Tungau ektoparasit pada kadal Eutropis multifasciata di Hutan Pendidikan Gunung Walat dan Kebun Percobaan Cikabayan IPB

TUNGAU EKTOPARASIT PADA KADAL Eutropis multifasciata
DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT DAN KEBUN
PERCOBAAN CIKABAYAN IPB

CUT TINA MEUTHIA

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Tungau Ektoparasit
pada Kadal Eutropis multifasciata di Hutan Pendidikan Gunung Walat dan Kebun
Percobaan Cikabayan IPB adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2014
Cut Tina Meuthia
NIM G34090050

ABSTRAK
CUT TINA MEUTHIA. Tungau Ektoparasit pada Kadal Eutropis multifasciata di
Hutan Pendidikan Gunung Walat dan Kebun Percobaan Cikabayan IPB.
Dibimbing oleh TARUNI SRI PRAWASTI dan RIKA RAFFIUDIN.
Beberapa organisme dalam mempertahankan hidupnya memerlukan
interaksi dengan organisme lain. Interaksi tersebut dapat berupa simbiosis
mutualisme, komensalisme, dan parasitisme. Penelitian ini dikhususkan pada
interaksi parasitisme antara kadal Eutropis multifasciata dengan tungau
ektoparasit. Tungau dapat menginfestasi kadal melalui interaksi fisik, seperti
perkelahian, kontak seksual, dan bersarang. Penelitian ini bertujuan
menginfentarisasi dan mengidentifikasi tungau ektoparasit pada kadal E.
multifasciata di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi dan kebun percobaan
Cikabayan IPB, serta mempelajari jumlah tungau dengan variasi bobot dan
panjang tubuh kadal terhadap prevalensi dan intensitas infestasi tungau. Dari 61

individu kadal ditemukan 26 individu terinfestasi tungau, dengan jumlah tungau
yang menginfestasi sebanyak 296. Nilai prevalensi dari presentase kadal yang
terinfestasi tungau di lokasi Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi sebesar
41.94% sedangkan nilai prevalensi di lokasi kebun percobaan Cikabayan IPB
sebesar 43.33%. Hasil identifikasi ditemukan dua famili tungau ektoparasit yaitu
Microgyniidae dan Ixodorhynchidae. Tingkat intensitas infestasi tungau
Microgyniidae lebih besar dibandingkan tungau Ixodorhynchidae pada kadal yang
didapat dari kedua lokasi penangkapan. Hasil pengukuran panjang dan bobot
menunjukkan bahwa ukuran panjang tubuh kadal sedang dan pendek dengan
bobot bervariasi memiliki tingkat intensitas infestasi tungau paling besar.
Kata kunci: ektoparasit, tungau, E. multifasciata, intensitas, infestasi

ABSTRACT
CUT TINA MEUTHIA. Ectoparasites Mites on Lizard Eutropis multifasciata in
Mount Walat Education Forest Sukabumi and Cikabayan Experimental Farm of
Bogor Agricultural University. Supervised by TARUNI SRI PRAWASTI and
RIKA RAFFIUDIN
Some organism requires interaction with other organism to maintain their
survival. Categories of interaction between organism classified in symbiosis
mutualism, comensalism, and parasitism. This research focus on parasitic

interaction between lizard Eutropis multifasciata as host with their mites as
parasites. Lizards can be infested by mites due to the physical interaction of the
host, among others, fights, sexual contact, and nesting. This study aims to
inventory and identify the mites ectoparasites of lizard E. multifasciata in Gunung
Walat Education Forest and Cikabayan experimental farm of Bogor Agricultural
University. Prevalency and intensity of mites infestation presented in this study
through corelation number of mites found with lenght and weight variation of
lizard. Twenty six of sixty one lizard were infested mites with number of mites

296. Prevalence value of mites in Gunung Walat Education Forest Sukabumi was
41.94%, while the prevalence value in Cikabayan experimental farm of Bogor
Agricultural University was 43.33%. The results of the identification of two
families of mites ectoparasites found that Microgyniidae and Ixodorhynchidae.
Microgyniidae mites infestation intensity level greater than Ixodorhynchidae
mites on lizards were obtained from both sampling area. The measurement results
showed that the length and weight of the lizard is medium and short with variation
of weight have levels of mite infestation intensity greatest.
Keyword: ectoparasites, mites, E. multifasciata, intensity, infestation

TUNGAU EKTOPARASIT PADA KADAL Eutropis multifasciata

DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT DAN KEBUN
PERCOBAAN CIKABAYAN IPB

CUT TINA MEUTHIA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian

dilaksanakan sejak bulan Desember 2013 ini ialah Tungau Ektoparasit pada Kadal
Eutropis multifasciata di Hutan Pendidikan Gunung Walat dan Kebun Percobaan
Cikabayan IPB. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pada Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Institut Pertanian Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dra Taruni Sri Prawasti, MSi dan
Ibu Dr Ir Rika Raffiudin, MSi yang telah memberikan bimbingan, saran, dan ilmu
yang bermanfaat selama melaksanakan penelitian dan penulisan karya ilmiah.
Terima kasih kepada Bapak Ir Hadisunarso, MSi selaku penguji. Terima kasih
penulis ucapkan kepada kedua orang tua tercinta (Wawan Chatyawan dan Nova
Meuthia), saudara, dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan,
doa, semangat dan bantuannya selama melaksanakan penelitian dan penulisan
karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tini dan
Mbak Ani selaku laboran yang telah banyak memberikan bantuan selama
pengamatan di laboratoruim, terima kasih kepada Rizky Amelia, Yusi, Feni,
Hanindya, Catur Putri, Fia, Ratnasari, Rizky Handayani, Ulil Albab serta seluruh
teman seperjuangan di Biologi 46 dan Biologi 47.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2014

Cut Tina Meuthia

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang


1

Tujuan Penelitian

2

METODE PENELITIAN

2

Waktu dan Tempat

2

Koleksi Kadal dan Tungau Ektoparasit

3

Pembuatan Preparat Tungau Ektoparasit


3

Identifikasi Kadal dan Tungau Ektoparasit

3

Analisis Data

3

HASIL DAN PEMBAHASAN

4

Kondisi Lingkungan Pengambilan Sampel

4

Pengukuran Panjang dan Bobot Tubuh Kadal


4

Identifikasi Tungau Ektoparasit pada Kadal

5

Prevalensi dan Inventarisasi Tungau Ektoparasit yang Menginfestasi Kadal

8

Infestasi Tungau Ektoparasit pada Kadal

9

Bobot dan Panjang Tubuh Kadal Terhadap Prevalensi Kadal Terinfestasi
Tungau

11


SIMPULAN

12

DAFTAR PUSTAKA

13

LAMPIRAN

14

RIWAYAT HIDUP

16

DAFTAR TABEL
1 Ukuran panjang dan bobot tubuh kadal E. multifasciata pada dua lokasi
penangkapan
2 Ciri masing-masing tungau pada kedua famili tungau yang

menginfestasi kadal E. multifasciata
3 Jumlah tungau pada masing-masing famili yang ditemukan di dua
lokasi penangkapan
4 Intensitas infestasi tungau pada kadal E. multifasciata didua lokasi
pengambilan sampel
5 Jumlah E. multifasciata yang dikoleksi, individu terinfestasi tungau dan
nilai prevalensi di dua wilayah penangkapan
6 Jumlah tungau Microgyniidae dari dua wilayah penangkapan sampel
berdasarkan perlekatannya
7 Jumlah tungau Ixodorhynchidae dari dua wilayah penangkapan sampel
berdasarkan perlekatannya
8 Nilai prevalensi berdasarkan bobot tubuh dan panjang tubuh dari dua
lokasi pengambilan sampel

4
6
7
8
9
10
11
12

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4

Peta lokasi penangkapan kadal
Bagian-bagian tubuh tungau
Ciri khusus Famili Microgyniidae (Perbesaran 400x)
Ciri khusus Famili Ixodorhynchidae (Perbesaran 400x)

2
6
7
7

DAFTAR LAMPIRAN
1 Tipe seta yang tersebar pada tubuh tungau (Zhang 1963)
2 Glosarium

14
15

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beberapa organisme dalam mempertahankan hidupnya memerlukan
interaksi dengan organisme lain. Interaksi tersebut dapat berupa simbiosis
mutualisme, komensalisme, dan parasitisme. Reptil, dalam hal ini kura-kura, ular,
kadal dan cicak, berinteraksi dengan beragam jenis tungau, baik sebagai
ektoparasit maupun endoparasit (Walter dan Proctor 1999).
Organisme parasit yang hidup pada permukaan inang, menghisap darah atau
mencari makan pada rambut, kulit, atau sekresi kulit, maka disebut sebagai
ektoparasit (Chandler dan Read 1961). Sifat ektoparasit dapat berlangsung pada
sebagian dari siklus hidup tungau di tubuh inang avertebrata maupun vertebrata.
Parasit yang ditemukan pada reptil terestrial adalah tungau dari Subkelas Acari
(Krantz 1978). Ciri umum dari Subkelas Acari adalah mulut terletak pada
gnathosoma bagian anterior, podosoma bergabung dengan opisthosoma untuk
membentuk idiosoma (Krantz 1978).
Kadal merupakan hewan vertebrata yang termasuk ke dalam Famili
Scincidae. Kadal berkembang biak dengan bertelur, kulit bersisik dan merupakan
hewan ektotermik yang tidak dapat menghasilkan panas tubuh internal. Kadal E.
multifasciata memiliki ekor dengan panjang mencapai dua kali panjang tubuh,
sisik tubuh mengkilap berwarna coklat, dengan sisi tubuh coklat tua atau hitam.
Kadal ini hidup di padang terbuka, kebun, semak, dan pesisir pantai (Brown dan
Alcala 1980). Kadal ini tersebar di beberapa negara seperti Myanmar, Thailand,
Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Cina, Taiwan, Filipina, Australia,
dan Amerika (Lim dan Lim 2002). Penyebaran kadal E. multifasciata di Indonesia
meliputi pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Halmahera, dan
Papua (Howard et al. 2007).
Tungau Ordo Acariformes dan Mesostigmata ditemukan pada kadal di
kampus IPB Darmaga dan daerah Gunung Salak Endah (Reksanty 2010). Anggota
Ordo Acariformes yang ditemukan antara lain: Famili Trombiculidae dan Famili
Erythraeidae. Anggota Ordo Mesostigmata yang ditemukan antara lain: Famili
Paramegistidae, Famili Microgyniidae, dan Famili Ixodorhynchidae. Tungau yang
banyak ditemukan yaitu Famili Trombiculidae (Reksanty 2010).
Beberapa jenis tungau anggta Ordo Mesostigmata hanya berinteraksi dengan
reptil. Tungau pada reptil ini dominan ditemukan pada bagian leher, telinga,
lekukan antara pangkal lengan dan badan, bagian paha, atau pangkal paha
inangnya (Walter dan Proctor 1999).
Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi memiliki ketinggian 460–715
m dpl, suhu pada pagi hari berkisar 18-20ºC dengan kondisi habitat kadal yaitu
semak ternaungi pepohonan tinggi. Kebun percobaan Cikabayan IPB memiliki
ketinggian 245-400 m dpl, suhu di pagi hari berkisar 20-25ºC, kondisi habitat
kadal yaitu semak tidak ternaungi.
Data mengenai ektoparasit pada kadal di Hutan Pendidikan Gunung Walat
Sukabumi dan di kebun percobaan Cikabayan yang terletak di kampus IPB belum
ada, sehingga penelitian mengenai ektoparasit pada kadal E. multifasciata di
Hutan Pendidikan Gunung Walat dan kebun percobaan Cikabayan IPB perlu

2
dilakukan. Selain itu, belum ada data mengenai jumlah tungau pada kadal dengan
panjang dan bobot tubuh yang berbeda, sehingga dilakukan pengukuran panjang
dan bobot tubuh kadal untuk melihat perbedaan jumlah tungau pada kadal.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menginfentarisasi dan mengidentifikasi tungau
ektoparasit pada kadal E. multifasciata di Hutan Pendidikan Gunung Walat
Sukabumi dan kebun percobaan Cikabayan IPB, serta mempelajari jumlah tungau
dengan variasi bobot dan panjang tubuh kadal terhadap prevalensi dan intensitas
infestasi tungau.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2013 hingga Mei 2014.
Pengambilan sampel dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi
(HPGW) (Gambar 1a) (6053’35”- 6055’10” LS, 106047’50”- 106051’30” BT)
(460–715 m dpl) dengan suhu 18-200C; dan di kebun percobaan Cikabayan IPB
(KPCI) (Gambar 1b) (6° 30’- 6° 45’ LS, 106° 30’- 106° 45’ BT) (245- 400 m dpl)
dengan suhu 20-250C. Waktu pengambilan sampel dilakukan pagi hari yaitu pada
pukul 06.00-07.00 WIB. Identifikasi kadal dan tungau pada kadal, serta
pembuatan preparat tungau dilakukan di Laboratorium Mikroteknik dan di bagian
Biosistematika dan Ekologi Hewan, Departemen Biologi, FMIPA IPB.

(a)

(b)

Gambar 1 Peta lokasi penangkapan kadal a. Hutan Pendidikan Gunung Walat
Sukabumi, b. Kebun percobaan Cikabayan IPB

3
Koleksi Kadal dan Tungau Ektoparasit
Kadal dikoleksi dari Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi (HPGW)
dan kebun percobaan Cikabayan IPB (KPCI) secara bertahap dengan metode road
sampling. Setelah kadal ditangkap dan dibius menggunakan eter, kemudian
dilakukan pengukuran tubuh kadal yang meliputi: (1) panjang kepala, (2) panjang
badan, (3) panjang ekor, (4) dan panjang seluruh tubuh kadal, selain itu dilakukan
penimbangan bobot tubuh kadal. Selanjutnya kadal diberi label sesuai daerah
penangkapan, dan diawetkan dalam alkohol 70%.
Tungau yang melekat pada setiap individu kadal dimasukkan ke dalam
tabung 1,5 mL yang berisi alkohol 70% dan diberi label berdasarkan tempat
perlekatannya, yaitu di (A) bagian kepala, (B) tymphani, (C) ketiak, (D) badan,
(E) paha, (F) ekor, (G) tungkai depan, dan (H) tungkai belakang yang diambil
dengan menggunakan sonde.

Pembuatan Preparat Tungau Ektoparasit
Pembuatan sediaan utuh tungau menggunakan media polivinil alkohol
berdasar Zhang (1963). Tungau diletakkan pada gelas objek, kemudian ditetesi
media polivinil alkohol dan ditutup dengan gelas penutup. Selanjutnya
dikeringkan di atas hot plate dengan suhu 40oC selama 7-10 hari.

Identifikasi Kadal dan Tungau Ektoparasit
Kadal diidentifikasi dengan kunci determinasi Rooij (1915) hingga tingkat
spesies. Identifikasi tungau menggunakan kunci determinasi Krantz (1978) hingga
tingkat famili.

Analisis Data
Analisis keberadaan tungau pada kadal berdasarkan Barton dan Richards
(1996) dengan menghitung nilai prevalensi (P), intensitas infestasi (I) dan
intensitas total (It). Nilai prevalensi merupakan presentase kadal yang terinfestasi
tungau. Intensitas infestasi adalah rata-rata jumlah tungau spesies (i) yang
menginfestasi setiap individu kadal. Intensitas infestasi total adalah jumlah total
tungau yang menginfestasi per individu kadal.
P=
Keterangan
P
I
It
n
N

x 100%

I=

It =

:
= prevalensi
= intensitas infestasi tungau
= intensitas total
= jumlah kadal yang terinfestasi tungau
= jumlah kadal yang diperiksa

4
ni
Ti
T

= jumlah kadal yang terinfestasi tungau spesies (i)
= jumlah tungau spesies (i) yang menginfestasi kadal
= jumlah total tungau yang menginfestasi kadal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Lingkungan Pengambilan Sampel
Kadal didapatkan dari dua wilayah penangkapan, yaitu di HPGW (Gambar
1a) dan KPCI (Gambar 1b) dengan metode road sampling. Kadal yang didapat
dari HPGW (460–715 m dpl) berasal dari habitat semak yang dinaungi pepohonan
tinggi dan terdapat banyak serasah di lantai hutan. Lokasi pengambilan sampel di
KPCI (245-400 m dpl) berupa habitat semak terbuka. Kadal ditemukan sedang
berjemur di daerah terbuka, namun juga ditemukan bersembunyi di bawah kulit
kayu, tumpukan vegetasi, di antara semak, dan lubang di permukaan tanah.
Sebanyak 31 individu kadal didapatkan di lokasi penangkapan HPGW
sedangkan di KPCI didapatkan 30 individu kadal. Penangkapan kadal di HPGW
lebih sulit dibandingkan di kebun KPCI. Hal ini dikarenakan pengambilan sampel
dilakukan pada saat musim penghujan.

Pengukuran Panjang dan Bobot Tubuh Kadal
Kisaran panjang tubuh kadal di HPGW lebih besar dibandingkan panjang
tubuh kadal di KPCI (Tabel 1). Akan tetapi kisaran panjang ekor kadal di KPCI
lebih besar dibandingkan dengan kadal di HPGW (Tabel 1).
Tabel 1 Ukuran panjang dan bobot tubuh kadal E. multifasciata pada dua lokasi
penangkapan
No
1
2
3
4
5

Karakter
Panjang kepala
(cm)
Panjang badan
(cm)
Panjang ekor (cm)
Panjang seluruh
tubuh (cm)
Bobot tubuh (g)

Hutan Pendidikan Gunung Walat
Sukabumi (HPGW)

Kebun Percobaan Cikabayan
IPB (KPCI)

1.84-3.23

1.41-2.42

6.7-11.4

4.83-9.76

8.96-18.12

12.67-25.21

8.86-14.04

6.24-11.82

11.4-42.3

9.9-48.1

Berdasarkan kunci determinasi Rooij 1915, kadal yang berhasil dikoleksi
termasuk ke dalam spesies Eutropis multifasciata, dengan ciri sebagai berikut:
tubuh terbagi atas kepala, badan, dan ekor; memiliki moncong yang pendek dan
tumpul; memiliki sisik di kelopak mata bawah; sisik dorsal dari pangkal kaki
depan hingga batas kloaka berjumlah 32-34; sisik tubuh mengkilap berwarna

5
coklat, sisi tubuh berwarna coklat tua atau hitam; tanpa lamella pada bagian
ventral jari; memiliki ekor panjang mencapai dua kali panjang tubuh.

Identifikasi Tungau Ektoparasit pada Kadal
Tungau memiliki tubuh simetri bilateral, protostoma triploblastik, tubuh
beruas baik internal maupun eksternal, spesialisasi bagian tubuh dan tagmata, dan
gonokoristik (kelamin terpisah) sehingga masuk ke dalam Filum Arthropoda. Alat
makan tungau adalah kelisera sehingga tungau termasuk anggota Subfilum
Chelicerata. Tungau tidak memiliki antena; memiliki sepasang pedipalpi,
sepasang kelisera; empat pasang tungkai; berdasarkan ciri-ciri tersebut tungau
termasuk ke dalam Kelas Arachnida. Tubuh tungau terbagi atas tiga tagmata yaitu,
gnathosoma (kelisera dan palpi), podosoma dan opisthosoma yang bergabung
menjadi idiosoma (abdomen) (Gambar 2a dan 2b), sehingga dimasukkan dalam
anggota Subkelas Acari.
Tungau yang menginfestasi kadal E. multifasciata, memiliki ciri-ciri: tidak
ada organ sensori khusus propodosomal, tidak terdapat kanal podocephalic, koksa
bebas, dan memiliki kelisera bebas (tidak bersatu). Tungau dengan ciri-ciri
tersebut termasuk dalam Ordo Mesostigmata.
Berdasar ciri-ciri pada Tabel 2, tungau yang ditemukan termasuk Famili
Microgyniidae dan Ixodorhynchidae. Famili Microgyniidae memiliki gnathosoma
lebih pendek dari palpi, bentuk tubuh bulat telur, seta dorsal dan ventral tipe
simple (Lampiran 1), memiliki tungkai lurus sebanyak 4 pasang, koksa bebas,
terdapat sepasang seta epyginial (Gambar 3a) (Tabel 2), pada femur tungkai
keempat fase deutonimfa dan dewasa terdapat tujuh seta (Krantz 1978).
Famili Ixodorhynchidae memiliki gnathosoma lebih pendek dari palpi
namun beberapa ada yang lebih panjang dari palpi, bentuk tubuh lonjong
membulat, seta postero dorsal dan ventral berbentuk serrate, seta antero dorsal dan
ventral berbentuk simple (Lampiran 1), memiliki tungkai 4 pasang dengan bentuk
berlekuk, dan memiliki koksa bebas (Tabel 2). Famili Ixodorhynchidae memiliki
ciri khusus arah seta dorsal setelah koksa keempat beragam (Gambar 3c dan 3b).
Terdapat spur seperti seta pada koksa kedua, umumnya dengan cakar yang
menyerupai garpu (Krantz 1978).
Famili Microgyniidae dan Ixodorhynchidae memiliki tungkai yang terdiri
atas delapan segmen yaitu; koksa, trochanter 1, trochanter 2, femur, genu, tibia,
tarsus, dan pretarsus (Gambar 2c).

6
Tabel 2 Ciri masing-masing tungau pada kedua famili tungau yang menginfestasi
kadal E. multifasciata
No
1

2
3

4

5
6
7
8

Famili

Ciri- ciri
Gnathosoma
a. Palpi
b. Kelisera

Bentuk tubuh
Bentuk seta
a. Antero dorsal
b. Postero dorsal
c. Antero ventral
d. Postero ventral
Tungkai
a. Bentuk
b. Seta pada tungkai
Koksa
Lempeng epigynial
Seta pada lempeng
epigynial
Arah seta dorsal

Microgyniidae
5 segmen
Lebih pendek dari palpi

Ixodorhynchidae

Bulat telur

5 segmen
Lebih pendek dari palpi,
beberapa lebih panjang
dari palpi
Lonjong membulat

Simple
Simple
Simple
Simple

Simple
Serrate
Simple
Serrate

Tegak
Simple
Bebas, tidak menyatu
Ada

Berlekuk
Simple
Bebas, tidak menyatu
Ada

1 pasang

Tidak ada

Searah

Beragam

Gambar 2 Bagian-bagian tubuh tungau, (a) Famili Microgyniidae, (b) Famili
Ixodorhynchidae, (c) bagian tungkai dan kelisera

7

Gambar 3 Ciri khusus Famili Microgyniidae (Perbesaran 400x)
(a) lempeng epigynial dan sepasang seta pada lempeng epigynial
(b) gambar skematis lempeng epigynial dan sepasang seta pada
lempeng epigynial dengan skala 0.1 mm

Gambar 4 Ciri khusus Famili Ixodorhynchidae (Perbesaran 400x)
(a) arah seta setelah koksa empat beragam
(b) gambar skematis arah seta setelah koksa empat beragam
dengan skala 0.1 mm
Tungau yang ditemukan pada 26 individu kadal yang terinfestasi, termasuk
ke dalam dua famili, yaitu Microgyniidae dan Ixodorhynchidae. Kadal E.
multifasciata yang didapat dari wilayah HPGW dan KPCI lebih banyak
terinfestasi oleh tungau Microgyniidae (Tabel 3). Selain itu jumlah tungau yang
menginfestasi kadal di KPCI lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tungau
yang menginfestasi kadal di HPGW (Tabel 3).
Tabel 3 Jumlah tungau pada masing-masing famili yang ditemukan di dua lokasi
penangkapan
Lokasi
Hutan Pendidikan Gunung
Walat Sukabumi (HPGW)
Kebun Percobaan Cikabayan
IPB (KPCI)
Total

Microgyniidae

Tungau
Ixodorhynchidae

Total

89

19

108

158

30

188

247

49

296

8
Hasil penelitian tungau ektoparasit pada kadal E.multifasciata di daerah
kampus IPB Darmaga dan Gunung Salak Endah ditemukan tungau Famili
Trombiculidae, Paramegistidae, Erythraidae, Microgyniidae dan Ixodorhynchidae
(Reksanty 2010). Pada penelitian tersebut tungau yang paling banyak ditemukan
adalah tungau dari Famili Trombiculidae dan famili tungau yang paling sedikit
ditemukan adalah tungau Famili Ixodorhynchidae. Sedangkan pada penelitian ini,
tungau yang paling banyak ditemukan adalah tungau dari Famili Microgyniidae
dan yang paling sedikit adalah tungau Famili Ixodorhynchidae. Hal ini mungkin
disebabkan oleh perbedaan habitat kadal pada lokasi pengambilan sampel.
Daerah HPGW dan KPCI memiliki tingkat intensitas infestasi tungau Famili
Microgyniidae yang lebih besar dibandingkan dengan tungau Famili
Ixodorhynchidae (Tabel 4). Kemungkinan hal tersebut terjadi karena tungau
Famili Microgyniidae umum ditemukan di tanah serasah di hutan dan humus
sehingga lebih banyak kadal terinfestasi tungau Famili Microgyniidae. Tungau
Famili Ixodorhynchidae merupakan tungau yang sering ditemukan pada ular.
Kemungkinan kadal terinfestasi tungau Famili Ixodorhynchidae karena melintasi
tempat tertentu yang dilintasi juga oleh ular. Larva tungau Famili
Ixodorhynchidae berpindah ke kadal dengan cara memanjat tubuh kadal, dan
berlindung di bawah sisik kadal dan mencari makan.
Tabel 4 Intensitas infestasi tungau pada kadal E. multifasciata di dua lokasi
pengambilan sampel
Lokasi penangkapan
E.multifasciata
Hutan Pendidikan Gunung
Walat Sukabumi (HPGW)
Kebun Percobaan Cikabayan
IPB (KPCI)

Microgyniidae

Tungau
Ixodorhynchidae

Total

12.71

3.17

8.31

17.55

7.5

14.46

Prevalensi dan Inventarisasi Tungau Ektoparasit yang Menginfestasi Kadal
Kadal yang berhasil dikoleksi sebanyak 61 individu dari dua lokasi
penangkapan dan 26 individu (42.64%) terinfestasi tungau (Tabel 5). Jumlah
individu kadal yang terinfestasi tungau dari HPGW dan KPCI, masing-masing
sebanyak 13 individu.
Persentase kadal yang terinfestasi tungau dinyatakan sebagai nilai
prevalensi. Berdasarkan hasil yang didapatkan, nilai prevalensi kadal terinfestasi
tungau di HPGW dan KPCI tidak jauh berbeda (Tabel 5). Hal ini mungkin
disebabkan karena pada dua lokasi penangkapan kadal memiliki vegetasi yang
sama yaitu semak. Sehingga dimungkinkan kadal pada kedua lokasi diinfestasi
oleh tungau dari famili yang sama yaitu Famili Microgyniidae dan Famili
Ixodorhynchidae, dan memiliki nilai prevalensi dan intensitas infestasi yang tidak
jauh berbeda.

9
Tabel 5 Jumlah E. multifasciata yang dikoleksi, individu terinfestasi tungau dan
nilai prevalensi di dua wilayah penangkapan
Lokasi penangkapan kadal
Hutan Pendidikan Gunung
Walat Sukabumi (HPGW)
Kebun percobaan Cikabayan
IPB (KPCI)
Total

Jumlah individu

Individu terinfestasi
tungau

Prevalensi (%)

31

13

41.94

30

13

43.33

61

26

42.64

Infestasi Tungau Ektoparasit pada Kadal
Sebanyak 296 tungau ditemukan pada 26 individu kadal. Tungau Famili
Microgyniidae lebih banyak ditemukan pada bagian ventral kaki depan (G), perut
kadal (D), dan bagian ventral kaki belakang (H) (Tabel 6), karena bagian ventral
tubuh lebih banyak bersinggungan dengan tanah atau mengalami kontak langsung
dengan semak. Hal ini berhubungan dengan siklus hidup tungau yang termasuk
dalam Ordo Mesostigmata yang hidup pada inang selama hampir seumur
hidupnya kecuali pada saat telur. Telur jatuh dari tubuh kadal ke permukaan tanah
dan menetas. Larva yang baru menetas memanjat ke tubuh kadal yang melintas.
Larva di tubuh kadal selanjutnya masuk kecelah-celah sisik dan mulai menghisap
darah (Walter dan Proctor 1999).
Tungau Famili Ixodorhychindae banyak ditemukan pada bagian ventral kaki
depan (G) (Tabel 7). Tubuh bagian ventral memiliki sisik yang lebih tipis,
sehingga memudahkan tungau yang melekat dibagian tersebut. Tungau juga
ditemukan pada beberapa bagian tubuh lain, seperti ketiak, perut, dan paha (Tabel
6 dan Tabel 7). Bagian tersebut juga dilindungi oleh sisik yang tipis sehingga
tungau mudah mengakses makanan. Kondisi tersebut sesuai dengan Walter dan
Proctor 1999 yang menyatakan bahwa tungau sering ditemukan pada bagian tubuh
yang memiliki lapisan sisik tipis karena akan memudahkan tungau mengisap
darah sebagai sumber makanan. Pada penelitian ini kepala, timpani, dan ekor
merupakan daerah yang tidak terinfestasi oleh tungau (Tabel 6 dan Tabel 7)
karena daerah tersebut memiliki struktur sisik dan kulit yang lebih tebal sehingga
dapat menyulitkan tungau untuk mencari makan (Walter dan Proctor 1999).
Tungau Famili Microgyniidae berasosiasi dengan kayu yang membusuk dan
sampah di lantai hutan (Krantz 1961). Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa di
daerah HPGW dan KPCI lebih banyak diinfestasi oleh tungau Famili
Microgyniidae. Tungau Famili Ixodorhynchidae merupakan ektoparasit pada
vertebrata dan sering ditemukan pada ular. Ixodorhynchidae sering ditemukan
berada di bawah sisik lateral dan ventral inangnya (Fajfer 2012).

10
Tabel 6 Jumlah tungau Microgyniidae dari dua wilayah penangkapan sampel
berdasarkan perlekatannya
Tempat perlekatan tungau pada kadal
Total
A
B
C
D
E
F
G
H
Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi
1
EM7HPGW
0
0
0
0
0
0
5
0
5
2
EM8HPGW
0
0
0
1
1
0
4
0
6
3
EM9HPGW
0
0
8
2
0
0
0
2
12
4
EM10HPGW
0
0
0
0
0
0
7
7
14
5
EM11HPGW
0
0
0
0
0
0
3
1
4
6
EM12HPGW
0
0
0
0
0
0
2
0
2
7
EM13HPGW
0
0
0
0
0
0
3
0
3
8
EM14HPGW
0
0
0
0
0
0
4
0
4
9
EM15HPGW
0
0
0
0
0
0
2
0
2
10 EM17HPGW
0
0
0
0
0
0
1
0
1
11 EM18HPGW
0
0
0
0
0
0
1
1
2
12 EM19HPGW
0
0
0
1
0
0
23
5
29
13 EM31HPGW
0
0
0
1
0
0
3
0
4
Subtotal HPGW
0
0
8
5
1
0
58
17
89
Kebun Percobaan Cikabayan IPB
1
EM1KPCI
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
EM2KPCI
0
0
0
2
0
0
0
2
4
3
EM3KPCI
0
0
0
0
0
0
3
2
5
4
EM4KPCI
0
0
0
0
0
0
1
0
1
5
EM5KPCI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
EM6KPCI
0
0
0
0
0
0
15
5
20
7
EM7KPCI
0
0
0
4
0
0
10
2
16
8
EM8KPCI
0
0
0
2
0
0
17
5
24
9
EM11KPCI
0
0
0
0
0
0
1
0
1
10 EM19KPCI
0
0
0
0
0
0
3
0
3
11 EM28KPCI
0
0
0
0
0
0
14
3
17
12 EM29KPCI
0
0
0
0
0
0
6
0
6
13 EM30KPCI
0
0
0
38
0
0
16
6
60
Subtotal KPCI
0
0
0
46
0
0
87
25
158
Total HPGW dan
0
0
8
51
1
0
145
42
247
KPCI
* EM : Eutropis multifasciata; Angka menunjukkan nomor sampel; Empat huruf terakhir
menunjukkan lokasi (HPGW = Hutan Pendidikan Gunung Walat; KPCI = Kebun Percobaan
Cikabayan IPB).
No.

Kode inang

11
Tabel 7 Jumlah tungau Ixodorhynchidae dari dua wilayah penangkapan sampel
berdasarkan perlekatannya
Tempat perlekatan tungau pada kadal
Total
A
B
C
D
E
F
G
H
Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi
1
EM7HPGW
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
EM8HPGW
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
EM9HPGW
0
0
10
0
0
0
0
1
11
4
EM10HPGW
0
0
0
0
0
0
4
0
4
5
EM11HPGW
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
EM12HPGW
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
EM13HPGW
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
EM14HPGW
0
0
0
0
0
0
2
0
2
9
EM15HPGW
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 EM17HPGW
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 EM18HPGW
0
0
0
0
0
0
1
0
1
12 EM19HPGW
0
0
0
0
0
0
1
0
1
13 EM31HPGW
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Subtotal HPGW
0
0
10
1
0
0
8
1
19
Kebun Percobaan Cikabayan IPB
1
EM1KPCI
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
EM2KPCI
0
0
0
0
0
0
1
0
1
3
EM3KPCI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
EM4KPCI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
EM5KPCI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
EM6KPCI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
EM7KPCI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
EM8KPCI
0
0
0
0
0
0
3
0
3
9
EM11KPCI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 EM19KPCI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 EM28KPCI
0
0
0
0
0
0
1
0
1
12 EM29KPCI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13 EM30KPCI
0
0
0
18
0
0
6
0
24
Subtotal KPCI
0
0
0
18
0
0
12
0
30
Total HPGW dan
0
0
10
19
0
0
20
0
49
KPCI
* EM : Eutropis multifasciata; Angka menunjukkan nomor sampel; Empat huruf terakhir
menunjukkan lokasi (HPGW = Hutan Pendidikan Gunung Walat; KPCI = Kebun Percobaan
Cikabayan IPB).
No.

Kode inang

Bobot dan Panjang Tubuh Kadal Terhadap Prevalensi Kadal Terinfestasi
Tungau
Hasil pengukuran bobot dan panjang tubuh kadal E. multifasciata
menunjukkan adanya perbedaan tingkat infestasi tungau. Pada penelitian ini,
didapatkan hasil bahwa kadal dengan panjang dan bobot tubuh yang berbeda
menunjukan nilai prevalensi yang berbeda (Tabel 8). Hal ini tampak pada kadal
ukuran sedang dan ukuran pendek dengan bobot tubuh yang bervariasi memiliki
nilai prevalensi diatas 50%. Tingkat infestasi tungau pada kadal ini berkaitan
dengan siklus hidup tungau dari Famili Microgyniidae dan Ixodorhynchidae yang
termasuk ke dalam Ordo Mesostigmata. Hal ini dapat dimungkinkan oleh luas

12
tubuh bagian ventral yang bersinggungan dengan tanah serasah mempengaruhi
banyaknya tungau dari tanah yang berhasil menginfestasi kadal.
Tabel 8 Nilai prevalensi berdasarkan bobot tubuh dan panjang tubuh dari dua
lokasi pengambilan sampel

Bobot Tubuh
(gram)

Prevalensi
Panjang tubuh (cm)
Panjang
Sedang
Pendek
(10.86