Perancangan Ulang Logo PT. Indofarma Global Medika

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN ULANG LOGO PT. INDOFARMA

GLOBAL MEDIKA

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh :

Reza Kharisma NIM :

51907213 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan ke khadirat Allahu Rabbi, karena Rahmat dan Hidayah-Nya jualah penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul :

PERANCANGAN ULANG LOGO PT.INDOFARMA GLOBAL MEDIKA

Penyusun Berharap semoga Laporan Pengantar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Akhirnya penyusun hanya dapat berharap karya tulis berbentuk laporan ini, dapat bermanfaat bagi kemajuan penyusunan maupun bagi para pembaca dan pihak yang memerlukan pada umumnya.

Semoga Allah SWT mencurahkan balasan pahala kepada semua pihak yang telah turut membantu penyusunan Laporan Pengantar Tugas Akhir.

Bandung, 13 Juli 2011


(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indofarma Global Medika (IGM) adalah anak perusahaan PT. Indofarma (persero) yang bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi obat dan alat kesehatan, yang berdiri sejak tahun 2000. Pada awal berdiri, IGM merupakan bagian program pemerintah yang berperan membantu kinerja Indofarma dalam hal penanganan unit distribusi produk. Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini semakin berkembang dan membutuhkan strategi bisnis lain.

Jika semula perusahaan ini hanya menjadi penyalur produk Indofarma, kini mereka mulai mengembangkan sistem kerja sama dengan perusahaan farmasi lain. IGM tidak bisa hanya mengandalkan produk farmasi dari Indofarma, perusahaan membutuhkan strategi kerja sama dengan perusahaan farmasi lain di Indonesia.

IGM bermitra dengan perusahaan produsen - produsen atau pengelola merek produk farmasi dalam rangka menjalin hubungan bisnis yang saling menguntungkan. Sejak tahun 2004 IGM semakin fokus pada jaringan distribusi beberapa perusahaan farmasi dan produsen penyedia alat - alat kesehatan, mereka rangkul dalam kerja sama unit distribusi. Perkembangan positif ini mencerminkan bahwa


(4)

ekspansi usaha IGM makin luas dan diperlukan sebuah identitas yang sesuai yang mampu mengakomodir segala perubahan tersebut.

Di tengah perubahan orientasi usaha yang makin berkembang luas saat ini bagi IGM, yang dulu hanya terpaku sebagai anak usaha bagi Indofarma, tentunya target market dari perusahaan akan berkembang secara otomatis, hal tersebut tentu saja memberikan keuntungan bagi perusahaan. Perusahaan harus menemukan cara agar mampu tetap menjaga tren positif ini , terutama dari segi identitas perusahaan sehingga memberikan dampak positif secara keseluruhan. Langkah ini juga dambil untuk tetap mengikuti perkembangan zaman sehingga perusahaan tidak dianggap ketinggalan zaman dan kaku serta mampu bersaing secara sehat dengan para kompetitornya.

Identitas perusahaan dalam hal ini logo merupakan salah satu elemen penting bagi sebuah organisasi, dalam hal ini sebuah perusahaan. Logo menjadi identitas awal yang pertama dilihat oleh klien perusahaan. Ada kalanya sebuah identitas harus mencerminkan ruang lingkup perusahaan, namun itu bukan menjadi sebuah keharusan karena di- takutkan bisa membuatnya sama dengan usaha lain dengan bidang kerja yang sama. Dalam sebuah artikel majalah

Versus, Eka Sofyan Rizal pernah menjelaskan “perlu ditekankan

bahwa logo tidak harus menggambarkan lingkup usahanya (yang bisa membuatnya sama dengan yang lain), tetapi logo harus dapat menggambarkan karakter entitasnya. Ikuti saja kodrat alami entitas


(5)

bahwa setiap entitas itu adalah unik dan seharusnya memang tidak sama dengan yang lain” (h.57).

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:

- Berdasarkan keterangan dari perusahaan logo IGM dibuat 11 tahun lalu dengan target market yang masih sedikit serta dibuat dengan tanpa arti yang khusus dan hanya dibuat berdasarkan kebutuhan yang sangat cepat.

- IGM kurang peka menyikapi segala dinamika yang dialami identitasnya di tengah pesatnya persaingan usaha dan perkembangan zaman. Saat ini banyak bermunculan perusahaan- perusahaan sejenis yang menjadi kompetitor bagi IGM, dengan identitas yang berbeda-beda dan memiliki keunikan masing- masing.

- IGM membutuhkan identitas pembeda yang lebih jelas dan akurat bagi para konsumennya dalam rangka perluasan usaha yang sedang dijalani saat ini.


(6)

1.3. Fokus permasalahan

Berdasarkan permasalahan diatas, maka permasalahan difokuskan pada:

1. Perancangan ulang logo yang mampu mencerminkan citra perusahaan serta visi dan misi yang mampu mengangkat nilai jual sebagai perusahaan pengadaan alat-alat kesehatan yang berpengaruh di Indonesia serta mampu bertahan lama mengikuti perkembangan zaman.

2. Perancangan ulang logo yang sesuai kaidah desain yang baik dan benar, tidak semata-mata baik secara visual tetapi juga memiliki makna yang mendalam dan unik.

3. Perancangan ulang logo yang sesuai dengan target market yaitu industri-industri kesehatan seperti rumah sakit dan laboratorium kesehatan/kecantikan.

4. Kebutuhan perusahaan akan aplikasi logo pada media yang tepat

1.4. Tujuan perancangan

Tujuan dari perancangan logo ini adalah:

1. Mampu menampilkan visi, misi perusahaan serta mengangkat nilai jual perusahaan di mata masyarakat umum, karyawan dan para rekan kerja melalui logo.


(7)

2. Mendapatkan logo perusahaan yang baik ditinjau dari aspek desain yang baik dan benar. Gabungan dari elemen- elemen desain yang berupa garis, bentuk, titik, tipografi, warna yang baik dan unik sehingga menghasilkan logo yang berkarakter kuat. 3. Mendapatkan logo yang mencerminkan citra perusahaan sebagai

sebuah distributor alat kesehatan sekaligus tidak melupakan induk perusahaan serta menjadi salah satu alat promosi perusahaan


(8)

BAB II

TINJAUAN LOGO DAN PT.INDOFARMA GLOBAL MEDIKA

2.1 Logo dan Perusahaan

Safanayong dalam buku “Mendesain Logo” karangan Surianto Rustan (2009) menjelaskan logo adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi sampai berarti yang dikaitkan dengan simbol, citra dan semiotik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), logo adalah huruf atau lambang yang mengandung makna, terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan.

Kini, logo bagai sebuah bendera, tanda tangan dan sebuah lambang yang secara langsung tidak menjual, tetapi memberi suatu identitas, informasi, persuasi yang pada akhirnya sebagai alat pemasaran (Rustan, 2009, h.3). Berkaitan dengan pemasaran tidak lepas dari sebuah badan usaha dalam hal ini perusahaan. Sebuah perusahaan membutuhkan logo sebagai sebuah identitas bagi usahanya untuk membedakan dengan perusahaan lain.

Logo merupakan salah satu elemen visual yang penting bagi sebuah perusahaan. Logo perusahaan adalah salah satu bagian dari Corporate Identity , Corporate Identity adalah suatu bentuk visual dan ekspresi graphis dari image dan identitas suatu perusahaan (Cenadi, 1999, h.75). Identitas tentu saja harus berbeda dengan


(9)

lainnya untuk memudahkan orang lain mengingat dan membedakannya.

Logo tidak bisa dipisahkan dari brand. Brand memiliki makna yang jauh lebih dalam dan luas daripada logo. Logo berbentuk benda fisik yang bisa dilihat, sedangkan brand mencakup keseluruhannya, baik yang fisik, non- fisik, pengalaman dan asosiasi (Surianto, 2009, 16).

Perusahaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan (pekerjaan) yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan (dengan menghasilkan sesuatu, mengolah atau membuat barang-barang, berdagang, memberikan jasa) serta memiliki badan hukum.

2.2. Penggolongan Logo

Penggolongan logo berdasarkan pendapat John Murphy dan Michael Rowe (1998):

1. Name - Only Logo

Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Contoh logo jenis ini seperti pada produk sandang karya perancang ternama Yves Saint Laurent, produk elektronik Sony, Toshiba, Panasonic,


(10)

produk kamera Nikon, Leica, Yashica, peralatan fotokopi Xerox, dan lain-lain.

Gbr 2.1 Jenis logo: name/only logo

Sumber : http://kumpulanlogo.blogspot.com/(DIakses pada: 15 Juni 2011)

2. Name/Symbol Logo

Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk grafis seperti oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, Hertz dan banyak lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri sendiri.

Gbr 2.2 Jenis logo: name/symbol logo


(11)

3. Initial Letter Logo

Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-Packard. Selain contoh diatas banyak contoh lain seperti logo Bank BCA, IBM, RCTI, dan lainnya.

Gbr 2.3 Jenis logo: initial letter logo

Sumber : http://kumpulanlogo.blogspot.com/(DIakses pada: 15 Juni 2011)

4. Pictorial Name Logo

Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo jenis ini, biasanya adalah perusahaan yang sudah terkenal, seperti Coca Cola, Kodak, McDonald, Rolls Royce dan lain sebagainya. Karena kuatnya image perusahaan/produk yang memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo tersebut oleh produk atau perusahaan lain


(12)

maka citra yang dihasilkannya tetap mengarah pada produk atau perusahaan yang ditiru.

Gbr 2.4 Jenis logo: Pictorial NameLogo

Sumber : http://kumpulanlogo.blogspot.com/(DIakses pada: 15 Juni 2011)

5. Associative Logo

Yaitu logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama, produk atau wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat pesawat terbang Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat Aerospatiale yang membentuk bola planet yang dengan jelas memperlihatkan jangkauan aktifitasnya yakni penerbangan. Logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak,


(13)

kemudian logo 20th Century Fox, yang menggambarkan gemerlap dan megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.

Gbr 2.5 Jenis logo: Associative Logo

Sumber : http://kumpulanlogo.blogspot.com/(DIakses pada: 15 Juni 2011)

6. Allusive Logo

Yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan, seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang merupakan representasi dari sistem kemudi mobil, bentuk A pada perusahaan penerbangan Alitalia yang dideformasikan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami, dan memerlukan waktu lebih agar seseorang bisa memahami apa maksud dari logo yang bersangkutan.


(14)

Gbr 2.6 Jenis logo: Allusive Logo

Sumber : http://kumpulanlogo.blogspot.com/(DIakses pada: 15 Juni 2011)

7. Abstract Logo

Yang dimaksud dengan logo jenis ini adalah logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Diantaranya mengambil suatu bentuk struktural yang dikreasikan dengan efek optis yang bervariasi. Sebagai contoh adalah logo Citroen. Logo jenis ini sangat disukai di Amerika, karena logo jenis ini mampu dibuat dengan bermacam variasi dan sangat orisinil sehingga terjadinya kemiripan sebuah logo dengan logo yang lainnya akibat dari banyaknya produk dan perusahaan yang tumbuh di Amerika bisa dihindari.

Bentuk logo abstrak yang ada di Indonesia adalah seperti logo Bakrie Brothers. Abstrak logo pertama kali digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar Jepang, yang kemudian perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kesuksesan di negara barat, sehingga menjadi ide baru bagi perkembangan logo


(15)

di dunia barat. Logo jenis ini sekarang menjadi standar desain logo kontemporer. Kelemahan dari jenis logo ini adalah bentuknya yang abstrak, sehingga sukar dipahami oleh konsumen serta tidak memiliki pengertian yang benar-benar tepat seperti apa yang diinginkan.

Gbr 2.7 Jenis logo: Abstract Logo

Sumber : http://kumpulanlogo.blogspot.com/(DIakses pada: 15 Juni 2011)

2.3. PT.Indofarma Global Medika

Gbr 2.8 Indofarma (induk usaha Gbr 2.9 Logo lama IGM

1. Visi perusahaan: Menjadi distributor obat dan alat kesehatan yang unggul dalam produk dan pelayanan, serta jaringan usaha yang luas.


(16)

2. Misi

- Memberikan layanan prima dan solusi terbaik bagi mitra usaha - Memberi keuntungan maksimal kepada segmen pasar korporasi - Berorientasi pada kualitas produk dan harga bersaing untuk

pemenuhan kebutuhan pasar saat ini.

3. Nilai-nilai Perusahaan

Kepercayaan, Komitmen, Inovasi, Jaringan Pelanggan, Keramahan, dan Kecerdasan adalah nilai – nilai dan intisari yang menjadi sikap dan pedoman Insan IGM dalam membangun kinerja, layanan, maupun produk untuk memasuki tahapan strategis menjadi perusahaan distributor unggul yang akan memberikan peran penting dalam sistem pelayanan kesehatan nasional dalam mengarungi pasar regional, meraih masa depan yang lebih baik.

Gbr 2.10 Produk IGM


(17)

4. Segmenting, Targeting, Positioning

Philip Kotler (2004) menjelaskan bahwa dalam pemasaran, segmentasi tidak berdiri sendiri, segmentasi merupakan kesatuan dengan targeting dan positioning. Ketiga proses ini merupakan bagian dari penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen. Nilai memiliki arti memberikan kenikmatan bagi konsumen karena memberikan pelayanan yang baik, harga yang memuaskan, serta citra yang kuat.

Segmenting adalah proses mengelompokkan pasar bedasarkan kategori-kategori tertentu, segmenting berkaitan erat dengan penentuan target market perusahaan dan perancangan logo baru. Target market bertujuan memberikan keterangan yang lebih jelas tentang siapa dan bagaimana kondisi dari pengguna produk PT.IGM ini. Target market dibangun melalui:

A. Aspek Geografis: Daerah perkotaan yang memiliki rumah sakit serta laboratorium kesehatan.

B. Aspek Demografis: Diutamakan bagi para stake holder lembaga kesehatan dengan penghasilan dan pendidikan yang tinggi, hal ini berkaitan dengan arah bisnis IGM yaitu B to B atau Business to Business.

C. Aspek Psikografis: Profesional yang matang, bertanggung jawab, dan berpendidikan tinggi, gaya hidup yang diatas rata- rata,


(18)

terbuka terhadap perkembangan terkini, dan aktifitas di waktu senggang terpusat di rumah.

5. Perusahaan Pesaing

A. PT.Kimia Farma Trading & Distribution

Gbr 2.11 Logo Kimia farma trading & distribution

Didirikan tanggal 4 Januari PT. Kimia Farma Trading & Distribution, yang memiliki 40 cabang yang mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diproduksi sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan perpegang pada prinsip untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya.Dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh Indonesia.

B. PT. Bina San Prima


(19)

Jaringan distribusi yang luas telah membantu keberhasilan PT Bina San Prima dalam memperoleh kepercayaan untuk mendistribusikan produk dari beberapa relasi PT Bina San Prima yang dikelola dengan baik oleh sebuah tim Eksekutif Profesional. Tim Eksekutif mencakup tiga Eksekutif di tingkat Direktur yang bertanggung jawab pada operasional, penjualan dan keuangan & akuntansi. Manajemen didukung oleh beberapa Manajer menengah dengan latar belakang di perusahaan besar dan berpendidikan.

Visi

Menjadi distributor favorit terbaik dan Trading Company, terutama dalam pelayanan melalui manajemen yang solid dan profesional, untuk memberikan nilai tambah yang signifikan untuk kepentingan pelanggan

Misi

1. Untuk terus menerus meningkatkan manajemen distribusi kami untuk mencapai praktek distribusi baik.

2. Memperkuat jaringan dan cakupan lapangan angkatan.

3. Merawat Pertumbuhan produk principal kami di jangka ketersediaan dan nilai penjualan.

2.4. Desain Ulang Logo Bagi Perusahaan

Beberapa pertimbangan mendesain ulang logo menurut Safanayong (2009):


(20)

- Meluncurkan sebuah organisasi baru

- Merger atau akuisisi (Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu)

- Diversifikasi (penganekaan usaha untuk menghindari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi)

- Re-positioning (menempatkan suatu posisi yang unik di benak konsumen)

- Mengadakan perubahan corporate culture (budaya perusahaan seperti kedisiplinan dan etos kerja)

- Pengembangan internasional

2.5. Jajak Pendapat Logo IGM

Dalam penelitian ini telah dilakukan metode jajak pendapat yang dimulai pada 22 Januari sampai 25 Januari 2011 yang diikuti 50 responden melalui media online yaitu blog perusahaan yang terdiri dari karyawan dan para rekan bisnis yang dipilih secara acak dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8 pertanyaan yang dianggap mewakili logo dari IGM.

1. Apakah logo ini menarik, ditinjau dari segi desain?

6%

94%

YA TIDAK


(21)

Gbr 2.13 Diagram Pie hasil kuesioner menarik tidaknya logo IGM

Sebanyak 6% atau 3 orang menjawab “YA” Sebanyak 94% atau 47 orang menjawab “TIDAK”

1. Dari segi warna apakah mampu mencerminkan citra perusahaan?

Gbr 2.14 Diagram Pie hasil kuesioner warna logo IGM

Sebanyak 38% atau 19 orang menjawab “YA” Sebanyak 62% atau 31 orang menjawab “TIDAK”

2. Dari segi bentuk apakah mampu mencerminkan citra perusahaan?

Gbr 2.15 Diagram Pie hasil kuesioner bentuk logo IGM

38% 62%

YA TIDAK

20%

76% 4%

YA TIDAK


(22)

Sebanyak 20% atau 10 orang menjawab “YA” Sebanyak 76% atau 38 orang menjawab “TIDAK” Sebanyak 4% atau 2 orang menjawab “TIDAK TAHU”

3. Dari segi font yang digunakan apakah mampu mencerminkan citra perusahaan?

Gbr 2.16 Diagram Pie hasil kuesioner font logo IGM

Sebanyak 34% atau 17 orang menjawab “YA” Sebanyak 66% atau 33 orang menjawab “TIDAK”

4. Menurut anda apakah logo ini mampu bertahan diantara perkembangan zaman saat ini?

34% 66%

YA TIDAK


(23)

Gbr 2.17 Diagram Pie hasil kuesioner daya tahan logo IGM

Sebanyak 14% atau 7 orang menjawab “YA” Sebanyak 84% atau 42 orang menjawab “TIDAK” Sebanyak 2% atau 1 orang menjawab “TIDAK TAHU”

5. Apakah logo terlihat profesional?

Gbr 2.18 Diagram Pie hasil kuesioner apakah logo IGM terlihat professional

Sebanyak 12% atau 6 orang menjawab “YA” Sebanyak 86% atau 43 orang menjawab “TIDAK

14% 84% 2% YA TIDAK TIDAK TAHU 12% 86% 2% YA TIDAK TIDAK TAHU


(24)

Sebanyak 2% atau 1 orang menjawab :TIDAK TAHU”

6. Secara keseluruhan apakah logo mencerminkan citra perusahaan?

Gbr 2.19 Diagram Pie hasil kuesioner apakah logo IGM mencerminkan citra perusahaan

Sebanyak 16% atau 8 orang menjawab “YA” Sebanyak 84% atau 42 orang menjawab “TIDAK

7. Apakah anda setuju jika terjadi pergantian logo?

Gbr 2.20 Diagram Pie hasil kuesioner apakah setuju jika terjadi pergantian logo 16%

84%

YA TIDAK

94% 6%

YA TIDAK


(25)

Sebanyak 94% atau 47 orang menjawab “YA” Sebanyak 6% atau 3 orang menjawab “TIDAK.

2.6 Kesimpulan

Berdasarkan hasil jajak pendapat kepada 50 orang , 66% atau 33 orang responden berpendapat bahwa logo ini terlalu kaku dan tidak fleksibel serta kurang menarik dari segi warna, bentuk, dan font, sedangkan 19 orang responden menyarankan untuk memasukkan unsur gambar ular yang identik dengan bidang obat- obatan.

Dapat disimpulkan bahwa saat ini logo sudah terlalu terkesan tua dan kaku serta kurang mencerminkan visi dan misi perusahaan, dan solusinya diperlukan perancangan ulang terhadap logo ini yang sesuai visi misi IGM dan perkembangan zaman.


(26)

BAB III.

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1. Strategi Perancangan

3.1.1 Pendekatan Komunikasi 1. Pendekatan Visual

Komunikasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan dimana seseorang menyampaikan pesan dari media tertentu kepada orang lain dan sesudah menerima pesan serta memahami sejauh kemampuan, penerimaan pesan menyampaikan tanggapan melalui media tertentu pula kepada orang yang menyampaikan pesan itu kepadanya. Pendekatan visual dituangkan dalam bentuk abstrak sebuah lengkungan yang tersusun secara dinamis agar sesuai dengan keyword dalam perancangan ini yaitu “memberi dan menerima”. Pemilihan keyword ini sesuai dengan posisi IGM sebagai sebuah perusahaan distribusi yang secara sederhana dapat diartikan sebagai perusahaan yang menerima barang dari produsen lalu menyalurkan atau memberikan pada pihak ke tiga dalam hal ini lembaga- lembaga kesehatan.

Bentuk abstrak yang digunakan juga berkaitan dengan target market dari IGM berupa lembaga kesehatan


(27)

seperti rumah sakit dan laboratorium kesehatan yang tidak secara langsung bersentuhan dengan konsumen yang lebih kecil, oleh sebab itu dipilih bentuk yang abstrak / tidak mengacu pada bentuk nyata.

Tujuan komunikasi perancangan logo IGM antara lain:

a) Memberikan identitas perusahaan baru yang memberi kesan modern dan tidak terlalu kaku

b) Memberikan logo yang unik dan berbeda dengan pesaing usaha

2. Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal dilakukan dengan cara mengkomunikasikan dengan kata - kata atau ucapan tentang keunggulan perusahaan melalui produk- produk berkualitas dengan keramahan dan cerdas sesuai nilai - nilai perusahaan. Cara ini dianggap efektif dan efisien serta memberi dampak yang besar bagi perusahaan.

3.1.2 Strategi kreatif

Beberapa tahapan dalam strategi kreatif antara lain : 1. Analisis SWOT

Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari “kekuatan”/strengths,“kelemahan”/weaknesses,


(28)

metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam perancangan logo IGM ini. Analisis juga dilakukan terhadap pesaing dari perusahaan ini untuk mendapatkan analisis yang lebih tepat dan mendasar yang dapat membantu dalam perancangan ini.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.


(29)

(30)

(31)

Analisis SWOT digunakan untuk menemukan konsep yang dibutuhkan dalam perancangan logo IGM. Fungsi analisis SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut: - Strength : keunggulan dari IGM yang dapat

membantu dalam perancangan ulang logo

- Weaknesses : factor yang menjadi kelemahan \IGM

- Opportunities : Faktor yang memberi keunggulan lain yang membantu perancangan ini

- Threat : faktor yang menjadi ancaman bagi IGM sekarang maupun di masa akan datang.

Dari hasil analisis SWOT didapatkan strategi kreatif yang meliputi:

A. Pembuatan keyword / kata kunci

Kata kunci berguna untuk memberikan kemudahan dalam pemilihan bentuk visual yang sesuai dengan visi misi dari perusahaan. Kata kunci juga menjadi pedoman dalam perancangan ini sehingga tidak keluar dari ruang lingkup perusahaan. Kata kunci yang digunakan adalah “memberi dan menerima”, yang berarti IGM sebagai perusahaan yang menerima barang dari produsen lalu menyalurkan atau memberikan


(32)

pada pihak ke tiga dalam hal ini lembaga- lembaga kesehatan.

Kini IGM telah melebarkan sayapnya dengan menyalurkan juga produk- produk diluar induk perusahaan yaitu PT.Indofarma. Hal ini membuktikan IGM berkomitmen mengadakan perubahan menuju hal yang lebih baik dan tidak cepat berpuas diri.

2. Strategi Kreatif

Setelah melalui tahapan SWOT lalu dilakukan strategi kreatif yang didasarkan pada filosofi, visi, misi dan elemen logo itu sendiri.

a. Filosofi : Memberi dan menerima

IGM sebuah sebuah perusahaan distribusi dapat diartikan sebagai perusahaan yang menerima barang dari produsen lalu menyalurkan / memberikan kepada pihak ke tiga yaitu lembaga- lembaga kesehatan.

b. Visi : Menjadi distributor obat dan alat kesehatan yang unggul dalam produk dan pelayanan, serta jaringan usaha yang luas.

c. Misi :

- Memberikan layanan prima dan solusi terbaik bagi mitra usaha


(33)

- Memberi keuntungan maksimal kepada segmen pasar korporasi

- Berorientasi pada kualitas produk dan harga bersaing untuk pemenuhan kebutuhan pasar saat ini.

d. Jenis logo : Jenis logo yang digunakan adalah gabungan antara logogram dan logotype.

e. Sketsa


(34)

(35)

(36)

Setelah melalui beberapa tahapan sketsa dan bimbingan akhirnya terpilih 1 logo untuk IGM.

Gambar 3.2 Logo IGM baru

Dengan mengambil bentuk dasar dari tangan yang memberi dan menerima mencerminkan sebuah perusahaan yang menerima barang dari produsen lalu diberi kepercayaan memberikan (mendistribusikan) ke pihak ke tiga (konsumen korporat/ lembaga kesehatan). IGM berada pada posisi tengah-tengah antara produsen dan konsumen (korporat/ lembaga kesehatan), kombinasi ini dituangkan dalam visualisasi dua bentuk lengkungan sebagai stilasi dari tangan yang memberi dan menerima. Pengulangan bentuk sebanyak tiga kali mencerminkan tiga pelaku usaha yaitu


(37)

produsen, distributor, dan konsumen. Bentuk yang dinamis namun tetap memiliki kesan mengikat mencerminkan pribadi perusahaan untuk selalu berkomitmen kuat memberi inovasi pilihan produk kesehatan bermutu tinggi dengan keramahan dan cerdas sesuai nilai- nilai perusahaan.

F. Tipografi : Font yang digunakan adalah Chica Mono lowercase, lowercase dipilih untuk mencerminkan kedinamisan dan tidak kaku sehingga perusahaan tampil dengan lebih berani dan berbeda dengan perusahaan sejenis. Chica mono juga dipilih karena memiliki anatomi tubuh yang mirip dengan logogram,sehingga kesan kesatuan tetap terjaga

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890!@#$%^&*()?><{}:

3. Strategi Media

Media utama aplikasi logo ini adalah stationery kit seperti kop surat, kartu nama, dan amplop. Pemilihan media utama ini berdasarkan target market yang berupa korporat atau


(38)

lembaga sehingga akan sering sekali dilihat oleh para stake holder perusahaan tersebut.

Media tersebut antara lain: - Kartu nama

- Amplop - Kop surat - Map / folder - Id card

Media pendukung antara lain - Brosur

- Mug

- Gantungan kunci - Sign system - Seragam - Kalender - Mouse pad - Kendaraan - Tas kanvas - Website

4. Konsep Visual a. Layout

Logo harus ditampilkan secara utuh tidak terpotong, dimungkinkan pula perubahan pada logo berkaitan


(39)

dengan ruang aplikasi media. Logotype dimungkinkan berpindah disamping logogram sebagai variasi media aplikasi logo.

b. Warna

Mode warna RGB digunakan pada aplikasi di layar monitor atau media digital serta mode warna CMYK digunakan pada aplikasi untuk media cetak.

- Warna biru yang lebih tua mencerminkan kedalaman komitmen perusahaan untuk selalu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumennya. Secara psikologi warna ini memberi kesan konsentrasi, kooperatif, cerdas, perasa, integratif. Pengaruhnya : tenang, bijaksana, tidak mudah tersinggung.

- Warna biru muda termasuk warna dingin dan memberikan kesan rapi dan profesional. Warna ini juga memberi respon psikologi: kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, damai, menyejukkan, dan


(40)

kesabaran. Warna ini sangat baik bagi IGM untuk menumbuhkan loyalitas konsumen.

Warna biru tua dan biru muda tetap menjadi warna utama logo, namun berkaitan dengan background warna pada aplikasi media yang bermacam-macam, dimungkinkan perubahan warna logo untuk tetap menjaga sisi keterbacaan logo.


(41)

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI Jenis media dan aplikasi dari logo adalah sebagai berikut 4.1. Stationery

Mencakup keperluan administrasi, surat menyurat, dan sebagai bukti profesional serta gengsi perusahaan.

4.1.1 Amplop

Amplop pada sisi depan terdapat logo IGM sempurna pada sebelah atas kiri, pada bagian bawah terdapat potongan logo dengan tingkat opacity yang rendah sehingga tulisan tetap dapat terbaca dengan jelas.


(42)

Gambar 4.1 Amplop dengan logo IGM yang baru

Pada sisi belakang logo berwarna putih sebagai penyesuaian terhadap background biru.

1. Spesifikasi

- Bahan : kertas HVS 80Gr, warna putih, dan diberi kertas kaca (untuk alamat surat dengan ukuran ¼ besar logo)

- Huruf : 12pt, jenis Chica Mono

- Digunakan untuk kegiatan administrasi dan surat menyurat

2. Teknis Produksi : cetak offset, pounch 3. Dimensi : panjang 23cm, lebar 11 cm


(43)

4.1.2 Kop Surat

Gambar 4.2 Kop Surat dengan logo IGM yang baru 1. Spesifikasi

- Bahan : kertas HVS 80Gr, uk A4 (21.5 x 29.7cm), warna putih

- Digunakan untuk kegiatan administrasi dan surat menyurat


(44)

2. Teknis Produksi : Digital print

3. Dimensi : panjang 29.5cm, lebar 21.5cm

4.1.2 Kartu Nama

Gambar 4.3 Kartu nama dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi

- Bahan : kertas art paper 220Gr, warna putih 2. Teknis Produksi : Cetak offset


(45)

4.1.3 ID Card

Gambar 4.4 ID card dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi

- Bahan : kertas art paper 220Gr, warna putih - Alternatif bahan : PVC

2. Teknis Produksi : cetak offset


(46)

4.1.4 Map/Folder


(47)

1. Spesifikasi

- Bahan : kertas art paper 220Gr, warna putih 2. Teknis Produksi : cetak offset

3. Dimensi : panjang 34 cm, lebar 23.5 cm

4.2 Gimmick

4.2.1 Kalender


(48)

Gambar 4.6 Kalender dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi

- Bahan : kertas art paper 220Gr, warna putih 2. Teknis Produksi : cetak offset


(49)

4.2.2 Mouse Pad

Gambar 4.7 Mouse pad dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi

- Bahan : - kain lembut dgn dasar foam 2. Teknis Produksi : cetak offset


(50)

4.2.3 Mug

Gambar 4.8 Mug dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi

- Bahan : keramik

2. Teknis Produksi : Print cetak 3. Dimensi : diameter 8 cm x 8 cm


(51)

4.2.4Tas Kanvas

Gambar 4.9 Tas kanvas dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi - Bahan : kanvas 2. Teknis Produksi : bordir 3. Dimensi : 40 cm x 28 cm


(52)

4.2.5Gantungan kunci

Gambar 4.10 Gantungan kunci dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi

- Bahan : art paper laminating glossy 2. Teknis Produksi : cetak offset


(53)

4.3 Company Profile 4.3.1 Brosur


(54)

1. Spesifikasi

- Bahan : art paper 120 gr 2. Teknis Produksi : cetak offset 3. Dimensi : 29 cm x 21cm 4.4 Seragam

4.4.1 Kemeja

Digunakan untuk karyawan yang berada di dalam ruangan


(55)

Gambar 4.12 Kemeja dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi - Bahan : katun


(56)

4.4.2 Polo Shirt

Digunakan untuk karyawan yang berada di luar ruangan

Gambar 4.13 Polo shirt dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi

- Bahan : katun pique 2. Teknis Produksi : bordir


(57)

4.5 Sign System


(58)

Gambar 4.14 Sign system dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi

- Bahan : PVC sheet

2. Teknis Produksi : digital printing 3. Dimensi : 15 cm x 15cm


(59)

4.6 Kendaraan

Gambar 4.15 Mobil box dengan logo IGM yang baru

1. Spesifikasi

- Bahan : cutting stiker


(60)

4.7 Website


(61)

Daftar Pustaka

Basuki, Milka. (2006). Tentang logo. Diakses pada 14 Januari 2011 dari: http:// www .belajardekavedua.blogspot.com/logo.html.

Kartajaya, Hermawan. (2004). Hermawan Kartajaya on brand.Bandung:Mizan Pustaka.

Lubis, Hary. (2008). Pedoman Penulisan dan Penyusunan (Edisi ke

4).Risalah Akademik. Universitas Komputer Indonesia. Bandung. MRE, Dian & Jessica ,Kartika.(2010). Feng Shui Untuk Logo.Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Rustan, Surianto.(2008). Layout dasar dan penerapan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(2009). Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(2011). Font dan Tipografi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Swann, Alan.(1987). Basic Design and Logo. London: Phaidon

Syadiash. (2010). Pengertian umum perusahaan. Diakses pada 11 Januari 2011 dari http:// www.


(62)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Reza Kharisma

Alamat : Jl. A.Kadir Sahib No.16 RT/RW 001/001 Kecamatan Kotabumi Lampung Utara

Kode Post : 34516

Nomor Telepon : 085723400895 Email : [email protected] Jenis Kelamin : Pria

Tempa,Tanggal Lahir : Kotabumi, 28 November 1988 Warga Negara : Indonesia


(1)

4.5 Sign System


(2)

Gambar 4.14 Sign system dengan logo IGM yang baru 1. Spesifikasi

- Bahan : PVC sheet

2. Teknis Produksi : digital printing


(3)

4.6 Kendaraan

Gambar 4.15 Mobil box dengan logo IGM yang baru 1. Spesifikasi

- Bahan : cutting stiker


(4)

4.7 Website


(5)

Daftar Pustaka

Basuki, Milka. (2006). Tentang logo. Diakses pada 14 Januari 2011 dari: http:// www .belajardekavedua.blogspot.com/logo.html.

Kartajaya, Hermawan. (2004). Hermawan Kartajaya on

brand.Bandung:Mizan Pustaka.

Lubis, Hary. (2008). Pedoman Penulisan dan Penyusunan (Edisi ke

4).Risalah Akademik. Universitas Komputer Indonesia. Bandung. MRE, Dian & Jessica ,Kartika.(2010). Feng Shui Untuk Logo.Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Rustan, Surianto.(2008). Layout dasar dan penerapan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(2009). Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(2011). Font dan Tipografi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Reza Kharisma

Alamat : Jl. A.Kadir Sahib No.16 RT/RW 001/001 Kecamatan Kotabumi Lampung Utara

Kode Post : 34516

Nomor Telepon : 085723400895 Email : [email protected] Jenis Kelamin : Pria

Tempa,Tanggal Lahir : Kotabumi, 28 November 1988 Warga Negara : Indonesia