PENGARUH TINGKAT KETUAAN DAUN DAN DOSIS FILTRAT DAUNSAGA (Abrus precatorius) TERHADAP KADAR BILLIRUBIN SERUM DARAH TIKUS PUTIH (Ratus novergicus) YANG DI INDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

PENGARUH TINGKAT KETUAAN DAUN DAN DOSIS FILTRAT
DAUNSAGA (Abrus precatorius) TERHADAP KADAR BILLIRUBIN
SERUM DARAH TIKUS PUTIH (Ratus novergicus) YANG DI INDUKSI
DENGAN KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)
Oleh: AKHMAD BADAWI ( 01330169 )
Biology
Dibuat: 2007-10-25 , dengan 3 file(s).

Keywords: DAUN
ABTRAKSI

Di dunia dilaporkan bahwa terjadinya kasus hepatitis A setiap tahun mencapai 1,4 Juta, untuk
prevalensi hepatitis B ada 350 juta dan untuk prevalensi hepatitis C ada 170 juta. Indonesia
termasuk daerah dengan tingkat endemisitas yang sedang sampai tinggi, akan tetapi sampai
sekarang obat untuk mengatasi penyakit tersebut hanya dapat dibeli oleh kalangan ekonomi
menengah keatas saja, oleh karena itu perlu adanya obat alternatif untuk mengatasi permasalahan
tersebut yakni dengan memanfaatkan tanaman obat seperti halnya daun saga.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian filtrat daun saga
(Abrus precatorius) terhadap kadar billirubin tikus putih (Ratus novergicus) yang diinduksi
dengan CCl4.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia UMM pada tanggal 19 Agustus - 4

September 2005 menggunakan penelitian eksperimental sungguhan (True Experimental), dengan
metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Adapun faktor pertama yaitu ketuaan daun
terdiri dari dua taraf, yaitu daun tua dan daun muda, faktor kedua yaitu dosis filtrat terdiri dari
tiga taraf, yaitu : dosis 0,15 ml, 0,3 ml dan 0,45 ml, sehingga diperoleh 6 perlakuan kombinasi
dengan ditambah perlakuan kontrol (normal) dan perlakuan yang diberi CCl4, masing-masing
perlakuan diulang empat kali.
Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih (Ratus novergicus) strain Wistar, dengan ciri-ciri
jantan dengan umur 2 bulan. Berat rata-rata tikus yang dipakai adalah: 200 gr. Adapun sampel
pada penelitian ini adalah tikus putih dengan ciri yang telah disebutkan diatas sebanyak 24 ekor.
Dalam penelitian ini juga dipakai tikus yang tanpa diberikan perlakuan dan juga tikus yang
hanya diberi perlakuan dengan pemberian CCl4 saja, masing-masing perlakuan tersebut juga
diberi ulangan sebesar 4 kali. Jadi jumlah sample perlakuan yang dipakai sebanyak 32 tikus
putih.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling dengan mengacak
sampel yang akan dipakai dan mengelompokkannya dalam berbagai perlakuan yang akan
dilakukan.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat ketuaan daun dan dosis filtrat daun Saga (Abrus
precatorius) yaitu : Daun muda dengan dosis 0,15 ml, 0,3 ml dan 0,45 ml, dan untuk daun tua
dosis yang diberikan adalah 0,15 ml, 0,3 ml, dan 0,45 ml. Sedangkan Varibel yang diukur
(variabel terikat) pada penelitian ini adalah kadar billirubin total serum darah pada tikus putih
(Ratus novergicus).

Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel darah tikus dari jantung dengan cara
membedahnya sesuai dengan prosedur pembedahan, kemudian dilakukan pengukuran kadar
billirubin total ditentukan dengan metode jandrassik & grof, yaitu dengan menambahkan Kafein,

Na- asetat dan Na-benzoat sebelum pemberian asam doazosulfaninat dalam larutan fehling B
(alkali) sehingga terbentuk warna biru yang dapat dibaca pada panjang gelombang 578 nm.
Analisis data menggunakan ANAVA Dua Jalur, dengan uji lanjut BNT taraf 1%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa filtrat daun saga berpengaruh nyata terhadap penurunan
kadar billirubin total serum tikus putih jantan. Ternyata pada kombinasi ketuaan daun dan dosis
filtrat daun saga yang paling efisien menghambat kenaikan kadar billirubin total adalah
kombinasi daun saga muda dengan dosis 0,45ml, kadar Billirubin = 0,2005 mg/dl. Kadar
billirubin total yang diberi CCl4 yaitu = 3,26 mg/dl, sedangkan kadar normal billirubin = 0.126
mg/dl. Daun muda memiliki kandungan metabolit sekunder lebih banyak dibanding dengan daun
tua, hal ini berarti ada pengaruh tingkat ketuaan terhadap kadar glisirizin, karena glisirizin
merupakan salah satu metabolit sekunder. Semakin besar dosis maka kandungan zat aktifnya
akan lebih banyak. Hal ini berarti semakin besar dosis yang digunakan maka kadar glisirizin
semakin banyak, sehingga akan lebih efisien pada waktu menurunkan kadar Billirubin. Proses
glisirizin dapat menurunkan kadar billirubin dapat ditinjau pada waktu penghambatan
peroksidasi lipid, karena glisirizin bertindak sebagai antioksidan.


Dokumen yang terkait

PENGARUH DOSIS PEMBERIAN DAN KONSENTRASI FILTRAT BIJI BUNGA MATAHARI (Hellianthus annuus L) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT SERUM PADA TIKUS JANTAN YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

0 25 1

UJI EFEKTIVITAS DOSIS FILTRAT DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL SERUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDAN (CCL4)”

0 19 1

PENGARUH BERBAGAI DOSIS FILTRAT KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)

0 22 1

UJI EFEKTIVITAS FILTRAT KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata) TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL SERUM PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA (CCL4)

0 26 1

PENGARUH BERBAGAI FORMULA DOSIS FILTRAT DAUN UBI JALAR (Ipomoea batatas) DAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus novergicus)

0 5 1

UJI EFEKTIFITAS FILTRAT DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus ) YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA (CCL4)

0 4 1

UJI EFEKTIFITAS KETUAAN DAUN DAN DOSIS FILTRAT DAUN SAGA (Abrus Precatorius Linn) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT SERUM PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA

0 4 2

PENGARUH DOSIS DAN FREKUENSI PEMBERIAN FILTRAT BIJI BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L.) TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL SERUM PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN CCl4

0 22 1

EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUSA DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4) DENGAN INDIKATOR KADAR SGPT.

0 0 2

Efektifitas Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Yang Di Induksi Aloksan.

0 0 10