PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENANAMAN MODAL

324 No. Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Propinsi Daerah KabupatenKota 1 2 3 4 5 c. Pengkoordinasian penanaman modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman modalnya di luar wilayah Indonesia. 3. Promosi Penanaman Modal Penyelenggaraan promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Penyelenggaraan promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah provinsi. Penyelenggaraan promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah kabupatenkota. 4. Pelayanan Penanaman Modal a. Pelayanan penanaman modal yang ruang lingkupnya lintas Daerah provinsi. b. Pelayanan penanaman modal terkait dengan sumber daya alam yang tidak terbarukan dengan tingkat risiko kerusakan lingkungan yang tinggi. c. Pelayanan penanaman modal pada bidang industri yang merupakan prioritas tinggi pada skala nasional. d. Pelayanan penanaman modal yang terkait pada pelaksanaan strategi pertahanan dan keamanan nasional. Pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu satu pintu: a. Penanaman modal yang ruang lingkupnya lintas Daerah kabupatenkota; b. Penanaman Modal yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan menjadi kewenangan Daerah provinsi. Pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu 1 satu pintu di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah kabupatenkota. 325 No. Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Propinsi Daerah KabupatenKota 1 2 3 4 5 e. Pelayanan penanaman modal asing. 5. Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah provinsi. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang menjadi kewenangan Daerah kabupatenkota. 6. Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal Pengelolaan data dan informasi perizinan dan nonperizinan penanaman modal yang terintergrasi secara nasional. Pengelolaan data dan informasi perizinan dan nonperizinan penanaman modal yang terintergrasi pada tingkat Daerah provinsi. Pengelolaan data dan informasi perizinan dan nonperizinan yang terintergrasi pada tingkat Daerah kabupatenkota.

S. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

No. Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Propinsi Daerah KabupatenKota 1 2 3 4 5 1. Kepemudaan a. Penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan pemuda dan kepemudaan terhadap pemuda pelopor nasional, wirausaha muda berprestasi, dan pemuda kader nasional. b. Pemberdayaan dan pengembangan organisasi kepemudaan tingkat nasional. c. Kerja sama kepemudaan internasional. a. Penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan pemuda dan kepemudaan terhadap pemuda pelopor provinsi, wirausaha muda, dan pemuda kader provinsi. b. Pemberdayaan dan pengembangan organisasi kepemudaan tingkat Daerah provinsi. a. Penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan pemuda dan kepemudaan terhadap pemuda pelopor kabupatenkota, wirausaha muda pemula, dan pemuda kader kabupatenkota. b. Pemberdayaan dan pengembangan organisasi kepemudaan tingkat Daerah kabupatenkota. 326 2. Keolahragaan a. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan pada jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. b. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga tingkat nasional dan internasional. c. Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi tingkat internasional. d. Pembinaan dan pengembangan organisasi olahraga tingkat nasional. e. Kerja sama keolahragaan internasional. a. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan pada jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi. b. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga tingkat Daerah provinsi. c. Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi tingkat nasional. d. Pembinaan dan pengembangan organisasi olahraga tingkat Daerah provinsi. a. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan pada jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan Daerah kabupatenkota. b. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga tingkat Daerah kabupatenkota. c. Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi tingkat Daerah provinsi. d. Pembinaan dan pengembangan organisasi olahraga tingkat Daerah kabupatenkota. e. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi. 3. Kepramukaan a. Pembinaan dan pengembangan organisasi kepramukaan tingkat nasional. b. Kerja sama kepramukaan internasional. Pembinaan dan pengembangan organisasi kepramukaan tingkat Daerah provinsi. Pembinaan dan pengembangan organisasi kepramukaan tingkat Daerah kabupatenkota.