POTRET POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI SALAK PONDOH (Studi Kasus di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo,Kabupaten Lumajang)

POTRET POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PETANI SALAK
PONDOH (Studi Kasus di Desa Pronojiwo, Kecamatan
Pronojiwo,Kabupaten Lumajang)
Oleh: MEIDA FITARIN ( 02720076 )
Agribisnis
Dibuat: 2008-02-14 , dengan 3 file(s).

Keywords: salak pondoh, potensi, sosialisasi ,interaksi, komunitas
ABSTRAK
Masyarakat di Desa Pronojiwo rata-rata bersumber penghidupan dari budidaya salak pondoh.
Salah satu alasan utama yang melandasi pentingnya berbagai pengembangan budidaya salak
pondoh adalah potensi alamiahnya yang besar dalam memberi andil bagi penyelesaian masalah
peningkatan pendapatan. Budidaya salak pondoh merupakan salah satu usaha budidaya
masyarakat pedesaan yang potensial untuk meningkatkan pendapatan petani serta dapat
membantu pemerintah dalam hal peningkatan taraf hidup petani, khususnya bagi penduduk
sekitarnya. Dengan munculnya budidaya salak pondoh di tengah-tengah masyarakat pedesaan
selain memberikan keuntungan, di lain pihak menimbulkan permasalahan-permasalahan sosial
dan ekonomi yang sangat menarik untuk diungkap.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pola kehidupan sosial petani salak pondoh di Desa Pronojiwo Kecamatan
Pronojiwo Kabupaten Lumajang?

2. Bagaimana pola kehidupan ekonomi petani salak pondoh di Desa Pronojiwo Kecamatan
Pronojiwo Kabupaten Lumajang?
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan pola kehidupan sosial petani salak pondoh di Desa Pronojiwo Kecamatan
Pronojiwo Kabupaten Lumajang
2. Mendeskripsikan pola kehidupan ekonomi petani salak pondoh di Desa Pronojiwo Kecamatan
Pronojiwo Kabupaten Lumajang.
Penentuan tempat penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Pronojiwo
Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang dengan pertimbangan bahwa desa tersebut
merupakan salah satu penghasil salak pondoh yang cukup besar di propinsi Jawa Timur. Populasi
yang diteliti adalah petani salak pondoh sebanyak 125 orang dengan sampel yang menjadi
responden sebanyak 25 orang, ditambah Lurah dan ketua kelompok tani salak pondoh sebagai
pelengkap informasi.
Alat analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan pendekatan deskriptif kualitatif.
Deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan hasil analisa dalam bentuk uraian atau ulasan
pembahasan dari hasil analisa data yang berasal dari wawancara dan observasi dalam suatu
penelitian
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam pola kehidupan sosialnya, setiap hari para petani salak pondoh mengadakan interaksi
baik antar sesama petani salak, antara petani salak dengan pihak yang berkaitan dengan petani

salak seperti kelompok usahatani, Lurah dan aparatnya, dan sebagainya, maupun dengan para
pembeli sampai menemukan kesepakatan bersama. Petani salak di Desa Pronojiwo, secara tidak
langsung mereka juga melakukan proses sosialisasi antara individu yang satu dengan individu
yang lainnya. Interaksi baik antar sesama petani salak, antara petani salak dengan pihak yang

terkait dengan kepentingan mereka merupakan penggunaan bentuk simbol-simbol dari tindakan.
Petani salak dalam lingkup kolektivitas bersama mempunyai tujuan yang sama dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Perbedaan kedudukan (status) terjadi antar para petani salak sendiri.
Adanya perbedaan kedudukan (status) yang berbeda itu terkadang menyebabkan konflik diantara
mereka. Namun konflik tersebut tidak sampai mengarah pada pertentangan karena mereka sadar
akan kedudukan (status) mereka sendiri. Kedudukan (status) yang lebih tinggi dapat dicapai
seseorang dengan usaha-usaha sesuai dengan kemampuannya.
2. Dalam pola kehidupan ekonominya, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan
menjaga eksistensi usahanya para petani salak pondoh di Desa Pronojiwo melakukan upayaupaya berikut: a) berupaya memenuhi kebutuhan fisiologis, b) berupaya untuk menjaga
kelangsungan usahanya, c) berupaya memenuhi kebutuhan permodalan berupa pinjaman, d)
berupaya untuk mengembangkan usaha dengan ekspansi pasar, e) berupaya meningkatkan
kualitas produk dari hasil usahanya, f) berupaya memberdayakan anggota keluarganya sebagai
tenaga kerja. Terjalin pula kerja sama baik antara sesama petani salak maupun dengan pemilik
lain yang berhubungan dengan petani salak dilakukan sebagai bentuk pengembangan
pengetahuan dan informasi dan dalam rangka saling menguntungkan dengan usaha lain. Intrikintrik yang terjadi di kalangan komunitas petani salak misalnya dengan berinteraksi serta

komunikasi permasalahan bisa teratasi. Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan
terhadap kelompoknya dan mungkin kelompok lainnya. Bentuk-bentuk persaingan yang terjadi
dalam komunitas petani salak yaitu persaingan individu. Dimana para petani salak saling
bersaing untuk bisa menghasilkan produk dan konsumen sebanyak-banyaknya. Hal ini bertujuan
agar pembeli menjadi pelanggan tetap bagi si penjual karena barang dagangan mereka
mempunyai keunggulan-keunggulan tersendiri. Selama persaingan dilakukan secara jujur,
solidaritas kelompok tak akan goyah.

ABSTRACT
Equally, Pronojiwo societies have living from Pondoh palm fruit cultivation. One of the main
reasons leaning the importance of some development of Pondoh Palm Fruit cultivation is its high
natural potency to give contribution to solve income-raising problems. Pondoh palm fruit
cultivation is one of society’s potential efforts to rising farmer’s income and also to help the
government in increasing life degree of farmer, especially for the surround society. By the rising
of Pondoh palm fruit cultivation in the middle of society, beside it gives benefits it also rise the
interesting social and economy problems to be explored.
The examined problems in this research are:
1. How is social life pattern of Pondoh palm fruit farmer in Pronojiwo Village, sub-district of
Pronojiwo, Lumajang Regency?
2. How is economy life pattern of Pondoh palm fruit farmer in Pronojiwo Village, sub-district of

Pronojiwo, Lumajang Regency?
The purposes of this research are:
1. Describing social life pattern of Pondoh palm fruit farmer in Pronojiwo Village, sub-district of
Pronojiwo, Lumajang Regency
2. Describing economy life pattern of Pondoh palm fruit farmer in Pronojiwo Village, subdistrict of Pronojiwo, Lumajang Regency?
The determination of location research is done purposively that is in Pronojiwo Village, subdistrict of Pronojiwo, Lumajang Regency under the consideration that the village is one of the

quite big Pondoh palm fruit producer in East Java Province. The examined population is 125
farmers of Pondoh palm fruit with 25 persons as the sample, plus village chief and the chief of
Pondoh palm fruit farmer group as the complement information.
The used analysis instrument is descriptive statistic by using descriptive qualitative approach.
Descriptive qualitative is describing the analysis result in the form of explanation or discussion
commentary of data analysis result originated from interview and observation in a research.
Based on the analysis result, it can be concluded that:
1. In their social life, Pondoh palm fruit farmers interact both inter-farmer and to the related
party, such as farm business group, village chief and its apparatus, and so on, and also to the
buyer until the agreement reached. Indirectly, Pondoh palm fruit farmers of Pronojiwo also do
socialization process interpersonal. Interaction between inter-farmers, farmers with the related
parties to their importance represents symbolize form utilization of action. Palm fruit farmers in
the collectivity range have the same target to fulfil their needs. The different status happens on

the farmers self. The existence of this difference sometimes rises a conflict between them.
However, it doesn’t refer to opposition because they aware of their own status. The higher status
can be reached by their adequate efforts.
2. In their economy life pattern, to fulfil their daily needs and keep their business existence,
Pondoh palm fruit farmers take some following efforts: (a) make serious effort to fulfil their
physiological needs, (b) make serious effort to keep their business continuation, (c) make serious
effort to fulfil capital needs in the form of lend, (d) make serious effort to develop their business
by market expansion, (e) make serious effort to increase product quality, (f) make serious effort
to exert their family member as worker. It is also strung a good cooperation between inter-farmer
and also others that related to palm fruit farmers, which is done as the form of knowledge and
information development and in order to be mutual benefits with other business. The happened
intrigue in palm-fruit farmers community group, such as interaction and communication
problems can be handled. Cooperation rises because of individual-orientation to their group and
perhaps other group. Kinds of competition between inter-farmer are individual competition,
where they are competing to be able to produce as many as product and consumer. It is meant to
the buyer becomes their constant consumer for the seller because their products have typical
superiority. During this competition done honestly, group solidarity will not loose.