Hubungan Kelompok Ukuran Panjang Ikan Belosoh (Glossogob ius giuris) dengan Karakteristik Habitat di Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan

RINGKASAN
SUWARNI. 94233. HUBUNGAN KELOMPOK UKURAN PANJANG IKAN
BELOSOH (Glossogobircs giuris) DENGAN KARASTERISTIK HABITAT DI
DANAU TEMPE, KABUPATEN WAJO, SULAWESI SELATAN. Di bawah
bimbingan Dr. Ir. Ismudi Muchsin, sebagai ketua d m Dr. Ir. Sutrisno Sukimin,
DEA, Ir. H. Kiagus Abdul Aziz, MSc, masing-masing sebagai anggota.

Penelitian ini bertujuan untulc menelaah beberapa parameter biologi ikan
belosoh di Danau Tempe yang mencakup struktur populasi, hubungan panjang berat,
nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, fekunditas, kebiasaan makan serta
mengidentifikasi dan mengkaji interaksi karasteristik habitat meliputi paramater fisika
(suhu, kecerahan, kekeruhan, kedalaman, kecepatan arus), kimia (pH,02, COz, W,
NO,, PO4) dan biologi (tanaman air, plankton, makrozoobentos, ikan selain ikan
belosoh) terhadap kelompok ukuran panjang ikan belosoh di ~ ' a n a u Tempe
Pengetahuan ini diharapkan akan menjadi bahan masukan dalam menetapkan zona
konservasi dan zona pemanfaatan danau untuk tujuan pengelolaan sumberdaya hayati.
Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Juli 1996. Pengambilan contoh
dilakukan sebanyak 10 kali dengan interval masa waktu 14 hari. Berdasarkan pola
sebaran krasteristik habitat seperti : tipe substrat, kedalaman, tanaman air dan
kecepatan arus ditetapkan 6 stasiun pengamatan.


Pengukuran dan pengambilan

contoh air dengan menggunakan ember plastik, contoh tanaman air dengan
tanganlpisau, contoh plankton disaring dengan plankton net No. 25, contoh
makrozoobentos dan substrat dengan Ekman Grab, contoh ikan dengan jala lempar
mengynakan mata jaring berukuran 0,5 inchi. Pemisahan ikan dilakukan berdasarkan
jenis, lalu diukur panjang total dan beratnya. Selanjutnya ikan belosoh dibedah lalu
diamati morfologi dan wama gonadnya uintuk penentuan jenis kelamin dan TKG,
Untuk penentuan fekunditas diambil dari ovari ikan belosoh betina yang matang telur
(TKG III), sedang penentuan kebiasaan makan diamati dari isi lambunbmya

Beberapa contoh air, plankton, makrozoobentos, substrat, tanaman air dan ikan yang
perlu dianalisis dibawa ke laboratorium untuk dianalisis
Dari hasil analisis kesamaan stasiun pengamatan berdasarkan palameter fisika,
kimia dan biologi perairan diperoleh 3 kelompok habitat yaitu kelompok habitat I
terdiri dari stasiun IV, kelompok habitat I1 (stasiun I1 dan Ill), dan kelompok habitat
111 (stasiun I, V dan VI). Habitat I dicirikan oleh kecepatan arus dan kekeruhan yang
tinggi, tidak ditemukan tanaman air, kelimpahan plankton, makrozoobentos dan ikan
selain ikan belosoh rendah.


Habitat I1 dicirikan oleh kecerahan dan kelimpahan

plankton yang tinggi Habitat I11 dicirikan oleh suhu, N03, NH3 dan PO4, kelimpahan
makrozoobentos, tanaman air dan ikan selain ikan belosoh yang tinggi
Selama penelitian, terinventarisasi sebanyak 1354 ekor ikan belosoh terdiri atas
717 ekor jantan dan 637 ekor betina Jumlah ikan belosoh pada habitat I (126 ekor),
habitat I1 (333 ekor) dan habitat I11 (895 ekor).
Stmktur populasi ikan belosoh berbeda pada setiap kelompok habitat Jumlah
dan ukuran ikan belosoh berukuran besar (lebih dari 140 mm) banyak ditemukan pada
habitat I11 dibanding habitat I dan I1

Hal ini berkaitan dengan tingkah laku ikan

belosoh dalam mencari habitat yang cocok dimana kondisi habitat 111 yang lebih
mendukung kehidupannya dibanding habitat I dan I1 yaitu perairannya tenang (arusnya
lemah), kecerahannya rendah, substratnya dominan lumpur, banyak dijumpai tanaman
air kelimpahan plankton, makrozoobentos, ikan selain ikan belosoh yang dimanfaatkan
sebagai makanan tinggi dan kesuburan perairannya baik sekali
Pola perumbuhan relatif ikan belosoh pada setiap kelompok habitat di Danau
Tempe bersifat allometrik negatif (b < 3), dengan pola pertumbuhan yang berbeda

pada setiap kelompok habitat Pertumbuhan ikan belosoh pada habitat I11 lebih baik
(lebih seimbang antara pertumbuhan panjang dan pertumbuhan beratnya) dibanding
ikan belosoh pada habitat I dan 11. Hal ini disebabkan karena ketersediaan makanan
pada habitat III lebih banyak dibanding habitat I dan 11.

Nisbah kelamin ikan belosoh jantan dan betina pada setiap kelompok habitat
berpola 1 : 1 (48% jantan : 52% betina).
Pola pemijahan ikan belosoh pada setiap kelompok habitat di Danau Tempe
bersifat tahunan dengan puncak pemijahan tejadi pada bulan April. Jumlah terbanyak
ikan belosoh yang matang gonad ditemukan pada habitat 111 karena faktor ketersedian
makanan dan lingkungan (tingkah laku ikan belosoh dalam mencari tempat untuk
memijah).
Di Danau Tempe pemijahan ikan belosoh berlangsung sepanjang tahun. Ju~nlah
telur yang dikeluarkan setiap kali memijah berkisar antara 3440 - 15.360 dengan ratarata 9400 butir pada kisaran ukuran panjang 85

-

187 mm. Peningkatan ukuran

panjang tubuh dari ikan belosoh di Danau Tempe diikuti dengan peningkatan jumlah

fekunditas hingga mencapai ukuran tertentu kemudian akan menurun.
Secara umum berdasarkan kelompok habitat, makanan utama ikan belosoh adalah
Alga dan Crustacea, disamping itu juga memakan Protozoa, Moluska, Ikan, detritus
dan tumbuhan air.

Hal ini berkaitan dengan ketersedian makanan di alam.

Berdasarkan bentuk mulut, saluran pencemaan dan komposisi makanan dalam saluran
pencernaannya ikan belosoh tergolong ikan omnivora.