keperluan pemberian pembelajaran remedial perlu dipilih strategi dan langkah- langkah yang tepat setelah terlebih dahulu diadakan diagnosis terhadap kesulitan
belajar yang dialami peserta didik. Perbedaan makalah di atas denga penelitian ini adalah terletak pada inti
pembahasannya. Makalah di atas membahas pelaksanaan kegiatan remedial secara keseluruhan sedangkan dalam penelitian ini membahas penerapan langkah-
langkah perencanaan kegiatan remedial khusus pada mapel bahasa Jawa. Secara umum perbedaan dari keseluruhan kajian pustaka di atas dengan
penelitian ini yaitu penelitian di atas hanya meneliti gambaran umum mengenai kegiatan remedi. Berbeda dengan penelitian ini yang memfokuskan pembahasan
pada penerapan langkah-langkah perencanaan kegiatan remedial bahasa Jawa. Persamaan penelitian ini dengan teori-teori di atas yaitu sama-sama membahas
mengenai program remedial.
2.2 Landasan Teoretis
Teori-teori yang digunakan dalam kajian ini antara lain Hakikat Remedial, Pengajaran Remedial dalam Proses belajar, Prinsip Pembelajaran Remedial,
Langkah Umum Teknik Perencanaan Remedial, Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
,
dan Kerangka Berpikir.
2.2.1 Hakikat Remedial
Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai
kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas dimulai dari penilaian kemampuan awal
peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang
telah ditentukan, maka muncul permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian program
pembelajaran remedial atau perbaikan. Dengan kata lain, remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran. Menurut Surya 1984:5 pengajaran remedial adalah suatu bentuk
pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan atau pengajaran yang membuat menjadi baik. Berbeda dengan pendapat Massofa 2008 yang
mengemukakan bahwa kegiatan remedial adalah kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran.
Batasan remedi khususnya remedi dalam kelas, menurut Good dalam Sukardi 2008:228 didefinisikan sebagai berikut. Class remedial is a specially
selected groups of pupils in need of more intensive instruction in some area education than is possible in the regular classroom, atau remedial kelas
merupakan pengelompokan siswa, khusus dipilih yang memerlukan pengajaran lebih pada mata pelajaran tertentu daripada siswa dalam kelas biasa. Tindakan
kelas remedi yang berupa pengajaran kembali dengan materi pembelajaran yang mungkin diulang atau pemberian suplemen dengan soal dan latihan secara umum
adalah termasuk dalam cakupan metode mengajar guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan remedial adalah
usaha perbaikan nilai bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.
Secara umum tujuan pengajaran remedial tidaklah berbeda dengan tujuan pengajaran pada umumnya yaitu agar setiap siswa dapat mencapai prestasi belajar
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara khusus pengajaran remedial bertujuan agar murid-murid yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai
pretasi belajar yang diharapkan melalui penyembuhan atau perbaikan dalam proses belajarnya.
Secara terperinci tujuan pengajaran remedial menurut Surya 1984:8 adalah sebagai berikut.
1. Siswa mampu memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajarnya, yang meliputi segi kekuatannya, segi kelemahannya, serta jenis
dan sifat kesulitannya. 2. Siswa dapat mengubah atau memperbaiki cara-cara belajar ke arah yang lebih
baik sesuai dengan kesulitan yang dihadapinya. 3. Siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi
kesulitan belajarnya. 4. Siswa dapat mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi latar
belakang kesulitannya. 5. Siswa dapat mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan yang baru yang
dapat mendorong tercapainya hasilbelajar yang lebih baik. 6. Siswa dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan.
Pendapat lain yang menyebutkan tujuan kegiatan remedial secara umum adalah bahwa kegiatan remedial sama dengan pembelajaran biasa yaitu membantu
siswa mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai kurikulum yang berlaku. Namun, secara khusus kegiatan remedial bertujuan untuk
membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran tambahan Moertiningsih 2009.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan remedial adalah untuk membantu memperbaiki nilai siswa yang belum tuntas.
Berdasarkan uaraian yang telah dikemukakan di atas, jelas bahwa pelaksanaan kegiatan remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam
keseluruhan proses belajar mengajar. Fungsi kegiatan remedial menurut Surya
1984:8-10 adalah sebagai berikut.
1. Fungsi korektif, artinya bahwa melalui pengajaran remedial dapat diadakan pembetulan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dipandang masih belum
mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses belajar mengajar. 2. Fungsi pemahaman, artinya bahwa pengajaran remedial memungkinkan
guru, siswa, dan pihak-pihak lainnya dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap siswa. Secara garis besar fungsi kegiatan remedial yaitu
untuk meningkatkan pemahaman guru dan siswa terhadap kelebihan dan kekurangan pada dirinya.
3. Fungsi penyesuaian, artinya pengajaran remedial dapat membantu siswa untuk lebih dapat menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar.
Atau dengan kata lain menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa. Tuntutan belajar yang diberikan kepada siswa dapat disesuaikan
dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitannya, sehingga diharapkan siswa lebih terdorong untuk belajar.
4. Fungsi Pengayaan, maksudnya adalah bahwa pengajaran remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar. Materi yang tidak diajarkan dalam
pengajaran regular dapat diperoleh melalui pengajaran remedial. Pengayaan lain adalah terletak pada segi metode dan alat yang dipergunakan dalam
pengajaran remedial. Dengan demikian, hasil yang diperoleh siswa dapat lebih banyak, lebih dalam dan lebih luas, sehingga hasil belajarnya lebih
kaya. 5. Fungsi akselerasi, artinya bahwa pengajaran remedial dapat membantu
mempercepat proses belajar baik dalam arti waktu maupun materi. Misalnya siswa yang tergolong lambat dalam belajar, dapat dibantu dipercepat proses
belajarnya melalui pengajaran remedial. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi kegiatan remedial
secara umum yaitu untuk meningkatkan mutu atau prestasi siswa dalam belajar.
2.2.2 Pengajaran Remedial dalam Proses belajar