PENGARUH PENAMBAHAN ASPAL TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL ASPAL BETON HASIL DAUR ULANG

Bab I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Volume dan beban kendaraan cenderung terus bertambah sehingga

diperlukan suatu inovasi dalam bidang pemeliharaan jalan guna mempertahankan
atau menambah umur rencana jalan dalam melayanani beban lalu-lintas. Disadari
bahwa dibutuhkan infrastruktur yang kuat untuk menyehatkan ekonomi dan jalan
yang baik merupakan bagian yang sangat vital dari infrastruktur ini. Jika dana
tidak mencukupi maka metode rehabilitasi jalan yang lebih efektif dan efisien
harus didapatkan. Peningkatan jalan dengan cara penambahan lapis tambahan
yang terus menerus akan mengakibatkan tebal lapis perkerasan semakin tebal dan
bahan yang diperlukan semakin menipis.
Diperlukan inovasi untuk mencari metode pembangunan alternatif yang
dapat menaikkan keefektifan penggunaan biaya yang ada, yaitu dengan cara
mengusahakan lebih banyak jalan yang direhabilitasi dari biaya yang dikeluarkan.
Metode daur ulang (recycling) merupakan salah satu cara untuk mengatasi
masalah ini. Penanganan dengan teknologi daur ulang perkerasan merupakan

suatu alternatif untuk mengatasi masalah ini karena memiliki beberapa
keuntungan

seperti

dapat

mengembalikan

kekuatan

perkerasan

dan

mempertahankan geometrik jalan serta mengatasi ketergantungan akan material
baru.

1


Adanya kerusakan-kerusakan kecil pada jalan beraspal (retak, lubang, alur
dan sebagainya) billa dibiarkan, lama-kelamaan akan menjadikan biaya perbaikan
menjadi semakin mahal. Banyak faktor yang menjadi penyebab kerusakan
tersebut, antara lain labilnya tanah dasar dan lapis pondasi di bawahnya, beban
lalu lintas, iklim dan cuaca, dan rendahnya mutu campuran aspal tersebut, serta
kurangnya pemeliharaan. Salah satu cara untuk menjaga kualitas perjalanan lalu
lintas tetap lancar ialah dengan menyediakan permukaan jalan yang baik, dengan
cara melakukan pelapisan ulang (overlay).
Setiap kali dilakukan pelapisan ulang selalu menambah elevasi jalan yang
bersangkutan, sehingga elevasi permukaan jalan makin lama semakin tinggi, hal
ini kadang tidak diinginkan. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan dengan
cara mengganti bagian lapis permukaan jalan dengan lapisan yang baru. Oleh
karena itu lapisan permukaan yang lama perlu dikeruk terlebih dahulu sesuai
dengan ketebalan yang akan ditambahkan kemudian. Pembongkaran tersebut
dimaksudkan agar elevasi jalan tidak semakin tinggi, sehingga tidak
mempengaruhi elevasi bahu jalan.
Hasil dari pengerukan ini sebenarnya dapat diolah lagi, dengan cara
dimasak lagi sesuai dengan prosedur recycling. Namun diperlukan alat-alat sesuai
standar pembuatan lapisan hot mix. Daur ulang yang diproses dan ditunjang oleh
peralatan yang memadai akan menghasilkan bahan campuran yang nilai

strukturnya dapat mengimbangi campuran yang baru.
Kandungan aspal pada material bekas yang sudah berkurang daya ikatnya
bila dikombinasikan dengan aspal baru akan diperoleh kembali daya ikat yang
baik. Material bekas yang dimaksud adalah material pada lapisan permukaan jalan

2

yang sudah rusak dan masih dapat digunakan kembali sebagai bahan campuran
aspal beton melalui proses daur ulang. Berkurangnya kadar aspal karena aus
akibat gesekan roda kendaraan dan faktor oksidasi, mengakibatkan aspal
kehilangan daya ikatnya sehingga aspal tidak mampu lagi mengikat butiran
agregat dengan baik, yang membuat agregat tersebut terlepas dan jalan menjadi
rusak.
Untuk mendapatkan campuran aspal dengan stabilitas yang baik maka
unsur-unsur pembentuk campuran aspal harus memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahi sejauh
mana karakteristik aspal beton hasil daur ulang dapat digunakan kembali sebagai
lapis permukaan.
1.2.


Rumusan Masalah
Dari uraian di atas ada beberapa yang dapat dirumuskan sebagai rumusan

masalah yaitu :
1. Bagaimana karakteristik campuran aspal beton hasil daur ulang terhadap
uji Marshall (Marshall Stability, Flow, Air Void dan Marshall Quotient)
2. Berapakah komposisi penambahan aspal baru yang memenuhi spesifikasi
pada campuran aspal beton lama agar dapat diperoleh mutu perkerasan jalan yang
baik sesuai dengan persyaratan teknis perkerasan yang direncanakan?

3

1.3.

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui karakteristik Marshall (Marshall Stability, Flow, Air Void dan
Marshall Quotient) dari campuran aspal beton hasil daur ulang.

2. Untuk menentukan komposisi penambahan aspal baru yang memenuhi
spesifikasi pada campuran aspal beton lama agar dapat diperoleh mutu

perkerasan jalan yang baik yang sesuai dengan persyaratan teknis
perkerasan yang direncanakan.
1.4.

Hipotesa Penelitian
“ Penambahan aspal baru dapat memperbaiki daya ikat kandungan aspal

pada material bekas “.
1.5.

Batasan Masalah
Adapun batasan pada penelitian ini adalah :
1. Tidak meninjau sisi ekonomi.
2. Tidak meninjau ketersediaan material aspal bekas.
3. Tidak membahas pelaksanaan di lapangan.

1.6.

Manfaat Penelitian
Dengan diketahui hasil dari penelitian ini, aspal bekas dapat dimanfaatkan


kembali, secara otomatis dapat memanfaatkan limbah secara ekonomis, serta
sebagai salah satu kesempatan bagi peneliti guna untuk menerapkan pengetahuan
di bidang teknik, khususnya teknologi konstruksi jalan raya sehingga dapat
memperluas wawasan.

4

TUGAS AKHIR

PENGARUH PENAMBAHAN ASPAL TERHADAP
KARAKTERISTIK MARSHALL ASPAL BETON
HASIL DAUR ULANG

Disusun Oleh :
ANDY WAHYURI
08520120

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2010

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan Tugas Akhir dengan judul
”PENGARUH PENAMBAHAN ASPAL TERHADAP KARAKTERISTIK
MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL BETON HASIL DAUR ULANG”
ini dapat diselesaikan.
Tugas

Akhir

ini

disusun

sebagai


persyaratan

akademis

dalam

menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) di Fakultas Teknik Jurusan
Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.
Terlaksananya Tugas Akhir sampai dengan selesainya penulisan laporan
ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini
saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Alik Ansyori A, MT selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir.
2. Bapak Ir. Sunarto, MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir.
3. Bapak Ir. Khoirul Abadi, MT selaku Kajur Teknik Sipil.
4. Bapak Ir. Andi Syaiful A, MT sebagai Dosen Wali Kelas C angkatan
2002.
5. Bapak/Ibu dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah memberikan ilmunya.


i

6. Kedua Orang Tua saya yang tercinta, yang selama ini selalu sabar dan
memberikan do’a, motivasi, nasehat dan semangat.
7. Seluruh jajaran staff Jurusan Teknik Sipil.
8. Teman-teman saya dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
Menyadari akan segala kekurangan yang ada pada Tugas Akhir ini,
dikarenakan berbagai keterbatasan yang dimiliki sepenuhnya, bahwa laporan
Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya mohon kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk laporan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penyusun berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, Nopember 2010

Penulis

ii


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
ABSTRAKSI........................................................................................................... iii
ABSTRACT.............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ v
DAFTAR TABEL.................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ x

BAB I

PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4

1.4. Hipotesa Penelitian........................................................................... 4
1.5. Batasan Masalah............................................................................... 4
1.6. Manfaat Penelitian............................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
2.1. Jenis Konstruksi Perkerasan............................................................. 5
2.2. Konstruksi Perkerasan Lentur.......................................................... 5
2.3. Lapisan Permukaan.......................................................................... 6
1. Lapisan Bersifat Non Struktural................................................ 6
2. Lapisan Bersifat Struktural........................................................ 7
2.4. Lapisan Pondasi Atas (Base Course)............................................... 8
2.5. Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)...................................... 8
2.6. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)..................................................... 9

v

2.7. Perkerasan Daur Ulang.................................................................... 9
1. Surface Recycling....................................................................... 10
2. In Place Recycling..................................................................... 10
3. Central Plant Recycling............................................................. 11
2.8. Karakteristik Campuran Aspal........................................................ 14
2.9. Lapis Aspal Beton Lapis Pengikat.................................................. 15
2.10. Bahan Campuran Lapis Aspal Beton Lapis Pengikat..................... 18
2.10.1. Aspal................................................................................... 18
2.10.2. Agregat...............................................................................

20

2.11. Gradasi Agregat.............................................................................. 22
2.12. Perencanaan Campuran................................................................... 24
2.13. Pemeriksaan Dengan alat Marshall................................................. 26
2.14. Kadar aspal Optimum..................................................................... 27
2.15. Penelitian Terdahulu....................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................

31

3.1. Umum.............................................................................................. 31
3.2. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 31
3.3. Tahapan Studi.................................................................................. 32
3.3.1. Penyediaan Material............................................................ 33
3.3.2. Penyiapan Alat.................................................................... 33
3.3.3. Prosedur Pelaksanaan.......................................................... 34
3.3.4. Data Proyek......................................................................... 35
3.3.5. Kontrol Spesifikasi.............................................................. 35
3.3.6. Pembuatan Benda Uji.......................................................... 35
3.3.7. Pengujian Marshall............................................................... 36
3.3.8. Analisis Hasil....................................................................... 36
3.3.8.1. Pengujian Ekstraksi................................................ 36
3.3.8.2. Analisis Saringan.................................................... 36
3.3.8.3. Pengujian Marshall................................................. 37
3.3.9. Kesimpulan.......................................................................... 38

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA..................................

39

4.1. Hasil Pengujian Material................................................................. 39
4.1.1. Reclaimed Material............................................................. 39
4.1.2. Analisa Saringan................................................................. 40
4.1.3. Pemeriksaan Agregat Hasil Ekstraksi................................. 44
4.1.4. Pemeriksaan Aspal Baru...................................................... 45
4.1.5. Hasil Pengujian Marshall Campuran Recycling Aspal
Beton................................................................................... 46
4.1.6. Analisis Data Pengujian Marshall........................................ 48

BAB V PENUTUP................................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 59
LAMPIRAN............................................................................................................. 61

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.

Ketentuan Sifat-sifat Campuran LASTON...................................... 16

Tabel 2.2.

Persyaratan Umum Aspal Keras Penetrasi 60/70 dan 80/100.......... 20

Tabel 2.3.

Gradasi Agregat untuk Campuran Beton Aspal Lais Pengikat........ 23

Tabel 2.4.

Job Mix Design Saat Perencanaan.................................................... 28

Tabel 2.5.

Spesifikasi Gradasi untuk ATB dan Hasi Gradasi Material Bekas.. 28

Tabel 2.6.

Karakteristik Marshall pada Setiap Variasi Penambahan Aspal...... 29

Tabel 3.1.

Variasi Penambahan Aspal............................................................... 35

Tabel 4.1.

Hasil Ekstraksi Reclaimed Material.................................................. 40

Tabel 4.2.

Analisa Saringan Benda Uji 1 (1136 gr)........................................... 41

Tabel 4.3.

Analisa Saringan Benda Uji 2 (1129 gr)........................................... 41

Tabel 4.4.

Analisa Saringan Benda Uji 3 (1133 gr)........................................... 42

Tabel 4.5.

Analisa Saringan Benda Uji 4 (1126 gr)........................................... 42

Tabel 4.6.

Gradasi Hasil Ekstraksi Rata-rata..................................................... 43

Tabel 4.7.

Hasil Pemeriksaan agregat…............................................................ 45

Tabel 4.8.

Hasil Pengujian Sifat-sifat Teknis Aspal.......................................... 46

Tabel 4.9.

Karakteristik Marshall pada Setiap Variasi Penambahan Aspal
Baru.................................................................................................. 47

Tabel 4.10.

Hasil Uji Marshall Rata-rata............................................................ 48

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1

Diagram Tahapan Studi.................................................................... 32

Gambar 4.1

Gradasi Agregat Hasil Ekstraksi Rata-rata....................................... 43

Gambar 4.2

Grafik Hubungan Antara Stabilitas dan Kadar Aspal...................... 49

Gambar 4.3

Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal dan Kelelehan..................... 50

Gambar 4.4

Grafik Hubungan Antara Marshall Quotient dan Kadar Aspal........ 52

Gambar 4.5

Grafik Hubungan Antara VIM dan Kadar Aspal............................. 53

Gambar 4.6

Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal dan VMA........................... 55

Gambar 4.7

Grafik Kadar Bitumen Optimum..................................................... 56

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Data JMF (Job Mix Formula)........................................................... 61

Lampiran 2

Pemeriksaan Kadar Aspal Dalam Campuran.................................. 62

Lampiran 3

Analisa Saringan Agregat............................................................... 63

Lampiran 4

Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar.......................................... 64

Lampiran 5

Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus.......................................... 65

Lampiran 6

Pemeriksaan Aspal........................................................................... 66

Lampiran 7

Pemeriksaan Sifat Campuran dengan Metode Marshall.................. 67

Lampiran 8

Grafik Analisa Saringan................................................................... 68

Lampiran 9

Rumus-rumus Analisis Marshall...................................................... 69

Lampiran 10 Angka Korelasi Pengujian Marshall................................................ 70
Lampiran 11 Angka Kalibrasi............................................................................... 71
Lampiran 12 Detail Cetakan Benda Uji................................................................ 72
Lampiran 13 Detail Penumbuk Pemadat Benda Uji............................................. 73
Lampiran 14 Detail Kepala Penekan..................................................................... 74
Lampiran 15 Detail Mesin Uji Marshall................................................................ 75

x

DAFTAR PUSTAKA

Augustine, Julia, 2007. Karakteristik Marshall Dan Modulus Resilien Campuran
LASTON Lapis Pengikat (AC-BC) Hasil Daur Ulang, Tesis, Jurusan
Teknik Sipil ITB.
Bakrie, Oemar, 1999, Bahan Perkerasan Jalan, Teknik Sipil FT. UNSRI.
Budi Prasetyo, Kukuh, 2007, Pengaruh Penggunaan Modifier Oli Bekas Pada
Campuran Perkerasan Lasbutag Dengan system Hotmix. Laporan
Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil UMM, Malang.
Departemen Pekerjaan Umum (2005), Campuran Beraspal Panas. Buku V
Spesifikasi, Seksi 6.3.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1983. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal
Beton (Laston) untuk Jalan Raya, Departemen Pekerjaan Umum.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1999. Pedoman Perencanaan Campuran
Beraspal Panas Dengan Pendekatan Kepadatan Mutlak, No.
025/T/BM/1999, Departemen Pekerjaan Umum.
Epps J. A., Little D. N. and Holmgreen R. J., 1980, Guidelines for Recycling
Pavement Materials, Transportation Research Board, Washington D.
C.
Iida, A. and Maruyama, M., 1983, Surface Recycling as an Optimum Alternative
for Pavement Rehabilitation, The Fourth Conference of The Road
Engineering Association of Asia and Australia, Jakarta. Indonesia.
59

Kono H., Anzaki and Katakura H. 1990, The Present Status of Pavement
Recycling in Japan, Road Engineering Association of Asia and
Australia, Kuala Lumpur.
Pataras, Mirka. 2007,

Tinjauan Laboratorium Campuran Beton Aspal Hasil

Recycling Lapis Pengikat (AC-BC) Terhadap Flexure Fatigue Test,
Tesis, Jurusan Teknik Sipil ITB.
Sofyan, M., Syarifuddin, H., Yusria, D., 1999, Uji Karakteristik Aspal Beton
Hasil Daur Ulang dengan Metoda Pencampuran Langsung, Makalah
disajikan dalam Simposium II FSTPT, ITS Surabaya, 2 Desember
1999.
Standar Nasional Indonesia, SNI, No. 03-1773-1989, 1989. Tata Cara
Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton (Laston) untuk Jalan Raya,
Departemen Pekerjaan Umum.
Standar Nasional Indonesia, SNI, 2003. Metode Pengujian Campuran Beraspal
Panas Dengan Alat Marshall, RSNI M-01 2003, Departemen
Pekerjaan Umum.
Sukirman, Silvia,1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung.
The Asphalt Institute, 1981, Asphalt Hot Mix Recycling, College Park, Maryland
20740, USA.

60