PENGARUH PENAMBAHAN "LIMBAH KARET BAN LUAR" TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA LAPIS ASPAL BETON (LASTON)

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN “LIMBAH KARET BAN LUAR”

TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA LAPIS

ASPAL BETON (LASTON)

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik

Disusun Oleh : FEBY KURNIAWAN

06520047

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENGARUH PENAMBAHAN „„LIMBAH KARET BAN LUAR‟‟ TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA LAPIS ASPAL BETON (LASTON)”

Nama : FEBY KURNIAWAN Nim : 06520047

Pada hari Selasa, Tanggal 31 Januari 2012 Telah Di Uji Oleh Tim Penguji : 1. Ir. Alik Ansyori. MT Dosen Penguji I ... 2. Ir. Yusuf Wahyudi. MT Dosen Penguji II ...

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Andi Syaiful A, MT Ir. Khoirul Abadi, MT

Mengetahui. Ketua Jurusan Teknik Sipil


(3)

iii

SURAT PERNYATAAN

Nama : Feby Kurniawan Nim : 06520047 Jurusan : Sipil Fakultas : Teknik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dengan ini menyatakan dengan sebenar – benarnya bahwa; 1. Tugas akhir ini dengan judul:

PENGARUH PENAMBAHAN “LIMBAH KARET BAN LUAR” TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA LAPIS ASPAL BETON (LASTON )adalah hasil karya saya, dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain unruk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata didalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsure – unsure plagiasi, saya bersedia tugas akhir ini DIGUGURKAN dan gelar akademik yang telah saya peroleh DIBATALKAN serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, April 2012 Yang Menyatakan,


(4)

iv

(Feby Kurniawan)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, dengan selalu memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan dalam menjalani hidup di muka bumi.

Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepaada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, terutama kepada:

1. Ir. Sudarman, MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ir. Khoirul Abadi, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammdiyah Malang dan selaku Dosen Pembimbing II

3. Ir. Andi Syaiful, MT. selaku Dosen Pembimbing I.

4. Zamazmi Septiropa, ST, MT. selaku Dosen Pembimbing Akademik. 5. Bapak dan Ibu Dosen yang ada dijurusan Teknik Sipil Universitas

Muhammadiyah Malang.

6. Ayah dan Ibu tercinta atas ketulusan, kasih sayang, nasehat dan doanya luar biasa selama ini.

7. Kakak-kakakku tercinta, mas Puguh dan mbak Tina yang memberikan dukungan .

8. Dewi Maharani tersayang yang selalu memberikan semangat dan motifasinya.

9. Rekan-rekan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang, khususnya angkatan 2006 terima kasih buat canda tawa, suka dan duka selama ini.

10.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.


(5)

v

Semoga segala kebajikan yang telah dilakukan mendapat berkah serta balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, masih terdapat kekurangan, oleh karena itu dengan penuh rendah hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Malang, April 2012 Penulis


(6)

vi

ABSTRAKSI

Lapis aspal beton (Laston) yang selanjutnya disebut AC, terdiri dari tiga jenis campuran, AC Lapis Aus (AC-WC), AC Lapis Antara (AC-BC) dan AC Lapis Pondasi (AC-Base). Sesuai gradasi agregatnya, campuran Laston (AC) bergradasi kasar dapat digunakan pada daerah yang mengalami deformasi yang lebih tinggi. Penggunaan limbah karet ban luar sebagai bahan tambahan campuran Laston diharapkan mampu mengurangi jumlah pemakaian aspal dan memberikan keuntungan diantaranya meningkatkan daya cengkeram permukaan akibat pengereman dan mengurangi kebisingan akibat gesekan ban roda dengan permukaan perkerasan. Penambahan „limbah karet ban luar‟ pada campuran Laston.

Penambahan „limbah karet ban luar‟ pada campuran Laston dibuat dengan variasi kadar karet 1%, 2% ,3%, 4%, dan 5% dari kadar aspal dapat meningkatkan kualitas pada campuran Laston terhadap karakteristik marshall. Diketahui bahwa campuran Laston dengan penambahan“ limbah karet ban luar “menghasilkan proporsi karet 0.20 % dan aspal 6.10 %, menghasilkan kadar karet optimum 3.2 %. Adapun kualitasnya adalah Marshall Stability 1100 kg, Marshall Quotient 4.3 kN/mm, Marshall Air Voids 5 %dan film thickness 5.5 µm.


(7)

vii

ABSTRACT

Layers of asphalt concrete (Laston) here in after referred to as AC, composed of three type of mixture, aus layers AC (AC-WC), layers between AC (AC-BC) and the foundation tier AC (AC-BASE). Appropriate aggregate gradation, mix Laston (AC) graded coar se to be used in areas of higher deformation. The use of waste tire rubberas an additive mixture of Laston expected to reduce the amount of usage of asphalt and provide benefits such as increased traction due to the bracking surface and reducing the noise due to friction tires with the pavement survace. The addition of ;waste rubbertire‟ on Laston mixture.

The addition of „waste rubber tire‟ on Laston mix made with variations in rubber content of 1%, 2% ,3%, 4%, dan 5% of the bitumen content canimprove the quality of the mix of characteristics Laston marshall. It is known that the mixture Laston with the addition of „waste tire rubber‟ rubber yield 0.20% and the proportion of bitumen 6.10% resulting in optimum rubber content of 3.2%. the quality is 1100kg Stability Marshall, Marshall Quotient of 4.3 kN/mm, Marshall Air Voids of 5%, and Film Thickness 5.5 µm

Keywords : Layer Asphalt Concrete, Waste Tire Rubber Outer, Marshall Test


(8)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAKSI ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Batasan Masalah ... 3

1.5.Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 5

2.2. Pengertian Jalan ... 6


(9)

ix

2.3.1. Stabilitas (Stability) ... 9

2.3.2. Keawetan / daya dukung (Durability) ... 9

2.3.3. Kelenturan (Flexibility) ... 10

2.3.4. Tahanan Geser / Kekesatan(Skid resistance) ... 10

2.3.5. Ketahanan Kelelahan (Faticue resistance) ... 11

2.3.6. Kemudahan Pelaksanaan (Workability) ... 11

2.3.7. Kedap Air (Impermeabilitas) ... 11

2.4. Bahan Penyusun Lapisan Perkerasan LASTON ... 12

2.4.1. Aspal ... 12

2.4.1.1. Jenis Aspal ... 12

2.4.1.2. Sifat Aspal ... 13

2.4.1.3. Pemeriksaan Aspal ... 13

2.4.2. Agregat ... 16

2.4.2.1. Agregat Kasar ... 17

2.4.2.2. Agregat Halus ... 18

2.4.3. Bahan Pengisi (Filler) ... 18

2.5. Karet ... 19

2.6. Perencanaan Campuran Aspal Beton ... 19

2.7. Pemilihan Agregat Dan Penentuan Sifat-Sifatnya ... 21

2.8. Penentuan Campuran Nominal ... 22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat Studi ... 26

3.2. Tahapan Studi ... 26

3.3. Pekerjaan Persiapan ... 27

3.3.1. Peralatan ... 27


(10)

x

3.4. Pemeriksaan Bahan ... 28

3.4.1. Analisa Saringan ... 28

3.4.2. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat ... 29

3.4.2.1. Agregat Kasar ... 29

3.4.2.2. Agregat Halus ... 31

3.4.3. Keausan Agregat Dengan Mesin Los Angeles ... 34

3.4.4. Sand Equivalent Abu Batu Dan Pasir Alam ... 35

3.4.5. Aspal ... 37

3.4.5.1. Penetrasi ... 37

3.4.5.2. Titik Lembek ... 39

3.4.5.3. Daktilitas ... 41

3.4.5.4. Berat Jenis Aspal ... 43

3.4.5.5. Titik Nyala dan Titik Bakar ... 45

3.5. Pembuatan Benda Uji Campuran Aspal LASTON (standar) ... 47

3.6. Campuran LASTON Dengan Penambahan „Limbah Karet Ban Luar‟ ... 50

3.7. Pemeriksaan Campuran Dengan Alat Marshall Test ... 51

3.8. Pembahasan ... 54

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pemeriksaan Bahan ... 55

4.1.1. Agregat Kasar ... 55

4.1.2. Agregat Halus ... 56

4.1.3. Filler ... 57

4.1.4. Aspal ... 57

4.2. Campuran Laston ... 58

4.2.1. Pemilihan dan Penentuan Sifat-Sifat Agregat ... 58


(11)

xi

4.2.3. Gradasi Agregat Kombinasi dan Luas Total Permukaan Agregat . 58 4.2.4. Pemeriksaan Campuran Aspal Laston (standar) ... 63 4.2.5. Hasil Kadar Aspal Optimum Campuran Aspal

LASTON (standar) ... 68 4.3. Campuran LASTON Dengan Penambahan „Limbah Karet Ban Luar‟ ... 68

4.3.1. Proporsi Campuran Laston Dengan Penambahan „Limbah

Karet Ban Luar‟ ... 70 4.3.2. Pemeriksaan Campuran Laston Dengan Penambahan „Limbah

Karet Ban Luar‟ ... 69 4.3.3. Hasil Kadar Karet Optimum Campuran Aspal LASTON

Dengan Penambahan „Limbah Karet Ban Luar‟ ... 75 4.4. Pembahasan ... 75

BAB. V KESIMPULAN ... 77


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbedaan Antara Perkerasan Lentur Dengan Perkerasan Kaku ... 7

Tabel 2.2. Persyaratan Sifat Campuran ... 9

Tabel 2.3. Persyaratan Aspal Panas Pen. 80/100 ... 16

Tabel 2.4. Persyaratan Campuran LASTON ... 21

Tabel 2.5. Pedoman Proporsi Campuran Nominal ... 23

Tabel 2.6. Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Aspal Panas ... 24

Tabel 2.7. Gradasi Agregat Gabungan Campuran Beraspal Panas ... 25

Tabel 4.1. Tabel Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Dan Penyerapan Air ... 58

Tabel 4.2. Fraksi-Fraksi Agregat ... 59

Tabel 4.3. Penyesuaian Proporsi Campuran Nominal ... 61

Tabel 4.4. Proporsi Campuran Agregat ... 61

Tabel 4.5. Gradasi Agregat Kombinasi Dan Luas Permukaan Untuk Campuran Aspal LASTON (standar) ... 62

Tabel 4.6. Gradasi Agregat Campuran Aspal LASTON ... 63

Tabel 4.7. Pemeriksaan Campuran Aspal LASTON (standar) Dengan Alat Marshall ... 64

Tabel 4.8. Hasil Pemeriksaan Sifat-Sifat Aspal Campuran LASTON (standar) ... 65

Tabel 4.9. Proporsi Campuran Nominal Untuk Campuran Aspal LASTON Dengan Penambahan „Limbah Karet Ban Luar‟ ... 70


(13)

xiii

Tabel 4.10. Proporsi Campuran Agregat Untuk Campuran Aspal

LASTON Dengan Penambahan „Limbah Karet Ban Luar‟ ... 70

Tabel 4.11. Gradasi Agregat Kombinasi Dan Luas Total Permukaan Agregat Untuk Campuran Aspal LASTON Dengan

Penambahan „Limbah Karet Ban Luar‟ ... 71

Tabel 4.12. Gradasi Agregat Campuran Aspal LASTON Dengan

Penambahan „Limbah Karet Ban Luar‟ ... 9

Tabel 4.13. Pemeriksaan Campuran Aspal Laston Dengan Penambahan

„Limbah Karet Ban Luar‟ Dengan Alat Marshall ... 70

Tabel 4.14. Hasil Pemeriksaan Sifat-Sifat Campuran Aspal LASTON


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema Proporsi Penakaran (Batch Proporsi) ... 23

Gambar 3.1. Diagram Alur ... 26

Gambar 4.1. Hubungan Kadar Aspal Dengan Marshall Stability ... 66

Gambar 4.2. Hubungan Kadar Aspal Dengan Marshall Quotient ... 66

Gambar 4.3. Hubungan Kadar Aspal Dengan Air Voids ... 67

Gambar 4.4. Hubungan Kadar Aspal Dengan Film Thickness ... 67

Gambar 4.5. Grafik Analisa Kadar Aspal Optimum ... 69

Gambar 4.6. Hubungan Kadar Karet Dengan Marshall Stability ... 72

Gambar4.7. Hubungan Kadar Karet Dengan Marshall Quontient ... 72

Gambar 4.8. Hubungan Kadar Karet Dengan Air Voids ... 73

Gambarl 4.9. Hubungan Kadar Karet Dengan Film Thickness ... 73

Gambar 4.10. Grafik Analisa Kadar Karet Optimum Dengan Penambahan „Limbah Karet Ban Luar‟ ... 74


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Pemeriksaan Bahan

Lampiran B : Pembuatan Campuran Aspal

Lampiran C : Rancangan Campuran Aspal Dengan Penambahan Variasi Kadar Karet


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Bobuyongki, E.B.P, (2009). Pengaruh Penambahan 21% Dan 22% Parutan Karet Ban Gradasi Tipe 2 Terhadap Parameter Marshall Pada Campuran Hot Rolled Sheet Wearing Course.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, (2001). Spesifikasi Baru Beton Aspal Campuran Panas.

Departemen Pekerjaan Umum, (2007). Formula Campuran Kerja Asbuton Campuran Beraspal Panas, Februari 2007.

Darunifah, Nurkhayati, (2007). Pengaruh Bahan Tambahan Karet Padat Terhadap Karakteristik Campuran Hot Rolled Sheet Wearing Course (Hrs

– Wc), Juli 2007.

SNI, (1991). Kementrian Pekerjaan Umum System Informasi Manajemen Standar Bahan Kontruksi Bangunan Dan Rekayasa Sipil.


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini pertumbuhan kendaraan yang semakin pesat dan disertai tingkat mobilisasi yang tinggi. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang sangat penting dalam menunjang transportasi darat. Tanpa diimbangi dengan peningkatan prasarana jalan raya dan meningkatnya mengakibatkan beban berlebih pada struktur jalan. Hal itu cenderung memperpendek umur pelayanan dari prasarana transportasi darat, misalnya saja pada pembuatan jalan baru atau pemeliharaan jalan yang dituntut agar semakin tinggi kualitasnya, baik dari segi kekakuan maupun segi keamanan dan kenyamanannya bagi penggunanya.

Pada penilitian ini diilhami dari penelitian terdahulu yaitu oleh Darunifah. Nurkhayati, 2007 meneliti pengaruh variasi kadar aspal dengan variasi campuran karet padat bahan vulkanisir, dari hasil pengujian didapatkan nilai KAO sebesar 7.1.%, dan Bobuyongki, Eko Budi Prianto. 2009, meneliti bahan tambahan berupa parutan karet ban bekas vulkanisir sebanyak 21% dan 22% dari berat aspal. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa campuran HRS WC dengan parutan karet ban bekas dapat menurunkan nilai

flow.

Pada mulanya konstruksi perkerasan dikelompokan menjadi perkerasan lentur (flexiblepavement) dan perkerasan kaku (rigidpavement). Konstruksi jalan di Indonesia sebagian besar menggunakan jenis perkerasan lentur, salah


(18)

2

satunya yaitu lapis aspal beton (Laston). Karena jenis perkerasan ini mudah pelaksanaannya dan dapat segera dilalui kendaraan serta nyaman. Karena Laston memiliki sifat-sifat tahan terhadap keausan, kedap air, mempunyai nilai struktural, stabilitas tinggi, mudah pelaksanaannya serta nyaman bagi pengguna jalan. Namun pada keadaan tertentu jenis perkerasan ini sering menimbulkan masalah terutama pada kekakuan lapisan dan umur rencana yang tidak seperti diharapkan.

Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan perkerasan di Indonesia tidak bisa mencapai umur rencana, diantaranya :

1. Iklim tropis

2. Beban kendaraan yang sukar dikendalikan

Untuk mengantisipasi masalah tersebut dengan adanya teknologi aspal karet dan banyaknya limbah ban bekas, ada sebuah peluang untuk memanfaatkan limbah ban bekas, terutama dalam bentuk serpihan, sebagai campuran laston, sehingga menghemat penggunaan aspal. Untuk mengetahui pengaruh kinerja campuran agregat aspal dapat pula memodifikasi sifat-sifat fisik aspal khususnya pada karakteristik marshall dengan menggunakan bahan tambahan berupa „limbah karet ban luar‟ sehingga diharapkan dapat menambah kualitas pada campuran laston.

Limbah ban karet luar itu sendiri adalah karet alam yang telah melewati proses pabrikasi dan sudah melewati penambahan campuran-campuran tertentu kemudian dicetak dalam bentuk ban luar untuk kendaraan bermotor. sisa-sisa ban luar bekas ini bisa digunakan sebagai bahan tambahan untuk campuran Laston, diharapkan dengan menambahkan campuran„limbah karet ban


(19)

3

luar‟untuk konstruksi perkerasan jalan pada campuran aspal dapat memberikan banyakkeuntungan, diantaranya permukaan perkerasan menjadi lebih tahan lama, tahan terhadapretakan akibat lendutan yang berlebihan serta retakan akibat kelelahan bahan, meningkatkan daya cengkram akibat pengereman serta mengurangi kebisingan akibat gesekanban roda dengan permukaan perkerasan.

Berdasarkan uraian diatas maka diadakan penelitian tentang “Pengaruh

Penambahan Limbah ‘Karet Ban Luar’ Terhadap Karakteristik Marshall Pada

Lapisan Aspal Beton (LASTON)”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh penambahan „„limbah karet ban luar‟‟ terhadap karakteristik marshall pada campuran Lapisan Aspal Beton (LASTON) ? 2. Berapa kadar optimum karet yang didapat setelah penambahan „„limbah

karet ban luar‟‟ pada campuran lapis aspal beton (LASTON) terhadap karakteristik marshall?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan „limbah karet ban luar‟ terhadap karakteristik Marshall pada campuran LASTON (Lapisan Aspal Beton). 2. Untuk mengetahui kadar optimum karet pada campuran aspal LASTON

dengan adanya penambahan „limbah karet ban luar‟ yang memenuhi karakteristik marshall.

1.4 Batasan Masalah

Penelitian pengaruh penambahan limbah karet pada campuran Laston terhadap sifat marshallini pasti akan menimbulkan permasalahan yang sangat beragam, oleh karena itu perlu adanya pembatasan masalah agar dapat


(20)

4

memberikan kemudahan penyederhanaan masalah. Untuk itu penulis memberikan batasan masalah yang diperlukan pemecahanya dengan membahas tentang:

1. Tidak membahas analisis kimia dari „limbah karet ban luar‟.

2. Tidak memperhitungkan tentang analisa ekonomi dan efektifitas pekerjaan terhadap penggunaan „limbah karet ban luar‟.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada semua pihak yang terkait dalam pekerjaan campuran panas, terutama tentang pengaruh penambahan „limbah karet ban luar‟ terhadap karakteristik marshall

pada lapis aspal beton (LASTON), baik itu untuk unsur perencanaan, pelaksanaan maupun untuk pengawasan.


(1)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Pemeriksaan Bahan

Lampiran B : Pembuatan Campuran Aspal

Lampiran C : Rancangan Campuran Aspal Dengan Penambahan Variasi Kadar Karet


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Bobuyongki, E.B.P, (2009). Pengaruh Penambahan 21% Dan 22% Parutan Karet Ban Gradasi Tipe 2 Terhadap Parameter Marshall Pada Campuran Hot Rolled Sheet Wearing Course.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, (2001). Spesifikasi Baru Beton Aspal Campuran Panas.

Departemen Pekerjaan Umum, (2007). Formula Campuran Kerja Asbuton Campuran Beraspal Panas, Februari 2007.

Darunifah, Nurkhayati, (2007). Pengaruh Bahan Tambahan Karet Padat Terhadap Karakteristik Campuran Hot Rolled Sheet Wearing Course (Hrs

– Wc), Juli 2007.

SNI, (1991). Kementrian Pekerjaan Umum System Informasi Manajemen Standar Bahan Kontruksi Bangunan Dan Rekayasa Sipil.


(3)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini pertumbuhan kendaraan yang semakin pesat dan disertai tingkat mobilisasi yang tinggi. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang sangat penting dalam menunjang transportasi darat. Tanpa diimbangi dengan peningkatan prasarana jalan raya dan meningkatnya mengakibatkan beban berlebih pada struktur jalan. Hal itu cenderung memperpendek umur pelayanan dari prasarana transportasi darat, misalnya saja pada pembuatan jalan baru atau pemeliharaan jalan yang dituntut agar semakin tinggi kualitasnya, baik dari segi kekakuan maupun segi keamanan dan kenyamanannya bagi penggunanya.

Pada penilitian ini diilhami dari penelitian terdahulu yaitu oleh Darunifah. Nurkhayati, 2007 meneliti pengaruh variasi kadar aspal dengan variasi campuran karet padat bahan vulkanisir, dari hasil pengujian didapatkan nilai KAO sebesar 7.1.%, dan Bobuyongki, Eko Budi Prianto. 2009, meneliti bahan tambahan berupa parutan karet ban bekas vulkanisir sebanyak 21% dan 22% dari berat aspal. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa campuran HRS WC dengan parutan karet ban bekas dapat menurunkan nilai flow.

Pada mulanya konstruksi perkerasan dikelompokan menjadi perkerasan lentur (flexiblepavement) dan perkerasan kaku (rigidpavement). Konstruksi jalan di Indonesia sebagian besar menggunakan jenis perkerasan lentur, salah


(4)

2

satunya yaitu lapis aspal beton (Laston). Karena jenis perkerasan ini mudah pelaksanaannya dan dapat segera dilalui kendaraan serta nyaman. Karena Laston memiliki sifat-sifat tahan terhadap keausan, kedap air, mempunyai nilai struktural, stabilitas tinggi, mudah pelaksanaannya serta nyaman bagi pengguna jalan. Namun pada keadaan tertentu jenis perkerasan ini sering menimbulkan masalah terutama pada kekakuan lapisan dan umur rencana yang tidak seperti diharapkan.

Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan perkerasan di Indonesia tidak bisa mencapai umur rencana, diantaranya :

1. Iklim tropis

2. Beban kendaraan yang sukar dikendalikan

Untuk mengantisipasi masalah tersebut dengan adanya teknologi aspal karet dan banyaknya limbah ban bekas, ada sebuah peluang untuk memanfaatkan limbah ban bekas, terutama dalam bentuk serpihan, sebagai campuran laston, sehingga menghemat penggunaan aspal. Untuk mengetahui pengaruh kinerja campuran agregat aspal dapat pula memodifikasi sifat-sifat fisik aspal khususnya pada karakteristik marshall dengan menggunakan bahan tambahan berupa „limbah karet ban luar‟ sehingga diharapkan dapat menambah kualitas pada campuran laston.

Limbah ban karet luar itu sendiri adalah karet alam yang telah melewati proses pabrikasi dan sudah melewati penambahan campuran-campuran tertentu kemudian dicetak dalam bentuk ban luar untuk kendaraan bermotor. sisa-sisa ban luar bekas ini bisa digunakan sebagai bahan tambahan untuk campuran Laston, diharapkan dengan menambahkan campuran„limbah karet ban


(5)

3

luar‟untuk konstruksi perkerasan jalan pada campuran aspal dapat memberikan

banyakkeuntungan, diantaranya permukaan perkerasan menjadi lebih tahan lama, tahan terhadapretakan akibat lendutan yang berlebihan serta retakan akibat kelelahan bahan, meningkatkan daya cengkram akibat pengereman serta mengurangi kebisingan akibat gesekanban roda dengan permukaan perkerasan.

Berdasarkan uraian diatas maka diadakan penelitian tentang “Pengaruh Penambahan Limbah ‘Karet Ban Luar’ Terhadap Karakteristik Marshall Pada Lapisan Aspal Beton (LASTON)”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh penambahan „„limbah karet ban luar‟‟ terhadap

karakteristik marshall pada campuran Lapisan Aspal Beton (LASTON) ? 2. Berapa kadar optimum karet yang didapat setelah penambahan „„limbah

karet ban luar‟‟ pada campuran lapis aspal beton (LASTON) terhadap karakteristik marshall?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan „limbah karet ban luar‟ terhadap

karakteristik Marshall pada campuran LASTON (Lapisan Aspal Beton). 2. Untuk mengetahui kadar optimum karet pada campuran aspal LASTON

dengan adanya penambahan „limbah karet ban luar‟ yang memenuhi karakteristik marshall.

1.4 Batasan Masalah

Penelitian pengaruh penambahan limbah karet pada campuran Laston terhadap sifat marshallini pasti akan menimbulkan permasalahan yang sangat beragam, oleh karena itu perlu adanya pembatasan masalah agar dapat


(6)

4

memberikan kemudahan penyederhanaan masalah. Untuk itu penulis memberikan batasan masalah yang diperlukan pemecahanya dengan membahas tentang:

1. Tidak membahas analisis kimia dari „limbah karet ban luar‟.

2. Tidak memperhitungkan tentang analisa ekonomi dan efektifitas pekerjaan terhadap penggunaan „limbah karet ban luar‟.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada semua pihak yang terkait dalam pekerjaan campuran panas, terutama tentang

pengaruh penambahan „limbah karet ban luar‟ terhadap karakteristik marshall

pada lapis aspal beton (LASTON), baik itu untuk unsur perencanaan, pelaksanaan maupun untuk pengawasan.