IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK STATUS KESEHATAN KAMPUNG PEMULUNG KALISARI KELURAHAN PANDANWANGI KOTA MALANG

(1)

i

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK STATUS KESEHATAN

KAMPUNG PEMULUNG KALISARI KELURAHAN

PANDANWANGI KOTA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

OLEH :

APRILAVIANA SUNDAYANINGTIAS RAMADHANI NIM. 08060157

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

(3)

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Aprilaviana Sundayaningtias Ramadhani

Nim : 08060157

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Identifikasi Karakteristik Status Kesehatan Kampung Pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kota Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 08 Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan,

Aprilaviana Sundayaningtias R. NIM. 08060157


(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Identifikasi Karakteristik Status Kesehatan Kampung Pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kota Malang”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program Studi ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan tulus kepada :

1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan serta dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.

3. Aini Alifatin, S.Kp., M.Kep., selaku pembimbing I sekaligus penguji I yang telah banyak memberikan pengarahan dalam penyusunan penelitian ini.

4. Sri Widyowati, S.Kep.Ns. selaku pembimbing II sekaligus penguji II yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penelitian ini.

5. Kepala Puskesmas Pandanwangi Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

6. Para responden yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi subjek penelitian ini.


(6)

vi

7. Ibu, Ayah dan adek-adek tercinta yang telah memberikan semangat dan nasehatnya selama menempuh pendidikan ini.

8. Sahabat dan juga teman yang telah mendukung dan memberikan bantuan selama penelitian.

9. Semua dosen PSIK UMM yang telah memberikan ilmu, pendidikan serta bimbingan kepada saya selama menjadi mahasiswa di PSIK UMM.

Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidak sopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, Agustus 2015


(7)

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur atas izin Allah akhirnya skripsi ini selesai juga. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad yang membawa umatnya dari zaman syar ke zaman khoir.

Skripsi yang dikerjakan dengan sepenuh hati, mencurahkan seluruh tenaga dan pikiran ini tidak akan selesai tanpa dukungan orang-orang terdekat, terutama keluarga. Terima kasih yang tak terhingga kepada Ibuk (Siti Suyati) dan Ayah (Hari Wahono) yang dengan sabar menyayangiku, mendidikku dan membiayaiku sampai saat ini. Adek-adekku (Agustia Mega Maulidia & Ceriagu Anisa Ray Sabilah), terima kasih atas bantuan kalian berdua yang aku nggak tau bentuk bantuan kalian apa dalam rangka pengerjaan skripsi ini Hahaha. Belajar yang rajin, kuliah dan sekolah yang bener ya nduk biar, jadi anak sholehah yang bisa membanggakan orangtua kita.aamiin

Teman-teman terdekat berikut keluarganya yang turut serta membantu, mendukung, dan mengingatkan agar skripsi ini segera selesai. Terima kasih Tyaa, Ivi, Dian, Ayuk, Rian, Novi, Cheri, Bagas, Upi, Bu Nunik, BukJump, Tante MamakTyaa, Tante MamaDian dan seluruh anggota keluarga kalian. Terima kasih sudah menjadi alarm dan pendukung setia dalam perjalanan menyelesaikan skripsi ini. Maaf jika saat pengerjaan skripsi ini sering menganggu hidup kalian. Tanpa kalian, skripsi ini tidak akan selesai *hug*. Elly, teman lama yang kembali dekat pada saat-saat terakhir, terima kasih banyak atas segala bantuamu, maaf sering merepotkanmu. Ndang lulus yo nduk.

Ibu Aini Alifatin, terima kasih atas ilmu-ilmu baru selama proses pengerjaan skripsi yang tidak saya dapatkan di bangku kuliah, dan terima kasih atas waktunya yang telah diluangkan untuk


(8)

viii

membimbing saya. Ibu Wiwid, terima kasih atas ketersediaannya meluangkan waktu untuk membimbing saya. Ibu Juwita, Ibu Ririn, Ibu Riza Desima terima kasih atas alarm, dukungan dan bantuan selama pengerjaan skripsi ini.

Teman-teman seperjuangan, PSIK C 2008 dan KKN 28 Februari 2012, terima kasih atas kebersamaan, pengalaman dan kebersamaannya. Semoga ilmu yang kita dapatkan selama menjadi Mahasiswa UMM dapat bermanfaat di masa depan.

Timapkes Fikes UMM, terima kasih telah menjadi bagian dari kisah saya selama menjadi mahasiswa UMM. Terima kasih atas ilmu yang diberikan selama saya menjadi anggota aktif, semoga ilmu yang telah saya dapatkan menjadi ilmu yang bermanfaat di masa depan. Keluarga besar timapkes Tante Ana, Rejo, Kakek Rudi, Farikh, Bigboss Angger, Jemblung, Mas Sandi, Dodik, Mas Kodir, Eyang Sulhan, dan pendahulu timapkes yang lain.

PIK-M Sehati UMM, terima kasih telah menjadi bagian dari proses pencarian jati diriku. Terima kasih atas ilmu pendidik dan konselingnya yang menjadikan saya bisa menjadi konselor yang baik, dan terima kasih atas ilmu leadershipnya, semoga saya nanti dapat menjadi leader yang lebih baik lagi.

Teman-teman seperjuangan deadline, koko, rifky, cheri, tika, deby, mambo, bima, nur, sandi, ode, nisa, indri, samsul, binti, hendro, neneng, rosi, tata, devry, desi, desti, rendi, huda, reza. Semoga gelar sarjana yang kita kejar ini bermanfaat dan menjadikan kita lebih baik di masa yang akan datang. Aamiin


(9)

ix ABSTRAK

Identifikasi Karakteristik Status Kesehatan Kampung Pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kota Malang

Aprilaviana Sundayaningtias R 1 , Aini Alifatin 2, Sri Widyowati 3

Latar Belakang : Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Dengan badan yang sehat, kita bisa melakukan banyak aktivitas. Bekerja sebagai pemulung beresiko besar bagi kesehatan, dikarenakan beberapa faktor seperti lingkungan kerja mereka yang kotor dan berbahaya. Pekerjaan tersebut juga menempatkan mereka di antara berbagai penyebab penyakit, karena setiap hari harus bersentuhan dengan sampah kimia. Ada 4 faktor yang mempengaruhi status kesehatan yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Ada 24 Indikator Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang dijadikan tolak ukur status kesehatan.

Metode : Desain penelitian deskriptif dengan metode total sampling. Jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 17 orang yang menghuni kampung pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kota Malang, data diambil dengan cara kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif.

Hasil : Dengan menggunakan analisa deskriptif. Menunjukkan bahwa Status kesehatan Kampung Pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kota Malang belum mencapai status kesehatan yang cukup baik.

Kesimpulan : Status kesehatan Kampung Pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kota Malang masih belum cukup baik.

Kata Kunci : Status Kesehatan, Pemulung.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.


(10)

x ABSTRACT

Characteristic Identifications of Health Status on Kalisari Scavenger Village Ward Pandanwangi in Malang

Aprilaviana Sundayaningtias R1, Aini Alifatin2 , Sri Widyowati3

Background: Health is a very important thing for our life. With a healthy body, we can do any activities. Work as scavengers have a high risks for healthy, due to variety things such as their dirty and dangerous work environment. Their work also put them among the causes of various disease because they should contact with chemical waste everyday. There are four factors that affect health status, namely environmental, behavioral, health services and descent. There are 24 Public Health Development Indicators (IPKM) which used as a measurement of health status. Methods: Descriptive study with a total sampling method. Total sample of this research are 15 people who inhabit the village Kalisari Scavengers Village Ward Pandanwangi Malang, data collected by questionnaire. Data analyzed with descriptive analysis.

Results: By using descriptive analysis. Shows health status of the village Kalisari Scavengers Village Ward Pandanwangi Malang the status of health is good enough . Conclusion: The health status of the village Kalisari Scavengers Village Ward Pandanwangi Malang still not good enough

Keywords: Health Status, Scavengers.

1. Students of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.

2. Lecturer of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.

3. Lecturer of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang


(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Keluarga Pemulung ... 5

1.4.2 Bagi Peneliti ... 5

1.4.3 Bagi Akademisi ... 5

1.4.4 Bagi Instansi Terkait ... 5

1.4.5 Bagi Masyarakat ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Status Kesehatan 2.1.1 Definisi KarakteristikStatus Kesehan... 8

2.1.2 Definisi Sehat ... 8

2.1.3 Definisi Sakit ... 9

2.1.4 Indikator Status Kesehatan ... 10

2.1.5 Faktor yang mempengaruhi status kesehatan 2.1.5.1 Lingkungan 2.1.5.1.1 Definisi Lingkungan ... 14

2.1.5.1.2 Masalah Kesehatan Lingkungan ... 16 2.1.5.2 Perilaku


(12)

xii

2.1.5.2.1 Definisi Perilaku ... 22

2.1.5.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku 23 2.1.5.3 Pelayanan Kesehatan ... 27

2.1.5.4 Keturunan ... 29

2.2 Kemiskinan 2.2.1 Konsep Kemiskinanan ... 30

2.2.2 Pemulung 2.2.2.1 Definisi Pemulung ... 34

2.2.2.2 Kriteria Pekerjaan sebagai Pemulung ... 35

2.2.2.3 Ciri-ciri Pemulung ... 36

2.2.2.4 Peralatan yang digunakan ... 37

2.2.2.5 Kerentanan Pemulung terhadap Kesehatan ... 37

BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konseptual ... 39

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 41

4.2 Kerangka Penelitian ... 41

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling 4.3.1 Populasi ... 43

4.3.2 Sampel ... 43

4.3.3 Teknik Sampling ... 43

4.4 Definisi Operasional ... 43

4.5 Tempat Penelitian ... 47

4.6 Waktu Penelitian ... 47

4.7 Instrumen Penelitian ... 47

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 47

4.9 Analisa Data ... 48

4.10 Etika Penelitian ... 49

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1. Karakteristik Sample 5.1.1. Usia ... 50

5.1.2. Jenis Kelamin ... 51

5.2. Analisa Data 5.2.1. Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang ... 51

5.2.2. Prevalensi Balita Pendek dan Sangat Pendek ... 52

5.2.3. Prevalensi Balita Kurus dan Sangat Kurus ... 52

5.2.4. Akses Air ... 53

5.2.5. Akses Sanitasi ... 53

5.2.6. Penimbangan Balita ... 54

5.2.7. Kunjungan Neonatus I ... 54

5.2.8. Imunisasi Lengkap ... 55

5.2.9. Rasio Dokter ... 55

5.2.10. Rasio Bidan ... 56

5.2.11. Persalinan oleh Nakes ... 56


(13)

xiii

5.2.13. Diare ... 57

5.2.14. Hipertensi ... 58

5.2.15. Pneumonia ... 58

5.2.16. Perilaku Cuci Tangan ... 59

5.2.17. Kesehatan Mental ... 59

5.2.18. Perilaku Merokok ... 60

5.2.19. Kesehatan Gigi dan Mulut ... 60

5.2.20. Asma ... 61

5.2.21. Disabilitas ... 61

5.2.22. Cedera ... 62

5.2.23. Sendi ... 62

5.2.24. ISPA ... 63

BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang ... 64

6.2. Prevalensi Balita Pendek dan Sangat Pendek ... 65

6.3. Prevalensi Balita Kurus dan Sangat Kurus ... 65

6.4. Akses Air ... 68

6.5. Akses Sanitasi ... 69

6.6. Penimbangan Balita ... 69

6.7. Kunjungan Neonatus I ... 71

6.8. Imunisasi Lengkap ... 72

6.9. Rasio Dokter ... 74

6.10. Rasio Bidan ... 77

6.11. Persalinan oleh Nakes ... 78

6.12. Balita Gemuk ... 80

6.13. Diare ... 81

6.14. Hipertensi ... 82

6.15. Pneumonia ... 84

6.16. Perilaku Cuci Tangan ... 86

6.17. Kesehatan Mental ... 87

6.18. Perilaku Merokok ... 88

6.19. Kesehatan Gigi dan Mulut ... 90

6.20. Asma ... 91

6.21. Disabilitas ... 93

6.22. Cedera ... 94

6.23. Sendi ... 95

6.24. ISPA ... 96

6.25. Keterbatasan Penelitian ... 99

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ... 101

7.2. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 44 Tabel 5.1 Distribusi Sample Menurut Usia ... 50 Tabel 5.2 Distribusi Sample Menurut Jenis Kelamin ... 51


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 40

Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ... 42

Gambar 5.1 Gambaran Prevalensi Gizi Buruk dan Kurang ... 51

Gambar 5.2 Gambaran Prevalensi Balita Pendek dan Sangat Pendek ... 52

Gambar 5.3 Gambaran Prevalensi Balita Kurus dan Sangat Kurus ... 52

Gambar 5.4 Gambaran Akses Air ... 53

Gambar 5.5 Gambaran Akses Sanitasi ... 53

Gambar 5.6 Gambaran Penimbangan Balita ... 54

Gambar 5.7 Gambaran Kunjungan Neonatus I ... 54

Gambar 5.8 Gambaran Imunisasi... 55

Gambar 5.9 Gambaran Rasio Dokter ... 55

Gambar 5.10 Gambaran Rasio Bidan ... 56

Gambar 5.11 Gambaran Persalinan oleh Nakes ... 56

Gambar 5.12 Gambaran Balita Gemuk ... 57

Gambar 5.13 Gambaran Diare ... 57

Gambar 5.14 Gambaran Hipertensi ... 58

Gambar 5.15 Gambaran Pneumonia ... 58

Gambar 5.16 Gambaran Perilaku Cuci Tangan ... 59

Gambar 5.17 Gambaran Kesehatan Mental ... 59

Gambar 5.18 Gambaran Perilaku Merokok ... 60

Gambar 5.19 Gambaran Kesehatan Gigi dan Mulut ... 60

Gambar 5.20 Gambaran Asma ... 61

Gambar 5.21 Gambaran Disabilitas ... 61

Gambar 5.22 Gambaran Cedera ... 62

Gambar 5.23 Gambaran Sendi ... 62


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Studi Pendahuluan ... 107

Lampiran 2 Surat Tembusan Bankesbanpol ... 108

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 109

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 110

Lampiran 5 Lembar Kuesioner Status Kesehatan ... 111

Lampiran 6 Lembar Kuesioner SRQ ... 112

Lampiran 7 Lembar Observasi Balita ... 113

Lampiran 8 Lembar Observasi Puskesmas ... 114

Lampiran 9 Rekapan Kuesioner dan Lembar Observasi ... 115

Lampiran 10 Log Book Konsultasi ... 116

Lampiran 11 Dokumentasi ... 119


(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, D, Muliwati, R. (2013). Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika

Apippudin. (2013). “Budaya Kemiskinan pada Pengamen (Studipada Pengamen Terminal Landungsari, Kecamatan Dau Kabupaten Malang)”. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Chandra, Budiman. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC

Damayanti, P. (2014). Hubungan Efektifitas Imunisasi Campak dengan Angka Kejadian Campak pada Anak di Kecamatan Klojen Kota Malang Periode Januari 2009-Desember 2009. KTI Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Depkes. (2010). Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes

Efendi, Ferry. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Ekasari, MF. (2008). Keperawatan Komunitas: Upaya Memandirikan Masyarakat Untuk

Hidup Sehat. Jakarta: Trans Info Media

Eryati, D. (2014). Etika Profesi Kesehatan. Yogyakarta:Deepublish Francis, C. (2006). Perawatan Respirasi. Jakarta: Erlangga

Hardiansyah, E.( 2009). Hubungan Status Gizi dengan Lama Perawatan Penderita Pneumonia pada Balita di Rumah Sakit Muhammadiyah LamonganPeriode 1 Januari - 31 Desember 2007. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang

Harnilawati. (2013). Konsepdan Proses Keperawatan Keluarga. Talakar: Assalam

Herawati, PA. (2013). Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Selfefficiacy pada Atlet Bola Voli Malang Volleyball Club (MVC). Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Hidayat, AA. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, AA. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Jufriadi. (2015). Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Sampang, Madura. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang


(18)

xviii

Kustiwi, D. (2011). Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia Sekolah. KTI Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Laitupa, NF. (2013). Pengaruh Terapi Bermain Perandengan Media Boneka terhadap Perilaku Adaptif Anak Usia Sekolah dalam Menjalani ImunisasiLanjut. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Manurung, S. (2008). Seri Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Infeksi. Jakarta: Trans Info Media

Maulana, HDJ. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC

Mubarak, IW. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teoridan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

Mubarak, WI. (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Konsep dan Aplikasi dalam Kebidanan. Jakarta: SalembaMedika

Notoatmodjo, S. (2010). PromosiKesehatanTeoridanAplikasi. Jakarta: RinekaCipta Notoatmojo, S. (2005). Promosi Kesehatan: TeoridanAplikasi. Jakarta: RinekaCipta Notoatmojo, S.(2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman

Skripsi, Tesis, dan Istrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: SalembaMedika

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Pendekatan Praktis). Jakarta: Salemba Medika

Prahmana, DY. (2014). Pengaruh Kekbiasaan Merokok terhadap Kejadian Disfungsi Ereksi padaKepala Keluarga Pria di RT 02 dan RT 12 RW 03 Kelurahan Karang Basuki Kec. Sukun Malang. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Putri, ROP. (2013). Pengaruh Faktor Kepribadian dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha (StudipadaPeserta Youth Entrepreneurship Program di SMAN 10 Malang). Thesis Magister Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Rahayu, AA. (2012) Efektifitas Terapi Bekam Basah (Wet Oxidant Release Theraphy) Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Rumah Sehat Dompet Dhuafa, Balikpapan, Kalimantan Timur. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Rahmantono, ME. (2008). Pengetahuan Pola Hidup Sehat pada Masyarakat Dusun Sratu Desa Sraturejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. KTI Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang


(19)

xix

Ramaiah, Savitri. (2006). Asma Mengetahui Penyebab, Gejala, dan Cara Penangannya. Jakarta: BIP

Rezky, G.(2012). Perilaku Kesehatan pada Pemulung, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Riset Kesehatan Dasar 2013. (2013).

http://biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Riskesdas2013%20-%20Questionnaire%20-%20RKD13.%20IND.pdf. Diakses tanggal 28 Agustus 2015

Rizal, MS. (2011). Hubungan antara Persalinan oleh Tenaga Kesehatandan Tenaga Non Kesehatan dengan Angka Kematian Ibu BulanAgustus 2007 - Juli 2008.

Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

Robbins, SP., Timothy AJ.(2008). PerilakuOrganisasi.Jakarta: PT. SalembaEmpat Rofika, Nika Rahma. (2014). Intervensi “Teaching Nutrition” dalam Upaya Perubahan

Perilaku Pemberian Makan Ibu pada Anak Balita dengan Gizi Buruk di Puskesmas Jabung. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Ryadi, ALS, Wijayanti T. (2011). Dasar-dasar Epidemiologi. Jakarta: SalembaMedika Safitri, AR. (2014). Pengaruh Media Vidiodan Poster Belajar Menggosok Gigi sebagai

Media PromosiuntukMeningkatkan Peningkatan Kesehatan Gigi pada Anak Prasekolah di Wilayah Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Skripsi Fakultas Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah Malang

Saputra, BM. (2011). Perbedaan Variasi Cuci Tangan Sebelum Makan padaPasien Diare yang Berobat di UPT Puskesmas Cisadea Malang padaBulanJanuari 2010 – Juni 2010. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

Sari, GW. (2013). Identifikasi Peran Orangtua dalam Mengembangkan Bakat pada Anak Tunarungu. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Semium, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental I. Yogyakarta: Kanisius

Setiawati, S. (2008). Panduan Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info Media

Shirley, D. (2014). Panduan Perundang-undangan Keternagakerjaan. Jakarta: Better Work Sirriyah, F. (2008). Pengelolaan Pola Hidup Sehat pada Penderita Hipertensi. KTI

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Sriwayati. (2008). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita di DesaSegaran, Gedangan-Malang. KTI Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang


(20)

xx

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sumara, R. (2005). Hubungan Pemberian ASI terhadap Peningkatan Berat Badan

Bayi Usia 0-6 Bulan: Studi pada Balita Usia 0-6 Bulan di Wiliayah Kerja Puskesmas Bareng Kelurahan Gading Kasri Kecamatan Klojen Kota Malang.

KTI Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Sumunar, I. (2010). Aspek Hukum Penanganan Pemulung oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Skripsi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Surur, B. (2012). Hubungan Antara Perilaku Diet dengan Status Kesehatan pada Remaja Putri SMA. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Suryawan, LA. (2015). Identifikasi Tingkat Stress Kerja Perawat dan PelaksanaanTimbang Terima di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Syafudin. (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

Tambayong, J. (2000). Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Yatim, F. (2006). Penyakit Tulang dan Persendian. Jakarta: Pustaka Populer Obor Zasira, R. (2014). Karakteristik Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika di

Kelas VIII SMP Negri 18 Malang. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Zulkifli. (2014). Aspek-aspekKebudayaan Daerah dalam Novel Tenun Biru Karya Ugi Agustono J. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Badan Pusat Statistik berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 237,6 juta jiwa. Ketika Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998, jumlah penduduk miskin Indonesia berada di puncaknya yaitu dengan jumlah 49,5 juta jiwa (24,2%). Setelah tahun 1998 jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Seperti pada September 2013, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah 28,55 juta jiwa (11,47%). Sedangkan pada bulan September 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah sejumlah 27,73 juta jiwa (10, 96%).

Kemiskinan pada akhirnya dapat memunculkan masalah ketenagakerjaan. Masalah ketenagakerjaan muncul tidak lepas dari adanya migrasi penduduk. Migrasi penduduk secara besar-besaran menyebabkan tertumpuknya penduduk di perkotaan. Hal ini tidak diimbangi dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat menampung pendatang dari desa. Sedikitnya lapangan pekerjaan mendorong sebagian orang untuk terjun ke pekerjaan sektor informal yaitu pemulung (Chasanah, 2007 dalam Rezky, 2012).

Pemulung adalah orang yang kegiatannya mengambil dan mengumpulkan barang-barang bekas yang masih memiliki nilai jual yang kemudian akan dijual kepada jurangan barang bekas (Lestari:2005 dalam Rezky, 2012). Pekerjaan sebagai pemulung adalah pekerjaan yang tidak memerlukan modal yang besar, hanya bermodalkan karung dan pengait dalam mengais rejeki setiap harinya. Pekerjaan sebagai pemulung


(22)

2

adalah individu yang bekerja dengan cara memunguti dan mengumpulkan barang-barang bekas. Pekerjaan ini tidak memerlukan ketrampilan ataupun pendidikan (Rezky, 2012).

Pekerjaan sebagai pemulung juga memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan mereka yang dikarenakan berbagai hal seperti kondisi lingkungan pekerjaan yang kotor, berbahaya dan merupakan sarang dari berbagai penyebab penyakit karena mereka bekerja setiap harinya berkumun dengan sampah sampah yang secara kimia. Sedangkan kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi individu karena dengan tubuh sehat maka kita dapat melakukan aktivitas apapun. Menurut WHO tahun 1947, kesehatan adalah keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari suatu penyakit, cacat dan kelemahan (Rezky, 2012). Sedangkan menurut UU No. 36 tahun 2009 pasal 1 ayat 1, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara produktif secara sosial dan ekonomis.

Menurut pengamatan penulis di Kota Malang terdapat beberapa titik kawasan yang termasuk dalam kategori kawasan pemukiman kumuh, salah satunya adalah kawasan bantaran Sungai Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang. Kampung pemulung ini terletak disebelah Hutan Kota Pandawangi. Status tanah di bantaran Sungai Kalisari yang dijadikan kampung pemulung ini adalah milik Alm. Hj. Marilah yang disewa oleh Bapak Kacong yang bekerja sebagai pengepul barang bekas sejak 25 tahun yang lalu untuk dijadikan tempat mengepul hasil memulung kemudian berkembang menjadi kampung pemulung. Semua orang yang menempati kampung pemulung Kalisari ini bukanlah penduduk asli, mereka


(23)

3

adalah orang yang merantau kemudian bergabung dengan komunitas pemulung yang dipimpin oleh Bapak Kacong dan kemudian membangun tempat tinggal di tanah tersebut. Bangunan rumah mereka pun terbuat dari kayu, tripek, seng dan kardus. Air sungai yang meluap sampai ke jalan jalan di dalam kampung pemulung adalah hal yang biasa, tetapi luapan air sungai yang terdasyat terjadi pada tahun 2008, banjir tersebut setinggi atap rumah.

Dari hasil wawancara dengan Bapak Kacong, jumlah penduduk kampung pemulung sekarang ini tidak sebanyak 8 tahun yang lalu, pada saat itu sekitar 70-80 keluarga menjadi penghuni kampung pemulung, saat ini tersisa 14 keluarga yang masih bertempat di kampung pemulung Kalisari. Penduduk kampung tersebut sebagian besar bekerja sebagai pemulung, tetapi ada juga yang bekerja sebagai pengamen dan pemulung. Jam kerja mereka pun beragam, ada yang berangkat bekerja pada pukul 03.00 pagi sampai 07.00, ada juga yang berangkat bekerja jam 08.00-11.00, dan ada juga yang berangkat bekerja jam 12.00. Mereka bekerja sendiri sendiri dengan menggunakan peralatan seadanya seperti karung, pengait, becak yang dimodifikasi untuk mengumpulkan hasil memulung dan juga ada yang membawa gerobak untuk membawa hasil memulung. Pakaian yang mereka gunakan untuk bekerja adalah pakaian sehari-hari, tidak menggunakan masker ataupun sepatu. Di kampung pemulung tersebut terdapat 1 sumur, 1 kamar mandi yang digunakan secara bergantian dan tidak terdapat wc, sehingga untuk BAB mereka melakukannya di sungai.

Dalam studi pendahuluan di kampung pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang. Ditemukan beberapa keluhan pada sistem pernafasan, integument dan pencernaan pada keluarga kampung pemulung


(24)

4

Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang. Pada orang dewasa, keluhan tersebut berupa sembelit, kehilangan nafsu makan, gatal-gatal dan terkadang merasa sesak. Pada anak-anak tidak ditemukan keluhan pencernaan dan pernafasan seperti yang dialami oleh orang dewasa.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti ingin mengidentifikasi status kesehatan keluarga kampung pemulung Kalisari di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang, dikarenakan mereka memiliki resiko tinggi terancam masalah kesehatannya dan merupakan salah satu tugas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas. Sesuai dengan model kompetensi ANA, peran perawat terhadap perawatan komunitas adalah penanggulangan dan mempromosikan serta memelihara kesehatan, dengan aktifitas perawat yang dititik beratkan untuk menghindari atau mengendalikan kemungkinan berkembangbiaknya organisme penyebab dan penyebar penyakit, mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, dan ikut serta dalam penelitian untuk mengembangkan perawatan kesehatan komunitas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah “ bagaimanakah status kesehatan keluarga kampung pemulung Kalisari?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik status kesehatan keluarga kampung pemulung Kalisari.


(25)

5

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui karakteristik pemulung di kampung pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kota Malang

2. Mengetahui status kesehatan keluarga di kampung pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kota Malang

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi keluarga pemulung

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kondisi status kesehatan dan menambah wawasan tentang bagaimana meningkatkan serta mempertahankan status kesehatan.

1.4.2 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kondisi status kesehatan keluarga pemulung sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang status kesehatan.

1.4.3 Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang keperawatan komunitas khususnya tentang status kesehatan kampung pemulung.

1.4.4 Bagi instansi terkait

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam penanganan masalah kesehatan di kampung pemulung Kalisari.

1.4.5 Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi tentang status kesehatan kampung pemulung sehingga dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitar.


(26)

6

1.5 Keaslian Penelitian

a. Penelitian oleh Ghea Rezky dengan judul “Perilaku kesehatan pada

pemulung”. Penelitian ini dilakukan di kota malang pada tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran perilaku kesehatan pemulung cenderung minim.

b. Penelitian Dra. Hj. Rochgiyati, M.Si dkk yang berjudul “Perilaku

Pemulung dalam memahami pola hidup sehat di TPA Basirih kota

Banjarmasin”. Penelitian ini dilakukan di Kota Banjarmasin pada tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa pemulung sudah memiliki pemahaman mengenai pola hidup sehat.

c. Penelitian oleh Ronald I. Ottay yang berjudul “hubungan antara perilaku

pemulung dengan kejadian penyakit cacingan di tempat pembuangan akhir

sampah sumompo kota manado”. Penelitian ini dilakukan di kota Manado

pada tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sample pada penelitian ini adalah 72 responden, data diambil dengan menggunakan kuisioner kemudian di uji dengan chi kuadrat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap pemulung mempunyai hubungan dengan kejadian cacingan

d. Penelitian oleh Ratna Dian Kurniawati yang berjudul “ faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tinea pedis pada pemulung di TPA

Jatibarang”. Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang pada tahun 2006. Metode yang digunakan adalah observasional dengan pendakatan cross


(27)

7

sectional. Subyek penelitian adalah pemulung sampah di TPA Jatibarang sebanyak 56 pemulung.

e. Penelitian oleh Intan Silviana Mustikawati dengan judul “perilaku personal

hygiene pada pemulung di TPA Kedaung Wetan Tangerang”. Penelitian

ini dilaksanakan di Tangerang pada tahun 2012. Menggunakan metode cross sectional dengan jumlah sampe sebanyak 66 orang yang diambil dengan cara purposive sampling, sebagian besar responden bejenis kelamin laki-laki (65%) berusia 15-49 tahun (73%), berlatar pendidikan tidak tamat SD (93,94%), berpenghasilan Rp. 500.000-Rp. 999.000 (56,06%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55 orang pemulung (83,3%) memiliki perilaku personal hygine yang baik dan tidak ada hubungan antara jenis kelamin umur, tingkat pendidikan, dan tingkat penghasilan dengan perilaku personal hygine.

f. Penelitian oleh Siti Namira dengan judul “Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada anak pra sekolah di kampung

pemulung tangerang selatan”. Penelitian ini dilakukan di tangeran pada

tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Jumlah responden adalah 46 dengan menggunakan kuisioner. Hasil yang didapatkan dengan presentase besar yakni faktor kepadatan penghuni (78,3%), ventilasi yang kecil (76,1%), pencemaran udara dalam rumah (69,1%) dan faktor anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap.


(1)

adalah individu yang bekerja dengan cara memunguti dan mengumpulkan barang-barang bekas. Pekerjaan ini tidak memerlukan ketrampilan ataupun pendidikan (Rezky, 2012).

Pekerjaan sebagai pemulung juga memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan mereka yang dikarenakan berbagai hal seperti kondisi lingkungan pekerjaan yang kotor, berbahaya dan merupakan sarang dari berbagai penyebab penyakit karena mereka bekerja setiap harinya berkumun dengan sampah sampah yang secara kimia. Sedangkan kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi individu karena dengan tubuh sehat maka kita dapat melakukan aktivitas apapun. Menurut WHO tahun 1947, kesehatan adalah keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari suatu penyakit, cacat dan kelemahan (Rezky, 2012). Sedangkan menurut UU No. 36 tahun 2009 pasal 1 ayat 1, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara produktif secara sosial dan ekonomis.

Menurut pengamatan penulis di Kota Malang terdapat beberapa titik kawasan yang termasuk dalam kategori kawasan pemukiman kumuh, salah satunya adalah kawasan bantaran Sungai Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang. Kampung pemulung ini terletak disebelah Hutan Kota Pandawangi. Status tanah di bantaran Sungai Kalisari yang dijadikan kampung pemulung ini adalah milik Alm. Hj. Marilah yang disewa oleh Bapak Kacong yang bekerja sebagai pengepul barang bekas sejak 25 tahun yang lalu untuk dijadikan tempat mengepul hasil memulung kemudian berkembang menjadi kampung pemulung. Semua orang yang menempati kampung pemulung Kalisari ini bukanlah penduduk asli, mereka


(2)

adalah orang yang merantau kemudian bergabung dengan komunitas pemulung yang dipimpin oleh Bapak Kacong dan kemudian membangun tempat tinggal di tanah tersebut. Bangunan rumah mereka pun terbuat dari kayu, tripek, seng dan kardus. Air sungai yang meluap sampai ke jalan jalan di dalam kampung pemulung adalah hal yang biasa, tetapi luapan air sungai yang terdasyat terjadi pada tahun 2008, banjir tersebut setinggi atap rumah.

Dari hasil wawancara dengan Bapak Kacong, jumlah penduduk kampung pemulung sekarang ini tidak sebanyak 8 tahun yang lalu, pada saat itu sekitar 70-80 keluarga menjadi penghuni kampung pemulung, saat ini tersisa 14 keluarga yang masih bertempat di kampung pemulung Kalisari. Penduduk kampung tersebut sebagian besar bekerja sebagai pemulung, tetapi ada juga yang bekerja sebagai pengamen dan pemulung. Jam kerja mereka pun beragam, ada yang berangkat bekerja pada pukul 03.00 pagi sampai 07.00, ada juga yang berangkat bekerja jam 08.00-11.00, dan ada juga yang berangkat bekerja jam 12.00. Mereka bekerja sendiri sendiri dengan menggunakan peralatan seadanya seperti karung, pengait, becak yang dimodifikasi untuk mengumpulkan hasil memulung dan juga ada yang membawa gerobak untuk membawa hasil memulung. Pakaian yang mereka gunakan untuk bekerja adalah pakaian sehari-hari, tidak menggunakan masker ataupun sepatu. Di kampung pemulung tersebut terdapat 1 sumur, 1 kamar mandi yang digunakan secara bergantian dan tidak terdapat wc, sehingga untuk BAB mereka melakukannya di sungai.

Dalam studi pendahuluan di kampung pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang. Ditemukan beberapa keluhan pada sistem pernafasan, integument dan pencernaan pada keluarga kampung pemulung


(3)

Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang. Pada orang dewasa, keluhan tersebut berupa sembelit, kehilangan nafsu makan, gatal-gatal dan terkadang merasa sesak. Pada anak-anak tidak ditemukan keluhan pencernaan dan pernafasan seperti yang dialami oleh orang dewasa.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti ingin mengidentifikasi status kesehatan keluarga kampung pemulung Kalisari di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang, dikarenakan mereka memiliki resiko tinggi terancam masalah kesehatannya dan merupakan salah satu tugas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas. Sesuai dengan model kompetensi ANA, peran perawat terhadap perawatan komunitas adalah penanggulangan dan mempromosikan serta memelihara kesehatan, dengan aktifitas perawat yang dititik beratkan untuk menghindari atau mengendalikan kemungkinan berkembangbiaknya organisme penyebab dan penyebar penyakit, mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, dan ikut serta dalam penelitian untuk mengembangkan perawatan kesehatan komunitas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah “ bagaimanakah status kesehatan keluarga kampung pemulung Kalisari?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik status kesehatan keluarga kampung pemulung Kalisari.


(4)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui karakteristik pemulung di kampung pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kota Malang

2. Mengetahui status kesehatan keluarga di kampung pemulung Kalisari Kelurahan Pandanwangi Kota Malang

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi keluarga pemulung

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kondisi status kesehatan dan menambah wawasan tentang bagaimana meningkatkan serta mempertahankan status kesehatan.

1.4.2 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kondisi status kesehatan keluarga pemulung sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang status kesehatan.

1.4.3 Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang keperawatan komunitas khususnya tentang status kesehatan kampung pemulung.

1.4.4 Bagi instansi terkait

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam penanganan masalah kesehatan di kampung pemulung Kalisari.

1.4.5 Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi tentang status kesehatan kampung pemulung sehingga dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitar.


(5)

1.5 Keaslian Penelitian

a. Penelitian oleh Ghea Rezky dengan judul “Perilaku kesehatan pada pemulung”. Penelitian ini dilakukan di kota malang pada tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran perilaku kesehatan pemulung cenderung minim.

b. Penelitian Dra. Hj. Rochgiyati, M.Si dkk yang berjudul “Perilaku Pemulung dalam memahami pola hidup sehat di TPA Basirih kota Banjarmasin”. Penelitian ini dilakukan di Kota Banjarmasin pada tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa pemulung sudah memiliki pemahaman mengenai pola hidup sehat.

c. Penelitian oleh Ronald I. Ottay yang berjudul “hubungan antara perilaku pemulung dengan kejadian penyakit cacingan di tempat pembuangan akhir sampah sumompo kota manado”. Penelitian ini dilakukan di kota Manado pada tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sample pada penelitian ini adalah 72 responden, data diambil dengan menggunakan kuisioner kemudian di uji dengan chi kuadrat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap pemulung mempunyai hubungan dengan kejadian cacingan

d. Penelitian oleh Ratna Dian Kurniawati yang berjudul “ faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tinea pedis pada pemulung di TPA Jatibarang”. Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang pada tahun 2006. Metode yang digunakan adalah observasional dengan pendakatan cross


(6)

sectional. Subyek penelitian adalah pemulung sampah di TPA Jatibarang sebanyak 56 pemulung.

e. Penelitian oleh Intan Silviana Mustikawati dengan judul “perilaku personal hygiene pada pemulung di TPA Kedaung Wetan Tangerang”. Penelitian ini dilaksanakan di Tangerang pada tahun 2012. Menggunakan metode cross sectional dengan jumlah sampe sebanyak 66 orang yang diambil dengan cara purposive sampling, sebagian besar responden bejenis kelamin laki-laki (65%) berusia 15-49 tahun (73%), berlatar pendidikan tidak tamat SD (93,94%), berpenghasilan Rp. 500.000-Rp. 999.000 (56,06%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55 orang pemulung (83,3%) memiliki perilaku personal hygine yang baik dan tidak ada hubungan antara jenis kelamin umur, tingkat pendidikan, dan tingkat penghasilan dengan perilaku personal hygine.

f. Penelitian oleh Siti Namira dengan judul “Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada anak pra sekolah di kampung pemulung tangerang selatan”. Penelitian ini dilakukan di tangeran pada tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Jumlah responden adalah 46 dengan menggunakan kuisioner. Hasil yang didapatkan dengan presentase besar yakni faktor kepadatan penghuni (78,3%), ventilasi yang kecil (76,1%), pencemaran udara dalam rumah (69,1%) dan faktor anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap.