ... 126

5.1.5.8 Tampilan Form Ubah Unit Lembaga... 126

5.1.5.9 Tampilan Form Daftar Guru Unit Lembaga ... 127

5.1.5.10 Tampilan Form Tambah Guru Unit Lembaga ... 127

5.1.5.11 Tampilan Form Kegiatan ... 128

5.1.5.12 Tampilan Form Data Kegiatan ... 128

5.1.5.13 Tampilan Form Biaya Kegiatan ... 129

5.1.5.14 Tampilan Form Detail Kegiatan ... 129

5.1.5.15 Tampilan Form Pelaksana Kegiatan ... 130

5.1.5.16 Tampilan Form Peserta Kegiatan ... 130

5.1.5.17 Tampilan Form Laporan ... 131

5.1.5.18 Tampilan Form Laporan Kegiatan ... 131

5.1.5.19 Tampilan Form Laporan Data Kegiatan ... 131

5.1.5.20 Tampilan Form Laporan Pelaksana Kegiatan... 132

5.1.5.21 Tampilan Form Peserta Kegiatan ... 132

5.1.5.22 Tampilan Form Ubah Password ... 133

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 133

5.1.6.1 Instalasi Perangkat Lunak ... 134


(7)

x

5.1.7.2 Form Menu Utama ... 147

5.1.7.3 Form Tambah Pegawai ... 147

5.1.7.4 Form Ubah Pegawai ... 150

5.1.7.5 Form Tambah Unit Lembaga ... 152

5.1.7.6 Form Ubah Unit Lembaga ... 154

5.1.7.7 Form Tambah Guru Unit Lembaga ... 156

5.1.7.8 Form Data Kegiatan ... 160

5.1.7.9 Form Biaya Kegiatan ... 164

5.1.7.10 Form Detail Kegiatan ... 166

5.1.7.11 Form Pelaksana Kegiatan ... 169

5.1.7.12 Form Peserta Kegiatan ... 172

5.1.7.13 Form Laporan ... 178

5.1.7.14 Form Laporan Kegiatan... 179

5.1.7.15 Form Laporan Data Kegiatan ... 179

5.1.5.16 Form Laporan Pelaksana Kegiatan ... 182

5.1.5.17 Form Laporan Peserta Kegiatan ... 185

5.1.5.18 Form Ubah Password ... 187

5.2 Pengujian ... 189

5.2.1 Rencana Pengujian ... 189

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 189


(8)

xi

6.2 Saran ... 212 DAFTAR PUSTAKA


(9)

10

2.1Konsep Dasar Sistem

Sistem mempunyai peranan penting dalam kegiatan suatu organisasi terutama dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Jika tidak adanya suatu sistem maka kegiatan atau aktivitas kerjanya pasti akan terganggu. Mempelajari suatu sistem akan lebih baik apabila kita terlebih dahulu mengetahui pengertian dari sistem itu sendiri.

Menurut Mcleod dalam buku Al-Bahra (2005 : 3) sistem merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Gerald dalam buku Al-Bahra (2005 : 3) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari suatu komponen, elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling berhubungan dan saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu suatu organisasi.


(10)

2.1.1Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga bersifat merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.


(11)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem

tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan

data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran dan sisa pembuangan yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.


(12)

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem Teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antar manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan sebagainya.


(13)

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan (Human Made System) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, sistem tata surya, sistem reproduksi dan sebagainya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh

man-machine system, karena menyangkut pengggunaan komputer yang

berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic

System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup,


(14)

tetapi tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendali yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.2Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi.

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Mcleod dalam buku Al-Bahra (2005 : 9) informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau masa mendatang.

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan.


(15)

2.2.1Siklus Informasi

Menurut Jhon Burch dalam buku Jogiyanto (2005 : 9), siklus informasi merupakan data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Proses (Model)

Output (Informasi)

Penerima

Keputusan (Tindakan) Input

(Data)

Data (Pelengkap)

Hasil Tindakan

Dasar Data

Gambar 2.1 Siklus Informasi

(Sumber: Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain. Andi. Yogyakarta.)

2.2.2Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).


(16)

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.


(17)

2.3Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Robert dan Roscoe dalam buku Jogiyanto (2005:11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Susanto (2004 : 56) sistem informasi adalah susunan dari orang-orang, kegiatan, data, jaringan (network), dan teknologi yang diintegrasikan sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendukung dan memperbaiki operasi sehari-hari perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan informasi baik untuk pengambilan keputusan maupun pemecahan masalah manajer.

Secara umum sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

2.3.1Komponen Sistem Informasi

Menurut Burch dan Gary dalam buku Jogiyanto (2005:12),

mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block)

Blok masukan merupakan masukan yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.


(18)

2. Blok Model (Model Block)

Blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Blok teknologi merupakan bagian yang digunakan untuk menerima input, menjalankan modul, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Controls Block)

Blok kendali merupakan bagian yang bertindak untuk melakukan pencegahan terhadap hal-hal yang dapat merusak sistem, serta mengatasi kerusakan apabila terjadi kesalahan.


(19)

2.4Konsep Dasar Pengelolaan Data Kegiatan

Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data juga dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Pengelolaan berasal dari kata kelola atau mengelola yang artinya mengusahakan atau mengurus. Kegiatan adalah suatu aktivitas, usaha atau pekerjaan yang dilakukan.

Pengelolaan data kegiatan adalah proses yang dilakukan dengan cara mengusahakan dan mengurus agar data kegiatan yang kita miliki dapat digunakan secara teratur dan sebagaimana mestinya.

Untuk dapat mengelola data yang berbasis komputer, diperlukan suatu media penyimpanan yaitu basis data. Tujuan dari pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh dan menemukan kembali data yang kita cari dengan mudah dan cepat. Dengan pemanfaatan basis data, pengelolaan data juga dapat memenuhi suatu tujuan yaitu :

1. Kecepatan

Pemanfatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.

2. Efesiensi (Space)

Dengan pemanfaatan basis data efesiensi dan optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan penekanan jumlah


(20)

redudansi data baik dengan penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

3. Keakuratan (Accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan tipe data yang secara ketat dapat berguna untuk menekan ketidak akuratan pemasukan/penyimpanan data.

4. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah tidak berguna dapat kita lepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif dengan cara penghapusan data/back up.

5. Kemanan (Security)

Dengan pemanfaatan basis data kita dapat menentukan siapa-siapa saja yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek didalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

6. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)

Dengan pemanfaatan basis data kita dapat berbagi data (sharing) dengan pengguna lain yang tentunya dengan tetap menjaga terhadap kemanannya. Dengan menghindari atau menjaga terhadap munculnya persoalan baru seperti

inkonsistensi data karena data yang sama diubah oleh banyak pengguna pada

saat yang bersamaan atau deadlock karena ada banyak pengguna yang saling menunggu untuk menggunakan data.


(21)

2.5Definisi Sistem Informasi Pengelolaan Data Kegiatan

Sistem informasi pengelolaan data kegiatan adalah suatu kumpulan komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain yang mengatur dan mengurus data kegiatan sehingga dapat diolah menjadi informasi yang berguna dalam mencapai suatu sasaran atau tujuan organisasi.

2.6Arsitektur Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan

hardware/software yang terhubung dengan jaringan.

2.6.1Jenis-jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

LAN merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya

(resource, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat


(22)

mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data, suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

WAN jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah Negara bahkan Dunia. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

Internet adalah sebuah sistem jaringan global, yaitu jaringan komputer seluruh

dunia yang melibatkan berbagai infrastruktur jaringan seperti DNS Server,

Web Server, dan lain-lain.

5. Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan askes yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.


(23)

2.6.2Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan komputer, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan dan kekurangan dari masing-masing topologi berdasarkan karakteristiknya. Jenis-jenis topologi jaringan komputer yaitu :

1. Topologi Bus

Pada topologi bus, node-node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator. Sinyal dalam kabel dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collusion terjadi.

Kelebihan topologi bus diantaranya adalah : a. Topologinya sederhana.

b. Kabel yang digunakan sedikit.

c. Biayanya lebih murah.

d. Cukup mudah apabila ingin memperluas jaringan.

Kekurangan topologi bus diantaranya adalah :

a. Traffic atau lalu lintas yang padat akan membuat jaringan menjadi lambat.

b. Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung

memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.


(24)

c. Jika salah satu node rusak, maka keseluruhan jaringan akan down dan menyebabkan seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

d. Sangat sulit untuk melakukan troubleshooting pada topologi ini. e. Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.

Gambar 2.2 Topologi Bus

(Sumber: http : // www.google.com / Topologi Bus / 20 Juni 2008)

2. Topologi Star

Karakteristik topologi star adalah setiap node berhubungan langsung dengan hub. Traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node tujuan.

Kelebihan topologi star diantaranya adalah :

a. Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam

jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktivitas jaringan yang sedang berlangsung.


(25)

b. Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan, maka komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.

c. Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama

dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.

Kekurangan topologi star diantaranya adalah :

a. Memiliki satu titik kesalahan yang terletak pada hub. Apabila hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi. b. Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus

ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan kabel daripada topologi jaringan lain.

c. Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.

d. Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

Gambar 2.3 Topologi Star


(26)

3. Topologi Ring

Karakteristik topologi ring adalah di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.

Kelebihan topologi ring diantaranya adalah :

a. Data mengalir dalam satu arah sehingga collusion dapat dihindarkan. b. Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau

kanan server.

c. Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat karena data dapat bergerak ke kiri atau ke kanan.

d. Waktu untuk mengakses data lebih optimal.

Kekurangan topologi ring diantaranya adalah :

a. Apabila pada jaringan ada satu komputer yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan.

b. Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.


(27)

Gambar 2.4 Topologi Ring

(Sumber: http : // www.google.com / Topologi Ring / 20 Juni 2008)

2.6.3Manfaat Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat memberikan beberapa manfaat. Manfaat dari jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1. Resource Sharing

Dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama-sama. Misalnya seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.


(28)

2. Reliabilitas Tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau disalin ke dua, tiga atau lebih komputer terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat Uang

Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti

mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan

komputer kecil/pribadi. Akan tetapi, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari jaringan komputer-komputer pribadi.

2.7Definisi Client Server

Client server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk

meminta layanan request data kepada komputer lain. Komputer yang meminta layanan disebut client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagai server.

Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client.


(29)

Kemudian server akan memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.

Karakteristik Client-Server adalah sebagai berikut :

1. Client dan Server

Merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.

2. Service

Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.

3. Shared resource

Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource.

4. Asymmetrical Protocol

Antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.

5. Transparency Location

Proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.

6. Mix-and-match


(30)

7. Message-based-exchange

Antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.

8. Encapsulation of service

Message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.

9. Scalability

Sistem Client/Server dapat dimekarkan baik vertikal maupun horizontal.

10.Integrity

Kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.

2.8Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang penulis gunakan dalam membuat program aplikasi ini adalah dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan

Microsoft SQL Server 2000 sebagai pengolah database.

2.8.1Microsoft Visual Basic 6.0

Visual basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh orang yang baru belajar membuat program. Hal ini lebih mudah lagi setelah hadirnya Microsoft Visual Basic, yang dibangun dari ide untuk membuat bahasa yang sederhana dan mudah dalam pembuatan script (simple

scripting language) untuk graphic user interface yang dikembangkan dalam


(31)

Visual basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi lebih baik dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat dari dasar pembuatan dalam visual basic adalah FORM, dimana pengguna dapat mengatur tampilan form kemudian dijalankan dalam script yang sangat mudah.

Visual basic memliki kemampuan untuk dapat berinteraksi dengan aplikasi lain di dalam sistem operasi Windows dengan komponen ActiveX Control. Dengan komponen ini memungkinkan pengguna untuk memanggil dan menggunakan semua model data yang ada di dalam sistem operasi Windows. Hal ini juga ditunjang dengan teknik pemrograman di dalam visual basic yang mengadopsi dua macam jenis pemrograman yaitu Pemrograman Visual dan


(32)

Beberapa komponen dalam Visual Basic yang perlu diketahui adalah :

Gambar 2.5 Tampilan IDE Visual Basic

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0, Elex, Jakarta.)

1. Menu Bar dan Toolbar

Menu bar berfungsi untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti memulai,

membuka dan menyimpan project, mengompilasi project menjadi file

executable dan lain-lain. Toolbar memiliki fungsi yang sama seperti menu

bar, dan juga berfungsi seperti jalan pintas karena lebih praktis penggunaannya.

Gambar 2.6 Menu Bar

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0, Elex, Jakarta.)


(33)

Gambar 2.7 Menu Toolbar

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0, Elex, Jakarta.)

2. Jendela Toolbox

Toolbox berisi komponen-komponen yang merupakan sarana untuk

membentuk user interface.

Gambar 2.8 Menu Toolbox

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0, Elex, Jakarta.)


(34)

3. Jendela Form Designer

Jendela ini merupakan tempat untuk merancang user interface (tampilan program). Di sinilah para programmer bisa meletakkan kontrol-kontrol yang dibutuhkan.

Gambar 2.9 Tampilan Form Designer

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0, Elex, Jakarta.)

4. Jendela Project

Jendela project adalah jendela yang menampilkan senua file yang

berhubungan dengan aplikasi/project yang saat itu dijalankan.

Gambar 2.10 Tampilan Jendela Project

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0, Elex, Jakarta.)


(35)

5. Jendela Properties

Jendela ini berisi daftar properti untuk objek (form atau control) yang dipilih dan berfungsi untuk mengatur karakteristiknya seperti warna, ukuran dan lain-lain.

Gambar 2.11 Tampilan Jendela Properties

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0, Elex, Jakarta.)

6. Jendela Kode

Jendela kode merupakan tempat untuk menuliskan kode-kode bagi objek yang dibuat.

Gambar 2.12 Tampilan Jendela Kode

(Sumber: Nugroho, Bunafit, 2007, Aplikasi Multimedia dengan Visual Basic 6.0, Elex, Jakarta.)


(36)

Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0 adalah pembuatan form dengan mengikuti aturan pemrograman property, metode, dan event.

1. Property

Setiap komponen di dalam pemrograman Visual Basic dapat diatur propertinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Properti yang tidak boleh dilupakan pada setiap komponen adalah name, yang berarti nama variable (komponen) yang akan digunakan dalam scripting. Properti name ini hanya bisa diatur melalui jendela property, sedangkan nilai properti yang lain bisa diatur melalui script.

2. Metode

Jalannya program dapat diatur sesuai aplikasi dengan metode pemrograman yang diatur sebagai aksi dari setiap komponen. Metode inilah tempat untuk mengekspresikan logika pemrograman dari pembuatan suatu program aplikasi.

3. Event

Setiap komponen dapat beraksi melalui event, seperti event click pada

command button yang tertulis dalam layar script Command1_Click.

Pengaturan event dalam setiap komponen yang akan menjalankan semua metode yang dibuat.

Microsoft Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft


(37)

(COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX.

2.8.2Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Pada umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar. Microsoft SQL Server dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protocol Tabular Data Stream (TDS). Selain itu, Microsoft SQL

Server juga mendukung Open Database Connectivity (ODBC).

Dalam Microsoft SQL Server 2000, database merupakan sebuah konsep logis yang berisi sekumpulan objek-objek yang berhubungan. Misalnya sebuah database berisi data, struktur database, index, sekuritas, view, dan stored procedure. Objek-objek dalam sebuah database adalah sebagai berikut :

1. Tabel

Objek yang berisi tipe-tipe data dan data mentah.

2. Kolom

Sebuah tabel berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom mempunyai sebuah tipe dan nama yang unik.


(38)

3. Tipe data

Sebuah kolom mempunyai sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat dipilih adalah karakter, numerik, tanggal, boolean, dan lain-lain.

4. Stored Procedure

Merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk makro. Dengan menjalankan stored procedure berarti menjalankan perintah-perintah SQL di dalam sebuah procedure.

5. Trigger

Stored Procedure yang diaktifkan pada saat data ditambahkan, diubah atau dihapus dari database. Trigger dipakai untuk menjamin aturan integritas di dalam database.

6. Rule

Diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukkan harus sesuai dengan aturan.

7. Primary Key

Menjamin setiap baris data unik, dapat dibedakan dari data lain.

8. Foreign Key

Kolom-kolom yang mengacu primary key pada tabel lain. Primary key dan foreign key dipakai untuk menghubungkan sebuah tabel dengan tabel lain.


(39)

9. Konstrain

Mekanisme integritas data yang berbasis server dan diimplementasikan oleh sistem.

10.Default

Dinyatakan pada field (kolom) sehingga jika kolom tersebut tidak diisi data, maka diisi dengan nilai default.

11.View

Query yang memakai beberapa tabel, dan disimpan di dalam database. View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau menghubungkan beberapa tabel. View dapat dipakai untuk menjaga keamanan data.

12.Index


(40)

211

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah meneliti dan menganalisis terhadap sistem pengelolaan data kegiatan di Lembaga Pembina dan Pengembang TKQ/TPQ/TQA Adda’wah yang sedang berjalan saat ini serta mencoba memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi dengan merancang suatu sistem informasi pengelolaan data kegiatan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dibuat sistem informasi pengelolaan data kegiatan secara komputerisasi, lembaga dapat memperkirakan berapa biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu kegiatan agar rincian pengeluaran biaya tersebut dapat terlihat jelas serta dapat dipertanggung jawabkan.

2. Setelah dibuat sistem informasi pengelolaan data kegiatan secara komputerisasi, dapat memudahkan pihak lembaga dalam mencari, melihat atau meninjau kembali kegiatan yang sudah pernah dilakukan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan dimasa mendatang.

3. Ketua Lembaga dapat menerima laporan-laporan data kegiatan secara terperinci dan efektif seperti laporan biaya yang dikeluarkan, laporan data kegiatan yang telah dilakukan baik dalam periode bulanan, tahunan ataupun


(41)

keseluruhan, laporan unit-unit lembaga mana saja dan tenaga pendidik siapa saja yang mengikuti kegiatan. Dimana laporan-laporan tersebut dapat digunakan dalam mengambil keputusan.

6.2 Saran

Agar kerja dari sistem informasi pengelolaan data kegiatan yang dirancang lebih optimal, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran :

1. Sebaiknya disediakan form untuk menambah jenis kegiatan apabila pihak lembaga ingin menambah jenis kegiatan yang baru pada saat mengisi data kegiatan.

2. Sistem informasi ini diharapkan dapat digunakan juga oleh bagian Koordinator untuk mengelola unit-unit binaan lembaga dan dapat diintegrasikan dengan bagian Divisi Pelatihan yang mengelola kegiatan lembaga, sehingga kegiatan yang diikuti oleh unit lembaga dapat dikelola dengan lebih baik.

3. Sebaiknya dibuatkan web lembaga agar informasi mengenai kegiatan atau informasi lainnya dapat disalurkan secara efektif dan efisien.


(42)

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.

C.J. Date. 2004. Pengenalan Sistem Basis Data. Indeks. Jakarta.

Edhy Sutanta, 2004. Sistem Basis Data, Graha Ilmu, Yogyakarta.

HM. Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

http://www.dosenonline.unikom.ac.id/ citranoviyasari/ Testing dan Implementasi Sistem.pdf/ 27 Maret 2009.

http://www.google.com/ Model Proses/ 4 April 2007.

http://www.google.com/ Penjadwalan/ Oktober 2008.

http://www.WordPress.com/ Dunia Komputer/ Desain Prosedural Rekayasa Perangkat Lunak/ 20 Februari 2008.

http://www.WordPress.com/ Konsep Dasar Sistem Informasi/ 29 Juli 2008.

Indriantoro, Nur dan Supomo Bambang. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta

Suryo Kusumo, Ario, 2000. Microsoft Visual Basic 6.0, Elex Media Kompetindo, Jakarta.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung


(43)

Nama : Kemal Fauzan

NIM : 10505038

Universitas : Universitas Komputer Indonesia Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan : Manajemen Informatika

Kelas : MI-1

Tempat dan Tgl.Lahir : Sukabumi, 6 April 1987

Agama : Islam

Alamat : Kp. Bojong Setra No.21 RT.03 RW.01 Cibadak Sukabumi Telepon : 0856 8969 194

Email : kemal_neutron@yahoo.com Riwayat Pendidikan : 1. TK Adda’wah

2. SDN 5 Cibadak 3. SLTPN 1 Cibadak 4. SMAN 1 Cibadak

5. Terdaftar sebagai Mahasiswa pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia Tahun 2005


(1)

3. Tipe data

Sebuah kolom mempunyai sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat dipilih adalah karakter, numerik, tanggal, boolean, dan lain-lain.

4. Stored Procedure

Merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk makro. Dengan menjalankan stored procedure berarti menjalankan perintah-perintah SQL di dalam sebuah procedure.

5. Trigger

Stored Procedure yang diaktifkan pada saat data ditambahkan, diubah atau dihapus dari database. Trigger dipakai untuk menjamin aturan integritas di dalam database.

6. Rule

Diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukkan harus sesuai dengan aturan.

7. Primary Key

Menjamin setiap baris data unik, dapat dibedakan dari data lain.

8. Foreign Key

Kolom-kolom yang mengacu primary key pada tabel lain. Primary key dan foreign key dipakai untuk menghubungkan sebuah tabel dengan tabel lain.


(2)

40

9. Konstrain

Mekanisme integritas data yang berbasis server dan diimplementasikan oleh sistem.

10.Default

Dinyatakan pada field (kolom) sehingga jika kolom tersebut tidak diisi data, maka diisi dengan nilai default.

11.View

Query yang memakai beberapa tabel, dan disimpan di dalam database. View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau menghubungkan beberapa tabel. View dapat dipakai untuk menjaga keamanan data.

12.Index


(3)

211

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah meneliti dan menganalisis terhadap sistem pengelolaan data

kegiatan di Lembaga Pembina dan Pengembang TKQ/TPQ/TQA Adda’wah yang

sedang berjalan saat ini serta mencoba memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi dengan merancang suatu sistem informasi pengelolaan data kegiatan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dibuat sistem informasi pengelolaan data kegiatan secara komputerisasi, lembaga dapat memperkirakan berapa biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu kegiatan agar rincian pengeluaran biaya tersebut dapat terlihat jelas serta dapat dipertanggung jawabkan.

2. Setelah dibuat sistem informasi pengelolaan data kegiatan secara komputerisasi, dapat memudahkan pihak lembaga dalam mencari, melihat atau meninjau kembali kegiatan yang sudah pernah dilakukan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan dimasa mendatang.

3. Ketua Lembaga dapat menerima laporan-laporan data kegiatan secara terperinci dan efektif seperti laporan biaya yang dikeluarkan, laporan data kegiatan yang telah dilakukan baik dalam periode bulanan, tahunan ataupun


(4)

212

keseluruhan, laporan unit-unit lembaga mana saja dan tenaga pendidik siapa saja yang mengikuti kegiatan. Dimana laporan-laporan tersebut dapat digunakan dalam mengambil keputusan.

6.2 Saran

Agar kerja dari sistem informasi pengelolaan data kegiatan yang dirancang lebih optimal, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran :

1. Sebaiknya disediakan form untuk menambah jenis kegiatan apabila pihak lembaga ingin menambah jenis kegiatan yang baru pada saat mengisi data kegiatan.

2. Sistem informasi ini diharapkan dapat digunakan juga oleh bagian Koordinator untuk mengelola unit-unit binaan lembaga dan dapat diintegrasikan dengan bagian Divisi Pelatihan yang mengelola kegiatan lembaga, sehingga kegiatan yang diikuti oleh unit lembaga dapat dikelola dengan lebih baik.

3. Sebaiknya dibuatkan web lembaga agar informasi mengenai kegiatan atau informasi lainnya dapat disalurkan secara efektif dan efisien.


(5)

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.

C.J. Date. 2004. Pengenalan Sistem Basis Data. Indeks. Jakarta.

Edhy Sutanta, 2004. Sistem Basis Data, Graha Ilmu, Yogyakarta.

HM. Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.

http://www.dosenonline.unikom.ac.id/ citranoviyasari/ Testing dan Implementasi Sistem.pdf/ 27 Maret 2009.

http://www.google.com/ Model Proses/ 4 April 2007.

http://www.google.com/ Penjadwalan/ Oktober 2008.

http://www.WordPress.com/ Dunia Komputer/ Desain Prosedural Rekayasa Perangkat Lunak/ 20 Februari 2008.

http://www.WordPress.com/ Konsep Dasar Sistem Informasi/ 29 Juli 2008.

Indriantoro, Nur dan Supomo Bambang. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta

Suryo Kusumo, Ario, 2000. Microsoft Visual Basic 6.0, Elex Media Kompetindo, Jakarta.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Kemal Fauzan

NIM : 10505038

Universitas : Universitas Komputer Indonesia Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan : Manajemen Informatika

Kelas : MI-1

Tempat dan Tgl.Lahir : Sukabumi, 6 April 1987

Agama : Islam

Alamat : Kp. Bojong Setra No.21 RT.03 RW.01 Cibadak Sukabumi Telepon : 0856 8969 194

Email : kemal_neutron@yahoo.com Riwayat Pendidikan : 1. TK Adda’wah

2. SDN 5 Cibadak 3. SLTPN 1 Cibadak 4. SMAN 1 Cibadak

5. Terdaftar sebagai Mahasiswa pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia Tahun 2005