HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena
Indonesia beriklim tropis. Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan bakteri,
parasit maupun jamur. Penyakit yang sering muncul karena kurangnya kebersihan diri
adalah berbagai penyakit kulit. Skabies merupakan penyakit kulit yang masih sering di
jumpai di Indonesia dan tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat (Sudirman,
2006). Penyakit skabies pada umumnya menyerang individu yang hidup berkelompok
seperti asrama, pesantren, lembaga pemasyarakatan, rumah sakit, perkampungan
padat, dan rumah jompo. Asrama atau pondok pesantren termasuk tempat yang
berisiko terjadi skabies karena merupakan salah satu tempat yang berpenghuni padat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi penyakit kulit adalah iklim
yang panas dan lembab yang memungkinkan bertambah suburnya pertumbuhan
jamur, kebersihan perorangan yang kurang baik, dan faktor sosio-ekonomi yang
kurang memadai (Harahap, 2000). Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit kulit
adalah kebersihan perorangan yang meliputi kebersihan kulit.
Skabies merupakan salah satu dari sekian contoh penyakit kulit yang menular.
Penyakit kulit ini disebabkan oleh Sarcoptes scabei varian hominis, yang penularannya
terjadi secara kontak langsung. Penyakit ini dikenal juga dengan nama the itch, gudik
atau gatal agogo. Skabies merupakan penyakit endemi pada banyak masyarakat.
Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat
mengenai semua umur (Harahap, 2000). Penyakit kulit skabies merupakan penyakit
2
kulit yang mudah menular. Penyakit ini dapat ditularkan secara langsung (kontak kulit
dengan kulit) misalnya berjabat tangan, tidur bersama, dan melalui hubungan seksual.
Penularan secara tidak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, seprai,
bantal, dan selimut (Djuanda, 2007). Penyakit ini mudah menular dan banyak faktor
yang membantu penyebarannya antara lain kemiskinan, hygiene, individu yang jelek
dan lingkungan yang tidak sehat.
Pendidikan mengenai personal hygiene diperkenalkan melalui program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dan derajat kesehatan peserta didik, serta menciptakan lingkungan
sekolah yang sehat sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
dalam upaya membentuk manusia Indonesia yang sehat. Sekolah sebagai institusi
masyarakat yang terorganisasi dengan baik merupakan sarana yang efektif untuk
pemberian pendidikan kesehatan dalam upaya mengubah perilaku dan kebiasaan
anak-anak sekolah agar menjadi lebih sehat, untuk itu meningkatkan derajat
kesehatan siswa-siswi SD perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan
siswa-siswi SD tentang kesehatan secara umum, khususnya tentang penyakit menular
sehingga diharapkan ada perubahan sikap serta diikuti dengan perubahan perilaku
kebersihan perorangan dengan hasil akhir menurunnya angka kesakitan penyakit
menular. Upaya peningkatan, pencegahan dan penanggulangan masalah penyakit
menular dapat ditempatkan sebagai ujung tombak paradigma sehat untuk mencapai
indonesia sehat. (Depkes, 2000). Pada usia anak sekolah penyakit yang sering
dihadapi anak sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan
kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan cuci tangan, potong kuku, gosok
gigi, dan membuang sampah sembarangan.
3
Kebersihan diri atau disebut juga dengan personal hygiene adalah suatu
pengetahuan tentang usaha-usaha kesehatan perorangan untuk memelihara kesehatan
diri sendiri, memperbaiki dan mempertinggi nilai kesehatan dan mencegah timbulnya
penyakit. Pelaksanaan personal hygiene ada beberapa faktor yang mempengaruhi, faktorfaktor tersebut diantaranya citra tubuh, praktik sosial, status sosial ekonomi,
pengetahuan, budaya, pilihan pribadi, dan kondisi fisik (Potter&Perry, 2009).
Faktor yang paling berperan dalam penularan skabies adalah higienitas.
Personal hygiene meliputi kebiasaan mencuci tangan, memakai handuk, frekuensi mandi,
frekuensi mengganti pakaian dalam, frekuensi mengganti sprei tidur, dan kebiasaan
kontak langsung seperti berjabat tangan. Personal Hygiene yang buruk dapat
menyebabkan tubuh terserang berbagai penyakit seperti penyakit kulit, penyakit
infeksi, penyakit mulut dan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu.
Personal hygiene pada anak adalah kebersihan dan kesehatan diri pada anak.
Personal hygiene dapat mempengaruhi derajat kesehatan anak. Personal hygiene dapat
dilaksanakan dengan menjaga kebersihan tubuh, yang dapat dilakukan dengan mandi,
menggosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih. Kebersihan
dengan cara mandi maka dapat menghilangkan bau, debu, dan sel-sel kulit yang sudah
mati. Mandi bermanfaat untuk memelihara kesehatan, menjaga kebersihan, serta
mempertahankan penampilan agar tetap rapi. Sedangkan mencuci tangan dengan
sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit, hal ini dilakukan
karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
maupun tidak langsung. Sebaiknya personal hygiene dapat diterapkan pada semua
lingkungan, baik lingkungan rumah, sekolah, masyarakat maupun instansi-instansi
yang lain.
4
Sekolah merupakan tempat yang perlu diterapkan dalam pelaksanaan personal
hygiene, dikarenakan lingkungan sekolah merupakan tempat mencetak generasi dan
masa depan bangsa, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam
pembangunan kesehatan. Sekolah yang berada di perkotaan masih mempunyai
fasilitas yang kurang, seperti sumber air bersih, tempat cuci tangan, kamar mandi, WC
maupun sarana untuk belajar serta kurangnya pembinaan dari tenaga kesehatan.
Fasilitas dan pembinaan tersebut sangat mendukung untuk menciptakan kesehatan
sekolah terutama pelaksanaan personal hygiene. Penyakit kulit mudah menginfeksi bila
kebiasaan tidak menjaga kebersihan, terutama kebersihan pribadi. Penerapan
kebersihan pribadi maka dapat memutuskan mata rantai penularan agen penyebab
penyakit kulit dari tempat hidupnya ke host. Penyakit kulit akan lebih mudah
menyerang apabila imun seseorang turun.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Utara, diperoleh angka kejadian penyakit skabies masih tinggi. Dari bulan Januari
sampai Juli 2014, tercatat sebanyak 290 kasus yang mengalami penyakit skabies
diantaranya untuk usia anak sekolah terdapat 190 kasus.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada lingkungan
Sekolah Dasar Negeri 1 Sokong memiliki halaman sekolah yang bersih tetapi tidak
tidak ada tempat cuci tangan, ada toilet atau kamar mandi, dan ada UKS tetapi sudah
tidak berjalan, sehingga kurangnya pelayanan kesehatan disekolah. Oleh karena itu,
minimnya fasilitas yang ada banyak siswa yang tidak menerapkan personal hygiene.
Dari latar belakang inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian sejauh
mana hubungan personal hygiene terhadap kejadian skabies pada siswa-siswi SDN 1
Sokong Kecamatan Tanjung. Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat
kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku
5
yang tidak sehat menjadi sehat khususnya di lingkungan siswa-siswi. Salah satunya
melalui personal hygiene dengan cara memberikan edukasi dan konselor pada siswasiswi.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan
yaitu “Apakah Ada Hubungan Antara Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies
Di SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara”.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene terhadap kejadian
skabies pada siswa-siswi SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok
Utara.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mengidentifikasi personal hygiene pada siswa-siswi SDN 1 Sokong
Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
b.
Mengidentifikasi kejadian skabies pada siswa-siswi SDN 1 Sokong
Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
c.
Mengidentifikasi hubungan antara personal hygiene terhadap kejadian
skabies
1.4
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam melakukan
penelitian dan untuk mengaplikasikan ilmu keperawatan.
6
2.
Bagi Siswa-siswi
Para siswa-siswi dapat mengetahui bahwa kebiasaan yang tidak sehat yang
dapat mempengaruhi terjadinya skabies dan juga harapannya siswa-siswi dapat
menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat tentang kebersihan diri sehingga
terbebas dari penularan penyakit skabies.
3.
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumbangan referensi dan kepustakaan jurusan Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM.
1.5
Keaslian Penelitian
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut :
1.5.1
Bitari ( 2011 )
Dalam penelitiannya tentang “Hubungan sanitasi lingkungan dan status gizi
dengan kejadian skabies”. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian observasional yang dilakukan dengan cara cross sectional. Subjek
pada penelitian ini adalah siswa-siswi SD di SDN 3 Madyogondo, Magelang.
Sampel dalam penelitian ini adalah 120 siswa.
Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian diatas pada variabelnya yang tertuju pada sanitasi
lingkungan dan status gizi sedangkan penelitian ini menggunakan variabel
personal hygiene.
1.5.2
Rifka Afifi Faradisa Aina ( 2013 )
Dalam penelitiannya tentang “Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat
dengan kejadian skabies”. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian survey analitik yang dilakukan dengan cara pendekatan cross
sectional. Subjek pada penelitian ini adalah 40 orang. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian diatas pada variabelnya yang tertuju pada perilaku hidup
7
bersih dan sehat sedangkan penelitian ini menggunakan variabel personal
hygiene.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN
SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN
TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA
SKRIPSI
OLEH :
NOVITA ASMIATI MANSYUR
NIM. 08060115
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN
SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN
TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
OLEH :
NOVITA ASMIATI MANSYUR
NIM. 08060115
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MLANG
2015
i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
:NOVITA ASMIATI MANSYUR
Nim
: 08060115
Jurusan
: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
UniversitasMuhammadiyah Malang.
Judul Skripsi
: Hubungan Personal Hygiene TerhadapKejadianSkabiesPadaSiswaSiswi SDN 1 SokongKecamatanTanjungKabupaten Lombok Utara
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang sayatulisini benarbenar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 2 Desember 2014
Yang Membuat Pernyataan
NOVITA ASMIATI MANSYUR
NIM: 08060115
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR. WB
Alhamdulillah, puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena dengan berkat karunaia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
proposal skripsi ini dengan judul “Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian
Skabies Pada Siswa-Siswi SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok
Utara ”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar
sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya untuk mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2.
Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
Aini Alifatin, S.Kp.,M.Kep selaku pembimbing I, terima kasih telah
meluangkan waktu, serta memberikan bimbingan, dukungan, arahan dan
motivasi selama saya menyusun skripsi ini.
4.
Sri Widowati, S.Kep.,Ns selaku pembimbing II, terima kasih telah meluangkan
waktu, serta memberikan bimbingan, dukungan, arahan dan motivasi selama
saya menyusun skripsi ini.
5.
Seluruh Dosen dan staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas ilmu,
dukungan dan motivasi selama ini.
iv
6.
Seluruh siswa-siswi SDN 1 Sokong berserta Kepala Sekolah dan Para Guru,
terima kasih telah meluangkan waktu dan bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan sesuai yang
diharapkan.
7.
Seluruh pegawai dan Kepala Puskesmas, terima kasih telah meluangkan waktu
dan bersedia membantu saya dalam pelaksanaan penelitian ini.
8.
Kedua Orangtua saya Bapak Drs. Mansyur MT dan Ibu Sulastri yang tak
hentinya memberikan doa, dukungan dan motivasi kepada saya semua demi
kesuksesanku.
9.
Seluruh teman-teman PSIK 2008 khususnya kelas C, terima kasih atas
semangat dan dukungan kalian, semoga kita semua sukses.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi
ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Penulis hanya mampu berdoa
semoga Allah SWT memberikan imbalan atas amal dan kebaikan-kebaikan dan
semoga Allah senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan.
Seperti kata pepatah tidak ada gading yang tidak retak demikian proposal skripsi ini
tidak luput dari kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kesempurnaan proposal skripsi ini.
Malang, 29 Januari 2015
Penulis
v
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................. i
Lembar Persetujuan .................................................................................................... ii
Keaslian Penelitian ...................................................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................................................ iv
Abstrak .......................................................................................................................... vi
Daftar Isi....................................................................................................................... viii
Daftar Tabel ................................................................................................................. xi
Daftar Gambar ............................................................................................................ xii
Daftar Lampiran .......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
1.4.1 Bagi Peneliti ...................................................................................... 5
1.4.2 Bagi Siswa-siswi................................................................................ 6
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan ................................................................ 6
1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 8
2.1 Konsep Skabies ................................................................................................ 8
2.1.1 Definisi Skabies ................................................................................ 8
2.1.2 Etiologi Skabies ................................................................................ 8
2.1.3 Epidemiologi Skabies ...................................................................... 9
2.1.4 Cara Penularan Skabies ................................................................... 12
2.1.5 Patogenesis Pada Skabies ................................................................ 13
2.1.6 Gambaran Klinik Skabies ............................................................... 13
2.1.7 Histopatologis Skabies .................................................................... 14
2.1.8 Imunologi Skabies ........................................................................... 15
2.1.9 Klasifikasi Skabies ............................................................................ 15
2.1.10 Pemeriksaan Yang Dilakukan Pada Penyakit Skabies ................ 16
2.1.11 Pengobatan Penyakit Skabies ......................................................... 18
2.1.12 Pencegahan dan Penanggulangan .................................................. 19
2.2 Konsep Personal Hygiene .............................................................................. 20
viii
2.2.1 Definisi Personal Hygiene ............................................................... 20
2.2.2 Tujuan Perawatan Personal Hygiene ............................................. 21
2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene ............... 21
2.2.4 Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene 23
2.2.5 Jenis-jenis Personal Hygiene ........................................................... 23
2.3 Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies ....................... 30
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..... 31
3.1 Kerangka Konsep ............................................................................................ 31
3.2 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 33
BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................... 34
4.1 Desain Penelitian ............................................................................................. 34
4.2 Kerangka Kerja Penelitian.............................................................................. 35
4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ...................................................... 35
4.3.1 Populasi ............................................................................................... 35
4.3.2 Sampel.................................................................................................. 36
4.3.3 Teknik Sampling................................................................................. 36
4.4 Variabel Penelitian ........................................................................................... 37
4.4.1 Variabel Independen.......................................................................... 37
4.4.2 Variabel Dependen ............................................................................ 37
4.5 Definisi Operasional ....................................................................................... 37
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 39
4.7 Instrumen Penelitian ....................................................................................... 40
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ......................................................................... 40
4.8.1 Kuesioner .............................................................................................. 41
4.8.2 Observasi .............................................................................................. 41
4.9 Analisa Data ..................................................................................................... 42
4.10 Etika Penelitian .............................................................................................. 44
4.10.1 Lembar Persetujuan atau Informed Consent ....................................... 45
4.10.2 Tanpa Nama atau Anonimity .............................................................. 45
4.10.3 Kerahasiaan atau Confidentality ........................................................... 45
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA………………...46
5.1 Karakteristik Responden……………………………………………...46
5.1.1 Berdasarkan Usia Siswa………………………………………….46
5.1.2 Berdasarkan Jenis Kelamin………………………………………47
5.1.3 Berdasarkan Kelas Siswa………………………………………....47
5.2 Deskripsi Variabel…………………………………………………….48
5.2.1 Variabel Personal Hygiene……………………………………….48
5.2.2 Variabel Kejadian Skabies………………………………………..48
5.3 Hasil Analisa Dengan Menggunakan Uji Chi Square ( χ2 )……………..49
ix
BAB VI PEMBAHASAN………………………………………………….51
6.1 Identifikasi Personal Hygiene Pada Siswa-Siswi ......................................... 51
6.2 Identifikasi Kejadian Skabies Pada Siswa-Siswi .......................................... 52
6.3 Analisis Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies ......... 53
BAB VII PENUTUP ................................................................................. 56
7.1 Kesimpulan....................................................................................................... 56
7.2 Saran .................................................................................................................. 56
7.2.1 Bagi Institusi Pendidikan ....................................................................... 56
7.2.2 Bagi Siswa-Siswi ...................................................................................... 57
7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ........................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 58
LAMPIRAN .............................................................................................. 60
x
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ..................................................................................... 37
Tabel 5.1 Usia Responden ............................................................................................ 46
Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden............................................................................ 47
Tabel 5.3 Kelas Responden .......................................................................................... 47
Tabel 5.4 Variabel Personal Hygiene........................................................................... 48
Tabel 5.5 Variabel Kejadian Skabes ............................................................................. 48
Tabel 5.6 Penderita Skabies Menurut Usia dan Jenis Kelamin ................................ 49
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Antara Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies . 49
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep..................................................................................... 32
Gambar 4.1 Kerangka Kerja ......................................................................................... 35
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Permohonan Menjadi Responden ........................................61
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner .................................................................................62
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian ..............................................................................64
Lampiran 4 : Surat Telah Melakukan Penelitian .......................................................66
Lampiran 5 : Master Tabel ...........................................................................................67
Lampiran 6 : Rekapan Master Tabel...........................................................................72
Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik....................................................................................77
Lampiran 8 : Dokumentasi Penelitian ........................................................................80
xiii
58
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. Pedoman Umum Pelaksanaan
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Melalui Pendekatan
PKMD, Jakarta.
Djuanda, A., Hamzah M., Aisah S., 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Handoko R. 2008. Skabies. Dalam : Adhi D, Mochtar M, Siti A, Editor. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin Edisi 5. Cetakan Ke 3. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
Harahap, M., 2000. Ilmu Penyakit Kulit, Jakarta : Hipokrates.
Hidayat, A. Azis Alimul. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia Buku Saku Praktikum.
Jakarta : EGC.
Hidayat. 2009. Pengantar Riset Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Kuspriyanto. 2002. Pengaruh Sanitasi dan Higiene Perorangan Terhadap Penyakit Kulit.
Tesis. Surabaya: pascasarjana Universitas Airlangga.
Notoatmodjo, Soekidjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Edisi kedua. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. 2013. Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. Volume 2. Jakarta : EGC.
Potter Patricia A, Anne G. Perry. 2009. Fundamental Keperawatan Buku 2 edisi 7.
Jakarta : Salemba Medika. hh:690-693.
59
Sastroasmoro, S. 2008. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta :
Sagung Seto.
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula.
Cetakan keempat. Jogjakarta. Mitra Cindikia Press.
Sudirman. T. 2006. Skabies : Masalah Diagnosis dan Pengobatan. Majalah Kesehatan
Damianus. Vol. 5, No. 3 September 2006. Hal : 177 – 190.
Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Sungkar, S., 2001. Skabies, Jakarta : IDI.
Siregar R.S. 2004. Atlas Berwarna Saripati Kulit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Stuart dan sundden. 2006. Buku Saku Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC
Wartonah, Tarwoto, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan.
Edisi 3. Salemba Medika, Jakarta.
Yasin. 2009. Prevalensi Skabies dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Siswa Siswi
Pondok Pesantren Darul Mujadah Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah Bulan
Oktober Tahun 2009. Laporan Penelitian Mahasiswa Kedokteran, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena
Indonesia beriklim tropis. Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan bakteri,
parasit maupun jamur. Penyakit yang sering muncul karena kurangnya kebersihan diri
adalah berbagai penyakit kulit. Skabies merupakan penyakit kulit yang masih sering di
jumpai di Indonesia dan tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat (Sudirman,
2006). Penyakit skabies pada umumnya menyerang individu yang hidup berkelompok
seperti asrama, pesantren, lembaga pemasyarakatan, rumah sakit, perkampungan
padat, dan rumah jompo. Asrama atau pondok pesantren termasuk tempat yang
berisiko terjadi skabies karena merupakan salah satu tempat yang berpenghuni padat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi penyakit kulit adalah iklim
yang panas dan lembab yang memungkinkan bertambah suburnya pertumbuhan
jamur, kebersihan perorangan yang kurang baik, dan faktor sosio-ekonomi yang
kurang memadai (Harahap, 2000). Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit kulit
adalah kebersihan perorangan yang meliputi kebersihan kulit.
Skabies merupakan salah satu dari sekian contoh penyakit kulit yang menular.
Penyakit kulit ini disebabkan oleh Sarcoptes scabei varian hominis, yang penularannya
terjadi secara kontak langsung. Penyakit ini dikenal juga dengan nama the itch, gudik
atau gatal agogo. Skabies merupakan penyakit endemi pada banyak masyarakat.
Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat
mengenai semua umur (Harahap, 2000). Penyakit kulit skabies merupakan penyakit
2
kulit yang mudah menular. Penyakit ini dapat ditularkan secara langsung (kontak kulit
dengan kulit) misalnya berjabat tangan, tidur bersama, dan melalui hubungan seksual.
Penularan secara tidak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, seprai,
bantal, dan selimut (Djuanda, 2007). Penyakit ini mudah menular dan banyak faktor
yang membantu penyebarannya antara lain kemiskinan, hygiene, individu yang jelek
dan lingkungan yang tidak sehat.
Pendidikan mengenai personal hygiene diperkenalkan melalui program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dan derajat kesehatan peserta didik, serta menciptakan lingkungan
sekolah yang sehat sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
dalam upaya membentuk manusia Indonesia yang sehat. Sekolah sebagai institusi
masyarakat yang terorganisasi dengan baik merupakan sarana yang efektif untuk
pemberian pendidikan kesehatan dalam upaya mengubah perilaku dan kebiasaan
anak-anak sekolah agar menjadi lebih sehat, untuk itu meningkatkan derajat
kesehatan siswa-siswi SD perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan
siswa-siswi SD tentang kesehatan secara umum, khususnya tentang penyakit menular
sehingga diharapkan ada perubahan sikap serta diikuti dengan perubahan perilaku
kebersihan perorangan dengan hasil akhir menurunnya angka kesakitan penyakit
menular. Upaya peningkatan, pencegahan dan penanggulangan masalah penyakit
menular dapat ditempatkan sebagai ujung tombak paradigma sehat untuk mencapai
indonesia sehat. (Depkes, 2000). Pada usia anak sekolah penyakit yang sering
dihadapi anak sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan
kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan cuci tangan, potong kuku, gosok
gigi, dan membuang sampah sembarangan.
3
Kebersihan diri atau disebut juga dengan personal hygiene adalah suatu
pengetahuan tentang usaha-usaha kesehatan perorangan untuk memelihara kesehatan
diri sendiri, memperbaiki dan mempertinggi nilai kesehatan dan mencegah timbulnya
penyakit. Pelaksanaan personal hygiene ada beberapa faktor yang mempengaruhi, faktorfaktor tersebut diantaranya citra tubuh, praktik sosial, status sosial ekonomi,
pengetahuan, budaya, pilihan pribadi, dan kondisi fisik (Potter&Perry, 2009).
Faktor yang paling berperan dalam penularan skabies adalah higienitas.
Personal hygiene meliputi kebiasaan mencuci tangan, memakai handuk, frekuensi mandi,
frekuensi mengganti pakaian dalam, frekuensi mengganti sprei tidur, dan kebiasaan
kontak langsung seperti berjabat tangan. Personal Hygiene yang buruk dapat
menyebabkan tubuh terserang berbagai penyakit seperti penyakit kulit, penyakit
infeksi, penyakit mulut dan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu.
Personal hygiene pada anak adalah kebersihan dan kesehatan diri pada anak.
Personal hygiene dapat mempengaruhi derajat kesehatan anak. Personal hygiene dapat
dilaksanakan dengan menjaga kebersihan tubuh, yang dapat dilakukan dengan mandi,
menggosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih. Kebersihan
dengan cara mandi maka dapat menghilangkan bau, debu, dan sel-sel kulit yang sudah
mati. Mandi bermanfaat untuk memelihara kesehatan, menjaga kebersihan, serta
mempertahankan penampilan agar tetap rapi. Sedangkan mencuci tangan dengan
sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit, hal ini dilakukan
karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
maupun tidak langsung. Sebaiknya personal hygiene dapat diterapkan pada semua
lingkungan, baik lingkungan rumah, sekolah, masyarakat maupun instansi-instansi
yang lain.
4
Sekolah merupakan tempat yang perlu diterapkan dalam pelaksanaan personal
hygiene, dikarenakan lingkungan sekolah merupakan tempat mencetak generasi dan
masa depan bangsa, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam
pembangunan kesehatan. Sekolah yang berada di perkotaan masih mempunyai
fasilitas yang kurang, seperti sumber air bersih, tempat cuci tangan, kamar mandi, WC
maupun sarana untuk belajar serta kurangnya pembinaan dari tenaga kesehatan.
Fasilitas dan pembinaan tersebut sangat mendukung untuk menciptakan kesehatan
sekolah terutama pelaksanaan personal hygiene. Penyakit kulit mudah menginfeksi bila
kebiasaan tidak menjaga kebersihan, terutama kebersihan pribadi. Penerapan
kebersihan pribadi maka dapat memutuskan mata rantai penularan agen penyebab
penyakit kulit dari tempat hidupnya ke host. Penyakit kulit akan lebih mudah
menyerang apabila imun seseorang turun.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Utara, diperoleh angka kejadian penyakit skabies masih tinggi. Dari bulan Januari
sampai Juli 2014, tercatat sebanyak 290 kasus yang mengalami penyakit skabies
diantaranya untuk usia anak sekolah terdapat 190 kasus.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada lingkungan
Sekolah Dasar Negeri 1 Sokong memiliki halaman sekolah yang bersih tetapi tidak
tidak ada tempat cuci tangan, ada toilet atau kamar mandi, dan ada UKS tetapi sudah
tidak berjalan, sehingga kurangnya pelayanan kesehatan disekolah. Oleh karena itu,
minimnya fasilitas yang ada banyak siswa yang tidak menerapkan personal hygiene.
Dari latar belakang inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian sejauh
mana hubungan personal hygiene terhadap kejadian skabies pada siswa-siswi SDN 1
Sokong Kecamatan Tanjung. Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat
kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku
5
yang tidak sehat menjadi sehat khususnya di lingkungan siswa-siswi. Salah satunya
melalui personal hygiene dengan cara memberikan edukasi dan konselor pada siswasiswi.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan
yaitu “Apakah Ada Hubungan Antara Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies
Di SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara”.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene terhadap kejadian
skabies pada siswa-siswi SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok
Utara.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mengidentifikasi personal hygiene pada siswa-siswi SDN 1 Sokong
Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
b.
Mengidentifikasi kejadian skabies pada siswa-siswi SDN 1 Sokong
Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
c.
Mengidentifikasi hubungan antara personal hygiene terhadap kejadian
skabies
1.4
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam melakukan
penelitian dan untuk mengaplikasikan ilmu keperawatan.
6
2.
Bagi Siswa-siswi
Para siswa-siswi dapat mengetahui bahwa kebiasaan yang tidak sehat yang
dapat mempengaruhi terjadinya skabies dan juga harapannya siswa-siswi dapat
menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat tentang kebersihan diri sehingga
terbebas dari penularan penyakit skabies.
3.
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumbangan referensi dan kepustakaan jurusan Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM.
1.5
Keaslian Penelitian
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut :
1.5.1
Bitari ( 2011 )
Dalam penelitiannya tentang “Hubungan sanitasi lingkungan dan status gizi
dengan kejadian skabies”. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian observasional yang dilakukan dengan cara cross sectional. Subjek
pada penelitian ini adalah siswa-siswi SD di SDN 3 Madyogondo, Magelang.
Sampel dalam penelitian ini adalah 120 siswa.
Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian diatas pada variabelnya yang tertuju pada sanitasi
lingkungan dan status gizi sedangkan penelitian ini menggunakan variabel
personal hygiene.
1.5.2
Rifka Afifi Faradisa Aina ( 2013 )
Dalam penelitiannya tentang “Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat
dengan kejadian skabies”. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian survey analitik yang dilakukan dengan cara pendekatan cross
sectional. Subjek pada penelitian ini adalah 40 orang. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian diatas pada variabelnya yang tertuju pada perilaku hidup
7
bersih dan sehat sedangkan penelitian ini menggunakan variabel personal
hygiene.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN
SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN
TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA
SKRIPSI
OLEH :
NOVITA ASMIATI MANSYUR
NIM. 08060115
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN
SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN
TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
OLEH :
NOVITA ASMIATI MANSYUR
NIM. 08060115
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MLANG
2015
i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
:NOVITA ASMIATI MANSYUR
Nim
: 08060115
Jurusan
: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
UniversitasMuhammadiyah Malang.
Judul Skripsi
: Hubungan Personal Hygiene TerhadapKejadianSkabiesPadaSiswaSiswi SDN 1 SokongKecamatanTanjungKabupaten Lombok Utara
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang sayatulisini benarbenar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 2 Desember 2014
Yang Membuat Pernyataan
NOVITA ASMIATI MANSYUR
NIM: 08060115
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR. WB
Alhamdulillah, puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena dengan berkat karunaia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
proposal skripsi ini dengan judul “Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian
Skabies Pada Siswa-Siswi SDN 1 Sokong Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok
Utara ”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar
sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya untuk mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2.
Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
Aini Alifatin, S.Kp.,M.Kep selaku pembimbing I, terima kasih telah
meluangkan waktu, serta memberikan bimbingan, dukungan, arahan dan
motivasi selama saya menyusun skripsi ini.
4.
Sri Widowati, S.Kep.,Ns selaku pembimbing II, terima kasih telah meluangkan
waktu, serta memberikan bimbingan, dukungan, arahan dan motivasi selama
saya menyusun skripsi ini.
5.
Seluruh Dosen dan staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas ilmu,
dukungan dan motivasi selama ini.
iv
6.
Seluruh siswa-siswi SDN 1 Sokong berserta Kepala Sekolah dan Para Guru,
terima kasih telah meluangkan waktu dan bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan sesuai yang
diharapkan.
7.
Seluruh pegawai dan Kepala Puskesmas, terima kasih telah meluangkan waktu
dan bersedia membantu saya dalam pelaksanaan penelitian ini.
8.
Kedua Orangtua saya Bapak Drs. Mansyur MT dan Ibu Sulastri yang tak
hentinya memberikan doa, dukungan dan motivasi kepada saya semua demi
kesuksesanku.
9.
Seluruh teman-teman PSIK 2008 khususnya kelas C, terima kasih atas
semangat dan dukungan kalian, semoga kita semua sukses.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi
ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Penulis hanya mampu berdoa
semoga Allah SWT memberikan imbalan atas amal dan kebaikan-kebaikan dan
semoga Allah senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan.
Seperti kata pepatah tidak ada gading yang tidak retak demikian proposal skripsi ini
tidak luput dari kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kesempurnaan proposal skripsi ini.
Malang, 29 Januari 2015
Penulis
v
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................. i
Lembar Persetujuan .................................................................................................... ii
Keaslian Penelitian ...................................................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................................................ iv
Abstrak .......................................................................................................................... vi
Daftar Isi....................................................................................................................... viii
Daftar Tabel ................................................................................................................. xi
Daftar Gambar ............................................................................................................ xii
Daftar Lampiran .......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
1.4.1 Bagi Peneliti ...................................................................................... 5
1.4.2 Bagi Siswa-siswi................................................................................ 6
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan ................................................................ 6
1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 8
2.1 Konsep Skabies ................................................................................................ 8
2.1.1 Definisi Skabies ................................................................................ 8
2.1.2 Etiologi Skabies ................................................................................ 8
2.1.3 Epidemiologi Skabies ...................................................................... 9
2.1.4 Cara Penularan Skabies ................................................................... 12
2.1.5 Patogenesis Pada Skabies ................................................................ 13
2.1.6 Gambaran Klinik Skabies ............................................................... 13
2.1.7 Histopatologis Skabies .................................................................... 14
2.1.8 Imunologi Skabies ........................................................................... 15
2.1.9 Klasifikasi Skabies ............................................................................ 15
2.1.10 Pemeriksaan Yang Dilakukan Pada Penyakit Skabies ................ 16
2.1.11 Pengobatan Penyakit Skabies ......................................................... 18
2.1.12 Pencegahan dan Penanggulangan .................................................. 19
2.2 Konsep Personal Hygiene .............................................................................. 20
viii
2.2.1 Definisi Personal Hygiene ............................................................... 20
2.2.2 Tujuan Perawatan Personal Hygiene ............................................. 21
2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene ............... 21
2.2.4 Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene 23
2.2.5 Jenis-jenis Personal Hygiene ........................................................... 23
2.3 Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies ....................... 30
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..... 31
3.1 Kerangka Konsep ............................................................................................ 31
3.2 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 33
BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................... 34
4.1 Desain Penelitian ............................................................................................. 34
4.2 Kerangka Kerja Penelitian.............................................................................. 35
4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ...................................................... 35
4.3.1 Populasi ............................................................................................... 35
4.3.2 Sampel.................................................................................................. 36
4.3.3 Teknik Sampling................................................................................. 36
4.4 Variabel Penelitian ........................................................................................... 37
4.4.1 Variabel Independen.......................................................................... 37
4.4.2 Variabel Dependen ............................................................................ 37
4.5 Definisi Operasional ....................................................................................... 37
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 39
4.7 Instrumen Penelitian ....................................................................................... 40
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ......................................................................... 40
4.8.1 Kuesioner .............................................................................................. 41
4.8.2 Observasi .............................................................................................. 41
4.9 Analisa Data ..................................................................................................... 42
4.10 Etika Penelitian .............................................................................................. 44
4.10.1 Lembar Persetujuan atau Informed Consent ....................................... 45
4.10.2 Tanpa Nama atau Anonimity .............................................................. 45
4.10.3 Kerahasiaan atau Confidentality ........................................................... 45
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA………………...46
5.1 Karakteristik Responden……………………………………………...46
5.1.1 Berdasarkan Usia Siswa………………………………………….46
5.1.2 Berdasarkan Jenis Kelamin………………………………………47
5.1.3 Berdasarkan Kelas Siswa………………………………………....47
5.2 Deskripsi Variabel…………………………………………………….48
5.2.1 Variabel Personal Hygiene……………………………………….48
5.2.2 Variabel Kejadian Skabies………………………………………..48
5.3 Hasil Analisa Dengan Menggunakan Uji Chi Square ( χ2 )……………..49
ix
BAB VI PEMBAHASAN………………………………………………….51
6.1 Identifikasi Personal Hygiene Pada Siswa-Siswi ......................................... 51
6.2 Identifikasi Kejadian Skabies Pada Siswa-Siswi .......................................... 52
6.3 Analisis Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies ......... 53
BAB VII PENUTUP ................................................................................. 56
7.1 Kesimpulan....................................................................................................... 56
7.2 Saran .................................................................................................................. 56
7.2.1 Bagi Institusi Pendidikan ....................................................................... 56
7.2.2 Bagi Siswa-Siswi ...................................................................................... 57
7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ........................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 58
LAMPIRAN .............................................................................................. 60
x
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ..................................................................................... 37
Tabel 5.1 Usia Responden ............................................................................................ 46
Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden............................................................................ 47
Tabel 5.3 Kelas Responden .......................................................................................... 47
Tabel 5.4 Variabel Personal Hygiene........................................................................... 48
Tabel 5.5 Variabel Kejadian Skabes ............................................................................. 48
Tabel 5.6 Penderita Skabies Menurut Usia dan Jenis Kelamin ................................ 49
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Antara Personal Hygiene Terhadap Kejadian Skabies . 49
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep..................................................................................... 32
Gambar 4.1 Kerangka Kerja ......................................................................................... 35
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Permohonan Menjadi Responden ........................................61
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner .................................................................................62
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian ..............................................................................64
Lampiran 4 : Surat Telah Melakukan Penelitian .......................................................66
Lampiran 5 : Master Tabel ...........................................................................................67
Lampiran 6 : Rekapan Master Tabel...........................................................................72
Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik....................................................................................77
Lampiran 8 : Dokumentasi Penelitian ........................................................................80
xiii
58
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. Pedoman Umum Pelaksanaan
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Melalui Pendekatan
PKMD, Jakarta.
Djuanda, A., Hamzah M., Aisah S., 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Handoko R. 2008. Skabies. Dalam : Adhi D, Mochtar M, Siti A, Editor. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin Edisi 5. Cetakan Ke 3. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
Harahap, M., 2000. Ilmu Penyakit Kulit, Jakarta : Hipokrates.
Hidayat, A. Azis Alimul. 2005. Kebutuhan Dasar Manusia Buku Saku Praktikum.
Jakarta : EGC.
Hidayat. 2009. Pengantar Riset Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Kuspriyanto. 2002. Pengaruh Sanitasi dan Higiene Perorangan Terhadap Penyakit Kulit.
Tesis. Surabaya: pascasarjana Universitas Airlangga.
Notoatmodjo, Soekidjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Edisi kedua. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. 2013. Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. Volume 2. Jakarta : EGC.
Potter Patricia A, Anne G. Perry. 2009. Fundamental Keperawatan Buku 2 edisi 7.
Jakarta : Salemba Medika. hh:690-693.
59
Sastroasmoro, S. 2008. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta :
Sagung Seto.
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula.
Cetakan keempat. Jogjakarta. Mitra Cindikia Press.
Sudirman. T. 2006. Skabies : Masalah Diagnosis dan Pengobatan. Majalah Kesehatan
Damianus. Vol. 5, No. 3 September 2006. Hal : 177 – 190.
Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Sungkar, S., 2001. Skabies, Jakarta : IDI.
Siregar R.S. 2004. Atlas Berwarna Saripati Kulit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Stuart dan sundden. 2006. Buku Saku Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC
Wartonah, Tarwoto, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan.
Edisi 3. Salemba Medika, Jakarta.
Yasin. 2009. Prevalensi Skabies dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Siswa Siswi
Pondok Pesantren Darul Mujadah Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah Bulan
Oktober Tahun 2009. Laporan Penelitian Mahasiswa Kedokteran, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.