PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merokok berdampak buruk terhadap kesehatan, hal ini sering kali kita
dengar dari berbagai media, termasuk juga orang-orang disekitar kita yang berkata
bahwa rokok tidak baik untuk kesehatan. Rokok adalah produk yang berbahaya &
adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan
kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik yang dapat
menimbulkan kanker (Dinkes, 2005). Orang yang merokok, yang disebut sebagai
perokok aktif, dan orang disekitar perokok yang turut terkena asap rokok, yang
disebut sebagai perokok pasif, juga akan terganggu kesehatannya.
Prevalensi merokok di kalangan orang dewasa meningkat dari 26,9% pada
tahun 1995 menjadi 31,5% pada tahun 2001. Lebih dari 6 dari 10 pria merokok
namun sedikit wanita yang merokok. Pada tahun 2001, terdapat 62,2% dari pria
dewasa merokok, dibandingkan dengan 53,4% pada tahun 1995. Hanya 1,3%
wanita dilaporkan merokok secara teratur pada tahun 2001. Prevalensi merokok di
kalangan orang dewasa di pedesaan 67% dibandingkan di kota yaitu 58,3%. Dan
lebih dari 7 dari 10 (73%) pria tanpa pendidikan formal merokok, dibandingkan
dengan 44,2% pada mereka yang tamat SLTA (Depkes RI, 2003).
Pria berpenghasilan rendah prevalensi lebih tinggi, namun tingkat
konsumsi lebih rendah. Makin rendah penghasilan, makin tinggi prevalensi
merokok. Sebanyak 62,9% pria berpenghasilan rendah merokok secara teratur
dibandingkan dengan 57,4% pada pria berpenghasilan tinggi. Namun pria
1
2
berpenghasilan tinggi merokok sekitar 12,4 batang per hari dibandingkan dengan
10,2 batang pada pria berpenghasilan rendah (Depkes RI, 2003) .
Penelitian yang dilakukan bersama Universitas Andalas, Universitas
Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Padjajaran (1995), usia anak pertama kali
merokok telah menyentuh umur 7 tahun. Di Jawa timur, telah ada kasus balita
berumur 4 tahun sudah bisa merokok dan juga muncul dalam bentuk video di
YouTube (situs berbagi video) dengan lebih parahnya lagi sambil mengucap
kata–kata cabul, yang tidak sepantasnya dikatakan oleh anak seusianya. Jauh lebih
parah lagi, di kota Tianjin, provinsi Shandong, China, terdapat bocah sudah mulai
merokok pada usia 18 bulan ketika ia baru bisa belajar. Ketika berusia 2,5 tahun,
ia telah menjadi pecandu rokok berat dan mampu menghabiskan rokok 1 pak
dalam sehari.
Sejak tahun 1987, WHO telah mengkampanyekan bebas rokok ke berbagai
negara program-program yang komprehensif agar mengurangi penggunaan
tembakau. Melalui resolusi tahun 1983, WHO telah menetapkan tanggal 31 Mei
sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day) setiap tahun.
Menurut Menkes, tingginya populasi dan konsumsi rokok menempatkan
Indonesia menduduki urutan ke-5 konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah
China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar
batang pada tahun 2005 (Dinkes Malang, 2010). Dan sekarang Indonesia
menduduki peringkat ke 3 terbesar di dunia dengan lebih dari 60 juta penduduk
Indonesia merokok (TCSC-IAKMI, 2010).
Negara Indonesia merupakan negara berkembang dengan pendapatan per
kapita (USD) terakhir tahun 2008 adalah kurang lebih $2,000 (Sekretariat Negara,
3
2009) yang tergolong pendapatan tingkat menengah ke bawah yaitu $996 - $3,945
per kapita (World Bank, 2010). Pengetahuan masyarakat mengenai resiko
merokok bagi kesehatan
hanya sebagian saja, terutama di negara – negara
berpendapatan menengah dan rendah karena informasi mengenai bahaya ini
sangat terbatas. Di negara berkembang tingkat konsumsi rokok orang dewasa per
tahun lebih tinggi dibanding negara maju (World Bank, 2000).
Di negara berpendapatan tinggi, perokok mengetahui bahwa risiko yang
mereka hadapi akan meningkat. Mereka juga berusaha untuk meminimalkan
relevansi risiko-risiko tersebut terhadap dirinya. Merokok biasanya dimulai sejak
remaja atau menjelang dewasa. Bahkan meskipun telah diberikan informasi,
remaja tidak selalu mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan informasi itu
dalam arti untuk membuat suatu keputusan (untuk tidak merokok). Remaja
mungkin kurang menyadari tentang risiko kesehatan yang dihadapi akibat
merokok dibandingkan dengan orang dewasa. Banyak orang yang baru mulai
merokok dan para calon perokok meremehkan risiko menjadi kecanduan nikotin
(World Bank, 2000).
Berdasarkan survei pendahuluan, di lingkungan kampus II Universitas
Muhammadiyah Malang terdapat mahasiswa FK yang merokok. Dari angkatan
2007 sampai 2010, jumlah perokok kurang lebih 35-40 siswa. Mereka sering
terlihat merokok di kantin kampus. Rata – rata mahasiswa yang ada dikantin juga
membaur dengan jurusan yang lainnya. Dan ini tentunya merugikan mahasiswa
lain yang sebenarnya berhak bebas dari asap rokok. Padahal mereka adalah
mahasiswa kesehatan. Oleh karena itu, peneliti memilih kampus II Universitas
Muhammadiyah Malang untuk diadakan penelitian.
4
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, sebagian besar perokok sebelum merokok,
mereka kurang mengetahui atau bahkan tidak tahu apa sebenarnya resiko merokok
terhadap kesehatan. Mereka cenderung merokok karena kepuasan dan kenikmatan
saja. Dari masalah ini peneliti ingin merumuskan masalah, yaitu:
Adakah pengaruh antara tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap
tingkat konsumsi rokok?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap
tingkat konsumsi rokok
1.3.2
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap rokok
2. Untuk mengetahui angka kejadian merokok di Fakultas Kedokteran
UMM mahasiswa angkatan 2007, 2008, 2009, 2010
3. Untuk mengetahui tingkat konsumsi rokok dari mahasiswa yang
merokok
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademis
Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan khususnya
pengaruh tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap tingkat konsumsi
rokok. Dan bagi adik kelas dan peneliti lainnya dapat melanjutkan
penelitian ini.
5
2. Manfaat klinis
Menjadi masukan bagi profesi kesehatan terutama para dokter,
untuk bisa berperan berperan aktif dalam menanggulangi bahaya rokok
dan tingkat pengguna rokok yang semakin tinggi. Dan mengingat bahwa
profesi kesehatan adalah teladan bagi orang lain dalam hal kesehatan.
3. Manfaat bagi masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui lebih banyak tentang bahaya rokok
yang timbul bagi kesehatan. Sehingga masyarakat bisa menjadi lebih
peduli terhadap kesehatan dirinya dan juga orang disekitarnya.
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK
TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
OLEH :
ALBERTUS SRI AGSEYOGI
07020099
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK
TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 26 Februari 2011
Pembimbing I
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes
Pembimbing II
dr. Dian Yuliartha Lestari
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang,
dr.Irma Suswati, M.Kes
i
LEMBAR PENGUJIAN
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK
TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Oleh Albertus Sri Agseyogi (07020099)
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 26 Februari 2011
Tim Penguji
……………………………………, Ketua
dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL
……………………………………, Anggota
dr. Febri Indra Setyawan, M.Kes,
……………………………………, Anggota
dr. Dian Yuliartha Lestari, Anggota
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul
“PENGARUH
TERHADAP
TINGKAT
TINGKAT
PENGETAHUAN
KONSUMSI
TENTANG
ROKOK
DI
ROKOK
KAMPUS
II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG”.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat guna menyelesaikan Studi
Pendidikan S1 Jurusan Program Pendidikan Dokter S1. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari semua pihak untuk
pengembangan di masa mendatang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis,
pembaca, dan menjadi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, Amin.
Malang, Januari 2011
Penulis
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Tiada daya dan upaya dari penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini
tanpa adanya berbagai pihak yang telah membantu penulis selama proses
pengerjaan tugas akhir ini. Terima kasih dan syukur penulis kepada Tuhan yang
Maha Esa atas karunia dan Rahmat-Nya dan dengan terwujudnya tugas akhir ini,
penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku pembantu dekan I
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku pembantu dekan II
4. dr. Thontowi Djauhari, M.Kes selaku pembantu dekan III
5. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes, selaku dosen pembimbing I
yang telah memberi bimbingan serta kesabaran serta tak henti-hentinya
dalam memberi dorongan motivasi kepada penulis.
6. dr. Dian Yuliartha Lestari, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberi bimbingan yang sangat menyenangkan serta semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini
7. dr. Indra Setiawan, Sp.THT - KL, selaku penguji yang telah memberikan
dukungan dan berbagai masukan kepada penulis
8. Seluruh staff dosen pengajar Fakultas Kedokteran yang telah mendidik
dan berbagai upaya memberikan dukungan, moral, dan kasih sayang
selama kuliah layaknya anak sendiri.
iv
9. Pihak dari Tata Usaha, Lab, dan Skill hingga seluruh pihak lain yang
tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungannya dan
perhatian yang telah diberikan demi tercapainya cita-cita.
10. Ayahku,
Drs.
Yudinantir,
Msi,
dan
ibuku
Dra.
Emmy
Sri
Prasetyaningsih atas semua motivasi dan doanya kepada penulis. Dan
juga saudara-saudaraku Bernadus Sri Kalja Kusuma, Alfonsus Sri
Agseyoga, dan yang bungsu Martinus Sri Hermawan.
11. Kekasihku Lailatul Fitriyah, atas semua motivasi, kasih sayang, dan
doanya kepada penulis.
12. Teman-temanku semuanya. Terima kasih kawan, doaku selalu menyertai
kalian semua. Kalian adalah layaknya saudaraku. Jangan menyerah
kawan.
v
ABSTRAK
Agseyogi, Albertus Sri, Januari 2011. Pengaruh Tingkat Pengetahuan tentang
Rokok terhadap Tingkat Konsumsi Rokok di Kampus II Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I) Febri Endra Budi Setyawan*
(II) Dian Yuliartha Lestari**
Latar Belakang: Rokok merupakan produk berbahaya dan adiktif. Prevalensi
merokok di kalangan dewasa di pedesaan 67 % dibanding di kota 58,3 %. Dan
sekitar 75 % pria tanpa pendidikan formal merokok dibandingkan yang tamat
SLTA 44,2 % (Depkes RI, 2003). Berdasarkan survei pendahuluan di FK UMM
terdapat 35-40 mahasiswa yang merokok.
Tujuan : Mengetahui adanya pengaruh tingkat pengetahuan tentang rokok
terhadap tingkat konsumsi rokok di kampus II Universitas Muhammadiyah
Malang.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian ini adalah mahasiswa perokok yang memenuhi kriteria inklusi
di FK UMM periode Desember 2010-januari 2011 sejumlah 45 orang. Analisis
data penelitian ini menggunakan uji Somers’d.
Hasil Penelitian dan Diskusi: Dari 45 sampel didapatkan angka kejadian
merokok terbesar pada angkatan 2007 yaitu 14,29 %, dan paling sedikit angkatan
2008 sebesar 8,82 %. Di FK UMM tidak didapatkan pengetahuan yang baik
tentang rokok. Tingkat pengetahuan yang terbanyak adalah tingkat pengetahuan
kurang sebesar 100 % pada angkatan 2009. Tingkat konsumsi rokok ringan
merupakan angka kejadian terbanyak sebesar 55,56 % pada angkatan 2008.
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tentang rokok tidak berpengaruh terhadap
tingkat konsumsi rokok di kampus II Universitas Muhammadiyah Malang.
Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, tingkat konsumsi, rokok
(*)
: Staf Dosen Pengajar FK UMM Bidang Kedokteran Keluarga dan Industri
(**)
: Staf Dosen Pengajar FK UMM Bidang Patologi Anatomi
vi
ABSTRACT
Agseyogi, Albertus Sri, January 2011. Effect of the Knowledge of Tobacco
against Tobacco Consumption Levels on Campus II University of
Malang. Advisors
(I) Febri Endra Budi Setyawan* (II) Yuliartha
Dian Lestari**
Background: Smoking is dangerous and addictive product. Prevalence of
smoking among adults in rural areas 67% compared to 58.3% in the city. And
about 75% of men without formal education who graduated from high school
smoke than 44.2% (MOH, 2003). Based on preliminary surveys in FK UMM have
35-40
students
who
smoke.
Objective: To determine the influence of the level of knowledge about smoking
on cigarette consumption level II on the campus of University of Malang.
Methods: Observational study with cross sectional analytic. Samples are student
smokers who meet the criteria for inclusion in the FK UMM period December
2010-January 2011, amounting to 45 people. Analysis of research data using
Somers'd
test.
Results and Discussion: The 45 samples were obtained the largest number of
smoking incidents in 2007 was 14.29% force, and force at least 2008 of 8.82%. In
FK UMM not obtained a good knowledge about smoking. Highest level of
knowledge is the level of knowledge is less by 100% in force 2009. Light
cigarette consumption level is the highest incidence rate of 55.56% in force 2008.
Conclusion: The level of knowledge about smoking does not affect the level of
cigarette consumption on the campus of University of Muhammadiyah Malang II.
Keywords: Level of knowledge, level of consumption, cigarette
(*)
:
Lecturer of Medical Faculty UMM Division of Family Medicine and Industry
(**)
:
Lecturer of Medical Faculty UMM Division of Anatomical Pathology
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….. ii
LEMBAR PENGUJI …………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. iv
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………………. v
ABSTRAK ………………………………………………………………………vii
ABSTRACT …………………………………………………………………….viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...xiv
DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………………..xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………… 4
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 4
1.3.1 Tujuan umum ………………………………………………… 4
1.3.2 Tujuan khusus …………………………………………………4
1.4 Manfaat penelitian ……………………………………………………4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………... 6
2.1 Rokok ……………………………………………………………….. 6
2.1.1 Sejarah rokok …………………………………………………. 6
viii
2.1.2 Pengertian rokok ……………………………………………… 7
2.1.3 Klasifikasi perokok …………………………………………… 7
2.1.4 Tahapan perilaku merokok …………………………………… 8
2.1.5 Kandungan rokok, perokok aktif, dan perokok pasif ………… 9
2.1.6 Dampak buruk rokok terhadap kesehatan …………………… 11
2.1.7 Peraturan tentang rokok …………………………………….. 14
2.2 Perilaku Manusia ………………………………………………….. 15
2.2.1
Pengetahuan ……………………………………………….. 15
2.2.1.1 Definisi pengetahuan ………………………………. 15
2.2.1.2 Tingkatan pengetahuan ……………………………. 16
2.2.1.3 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan …………. 17
2.2.1.4 Kriteria pengetahuan ………………………………. 19
2.2.2 Sikap ……………………………………………………….. 20
2.2.2.1 Definisi sikap ………………………………………. 20
2.2.2.2 Komponen sikap …………………………………… 20
2.2.2.3 Sifat Sikap …………………………………………. 22
2.2.2.4 Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap ….. 22
2.2.3 Tindakan atau praktik ……………………………………… 25
2.2.3.1 Definisi tindakan …………………………………… 25
2.2.3.2 Tingkatan tindakan ………………………………… 25
2.3 Komponen Sikap Individu dan Merokok …………………………. 26
2.4 Alasan Individu Merokok …………………………………………. 28
2.5 Berhenti Merokok …………………………………………………. 29
ix
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS …………………... 31
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ……………………………………31
3.2 Hipotesis …………………………………………………………… 33
BAB 4 METODE PENELITIAN …………………………………………….
34
4.1 Jenis Penelitian ……………………………………………………. 34
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………… 34
4.3 Populasi dan Sampel ………………………………………………. 34
4.3.1 Populasi ……………………………………………………… 34
4.3.2 Sampel ……………………………………………………….. 34
4.3.3 Teknik pengambilan sampel ………………………………… 34
4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ……………………………… 35
4.3.5 Variabel penelitian …………………………………………... 35
4.3.5.1 Variabel bebas ………………………………………. 35
4.3.5.2 Variabel tergantung …………………………………. 35
4.3.6 Definisi operasional variabel ………………………………… 35
4.4 Alat dan Bahan Penelitian …………………………………………. 36
4.5 Posedur Penelitian …………………………………………………. 36
4.6 Uji Validitas ……………………………………………………….. 37
4.7 Uji Reliabilitas …………………………………………………….. 38
4.8 Analisis Data ………………………………………………………. 38
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ……………………. 39
5.1 Hasil Penelitian ……………………………………………………. 39
5.2 Analisis Data ………………………………………………………. 41
x
BAB 6 PEMBAHASAN ……………………………………………………… 42
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………. 46
7.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 46
7.2 Saran ……………………………………………………………….. 47
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 48
LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 50
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Agen Beracun Mayor Pada Asap Rokok ………………………….. 11
Tabel 5.1 Jumlah Perokok ……………………………………………………. 40
Tabel 5.2 Tingkat Pengetahuan tentang Rokok Masing-masing Angkatan …. 41
Tabel 5.3 Tingkat Konsumsi Rokok Masing-masing Angkatan …………….. 41
Tabel 5.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Rokok dan Tingkat
Konsumsi Rokok Secara Keseluruhan…………………………….. 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Rokok ……………………………………………………... 7
Gambar 2.2 Bahan yang Terkandung Dalam Rokok ………………………….. 11
Gambar 2.3 Paru – Paru yang Sehat dan Paru – Paru yang Tidak Sehat Karena
Merokok Sehingga Menjadi Emfisema…………………………… 12
Gambar 2.4 Berbagai macam Penyakit yang Timbul Akibat Merokok ……….. 13
Bagan 2.5 Hubungan Stimulus, Proses Stimulus, Reaksi Terbuka, dan Reaksi
Tertutup …………………………………………………………... 22
Bagan 2.6 Hubungan Faktor Eksternal, Internal, dan Respon ………………. 26
Bagan 2.7 Hubungan Komponen Evaluatif, Komponen Kongnitif, dan
Komponen Perilaku terhadap Sikap Merokok …………………… 27
xiii
DAFTAR SINGKATAN
ARL
: Asap Rokok Lingkungan
BBKPM
: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
BBLR
: Berat Badan Lahir Rendah
CO
: Carbon Monoxide
Depkes
: Departemen Kesehatan
ETS
: Environmental Tobacco Smoke
FK UMM
: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
IUATLD
: International Union Against Tuberculosis and Lung Disease
NRT
: Nicotine Replacement Therapy
SLTA
: Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
SPSS
: Statistical Product and Services Solutions
TCSC-IAKMI : Tobacco Control Support Center – Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia
WHO
: World Health Organization
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ………………………………………………………… 50
Lampiran 2 Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan ………………………………………………………… 55
Lampiran 3 Analisis Data SPSS ………………………………………………. 58
Lampiran 4 Tabel Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Rokok dan Tingkat
Konsumsi Rokok Masing-masing Angkatan …………………… 59
Lampiran 5 Jumlah Perokok Berdasarkan Jenis Kelamin…………………….. 60
xv
DAFTAR PUSTAKA
Agus Dariyo, 2003, Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, diakses 13 Mei
2010, .
Azwar, 2009, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya: Sikap dan Perilaku,
edisi 2, Pustaka Belajar, Yogyakarta, hal 4-5.
Azwar, 2009, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya: Struktur dan
Pembentukan Sikap, edisi 2, Pustaka Belajar, Yogyakarta, hal 24-38.
BBKPM Bandung, 2009, Sejarah Rokok, diakses
.
12
Juni
2010,
Dahlan, 2010, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Hipotesis Korelatif,
edisi 4, Salemba Medika, Jakarta, hal 167-170.
Depkes RI, 2003, Konsumsi Tembakau dan Prevalensi Merokok di Indonesia,
diakses 7 November 2010, .
Dinas Kesehatan, 2005, Merokok dan Kesehatan, diakses 14 April 2010,
.
Ekawati, dkk, 2008, ‘Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku terhadap
Rokok pada Siswa SMU di Kelurahan Penatih’, Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana, Denpasar.
Indri, 2007, ‘Perilaku Merokok Pada Remaja’, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Lim, dkk, 2009, ‘Tobacco Use, Knowledge, and Attitude among Malaysians age
18 and above’, Tropical Biomedicine, vol 26, no.1, pp. 92-99.
Notoatmodjo, 2006, Metodologi Penelitian Kesehatan: Merancang Kuesioner,
edisi revisi, Rineka Cipta Jakarta, hal 116-133.
Notoatmodjo, 2006, Metodologi Penelitian Kesehatan: Metode Survei
Penelitian Analitik, edisi revisi, Rineka Cipta Jakarta, hal 145-150.
Notoatmodjo, 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan: Konsep Perilaku dan Kesehatan,
dalam: Notoatmodjo, , cetakan 1, Rineka Cipta, Jakarta, hal 27-37.
Peter, 2004, Tobacco and Public Health: Science and Policy: The Changing
Cigarette Chemical Studies and Bioassays, edisi 1, Universitas Oxford, New
York, p 58.
xvi
Rachmat, 2010, ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Penanganan Diare
pada Keluarga Pra Sejahtera Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia
1-3 Tahun di Desa Purwosari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak’,
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Semarang.
Rika, 2007, ‘Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok dan
Hubungannya dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota
Medan Tahun 2007’, Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sekretariat Negara RI, 2009, Evaluasi Ekonomi 2008 dan Prospek 2009 oleh
Pemerintah
RI,
diakses
31
Oktober
2010,
.
Sri Moertiningsih A, 2000, Meredam Wabah: Pemerintah dan Aspek
Ekonomi Pengawasan Terhadap Tembakau, cetakan 1, diakses 14 April
2010, .
Tjandra, 2001, Masalah Merokok dan Penanggulangannya: Perokok Pasif,
edisi 1, YP – IDI, Jakarta, hal 10-13.
Tjandra, 2001, Masalah Merokok dan Penanggulangannya: Penyakit Akibat
Rokok, edisi 1, YP – IDI, Jakarta, hal 15.
Tjandra, 2001, Masalah Merokok dan Penanggulangannya: Berhenti Merokok,
edisi 1, YP – IDI, Jakarta, hal 20-21.
Wawan & Dewi, 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan
Perilaku Manusia: Konsep Pengetahuan, edisi 1, Nuha Medika, Yogyakarta,
hal 16-18.
xvii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merokok berdampak buruk terhadap kesehatan, hal ini sering kali kita
dengar dari berbagai media, termasuk juga orang-orang disekitar kita yang berkata
bahwa rokok tidak baik untuk kesehatan. Rokok adalah produk yang berbahaya &
adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan
kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik yang dapat
menimbulkan kanker (Dinkes, 2005). Orang yang merokok, yang disebut sebagai
perokok aktif, dan orang disekitar perokok yang turut terkena asap rokok, yang
disebut sebagai perokok pasif, juga akan terganggu kesehatannya.
Prevalensi merokok di kalangan orang dewasa meningkat dari 26,9% pada
tahun 1995 menjadi 31,5% pada tahun 2001. Lebih dari 6 dari 10 pria merokok
namun sedikit wanita yang merokok. Pada tahun 2001, terdapat 62,2% dari pria
dewasa merokok, dibandingkan dengan 53,4% pada tahun 1995. Hanya 1,3%
wanita dilaporkan merokok secara teratur pada tahun 2001. Prevalensi merokok di
kalangan orang dewasa di pedesaan 67% dibandingkan di kota yaitu 58,3%. Dan
lebih dari 7 dari 10 (73%) pria tanpa pendidikan formal merokok, dibandingkan
dengan 44,2% pada mereka yang tamat SLTA (Depkes RI, 2003).
Pria berpenghasilan rendah prevalensi lebih tinggi, namun tingkat
konsumsi lebih rendah. Makin rendah penghasilan, makin tinggi prevalensi
merokok. Sebanyak 62,9% pria berpenghasilan rendah merokok secara teratur
dibandingkan dengan 57,4% pada pria berpenghasilan tinggi. Namun pria
1
2
berpenghasilan tinggi merokok sekitar 12,4 batang per hari dibandingkan dengan
10,2 batang pada pria berpenghasilan rendah (Depkes RI, 2003) .
Penelitian yang dilakukan bersama Universitas Andalas, Universitas
Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Padjajaran (1995), usia anak pertama kali
merokok telah menyentuh umur 7 tahun. Di Jawa timur, telah ada kasus balita
berumur 4 tahun sudah bisa merokok dan juga muncul dalam bentuk video di
YouTube (situs berbagi video) dengan lebih parahnya lagi sambil mengucap
kata–kata cabul, yang tidak sepantasnya dikatakan oleh anak seusianya. Jauh lebih
parah lagi, di kota Tianjin, provinsi Shandong, China, terdapat bocah sudah mulai
merokok pada usia 18 bulan ketika ia baru bisa belajar. Ketika berusia 2,5 tahun,
ia telah menjadi pecandu rokok berat dan mampu menghabiskan rokok 1 pak
dalam sehari.
Sejak tahun 1987, WHO telah mengkampanyekan bebas rokok ke berbagai
negara program-program yang komprehensif agar mengurangi penggunaan
tembakau. Melalui resolusi tahun 1983, WHO telah menetapkan tanggal 31 Mei
sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day) setiap tahun.
Menurut Menkes, tingginya populasi dan konsumsi rokok menempatkan
Indonesia menduduki urutan ke-5 konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah
China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar
batang pada tahun 2005 (Dinkes Malang, 2010). Dan sekarang Indonesia
menduduki peringkat ke 3 terbesar di dunia dengan lebih dari 60 juta penduduk
Indonesia merokok (TCSC-IAKMI, 2010).
Negara Indonesia merupakan negara berkembang dengan pendapatan per
kapita (USD) terakhir tahun 2008 adalah kurang lebih $2,000 (Sekretariat Negara,
3
2009) yang tergolong pendapatan tingkat menengah ke bawah yaitu $996 - $3,945
per kapita (World Bank, 2010). Pengetahuan masyarakat mengenai resiko
merokok bagi kesehatan
hanya sebagian saja, terutama di negara – negara
berpendapatan menengah dan rendah karena informasi mengenai bahaya ini
sangat terbatas. Di negara berkembang tingkat konsumsi rokok orang dewasa per
tahun lebih tinggi dibanding negara maju (World Bank, 2000).
Di negara berpendapatan tinggi, perokok mengetahui bahwa risiko yang
mereka hadapi akan meningkat. Mereka juga berusaha untuk meminimalkan
relevansi risiko-risiko tersebut terhadap dirinya. Merokok biasanya dimulai sejak
remaja atau menjelang dewasa. Bahkan meskipun telah diberikan informasi,
remaja tidak selalu mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan informasi itu
dalam arti untuk membuat suatu keputusan (untuk tidak merokok). Remaja
mungkin kurang menyadari tentang risiko kesehatan yang dihadapi akibat
merokok dibandingkan dengan orang dewasa. Banyak orang yang baru mulai
merokok dan para calon perokok meremehkan risiko menjadi kecanduan nikotin
(World Bank, 2000).
Berdasarkan survei pendahuluan, di lingkungan kampus II Universitas
Muhammadiyah Malang terdapat mahasiswa FK yang merokok. Dari angkatan
2007 sampai 2010, jumlah perokok kurang lebih 35-40 siswa. Mereka sering
terlihat merokok di kantin kampus. Rata – rata mahasiswa yang ada dikantin juga
membaur dengan jurusan yang lainnya. Dan ini tentunya merugikan mahasiswa
lain yang sebenarnya berhak bebas dari asap rokok. Padahal mereka adalah
mahasiswa kesehatan. Oleh karena itu, peneliti memilih kampus II Universitas
Muhammadiyah Malang untuk diadakan penelitian.
4
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, sebagian besar perokok sebelum merokok,
mereka kurang mengetahui atau bahkan tidak tahu apa sebenarnya resiko merokok
terhadap kesehatan. Mereka cenderung merokok karena kepuasan dan kenikmatan
saja. Dari masalah ini peneliti ingin merumuskan masalah, yaitu:
Adakah pengaruh antara tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap
tingkat konsumsi rokok?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap
tingkat konsumsi rokok
1.3.2
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap rokok
2. Untuk mengetahui angka kejadian merokok di Fakultas Kedokteran
UMM mahasiswa angkatan 2007, 2008, 2009, 2010
3. Untuk mengetahui tingkat konsumsi rokok dari mahasiswa yang
merokok
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademis
Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan khususnya
pengaruh tingkat pengetahuan tentang rokok terhadap tingkat konsumsi
rokok. Dan bagi adik kelas dan peneliti lainnya dapat melanjutkan
penelitian ini.
5
2. Manfaat klinis
Menjadi masukan bagi profesi kesehatan terutama para dokter,
untuk bisa berperan berperan aktif dalam menanggulangi bahaya rokok
dan tingkat pengguna rokok yang semakin tinggi. Dan mengingat bahwa
profesi kesehatan adalah teladan bagi orang lain dalam hal kesehatan.
3. Manfaat bagi masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui lebih banyak tentang bahaya rokok
yang timbul bagi kesehatan. Sehingga masyarakat bisa menjadi lebih
peduli terhadap kesehatan dirinya dan juga orang disekitarnya.
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK
TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
OLEH :
ALBERTUS SRI AGSEYOGI
07020099
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK
TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 26 Februari 2011
Pembimbing I
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes
Pembimbing II
dr. Dian Yuliartha Lestari
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang,
dr.Irma Suswati, M.Kes
i
LEMBAR PENGUJIAN
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK
TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ROKOK DI KAMPUS II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Oleh Albertus Sri Agseyogi (07020099)
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 26 Februari 2011
Tim Penguji
……………………………………, Ketua
dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL
……………………………………, Anggota
dr. Febri Indra Setyawan, M.Kes,
……………………………………, Anggota
dr. Dian Yuliartha Lestari, Anggota
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul
“PENGARUH
TERHADAP
TINGKAT
TINGKAT
PENGETAHUAN
KONSUMSI
TENTANG
ROKOK
DI
ROKOK
KAMPUS
II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG”.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat guna menyelesaikan Studi
Pendidikan S1 Jurusan Program Pendidikan Dokter S1. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari semua pihak untuk
pengembangan di masa mendatang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis,
pembaca, dan menjadi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, Amin.
Malang, Januari 2011
Penulis
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Tiada daya dan upaya dari penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini
tanpa adanya berbagai pihak yang telah membantu penulis selama proses
pengerjaan tugas akhir ini. Terima kasih dan syukur penulis kepada Tuhan yang
Maha Esa atas karunia dan Rahmat-Nya dan dengan terwujudnya tugas akhir ini,
penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku pembantu dekan I
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku pembantu dekan II
4. dr. Thontowi Djauhari, M.Kes selaku pembantu dekan III
5. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes, selaku dosen pembimbing I
yang telah memberi bimbingan serta kesabaran serta tak henti-hentinya
dalam memberi dorongan motivasi kepada penulis.
6. dr. Dian Yuliartha Lestari, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberi bimbingan yang sangat menyenangkan serta semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini
7. dr. Indra Setiawan, Sp.THT - KL, selaku penguji yang telah memberikan
dukungan dan berbagai masukan kepada penulis
8. Seluruh staff dosen pengajar Fakultas Kedokteran yang telah mendidik
dan berbagai upaya memberikan dukungan, moral, dan kasih sayang
selama kuliah layaknya anak sendiri.
iv
9. Pihak dari Tata Usaha, Lab, dan Skill hingga seluruh pihak lain yang
tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungannya dan
perhatian yang telah diberikan demi tercapainya cita-cita.
10. Ayahku,
Drs.
Yudinantir,
Msi,
dan
ibuku
Dra.
Emmy
Sri
Prasetyaningsih atas semua motivasi dan doanya kepada penulis. Dan
juga saudara-saudaraku Bernadus Sri Kalja Kusuma, Alfonsus Sri
Agseyoga, dan yang bungsu Martinus Sri Hermawan.
11. Kekasihku Lailatul Fitriyah, atas semua motivasi, kasih sayang, dan
doanya kepada penulis.
12. Teman-temanku semuanya. Terima kasih kawan, doaku selalu menyertai
kalian semua. Kalian adalah layaknya saudaraku. Jangan menyerah
kawan.
v
ABSTRAK
Agseyogi, Albertus Sri, Januari 2011. Pengaruh Tingkat Pengetahuan tentang
Rokok terhadap Tingkat Konsumsi Rokok di Kampus II Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I) Febri Endra Budi Setyawan*
(II) Dian Yuliartha Lestari**
Latar Belakang: Rokok merupakan produk berbahaya dan adiktif. Prevalensi
merokok di kalangan dewasa di pedesaan 67 % dibanding di kota 58,3 %. Dan
sekitar 75 % pria tanpa pendidikan formal merokok dibandingkan yang tamat
SLTA 44,2 % (Depkes RI, 2003). Berdasarkan survei pendahuluan di FK UMM
terdapat 35-40 mahasiswa yang merokok.
Tujuan : Mengetahui adanya pengaruh tingkat pengetahuan tentang rokok
terhadap tingkat konsumsi rokok di kampus II Universitas Muhammadiyah
Malang.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian ini adalah mahasiswa perokok yang memenuhi kriteria inklusi
di FK UMM periode Desember 2010-januari 2011 sejumlah 45 orang. Analisis
data penelitian ini menggunakan uji Somers’d.
Hasil Penelitian dan Diskusi: Dari 45 sampel didapatkan angka kejadian
merokok terbesar pada angkatan 2007 yaitu 14,29 %, dan paling sedikit angkatan
2008 sebesar 8,82 %. Di FK UMM tidak didapatkan pengetahuan yang baik
tentang rokok. Tingkat pengetahuan yang terbanyak adalah tingkat pengetahuan
kurang sebesar 100 % pada angkatan 2009. Tingkat konsumsi rokok ringan
merupakan angka kejadian terbanyak sebesar 55,56 % pada angkatan 2008.
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tentang rokok tidak berpengaruh terhadap
tingkat konsumsi rokok di kampus II Universitas Muhammadiyah Malang.
Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, tingkat konsumsi, rokok
(*)
: Staf Dosen Pengajar FK UMM Bidang Kedokteran Keluarga dan Industri
(**)
: Staf Dosen Pengajar FK UMM Bidang Patologi Anatomi
vi
ABSTRACT
Agseyogi, Albertus Sri, January 2011. Effect of the Knowledge of Tobacco
against Tobacco Consumption Levels on Campus II University of
Malang. Advisors
(I) Febri Endra Budi Setyawan* (II) Yuliartha
Dian Lestari**
Background: Smoking is dangerous and addictive product. Prevalence of
smoking among adults in rural areas 67% compared to 58.3% in the city. And
about 75% of men without formal education who graduated from high school
smoke than 44.2% (MOH, 2003). Based on preliminary surveys in FK UMM have
35-40
students
who
smoke.
Objective: To determine the influence of the level of knowledge about smoking
on cigarette consumption level II on the campus of University of Malang.
Methods: Observational study with cross sectional analytic. Samples are student
smokers who meet the criteria for inclusion in the FK UMM period December
2010-January 2011, amounting to 45 people. Analysis of research data using
Somers'd
test.
Results and Discussion: The 45 samples were obtained the largest number of
smoking incidents in 2007 was 14.29% force, and force at least 2008 of 8.82%. In
FK UMM not obtained a good knowledge about smoking. Highest level of
knowledge is the level of knowledge is less by 100% in force 2009. Light
cigarette consumption level is the highest incidence rate of 55.56% in force 2008.
Conclusion: The level of knowledge about smoking does not affect the level of
cigarette consumption on the campus of University of Muhammadiyah Malang II.
Keywords: Level of knowledge, level of consumption, cigarette
(*)
:
Lecturer of Medical Faculty UMM Division of Family Medicine and Industry
(**)
:
Lecturer of Medical Faculty UMM Division of Anatomical Pathology
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….. ii
LEMBAR PENGUJI …………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. iv
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………………. v
ABSTRAK ………………………………………………………………………vii
ABSTRACT …………………………………………………………………….viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...xiv
DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………………..xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………… 4
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 4
1.3.1 Tujuan umum ………………………………………………… 4
1.3.2 Tujuan khusus …………………………………………………4
1.4 Manfaat penelitian ……………………………………………………4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………... 6
2.1 Rokok ……………………………………………………………….. 6
2.1.1 Sejarah rokok …………………………………………………. 6
viii
2.1.2 Pengertian rokok ……………………………………………… 7
2.1.3 Klasifikasi perokok …………………………………………… 7
2.1.4 Tahapan perilaku merokok …………………………………… 8
2.1.5 Kandungan rokok, perokok aktif, dan perokok pasif ………… 9
2.1.6 Dampak buruk rokok terhadap kesehatan …………………… 11
2.1.7 Peraturan tentang rokok …………………………………….. 14
2.2 Perilaku Manusia ………………………………………………….. 15
2.2.1
Pengetahuan ……………………………………………….. 15
2.2.1.1 Definisi pengetahuan ………………………………. 15
2.2.1.2 Tingkatan pengetahuan ……………………………. 16
2.2.1.3 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan …………. 17
2.2.1.4 Kriteria pengetahuan ………………………………. 19
2.2.2 Sikap ……………………………………………………….. 20
2.2.2.1 Definisi sikap ………………………………………. 20
2.2.2.2 Komponen sikap …………………………………… 20
2.2.2.3 Sifat Sikap …………………………………………. 22
2.2.2.4 Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap ….. 22
2.2.3 Tindakan atau praktik ……………………………………… 25
2.2.3.1 Definisi tindakan …………………………………… 25
2.2.3.2 Tingkatan tindakan ………………………………… 25
2.3 Komponen Sikap Individu dan Merokok …………………………. 26
2.4 Alasan Individu Merokok …………………………………………. 28
2.5 Berhenti Merokok …………………………………………………. 29
ix
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS …………………... 31
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ……………………………………31
3.2 Hipotesis …………………………………………………………… 33
BAB 4 METODE PENELITIAN …………………………………………….
34
4.1 Jenis Penelitian ……………………………………………………. 34
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………… 34
4.3 Populasi dan Sampel ………………………………………………. 34
4.3.1 Populasi ……………………………………………………… 34
4.3.2 Sampel ……………………………………………………….. 34
4.3.3 Teknik pengambilan sampel ………………………………… 34
4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ……………………………… 35
4.3.5 Variabel penelitian …………………………………………... 35
4.3.5.1 Variabel bebas ………………………………………. 35
4.3.5.2 Variabel tergantung …………………………………. 35
4.3.6 Definisi operasional variabel ………………………………… 35
4.4 Alat dan Bahan Penelitian …………………………………………. 36
4.5 Posedur Penelitian …………………………………………………. 36
4.6 Uji Validitas ……………………………………………………….. 37
4.7 Uji Reliabilitas …………………………………………………….. 38
4.8 Analisis Data ………………………………………………………. 38
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ……………………. 39
5.1 Hasil Penelitian ……………………………………………………. 39
5.2 Analisis Data ………………………………………………………. 41
x
BAB 6 PEMBAHASAN ……………………………………………………… 42
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………. 46
7.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 46
7.2 Saran ……………………………………………………………….. 47
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 48
LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 50
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Agen Beracun Mayor Pada Asap Rokok ………………………….. 11
Tabel 5.1 Jumlah Perokok ……………………………………………………. 40
Tabel 5.2 Tingkat Pengetahuan tentang Rokok Masing-masing Angkatan …. 41
Tabel 5.3 Tingkat Konsumsi Rokok Masing-masing Angkatan …………….. 41
Tabel 5.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Rokok dan Tingkat
Konsumsi Rokok Secara Keseluruhan…………………………….. 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Rokok ……………………………………………………... 7
Gambar 2.2 Bahan yang Terkandung Dalam Rokok ………………………….. 11
Gambar 2.3 Paru – Paru yang Sehat dan Paru – Paru yang Tidak Sehat Karena
Merokok Sehingga Menjadi Emfisema…………………………… 12
Gambar 2.4 Berbagai macam Penyakit yang Timbul Akibat Merokok ……….. 13
Bagan 2.5 Hubungan Stimulus, Proses Stimulus, Reaksi Terbuka, dan Reaksi
Tertutup …………………………………………………………... 22
Bagan 2.6 Hubungan Faktor Eksternal, Internal, dan Respon ………………. 26
Bagan 2.7 Hubungan Komponen Evaluatif, Komponen Kongnitif, dan
Komponen Perilaku terhadap Sikap Merokok …………………… 27
xiii
DAFTAR SINGKATAN
ARL
: Asap Rokok Lingkungan
BBKPM
: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
BBLR
: Berat Badan Lahir Rendah
CO
: Carbon Monoxide
Depkes
: Departemen Kesehatan
ETS
: Environmental Tobacco Smoke
FK UMM
: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
IUATLD
: International Union Against Tuberculosis and Lung Disease
NRT
: Nicotine Replacement Therapy
SLTA
: Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
SPSS
: Statistical Product and Services Solutions
TCSC-IAKMI : Tobacco Control Support Center – Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia
WHO
: World Health Organization
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ………………………………………………………… 50
Lampiran 2 Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan ………………………………………………………… 55
Lampiran 3 Analisis Data SPSS ………………………………………………. 58
Lampiran 4 Tabel Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Rokok dan Tingkat
Konsumsi Rokok Masing-masing Angkatan …………………… 59
Lampiran 5 Jumlah Perokok Berdasarkan Jenis Kelamin…………………….. 60
xv
DAFTAR PUSTAKA
Agus Dariyo, 2003, Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, diakses 13 Mei
2010, .
Azwar, 2009, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya: Sikap dan Perilaku,
edisi 2, Pustaka Belajar, Yogyakarta, hal 4-5.
Azwar, 2009, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya: Struktur dan
Pembentukan Sikap, edisi 2, Pustaka Belajar, Yogyakarta, hal 24-38.
BBKPM Bandung, 2009, Sejarah Rokok, diakses
.
12
Juni
2010,
Dahlan, 2010, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Hipotesis Korelatif,
edisi 4, Salemba Medika, Jakarta, hal 167-170.
Depkes RI, 2003, Konsumsi Tembakau dan Prevalensi Merokok di Indonesia,
diakses 7 November 2010, .
Dinas Kesehatan, 2005, Merokok dan Kesehatan, diakses 14 April 2010,
.
Ekawati, dkk, 2008, ‘Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku terhadap
Rokok pada Siswa SMU di Kelurahan Penatih’, Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Universitas Udayana, Denpasar.
Indri, 2007, ‘Perilaku Merokok Pada Remaja’, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Lim, dkk, 2009, ‘Tobacco Use, Knowledge, and Attitude among Malaysians age
18 and above’, Tropical Biomedicine, vol 26, no.1, pp. 92-99.
Notoatmodjo, 2006, Metodologi Penelitian Kesehatan: Merancang Kuesioner,
edisi revisi, Rineka Cipta Jakarta, hal 116-133.
Notoatmodjo, 2006, Metodologi Penelitian Kesehatan: Metode Survei
Penelitian Analitik, edisi revisi, Rineka Cipta Jakarta, hal 145-150.
Notoatmodjo, 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan: Konsep Perilaku dan Kesehatan,
dalam: Notoatmodjo, , cetakan 1, Rineka Cipta, Jakarta, hal 27-37.
Peter, 2004, Tobacco and Public Health: Science and Policy: The Changing
Cigarette Chemical Studies and Bioassays, edisi 1, Universitas Oxford, New
York, p 58.
xvi
Rachmat, 2010, ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Penanganan Diare
pada Keluarga Pra Sejahtera Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia
1-3 Tahun di Desa Purwosari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak’,
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Semarang.
Rika, 2007, ‘Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok dan
Hubungannya dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota
Medan Tahun 2007’, Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sekretariat Negara RI, 2009, Evaluasi Ekonomi 2008 dan Prospek 2009 oleh
Pemerintah
RI,
diakses
31
Oktober
2010,
.
Sri Moertiningsih A, 2000, Meredam Wabah: Pemerintah dan Aspek
Ekonomi Pengawasan Terhadap Tembakau, cetakan 1, diakses 14 April
2010, .
Tjandra, 2001, Masalah Merokok dan Penanggulangannya: Perokok Pasif,
edisi 1, YP – IDI, Jakarta, hal 10-13.
Tjandra, 2001, Masalah Merokok dan Penanggulangannya: Penyakit Akibat
Rokok, edisi 1, YP – IDI, Jakarta, hal 15.
Tjandra, 2001, Masalah Merokok dan Penanggulangannya: Berhenti Merokok,
edisi 1, YP – IDI, Jakarta, hal 20-21.
Wawan & Dewi, 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan
Perilaku Manusia: Konsep Pengetahuan, edisi 1, Nuha Medika, Yogyakarta,
hal 16-18.
xvii