PERBEDAAN EFEKTIFITAS MASSAGE PUNGGUNG DAN KOMPRES HANGAT PAYUDARA TERHADAP PENINGKATAN KELANCARAN PRODUKSI ASI DI DESA MAJANG TENGAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMOTAN DAMPIT MALANG
PERBEDAAN EFEKTIFITAS MASSAGE PUNGGUNG DAN
KOMPRES HANGAT PAYUDARA TERHADAP
PENINGKATAN KELANCARAN PRODUKSI ASI DI DESA
MAJANG TENGAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PAMOTAN DAMPIT MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
FITHRAH NURHANIFAH ARUMSARI NIM. 08060135
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
(2)
i
PERBEDAAN EFEKTIFITAS
MASSAGE
PUNGGUNG DANKOMPRES HANGAT PAYUDARA TERHADAP PENINGKATAN KELANCARAN PRODUKSI ASI DI DESA MAJANG TENGAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMOTAN DAMPIT MALANG
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
FITHRAH NURHANIFAH ARUMSARI NIM. 08060135
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
(3)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PERBEDAAN EFEKTIFITAS
MASSAGE
PUNGGUNG DANKOMPRES HANGAT PAYUDARA TERHADAP PENINGKATAN KELANCARAN PRODUKSI ASI DI DESA MAJANG TENGAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMOTAN DAMPIT MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh:
FITHRAH NURHANIFAH ARUMSARI 08060135
Skripsi ini telah disetujui untuk diujikan Tanggal Juli 2012
Pembimbing I, Pembimbing II,
Tri Lestari H., M.Kep.,Sp.Mat. Solichati, S. Kep, Ns. NIP.UMM. 112.9311.0304 NIDN. 706.098.302
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Nurul Aini, S. Kep, Ns., M. Kep NIP. UMM. 112.0501.0419
(4)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PERBEDAAN EFEKTIFITAS MASSAGE PUNGGUNG DAN KOMPRES HANGAT PAYUDARA TERHADAP PENINGKATAN KELANCARAN
PRODUKSI ASI DI DESA MAJANG TENGAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMOTAN DAMPIT MALANG
SKRIPSI Disusun Oleh :
FITHRAH NURHANIFAH ARUMSARI 08060135
Skripsi ini Telah Diujikan Tanggal 25 Juli 2012
Penguji I, Penguji II,
Tri Lestari H., M.Kep.,Sp.Mat. Solichati, S. Kep, Ns. NIP.UMM. 112.9311.0304 NIDN. 706.098.302
Penguji III, Penguji IV,
Yoyok Bekti P, M.Kep.,Sp.Kom Nurul Aini, S. Kep, Ns., M. Kep NIP.UMM.112.0309.0405 NIP. UMM. 112.0501.0419
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari handayani, M.Kep.,Sp.Mat NIP.UMM.112.9311.0304
(5)
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Fithrah Nurhanifah Arumsari
Nim : 08060135
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Perbedaan Efektifitas Massage Punggung Dan Kompres Hangat
Payudara Terhadap Peningkatan Kelancaran Produksi Asi Di
Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit
Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian
hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 25 Juli 2012
Yang Membuat Pernyataan,
Fithrah Nurhanifah Arumsari NIM. 08060135
(6)
v
Wajar jika kamu takut menghadapi yang
besar, tapi Allah hanya memintamu
melakukan yang bisa kamu lakukan, agar
Dia melakukan yang tidak bisa kamu
lakukan..
Ini impianmu.. dan kamu tak bisa
mewakilkan pencapaiannya kepada
siapapun..
Semua keberhasilan yang kamu impikan
itu, berada di balik semua hal yang kamu
takuti..
Maka mulai hari ini, justru lakukanlah
semua yang kamu takuti..
Engkau yang beranilah yang akan
berhasil..
Mulailah dari yang bisa kamu lakukan,,
lalu perhatikan apa yang terjadi..
Keep Fighting &
Keep Smiling
(7)
vi
Lembar Persembahan
Yang Utama Dari Segalanya...,’ ’ ’ ’ ,’Y ’ ’ ,’ ’ ’ ,
yang karena- y ’ ’ ’ ’ .’ ’ ’:’2
Karena-Mu kesulitan itu sirna. Karena-Mu kemudahan itu tiba. Karena-Mu Tugas Akhir ini ada. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, sehingga aku dapat berdiri tegar dan menyelesaikan perjalanan panjang ini.
Semoga Engkau senantiasa meneguhkan imanku, meluruskan niatku,
menundukan kapalaku hanya kepada Engkau, Sang Penguasa Semesta. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW
Sebuah hasil perjuangan yang dengan tulus aku persembahkan kepada mereka yang istimewa, kepada mereka yang luar biasa :
SpeciaL My Mom SpeciaL My Dad The Big Family
,’ .’ ’y ’ ’ ’ ,’ ’ ’ .’
Seorang penguat dikala aku lemah. Sumber ketegaran yang menegarkan Terimakasih sudah menjadi guru dan teman baik untuk ku.
Mamah, Sartini. Kekuatan ibu memanglah sungguh nyata. Air mata, tetesan keringat, doa, canda, luar biasa. Engkau adalah penyempurna dari
ketidaksempurnaan. Pendengar yang menyemangati.
Keluarga Besar Mamah dan Papah,, Mbahku, Budhe, Pakdhe, Paklek, BuLek, Mbak- ’ ,’ ,’ y …
Sejuta kata yang kutuliskan tak cukup untuk membalas semuanya, hanya iringan
’y ’ ’ ’ ’Y ’ ’ ya untuk selalu melimpahkan ridho dan rahmatNya untuk kalian semua di dunia dan akhirat (Amin)*
SpeciaL My Sister ’ y’
Untuk adik-adikku, Ulfha-Anwar-Ari. Tiada yang paling mengharukan saat berkumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan, terima kasih atas doa kalian selama ini. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi kakak akan berusaha selalu menjadi yang terbaik untuk kalian semua (Emmmuuuach:*)
SpeciaL My LuLLaby
Dear, Muhammad Ziad Munajjad. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam
mneyelesaikan Tugas Akhir ini. Terima kasih sudah selalu menyemangati dan menemani aku selama di sini. Menjadi seseorang yang selalu mau mengerti aku,
’ ’ ’ ’ ’ ’ .’Tetapi aku masih berjalan di jalan yang sama, mungkin kadang sedikit berbelok tak tentu arah dan selalu merepotkanmu, tapi aku tetap berjalan disampingmu
(8)
vii
And More . . . .
’ y’ ’F ’ F ’
Dear.. Ferni, Rizka, Intan, Melin. Bersyukur di pertemukan dan saling mengenal dengan kalian. Terima kasih sudah menjadi sahabat terbaik, dan menjadi keluarga dekatku selama kuliah. Susah senang sudah di
’ ’ ’ ’ .’ ’ ’ ’ ’
berkumpul dengan kalian. *Very Miss You aLL*
’ y’ ’ ’ ’ ’ .’2008
Temen-temenku semua terima kasih atas doa, semangat dan dukungan kalian.. Walaupun nanti kita berjauhan kalian semua akan tetap melekat di hatiku.. Pasti rindu sifat kalian yang lucu, yang nakal, yang bandel, yang semua-muanya deh.. Semoga akupun bisa tetap kalian ingat seLaLu ^^,)
’ -teman Seperju
Dear.. Nurul, Oliv, Rita, Alvi, Leo, dan Dian, Nirmala, Nurwiyah, Dini, Nety, Vivi, Vivin, Niken, Nande, Ciput, Yuni, dan semua teman-teman seperjuangan di sidang skripsi Periode III 2012. Akhirnya perjuangan kita membuahkan hasil senyuman, walaupun dengan banyak kesedihan dan air mata.. Berkat jatuh bangun ini juga, aku bisa semakin mengenal dekat dan akrab dengan kalian semua.. Bener-bener sesuatu deh berjuang bersama kalian :*)
’ y’ ’ .
Dear.. Nidia, Novia, Lina, Zulfa, Laras, Findia, Popit, Yena. Terima kasih nduk, semuanya sudah selalu mengerti keadaan mbak kalau lagi stess skripsi, sudah mau membantu dengan tulus dan ikhlas dan selalu memberikan dukungan semangat dan doa, juga selalu menjadi
’ ’ ’ ’ .. Semoga tetap jadi satu keluarga besar di Jl. Kertosentono No. 56 **,)
SpeciaL My KKN 20 th. 2012
Terima kasih semua teman-teman KKN-ku.. Untuk semua wanita-wanita cantik KKN-20,, Pria-pria tampan KKN-20.. kalian semua sudah menjadi inspirasi baru dan membuat aku jadi mengenal lebih banyak tentang arti berbagi dan kebersamaan.. Rindu KKN bersama kalian lagi..
*Thank you for someone, Your still do not forget the faithful to send a message every day for me# ;))*
Always remember Me
-F`tra-(:*)
(9)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Efektifitas Massage Punggung Dan Kompres Hangat Payudara Terhadap Peningkatan Kelancaran Produksi Asi Di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas
Pamotan Dampit Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, sekaligus selaku Pembimbing I
saya yang telah memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan yang
sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang,
terima kasih atas masukan, motivasi dan semua ilmu yang telah diberikan dan
juga dukungannya terhadap saya.
3. Ibu Solichati, S.Kep.,Ns selaku Dosen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang, sekaligus Pembimbing II saya yang telah
memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan yang sangat berguna
dalam penyusunan skripsi ini
4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan dan
(10)
ix
Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas ilmu dan bantuan
yang diberikan kepada penulis.
5. Bapak Dji’in dan Mama Sartini dan Adik Ahfad Ulhidayati, Anwar Diansyah,
dan Hamsah Asari tercinta dan tersayang yang selalu mendoakan, mendukung
dan menjadi semangat dalam hidup saya.
6. Responden yang berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian saya
sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
7. Puskesmas Pamotan Dampit Malang yang telah memberikan izin dan membantu
saya dalam proses awal pelaksanaan penelitian.
8. Sahabat-sahabatku Five Icons dan Sahabat PSIK angkatan 2008 khususnya
PSIK C, Sahbat KKN 20 “2012” yang turut serta membantu dan memberikan
dukungan semangat serta kebersamaan yang membuat hidupku begitu indah dan
berati.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam
penyusunan proposal skripsi ini. Semoga nantinya bisa bermanfaat bagi semua pihak
khususnya bidang keperawatan dan Puskesmas Pamotan Dampit Malang. Amin…
Malang, 25 Juli 2012
(11)
x
Perbedaan Efektifitas Massage Punggung Dan Kompres Hangat Payudara Terhadap Peningkatan Kelancaran Produksi Asi Di Desa Majang Tengah
Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang
Fithrah Nurhanifah .A.1, Tri Lestari H.,M.Kep.,Sp.Mat2, Solichati.,S.Kep.,Ns3
INTISARI
Faktor penghambat dalam pemberian ASI adalah produksi ASI itu sendiri. Produksi ASI yang kurang dan lambat keluar dapat menyebabkan ibu tidak memberikan ASI pada bayinya dengan cukup. Beberapa cara untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan pemberian massage punggung dan kompres hangat payudara. Massage punggung dan kompres hangat payudara akan menstimulasi let down reflex dan membuat ibu rileks yang akan membantu kelancaran pengeluaran ASI.
Desain penelitian ini adalah Quasy Eksperimental tanpa kelompok kontrol dengan pendekatan Pre-Pro test Design. Populasi penelitian ini adalah ibu menyusui bayi usia 1-3 bulan di Desa Majang Tengah wilayah kerja puskesmas Pamotan Dampit Malang sejumlah 32 orang. Sampel dalam penelitian sebanyak 32 orang
dengan teknik sampling “total sampling”. Variabel independen adalah massage
punggung dan kompres hangat payudara sedangkan variabel dependen adalah peningkatan kelancaran produksi ASI. Analisa data menggunakan uji beda dua mean atau t test independen.
Dari hasil analisa data pada massage punggung di dapatkan nilai p value=0,000, untuk α = 0,05, dilakukan perbandingan dimana nilai p value kurang dari α = 0,05 (0,000<0,05) disimpulkan bahwa pemberian massage punggung dapat meningkatkan kelancaran produksi ASI. Pada kompres hangat payudara di dapatkan dengan nilai p value=0,002 untuk α = 0,05, dilakukan perbandingan dimana nilai p value kurang dari
α = 0,05 (0,002<0,05) disimpulkan bahwa pemberian kompres hangat payudara dapat meningkatkan kelancaran produksi ASI. Pada massage punggung di dapatkan nilai p value=0,000 sedangkan pada kompres hangat payudara di dapatkan dengan nilai p value=0,002 dan dilakukan perbandingan dimana nilai p value massage punggung lebih kecil dari nilai p value kompres hangat payudara (0,000<0,002), disimpulkan bahwa pemberian massage punggung lebih efektif daripada kompres hangat payudara untuk meningkatkan ASI.
Pemberian intervensi massage punggung lebih baik digunakan daripada kompres hangat payudara untuk meningkatkan kelancaran produksi asi di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang.
Kata Kunci : Massage Punggung, Kompres Hangat, ASI
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
(12)
xi
Difference of Back Massage Effectivity and Breast Warm Compression to Increase Breast Milk Production in Central Majang Village for Region of
Pamotan’s Community Health Center in Dampit Malang
Fithrah Nurhanifah .A.1, Tri Lestari H.,M.Kep.,Sp.Mat2, Solichati.,S.Kep.,Ns3
ABSTRACT
Pursuer factor in giving breast milk is breast milk production. Less and low of breast milk production cause mother can not give enough breast milk to her baby. Some ways to increase of non pharmachology therapy that can increase milk production is by giving back massage and breast warm compression. Back massage and breast warm compression will stimulate let down reflex and give relax that will help increase breast milk production.
This research design is quasy experimental without hearing and controlling group with Pre-Pro test Design. This research population are 32 mothers fedding 1-3 months babies in Central Majang village for Region of Pamotan’s Community Health Center in Dampit Malang. There were 32 samples with total sampling technique in this research. The independent variable were back massage and breast warm compression while the dependent variable was the increase breast milk production. The data analysis used t-test independent.
From the data analysis, at the back massage it was resulted of p value=0,000 for α=0,05 it was conducted comparation which the p value was less than α=0,05 (0,000<0,05) can be concluded that the provision of back massage can increase lactation. At the breast warm compression it was resulted of p value=0,002 for
α=0,05 it was conducted comparation which the p value was less than α=0,05 (0,002<0,05) can be concluded that the provision of breast warm compression can increase lactation. At the back massage it was resulted of p value=0,000 while in the breast warm compression it was resulted of p value=0,002 and it was conducted comparation which the p value of back massage less than the p value of breast warm compression (0,000<0,002)can be concluded that the provision of back massage is more effective than breast warm compression to increase lactation.
Back massage is better to use than breast warm compression to increase breast milk productio in Central Majang village for Region of Pamotan’s Community Health Center in Dampit Malang.
Key Words: Back massage, Warm Compression, Breast Milk
1. Student of Nursing Science Program, Faculty of Health Science , University of
Muhammadiyah Malang.
2. Lecturer of Nursing Science Program, Faculty of Health Science, University of
Muhammadiyah Malang.
3. Lecturer of Nursing Science Program, Faculty of Health Science, University of
(13)
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Keaslian Tulisan ………. iv
Lembar Persembahan ……… v
Kata Pengantar ………... viii
Intisari ... x
Abstract ... xi
Daftar Isi ……….... xii
Daftar Tabel ………... xvi
Daftar Gambar ………... xvii
Daftar Bagan ……….. xviii
Daftar Lampiran ………. xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan ... 6
1.4.2 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan ... 6
1.4.3 Bagi Peneliti ... 6
1.4.4 Bagi Ibu ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Konsep Air Susu Ibu (ASI) ... 9
2.1.1 Pengertian ASI ... 9
2.1.2 Macam-Macam ASI ... 9
(14)
xiii
2.1.4 Volume ASI ... 14
2.1.5 Manfaat ASI ... 15
2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi produksi ASI ... 19
2.1.7. Kelancaran Produksi ASI ... 21
2.1.8 Indikator Produksi ASI Kurang ... 22
2.1.9 Mekanisme Produksi ASI ... 23
2.2 Massage …………... 25
2.2.1 Pengertian Massage ... 25
2.2.2 Cara Menstimulasi Refleks Oksitosin ... 26
2.2.3 Massage Punggung ... 27
2.2.4 Langkah Massage Punggung ... 28
2.2.5 Pengaruh Massage Punggung dengan Peningkatan ASI ... 29
2.3 Kompres Hangat ………. 30
2.3.1 Pengertian Kompres Hangat ……….. 30
2.3.2 Langkah Kompres Hangat Payudara ……….. 31
2.3.3 Pengaruh Kompres Hangat Payudara dengan Peningkatan ASI …. 32
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 34
3.1 Kerangka Konseptual ... 34
3.2 Hipotesis Penelitian ... 37
BAB IV METODE PENELITIAN ... 38
4.1 Desain Penelitian ... 38
4.2 Kerangka Kerja ... 39
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 41
4.2.1 Populasi ... 41
4.2.2 Sampel ... 41
4.2.3 Kriteria Sampel dan Sampling ... 41
4.4 Variabel Penelitian ... 42
4.3.1 Variabel Independen ... 42
4.3.2 Variabel Dependen ... 42
4.5 Definisi Operasional ... 42
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 45
4.7 Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 45
(15)
xiv
4.7.2 Prosedur Pengumpulan Data ... 46
4.7.3 Tahap Pengoalahan Data ... 48
4.8 Analisis Data ... 49
4.9 Etika Penelitian ... 50
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 53
5.1 Karakteristik Responden ... 53
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 53
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 55
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan ... 56
5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas ... 57
5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan BB Bayi Lahir ... 57
5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Konsumsi Alkohol ... 58
5.1.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Konsumsi Rokok ... 58
5.1.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kontrasepsi ... 59
5.2 Kelancaran produksi ASI Pre dan Post Intervensi ... 60
5.3 Analisa Data ... 60
5.3.1 Uji Normalitas………. 61
5.3.2 Analisa Pengaruh Massage Punggung terhadap Kelancaran Produksi ASI ... 62
5.3.3 Analisa Pengaruh Kompres Hangat Payudara terhadap Kelancaran Produksi ASI ... 63
5.3.4 Perbedaan Efektifitas Massage Punggung dan Kompres Hangat Payudara terhadap Kelancaran Produksi ASI ... 65
BAB VI PEMBAHASAN... 67
6.1Interpretasi dan Hasil Diskusi ... 67
6.1.1 Perbedaan Kelancaran Produksi ASI Sebelum Dan Sesudah Diberikan Massage Punggung Di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang ... 67
6.1.2 Perbedaan kelancaran produksi ASI Sebelum Dan Sesudah Diberikan Kompres Hangat Payudara Di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang ... 70 6.1.3 Perbedaan Efektifitas Massage Punggung dan Kompres Hangat
(16)
xv
Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit
Malang ... 73
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 79
6.3 Implikasi Keperawatan ... 80
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 81
7.1 Kesimpulan ... 81
7.2 Saran ... 82
(17)
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi ASI ……… 11
Tabel 4.1 Definisi Operasional ………. 43
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Kelompok Massage Punggung ... 53
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Umur Kelompok Kompres Hangat Payudara ... 54
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pendidikan ... 55
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pekerjaan Responden ... 56
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Paritas ... 57
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi BB Bayi Lahir ... 57
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Konsumsi Alkohol ... 58
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Konsumsi Rokok ... 58
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi ... 59
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Kelancaran produksi ASI Pre-Post Intervensi ... 60
Tabel 5.11 Uji Normalitas ……… 61
Tabel 5.12 Deskriptif Kelancaran produksi ASI Pre-Post Massage Punggung ... 62
Tabel 5.13 Analisa Pengaruh Pengaruh Massage Punggung terhadap Kelancaran Produksi ASI ... 62
Tabel 5.14 Deskriptif Kelancaran produksi ASI Pre-Post Kompres hangat payudara ... 63
Tabel 5.15 Analisa Pengaruh Kompres Hangat Payudara terhadap Kelancaran Produksi ASI ... 64
Tabel 5.16 Deskriptif Kelancaran Produksi ASI Massage Punggung dan Kompres hangat payudara ... 65
Tabel 5.17 Uji Levene Skor Kelancaran Produksi ASI ... 66
Tabel 5.18 Pengujian Perbandingan Kelancaran Produksi ASI Eksperimen Massage Punggung dengan Kompres Hangat Payudara ... 67
(18)
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Massage Punggung ………... 29
Gambar 2.2 Kompres Hangat Payudara ………. 32
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ………... 36
(19)
xviii
DAFTAR BAGAN
(20)
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang ………….. 85
Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian Badan Kesatuan dan Politik ………... 86
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian Dinas Kesehatan ……….... 87
Lampiran 4 : Surat Keterangan Penelitian ...………... 88
Lampiran 5 : Persetujuan Menjadi Responden ……….... 89
Lampiran 6 : Lembar Kuisioner ……….. 90
Lampiran 7 : Standar Operasional Prosedur Massage Punggung ………... 93
Lampiran 8 : Standar Operasional Prosedur Kompres Hangat Payudara…………. 95
Lampiran 9 : Lembar Harian Massage Punggung ……….. 97
Lampiran 10 : Lembar Harian Kompres Hangat Payudara ……….... 98
Lampiran 11 : Tabulasi Data Kelancaran Asi ... 99
Lampiran 12 : Kelancaran Asi Massage Punggung & Kompres Hangat Payudara … 101
Lampiran 13 : Uji Normalitas ………. 102
Lampiran 14 : Uji T Dependen ... 103
Lampiran 15 : Uji T Independen ... 105
Lampiran 16 : Dokumentasi ... 106
Lampiran 17 : Riwayat Hidup ………. 107
(21)
xx
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia, Yesie (2010). Hipnostetri : Rileks, Nyaman, Aman Saat Hamil & Melahirkan. Jakarta : Gagas Media
Ariani .(2009). Ibu, Susui Aku !. Bandung : Khazanah Intelektual.
Bahiyatun .(2009). Buku Ajar Kebidanan Asuhan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Berman, Audrey. (2009). Buku Ajar Praktik keperawatan Klinis Kozier Erb Ed.5/ Audrey Berman [et.al.] : alih bahasa, Meiliya, Eny dkk. Jakarta : EGC
Betts, Debra (2009). How to Do Maternity Acupressur.http://
www.maternityacupressure.com/indexd.html , diakses tanggal 10 Januari 2012
Cooper , Bart. (2005). Of The Structure Of The Constituent Parts Of The Breasts. The Jefferson Digital Commons is a service of Thomas Jefferson University's. Data Menkokesra .(2009).
http://data.menkokesra.go.id/content/angka-kematian-bayi-di-indonesia-terhadap-negara-lainnya.html, diakses 04 Desember 2011 Depkes .(2006). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Dinkes Jatimprov .(2010). http://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/13219 2697_Profil_Kesehatan_Provinsi_Jawa_Timur_2010.pdf, diakses tanggal 04 Desember 2011
Farrer, H .(2001). Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Hormann, Elizabeth .(2007). Breastfeeding an Adopted Baby and Relactation La Leche League International Book Series. USA : La Leche League International Kodrat, L. (2010). Dahsyatnya ASI & Laktasi Untuk Kecerdasan Buah Hati Anda.
Yogyakarta : Media Baca.
Lang, S. (2002). Breastfeeding Specials Care Babies. (2nd ed). London: Bailliere Tindall Litbangkes .(2003). Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan. Jakarta
Mulyati, L .(2009). Pengaruh Masase Kaki Secara Manual terhadap Sensasi Proteksi, Nyeri, & ABI Responden DM Tipe 2 di RSUD Curup Bengkulu. Jakarta : Tesis Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
NANDA. (2006). Nursing Diagnoses : Definitions & Classification 2005-2006. Philadelphia: NANDA International.
Nisman, Wenny A. (2011). Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: ANDI BestBook.
(22)
xxi
__________________. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC
Proverawati A, Rahmawati E .(2010). Kapita Selekta ASI DAN MENYUSUI. Yogyakarta : Nuha Medika
Riordan, J. (2005). Breastfeeding And Human Lactation : Jones And Bartlett Series In Breastfeeding/Human Lactation. Jones & Bartlett Learning.
Saccharin, Rossa M. (2004). Prinsip Keperawatan pediatric Ed.2. Jakarta : EGC
Sahelian, Ray.M.D. (2011). Oxytocin Benefits.
http://www.oxytrust.com/oxytocin-benefits, diakses tanggal 25 Januari 2012
Saryono, Roischa Dyah Pramitasari.( 2009). Perawatan Payudara Edisi 2. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press
Siswono .(2006). Indonesian Nutrision. http:// republika.co.id, diakses tanggal 10 Januari 2012
Smeltzer, S. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth.Jakarta: EGC.
Soetjiningsih. (2001). ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Spatafora, Denise .(2009). Better Birth: The Ultimate Guide to Childbirth from Home Births to Hospitals. USA : John Wiley and Sons.
Sugiono .(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Suradi, Roesli .(2006). Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Suratiah, dkk. (2009). Pengaruh Rawat Gabung Terhadap Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum. Gempar : Jurnal ilmiah keperawatan.
Verrals, S .(2003). Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. Edisi 3. Jakarta: EGC WHO/UNICEF. (2008). Breastfeeding Counseling A Training Course : TRAINER'S
GUIDE PART THREE, http://www.who.int/nutrition/publications/ infantfeeding/bf_counselling_trainers_guide3.pdf, diakses tanggal 10 Januari 2012
(23)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai tingkat derajat kesehatan masyarakat di suatu Negara. Oleh karena itu, pemerintah memerlukan upaya yang sinergis dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB di Indonesia khususnya
dalam mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 yaitu
AKI sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. Tentunya hal ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi Pemerintah Indonesia (Depkes, 2006).
Angka kematian bayi di Indonesia terhadap Negara lain menurut laporan
World Health Organization (WHO), 2005 menunjukkan bahwa tercatat 46 per 1000
kelahiran hidup, sedangkan dilihat dari data ASEAN Statistik Pocketbook dinegara asia
bagian timur dan tengah angka kematian bayi di Muangthai 29, Filiphina 36, Srilanka 18, Malaysia 11 per 1000 kelahiran hidup (Data Menkokesra, 2009).
Dari laporan rutin Badan Pusat Statistik tahun 2010 di Jawa Timur terjadi 5.533 kematian bayi dari 589.482 kelahiran hidup. Jumlah kematian terbanyak di Kabupaten Jember 427 bayi, Kota Malang 292 bayi dan Kabupaten Sidoarjo 249 bayi. Sedangkan jumlah kematian terendah di kota Mojokerto 22 bayi dan Kota Pasuruan 27 bayi (Dinkes Jatimprov, 2010). Riset terbaru WHO padatahun 2005 menyebutkan bahwa 42% penyebab kematian balita di dunia adalah akibat penyakit, yang terbesar adalah ISPA 20%, selebihnya 58% terkait dengan malnutrisi yang sering kali terkait dengan asupan ASI (Siswono, 2006). Malnutrisi pada bayi di sebabkan karena semakin meningkatnya kebutuhan gizi bayi, sementara pemberian ASI
(24)
2 semakin menurun dan pemberian makanan tambahan yang belum sesuai dengan kecukupan gizi bayi. Rendahnya sanitasi dan hygiene makanan tambahan tersebut memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh mikroba, hingga meningkatkan resiko dan infeksi lain antara lain gangguan perncernaan pada bayi seperti diare, konstipasi, muntah dan alergi. Hasil penelitian widodo (2006) bahwa masyarakat pedesaan di Indonesia jenis makanan tambahan pada umumnya sudah diberikan kepada bayi sebelum usia 4 bulan. Kondisi tersebut diatas dapat menimbulkan kekurangan energi protein (KEP) pada bayi, rata-rata berat badan bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih ideal dari pada kelompok bayi yang diberikan makanan tambahan terlalu dini.
Di Indonesia masalah pelaksanaan ASI eksklusif masih memprihatinkan. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2005-2006 didapatkan hasil bahwa pemberian ASI eksklusif pada bayi dibawah enam bulan di perkotaan berkisar antara 3%-18%, sedangkan di pedesaan 6%-19%. Presentasi ini menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi, yaitu 54% pada bayi 2-3 bulan dan 19% pada bayi 4-5 bulan, yang lebih memprihatinkan adalah 13% bayi di bawah dua bulan telah diberikan susu formula dan 30% bayi berusia 2-3 bulan telah diberikan makanan tambahan. Keadaan tersebut menunjukan bahwa masih rendahnya presentase pemberian ASI eksklusif di Indonesia yaitu di bawah target nasional sebesar 80% (Depkes, 2006). Menurunnya angka pemberian ASI ini disebabkan oleh rendahnya pengetahuan ibu mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi, kurangnya dukungan dari petugas tenaga kesehatan, ibu bekerja, pemasaran susu formula mempengaruhi pemikiran ibu serta berkaitan erat dengan persepsi sosial budaya dan kebiasaan masyarakat memberikan makanan tambahan sebelum bayi berumur 6 bulan (Depkes, 2006).
(25)
3 Kecenderungan ibu-ibu lebih pendek periode dalam memberikan ASI-nya sering di jumpai di negara sedang berkembang, terutama di daerah pedesaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masyarakat pedesaan di Indonesia pada umumnya memeberikan pisang (57,3%) kepada bayinya sebelum usia 4 bulan (Litbangkes, 2003). Munculnya masalah pemberian makanan tambahan terlalu ini didasarkan pada alasan-alasan antara lain hamil lagi, ibu bekerja, pembengakakan payudara, puting yang lecet, saluran yang tersumbat, infeksi pada ibu, dan produksi asi sedikit (Farrer, 2001).
Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Majang Tengah, dari tiga posyandu didapat dari 32 ibu yang mempunyai bayi berusia dibawah 6 bulan, 22 ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif 0-6 bulan. Menurut bidan setempat, ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif kurang setuju jika hanya memberikan ASI tanpa memberikan tambahan makanan dengan alasan karena dengan pemberian makanan tambahan kepada bayinya ibu merasa bayinya akan lebih tercukupi kebutuhan gizinya. Berdasarkan observasi dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti pada 8 orang ibu-ibu, peneliti masih menemukan ibu-ibu yang memberikan makanan selain ASI pada bayi mereka yang masih berusia antara 1,5-2 bulan, dengan alasan karena air susu tidak lancar sehingga bayi sering menangis karena lapar sehingga akan berhenti menangis dan tertidur nyenyak setelah diberi makanan tambahan.
Faktor penghambat dalam pemberian ASI adalah produksi ASI itu sendiri. Produksi ASI yang kurang dan lambat keluar dapat menyebabkan ibu tidak memberikan ASI pada bayinya dengan cukup. Selain hormon prolaktin, proses laktasi juga bergantung pada hormon oksitosin, yang dilepas dari hipofise posterior sebagai
reaksi terhadap pengisapan puting. Oksitosin mempengaruhi sel – sel mioepitel yang
(26)
4 susu yang sudah disekresikan oleh kelenjar mammae (Farrer, 2001). Refleks oksitosin ini dipengaruhi oleh jiwa ibu. Jika ada rasa cemas, stress dan ragu yang terjadi, maka pengeluaran ASI bisa jadi akan terhambat (Kodrat, 2010). Perawat dibutuhkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu dalam proses menyusui, adapun peran perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan dalam meningkatkan produksi ASI pada Ibu menyusui, maka perawat dapat memberikan konseling tentang menyusui (memberikan panduan antisipasi untuk masalah potensial misalnya pembengkakan, nyeri, produksi ASI berkurang, perasaan kecewa/ marah, depresi, rasa bersalah, dan ketidakadekuatan (Nanda, 2006).
Salah satu cara untuk menstimulasi refleks oksitosin dapat juga dilakukan dengan memijat punggung ibu untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat pembengkakan atau untuk membuat ibu menjadi rileks ketika ibu mengalami
kesulitan untuk mengeluarkan ASI. Massage punggung adalah sebuah teknik
akupresur yang telah direkomendasikan oleh pemimpin La Leche League International
(LLLI) selama bertahun-tahun. Cara yang dilakukan adalah ibu duduk di kursi dan seseorang berdiri di belakang leher lalu menggosok dengan buku-buku jari tangan dari pangkal leher ibu ke bagian bawah tulang belikatnya di kedua sisi tulang punggungnya (Riordan, 2005). Punggung atas adalah titik akupresur digunakan untuk memperlancar proses laktasi. Saraf yang mempersarafi payudara berasal dari tulang belakang bagian atas, antara tulang belikat. Daerah ini adalah daerah dimana perempuan sering mengalami ketegangan otot. Memijat punggung atas dapat merilekskan bahu dan menstimulasi refleks let-down (Betts, 2009).
Selain massage punggung, ASI tidak lancar dapat diatasi dengan kompres
hangat payudara. Kompres hangat payudara selama pemberian ASI akan dapat meningkatkan aliran ASI dari kelenjar-kelenjar penghasil ASI. Manfaat lain dari
(27)
5 kompres hangat payudara antara lain; stimulasi refleks let down; mencegah bendungan pada payudara yang bisa menyebabkan payudara bengkak; memperlancar peredaran darah pada daerah payudara (Saryono & Roischa, 2009).
Dari latar belakang di atas, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui
perbedaan efektifitas massage punggung dan kompres hangat payudara terhadap
peningkatan kelancaran produksi ASI di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan kelancaran produksi ASI sebelum dan sesudah massage
punggung di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang ?
2. Apakah ada perbedaan kelancaran produksi ASI sebelum dan sesudah
kompres hangat payudara di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang ?
3. Apakah ada perbedaan efektifitas massage punggung dan kompres hangat
payudara terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
efektifitas massage punggung dan kompres hangat payudara terhadap peningkatan
kelancaran produksi ASI di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang ?
(28)
6
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :
a. Mengidentifikasi perbedaan kelancaran produksi ASI sebelum dan sesudah
diberikan massage punggung di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja
Puskesmas Pamotan Dampit Malang.
b. Mengidentifikasi perbedaan kelancaran produksi ASI sebelum dan sesudah
diberikan kompres hangat payudara di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang.
c. Menganalisis adanya perbedaan efektifitas massage punggung dan kompres
hangat payudara terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Memberikan masukan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI pada Ibu menyusui.
2. Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
Dapat memberikan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan khususnya keperawatan berupa metode yang efektif untuk menghadapi ibu dengan produksi ASI yang kurang. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan kurangnya produksi ASI pada Ibu menyusui.
3. Manfaat bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan maternitas.
(29)
7
4. Manfaat bagi Ibu
Memberi pedoman bagi ibu atau masukan tentang metode yang efektif untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI pada Ibu menyusui.
1.5 Keaslian Penelitian
1. Tahun 2008, Dewi Hastuti Primasari melakukan penelitian “ Perbedaan
Efektivitas Metode Breast Care terhadap Kelancaran Produksi ASI di Rumah
Sakit Umum Pusat Soeradji Tirtonegoro Klaten Jawa Tengah “. Sampel penelitian adalah ibu postpartum di Ruang C RSUP Soeradji Tirtonegoro
Klaten. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling, didapat 30
responden. Analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon untuk
mengetahui perbandingan hasil pretest dan posttest setelah perlakuan breast care
dan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan efektifitas metode breast
care. Hasil penelitian didapatkan perbedaan nilai mean rank antara kelompok
eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2 sebesar 4 point, nilai p=0.143 pada level p<0.05. Kesimpulan penelitian adalah tidak ada perbedaan
efektifitas metode breast care dari depan dan belakang terhadap kelancaran
pengeluaran ASI pada ibu post partum di Ruang C RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten.
2. Tahun 2009, Suratiah., Nyoman Hartati., Gusti Made Ayu Asih melakukan
penelitian “ Pengaruh Rawat Gabung terhadap Kelancaran Produksi ASI
pada Ibu Post Partum “. Sampel penelitian adalah ibu post partum sebanyak 52 orang. Setelah dilakukan rawat gabung pada ibu post partum mulai dari hari pertama sampai ketiga didapatkan 35 orang atau 67,30% produksi ASI lancar, sedangkan 17 orang atau 32,70% produksi ASI tidak lancar. Dari uji
(30)
8
non parametrik (chi-square) yang dikerjakan diperoleh hasil chi-square sebesar
6,231 dengan α : 0,05 dan Asymp. Sig. 0,013. Dimana nilai X2 hitung lebih kecil
X2 tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau ada pengaruh
rawat gabung terhadap kelancaran produksi ASI.
3. Tahun 2010, Yuyun Karliani “Efektivitas Bekam terhadap Peningkatan
Produksi Air Susu Ibu (ASI) di Wilayah Kerja Puskesmas Indralaya”.
Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling pada 16 orang responden
didapatkan hasil sebanyak 7 orang (43,8%) responden mempunyai produksi ASI yang sedikit dan 9 orang (56,2%) responden mempunyai produksi ASI banyak sebelum dilakukan pembekaman. Dan sebanyak 12 orang (75%) responden mempunyai produksi ASI yang banyak dan 4 orang (25%) responden mempunyai produksi ASI sedikit setelah dilakukan pembekaman,
dengan nilai p value 0,019 dan tingkat kesalahan 0,05. Dari hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara produksi ASI sebelum dan sesudah dibekam, artinya bekam mempunyai pengaruh dalam meningkatkan produksi ASI.
(1)
Kecenderungan ibu-ibu lebih pendek periode dalam memberikan ASI-nya sering di jumpai di negara sedang berkembang, terutama di daerah pedesaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masyarakat pedesaan di Indonesia pada umumnya memeberikan pisang (57,3%) kepada bayinya sebelum usia 4 bulan (Litbangkes, 2003). Munculnya masalah pemberian makanan tambahan terlalu ini didasarkan pada alasan-alasan antara lain hamil lagi, ibu bekerja, pembengakakan payudara, puting yang lecet, saluran yang tersumbat, infeksi pada ibu, dan produksi asi sedikit (Farrer, 2001).
Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Majang Tengah, dari tiga posyandu didapat dari 32 ibu yang mempunyai bayi berusia dibawah 6 bulan, 22 ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif 0-6 bulan. Menurut bidan setempat, ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif kurang setuju jika hanya memberikan ASI tanpa memberikan tambahan makanan dengan alasan karena dengan pemberian makanan tambahan kepada bayinya ibu merasa bayinya akan lebih tercukupi kebutuhan gizinya. Berdasarkan observasi dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti pada 8 orang ibu-ibu, peneliti masih menemukan ibu-ibu yang memberikan makanan selain ASI pada bayi mereka yang masih berusia antara 1,5-2 bulan, dengan alasan karena air susu tidak lancar sehingga bayi sering menangis karena lapar sehingga akan berhenti menangis dan tertidur nyenyak setelah diberi makanan tambahan.
Faktor penghambat dalam pemberian ASI adalah produksi ASI itu sendiri. Produksi ASI yang kurang dan lambat keluar dapat menyebabkan ibu tidak memberikan ASI pada bayinya dengan cukup. Selain hormon prolaktin, proses laktasi juga bergantung pada hormon oksitosin, yang dilepas dari hipofise posterior sebagai reaksi terhadap pengisapan puting. Oksitosin mempengaruhi sel – sel mioepitel yang mengelilingi alveoli mammae sehingga alveoli berkontraksi dan mengeluarkan air
(2)
susu yang sudah disekresikan oleh kelenjar mammae (Farrer, 2001). Refleks oksitosin ini dipengaruhi oleh jiwa ibu. Jika ada rasa cemas, stress dan ragu yang terjadi, maka pengeluaran ASI bisa jadi akan terhambat (Kodrat, 2010). Perawat dibutuhkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu dalam proses menyusui, adapun peran perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan dalam meningkatkan produksi ASI pada Ibu menyusui, maka perawat dapat memberikan konseling tentang menyusui (memberikan panduan antisipasi untuk masalah potensial misalnya pembengkakan, nyeri, produksi ASI berkurang, perasaan kecewa/ marah, depresi, rasa bersalah, dan ketidakadekuatan (Nanda, 2006).
Salah satu cara untuk menstimulasi refleks oksitosin dapat juga dilakukan dengan memijat punggung ibu untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat pembengkakan atau untuk membuat ibu menjadi rileks ketika ibu mengalami kesulitan untuk mengeluarkan ASI. Massage punggung adalah sebuah teknik akupresur yang telah direkomendasikan oleh pemimpin La Leche League International (LLLI) selama bertahun-tahun. Cara yang dilakukan adalah ibu duduk di kursi dan seseorang berdiri di belakang leher lalu menggosok dengan buku-buku jari tangan dari pangkal leher ibu ke bagian bawah tulang belikatnya di kedua sisi tulang punggungnya (Riordan, 2005). Punggung atas adalah titik akupresur digunakan untuk memperlancar proses laktasi. Saraf yang mempersarafi payudara berasal dari tulang belakang bagian atas, antara tulang belikat. Daerah ini adalah daerah dimana perempuan sering mengalami ketegangan otot. Memijat punggung atas dapat merilekskan bahu dan menstimulasi refleks let-down (Betts, 2009).
Selain massage punggung, ASI tidak lancar dapat diatasi dengan kompres hangat payudara. Kompres hangat payudara selama pemberian ASI akan dapat meningkatkan aliran ASI dari kelenjar-kelenjar penghasil ASI. Manfaat lain dari
(3)
kompres hangat payudara antara lain; stimulasi refleks let down; mencegah bendungan pada payudara yang bisa menyebabkan payudara bengkak; memperlancar peredaran darah pada daerah payudara (Saryono & Roischa, 2009).
Dari latar belakang di atas, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan efektifitas massage punggung dan kompres hangat payudara terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan kelancaran produksi ASI sebelum dan sesudah massage punggung di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang ?
2. Apakah ada perbedaan kelancaran produksi ASI sebelum dan sesudah kompres hangat payudara di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang ?
3. Apakah ada perbedaan efektifitas massage punggung dan kompres hangat payudara terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan efektifitas massage punggung dan kompres hangat payudara terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang ?
(4)
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :
a. Mengidentifikasi perbedaan kelancaran produksi ASI sebelum dan sesudah diberikan massage punggung di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang.
b. Mengidentifikasi perbedaan kelancaran produksi ASI sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat payudara di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang.
c. Menganalisis adanya perbedaan efektifitas massage punggung dan kompres hangat payudara terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI di Desa Majang Tengah Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan Dampit Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Memberikan masukan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI pada Ibu menyusui.
2. Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
Dapat memberikan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan khususnya keperawatan berupa metode yang efektif untuk menghadapi ibu dengan produksi ASI yang kurang. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan kurangnya produksi ASI pada Ibu menyusui.
3. Manfaat bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan maternitas.
(5)
4. Manfaat bagi Ibu
Memberi pedoman bagi ibu atau masukan tentang metode yang efektif untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI pada Ibu menyusui.
1.5 Keaslian Penelitian
1. Tahun 2008, Dewi Hastuti Primasari melakukan penelitian “ Perbedaan Efektivitas Metode Breast Care terhadap Kelancaran Produksi ASI di Rumah Sakit Umum Pusat Soeradji Tirtonegoro Klaten Jawa Tengah “. Sampel penelitian adalah ibu postpartum di Ruang C RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling, didapat 30 responden. Analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon untuk mengetahui perbandingan hasil pretest dan posttest setelah perlakuan breast care dan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan efektifitas metode breast care. Hasil penelitian didapatkan perbedaan nilai mean rank antara kelompok eksperimen 1 dengan kelompok eksperimen 2 sebesar 4 point, nilai p=0.143 pada level p<0.05. Kesimpulan penelitian adalah tidak ada perbedaan efektifitas metode breast care dari depan dan belakang terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum di Ruang C RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten.
2. Tahun 2009, Suratiah., Nyoman Hartati., Gusti Made Ayu Asih melakukan penelitian “ Pengaruh Rawat Gabung terhadap Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Post Partum “. Sampel penelitian adalah ibu post partum sebanyak 52 orang. Setelah dilakukan rawat gabung pada ibu post partum mulai dari hari pertama sampai ketiga didapatkan 35 orang atau 67,30% produksi ASI lancar, sedangkan 17 orang atau 32,70% produksi ASI tidak lancar. Dari uji
(6)
non parametrik (chi-square) yang dikerjakan diperoleh hasil chi-square sebesar 6,231 dengan α : 0,05 dan Asymp. Sig. 0,013. Dimana nilai X2 hitung lebih kecil X2 tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau ada pengaruh rawat gabung terhadap kelancaran produksi ASI.
3. Tahun 2010, Yuyun Karliani “Efektivitas Bekam terhadap Peningkatan Produksi Air Susu Ibu (ASI) di Wilayah Kerja Puskesmas Indralaya”. Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling pada 16 orang responden didapatkan hasil sebanyak 7 orang (43,8%) responden mempunyai produksi ASI yang sedikit dan 9 orang (56,2%) responden mempunyai produksi ASI banyak sebelum dilakukan pembekaman. Dan sebanyak 12 orang (75%) responden mempunyai produksi ASI yang banyak dan 4 orang (25%) responden mempunyai produksi ASI sedikit setelah dilakukan pembekaman, dengan nilai p value 0,019 dan tingkat kesalahan 0,05. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara produksi ASI sebelum dan sesudah dibekam, artinya bekam mempunyai pengaruh dalam meningkatkan produksi ASI.